NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DENGAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR
: 36/MoU.KP/HKM/2017
TANGGAL
: 18 September 2017
TENTANG
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2017
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DENGAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR
: 36/MoU.KP/HKM/2017
TANGGAL : 18 September 2017
TENTANG
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.
Nama
:
HASTO WARDOYO
Jabatan
:
Bupati Kulon Progo
Alamat Kantor
:
Jl. Perwakilan No. 1 Wates
Bertindak selaku dan atas nama pemerintah Kabupaten Kulon Progo,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2.
Nama
:
AKHID NURYATI
Jabatan
:
Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo
Alamat Kantor
:
Jl. Sugiman No. 28 Wates
:
3.
Nama
:
PONIMIN BUDI HARTONO
Jabatan
:
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo
Alamat Kantor
:
Jl. Sugiman No. 28 Wates
:
4.
Nama
:
LAJIYO YOK MULYONO
Jabatan
:
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo
Alamat Kantor
:
Jl. Sugiman No. 28 Wates
Sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) perlu disusun Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Perubahan APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan
Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………..……….……..
1.1.
Latar Belakang ...
1.2.
Tujuan ………..………
1.3.
Dasar Hukum ……….…….………
1.4.
Sistematika ……….…….………
BAB II RENCANA PERUBAHAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN
2016
2.1
Pendapatan ………..
2.1.1
Pendapatan Asli Daerah ………
2.1.2
Dana Perimbangan ……….………
2.1.3 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ……….
2.2
Pembiayaan ...
BAB III PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN
MASING MASING URUSAN, SKPD, PROGRAM/KEGIATAN DAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG TAHUN 2016 ………
BAB IV PENUTUP ……….……….
Halaman
I – 1
I – 1
I – 1
I – 2
I – 3
II – 1
II – 1
II – 2
II – 3
II – 4
III – 1
IV – 1
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan dokumen
yang memuat program prioritas dan plafon (patokan batas maksimal anggaran)
yang diberikan untuk mendanai program dan kegiatan. Substansi prioritas belanja
daerah meliputi prioritas pembangunan daerah, sasaran yang ingin dicapai, Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan program/ kegiatan. Plafon
Anggaran Sementara disusun berdasarkan urusan Pemerintahan, SKPD,
Program/kegiatan dan belanja tidak langsung dengan mempertimbangkan rencana
pendapatan dan pembiayaan.
Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan
APBD tahun 2017 berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah diubah terakhir dengan Permendagri
Nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 tahun
2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana kebutuhan melakukan
perubahan APBD dilaksanakan apabila terjadi :
a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD;
b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar
unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja;
c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;
d. Keadaan darurat; dan
e. Keadaan luar biasa.
Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS
PAPBD) tahun 2017 mengacu pada Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUA
PAPBD) yang selanjutnya dijadikan bahan pembahasan antara eksekutif dan
legislatif untuk disepakati dalam bentuk Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS PAPBD) tahun 2017.
1.2 Tujuan Penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS PAPBD)
Tahun 2017 disusun sebagai dasar/ pedoman penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) Tahun 2017.
I - 2
1.3 Dasar Hukum Penyusunan PPAS PAPBD
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
5. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2016 tentang tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43 Tahun 2017 tentang Rincian dana Bagi
Hasil Cukai Hasil Tembakau Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran
2017;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPDaerah);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
12. Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;
13. Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo Nomor 50 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;
I - 3
14. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 119 Tahun 2016 tentang Penjabaran
APBD Tahun Anggaran 2017;
1.4 Sistematika
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Kulon Progo Tahun
2017 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :
1.
Bab I. Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika penyusunan
PPAS Perubahan APBD Tahun 2017.
2.
Bab II. Rencana Perubahan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017
Menguraikan tentang rencana pendapatan daerah sebelum perubahan dan
rencana pendapatan daerah setelah perubahan, yang meliputi Pendapatan Asli
Daerah (PAD), penerimaan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah, berdasarkan kebijakan pendapatan daerah dalam Kebijakan
Umum Perubahan APBD.
3.
Bab III. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan masing-masing
urusan, SKPD, program/ kegiatan dan belanja tidak langsung Tahun 2017.
Menguraikan hal-hal sebagai berikut :
-
Plafon anggaran perubahan sementara masing-masing urusan dan satuan
kerja yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi
-
Plafon anggaran perubahan sementara berdasarkan program kegiatan
yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi
-
Plafon anggaran perubahan sementara untuk belanja pegawai, bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk
tabulasi.
4.
Bab IV. Penutup
Menguraikan kesepakatan-kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon
Progo dan DPRD Kabupaten Kulon Progo terhadap PPAS Perubahan APBD
Tahun 2017.
II - 1
BAB II
PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2.1.
Perubahan Kebijakan Umum
2.1.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional
Memasuki pertengahan tahun 2017, Indonesia harus mampu membangun
optimisme untuk menghadapi setiap situasi ekonomi, baik global maupun domestik.
Namun, kondisi ini harus tetap diwaspadai karena mengingat kondisi ekonomi global
yang lebih rentan dengan krisis karena mudah berubah-ubah.
Dalam penyusunan anggaran APBN berpedoman pada kerangka ekonomi
makro dan pokok pokok kebijakan fiskal tahun 2017 juga mempertimbangkan kondisi
ekonomi, sosial, perkembangan internasional dan domestik dalam beberapa bulan
terakhir, serta berbagai langkah antisipatif yang telah ditempuh dalam tahun 2016,
maupun rencana kebijakan yang akan dilaksanakan di tahun 2017. Selain hal
tersebut diatas penetapan target target ekonomi makro juga perkembangan terkini
faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, perekonomian global masih diliputi
ketidakpastian arah kebijakan moneter negara maju dan perkembangan harga
komoditas internasional serta tren perlambatan ekonomi Tiongkok. Dari sisi internal,
pertumbuhan ekonomi diharapkan akan didorong oleh belanja infrastruktur
Pemerintah dalam rangka penguatan sektor produktif sebagai penggerak
pertumbuhan perekonomian. Berbagai paket kebijakan yang telah diterbitkan
diharapkan juga mampu mendorong tumbuhnya investasi swasta yang akan
mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi
makro.
Upaya menjaga stabilitas ekonomi makro tersebut ditempuh melalui kebijakan
fiskal, moneter, dan sektor riil yang terkoordinasi. Namun demikian, kondisi stabilitas
ekonomi makro tersebut masih akan menghadapi beberapa tantangan yang berasal
dari potensi risiko atas gejolak ketidakpastian likuiditas pasar keuangan global
sebagai dampak ketidakpastian kebijakan peningkatan suku bunga Amerika Serikat,
berlanjutnya moderasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, serta masih lemahnya harga
komoditas. Risiko lainnya adalah ketidakpastian ekonomi Eropa pasca hasil
referendum di Inggris (Brexit) dan penurunan harga komoditas dunia.
