• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOBILE OFFLINE SEBAGAI MEDIA IKLAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN (STUDI KASUS DI CV TRANS WISATA KULINER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOBILE OFFLINE SEBAGAI MEDIA IKLAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN (STUDI KASUS DI CV TRANS WISATA KULINER)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI MOBILE

OFFLINE SEBAGAI MEDIA IKLAN TERHADAP PENINGKATAN

PENJUALAN (STUDI KASUS DI CV TRANS WISATA KULINER)

Hanung Prananta K1)dan Daniel Oranova Siahaan2)

1) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember e-mail: h4nun9@gmail.com

2) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari sebuah iklan yang menggunakan aplikasi mobile offline dengan diukur melalui metode EPIC (Empathy,

Persuasion, Impact, Communication) model. Model pengukuran menggunakan teknik

perhitungan rata-rata terbobot, kemudian dari hasil tersebut dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan dari efektivitas sebuah iklan. Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa efektivitas iklan menggunakan aplikasi mobile offline ini berada pada posisi efektif dengan hasil keseluruhan 4,077 akan tetapi masih ada posisi yang lebih tinggi yaitu sangat efektif dengan rentang nilai 4,2–5,0. Hasil ini menginformasikan bahwa kegiatan beriklan yang didukung oleh teknologi aplikasi ini merupakan konsep yang baik, membantu penyampaian pesan iklan dengan didukung informasi yang benar serta mudah dicerna oleh konsumen, serta menawarkan cara yang inovatif dan informatif untuk menarik pengunjung. Kata kunci: EPIC Model, Efektivitas, Iklan.

PENDAHULUAN

CV Trans Wisata Kuliner (TWK) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa restoran yang berdiri sejak tahun 2006, bergerak pada bidang jasa restoran, memiliki dua cabang restoran yang bernama Lesehan Waroeng Bamboe Sidomoeljo (LWBS) dan Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo (LPPS), kedua cabang restoran ini berada di kota Batu, Malang. LPPS ini telah berjalan selama 2 tahun beroperasi melayani pelanggan, namun LPPS tidak menunjukkan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga perlu adanya sebuah strategi pemasaran agar dapat menarik pelanggan untuk datang ke restoran ini.

Kotler & Kevin (2006) mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan Menurut American Marketing Association (Boyett & Jimmie, 2003) pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penataan harga, promosi serta pendistribusian ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran guna memenuhi tujuan perorangan maupun organisasi. Untuk menerapkan konsep pemasaran, organisasi harus memahami konsumen mereka dan tetap dekat dengan mereka untuk menyajikan produk serta layanan yang akan dibeli dan digunakan oleh konsumen (Peter & Olson, 1999).

Iklan merupakan salah satu dari bauran komunikasi yang berfungsi untuk memperkenalkan produk-produk perusahaan yang dipasarkan (Wibawanti, 2008). Alma (2004) mengemukakan bahwa advertising is a sales message directed at a mass audience that

(2)

seeks trough persuasion to sell goods, services, or ideas on behalf of the paying sponsor.

Artinya periklanan merupakan penyampaian pesan penjualan yang ditujukan kepada masyarakat secara persuasif untuk menjual barang, jasa atau ide oleh sponsor yang dibayar. Maka dari definisi berbagai yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa iklan adalah sebuah media untuk menyampaikan sebuah pesan berupa infomasi produk kepada masyarakat agar produk tersebut dapat diketahui kegunaan dan fungsinya.

Di era yang modern ini kegiatan marketing tumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi, salah satunya adalah teknologi telepon genggam atau sering disebut dengan

handphone (HP), teknologi ini memberikan kesempatan dan peluang besar bagi perusahaan

untuk melakukan pengenalan produk mereka, baik berupa media iklan maupun aplikasi penunjang yang berkorelasi pada kebutuhan perusahaan. Teknologi HP yang berkembang saat ini terutama di Indonesia banyak menggunakan platform Android, hal ini memberikan ide bagi CV TWK untuk membuat sebuah aplikasi pada handphone dengan platform Android dengan tujuan melakukan kegiatan promosi bagi perusahaan CV TWK.

