• Tidak ada hasil yang ditemukan

Note: Attachments to be continued

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Note: Attachments to be continued"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2010

TENTANG

DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL

REGULATION OF THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

NUMBER 36 OF 2010 CONCERNING

LISTS OF BUSINESS FIELDS THAT ARE CLOSED TO INVESTMENTS AND BUSINESS FIELDS THAT ARE

CONDITIONALLY OPEN FOR INVESTMENTS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA, Menimbang: Considering: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 12

ayat (4) dan Pasal 13 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007;

a. that to implement Article 12 section (4) and Article 13 section (1) of Law Number 25 of 2007 concerning Investments, there has been issued Regulation of the President Number 77 of 2007 concerning Lists of Business Fields That Are Closed to Investments and Business Fields That Are Conditionally Open for Investments, as amended by Regulation of the President Number 111 of 2007;

b. bahwa untuk lebih meningkatkan kegiatan penanaman modal di Indonesia dan dalam rangka pelaksanaan komitmen Indonesia dalam kaitannya dengan Association of Southeast Asian Nations/ASEAN Economic Community (AEC), dipandang perlu mengganti ketentuan mengenai daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal;

b. that to enhance investment activities in Indonesia and to serve the Indonesian commitment to the involvement in the Association of Southeast Asian Nations/ASEAN Economic Community (AEC), it is deemed necessary to replace the provisions on business fields that are closed to investments and business fields that are conditionally open for investments;

c. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal;

c. that from the foregoing as intended by point (a) and point (b), it is necessary to issue Regulation of the President concerning Lists of Business Fields That Are Closed to Investments and Business Fields That Are Conditionally Open for Investments;

Mengingat: Bearing in Mind:

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

1. Article 4 section (1) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 2. Law Number 25 of 1992 concerning

Translated by Wishnu Basuki

[email protected]

(2)

tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);

Cooperatives (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 116 of 1992, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 3502);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Law Number 32 of 2004 concerning Regional Governments (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 125 of 2004, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4437), as amended, most recently amended by Law Number 12 of 2008 concerning Second Amendments to Law Number 32 of 2004 concerning Regional Governments (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 59 of 2008, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4844);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

4. Law Number 25 of 2007 concerning Investments (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 67 of 2007, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4724);

5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Pereseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

5. Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 106 of 2007, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4756);

6. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

6. Law Number 20 of 2008 concerning Micro, Small and Medium Business (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 93 of 2008, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4866);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3718);

7. Regulation of the Government of the Republic of Indonesia Number 44 of 1997 concerning Partnership (State Gazette of the Republic of Indonesia Number 91 of 1997, Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 3718);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal;

8. Regulation of the President of the Republic of Indonesia Number 76 of 2007 concerning the Criteria and Requirements for Preparation of Business Fields That Are Closed to Investments and Business Fields That Are Conditionally open for Investments;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;

9. Regulation of the President of the Republic of Indonesia Number 27 of 2009 concerning Investment One-Stop Services;

(3)

MEMUTUSKAN: HAS DECIDED:

Menetapkan: To issue:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL.

REGULATION OF THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA CONCERNING BUSINESS FIELDS THAT ARE CLOSED TO INVESTMENTS AND BUSINESS FIELDS THAT ARE CONDITIONALLY OPEN FOR INVESTMENTS.

Pasal 1 Article 1

(1) Bidang usaha yang tertutup merupakan bidang usaha tertentu yang dilarang diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal.

(1) Closed business fields shall be specified business fields that are banned from commercialization through investment activities.

(2) Daftar bidang usaha yang tertutup sebagaimana dmaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Presiden ini.

(2) A list of closed business fields as intended by section (1) is as stated in Attachment I of this Regulation of the President.

Pasal 2 Article 2

(1) Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah bidang usaha tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu, yaitu bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan, bidang usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya, bidang usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan bidang usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus.