Mengacu pada perkembangan kondisi tersebut, asumsi dasar ekonomi makro
yang sudah pakai dalam APBN tahun 2017 berubah pada penyusunan APBNP 2017,
adapun perubahan perubahan tersebut terjadi pada :
II - 2
a. Pertumbuhan ekonomi yang di RAPBN-P 2017 lebih optimistis dibanding
target sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perbaikan ekonomi global, yaitu
ekonomi AS, Eropa, dan Jepang serta proyeksi dari lembaga
internasional, yakni IMF sebesar 3,5 persen. Di samping itu, lembaga
internasional IMF juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di
2017 sebesar 5,1 persen, Bank Dunia 5,2 persen, Fitch memproyeksikan
ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen, dan Standard & Poors 5,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di RAPBN-P 2017 bersumber dari
konsumsi rumah tangga dan LNPRT 5,1 persen, konsumsi pemerintah 4,6
persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5,4 persen, ekspor 4,8
persen, dan impor 3,9 persen.
b. Inflasi bergerak lebih tinggi 4,3 persen di RAPBN-P 2017 karena ada
tekanan dari harga-harga yang diatur pemerintah, seperti tarif listrik.
Sementara untuk inflasi dari gejolak harga pangan, pemerintah mengklaim
cukup berhasil mengendalikannya. Untuk mengendalikan laju inflasi,
pemerintah menunda kenaikan harga elpiji, dan BBM belum naik
meskipun risikonya anggaran subsidi naik
c. Kurs rupiah diproyeksikan 13.400 per dolar AS di RAPBN-P 2017 atau
sedikit melemah dari APBN yang sebesar 13.300 per dolar AS lantaran
ada faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi laju nilai mata uang
Garuda. Disamping hal tersebut Quantitatve Easing di Eropa pun masih
berlangsung dan AS masih akan menaikkan Fed Fund Rate satu kali lagi
menjadi 1,4 persen-1,6 persen di akhir 2017 yang mana ini akan
menekan rupiah.
d. Tingkat bunga SPN 3 bulan bergerak turun, karena ada tekanan kebijakan
kenaikan suku bunga AS, kondisi likuidtas di pasar keuangan global yang
masih akan didukung pelonggaran moneter di zona Eropa, Inggris, dan
Jepang.
Adapun perubahan perubahan asumsi ekonomi makro dalam penyusunan
APBN 2017 dan RAPBN-P 2017 pada tabel berikut
Tabel 2.1
Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2017 dan RAPBN-P 2017
No
Indikator Makro
APBN 2017
RAPBN-P 2017
1
Pertumbuhan Ekonomi (%)
5,1 %
5,2%
2
Inflasi (%)
4,0 %
4,3%
II - 3
No
Indikator Makro
APBN 2017
RAPBN-P 2017
4
Nilai Tukar (Rp/USD)
Rp. 13.300/USD
Rp. 13.4000/USD
5
Harga Minyak (USD/barel)
USD 45/Barel
USD 50/Barel
6
Lifting Minyak (ribu barel per hari)
815 ribu barel/hari
815 ribu barel/hari
7
Lifting Gas (ribu barel per hari)
1.155 ribu barel/hari
1.150 ribu barel/hari
Sumber: Kementerian Keuangan, 2017
2.1.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro DIY
Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari beberapa
indikator, salah satu indikator yang paling umum digunakan dan paling sederhana
adalah dengan melihat pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
daerah tersebut atau yang biasa disebut dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dipengaruhi banyak faktor, baik itu faktor-faktor
yang merupakan variabel ekonomi maupun faktor-faktor pendukung non-ekonomi.
Kinerja ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilihat dari nilai PDRB
harga konstan tahun 2010 pada pada tahun 2011 hingga tahun 2016 cenderung
mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan nilai PDRB atas harga
konstan tahun 2010. Pada tahun 2011 nilai PDRB sebesar 68,049 triliun rupiah
mengalami kenaikan menjadi 71,702 triliun rupiah pada tahun 2012 dan terus
mengalami kenaikan hingga 87,688 triliun rupiah pada tahun 2016, dan diprediksikan
kembali naik pada tahun 2017 menjadi 91.209 triliun rupiah.
Sedangkan dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya, DIY mengalami pasang
surut. Pada tahun 2011 hingga 2013 laju pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan
sebesar 5,2 persen pada tahun 2011 menjadi 5,4 persen di tahun 2012 dan menjadi
5,5 persen di tahun 2013. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2013
disebabkan oleh meningkatnya sektor pembentuk PDRB DIY, semua sektor tersebut
mengalami peningkatan.Pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi DIY mengalami
penurunan sebesar 5,20 persen dan pada tahun 2015 menurun menjadi 4,95 persen.
Pada Tahun 2016 kembali mengalami kenaikan menjadi 5,05 persen dan
diprediksikan naik kembali pada tahun 2017 hingga mencapai 5,46 persen.
Percepatan pertumbuhan ekonomi DIY terjadi seiring dengan terjadinya percepatan
pertumbuhan ekonomi nasional. Hampir semua sektor pertumbuhan ekonomi DIY
mengalami kenaikan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia meningkatnya
pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan didukung oleh
keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mendorong tercapainya ketahanan
pangan. Sektor perdagangan juga mengalami peningkatan akibat dari tingginya
II - 4
permintaan pada saat perayaan hari raya keagamaan, libur nasional dan libur
sekolah.
Proyeksi inflasi DIY mengalami kenaikan dari 3,09 pada tahun 2015 menjadi
3,95 pada tahun 2016 dan diprediksikan pada tahun 2017 menurun mencapai angka
3,36. Faktor pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga BI merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat inflasi di DIY. Ketika pertumbuhan ekonomi terjadi maka
pendapatan masyarakat cenderung naik dan kegiatan ekonomi juga akan semakin
besar. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kegiatan ekonomi riil, perdagangan
serta kegiatan di sektor moneter. Ketika suku bunga BI naik maka masyarakat
cenderung untuk menginvestasikan dananya pada tabungan sehingga akan
mengurangi Jumlah Uang Beredar (JUB) dan pada akhirnya akan menurunkan
tingkat inflasi.
ICOR DIY untuk tahun 2014 hingga tahun 2017 diperkirakan mengalami
kenaikan dan penurunan sekaligus. ICOR sebesar 5,77 pada tahun 2016
diperkirakan menjadi sebesar 5,51 di tahun 2017. Kenaikan angka ICOR yang sangat
kecil ini menunjukkan bahwa terjadi sedikit kurang efisien dalam penggunaan
investasi untuk menghasilkan output di DIY. Hal ini menunjukkan juga bahwa ketika
ICOR rendah maka dengan investasi yang sama akan dapat menghasilkan
output
yang lebih besar sehingga nilai PDRB akan dapat naik. Jika nilai PDRB naik maka
dapat mendorong terjadinya laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Faktor-faktor lain akan dapat menentukan ICOR antara lain adalah besarnya penambahan
Investasi dan komposisi atau alokasi investasi menurut sektor produksi yang tepat.
Tabel 2.2
Asumsi Dasar Ekonomi Makro DIY Tahun 2017
No
Indikator Makro
APBD 2017
RAPBD-P 2017
1.
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
4,3
5,46
2.
Inflasi (%)
4,91-4,93
3,36
3.
ICOR
4,72-5,43
5,51
Sumber : Bappeda DIY 2017.
2.1.3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kulon Progo
Seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat, pertumbuhan
ekonomi DIY mengalami penurunan dari 5,17 persen pada tahun 2014 dan menjadi
sebesar 4,95 persen pada tahun 2015, dan kembali naik pada tahun 2016 sebesar
II - 5
5,05 bahkan pada tahun 2017 diprediksikan kembali mengalami kenaikan laju
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen. Hal tersebut secara umum juga akan
mempengaruhi kondisi ekonomi makro di Kabupaten Kulon Progo. Hampir semua
sektor mengalami kenaikan laju pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pertanian.