Konsep pemasaran yang akan dilakukan oleh LPPS adalah menggunakan media brosur yang telah dilengkapi marker berupa logo dari LPPS (Gambar 1), kemudian dalam brosur tersebut diberikan petujuk kepada pembaca untuk mengunduh aplikasi di android

market, keluaran dari aplikasi adalah berupa video dan gambar profil perusahaan dari LPPS

yang bertujuan untuk menarik minat calon pelanggan untuk berkunjung ke LPPS, diharapkan dengan media brosur yang berjalan pada aplikasi mobile ini akan memberikan angin segar terhadap peningkatan penjualan di LPPS.

Tetapi dalam kondisi nyata di perusahaan TWK, aplikasi mobile ini adalah metode pemasaran baru bagi perusahaan, sehingga perusahaan tidak memiliki pengalaman dan data yang dijadikan rujukan, sehingga perusahaan ragu apakah aplikasi mobile ini dapat menjadi solusi efektif dalam beriklan yang nantinya akan menunjang peningkatan penjualan di LPPS.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk memberikan solusi yaitu dengan melakukan analisis efektivitas penggunaan aplikasi mobile offline sebagai media iklan terhadap peningkatan penjualan di resto LPPS. Tujuan utama penelitian ini adalah memberikan gambaran sejauh mana efektivitas iklan perusahaan dengan menggunakan aplikasi mobile offline dapat menunjang strategi pemasaran dari perusahaan TWK.

Gambar 1. Marker Aplikasi

METODE

Penelitian dilakukan terhadap 100 pengunjung yang datang ke resto LPPS, responden ditunjukkan aplikasi mobile offline ini kemudian diajarkan bagaimana menggunakan aplikasi tersebut. setelah proses pengenalan aplikasi kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah dirancang dan telah diuji validasi dan reliabilitasnya.

(3)

Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno (2003) mengatakan bahwa efektivitas iklan dapat diukur dengan menggunakan EPIC model. EPIC model dikembangkan oleh AC Nielsen yang merupakan salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia. EPIC model meliputi 4 dimensi kritis yaitu empathy (empati), persuasion (persuasi), impact (dampak), serta communication (komunikasi). Penjelasan dari 4 dimensi tersebut menurut Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno (2003) adalah sebagai berikut:

1) Dimensi empati (empathy) menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu bentuk komunikasi pemasaran dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka.

2) Dimensi persuasi (persuasion) menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.

3) Dimensi dampak (impact) menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan.

4) Dimensi komunikasi (communication) menginformasikan tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen dan kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.

Kemudian untuk meneliti penerimaan teknologi mobile offline ini, penulis menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). TAM diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1986. TAM merupakan suatu model penilaian penerimaan teknologi yang mengidentifikasi tingkat penerimaan individu terhadap suatu teknologi. Metode TAM ini kemudian digabung dengan EPIC Model sehingga terbentuk suatu indikator penelitian yang kemudian dijadikan pertanyaan bagi responden.

Pengolahaan data pada model EPIC dilakukan dengan analisis tabulasi sederhana dan perhitungan rata-rata terbobot (Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno, 2003). Analisis tabulasi sederhana bertujuan untuk mengetahui berapa prosentase responden yang memilih kategori tertentu, rumus yang digunakan adalah:

P = dengan:

P = prosentase responden yang memilih kategori tertentu fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu

= banyaknya jumlah responden.

Sedangkan perhitungan rata-rata terbobot digunakan untuk mengetahui nilai jawaban dari responden, rumus yang digunakan adalah:

dengan:

X = rata-rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Setelah diketahui bobot dari setiap variabel kemudian dihitung EPIC Rate (Durianto, Sugiarto, Widjaja, & Supratikno, 2003), EPIC Rate digunakan untuk menentukan posisi dimensi yang sesuai dengan bobot yang didapatkan, EPIC rate dihitung dengan rumus:

(4)

Untuk menentukan posisi keputusan dari EPIC Model diperlukan suatu identifikasi. Identifikasi dibentuk dengan menggunakan bobot dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang menggambarkan posisi tanggapan yang paling negatif (minimal) ke posisi tanggapan yang paling positif (maksimal). Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut:

Rs = dengan:

R (bobot) = bobot terbesar–bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot

Sehingga ditemukan posisi keputusannya seperti pada Gambar 2.

