• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DATA & ANALISA. 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DATA & ANALISA

2.1 Sumber Data

Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

2.1.1 Media cetak dan Website

Data yang diambil berasal dari buku cerita rakyat dan referensi yang telah diterbitkan dan situs - situs di internet.

2.1.2 Survey dan Wawancara

Data yang diperoleh dari hasil wawancara tokoh dan survey dari beberapa masyarakat.

2.2. Data Umum tentang Animasi

Animasi adalah tayangan gambar sequence 2D maupun 3D yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah ilusi gerak. Efek yang dihasilkan adalah sebuah ilusi dari pergerakan berdasarkan gambaran yang tertangkap oleh penglihatan, dan dapat dibuat serta didemonstrasikan dengan berbagai macam cara. Cara yang paling sering untuk menampilkan sebuah animasi adalah melalui layar lebar ataupun video, walaupun masih ada cara lainnya. Dunia animasi berakar dari dunia gambar, yang kemudian gambar tersebut dibuat dan disusun sedemikian rupa sehingga menjadi terlihat hidup sehingga memiliki makna visual (desain komunikasi visual).

(2)

2.2.1 Sejarah Animasi

Animasi sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu kala. Jauh sebelum adanya animasi modern seperti saat ini, nenek moyang kita telah mengenal yang namanya animasi. Walaupun perwujudannya tidaklah menyerupai seperti animasi pada saat ini, tetapi itu memberikan gambaran kepada kita tentang cikal bakal animasi.

Sekitar tahun 1834 munculah permainan Zoetrope, dimana alat ini berbentuk tabung, berukuran pendek, ditiap sisinya terdapat lubang yang berfungsi untuk mengintip, dan dibagian dalamnya terdapat rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan. Dibawah alat ini terdapat penopang yang berfungsi sebagai poros.

Gambar.1 Zoetrope

sebelumnya Zoetrope terkenal pada awal-awal animasi modern, kemudian munculah Phenakistoscope, dimana alat ini mempunya

(3)

sistem kerja seperti halnya Zoetrope, namun secara bentuk alat ini lebih sederhana. Pada tahun 1868 munculah Flip book dan ditemukan oleh John Barnes Linnet. Flip book merupakan salah satu penemuan dunia animasi yang membawa kita lebih dekat ke animasi modern.

Gambar.2 Flip book

Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesatnya di akhir abad ke-19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam (black line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figure menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.

Sedangkan di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Max Fleischer

(4)

mengembangkan “KO KO The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambargambar dibuat sesederhana mungkin, dimana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan. Flescher dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus padnang dari bahan seluloid (Cellucoid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dan Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gamba berikut adalah tokoh “Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix The Cat”.

2.2.2 Animasi di Indonesia

Animasi di Indonesia bukanlah suatu hal yang asing, perkembangan animasi di Indonesia bisa dibilang cukup pesat, ini terbukti dengan adanya forum animasi Indonesia (Ainaki) dan website Indonesian CG Community (IndoCG), tetapi ada beberapa hal yang berpotensi menghalangi perkembangan animasi di Indonesia seperti kurangnya dukungan dari pemerintah untuk animasi di Indonesia, banyak yang salah menanggapi bahwa animasi itu untuk anak-anak, namun pada kenyataannya animasi itu tidak hanya untuk anak-anak saja. Dua film Animasi Indonesia yang dibuat oleh Studio Kasatmata dan Infinite Frameworks yaitu berjudul Homeland dan Sing to the dawn.

(5)

Gambar.3 Homeland Gambar.4 Sing to the Dawn

2.3 Data Umum tentang Reyog Ponorogo

Versi resmi alur cerita Reyog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Bantarangin Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Senggalangit, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Pada Seluruh tariannya saat ini merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Bantarangin Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya. Dan satu lagi bahwa pentas tarian Reyog Ponorogo ini yang resmi hanya ada pada malam satu suro yaitu pada saat malam bulan purnama.