Hal tersebut sebenarnya sangat menguntungkan bagi Kabupaten Kulon Progo
karena kontribusi terbesar penyusun nilai PDRB dari sektor pertanian. Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian disebabkan oleh kebijakan yag dilakukan
oleh pemerintah daerah seperti perbaikan jaringan irigasi, perbaikan infrastruktur
pertanian, bantuan bibit unggul dan alat pertanian hingga kerja sama dengan
berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Dengan nilai PDRB di Kabupaten Kulon Progo yang diprediksikan mengalami
peningkatan pada tahun 2016 menjadi 8,312 trilyun rupiah dari 7,671 trilyun rupiah
pada tahun 2015 merupakan sebuah harapan besar untuk memberdayakan
perekonomian masyarakat, sehingga diprediksikan pada tahun 2017 akan kembali
mengalami peningkatan nilai PDRB sebesar 8,814 Trilyun rupiah.
Selama kurun waktu 2010-2017, nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas
dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, nilai PDRB per
kapita Kabupaten Kulon Progo tercatat sebesar 12,91 juta rupiah dan terus
mengalami peningkatan hingga pada tahun 2016 mencapai 20,146 juta rupiah, dan
diprediksikan pada tahun 2017 mencapai 21,177 juta rupiah. Peningkatan PDRB per
kapita yang cukup tinggi ini disebabkan masih dipengaruhi oleh faktor inflasi, oleh
karena itu untuk melihat peningkatan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat dari
angka PDRB per kapita berdasarkan harga konstan 2010. Selama periode
2010-2016, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari 12,91
juta rupiah pada tahun 2010 menjadi 15,949 juta rupiah pada tahun 2016. Dan
dipredikskan pada tahun 2017 terus mengalami peningkatan hingga mencapai
16,396 juta rupiah.
Tabel 2.3
Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kulon Progo Tahun 2017
No
Indikator Makro
APBD 2017
RAPBD-P 2017
1.
PDRB ADHB
8,058 trilyun rupiah
8,813 trilyun rupiah
2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,15 %
4.88 %
3.
PDRB Per Kapita
19,48 Juta Rupiah
21,177 Juta Rupiah
4.
Inflasi
4,72-5,43
5,51
II - 6
2.2.
Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
Pada prinsipnya kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam
perencanaan pendapatan daerah untuk KUA Perubahan tahun 2017 tetap mengacu
pada kebijakan APBD 2017, yaitu akan menekankan pada peningkatan pendapatan
daerah tanpa memberikan beban langsung kepada masyarakat. Pendapatan melalui
pos pendapatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan dilakukan
melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi pemungutan pajak
dan retribusi akan ditingkatkan sekaligus melakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas layanan administrasi pajak dan retribusi. Adapun kebijakan Pendapatan
Daerah pada perubahan APBD Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo memperhatikan
hal-hal berikut:
1.
Perhitungan APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016
2.
Realisasi pendapatan daerah sampai dengan semester I tahun 2017.
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Hak
Keuangan Dan Administratif Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
4.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam Apbd, Dan Tertib Administrasi
Pengajuan, Penyaluran, Dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan
Bantuan Keuangan Partai Politik.
5.
Penyesuaian atas Dana Perimbangan/Transfer yang bersumber dari
pemerintah pusat sesuai Rincian Dana Alokasi Umum dan Tambahan Dana
Alokasi Khusus Fisik menurut Provinsi,Kabupaten/Kota Dalam APBN - P 2017
yang dipublikasi oleh Humas DJPK tanggal 9 Agustus 2017
6.
Surat dari Kementerian Keuangan Nomor : S-432/PK/2017 tanggal 15 Juni
2017 tentang Pelaksanaan Penyaluran DAK Non Fisik berbasis Kinerja .
7.
Surat dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum tertanggal 11-1–2017 tentang
bantuan parpol yang belum dicairkan di tahun 2015 dan 2016 dapat
dianggarkan di Tahun 2017
8.
Penyesuaian Bantuan Keuangan dari Provinsi.
9.
SiLpa Tunjangan Profesi Guru
10. S
ilpa Dana Tambahan Penghasilan guru
11. Kegiatan mendahului Perubahan APBD
II - 7
Perubahan pendapatan terjadi karena adanya penyesuaian target
pendapatan daerah sehubungan dengan perkembangan realisasi penerimaan
pendapatan, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.4.
Target Pendapatan dan Target Perubahan Pendapatan Tahun 2017
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
PERUBAHAN TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
BERTAMBAH /
(BERKURANG)
%
2
3
4
5 = 4-3
6
PENDAPATAN DAERAH
1,402,546,137,805.59 1,441,739,297,277.90 39,193,159,472.31 2.79
PENDAPATAN ASLI DAERAH
221,215,012,961.59 241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 8.96
DANA PERIMBANGAN
979,213,034,000.00 972,753,561,500.00 (6,459,472,500.00) (0.66)
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
202,118,090,844.00
227,947,789,179.29
25,829,698,335.29 12.78
Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017
Pendapatan daerah pada Perubahan APBD Tahun 2017 diperkirakan naik
sebesar Rp. 39.193.159.472,31 (2,79%) yaitu dari Rp1.402.546.137.805,59 menjadi
Rp1.441.739.297.277,90. Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan penerimaan
pendapatan asli daerah sebesar Rp19.822.9933.637,02 (8,96%) yaitu dari
Rp221.215.012.961,59 menjadi Rp241.037.946.598,61 dan pendapatan dari
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp25.829.698.335,29 (12,78%) yaitu
dari Rp202.118.090.844,00 menjadi Rp227.947,789,179,29. Selain kenaikan
tersebut juga disebabkan oleh adanya penurunan dana perimbangan daerah
sebesar Rp6.459.472.500,00 (0,66%) yaitu dari Rp979.213.034.000,00 menjadi
Rp972.753.561.500,00.
Pendapatan Asli Daerah diperkirakan mengalami kenaikan sebesar
Rp32.552.661.081,16 atau sebesar 2,32%. Rincian kenaikan Pendapatan Asli
Daerah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5.
Target Pendapatan Asli Daerah dan Target Perubahan Pendapatan Asli
Daerah Tahun 2017
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
PERUBAHAN TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
BERTAMBAH /
(BERKURANG)
%
2
3
4
5 = 4-3
6
PENDAPATAN ASLI DAERAH
221,215,012,961.59
241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 8.96
Hasil Pajak Daerah
81,519,038,320.79 43,024,098,351.29 (38,494,939,969.50) (47.22)
Hasil Retribusi Daerah
8,840,603,205.00 7,407,197,578.13 (1,433,405,626.87) (16.21)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 13,806,411,232.81 15,783,395,763.54 1,976,984,530.73 14.32
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
117,048,960,202.99 174,823,254,905.65 57,774,294,702.66 49.36
Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017
II - 8
Kenaikan tersebut berasal dari prediksi Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan naik sebesar Rp1.964.750.540,23 (14,23%) dan
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp57.731.967.661,66
(49,32%). Selain hal tersebut di atas kenaikan juga disebabkan karena adanya
penurunan pada pendapatan Hasil Pajak Daerah sebesar Rp38.494.939.969,50
(47,22%) dan Hasil Retribusi Daerah sebesar Rp1.433.405.626,87 (16,21%).