Gambar 1. Posisi Keputusan EPIC Model HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil jawaban responden didapatkan data pada Tabel 1 dan Gambar 2, yaitu sebanyak 60% responden pria dan sebanyak 40% responden wanita dengan rentang umur sebanyak 23% responden berusia 17-25 tahun, 51% responden berusia 26-35 tahun, 25% responden berusia 36-45 tahun, dan sisanya 1% responden berusia lebih dari 46 tahun.

Tabel 1. Distribusi Gender Responden

Gender Frekuensi Persentase (%)

Pria 60 60

Wanita 40 40

(5)

Dari profil responden tersebut diketahui bahwa persentase yang paling besar berada pada responden dengan rentang usia 26-35, usia tersebut termasuk kedalam usia muda yang matang sehingga dapat mempertimbangkan suatu bentuk transaksi. Dari data tersebut pihak LPPS dapat mempertimbangkan sebuah solusi marketing yang menyisir usia tersebut.

Hasil yang didapatkan dari proses perhitungan menggunakan metode rata- rata terbobot menunjukkan bahwa hasil dari dimensi empathy (empati) sebesar 4,264. Nilai ini masuk kedalam dimensi “sangat efektif”. Hal ini menginformasikan bahwa responden sangat menyukai iklan dengan konsep menggunakan tekonlogi aplikasi mobile offline ini, sehingga dirasa penggunaan aplikasi mobile offline ini dapat menjadi daya tarik baru yang dapat ditawarkan oleh Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo kepada konsumennya.

Pada dimensi persuasion (persuasi) menunjukkan hasil sebesar 4,354. Hasil ini masuk kedalam dimensi “sangat efektif”. Hal ini menginformasikan bahwa penggunaan aplikasi

mobile offline sebagai media iklan ini memberikan penguatan karakter terhadap image

Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo dibandingkan dengan resto lain, maka dengan menguatnya karakter ini akan menghasilkan keputusan pembelian yang tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan penjualan bagi Lesehan Pring Pethuk Sidomeljo

Pada dimensi impact (dampak) menunjukkan hasil sebesar 3,897. Hasil ini masuk kedalam dimensi “efektif”. Hal ini menginformasikan bahwa beriklan dengan aplikasi mobile offline ini merupakan suatu bentuk marketing yang berbeda dan unik apabila dibandingkan

dengan resto lain, sehingga dapat terlihat menonjol dari resto lain, dan memberikan daya ingat produk kepada konsumen.

Pada dimensi communication (komunikasi) menunjukkan hasil sebesar 3,794. Hasil ini masuk kedalam dimensi “efektif”. Hal ini menginformasikan bahwa penggunaan aplikasi ini sebaga media untuk beriklan memberikan informasi secara jelas kepada konsumen dan konsumen berkesan pada setiap infomrasi yang diberikan melalui aplikasi mobile offline ini.

Secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata adalah 4,077, artinya iklan menggunakan aplikasi mobile offline ini berada pada dimensi “efektif” (Gambar 4). Hal ini menunjukkan bahwa konsep iklan yang didukung dengan aplikasi mobile offline ini efektif meskipun ada skala yang lebih besar yaitu sangat efektif dengan rentang nilai 4,2-5,0. Sehingga kesimpulan secara keseluruhan didaptkan bahwa aplikasi ini membantu penyampaian pesan iklan dengan didukung oleh informasi yang benar serta mudah dicerna oleh konsumen, serta menawarkan cara yang inovatif dan informatif untuk menarik pengunjung agar datang ke resto Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo.

