• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI

IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

HARYANTI EKO NURWATI A 210 060 158

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia sampai saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Lembaga internasional di bawah bendera PBB, yaitu UNDP (United Nation Development Program) pada tahun 2004 mengeluarkan hasil survei yang mencatat Indonesia berada pada urutan ke 112 dari 175 negara dari rendahnya kualitas sumber daya manusia. Ini lebih buruk dari survey yang dilakukan pada tahun 2002 dan 2003 yang

menempatkan Indonesia pada urutan 109 dan

110.(http://www.habibiecenter.or.id.2005).

Dari kenyataan tersebut merupakan tantangan yang berat bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia apalagi memasuki era persaingan sebagai konsekwensi globalisasi. Salah satu strategi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui peningkatan mutu pendidikan yang sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional pada Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II pasal 3 yaitu:

(3)

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana disebutkan dimuka, bukanlah proses yang mudah dan cepat tetapi diperlukan sarana yang tepat serta waktu yang cukup panjang. Dalam hal ini lembaga pendidikan merupakan institusi yang dipandang paling tepat dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualiatas seperti yang dimaksud.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam undang-undang RI. No. 2 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 No.1 dalam Sudrajat (2003: 30) menyebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalaian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya 1). Guru, 2) Kepemimpinan kepala sekolah, 3). Kurikulum, 4). Sarana dan prasarana sekolah, 5) Lingkungan sekolah, 6) Peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, prestasi belajar sebagai salah satu indikator hasil belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.

(4)

dalam faktor internal siswa atau faktor dalam diri siswa dan faktor eksternal atau faktor luar diri siswa. Faktor internal meliputi motivasi, kedisiplinan, minat, persepsi, bakat, intelelengensi, kemandirian dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern meliputi keadaan udara, suhu dan cuaca, keluarga, sekolah, lingkungan tempat tinggal, teman bergaul.

Pelaksanaan proses belajar mengajar yang optimal dapat terpenuhi, jika semua faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar baik itu faktor internal maupun eksternal dapat terpenuhi. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah lingkungan kelas yang merupakan bagian dari lingkungan sekolah. Kelas merupakan unit organisasi terkecil di sekolah sebagai salah satu tempat aktivitas belajar mengajar. Lingkungan belajar menurut Muhibbin Syah (1997: 173) terbagi menjadi 3, yaitu: ”Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat/perkampungan dan lingkungan sekolah”. Lingkungan kelas akan

berpengaruh terhadap proses belajar mengajar baik itu lingkungan fisik maupun non fisik. Lingkungan sekolah yang memberikan kenyamanan, kebersihan, kerapihan dan keindahan tentunya mempunyai dampak positif terhadap proses belajar mengajar yaitu peningkatan prestasi belajar.

(5)

Jadi kemandirian bukanlah tujuan akhir proses pembelajaran tetapi merupakan sarana dalam pencapaian prestasi siswa. Menurut Heru Sutopo (2003:87) dalam laporan penelitiannya yang berjudul : ”Kontribusi Kemampuan Awal

dan Sikap Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pada Sekolah Dasar Binaan Science Education Quality Improvement Project (SEQIP) di Kecamatan Sukoharjo menyatakan bahwa ”Kemampuan

awal yang baik dan didukung sikap kemandirian belajar yang tinggi maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik”. Pembentukan kemandirian di

sekolah, guru memiliki posisi yang strategis karena disekolah guru mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi siswa. Keberhasilan mengembangkan kemandirian sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kesiapan dan keahlian guru melalui kegiatan belajar mengajar.

Siswa yang mempunyai prestasi belajar yang baik sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa diarahkan untuk lebih berprestasi dalam belajar dengan harapan output yang dihasilkan mampu melanjutkan studi di perguruan tinggi yang bermutu. Demikian pula prestasi belajar akuntansi juga diharapkan mampu menciptakan output bidang akuntansi yang bermutu tinggi sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan bermutu tinggi pula. Menurut Depniknas (2003: 6) menyebutkan bahwa :

Program pengajaran akuntansi diharapkan dapat membekali tamatan siswa dalam berbagai kompetensi dasar, agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi ataupun terjun ke masyarakat, sehingga memberi manfaat bagi kehidupan siswa.(http://www.digilib.unnes.ac.id)

(6)

berjumlah 9 kelas, kelas XI berjumlah 9 kelas ( 5 kelas IPS, 3 Kelas IPA, 1 Kelas bahasa ). Sebagai salah satu sekolah favorit di Kabupaten Karanganyar , input yang diterima di SMA Negeri termasuk siswa yang berprestasi baik sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa diarahkan untuk lebih berprestasi agar output yang dihasilkan mampu melanjutkan studi di Perguruan Tinggi.