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
naik sebesar
Rp1.964.750.540,23 (14,23%) sebagai akibat dari naiknya deviden BPD DIY sebesar
Rp2.562.908.564,20 (34,02%) dan PD. Aneka Usaha yang mengalami kenaikan
sebesar Rp44.285.326,00 atau 21,53%. Selain disebabkan adanya kenaikan
pendapatan juga disebabkan adanya penurunan dari deviden Bank Pasar dan
penurunan dari pendapatan PT SELO ADI KARTO. Deviden Bank Pasar mengalami
penurunan sebesar Rp521.263.724,00 (15,12%) dikarenakan menyesuaikan dengan
hasil RUPS, sedangkan PT SELO ADI KARTO mengalami penurunan sebesar
Rp90.349.487,00 atau turun sebesar 3,57%. Hal ini dikarenakan menyesuaikan
dengan hasil RUPS. Sedangkan BUKP penurunan sebesar Rp30.830.138.97
(34,62%) disebabkan karena adanya kebijakan dari Provinsi D.I.Yogyakarta
berkenaan dengan pembatasan kredit maksimal Rp20.000.000,00 dan unsur PNS,
TNI, dan Polri tidak lagi diperbolehkan meminjam di BUKP.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah mengalami kenaikan sebesar
Rp57.731.967.661,66 (49,32%). Adapun kenaikannya hampir di semua sub sektor
mengalami kenaikan kecuali pada sub sektor pendapatan penerimaan bunga
deposito, hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah sewa dan pendapatan dari
pengelolaan BUKP.
Hasil Pajak Daerah mengalami penurunan sebesar Rp44.151.877.329,15 (54,16%)
penurunan ini disebabkan karena penurunan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan dan bangunan sebesar Rp47.494.890.054,54 atau 79,69% sebagai
akibat tidak dibayarnya BPHTB pembebasan lahan Bandara oleh PT Angkasa Pura.
Dana Perimbangan pada Perubahan APBD 2017 ini mengalami penurunan
sebesar Rp6.459.472.500,00 atau 0,66%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
berikut :
II - 9
Tabel 2.6.
Target Pendapatan Dana Perimbangan dan Target Perubahan
Pendapatan Dana Perimbangan Tahun 2017
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
PERUBAHAN TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
BERTAMBAH /
(BERKURANG)
%
2
3
4
5 = 4-3
6
DANA PERIMBANGAN
979,213,034,000.00
972,753,561,500.00
(6,459,472,500.00) (0.66)
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
29,250,013,000.00
33,047,279,933.00
3,797,266,933.00
12.98
Dana Alokasi Umum
718,490,508,000.00
705,868,940,000.00
(12,621,568,000.00)
(1.76)
Dana Alokasi Khusus
231,472,513,000.00
233,837,341,567.00
2,364,828,567.00
1.02
Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017
Penurunan pendapatan Dana Perimbangan disebabkan karena Penyesuaian atas
Dana Perimbangan/Transfer yang bersumber dari pemerintah pusat sesuai Rincian
Dana Alokasi Umum dan Tambahan Dana Alokasi Khusus Fisik menurut
Provinsi,Kabupaten/Kota Dalam APBN-P Tahun 2017 yang dipublikasikan oleh
Humas DJPK tanggal 9 Agustus 2017 dan Surat dari Kementerian Keuangan Nomor:
S-432/PK/2017 tanggal 15 Juni 2017 tentang Pelaksanaan Penyaluran DAK Non
Fisik berbasis Kinerja.
Lain-Lain
Pendapatan
yang
Sah
diprediksikan
naik
sebesar
Rp25.829.698.335,29 atau 12,78%. Secara rinci kenaikan dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.7.
Target Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dan Target
Perubahan Pendapatan Tahun 2017
KELOMPOK PENDAPATAN
TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
PERUBAHAN TARGET
PENDAPATAN TAHUN
2017
BERTAMBAH /
(BERKURANG)
%
2
3
4
5 = 4-3
6
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
202,118,090,844.00
227,947,789,179.29
25,829,698,335.29 12.78
Pendapatan Hibah
2,249,215,544.00
6,293,736,576.00
4,044,521,032.00
179.82
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
71,351,328,300.00
73,711,441,230.29
2,360,112,930.29
3.31
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
50,890,070,000.00
50,890,070,000.00
-
-Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya
-
19,425,064,373.00
19,425,064,373.00
-Dana Desa
77,627,477,000.00
77,627,477,000.00
-
-Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017
Kenaikan pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah disebabkan karena :
a. kenaikan hibah pembangunan air minum, SPM Dikdas dan hibah air minum
II - 10
b. kenaikan dana bagi hasil pajak dari provinsi; dan
c. bantuan keuangan dari provinsi.
2.3.
Upaya-upaya Daerah Dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah
Sebagai upaya untuk mewujudkan target pendapatan agar dapat terealisasi pada
tahun 2017, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan. Untuk Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) diupayakan dengan melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD. Intensifikasi lebih dikaitkan dengan
usaha untuk melakukan pungutan secara intensif dan mengoptimalkan
sumber-sumber pendapatan, termasuk didalamnya adalah upaya memperbaiki data
perpajakan dengan melakukan pendataan ulang dan pendataan baru bagi pembayar
pajak dan retribusi daerah, juga melakukan penyuluhan untuk meningkatkan
kesadaran dalam membayar pajak/retribusi daerah.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, antara lain
melalui:
2.3.1
Pendapatan Asli Daerah
a.
Melakukan penjaringan objek dan wajib pajak serta objek dan wajib
retribusi daerah guna meperoleh data perpajakan yang terbaru;
b.
Mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi daerah;
c.
Meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah
untuk menuju pelayanan prima;
d.
Memperbaiki fasilitas-fasilitas obyek retribusi melalui berbagai perbaikan
infrastruktur pendukung obyek retribusi;
e.
Melakukan penyesuaian retribusi melalui peninjauan terhadap Peraturan
Daerah.
f.
Memperbaiki kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik
daerah melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap
BUMD;
g.
Melaksanakan Optimalisasi anggaran melalui pengaturan anggaran
(
Cash Budgeting
) agar tercapai efisiensi dan efektivitas anggaran
dengan tetap menjaga likuiditas keuangan
2.3.2
Dana Perimbangan
a.
Membuat dan mengirimkan data-data dasar DAU dan DAK serta
proposal DAK kepada Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian
Dalam Negeri dan Kementerian Terkait;
II - 11
b.
Melakukan koordinasi dan kerjasama terhadap upaya peningkatan
penerimaan pajak negara (pusat) yang berdampak pada peningkatan
alokasi perimbangan untuk bagi hasil pajak dan bukan pajak;
c.
Melakukan koordinasi dengan pemerintah (pusat) maupun provinsi
dalam rangka optimalisasi penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan
pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.
2.3.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
a.
Mengupayakan berbagai usulan program pembangunan yang dapat
didanai melalui hibah dari pemerintah;
b.
Mendorong upaya peningkatan pajak provinsi yang berkonsekuensi
pada peningkatan bagi hasil pajak provinsi;
2.4.
Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
Perubahan kebijakan belanja daerah pada perubahan APBD Tahun 2017
didasarkan pada hasil evaluasi realisasi belanja sampai semester I sehingga
diketahui ada belanja yang pengganggarannya kurang dan ada yang diprediksikan
lebih, adanya kebijakan pengurangan pendapatan transfer dan bantuan keuangan
Provinsi serta karena adanya belanja mendahului perubahan. Dengan adanya
perubahan tersebut sehingga kebijakan anggaran pada Perubahan APBD Tahun
2017 sebagai berikut:
1. Belanja Tidak Langsung
Belanja
tidak
langsung
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp17.563.585.301,00. Kenaikan tersebut disebabkan oleh :
a. Dampak dari terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2017 Tentang Hak Keuangan Dan Administratif Pimpinan Dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Dan Tertib
Administrasi Pengajuan, Penyaluran, Dan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik;
c. SiLPA Tunjangan Profesi Guru dan tambahan penghasilan guru non
sertifikasi;
d. Kurang bayar Belanja Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi ke
Pemerintah Desa;
II - 12
e. Belanja hibah yang dipergunakan untuk BOS SD/SMP swasta, tambahan
belanja tali asih sebagai penghargaan prestasi olah raga, dan hibah air bersih
dan sanitasi;
f. Belanja bantuan sosial untuk bantuan modal kerja transmigran.
Disamping kenaikan tersebut di atas terdapat penurunan Belanja Bagi Hasil Pajak
ke Pemerintah Desa sebesar Rp4.192.676.479,00 sebagai akibat pembebasan
pajak BPHTB kepada PT. Angkasa Pura dan menurunnya target penerimaan
hasil retribusi daerah antara lain pada retribusi pengendalian menara
telekomunikasi dan IMB.
Belanja Tidak Terduga APBD Murni 2017 dianggarkan di PPKD sebesar
Rp2.000.000.000,00. Anggaran tersebut telah direalisasikan melalui belanja
PPKD sebesar Rp132.205.654,00 yang digunakan untuk tanggap darurat
bencana alam tanah longsor di ruas jalan Keji-Sulur Desa Purwoharjo Samigaluh,
serta digunakan/digeser ke belanja Langsung SKPD melalui Perubahan Perkada
sebesar Rp1.731.606.661,00 untuk kegiatan pemeliharaan berkala jalan
kabupaten dan pembayaran listrik Rusunawa pada DPU, kegiatan pemeliharaan
sarpras PKB pada Dinas Perhubungan, serta pencegahan dan pemberantasan
penyakit hewan pada Dinas Pertanian dan Pangan sehingga sisa belanja tak
terduga sebesar Rp136.187.685,00.
Pada perubahan APBD 2017 belanja tak terduga yang sudah digunakan/digeser
ke belanja langsung SKPD tersebut dikembalikan lagi ke belanja tak terduga
sebesar Rp1.000.000.000,00.
Selain itu pada belanja tak terduga ditambahkan ganti rugi asset terdampak
bandara
sebesar
Rp6.651.666.125,00,
namun
digunakan
sebesar
Rp4.203.784.876,00 untuk kebutuhan belanja yang mendesak. Sehingga secara
keseluruhan belanja tidak terduga hanya mengalami kenaikan sebesar
Rp1.716.274.588,11.
2. Belanja Langsung
Belanja Langsung pada Perubahan APBD Tahun 2017 mengalami kenaikan
sebesar 7,12% atau Rp43.303.825.475,00 yaitu dari Rp607.990.125.458,65
menjadi Rp651.293.950.934,00. Kenaikan belanja langsung diantaranya karena
BOS untuk SD/SMP Negeri, Jamkesda, pemanfaatan SiLPA BLUD RSUD Wates
dan Puskesmas, Belanja Bantuan Keuangan Khusus dari Provinsi dan
Penyesuian belanja langsung SKPD yang telah dilaksanakan melalui perubahan
Perkada.
II - 13
2.5.
Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk
menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah
dibanding dengan pendapatan yang diperoleh daerah. Dengan kata lain, pembiayaan
daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap
penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan atau tahun-tahun sebelumnya.
Adapun komponen dari pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.
2.5.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Perubahan alokasi penerimaan pembiayaan berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
(SiLPA)
tahun
anggaran
sebelumnya
sebesar
Rp69.122.706.711,84
2.5.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Perubahan
alokasi
pengeluaran
pembiayaan
bertambah
sebesar
Rp3.000.000.000,00 menjadi Rp9.000.000.000,00 yang digunakan untuk penyertaan
modal kepada PDAM sebagai tindak lanjut amanat Perda Nomor 15 Tahun 2016
tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada Perusahaan
Daerah Air Minum Tirta Binangun Kulon Progo.
Rincian perubahan pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2017 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
II - 14
Tabel 2.4
Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
APBD 2017 APBD P 2017 BERTAMBAH/
(BERKURANG) 2.00
3.00 4.00 PENDAPATAN 1,402,546,137,805.59 1,441,739,297,277.90 39,193,159,472.31 PENDAPATAN ASLI DAERAH 221,215,012,961.59 241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 Pendapatan Pajak Daerah 81,519,038,320.79 43,024,098,351.29 (38,494,939,969.50) Hasil Retribusi Daerah 8,840,603,205.00 7,407,197,578.13 (1,433,405,626.87)
13,806,411,232.81
15,783,395,763.54 1,976,984,530.73 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 117,048,960,202.99 174,823,254,905.65 57,774,294,702.66
DANA PERIMBANGAN 979,213,034,000.00 972,753,561,500.00 (6,459,472,500.00) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 29,250,013,000.00 33,047,279,933.00 3,797,266,933.00 Dana Alokasi Umum (DAU) 718,490,508,000.00 705,868,940,000.00 (12,621,568,000.00) Dana Alokasi Khusus (DAK) : 231,472,513,000.00 233,837,341,567.00 2,364,828,567.00 - DAK Fisik 94,256,009,000.00 99,466,666,000.00 5,210,657,000.00 - DAK Non Fisik 137,216,504,000.00 134,370,675,567.00 (2,845,828,433.00)
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 202,118,090,844.00 227,947,789,179.29 25,829,698,335.29 Pendapatan Hibah 2,249,215,544.00 6,293,736,576.00 4,044,521,032.00
71,351,328,300.00
73,711,441,230.29 2,360,112,930.29 Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 50,890,070,000.00 50,890,070,000.00
19,425,064,373.00 19,425,064,373.00 77,627,477,000.00
77,627,477,000.00
BELANJA 1,440,263,093,213.57 1,501,130,503,989.74 60,867,410,776.17
BELANJA TIDAK LANGSUNG 832,272,967,754.92 849,836,553,055.74 17,563,585,300.82 Belanja Pegawai 615,789,620,030.75 628,614,212,967.63 12,824,592,936.88 Belanja Bunga 622,211,979.17 463,757,840.00 (158,454,139.17) Belanja Hibah 22,914,500,000.00 30,208,075,000.00 7,293,575,000.00 Belanja Bantuan Sosial 27,586,200,000.00 27,676,200,000.00 90,000,000.00 Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab dan pemDes 9,400,826,245.00 5,927,158,000.00 (3,473,668,245.00)
153,959,609,500.00
