• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTA KESEPAKATAN TENTANG ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTA KESEPAKATAN TENTANG ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KULON PROGO

NOMOR

: 36/MoU.KP/HKM/2017

TANGGAL

: 18 September 2017

TENTANG

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2017

(2)

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KULON PROGO

NOMOR

: 36/MoU.KP/HKM/2017

TANGGAL : 18 September 2017

TENTANG

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1.

Nama

:

HASTO WARDOYO

Jabatan

:

Bupati Kulon Progo

Alamat Kantor

:

Jl. Perwakilan No. 1 Wates

Bertindak selaku dan atas nama pemerintah Kabupaten Kulon Progo,

selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2.

Nama

:

AKHID NURYATI

Jabatan

:

Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo

Alamat Kantor

:

Jl. Sugiman No. 28 Wates

:

3.

Nama

:

PONIMIN BUDI HARTONO

Jabatan

:

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo

Alamat Kantor

:

Jl. Sugiman No. 28 Wates

:

4.

Nama

:

LAJIYO YOK MULYONO

Jabatan

:

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo

Alamat Kantor

:

Jl. Sugiman No. 28 Wates

Sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Kulon Progo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK

KEDUA.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) perlu disusun Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) Perubahan APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan

Pemerintah Daerah untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

(3)
(4)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………..……….……..

1.1.

Latar Belakang ...

1.2.

Tujuan ………..………

1.3.

Dasar Hukum ……….…….………

1.4.

Sistematika ……….…….………

BAB II RENCANA PERUBAHAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN

2016

2.1

Pendapatan ………..

2.1.1

Pendapatan Asli Daerah ………

2.1.2

Dana Perimbangan ……….………

2.1.3 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ……….

2.2

Pembiayaan ...

BAB III PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN

MASING MASING URUSAN, SKPD, PROGRAM/KEGIATAN DAN

BELANJA TIDAK LANGSUNG TAHUN 2016 ………

BAB IV PENUTUP ……….……….

Halaman

I – 1

I – 1

I – 1

I – 2

I – 3

II – 1

II – 1

II – 2

II – 3

II – 4

III – 1

IV – 1

(5)

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) merupakan dokumen

yang memuat program prioritas dan plafon (patokan batas maksimal anggaran)

yang diberikan untuk mendanai program dan kegiatan. Substansi prioritas belanja

daerah meliputi prioritas pembangunan daerah, sasaran yang ingin dicapai, Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang melaksanakan program/ kegiatan. Plafon

Anggaran Sementara disusun berdasarkan urusan Pemerintahan, SKPD,

Program/kegiatan dan belanja tidak langsung dengan mempertimbangkan rencana

pendapatan dan pembiayaan.

Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan

APBD tahun 2017 berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah diubah terakhir dengan Permendagri

Nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri Nomor 13 tahun

2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana kebutuhan melakukan

perubahan APBD dilaksanakan apabila terjadi :

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD;

b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar

unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja;

c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

d. Keadaan darurat; dan

e. Keadaan luar biasa.

Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS

PAPBD) tahun 2017 mengacu pada Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUA

PAPBD) yang selanjutnya dijadikan bahan pembahasan antara eksekutif dan

legislatif untuk disepakati dalam bentuk Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS PAPBD) tahun 2017.

1.2 Tujuan Penyusunan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD (PPAS PAPBD)

Tahun 2017 disusun sebagai dasar/ pedoman penyusunan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) Tahun 2017.

(6)

I - 2

1.3 Dasar Hukum Penyusunan PPAS PAPBD

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

5. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2016 tentang tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2017;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011 tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43 Tahun 2017 tentang Rincian dana Bagi

Hasil Cukai Hasil Tembakau Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran

2017;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPDaerah);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

12. Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;

13. Peraturan Bupati Kabupaten Kulon Progo Nomor 50 Tahun 2017 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 20 Tahun 2016

tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;

(7)

I - 3

14. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 119 Tahun 2016 tentang Penjabaran

APBD Tahun Anggaran 2017;

1.4 Sistematika

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Kulon Progo Tahun

2017 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

1.

Bab I. Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika penyusunan

PPAS Perubahan APBD Tahun 2017.

2.

Bab II. Rencana Perubahan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017

Menguraikan tentang rencana pendapatan daerah sebelum perubahan dan

rencana pendapatan daerah setelah perubahan, yang meliputi Pendapatan Asli

Daerah (PAD), penerimaan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah, berdasarkan kebijakan pendapatan daerah dalam Kebijakan

Umum Perubahan APBD.

3.

Bab III. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan masing-masing

urusan, SKPD, program/ kegiatan dan belanja tidak langsung Tahun 2017.

Menguraikan hal-hal sebagai berikut :

-

Plafon anggaran perubahan sementara masing-masing urusan dan satuan

kerja yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi

-

Plafon anggaran perubahan sementara berdasarkan program kegiatan

yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk tabulasi

-

Plafon anggaran perubahan sementara untuk belanja pegawai, bunga,

subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan

belanja tidak terduga yang dituangkan secara deskriptif dan dalam bentuk

tabulasi.

4.

Bab IV. Penutup

Menguraikan kesepakatan-kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Kulon

Progo dan DPRD Kabupaten Kulon Progo terhadap PPAS Perubahan APBD

Tahun 2017.

(8)

II - 1

BAB II

PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD

2.1.

Perubahan Kebijakan Umum

2.1.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional

Memasuki pertengahan tahun 2017, Indonesia harus mampu membangun

optimisme untuk menghadapi setiap situasi ekonomi, baik global maupun domestik.

Namun, kondisi ini harus tetap diwaspadai karena mengingat kondisi ekonomi global

yang lebih rentan dengan krisis karena mudah berubah-ubah.

Dalam penyusunan anggaran APBN berpedoman pada kerangka ekonomi

makro dan pokok pokok kebijakan fiskal tahun 2017 juga mempertimbangkan kondisi

ekonomi, sosial, perkembangan internasional dan domestik dalam beberapa bulan

terakhir, serta berbagai langkah antisipatif yang telah ditempuh dalam tahun 2016,

maupun rencana kebijakan yang akan dilaksanakan di tahun 2017. Selain hal

tersebut diatas penetapan target target ekonomi makro juga perkembangan terkini

faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, perekonomian global masih diliputi

ketidakpastian arah kebijakan moneter negara maju dan perkembangan harga

komoditas internasional serta tren perlambatan ekonomi Tiongkok. Dari sisi internal,

pertumbuhan ekonomi diharapkan akan didorong oleh belanja infrastruktur

Pemerintah dalam rangka penguatan sektor produktif sebagai penggerak

pertumbuhan perekonomian. Berbagai paket kebijakan yang telah diterbitkan

diharapkan juga mampu mendorong tumbuhnya investasi swasta yang akan

mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi

makro.

Upaya menjaga stabilitas ekonomi makro tersebut ditempuh melalui kebijakan

fiskal, moneter, dan sektor riil yang terkoordinasi. Namun demikian, kondisi stabilitas

ekonomi makro tersebut masih akan menghadapi beberapa tantangan yang berasal

dari potensi risiko atas gejolak ketidakpastian likuiditas pasar keuangan global

sebagai dampak ketidakpastian kebijakan peningkatan suku bunga Amerika Serikat,

berlanjutnya moderasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok, serta masih lemahnya harga

komoditas. Risiko lainnya adalah ketidakpastian ekonomi Eropa pasca hasil

referendum di Inggris (Brexit) dan penurunan harga komoditas dunia.