Ada 5 komponen penari dalam tari Reog Ponorogo yang diambil dari karakter dalam Legenda nya, diantaranya:

1. Pembarong

2. Prabu Kelana Sewandana 3. Patih Bujangganong

(6)

4. Jathil 5. Warok 2.3.1 Barongan Gambar.5 Barongan Sumber : http://ponorogo-tourism.com

Barongan atau disebut Dadak Merak merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reyog Ponorogo. Dasar bagian nya terdapat kombinasi antara Harimau dan burung Merak. Bagian - bagiannya antara lain Kepala Harimau terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong. Dadak Merak kerangka dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk

(7)

menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya menggigit untaian manik - manik (tasbih). Krakap terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reyog.

Seorang pembarong haruslah orang yang sangat kuat, karena dia harus bisa menundukkan Dadak Merak hingga menyentuh lantai dan mengangkatnya lagi ke posisi tegak. Dadak Merak disimbolkan sebagai Singobarong, dan secara umum Dadak Merak inilah yang membuat tari Reyog Ponorogo menjadi sangat unik, karena bentuk topengnya yang sangat besar dan khas serta adanya filosofi di dalamnya. Karena itu, pembarong benar-benar harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang tinggi agar bisa menghidupkan Singobarong yang dimainkannya. 2.3.1.1 Data umum tentang Harimau

Gambar.6 Harimau

Sumber : http://www.medanku.com

Harimau atau macan tergolong dalam kerajaan hewan kordata (mempunyai saraf tulang belakang), vertebrata (bertulang belakang), kelas mamalia (berdarah panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging (karnivora), keluarga felidae (kucing), genus panthera, spesies tigris

(8)

(harimau). Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau pada dasarnya mirip dengan singa ukurannya, walaupun sedikit lebih berat. Beda subspesies harimau memiliki karakteristik yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang masih hidup, adalah yang paling kecil dan Harimau Siberia yang paling besar

2.3.1.2 Data Umum Mengenai Burung Merak

Gambar.7 Merak

Sumber: http://www.pei-pusat.org

Merak Biru yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Kata merak sebenarnya mengacu pada burung laki-laki (peafowls), sementara perempuan adalah peahens, dan yang muda adalah peachicks. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap,

(9)

berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Makanan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.

Merak termasuk dalam klasifikasi ilmiah: 1. Kerajaan : Animalia 2. Fillum : Chordata 3. Kelas : Aves 4. Ordo : Galliformes 5. Famili : Phasianidae 6. Genus : Pavo 7. Spesies : P. Cristatus 2.3.1.3 Mitologi Merak

Di India, burung merak yang terkait dengan semua melihat matahari dan dalam mitologi Yunani ini ‘eyespots’ itu dikatakan sebagai mata ratu Argos raksasa. Ketika musim hujan datang, merak, menari dalam hujan, memikat semua dengan bulu yang elegan, membentuk tampilan yang spektakuler. Berbagai kalangan seperti orang barat mengatakan kalau simbol dari bulu merak adalah pertanda buruk, sedangkan bagi orang - orang asia merupakan simbol keindahan.

(10)

2.3.2 Prabu Kelana Sewandana

Gambar.8 Prabu Kelana Sewandana Sumber: http://www.pei-pusat.org

Prabu Kelana Sewandana ini adalah tokoh utama dalam tari Reyog Ponorogo. Beliau digambarkan sebagai seorang Raja muda dari Bantarangin yang sakti, gagah berani dan bijaksana, digambarkan sebagai manusia dengan sayap dan topeng merah. Ia memiliki Senjata sebagai pusaka andalan berupa cemeti yang bernama Kyai Pecut Samandiman

yang sangat ampuh.

(11)

Gambar.9 Kyai Pecut Samandiman Sumber : http://www.pusatreog.co.cc

Dalam legenda sejarah Reyog versi Bantara angin, Prabu Kelana Sewandana berkelana mencari pendamping hidup yang ditemani oleh pasukan berkuda yang pada tarian reyog disebut Jathilan, dan Patih nya ( Bujangganong ) Ki ageng kuthu yang setia menemaninya. Ia berkelana ke kerajaan Kediri untuk mengambil hati Putri raja kediri Dewi Sanggalangit. Dan Dewi Sanggalangit yang meminta sang Prabu membuat sebuah kesenian yang belum pernah ada sebelumnya.

2.3.3 Patih Bujangganong

Gambar.10 Bujangganong

(12)

Patih Bujangganong adalah patih dari Prabu Kelana Sewandana, Dalam sejarah Reyog Ponorogo, Karakter Bujangganong ini lah yang menciptakan karya seni Reyog Ponorogo yang sampai saat ini kita kenal, atau lebih tepat nya bernama Ki Ageng Kuthu.