153,230,874,660.00 (728,734,840.00) Belanja Tidak Terduga 2,000,000,000.00 3,716,274,588.11 1,716,274,588.11
BELANJA LANGSUNG 607,990,125,458.65 651,293,950,934.00 43,303,825,475.35
Surplus (defisit) (37,716,955,407.98) (59,391,206,711.84) (21,674,251,303.86)
PEMBIAYAAN DAERAH 37,716,955,407.98 59,391,206,711.84 21,674,251,303.86 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 44,448,455,407.98 69,122,706,711.84 24,674,251,303.86
44,448,455,407.98
69,122,706,711.84 24,674,251,303.86
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 6,731,500,000.00 9,731,500,000.00 3,000,000,000.00 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 6,000,000,000.00 9,000,000,000.00 3,000,000,000.00 Pembayaran Pokok Utang 731,500,000.00 731,500,000.00
-PEMBIAYAAN NETTO 37,716,955,407.98 59,391,206,711.84 21,674,251,303.86 (0.00)
(0.00) 0.00 Dana Desa
Belanja Bant Keu kpd Prov/Kab, PemDes dan Parpol
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
SURPLUS/(DEFISIT) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
URAIAN 1
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
BAB III
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan
Kabupaten Kulon Progo
RINCIAN PLAFON ANGGARAN PERUBAHAN SKPD PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017
SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
JUMLAH PAGU : Rp. 95,425,206,704
NO URUSAN, PROGRAM,
KEGIATAN
SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN
BERTAMBAH/BERKURANG KETERANGAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
KINERJA
PAGU INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA TARGET
KINERJA
PAGU INDIKATIF
PPAS
PPAS APBD
1.01.1.01.01.01.01-P Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 20 % 870,068,050 870,068,050 Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 20 % 997,771,650 127,703,600
1.01.1.01.01.01.01.26-P Penyediaaan Jasa dan Peralatan Perkantoran
Pembayaran petugas jaga malam 2 orang dan tenaga kebersihan 3 orang
12 bulan 215,408,525 215,408,525 Pembayaran petugas jaga malam 2 orang dan tenaga kebersihan 3 orang
12 bulan 215,408,525 0 Mendahului Perubahan
Jasa perkantoran (jasa persuratan, komunikasi, air, listrik, perizinan kendaraan) dan peralatan kantor (alat tulis kantor, barang cetakan, dan bahan pustaka)
12 Bulan Jasa perkantoran (jasa
persuratan, komunikasi, air, listrik, perizinan kendaraan) dan peralatan kantor (alat tulis kantor, barang cetakan, dan bahan pustaka)
12 Bulan
1.01.1.01.01.01.01.27-P Penyediaaan Jasa Keuangan Honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang (161 orang)
12 Bulan 378,378,525 378,378,525 Honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang (121 orang)
12 Bulan 506,082,125 127,703,600 Penambahan Anggaran untuk
Bendahara dana BOS SD dan SMP dan Pergeseran rekening
0 Bendahara Dana BOS SMP (36
orang)
3 bulan
0 Bendahara Dana BOS SD (274
orang)
3 Bulan
1.01.1.01.01.01.01.28-P Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi
Rapat koordinasi dan konsultasi 12 Bulan 276,281,000 276,281,000 Rapat koordinasi dan konsultasi 12 Bulan 276,281,000 0 Tetap Fasiltasi Dewan Pendidikan dan
Sekretariat TP UKS Kabupaten
12 Bulan Fasiltasi Dewan Pendidikan dan
Sekretariat TP UKS Kabupaten 12 Bulan
1.01.1.01.01.01.11-P Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Capaian ketersediaan sarana dan prasarana kondisi baik
20 % 1,339,762,220 1,339,762,220 Capaian ketersediaan sarana dan prasarana kondisi baik
20 % 1,122,456,220 -217,306,000
1.01.1.01.01.01.11.01-P Pengadaaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Tersedianya kendaraan roda empat 1 unit, kendaraan roda dua 8 unit, AC 2 PK 5 unit, laptop 5 unit, komputer PC 4 unit, printer 2 unit, mesin ketik 1 unit, UPS 3 unit, kursi rapat Sadewa 100 unit, kursi kerja 15 unit, meja biro kecil 14 unit, meja biro besar 1 unit, meja komputer 3 unit, kursi komputer 3 unit, almari arsip 1 unit, papan tulis 1 unit, filling cabinet 1 unit.
167 unit 622,999,500 622,999,500 Tersedianya kendaraan roda dua 8 unit, AC 2 PK 5 unit, laptop 5 unit, komputer PC 4 unit, printer 2 unit, mesin ketik 1 unit, UPS 3 unit, kursi rapat Sadewa 100 unit, kursi kerja 15 unit, meja kerja 14 unit, meja kerja besar 1 unit, meja komputer 3 unit, kursi komputer 3 unit, almari arsip 1 unit, papan tulis 1 unit, filling cabinet 1 unit.
166 unit 405,693,500 -217,306,000 Pengadaan kendaraan roda
dua di tunda pelaksanaannya di tahun 2017 dan pembenaran rekening belanja modal
1.01.1.01.01.01.11.02-P Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Terpeliharanya gedung dan halaman 15 unit, kendaraan roda dua 34 unit, roda empat 3 unit, AC 14 unit, komputer dan printer 60 unit, dan mesin ketik 1 unit.
127 unit 716,762,720 716,762,720 Terpeliharanya gedung dan halaman 15 unit, kendaraan roda dua 34 unit, roda empat 3 unit, AC 14 unit, komputer dan printer 60 unit, dan mesin ketik 1 unit.
Pembayaran listrik, air, telepon, internet untuk Kantor Dinas Pendidikan, PPDB Online, UPTD SKB, dan 12 UPTD PAUD dan Dikdas, dan pembelian premium
12 Bulan Pembayaran listrik, air, telepon,
internet untuk Kantor Dinas Pendidikan, PPDB Online, UPTD SKB, dan 12 UPTD PAUD dan Dikdas, dan pembelian premium
12 Bulan
1.01.1.01.01.01.12-P Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja
20 % 1,025,637,950 1,025,637,950 Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja
20 % 1,058,308,950 32,671,000
1.01.1.01.01.01.12.01-P Penyusunan perencanaan kinerja SKPD
Tersusunnya Perbup dan Juknis tentang Pendidikan Berkarakter
2 Dokumen 93,984,500 93,984,500 Tersusunnya Perbup dan Juknis tentang Pendidikan Berkarakter
2 Dokumen 104,005,500 10,021,000 Mendahului perubahan,
pergeseran rekening, Penambahan Anggaran Sosialisasi Perbup PPK Tersusunnya Dokumen Renja
dan Renstra SKPD
3 dokumen Tersusunnya Dokumen Renja
dan Renstra SKPD
3 dokumen
0 Sosialisasi Perbup PPK 1 Kali
1.01.1.01.01.01.12.02-P Penyusunan laporan keuangan Dokumen laporan kinerja keuangan
19 dokumen 20,000,000 20,000,000 Dokumen laporan kinerja keuangan
19 dokumen 20,000,000 0 Tetap
1.01.1.01.01.01.12.03-P Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja
Tersedianya dokumen data pokok pendidikan, Fasilitasi PPDB OnLine
1 Dokumen 246,713,250 246,713,250 Tersedianya dokumen data pokok pendidikan, Fasilitasi PPDB OnLine
1 Dokumen 269,363,250 22,650,000 Penambahan Anggaran
evaluasi dan review PPDB dan juknis 5 hari sekolah, Pergeseran Rekening Dokumen laporan pengendalian
dan evaluasi kinerja SKPD bulanan, triwulanan, LKjIP, Laporan Tahunan dan Profil Kinerja SKPD, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan dengan stakeholder terkait.