Gambar 4. Posisi Keputusan EPIC Rate

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari data responden diketahui karakteristik responden yaitu sebesar 60% responden pria dan 40% responden wanita, dengan rentang umur terbanyak pada usia 26-35 yaitu sebesar 51%. Rentang usia tersebut termasuk dalam usia muda yang matang dalam memilih

(6)

suatu bentuk transaksi, dalam hal ini resto LPPS dapat mengambil sebuah gambaran bahwa perlunya strategi marketing yang memfokuskan pada usia tersebut, seperti memberikan promo-promo menarik yang dapat meningkatkan kunjungan ke resto LPPS.

Efektivitas penggunaan aplikasi mobile offline sebagai media ikan yang dianalisis menggunakan EPIC model didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Nilai faktor Empathy (Empati) sebesar 4,264 yang masuk kedalam dimensi “sangat efektif”, hal ini menunjukkan bahwa responden sangat menyukai konsep beriklan menggunakan aplikasi ini.

2) Nilai faktor Persuasion (Persuasi) sebesar 4,354 yang masuk kedalam dimensi “sangat efektif”, hal ini menunjukkan responden sangat mempercayai bahwa aplikasi ini dapat membatu mereka dalam mencari informasi tentang resto Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo.

3) Nilai faktor Impact (Dampak) sebesar 3,895 yang masuk kedalam dimensi “efektif”, hal ini menunjukkan aplikasi ini membantu menarik calon pelanggan untuk berkunjung ke resto Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo.

4) Nilai faktor Communication (Komunikasi) sebesar 3,794 yang masuk kedalam dimensi “efektif”, hal ini menunjukkan bahwa responden memahami cara penggunaan aplikasi dan maksud dari iklan yang ditampilkan dalam aplikasi ini.

Dari data tersebut diketahui faktor empati dan faktor persuasi menjadi faktor yang paling dominan dari faktor yang lain, hal ini memberikan makna bahwa responden sangat menyukai konsep beriklan ini serta dapat menimbulkan sikap atau keinginan untuk menggunakan aplikasi ini sebagai media mencari informasi dari Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo.

Dari ke empat faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, didapatkan nilai perhitungan keseluruhan (EPIC Rate) sebesar 4,077 yang masuk kedalam dimensi “efektif”, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah penggunaan iklan melalui media aplikasi mobile offline yang bekerja pada platform Android ini efektif, meskipun ada skala yang lebih besar yaitu sangat efektif dengan rentang nilai 4,2-5,0.

Dimensi “efektif” menunjukkan bahwa kegiatan beriklan dengan didukung oleh teknologi aplikasi ini merupakan konsep yang baik, membantu penyampaian pesan iklan dengan didukung oleh informasi yang benar serta mudah dicerna oleh konsumen, serta menawarkan cara yang inovatif dan informatif untuk menarik pengunjung agar datang ke resto Lesehan Pring Pethuk Sidomoeljo.

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk dapat meningkatkan penjualan secara signifikan dibutuhkan media promosi lain selain aplikasi mobile offline ini, seperti beriklan dengan media sosial yang berkembang pesat saat ini dan banyak digunakan oleh masyarakat dalam beriklan.

2) Diketahui dari data penelitian, bahwa banyak usia muda yang datang berkunjung ke resto LPPS, hal ini dapat dijadikan gambaran bahwa resto LPPS merupakan tempat berkunjung yang nyaman bagi rentang usia tersebut, dan pihak LPPS sebaiknya memberikan strategi promosi yang inovatif guna meningkatkan kualitas dan kuantitas penjualan.

3) Perlunya pengembangan aplikasi ke sisi online agar segala bentuk promosi yang akan ditawarkan oleh LPPS dapat langsung terbarui ke handphone pelanggan tanpa harus melakukan install ulang aplikasi yang membutuhkan waktu dan sumber daya dalam prosesnya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, H. (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Boyett, J., & Jimmie, T. (2003). The Guru Guide to Marketing A Concise Guide to the Best

Ideas from Today's Top Marketers. John Wiley & Sons, Inc.