Bujangganong ini merupakan tokoh protagonis dalam tarian ini. Gerakannya seolah mengejek - ngejek Singabarong sehingga Sang barong marah. Dia digambarkan sebagai patih yang bertubuh kecil dan pendek, namun cerdik dan lincah. Patih Bujangganong disebut juga penthulan. Penarinya tidak memakai baju, hanya rompi berwarna merah dan topeng berwarna merah juga.

2.3.3.1 Data umum tentang Patih

Patih adalah jabatan Perdana Menteri pada kerajaan Nusantara kuno. Selanjutnya istilah tersebut menyebar ke beberapa daerah Nusantara, dengan sebutan Pateeh (Brunei), Patti (Maluku) dengan pengertian baru. Sekarang ini, jabatan ini dalam suatu Provinsi lebih kurang sama dengan jabatan Sekdaprop (Sekretaris Daerah Provinsi). 2.3.4 Jathil

(13)

Gambar.11 Jathilan

Sumber : http://rezasaputra.com/ponorogo

Jathil adalah sepasukan prajurit wanita berkuda. Dalam tari Reog Ponorogo, penari Jathil adalah wanita. Mereka digambarkan sebagai prajurit wanita yang cantik dan berani. Kostum yang dikenakan penari Jathil adalah kemeja satin putih sebagai atasan dan jarit batik sebagai bawahan. Mereka mengenakan udheng sebagai penutup kepala dan mengendarai kuda kepang (kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu).

Gambar.12 Jathilan

Sumber : http://endahpuspitosari.wordpress.com

Pada awal nya, seni tari Reyog Ponorogo tidak ada pemeran wanita sekali pun. Jathilan tersebut pada mulanya di perankan oleh Seorang anak laki - laki sebagai sosok satria berkuda yang di dandani seperti wanita.

Bila kuda kepang ini mulai beraksi, pertunjukan mulai menyeramkan karena unsur magisnya. Meskipun gaya kuda kepang ini cukup lemah gemulai dengan mimik yang membuat penonton terkesima.

(14)

2.3.5 Warok

Gambar.13 Warok

Sumber : http://endahpuspitosari.wordpress.com

Warok, prajurit yang berguru kepada Ki Ageng Kuthu di Paguron Olahkanuragan. Penari warok adalah pria dan umumnya berbadan besar. Warok mengenakan baju hitam-hitam (celana gombrong hitam dan baju hitam yang tidak dikancingkan) Penadhon. Penadhon ini sekarang digunakan sebagai pakaian budaya resmi Kabupaten Ponorogo.

Warok dibagi menjadi dua, yaitu warok tua dan warok muda. Perbedaan mereka terletak pada kostum yang dikenakan, dimana warok tua mengenakan kemeja putih sebelum penadhon dan membawa tongkat, sedangkan warok muda tidak mengenakan apa-apa selain penadhon dan tidak membawa tongkat. Senjata pamungkas para warok adalah tali kolor warna putih yang tebal.

(15)

Warok memiliki tampilan yang menyeramkan, karena itu masyarakat yang kurang mendalami sejarah tokoh - tokoh pada Reyog Ponorogo mengira bahwa warok lah yang menjadi tokoh jahat dalam legenda ini. Namun Warok berasal dari kata wara' yang arti nya pria agung, atau seorang laki - laki yang di segani dan di hormati. Seorang pria yang memiliki kelebihan yang tidak di miliki pria lain sehingga membuat orang lain mengagumi kelebihan tersebut. Dekat juga dengan bahasa Al Qur`an yang artinya, menjaga diri supaya tidak jatuh pada kenistaan.

Kekuatan seorang Warok ditempuh dengan beberapa cara seperti bersemedi, puasa, mengurangi tidur, dan pantang berhubungan seksual. Dalam makna budaya Ponorogo, Warok mencerminkan laki - laki yang menjaga kesucian diri dengan laku tertentu dan menghindari perilaku maksiat. Karakteristik pada Warok, Warok memiliki ilmu yang sakti,dan kesaktian itu bukan untuk pribadi melainkan untuk menolong sesama. Jika bekerja, tidak menghitung seberapa sulitnya dan tidak setengah - setengah. Adil tanpa pilih kasih.