5 dokumen Dokumen laporan pengendalian
dan evaluasi kinerja SKPD bulanan, triwulanan, LKjIP, Laporan Tahunan dan Profil Kinerja SKPD, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan dengan stakeholder terkait.
5 dokumen
0 Evaluasi dan review PPDB
2018-2019 dan juknis tentang 5 hari sekolah
1 Kali
1.01.1.01.01.01.12.04-P Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar
Tersedianya data pencapaian SPM pendidikan dasar
1 dokumen 664,940,200 664,940,200 Tersedianya data pencapaian SPM pendidikan dasar
1 dokumen 664,940,200 0 Mendahului Perubahan
1.01.1.01.01.01.13-P Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Capaian peningkatan kapasitas pegawai di SKPD 20 % 0 88,949,600 Capaian peningkatan kapasitas pegawai di SKPD 20 % 88,949,600 0
1.01.1.01.01.01.11.03-P Pendidikan dan pengembangan SDM Aparatur
0 88,949,600 88,949,600 0 Pergeseran rekening
1.01.1.01.01.01.38-P Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Cakupan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
18.62 % 1,691,725,450 1,689,175,450 Cakupan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
18.62 % 2,640,027,450 950,852,000
1.01.1.01.01.01.38.01-P Pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana PAUD
Terbangun/terpeliharanya sarana prasarana pendidikan TK
4 Paket 324,126,400 324,126,400 Terbangun/terpeliharanya sarana prasarana pendidikan TK
4 Paket 324,126,400 0 Perubahan sasaran
1.01.1.01.01.01.38.02-P Pengadaan sarana PAUD Tersedianya Alat Permainan Edukatif (APE) Luar
64 TK 175,223,550 175,223,550 Tersedianya Alat Permainan Edukatif (APE) Luar
64 TK 175,223,550 0 Perubahan sasaran
1.01.1.01.01.01.38.03-P Penyelenggaraan Program Lembaga Pendidikan Kursus
Fasilitasi pendidikan ketrampilan/kursus
24 Lembaga 55,413,000 55,413,000 Fasilitasi pendidikan ketrampilan/kursus
24 Lembaga 55,413,000 0 Tetap
1.01.1.01.01.01.38.04-P Penyelenggaraan PAUDNI Operasional TPA Pelangi Nusa (70 siswa), program Paket A (warga belajar 5 orang), program Paket B (warga belajar 15 orang), program Paket C
174 orang 295,739,900 295,739,900 Operasional TPA Pelangi Nusa (70 siswa), program Paket A (warga belajar 5 orang), program Paket B (warga belajar 15 orang), program Paket C
(warga belajar 60 orang), program
keaksaraan/penuntasan buta aksara (warga belajar 40 orang), program kursus ketrampilan (warga belajar 20 orang)
(warga belajar 60 orang), program
keaksaraan/penuntasan buta aksara (warga belajar 40 orang), program kursus ketrampilan (warga belajar 20 orang) 1.01.1.01.01.01.38.05-P Peningkatan mutu satuan PAUD Tersalurnya BOP PAUD Negeri 13 lembaga 150,406,800 147,856,800 Tersalurnya BOP PAUD Negeri
(13 lembaga)
12 bulan 1,098,708,800 950,852,000 Mendahului perubahan,
penambahan Anggaran Cetak buku PPK Paud , Sosialisasi pelaporan BOP dan Gebyar Paud, penambahan sasaran, sisa Dana BOP Paud untuk Pemeliharaan Gedung dan Bangunan sejumlah Rp. 550.800.000 Peningkatan pemahaman
tentang BOP PAUD
12 UPTD Peningkatan pemahaman
tentang BOP PAUD (759 lembaga)
12 UPTD
Terlaksananya berbagai lomba; gugus PAUD, kreativitas PAUD, pengelolaan PAUD, dan sekolah sehat
4 kategori Terlaksananya berbagai lomba;
gugus PAUD, kreativitas PAUD, pengelolaan PAUD, dan sekolah sehat
4 kategori
Terlaksananya Gebyar PAUD 1 kali Terlaksananya Gebyar PAUD 1 kali
0 Cetak Buku Pedoman
Pendidikan Karakter
674 buku
1.01.1.01.01.01.38.08 Pembinaan dan penilaian akreditasi satuan PAUD
Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan PAUD
40 Lembaga 11,406,500 11,406,500 Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan PAUD
40 Lembaga 11,406,500 0 Tetap
1.01.1.01.01.01.38.06-P Pemberdayaan anak putus sekolah Data anak putus sekolah 1 dokumen 62,707,900 62,707,900 Data anak putus sekolah 1 dokumen 62,707,900 0 Mendahului perubahan Pelatihan ketrampilan anak
putus sekolah
60 Warga Pelatihan ketrampilan anak
putus sekolah
60 Warga
1.01.1.01.01.01.38.07-P Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan keaksaraan fungsional
Terlaksananya Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, Paket B, dan Paket C
3 kali 616,701,400 616,701,400 Terlaksananya Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, Paket B, dan Paket C
3 kali 616,701,400 0 Pergeseran rekening,
penambahan sasaran Penyelenggaraan seleksi,
pembinaan dan pengiriman kontingen lomba Keaksaraan, Kesetaraan, TBM, JBM, dan LKP
16 kontingen Penyelenggaraan seleksi,
pembinaan dan pengiriman kontingen lomba Keaksaraan, Kesetaraan, TBM, JBM, dan LKP
16 kontingen
Pelayanan ijin operasional lembaga pendidikan non formal
100 ijin Pelayanan ijin operasional
lembaga pendidikan non formal 100 ijin
Pelayanan pendidikan keaksaraan fungsional dan mandiri
24 kelompok Pelayanan pendidikan
keaksaraan fungsional dan mandiri
24 kelompok
Pelayanan pendidikan non formal program Paket A, Paket B, dan Paket C
14 Paket Pelayanan pendidikan non
formal program Paket A, Paket B, dan Paket C
14 Paket
0 peralatan pembelajaran paket B
dan paket C
10 lembaga
0 Modul pembelajaran program
paket B dan paket C
1400 buku
1.01.1.01.01.01.39-P Program Pembinaan Sekolah Dasar
Cakupan Pendidikan Sekolah Dasar
62.94 % 24,131,108,916 24,131,131,916 Cakupan Pendidikan Sekolah Dasar
1.01.1.01.01.01.39.01-P Pengadaan sarana pendidikan SD Tersedianya peralatan pendidikan (alat peraga) 4 SD, pengadaan media pendidikan (TIK) 10 SD, pengadaan koleksi perpustakaan (buku) 92 SD, meubelair 15 SD dan pengadaan peralatan olahraga 4 SD.
125 sekolah 6,804,196,250 6,804,196,250 Tersedianya peralatan pendidikan (alat peraga) 4 SD, pengadaan media pendidikan (TIK) 10 SD, pengadaan koleksi perpustakaan (buku) 92 SD, meubelair 15 SD dan pengadaan peralatan olahraga 4 SD.
125 sekolah 6,804,196,250 0 Mendahului perubahan
1.01.1.01.01.01.39.02-P Pembangunan/rehabilitasi bangunan SD
Terbangunnya/ terehabnya bangunan di 68 SD dan terbangunnya relokasi 1 SD.