Penyelenggaraan proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Karanganyar secara sepintas sudah berjalan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pendidikan terakhir guru, input siswa dan sarana dan prasarana. Tetapi dari survey pendahulu diperoleh informasi bahwa prestasi belajar akuntansi masih belum sampai pada taraf yang diharapkan, dengan kata lain prestasi belajar akuntansi pada SMA Negeri 2 Karanganyar kelas XI IPS masih relatif rendah. Berdasarkan kenyataan tersebut berarti proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Karanganyar masih terdapat kekurangan, terlepas apakah itu dari faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhinya.

(7)

memahami apa yang diajarkan oleh guru, salah satu penyebabnya adalah suara guru yang terlalu rendah atau kurang keras. Keadaan ini bila tidak segera diatasi tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi pelaksanaan proses belajar mengajar. Menurut Ahmad Rohani (2004: 127) bahwa “Lingkungan tempat belajar mempunyai hubungan penting terhadap hasil perbuatan belajar”. Hasil perbuatan belajar yang dimaksud tentunya adalah pencapaian

prestasi belajar yang baik.

Siswa memiliki dorongan untuk mencapai keberhasilan berupa prestasi belajar yang baik, namun prestasi belajar tersebut dicapai bukan dari hasil usahanya sendiri. Sebagian siswa menggunakan cara atau tindakan yang bertentangan dengan sikap kemandirian, seperti: hanya belajar saat disuruh, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, menyalin pekerjaan teman saat diberi tugas guru, melakukan kecurangan saat tes, dan tidak berani menyampaikan pendapat saat diskusi. Hal tersebut menandakan sikap kemandirian siswa yang masih rendah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”PENGARUH LINGKUNGAN KELAS

DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

(8)

muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Lingkungan kelas yang kurang terpelihara dengan baik, misalnya warna dinding yang mulai luntur dan papan tulis yang mulai terkelupas akan akan menimbulkan dampak negatif dalam proses belajar mengajar.

2. Suara guru yang terlalu rendah atau kurang keras menyebabkan siswa kurang memahami apa yang diajarkan oleh guru.

3. Siswa yang tidak mengerjakan tugas akan menghambat siswa dalam mengikuti pelajaran.

4. Kurangnya atau rendahnya kemandirian siswa dalam belajar menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti, adapun pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran 2009/2010.

2. Penelitian ini terbatas pada lingkungan kelas fisik dan non fisik dan kemandirian siswa.

(9)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh lingkungan kelas terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar?

2. Bagaimana pengaruh kemandirian siswa terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kelas dan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan kelas terhadap

prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemandirian siswa terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan kelas dan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Karanganyar.

F. Manfaat Penelitian

(10)

1. Penulis

Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dibidang penelitian dan ilmu pendidikan.

2. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar di SMA Negeri 2 Karanganyar.

3. Siswa

Dapat memberikan masukan bagi siswa mengenai pentingnya kondisi kelas dan dapat memperbaiki cara belajarnya untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.

G. Sistematika Laporan Skripsi

Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini, maka perlu dikemukakan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

(11)

Pengertian lingkungan sekolah, faktor pembentuk lingkungan kelas, pengertian kemandirian, faktor kemandirian, pengertian kemandirian belajar, indikator variabel, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode dan jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran umum SMA Negeri 2 Karanganyar, penyajian data, pengujian data dan pembahasan hasil analisis data. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Widjaja Martokusumo yang sedang menjabat Ketua Prodi Magister dan Doktor Arsitektur dan Ketua Prodi Magister Rancang Kota telah diangkat sebagai Waki' Dekan

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang.. dikembangkan oleh Kemmis

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh

Panjang yang diukur adalah panjang total, yaitu panjang dari ujung mulut ikan hingga pangkal ekor dan ditimbang bobot basahnya, kemudian sebanyak 60-120 ekor dimasukkan

Setelah diberi penjelasan sebelumnya, guru mengulang lagi pertanyaan : “bagaimana pipa yang semakin sempit dapat menaikkan air semakin tinggi?” Siswa menjawab,

[r]

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan diagnosis dan penatalaksanan gangguan jiwa di puskesmas terhadap tenaga medis dan paramedis efektif dalam meningkatkan pemahaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi harga dan volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman dividen yang dilihat dari abnormal return