Mengacu pada perkembangan kondisi tersebut, asumsi dasar ekonomi makro

yang sudah pakai dalam APBN tahun 2017 berubah pada penyusunan APBNP 2017,

adapun perubahan perubahan tersebut terjadi pada :

(9)

II - 2

a. Pertumbuhan ekonomi yang di RAPBN-P 2017 lebih optimistis dibanding

target sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perbaikan ekonomi global, yaitu

ekonomi AS, Eropa, dan Jepang serta proyeksi dari lembaga

internasional, yakni IMF sebesar 3,5 persen. Di samping itu, lembaga

internasional IMF juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di

2017 sebesar 5,1 persen, Bank Dunia 5,2 persen, Fitch memproyeksikan

ekonomi Indonesia tumbuh 5,4 persen, dan Standard & Poors 5,3 persen.

Pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di RAPBN-P 2017 bersumber dari

konsumsi rumah tangga dan LNPRT 5,1 persen, konsumsi pemerintah 4,6

persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 5,4 persen, ekspor 4,8

persen, dan impor 3,9 persen.

b. Inflasi bergerak lebih tinggi 4,3 persen di RAPBN-P 2017 karena ada

tekanan dari harga-harga yang diatur pemerintah, seperti tarif listrik.

Sementara untuk inflasi dari gejolak harga pangan, pemerintah mengklaim

cukup berhasil mengendalikannya. Untuk mengendalikan laju inflasi,

pemerintah menunda kenaikan harga elpiji, dan BBM belum naik

meskipun risikonya anggaran subsidi naik

c. Kurs rupiah diproyeksikan 13.400 per dolar AS di RAPBN-P 2017 atau

sedikit melemah dari APBN yang sebesar 13.300 per dolar AS lantaran

ada faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi laju nilai mata uang

Garuda. Disamping hal tersebut Quantitatve Easing di Eropa pun masih

berlangsung dan AS masih akan menaikkan Fed Fund Rate satu kali lagi

menjadi 1,4 persen-1,6 persen di akhir 2017 yang mana ini akan

menekan rupiah.

d. Tingkat bunga SPN 3 bulan bergerak turun, karena ada tekanan kebijakan

kenaikan suku bunga AS, kondisi likuidtas di pasar keuangan global yang

masih akan didukung pelonggaran moneter di zona Eropa, Inggris, dan

Jepang.

Adapun perubahan perubahan asumsi ekonomi makro dalam penyusunan

APBN 2017 dan RAPBN-P 2017 pada tabel berikut

Tabel 2.1

Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN Tahun 2017 dan RAPBN-P 2017

No

Indikator Makro

APBN 2017

RAPBN-P 2017

1

Pertumbuhan Ekonomi (%)

5,1 %

5,2%

2

Inflasi (%)

4,0 %

4,3%

(10)

II - 3

No

Indikator Makro

APBN 2017

RAPBN-P 2017

4

Nilai Tukar (Rp/USD)

Rp. 13.300/USD

Rp. 13.4000/USD

5

Harga Minyak (USD/barel)

USD 45/Barel

USD 50/Barel

6

Lifting Minyak (ribu barel per hari)

815 ribu barel/hari

815 ribu barel/hari

7

Lifting Gas (ribu barel per hari)

1.155 ribu barel/hari

1.150 ribu barel/hari

Sumber: Kementerian Keuangan, 2017

2.1.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro DIY

Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari beberapa

indikator, salah satu indikator yang paling umum digunakan dan paling sederhana

adalah dengan melihat pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

daerah tersebut atau yang biasa disebut dengan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dipengaruhi banyak faktor, baik itu faktor-faktor

yang merupakan variabel ekonomi maupun faktor-faktor pendukung non-ekonomi.

Kinerja ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilihat dari nilai PDRB

harga konstan tahun 2010 pada pada tahun 2011 hingga tahun 2016 cenderung

mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan nilai PDRB atas harga

konstan tahun 2010. Pada tahun 2011 nilai PDRB sebesar 68,049 triliun rupiah

mengalami kenaikan menjadi 71,702 triliun rupiah pada tahun 2012 dan terus

mengalami kenaikan hingga 87,688 triliun rupiah pada tahun 2016, dan diprediksikan

kembali naik pada tahun 2017 menjadi 91.209 triliun rupiah.

Sedangkan dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya, DIY mengalami pasang

surut. Pada tahun 2011 hingga 2013 laju pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan

sebesar 5,2 persen pada tahun 2011 menjadi 5,4 persen di tahun 2012 dan menjadi

5,5 persen di tahun 2013. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2013

disebabkan oleh meningkatnya sektor pembentuk PDRB DIY, semua sektor tersebut

mengalami peningkatan.Pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi DIY mengalami

penurunan sebesar 5,20 persen dan pada tahun 2015 menurun menjadi 4,95 persen.

Pada Tahun 2016 kembali mengalami kenaikan menjadi 5,05 persen dan

diprediksikan naik kembali pada tahun 2017 hingga mencapai 5,46 persen.

Percepatan pertumbuhan ekonomi DIY terjadi seiring dengan terjadinya percepatan

pertumbuhan ekonomi nasional. Hampir semua sektor pertumbuhan ekonomi DIY

mengalami kenaikan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia meningkatnya

pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan didukung oleh

keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mendorong tercapainya ketahanan

pangan. Sektor perdagangan juga mengalami peningkatan akibat dari tingginya

(11)

II - 4

permintaan pada saat perayaan hari raya keagamaan, libur nasional dan libur

sekolah.

Proyeksi inflasi DIY mengalami kenaikan dari 3,09 pada tahun 2015 menjadi

3,95 pada tahun 2016 dan diprediksikan pada tahun 2017 menurun mencapai angka

3,36. Faktor pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga BI merupakan faktor yang

dapat mempengaruhi tingkat inflasi di DIY. Ketika pertumbuhan ekonomi terjadi maka

pendapatan masyarakat cenderung naik dan kegiatan ekonomi juga akan semakin

besar. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kegiatan ekonomi riil, perdagangan

serta kegiatan di sektor moneter. Ketika suku bunga BI naik maka masyarakat

cenderung untuk menginvestasikan dananya pada tabungan sehingga akan

mengurangi Jumlah Uang Beredar (JUB) dan pada akhirnya akan menurunkan

tingkat inflasi.

ICOR DIY untuk tahun 2014 hingga tahun 2017 diperkirakan mengalami

kenaikan dan penurunan sekaligus. ICOR sebesar 5,77 pada tahun 2016

diperkirakan menjadi sebesar 5,51 di tahun 2017. Kenaikan angka ICOR yang sangat

kecil ini menunjukkan bahwa terjadi sedikit kurang efisien dalam penggunaan

investasi untuk menghasilkan output di DIY. Hal ini menunjukkan juga bahwa ketika

ICOR rendah maka dengan investasi yang sama akan dapat menghasilkan

output

yang lebih besar sehingga nilai PDRB akan dapat naik. Jika nilai PDRB naik maka

dapat mendorong terjadinya laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Faktor-faktor lain akan dapat menentukan ICOR antara lain adalah besarnya penambahan

Investasi dan komposisi atau alokasi investasi menurut sektor produksi yang tepat.

Tabel 2.2

Asumsi Dasar Ekonomi Makro DIY Tahun 2017

No

Indikator Makro

APBD 2017

RAPBD-P 2017

1.

Laju Pertumbuhan

Ekonomi (%)

4,3

5,46

2.

Inflasi (%)

4,91-4,93

3,36

3.

ICOR

4,72-5,43

5,51

Sumber : Bappeda DIY 2017.

2.1.3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kulon Progo

Seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat, pertumbuhan

ekonomi DIY mengalami penurunan dari 5,17 persen pada tahun 2014 dan menjadi

sebesar 4,95 persen pada tahun 2015, dan kembali naik pada tahun 2016 sebesar

(12)

II - 5

5,05 bahkan pada tahun 2017 diprediksikan kembali mengalami kenaikan laju

pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen. Hal tersebut secara umum juga akan

mempengaruhi kondisi ekonomi makro di Kabupaten Kulon Progo. Hampir semua

sektor mengalami kenaikan laju pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pertanian.