(1) Conditionally-open business fields shall be specified business fields that may be commercialized through investment activities with specified conditions, i.e., business fields that are reserved for small, micro, and medium business and cooperatives, business fields that require partnership, business fields that require capital ownership, business fields that require specified locations, and business fields that require a special license/permit.

(2) Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Presiden ini.

(2) A list of business fields that are conditionally open as intended by section (1) is as stated in Attachment II of this Regulation of the President.

Pasal 3 Article 3

(1) Penanaman modal pada bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi persyaratan lokasi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang tata ruang dan lingkungan hidup.

(1) Investments in conditionally-open business fields as intended by Article 2 must meet the location conditions as governed by prevailing laws and regulations in the fields of spatial planning and the environment.

(2) Dalam hal izin penanaman modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah ditetapkan lokasi usahanya dan penanam modal bermaksud

(2) Where an investment license/permit as intended by section (1) has specified a business location and the investor wishes to

(4)

memperluas usaha dengan melakukan kegiatan usaha yang sama di luar lokasi yang sudah ditetapkan dalam izin penanaman modal tersebut, penanam modal harus memenuhi persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

expand his/her business through engaging in the same business activities outside the location that has been specified in that license/permit, the investor must meet the location conditions as intended by section (1). (3) Untuk memenuhi persyaratan lokasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penanam modal tidak diwajibkan untuk mendirikan badan usaha baru atau mendapatkan izin usaha baru, kecuali ditentukan oleh Undang-Undang.

(3) To meet the location conditions as intended by section (2), an investor shall not be obligated to establish a new business entity nor obtain a new business license/permit, unless provided for by Laws.

Pasal 4 Article 4

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 tidak berlaku bagi penanaman modal tidak langsung atau portofolio yang transaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri.

The provisions as intended by Article 1 and Article 2 shall not apply to indirect or portfolio investments, the transactions of which are made through domestic capital markets.

Pasal 5 Article 5

Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan modal akibat penggabungan, pengambilalihan, atau peleburan dalam perusahaan penanaman modal yang bergerak di bidang usaha yang sama, berlaku ketentuan sebagai berikut:

Where there is a change in the capital ownership arising out of a merger, acquisition or consolidation in an investment company that engages in the same business field, the following requirements shall apply:

a. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan penanaman modal yang menerima penggabungan adalah sebagaimana yang tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut.

a. the limits on capital ownership of a foreign investor in a surviving investment company shall be those as stated in the approval for the company.

b. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan penanaman modal yang mengambil alih adalah sebagaimana tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut.

b. the limits on capital ownership of a foreign investor in an acquiring investment company shall be those as stated in the approval for the company.

c. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan baru hasil peleburan adalah sebagaimana ketentuan yang berlaku pada saat terbentuknya perusahaan baru hasil peleburan dimaksud.

c. the limits on capital ownership of a foreign investor in a new consolidated company shall be as stated in provisions prevailing at the time the new consolidated company is established.

Pasal 6 Article 6

(1) Dalam hal penanaman modal asing melakukan perluasan kegiatan usaha dalam bidang usaha yang sama dan perluasan kegiatan usaha tersebut membutuhkan penambahan modal melalui penerbitan saham dengan hak

(1) Where foreign investments make expansion of business activities in the same business field and such expansion of business activities needs additional capital through rights issue and the domestic investors cannot participate

(5)

memesan efek dahulu (rights issue) dan penanam modal dalam negeri tidak dapat berpartisipasi dalam penambahan modal tersebut, maka berlaku ketentuan mengenai hak mendahului bagi penanam modal asing, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas.

in the addition to the capital, then the provisions of the right of first refusal of a foreign investor shall apply under laws and regulations in the field of limited liability companies.