2.3.6 Data umum Tarian Reyog Ponorogo

Gerakan-gerakan dalam tari Reyog Ponorogo menggambarkan peperangan tentang kerajaan pada zaman Prabuwijaya V,dimana gerakan - gerakan pada tarian ini memberi makna bahwa didalam kehidupan, keadilan patut diperjuangkan.

Adegan dalam seni reyog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reyog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

(16)

Gambar.16 Pertunjukan Reyog 2.3.7 Struktur Pertunjukan

Kini reog biasa dimainkan dalam resepsi pernikahan, khitanan, atau juga untuk menyambut tamu agung. Kadang-kadang reog juga dimainkan pada perayaan-perayaan lain, misalnya pasar malam, taman hiburan, setiap minggu juga mempergelarkan reog tergantung permintaan dengan harga yang tidak murah tentunya. Perangkat musik reog sederhana. Irama melodi berasal dari bunyi terompet khusus yang disebut salompret diiringi rampak ketipung, kendang, ketuk, kenong, gong serta angklung yang bernada slendro. Nada-nada sumbang yang dihasilkan, yang merupakan paduan antara laras slendro dan pelog, menghasilkan suasanan mistik dan aneh. Iramanya yang dinamis dan bergelora sangat mudah mengundang penonton untuk berkumpul.

(17)

2.4 Data Umum tentang Judul

Judul animasi ini menggunakan istilah Patih Kediri : "Singalodra" yang berarti : - Barongan

- Harimau yang penuh kesaktian.

- Merupakan simbol dari Reyog Ponorogo - Kerajaan Singalodra.

2.5 Cerita dan Character Reyog

Cerita yang menceritakan tentang Reyog Ponorogo ada yang sudah dibuat buku ceritanya, yaitu :

Dewi Sanggalangit - Asal usul Reog Ponorogo

Komik ini di produksi oleh Studio BENING dan Aris Windana sebagai pengarah

Dalam Buku cerita asal usul Reyog Ponorogo ini, mengisahkan tentang putri dari Kerajaan kediri yang menarik hati para pemuda. Begitu juga pada Kerajaan Batara angin yang bernama Prabu Kelana Sewandana. Ia meminta rekan nya yang bernama Patih Bujangganom untuk ikut serta menemaninya dalam perjalanan menuju kediri. Dalam Legenda Reyog versi ini, Dewi Senggalangit meminta sang Prabu Kelana untuk menciptakan suatu karya seni yang belum pernah ada sebelumnya, sebagai syarat atas lamaran sang Prabu

(18)

kepadanya. Namun sebelum itu Sang Prabu diminta untuk mencari dan mengungkap tentang Manusia berkepala dua yang seperti Macan dan Merak.

2.5.1 Pengembangan Cerita

Dalam serial Animasi ini, penulis akan mengangkat asal usul Reyog ini berdasarkan cerita dalam Buku Dewi Sanggalangit dan ditambah latar belakangnya Demang Suryongalam. Karena pada ceritanya Demang Suryongalam dan Prabu Kelana mempunyai sejarah yang berbeda, berikut penceritaan tentang asal - usul prajurit Warok. Dan penulis akan menambah bumbu baru pada cerita Legenda ini dengan menambah konflik agar serial ini lebih dramatis. Konflik baru nya yaitu, Sang Prabu Kelana selain harus menangkap Singobarong, Ia juga harus menyelamatkan Dewi Songgolangit.

2.6 Target Target Primer :

Target primer animasi tentang Reyog Ponorogo ini di tujukan terutama kepada Remaja Pria dan Wanita berumur 14 sampai dengan 28 tahun yang menyukai film animasi, action, dan fighting yang bertemakan kerajaan. Dikarenakan remaja saat ini kurang memiliki rasa ingin tahu dan mengolah sejarah seni di Indonesia yang begitu epic dan menarik seperti Reyog Ponorogo yang mempunyai arti mendalam pada tariannya.