69 sekolah 11,894,607,729 11,894,630,729 Terbangunnya/ terehabnya bangunan di 68 SD dan terbangunnya relokasi 1 SD.
69 sekolah 12,024,555,729 129,925,000 Penambahan anggaran untuk DED SDN 4 wates dan SDN 3 Glagah Temon,Pemindahan SDN 3 Glagah Temon, pergeseran rekening, penambahan sasaran
0 DED untuk relokasi SDN
Percobaan 4 Wates dan SDN 3 Glagah Temon
2 Sekolah
0 Tersedianya biaya Proses
Pemindahan sementara SDN 3 Glagah Temon
1 Sekolah
1.01.1.01.01.01.39.03-P Penyediaan biaya pendidikan SD Beasiswa miskin SD 360 siswa 4,655,565,000 4,655,565,000 Beasiswa miskin SD 360 siswa 28,374,431,954 23,718,866,954 Penambahan Anggaran Cetak buku pedoman PPK SD 540 buku, Dana BOS, penambahan sasaran
Tersedianya biaya operasional sekolah pendidikan SD
337 sekolah Tersedianya biaya operasional
sekolah pendidikan SD
337 sekolah
Penghargaan bagi siswa berprestasi SD
7 kategori Penghargaan bagi siswa
berprestasi SD
7 kategori
0 Buku Pedoman PPK SD 540 Buku
1.01.1.01.01.01.39.04-P Pengembangan potensi siswa SD Terselenggaranya Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2 Mapel, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 10 Cabang, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 9 Cabang, gladi kawruh, cerdas, cermat, sekolah sehat, UKS, MTQ, dan POR Siswa
10 kategori 130,995,750 130,995,750 Terselenggaranya Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2 Mapel, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 10 Cabang, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 9 Cabang, gladi kawruh, cerdas, cermat, sekolah sehat, UKS, MTQ, dan POR Siswa
10 kategori 130,995,750 0 Mendahului perubahan
1.01.1.01.01.01.39.05-P Peningkatan mutu pendidikan SD Peningkatan pemahaman terhadap akreditasi sekolah
80 orang 90,167,062 90,167,062 Peningkatan pemahaman terhadap akreditasi sekolah
80 orang 87,917,062 -2,250,000 Pengurangan anggaran
Pendampingan sekolah piloting SD berkarakter
3 sekolah Pendampingan sekolah piloting
SD berkarakter
3 sekolah Peningkatan pemahaman
kurikulum 2013
168 orang Peningkatan pemahaman
kurikulum 2013
168 orang
Peningkatan pemahaman terhadap pendidikan Kepramukaan
350 orang Peningkatan pemahaman
terhadap pendidikan Kepramukaan
350 orang
1.01.1.01.01.01.39.06-P Pengembangan program pendidikan inklusif jenjang SD
Diklat; Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru Reguler, Manajemen sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif bagi Kepala Sekolah, Pencapaian SPM Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif
120 orang 124,172,850 124,172,850 Diklat; Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru Reguler, Manajemen sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif bagi Kepala Sekolah, Pencapaian SPM Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif
120 orang 114,792,850 -9,380,000 pengurangan anggaran,
Fasilitasi assesment siswa berkebutuhan khusus
225 siswa Fasilitasi assesment siswa
berkebutuhan khusus
225 siswa 1.01.1.01.01.01.39.07-P Pelaksanaan evaluasi mutu
pendidikan SD
Peningkatan pemahaman EDS 400 orang 410,404,275 410,404,275 Peningkatan pemahaman EDS 400 orang 372,552,275 -37,852,000 Pengurangan anggaran
Peningkatan pemahaman tentang PPBD
400 orang Peningkatan pemahaman
tentang PPBD
400 orang Peningkatan pemahaman
terhadap pendataan ujian sekolah
400 orang Peningkatan pemahaman
terhadap pendataan ujian sekolah
400 orang
Fasilitasi bedah Kisi-kisi UN, Latihan UN, UN, UAS, UKK
12 sub rayon
Fasilitasi bedah Kisi-kisi UN, Latihan UN, UN, UAS, UKK
12 sub rayon 1.01.1.01.01.01.39.08 Pembinaan dan penilaian akreditasi
satuan pendidikan SD
Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SD
80 sekolah 21,000,000 21,000,000 Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SD
80 sekolah 20,400,000 -600,000 Pengurangan anggaran
1.01.1.01.01.01.40-P Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Cakupan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
80.58 % 13,542,518,325 13,538,187,325 Cakupan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
80.58 % 28,410,526,564 14,872,339,239
1.01.1.01.01.01.40.01-P Peningkatan mutu pendidikan SMP Pendampingan sekolah piloting SMP berkarakter
2 sekolah 64,478,850 64,478,850 Pendampingan sekolah piloting SMP berkarakter
2 sekolah 64,478,850 0 Tetap
Meningkatnya pemahaman terhadap Implementasi kurikulum 2013 (75 orang), MOS dan PPDB (70 orang), RAPBS dan keuangan (75 orang), kesehatan reproduksi (70 orang), dan ijin operasional sekolah
290 orang Meningkatnya pemahaman
terhadap Implementasi kurikulum 2013 (75 orang), MOS dan PPDB (70 orang), RAPBS dan keuangan (75 orang), kesehatan reproduksi (70 orang), dan ijin operasional sekolah
290 orang
1.01.1.01.01.01.40.02-P Pengembangan potensi siswa SMP
Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen Gladhi Kawruh dan Ngudar Kawruh (18 siswa), LPI (400 siswa), LCC (9 siswa), LPSN (6 siswa), LKJS (6 siswa), MTQ (200 siswa),
639 siswa 225,150,400 225,150,400 Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen Gladhi Kawruh dan Ngudar Kawruh (18 siswa), LPI (400 siswa), LCC (9 siswa), LPSN (6 siswa), LKJS (6 siswa), MTQ (200 siswa),
639 siswa 225,150,400 0 Mendahului perubahan,
pergeseran rekening
Penyelenggaraan dan pengiriman kontingen lomba OSN
3 mapel Penyelenggaraan dan
pengiriman kontingen lomba OSN
3 mapel
Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen lomba FLS2N
16 cabang Penyelengggaraan dan
pengiriman kontingen lomba FLS2N
5 cabang
Penyelengggaraan dan pengiriman lomba Sekolah Sehat/UKS
3 sekolah Penyelengggaraan dan
pengiriman lomba Sekolah Sehat/UKS
3 sekolah
Penyelenggaraan dan pengiriman kontingen lomba O2SN
12 jenis Penyelenggaraan dan
pengiriman kontingen lomba O2SN
5 jenis
1.01.1.01.01.01.40.09 Pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SMP
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat
20 sekolah 9,000,000 9,000,000 Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat
20 sekolah 9,000,000 0 Tetap
1.01.1.01.01.01.40.03-P Penyediaan biaya pendidikan SMP Beasiswa miskin SMP 300 siswa dan Beasiswa prestasi SMP 80 siswa,
380 orang 3,813,896,000 3,813,896,000 Beasiswa miskin SMP 300 siswa
300 orang 18,636,235,239 14,822,339,239 Penambahan anggaran dan penambahan sasaran cetak buku pedoman PPK, BOS SMP, pengurangan sasaran kegiatan Beasiswa Prestasi karena kajian Dindikpora apabila dilaksanakan akan menimbulkan masalah