Hal tersebut sebenarnya sangat menguntungkan bagi Kabupaten Kulon Progo

karena kontribusi terbesar penyusun nilai PDRB dari sektor pertanian. Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian disebabkan oleh kebijakan yag dilakukan

oleh pemerintah daerah seperti perbaikan jaringan irigasi, perbaikan infrastruktur

pertanian, bantuan bibit unggul dan alat pertanian hingga kerja sama dengan

berbagai pihak yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Dengan nilai PDRB di Kabupaten Kulon Progo yang diprediksikan mengalami

peningkatan pada tahun 2016 menjadi 8,312 trilyun rupiah dari 7,671 trilyun rupiah

pada tahun 2015 merupakan sebuah harapan besar untuk memberdayakan

perekonomian masyarakat, sehingga diprediksikan pada tahun 2017 akan kembali

mengalami peningkatan nilai PDRB sebesar 8,814 Trilyun rupiah.

Selama kurun waktu 2010-2017, nilai PDRB per kapita Kabupaten Kulon Progo atas

dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, nilai PDRB per

kapita Kabupaten Kulon Progo tercatat sebesar 12,91 juta rupiah dan terus

mengalami peningkatan hingga pada tahun 2016 mencapai 20,146 juta rupiah, dan

diprediksikan pada tahun 2017 mencapai 21,177 juta rupiah. Peningkatan PDRB per

kapita yang cukup tinggi ini disebabkan masih dipengaruhi oleh faktor inflasi, oleh

karena itu untuk melihat peningkatan PDRB per kapita secara riil dapat dilihat dari

angka PDRB per kapita berdasarkan harga konstan 2010. Selama periode

2010-2016, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari 12,91

juta rupiah pada tahun 2010 menjadi 15,949 juta rupiah pada tahun 2016. Dan

dipredikskan pada tahun 2017 terus mengalami peningkatan hingga mencapai

16,396 juta rupiah.

Tabel 2.3

Asumsi Dasar Ekonomi Makro Kulon Progo Tahun 2017

No

Indikator Makro

APBD 2017

RAPBD-P 2017

1.

PDRB ADHB

8,058 trilyun rupiah

8,813 trilyun rupiah

2.

Laju Pertumbuhan Ekonomi

5,15 %

4.88 %

3.

PDRB Per Kapita

19,48 Juta Rupiah

21,177 Juta Rupiah

4.

Inflasi

4,72-5,43

5,51

(13)

II - 6

2.2.

Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

Pada prinsipnya kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam

perencanaan pendapatan daerah untuk KUA Perubahan tahun 2017 tetap mengacu

pada kebijakan APBD 2017, yaitu akan menekankan pada peningkatan pendapatan

daerah tanpa memberikan beban langsung kepada masyarakat. Pendapatan melalui

pos pendapatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan dilakukan

melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Intensifikasi pemungutan pajak

dan retribusi akan ditingkatkan sekaligus melakukan perbaikan dan peningkatan

kualitas layanan administrasi pajak dan retribusi. Adapun kebijakan Pendapatan

Daerah pada perubahan APBD Tahun 2017 Kabupaten Kulon Progo memperhatikan

hal-hal berikut:

1.

Perhitungan APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016

2.

Realisasi pendapatan daerah sampai dengan semester I tahun 2017.

3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Hak

Keuangan Dan Administratif Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah.

4.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam Apbd, Dan Tertib Administrasi

Pengajuan, Penyaluran, Dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan

Bantuan Keuangan Partai Politik.

5.

Penyesuaian atas Dana Perimbangan/Transfer yang bersumber dari

pemerintah pusat sesuai Rincian Dana Alokasi Umum dan Tambahan Dana

Alokasi Khusus Fisik menurut Provinsi,Kabupaten/Kota Dalam APBN - P 2017

yang dipublikasi oleh Humas DJPK tanggal 9 Agustus 2017

6.

Surat dari Kementerian Keuangan Nomor : S-432/PK/2017 tanggal 15 Juni

2017 tentang Pelaksanaan Penyaluran DAK Non Fisik berbasis Kinerja .

7.

Surat dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum tertanggal 11-1–2017 tentang

bantuan parpol yang belum dicairkan di tahun 2015 dan 2016 dapat

dianggarkan di Tahun 2017

8.

Penyesuaian Bantuan Keuangan dari Provinsi.

9.

SiLpa Tunjangan Profesi Guru

10. S

ilpa Dana Tambahan Penghasilan guru

11. Kegiatan mendahului Perubahan APBD

(14)

II - 7

Perubahan pendapatan terjadi karena adanya penyesuaian target

pendapatan daerah sehubungan dengan perkembangan realisasi penerimaan

pendapatan, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.4.

Target Pendapatan dan Target Perubahan Pendapatan Tahun 2017

KELOMPOK PENDAPATAN

TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

PERUBAHAN TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

BERTAMBAH /

(BERKURANG)

%

2

3

4

5 = 4-3

6

PENDAPATAN DAERAH

1,402,546,137,805.59 1,441,739,297,277.90 39,193,159,472.31 2.79

PENDAPATAN ASLI DAERAH

221,215,012,961.59 241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 8.96

DANA PERIMBANGAN

979,213,034,000.00 972,753,561,500.00 (6,459,472,500.00) (0.66)

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

202,118,090,844.00

227,947,789,179.29

25,829,698,335.29 12.78

Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017

Pendapatan daerah pada Perubahan APBD Tahun 2017 diperkirakan naik

sebesar Rp. 39.193.159.472,31 (2,79%) yaitu dari Rp1.402.546.137.805,59 menjadi

Rp1.441.739.297.277,90. Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan penerimaan

pendapatan asli daerah sebesar Rp19.822.9933.637,02 (8,96%) yaitu dari

Rp221.215.012.961,59 menjadi Rp241.037.946.598,61 dan pendapatan dari

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp25.829.698.335,29 (12,78%) yaitu

dari Rp202.118.090.844,00 menjadi Rp227.947,789,179,29. Selain kenaikan

tersebut juga disebabkan oleh adanya penurunan dana perimbangan daerah

sebesar Rp6.459.472.500,00 (0,66%) yaitu dari Rp979.213.034.000,00 menjadi

Rp972.753.561.500,00.

Pendapatan Asli Daerah diperkirakan mengalami kenaikan sebesar

Rp32.552.661.081,16 atau sebesar 2,32%. Rincian kenaikan Pendapatan Asli

Daerah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5.

Target Pendapatan Asli Daerah dan Target Perubahan Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2017

KELOMPOK PENDAPATAN

TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

PERUBAHAN TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

BERTAMBAH /

(BERKURANG)

%

2

3

4

5 = 4-3

6

PENDAPATAN ASLI DAERAH

221,215,012,961.59

241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 8.96

Hasil Pajak Daerah

81,519,038,320.79 43,024,098,351.29 (38,494,939,969.50) (47.22)

Hasil Retribusi Daerah

8,840,603,205.00 7,407,197,578.13 (1,433,405,626.87) (16.21)

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 13,806,411,232.81 15,783,395,763.54 1,976,984,530.73 14.32

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

117,048,960,202.99 174,823,254,905.65 57,774,294,702.66 49.36

Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017

(15)

II - 8

Kenaikan tersebut berasal dari prediksi Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan naik sebesar Rp1.964.750.540,23 (14,23%) dan

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp57.731.967.661,66

(49,32%). Selain hal tersebut di atas kenaikan juga disebabkan karena adanya

penurunan pada pendapatan Hasil Pajak Daerah sebesar Rp38.494.939.969,50

(47,22%) dan Hasil Retribusi Daerah sebesar Rp1.433.405.626,87 (16,21%).