Bram, Y. F. (2005). Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC MODEL. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No.6.

Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, Vol. 13, No. 3, 319-340.

Davis, F., Bagozzi, R., & Warshaw, P. (1989). User Acceptance of Computer Technology: A Comparison Of Two Theoretical Models. Management Science, Vol. 35. No. 8.

Durianto, D., Sugiarto, Widjaja, A. W., & Supratikno, H. (2003). Invasi Pasar dengan Iklan

yang Efektif: Strategi, Program, dan Teknik Pengukuran. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Firdaus, R. A. (2009). Pengukuran Efektifitas Iklan Televisi Sepeda Motor Yamaha Versi

Lagu Group Band Dewa "Yamaha Semakin Didepan" dengan Pendekatan EPIC Model (Pada Dealer Sepeda Motor Yamaha Timbul Jaya Motor Blitar). Malang.

Hasan, M. (2002). Pokok-Pokok Penelitian dan Aplikasinya, Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia indonesia.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2011). Principles of Marketing 14th Editon. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Kotler, P., & Kevin, L. K. (2006). Marketing Management Twelfth Edition. Pearson Education, Inc.

Manubawa, Y. (2013). Efektivitas Mobile Advertising dalam Iklan Reguler Event Party (Analisis Efektivitas Penyampaian Pesan Iklan Reguler Event Party Melalui Broadcast Blackberry Messanger (BBM) menggunakan EPIC Model di Hugo's Cafe Yogyakarta Tahun 2013). e-journal.uajy.ac.id/3923/.

Nielsen, A. (2000). EPIC Dimensions of Adertising Effectiveness. AC Nielsen Ads@work. Peter, J., & Olson, J. (1999). Consumer Behaviour & Marketing Strategy 5th edition.

McGraw-Hill.

Pramesti, G. (2014). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Riyantoro, B., & Harmoni, A. (2013). Efektivitas Iklan Melalui Jejaring Sosial Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Keripik Pedas Maicih. Proceeding PESAT (Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil).

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Tjiptono, F. (2002). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, H. (1999). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wibawanti, T. (2008). Pengaruh Promosi Penjualan dan Iklan Terhadap Volume Penjualan

(8)

Widianto, H. (2014). Efektivitas Mobile Advertising Pada Konten Game di Android dengan Pendekatan EPIC MODEL (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang). etheses.uin-malang.ac.id/2459/.

Wiyono, A. (2008). Analisis Efektivitas Iklan Televisi Sampoerna Hijau Versi "Teman Bisa

Jadi Pegangan" (Studi pada Penduduk Desa Jeruk Seger Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto). Malang.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Gender Responden
Gambar 4. Posisi Keputusan EPIC Rate

Referensi

Dokumen terkait

Analisis statistik meliputi uji asumsi klasik dan uji kelayakan model dan untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi dalam hipotesis penelitian ini menggunakan

Tombol Fn juga digunakan dengan tombol yang dipilih pada keyboard untuk menjalankan fungsi sekunder lainnya. Daftar

Pada simulasi yang dilakukan dengan menggunakan data historis dari saham LQ45, maka diperoleh hasil sinyal MAMO 0,57 hari lebih cepat dibandingkan metode MACD pada saat bullish,

Teknik pengumpulan data adalah inventarisasi naskah berbantuan katalog naskah, kemudian observasi ke tempat penyimpanan naskah, mengambil dan meminjam naskah,

Dalam ruang pengelolaan sampah organik terdiri dari unit penampungan sampah organik, unit pemilahan, unit pencacah sampah organik, unit pengomposan, unit pengayakan

NAMA NIM SMT PRODI DAFTAR HADIR TOAFL... NAMA NIM SMT PRODI DAFTAR

Variasi lain memperkirakan biaya adalah dengan menganalisis unsur– unsurnya (elemental analysis cost estimating). Di sini lingkup proyek diuraikan menjadi unsur–unsur

Pegawai Negeri Sipil adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam tingkah laku, tindakan dan