Target Sekunder :

Target sekunder Pria dan Wanita usia 29 sampai dengan 45 tahun Yang menyukai film animasi ,action, dan fighting yang bertemakan Kerajaan dan selalu mengikuti perkembangan film. Dapat memberikan gambaran tentang asal mula Reyog Ponorogo serta arti dalam tariannya. Dan pihak - pihak yang berkepentingan terhadap pelestarian produk kebudayaan nasional.

(19)

2.7 Analisis SWOT

Strength

Kekuatan serial ini terletak pada kualitas animasi dan implementasi prinsip - prinsip cinematography, sehingga memungkinkan produk ini bisa dinikmati baik secara visual maupun penceritaan. Dengan maraknya isu klaim atas produk kebudayaan nasional, serial ini muncul pada momentum yang tepat.

Weakness

Kelemahan pada Serial Animasi ini terletak pada keterbatasan jangkauan anak - anak dibawah umur, karena serial ini mengandung unsur

fighting dan bersenjata maka di butuhkannya bimbingan orang tua.

Opportunity

3D Animasi di Indonesia masih tergolong sedikit, bahkan film yang menceritakan tentang Reyog Ponorogo belum ada. Animasi tentang Reyog Ponorogo ini menurut saya memiliki peluang yang sangat besar. Dari segi

action dan ceritanya yang memberikan gambaran tentang asal usul Reyog Ponorogo serta makna dari tarian asal daerahnya. Para Remaja saat ini tidak dapat dipengaruhi dengan tontonan yang monoton, harus dengan memberikan

looks yang menarik serta alur cerita yang tidak membosankan.

(20)

Threats

Faktor Pendukung:

- Animasi di Indonesia masih dalam tahap berkembang, sehingga peluang untuk berhasil masih cukup besar.

- Tema Reyog Ponorogo dapat memberikan inspirasi pada kalangan remaja, karena di dukung oleh karakter - karakter pada Reyog tersebut yang mirip dengan superhero.

Faktor Penghambat:

- Keterbatasan waktu yang mungkin bisa membuat serial animasi Reyog ini tidak bisa mencapai tingkat detil yang diharapkan.

- Kepercayaan para remaja akan film animasi Indonesia sehingga di cap tidak menarik sejak awal.

2.8 Hasil Survey

Berdasarkan hasil survey yang penulis dapat mengenai Reyog Ponorogo, banyak masyarakat khususnya remaja yang minatnya kurang terhadap hal-hal yang berbau budaya Indonesia. Mereka mengenal Reyog Ponorogo, tapi sebagian besar hanya tahu tarian dan kostum-kostumnya dan sedikit sekali yang mengetahui sejarah ataupun legendanya. Penulis juga melakukan survey dalam hal Animasi, yang menjadi tolak ukur penulis dalam visualisasi, yaitu apakah membuat animasi Singalodra ini dengan gaya visual

cartoon, real atau semi-real. Berdasarkan survey, masyarakat sebagian besar mengharapkan gaya visual fantasy untuk Singalodra ini.

Referensi

Dokumen terkait

Ikan yang diamati pada percobaan ini adalah ikan tongkol, golongan ikan ini adalah ikan karnivora, yaitu ikan pemakan daging, hal ini dapat dilihat dari bentuk mulut dan gigi

Motivasi Kunjungan Responden Wisatawan Mancanegara Berdasarkan gambar di atas motivasi kunjungan wisatawan mancanegara pada 1 Oktober – 31 November 2016 paling tinggi didasari

Semua yang dikemukakan responden mengenai green product promotion yang dirasakannya ini tidak cukup mampu mendorong responden untuk merasa yakin dalam

Puji syukur atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia Alloh SWT, sehingga penyusunan tesis dengan judul “Rule Based Reasoning untuk Monitoring Distribusi Bahan Bakar Minyak

Pertambahan bobot badan yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian Masetyo (2006) yang menyatakan bahwa pertambahan bobot badan ternak

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan XRD dan SEM menunjukan bahwa semakin lama waktu pengadukan semakin kecil ukuran kristalit maupun partikel serbuk paduan

Pada penelitian ini, solusi awal untuk formasi penempatan access point diinisialisasi secara acak dengan cara membagi access point secara acak

Pada tahun ini, INTEL mengambil tema “ Membuat Produk Teknologi Sederhana dan Inovatif yang Menunjang Indonesia di era MEA” Salah satu inti dari ilmu teknik industri adalah men- capai