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

naik sebesar

Rp1.964.750.540,23 (14,23%) sebagai akibat dari naiknya deviden BPD DIY sebesar

Rp2.562.908.564,20 (34,02%) dan PD. Aneka Usaha yang mengalami kenaikan

sebesar Rp44.285.326,00 atau 21,53%. Selain disebabkan adanya kenaikan

pendapatan juga disebabkan adanya penurunan dari deviden Bank Pasar dan

penurunan dari pendapatan PT SELO ADI KARTO. Deviden Bank Pasar mengalami

penurunan sebesar Rp521.263.724,00 (15,12%) dikarenakan menyesuaikan dengan

hasil RUPS, sedangkan PT SELO ADI KARTO mengalami penurunan sebesar

Rp90.349.487,00 atau turun sebesar 3,57%. Hal ini dikarenakan menyesuaikan

dengan hasil RUPS. Sedangkan BUKP penurunan sebesar Rp30.830.138.97

(34,62%) disebabkan karena adanya kebijakan dari Provinsi D.I.Yogyakarta

berkenaan dengan pembatasan kredit maksimal Rp20.000.000,00 dan unsur PNS,

TNI, dan Polri tidak lagi diperbolehkan meminjam di BUKP.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah mengalami kenaikan sebesar

Rp57.731.967.661,66 (49,32%). Adapun kenaikannya hampir di semua sub sektor

mengalami kenaikan kecuali pada sub sektor pendapatan penerimaan bunga

deposito, hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah sewa dan pendapatan dari

pengelolaan BUKP.

Hasil Pajak Daerah mengalami penurunan sebesar Rp44.151.877.329,15 (54,16%)

penurunan ini disebabkan karena penurunan dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan dan bangunan sebesar Rp47.494.890.054,54 atau 79,69% sebagai

akibat tidak dibayarnya BPHTB pembebasan lahan Bandara oleh PT Angkasa Pura.

Dana Perimbangan pada Perubahan APBD 2017 ini mengalami penurunan

sebesar Rp6.459.472.500,00 atau 0,66%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel

berikut :

(16)

II - 9

Tabel 2.6.

Target Pendapatan Dana Perimbangan dan Target Perubahan

Pendapatan Dana Perimbangan Tahun 2017

KELOMPOK PENDAPATAN

TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

PERUBAHAN TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

BERTAMBAH /

(BERKURANG)

%

2

3

4

5 = 4-3

6

DANA PERIMBANGAN

979,213,034,000.00

972,753,561,500.00

(6,459,472,500.00) (0.66)

Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

29,250,013,000.00

33,047,279,933.00

3,797,266,933.00

12.98

Dana Alokasi Umum

718,490,508,000.00

705,868,940,000.00

(12,621,568,000.00)

(1.76)

Dana Alokasi Khusus

231,472,513,000.00

233,837,341,567.00

2,364,828,567.00

1.02

Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017

Penurunan pendapatan Dana Perimbangan disebabkan karena Penyesuaian atas

Dana Perimbangan/Transfer yang bersumber dari pemerintah pusat sesuai Rincian

Dana Alokasi Umum dan Tambahan Dana Alokasi Khusus Fisik menurut

Provinsi,Kabupaten/Kota Dalam APBN-P Tahun 2017 yang dipublikasikan oleh

Humas DJPK tanggal 9 Agustus 2017 dan Surat dari Kementerian Keuangan Nomor:

S-432/PK/2017 tanggal 15 Juni 2017 tentang Pelaksanaan Penyaluran DAK Non

Fisik berbasis Kinerja.

Lain-Lain

Pendapatan

yang

Sah

diprediksikan

naik

sebesar

Rp25.829.698.335,29 atau 12,78%. Secara rinci kenaikan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 2.7.

Target Pendapatan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dan Target

Perubahan Pendapatan Tahun 2017

KELOMPOK PENDAPATAN

TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

PERUBAHAN TARGET

PENDAPATAN TAHUN

2017

BERTAMBAH /

(BERKURANG)

%

2

3

4

5 = 4-3

6

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

202,118,090,844.00

227,947,789,179.29

25,829,698,335.29 12.78

Pendapatan Hibah

2,249,215,544.00

6,293,736,576.00

4,044,521,032.00

179.82

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

71,351,328,300.00

73,711,441,230.29

2,360,112,930.29

3.31

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

50,890,070,000.00

50,890,070,000.00

-

-Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya

-

19,425,064,373.00

19,425,064,373.00

-Dana Desa

77,627,477,000.00

77,627,477,000.00

-

-Sumber data : Badan Keuangan dan Aset Daerah, 2017

Kenaikan pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah disebabkan karena :

a. kenaikan hibah pembangunan air minum, SPM Dikdas dan hibah air minum

(17)

II - 10

b. kenaikan dana bagi hasil pajak dari provinsi; dan

c. bantuan keuangan dari provinsi.

2.3.

Upaya-upaya Daerah Dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah

Sebagai upaya untuk mewujudkan target pendapatan agar dapat terealisasi pada

tahun 2017, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan. Untuk Peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) diupayakan dengan melakukan intensifikasi dan

ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD. Intensifikasi lebih dikaitkan dengan

usaha untuk melakukan pungutan secara intensif dan mengoptimalkan

sumber-sumber pendapatan, termasuk didalamnya adalah upaya memperbaiki data

perpajakan dengan melakukan pendataan ulang dan pendataan baru bagi pembayar

pajak dan retribusi daerah, juga melakukan penyuluhan untuk meningkatkan

kesadaran dalam membayar pajak/retribusi daerah.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, antara lain

melalui:

2.3.1

Pendapatan Asli Daerah

a.

Melakukan penjaringan objek dan wajib pajak serta objek dan wajib

retribusi daerah guna meperoleh data perpajakan yang terbaru;

b.

Mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi daerah;

c.

Meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah

untuk menuju pelayanan prima;

d.

Memperbaiki fasilitas-fasilitas obyek retribusi melalui berbagai perbaikan

infrastruktur pendukung obyek retribusi;

e.

Melakukan penyesuaian retribusi melalui peninjauan terhadap Peraturan

Daerah.

f.

Memperbaiki kinerja dan efisiensi manajemen pada badan usaha milik

daerah melalui pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap

BUMD;

g.

Melaksanakan Optimalisasi anggaran melalui pengaturan anggaran

(

Cash Budgeting

) agar tercapai efisiensi dan efektivitas anggaran

dengan tetap menjaga likuiditas keuangan

2.3.2

Dana Perimbangan

a.

Membuat dan mengirimkan data-data dasar DAU dan DAK serta

proposal DAK kepada Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian

Dalam Negeri dan Kementerian Terkait;

(18)

II - 11

b.

Melakukan koordinasi dan kerjasama terhadap upaya peningkatan

penerimaan pajak negara (pusat) yang berdampak pada peningkatan

alokasi perimbangan untuk bagi hasil pajak dan bukan pajak;

c.

Melakukan koordinasi dengan pemerintah (pusat) maupun provinsi

dalam rangka optimalisasi penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan

pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus.

2.3.3

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

a.

Mengupayakan berbagai usulan program pembangunan yang dapat

didanai melalui hibah dari pemerintah;

b.

Mendorong upaya peningkatan pajak provinsi yang berkonsekuensi

pada peningkatan bagi hasil pajak provinsi;

2.4.

Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

Perubahan kebijakan belanja daerah pada perubahan APBD Tahun 2017

didasarkan pada hasil evaluasi realisasi belanja sampai semester I sehingga

diketahui ada belanja yang pengganggarannya kurang dan ada yang diprediksikan

lebih, adanya kebijakan pengurangan pendapatan transfer dan bantuan keuangan

Provinsi serta karena adanya belanja mendahului perubahan. Dengan adanya

perubahan tersebut sehingga kebijakan anggaran pada Perubahan APBD Tahun

2017 sebagai berikut:

1. Belanja Tidak Langsung

Belanja

tidak

langsung

mengalami

kenaikan

sebesar

Rp17.563.585.301,00. Kenaikan tersebut disebabkan oleh :

a. Dampak dari terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18

Tahun 2017 Tentang Hak Keuangan Dan Administratif Pimpinan Dan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Dan Tertib

Administrasi Pengajuan, Penyaluran, Dan Laporan Pertanggungjawaban

Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik;

c. SiLPA Tunjangan Profesi Guru dan tambahan penghasilan guru non

sertifikasi;

d. Kurang bayar Belanja Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi ke

Pemerintah Desa;

(19)

II - 12

e. Belanja hibah yang dipergunakan untuk BOS SD/SMP swasta, tambahan

belanja tali asih sebagai penghargaan prestasi olah raga, dan hibah air bersih

dan sanitasi;

f. Belanja bantuan sosial untuk bantuan modal kerja transmigran.

Disamping kenaikan tersebut di atas terdapat penurunan Belanja Bagi Hasil Pajak

ke Pemerintah Desa sebesar Rp4.192.676.479,00 sebagai akibat pembebasan

pajak BPHTB kepada PT. Angkasa Pura dan menurunnya target penerimaan

hasil retribusi daerah antara lain pada retribusi pengendalian menara

telekomunikasi dan IMB.

Belanja Tidak Terduga APBD Murni 2017 dianggarkan di PPKD sebesar

Rp2.000.000.000,00. Anggaran tersebut telah direalisasikan melalui belanja

PPKD sebesar Rp132.205.654,00 yang digunakan untuk tanggap darurat

bencana alam tanah longsor di ruas jalan Keji-Sulur Desa Purwoharjo Samigaluh,

serta digunakan/digeser ke belanja Langsung SKPD melalui Perubahan Perkada

sebesar Rp1.731.606.661,00 untuk kegiatan pemeliharaan berkala jalan

kabupaten dan pembayaran listrik Rusunawa pada DPU, kegiatan pemeliharaan

sarpras PKB pada Dinas Perhubungan, serta pencegahan dan pemberantasan

penyakit hewan pada Dinas Pertanian dan Pangan sehingga sisa belanja tak

terduga sebesar Rp136.187.685,00.

Pada perubahan APBD 2017 belanja tak terduga yang sudah digunakan/digeser

ke belanja langsung SKPD tersebut dikembalikan lagi ke belanja tak terduga

sebesar Rp1.000.000.000,00.

Selain itu pada belanja tak terduga ditambahkan ganti rugi asset terdampak

bandara

sebesar

Rp6.651.666.125,00,

namun

digunakan

sebesar

Rp4.203.784.876,00 untuk kebutuhan belanja yang mendesak. Sehingga secara

keseluruhan belanja tidak terduga hanya mengalami kenaikan sebesar

Rp1.716.274.588,11.

2. Belanja Langsung

Belanja Langsung pada Perubahan APBD Tahun 2017 mengalami kenaikan

sebesar 7,12% atau Rp43.303.825.475,00 yaitu dari Rp607.990.125.458,65

menjadi Rp651.293.950.934,00. Kenaikan belanja langsung diantaranya karena

BOS untuk SD/SMP Negeri, Jamkesda, pemanfaatan SiLPA BLUD RSUD Wates

dan Puskesmas, Belanja Bantuan Keuangan Khusus dari Provinsi dan

Penyesuian belanja langsung SKPD yang telah dilaksanakan melalui perubahan

Perkada.

(20)

II - 13

2.5.

Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk

menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah

dibanding dengan pendapatan yang diperoleh daerah. Dengan kata lain, pembiayaan

daerah merupakan pembiayaan yang disediakan untuk menganggarkan setiap

penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima

kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan atau tahun-tahun sebelumnya.

Adapun komponen dari pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan

pengeluaran pembiayaan.

2.5.1 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Perubahan alokasi penerimaan pembiayaan berasal dari Sisa Lebih

Perhitungan

Anggaran

(SiLPA)

tahun

anggaran

sebelumnya

sebesar

Rp69.122.706.711,84

2.5.2 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Perubahan

alokasi

pengeluaran

pembiayaan

bertambah

sebesar

Rp3.000.000.000,00 menjadi Rp9.000.000.000,00 yang digunakan untuk penyertaan

modal kepada PDAM sebagai tindak lanjut amanat Perda Nomor 15 Tahun 2016

tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kepada Perusahaan

Daerah Air Minum Tirta Binangun Kulon Progo.

Rincian perubahan pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2017 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

(21)

II - 14

Tabel 2.4

Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan

APBD 2017 APBD P 2017 BERTAMBAH/

(BERKURANG) 2.00

3.00 4.00 PENDAPATAN 1,402,546,137,805.59 1,441,739,297,277.90 39,193,159,472.31 PENDAPATAN ASLI DAERAH 221,215,012,961.59 241,037,946,598.61 19,822,933,637.02 Pendapatan Pajak Daerah 81,519,038,320.79 43,024,098,351.29 (38,494,939,969.50) Hasil Retribusi Daerah 8,840,603,205.00 7,407,197,578.13 (1,433,405,626.87)

13,806,411,232.81

15,783,395,763.54 1,976,984,530.73 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 117,048,960,202.99 174,823,254,905.65 57,774,294,702.66

DANA PERIMBANGAN 979,213,034,000.00 972,753,561,500.00 (6,459,472,500.00) Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 29,250,013,000.00 33,047,279,933.00 3,797,266,933.00 Dana Alokasi Umum (DAU) 718,490,508,000.00 705,868,940,000.00 (12,621,568,000.00) Dana Alokasi Khusus (DAK) : 231,472,513,000.00 233,837,341,567.00 2,364,828,567.00 - DAK Fisik 94,256,009,000.00 99,466,666,000.00 5,210,657,000.00 - DAK Non Fisik 137,216,504,000.00 134,370,675,567.00 (2,845,828,433.00)

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 202,118,090,844.00 227,947,789,179.29 25,829,698,335.29 Pendapatan Hibah 2,249,215,544.00 6,293,736,576.00 4,044,521,032.00

71,351,328,300.00

73,711,441,230.29 2,360,112,930.29 Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 50,890,070,000.00 50,890,070,000.00

19,425,064,373.00 19,425,064,373.00 77,627,477,000.00

77,627,477,000.00

BELANJA 1,440,263,093,213.57 1,501,130,503,989.74 60,867,410,776.17

BELANJA TIDAK LANGSUNG 832,272,967,754.92 849,836,553,055.74 17,563,585,300.82 Belanja Pegawai 615,789,620,030.75 628,614,212,967.63 12,824,592,936.88 Belanja Bunga 622,211,979.17 463,757,840.00 (158,454,139.17) Belanja Hibah 22,914,500,000.00 30,208,075,000.00 7,293,575,000.00 Belanja Bantuan Sosial 27,586,200,000.00 27,676,200,000.00 90,000,000.00 Belanja Bagi Hasil kpd Prov/Kab dan pemDes 9,400,826,245.00 5,927,158,000.00 (3,473,668,245.00)

153,959,609,500.00

153,230,874,660.00 (728,734,840.00) Belanja Tidak Terduga 2,000,000,000.00 3,716,274,588.11 1,716,274,588.11

BELANJA LANGSUNG 607,990,125,458.65 651,293,950,934.00 43,303,825,475.35

Surplus (defisit) (37,716,955,407.98) (59,391,206,711.84) (21,674,251,303.86)

PEMBIAYAAN DAERAH 37,716,955,407.98 59,391,206,711.84 21,674,251,303.86 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 44,448,455,407.98 69,122,706,711.84 24,674,251,303.86

44,448,455,407.98

69,122,706,711.84 24,674,251,303.86

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 6,731,500,000.00 9,731,500,000.00 3,000,000,000.00 Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 6,000,000,000.00 9,000,000,000.00 3,000,000,000.00 Pembayaran Pokok Utang 731,500,000.00 731,500,000.00

-PEMBIAYAAN NETTO 37,716,955,407.98 59,391,206,711.84 21,674,251,303.86 (0.00)

(0.00) 0.00 Dana Desa

Belanja Bant Keu kpd Prov/Kab, PemDes dan Parpol

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

SURPLUS/(DEFISIT) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

URAIAN 1

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

(22)

BAB III

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan

Kabupaten Kulon Progo

(23)

RINCIAN PLAFON ANGGARAN PERUBAHAN SKPD PER PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

JUMLAH PAGU : Rp. 95,425,206,704

NO URUSAN, PROGRAM,

KEGIATAN

SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN

BERTAMBAH/BERKURANG KETERANGAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

PAGU INDIKATIF

INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA

PAGU INDIKATIF

PPAS

PPAS APBD

1.01.1.01.01.01.01-P Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 20 % 870,068,050 870,068,050 Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 20 % 997,771,650 127,703,600

1.01.1.01.01.01.01.26-P Penyediaaan Jasa dan Peralatan Perkantoran

Pembayaran petugas jaga malam 2 orang dan tenaga kebersihan 3 orang

12 bulan 215,408,525 215,408,525 Pembayaran petugas jaga malam 2 orang dan tenaga kebersihan 3 orang

12 bulan 215,408,525 0 Mendahului Perubahan

Jasa perkantoran (jasa persuratan, komunikasi, air, listrik, perizinan kendaraan) dan peralatan kantor (alat tulis kantor, barang cetakan, dan bahan pustaka)

12 Bulan Jasa perkantoran (jasa

persuratan, komunikasi, air, listrik, perizinan kendaraan) dan peralatan kantor (alat tulis kantor, barang cetakan, dan bahan pustaka)

12 Bulan

1.01.1.01.01.01.01.27-P Penyediaaan Jasa Keuangan Honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang (161 orang)

12 Bulan 378,378,525 378,378,525 Honorarium petugas penatausahaan keuangan dan barang (121 orang)

12 Bulan 506,082,125 127,703,600 Penambahan Anggaran untuk

Bendahara dana BOS SD dan SMP dan Pergeseran rekening

0 Bendahara Dana BOS SMP (36

orang)

3 bulan

0 Bendahara Dana BOS SD (274

orang)

3 Bulan

1.01.1.01.01.01.01.28-P Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan Koordinasi

Rapat koordinasi dan konsultasi 12 Bulan 276,281,000 276,281,000 Rapat koordinasi dan konsultasi 12 Bulan 276,281,000 0 Tetap Fasiltasi Dewan Pendidikan dan

Sekretariat TP UKS Kabupaten

12 Bulan Fasiltasi Dewan Pendidikan dan

Sekretariat TP UKS Kabupaten 12 Bulan

1.01.1.01.01.01.11-P Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Capaian ketersediaan sarana dan prasarana kondisi baik

20 % 1,339,762,220 1,339,762,220 Capaian ketersediaan sarana dan prasarana kondisi baik

20 % 1,122,456,220 -217,306,000

1.01.1.01.01.01.11.01-P Pengadaaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Tersedianya kendaraan roda empat 1 unit, kendaraan roda dua 8 unit, AC 2 PK 5 unit, laptop 5 unit, komputer PC 4 unit, printer 2 unit, mesin ketik 1 unit, UPS 3 unit, kursi rapat Sadewa 100 unit, kursi kerja 15 unit, meja biro kecil 14 unit, meja biro besar 1 unit, meja komputer 3 unit, kursi komputer 3 unit, almari arsip 1 unit, papan tulis 1 unit, filling cabinet 1 unit.

167 unit 622,999,500 622,999,500 Tersedianya kendaraan roda dua 8 unit, AC 2 PK 5 unit, laptop 5 unit, komputer PC 4 unit, printer 2 unit, mesin ketik 1 unit, UPS 3 unit, kursi rapat Sadewa 100 unit, kursi kerja 15 unit, meja kerja 14 unit, meja kerja besar 1 unit, meja komputer 3 unit, kursi komputer 3 unit, almari arsip 1 unit, papan tulis 1 unit, filling cabinet 1 unit.

166 unit 405,693,500 -217,306,000 Pengadaan kendaraan roda

dua di tunda pelaksanaannya di tahun 2017 dan pembenaran rekening belanja modal

1.01.1.01.01.01.11.02-P Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Terpeliharanya gedung dan halaman 15 unit, kendaraan roda dua 34 unit, roda empat 3 unit, AC 14 unit, komputer dan printer 60 unit, dan mesin ketik 1 unit.

127 unit 716,762,720 716,762,720 Terpeliharanya gedung dan halaman 15 unit, kendaraan roda dua 34 unit, roda empat 3 unit, AC 14 unit, komputer dan printer 60 unit, dan mesin ketik 1 unit.

(24)

Pembayaran listrik, air, telepon, internet untuk Kantor Dinas Pendidikan, PPDB Online, UPTD SKB, dan 12 UPTD PAUD dan Dikdas, dan pembelian premium

12 Bulan Pembayaran listrik, air, telepon,

internet untuk Kantor Dinas Pendidikan, PPDB Online, UPTD SKB, dan 12 UPTD PAUD dan Dikdas, dan pembelian premium

12 Bulan

1.01.1.01.01.01.12-P Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja

Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja

20 % 1,025,637,950 1,025,637,950 Capaian perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja

20 % 1,058,308,950 32,671,000

1.01.1.01.01.01.12.01-P Penyusunan perencanaan kinerja SKPD

Tersusunnya Perbup dan Juknis tentang Pendidikan Berkarakter

2 Dokumen 93,984,500 93,984,500 Tersusunnya Perbup dan Juknis tentang Pendidikan Berkarakter

2 Dokumen 104,005,500 10,021,000 Mendahului perubahan,

pergeseran rekening, Penambahan Anggaran Sosialisasi Perbup PPK Tersusunnya Dokumen Renja

dan Renstra SKPD

3 dokumen Tersusunnya Dokumen Renja

dan Renstra SKPD

3 dokumen

0 Sosialisasi Perbup PPK 1 Kali

1.01.1.01.01.01.12.02-P Penyusunan laporan keuangan Dokumen laporan kinerja keuangan

19 dokumen 20,000,000 20,000,000 Dokumen laporan kinerja keuangan

19 dokumen 20,000,000 0 Tetap

1.01.1.01.01.01.12.03-P Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja

Tersedianya dokumen data pokok pendidikan, Fasilitasi PPDB OnLine

1 Dokumen 246,713,250 246,713,250 Tersedianya dokumen data pokok pendidikan, Fasilitasi PPDB OnLine

1 Dokumen 269,363,250 22,650,000 Penambahan Anggaran

evaluasi dan review PPDB dan juknis 5 hari sekolah, Pergeseran Rekening Dokumen laporan pengendalian

dan evaluasi kinerja SKPD bulanan, triwulanan, LKjIP, Laporan Tahunan dan Profil Kinerja SKPD, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan dengan stakeholder terkait.

5 dokumen Dokumen laporan pengendalian

dan evaluasi kinerja SKPD bulanan, triwulanan, LKjIP, Laporan Tahunan dan Profil Kinerja SKPD, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan dengan stakeholder terkait.

5 dokumen

0 Evaluasi dan review PPDB

2018-2019 dan juknis tentang 5 hari sekolah

1 Kali

1.01.1.01.01.01.12.04-P Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar

Tersedianya data pencapaian SPM pendidikan dasar

1 dokumen 664,940,200 664,940,200 Tersedianya data pencapaian SPM pendidikan dasar

1 dokumen 664,940,200 0 Mendahului Perubahan

1.01.1.01.01.01.13-P Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD Capaian peningkatan kapasitas pegawai di SKPD 20 % 0 88,949,600 Capaian peningkatan kapasitas pegawai di SKPD 20 % 88,949,600 0

1.01.1.01.01.01.11.03-P Pendidikan dan pengembangan SDM Aparatur

0 88,949,600 88,949,600 0 Pergeseran rekening

1.01.1.01.01.01.38-P Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Cakupan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

18.62 % 1,691,725,450 1,689,175,450 Cakupan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

18.62 % 2,640,027,450 950,852,000

1.01.1.01.01.01.38.01-P Pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana PAUD

Terbangun/terpeliharanya sarana prasarana pendidikan TK

4 Paket 324,126,400 324,126,400 Terbangun/terpeliharanya sarana prasarana pendidikan TK

4 Paket 324,126,400 0 Perubahan sasaran

1.01.1.01.01.01.38.02-P Pengadaan sarana PAUD Tersedianya Alat Permainan Edukatif (APE) Luar

64 TK 175,223,550 175,223,550 Tersedianya Alat Permainan Edukatif (APE) Luar

64 TK 175,223,550 0 Perubahan sasaran

1.01.1.01.01.01.38.03-P Penyelenggaraan Program Lembaga Pendidikan Kursus

Fasilitasi pendidikan ketrampilan/kursus

24 Lembaga 55,413,000 55,413,000 Fasilitasi pendidikan ketrampilan/kursus

24 Lembaga 55,413,000 0 Tetap

1.01.1.01.01.01.38.04-P Penyelenggaraan PAUDNI Operasional TPA Pelangi Nusa (70 siswa), program Paket A (warga belajar 5 orang), program Paket B (warga belajar 15 orang), program Paket C

174 orang 295,739,900 295,739,900 Operasional TPA Pelangi Nusa (70 siswa), program Paket A (warga belajar 5 orang), program Paket B (warga belajar 15 orang), program Paket C

(25)

(warga belajar 60 orang), program

keaksaraan/penuntasan buta aksara (warga belajar 40 orang), program kursus ketrampilan (warga belajar 20 orang)

(warga belajar 60 orang), program

keaksaraan/penuntasan buta aksara (warga belajar 40 orang), program kursus ketrampilan (warga belajar 20 orang) 1.01.1.01.01.01.38.05-P Peningkatan mutu satuan PAUD Tersalurnya BOP PAUD Negeri 13 lembaga 150,406,800 147,856,800 Tersalurnya BOP PAUD Negeri

(13 lembaga)

12 bulan 1,098,708,800 950,852,000 Mendahului perubahan,

penambahan Anggaran Cetak buku PPK Paud , Sosialisasi pelaporan BOP dan Gebyar Paud, penambahan sasaran, sisa Dana BOP Paud untuk Pemeliharaan Gedung dan Bangunan sejumlah Rp. 550.800.000 Peningkatan pemahaman

tentang BOP PAUD

12 UPTD Peningkatan pemahaman

tentang BOP PAUD (759 lembaga)

12 UPTD

Terlaksananya berbagai lomba; gugus PAUD, kreativitas PAUD, pengelolaan PAUD, dan sekolah sehat

4 kategori Terlaksananya berbagai lomba;

gugus PAUD, kreativitas PAUD, pengelolaan PAUD, dan sekolah sehat

4 kategori

Terlaksananya Gebyar PAUD 1 kali Terlaksananya Gebyar PAUD 1 kali

0 Cetak Buku Pedoman

Pendidikan Karakter

674 buku

1.01.1.01.01.01.38.08 Pembinaan dan penilaian akreditasi satuan PAUD

Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan PAUD

40 Lembaga 11,406,500 11,406,500 Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan PAUD

40 Lembaga 11,406,500 0 Tetap

1.01.1.01.01.01.38.06-P Pemberdayaan anak putus sekolah Data anak putus sekolah 1 dokumen 62,707,900 62,707,900 Data anak putus sekolah 1 dokumen 62,707,900 0 Mendahului perubahan Pelatihan ketrampilan anak

putus sekolah

60 Warga Pelatihan ketrampilan anak

putus sekolah

60 Warga

1.01.1.01.01.01.38.07-P Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan keaksaraan fungsional

Terlaksananya Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, Paket B, dan Paket C

3 kali 616,701,400 616,701,400 Terlaksananya Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket A, Paket B, dan Paket C

3 kali 616,701,400 0 Pergeseran rekening,

penambahan sasaran Penyelenggaraan seleksi,

pembinaan dan pengiriman kontingen lomba Keaksaraan, Kesetaraan, TBM, JBM, dan LKP

16 kontingen Penyelenggaraan seleksi,

pembinaan dan pengiriman kontingen lomba Keaksaraan, Kesetaraan, TBM, JBM, dan LKP

16 kontingen

Pelayanan ijin operasional lembaga pendidikan non formal

100 ijin Pelayanan ijin operasional

lembaga pendidikan non formal 100 ijin

Pelayanan pendidikan keaksaraan fungsional dan mandiri

24 kelompok Pelayanan pendidikan

keaksaraan fungsional dan mandiri

24 kelompok

Pelayanan pendidikan non formal program Paket A, Paket B, dan Paket C

14 Paket Pelayanan pendidikan non

formal program Paket A, Paket B, dan Paket C

14 Paket

0 peralatan pembelajaran paket B

dan paket C

10 lembaga

0 Modul pembelajaran program

paket B dan paket C

1400 buku

1.01.1.01.01.01.39-P Program Pembinaan Sekolah Dasar

Cakupan Pendidikan Sekolah Dasar

62.94 % 24,131,108,916 24,131,131,916 Cakupan Pendidikan Sekolah Dasar

(26)

1.01.1.01.01.01.39.01-P Pengadaan sarana pendidikan SD Tersedianya peralatan pendidikan (alat peraga) 4 SD, pengadaan media pendidikan (TIK) 10 SD, pengadaan koleksi perpustakaan (buku) 92 SD, meubelair 15 SD dan pengadaan peralatan olahraga 4 SD.

125 sekolah 6,804,196,250 6,804,196,250 Tersedianya peralatan pendidikan (alat peraga) 4 SD, pengadaan media pendidikan (TIK) 10 SD, pengadaan koleksi perpustakaan (buku) 92 SD, meubelair 15 SD dan pengadaan peralatan olahraga 4 SD.

125 sekolah 6,804,196,250 0 Mendahului perubahan

1.01.1.01.01.01.39.02-P Pembangunan/rehabilitasi bangunan SD

Terbangunnya/ terehabnya bangunan di 68 SD dan terbangunnya relokasi 1 SD.

69 sekolah 11,894,607,729 11,894,630,729 Terbangunnya/ terehabnya bangunan di 68 SD dan terbangunnya relokasi 1 SD.

69 sekolah 12,024,555,729 129,925,000 Penambahan anggaran untuk DED SDN 4 wates dan SDN 3 Glagah Temon,Pemindahan SDN 3 Glagah Temon, pergeseran rekening, penambahan sasaran

0 DED untuk relokasi SDN

Percobaan 4 Wates dan SDN 3 Glagah Temon

2 Sekolah

0 Tersedianya biaya Proses

Pemindahan sementara SDN 3 Glagah Temon

1 Sekolah

1.01.1.01.01.01.39.03-P Penyediaan biaya pendidikan SD Beasiswa miskin SD 360 siswa 4,655,565,000 4,655,565,000 Beasiswa miskin SD 360 siswa 28,374,431,954 23,718,866,954 Penambahan Anggaran Cetak buku pedoman PPK SD 540 buku, Dana BOS, penambahan sasaran

Tersedianya biaya operasional sekolah pendidikan SD

337 sekolah Tersedianya biaya operasional

sekolah pendidikan SD

337 sekolah

Penghargaan bagi siswa berprestasi SD

7 kategori Penghargaan bagi siswa

berprestasi SD

7 kategori

0 Buku Pedoman PPK SD 540 Buku

1.01.1.01.01.01.39.04-P Pengembangan potensi siswa SD Terselenggaranya Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2 Mapel, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 10 Cabang, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 9 Cabang, gladi kawruh, cerdas, cermat, sekolah sehat, UKS, MTQ, dan POR Siswa

10 kategori 130,995,750 130,995,750 Terselenggaranya Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2 Mapel, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 10 Cabang, Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 9 Cabang, gladi kawruh, cerdas, cermat, sekolah sehat, UKS, MTQ, dan POR Siswa

10 kategori 130,995,750 0 Mendahului perubahan

1.01.1.01.01.01.39.05-P Peningkatan mutu pendidikan SD Peningkatan pemahaman terhadap akreditasi sekolah

80 orang 90,167,062 90,167,062 Peningkatan pemahaman terhadap akreditasi sekolah

80 orang 87,917,062 -2,250,000 Pengurangan anggaran

Pendampingan sekolah piloting SD berkarakter

3 sekolah Pendampingan sekolah piloting

SD berkarakter

3 sekolah Peningkatan pemahaman

kurikulum 2013

168 orang Peningkatan pemahaman

kurikulum 2013

168 orang

Peningkatan pemahaman terhadap pendidikan Kepramukaan

350 orang Peningkatan pemahaman

terhadap pendidikan Kepramukaan

350 orang

1.01.1.01.01.01.39.06-P Pengembangan program pendidikan inklusif jenjang SD

Diklat; Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru Reguler, Manajemen sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif bagi Kepala Sekolah, Pencapaian SPM Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif

120 orang 124,172,850 124,172,850 Diklat; Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Guru Reguler, Manajemen sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif bagi Kepala Sekolah, Pencapaian SPM Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif

120 orang 114,792,850 -9,380,000 pengurangan anggaran,

(27)

Fasilitasi assesment siswa berkebutuhan khusus

225 siswa Fasilitasi assesment siswa

berkebutuhan khusus

225 siswa 1.01.1.01.01.01.39.07-P Pelaksanaan evaluasi mutu

pendidikan SD

Peningkatan pemahaman EDS 400 orang 410,404,275 410,404,275 Peningkatan pemahaman EDS 400 orang 372,552,275 -37,852,000 Pengurangan anggaran

Peningkatan pemahaman tentang PPBD

400 orang Peningkatan pemahaman

tentang PPBD

400 orang Peningkatan pemahaman

terhadap pendataan ujian sekolah

400 orang Peningkatan pemahaman

terhadap pendataan ujian sekolah

400 orang

Fasilitasi bedah Kisi-kisi UN, Latihan UN, UN, UAS, UKK

12 sub rayon

Fasilitasi bedah Kisi-kisi UN, Latihan UN, UN, UAS, UKK

12 sub rayon 1.01.1.01.01.01.39.08 Pembinaan dan penilaian akreditasi

satuan pendidikan SD

Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SD

80 sekolah 21,000,000 21,000,000 Terselenggaranya pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SD

80 sekolah 20,400,000 -600,000 Pengurangan anggaran

1.01.1.01.01.01.40-P Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Cakupan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

80.58 % 13,542,518,325 13,538,187,325 Cakupan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

80.58 % 28,410,526,564 14,872,339,239

1.01.1.01.01.01.40.01-P Peningkatan mutu pendidikan SMP Pendampingan sekolah piloting SMP berkarakter

2 sekolah 64,478,850 64,478,850 Pendampingan sekolah piloting SMP berkarakter

2 sekolah 64,478,850 0 Tetap

Meningkatnya pemahaman terhadap Implementasi kurikulum 2013 (75 orang), MOS dan PPDB (70 orang), RAPBS dan keuangan (75 orang), kesehatan reproduksi (70 orang), dan ijin operasional sekolah

290 orang Meningkatnya pemahaman

terhadap Implementasi kurikulum 2013 (75 orang), MOS dan PPDB (70 orang), RAPBS dan keuangan (75 orang), kesehatan reproduksi (70 orang), dan ijin operasional sekolah

290 orang

1.01.1.01.01.01.40.02-P Pengembangan potensi siswa SMP

Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen Gladhi Kawruh dan Ngudar Kawruh (18 siswa), LPI (400 siswa), LCC (9 siswa), LPSN (6 siswa), LKJS (6 siswa), MTQ (200 siswa),

639 siswa 225,150,400 225,150,400 Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen Gladhi Kawruh dan Ngudar Kawruh (18 siswa), LPI (400 siswa), LCC (9 siswa), LPSN (6 siswa), LKJS (6 siswa), MTQ (200 siswa),

639 siswa 225,150,400 0 Mendahului perubahan,

pergeseran rekening

Penyelenggaraan dan pengiriman kontingen lomba OSN

3 mapel Penyelenggaraan dan

pengiriman kontingen lomba OSN

3 mapel

Penyelengggaraan dan pengiriman kontingen lomba FLS2N

16 cabang Penyelengggaraan dan

pengiriman kontingen lomba FLS2N

5 cabang

Penyelengggaraan dan pengiriman lomba Sekolah Sehat/UKS

3 sekolah Penyelengggaraan dan

pengiriman lomba Sekolah Sehat/UKS

3 sekolah

Penyelenggaraan dan pengiriman kontingen lomba O2SN

12 jenis Penyelenggaraan dan

pengiriman kontingen lomba O2SN

5 jenis

1.01.1.01.01.01.40.09 Pembinaan dan penilaian akreditasi satuan pendidikan SMP

Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat

20 sekolah 9,000,000 9,000,000 Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat

20 sekolah 9,000,000 0 Tetap

1.01.1.01.01.01.40.03-P Penyediaan biaya pendidikan SMP Beasiswa miskin SMP 300 siswa dan Beasiswa prestasi SMP 80 siswa,

380 orang 3,813,896,000 3,813,896,000 Beasiswa miskin SMP 300 siswa

300 orang 18,636,235,239 14,822,339,239 Penambahan anggaran dan penambahan sasaran cetak buku pedoman PPK, BOS SMP, pengurangan sasaran kegiatan Beasiswa Prestasi karena kajian Dindikpora apabila dilaksanakan akan menimbulkan masalah

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimen yaitu perlakuan uji kemampuan larutan bonggol nanas (Ananas

Irak Hükümetinin Kürt halkına soykırım uygulamalarının gerçek anlamda ve diğer hususların özellikle güvenlik konseyinin 688 ve 706 sayılı kararlarında, BM-İnsan

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan maka penelitian pemanfaatan amilum batang kelapa sawit sebagai bahan pengisi tablet Klorfeniramin maleat (CTM) sangat perlu

Analisis Naskah Serat Mumulen menunjukkan bahwa pemaknaan yang dilakukan terhadap naskah Serat Mumulen mempresentasikan simbol-simbol sesaji berupa makanan, bunga

hipotesis menunjukkan bahwa kohesivitas berpengaruh langsung positif terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi faktor muatan model sebesar 0,79, hal ini

Pendapat hakim terhadap kedudukan maqâshid al-syar î ’ah dalam penemuan hukum ada dua macam, pendapat pertama menyatakan bahwa maqâshid al-syar î ’ah yang

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang terdiri dari: 1) pengeringan getah pepaya menggunakan oven vakum pada suhu 55 selama 22 jam, 2) ekstraksi papain

Mengingat potensi rumput laut di Indonesia yang cukup besar dan keterbatasan produsen dalam menghasilkan nata yang berkualitas serta pentingnya nata sebagai sumber