(2) Dalam hal penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan jumlah kepemilikan modal asing melebihi batasan maksimum yang tercantum dalam Surat Persetujuan, maka dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, kelebihan jumlah kepemilikan modal asing tersebut harus disesuaikan dengan batas maksimum yang tercantum dalam surat persetujuan, melalui cara:

(2) Where addition to capital as intended by section (1) has resulted in the amount of foreign capital ownership exceeding the maximum limit as stated in the Approval, then within a time period of 2 (two) years, the excess foreign capital ownership shall be subject to adjustment to the maximum limit as stated in the approval, through the following: a. Penanam modal asing menjual kelebihan

saham yang dimilikinya kepada penanam modal dalam negeri;

a. A foreign investor sells the excess shares he/she owns to a domestic investor;

b. Penanam modal asing menjual kelebihan sahamnya melalui penawaran umum yang dilakukan oleh perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh penanam modal asing tersebut pada pasar modal dalam negeri; atau

b. A foreign investor sells the excess shares through a public offer made by a company, the shares of which are owned by the foreign investor in domestic capital markets; or

c. Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b membeli kelebihan jumlah saham yang dimiliki penanam modal asing tersebut dan diperlakukan sebagai treasury stocks, dengan memperhatikan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

c. A company as intended by section (2) point (b) purchases the excess shares owned by the foreign investor and treated as treasury stocks, with due regard to Article 37 of Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies.

Pasal 7 Article 7

Ketentuan Peraturan Presiden ini tidak mengurangi kewajiban penanam modal untuk mematuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat untuk melakukan kegiatan usaha yang dikeluarkan oleh:

The Provisions of this Regulation of the President shall not detract from the obligations of investors to observe the provisions and requirements to perform business activities that are issued by:

a. Kementerian/Lembaga Pemerintah

Nonkementerian yang secara teknis berwenang di bidang usaha penanaman modal; dan

a. The Ministries/Nonministry Government Institutions that are technically competent in the business field of investments; and

b. Pemerintah Daerah. b. The Regional Governments.

Pasal 8 Article 8

(6)

dan Pasal 2 Peraturan Presiden tidak berlaku bagi penanaman modal yang telah disetujui pada bidang usaha tertentu sebelum Peraturan Presiden ini ditetapkan, sebagaimana yang tercantum dalam Surat Persetujuan, kecuali ketentuan tersebut lebih menguntungkan bagi penanaman modal dimaksud.

Article 2 of this Regulation of the President shall not apply to investments that have been approved with respect to specified business fields prior to the issuance of this Regulation of the President, as stated in the Approval, unless such provisions are of more benefit to the relevant investments.

Pasal 9 Article 9

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan perundang-undangan yang lebih rendah dari Peraturan Presiden ini, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini.

At the time this Regulation of the President comes into effect, laws and regulations inferior to this Regulation of the President shall remain valid to the extent not against this Regulation of the President.

Pasal 10 Article 10

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diatur dengan yang baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.

At the time this Regulation of the President comes into effect, ancillary regulations to Regulation of the President Number 77 of 2007 concerning Lists of Business Fields That Are Closed to Investments and Business Fields That Are Conditionally Open for Investments, as amended by Regulation of the President Number 111 of 2007 are declared to remain in effect to the extent not against and not having been replaced by new regulations under this Regulation of the President.

Pasal 11 Article 11

Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Upon this Regulation of the President coming into effect, Regulation of the President Number 77 of 2007 concerning Lists of Business Fields That Are Closed to Investments and Business Fields That Are Conditionally Open for Investments, as amended by Regulation of the President Number 111 of 2007 is revoked and declared to no longer be in effect.

Pasal 12 Article 12

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

This Regulation of the President shall come into effect from the date it is issued.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2010

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Issued in Jakarta on May 25, 2010

PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Sgd.

(7)

DAFTAR LAMPIRAN / LIST OF ATTACHMENTS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA / REGULATION OF THE PRESIDENT NOMOR / NUMBER 36 TAHUN / OF 2010

No. LAMPIRAN/

ATTACHMENT JUDUL / TITLE

HALAMAN PAGE

1 I

Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal / List of Business Fields That Are Closed To Investments and Business Fields That Are Conditionally Open for Investments

8 – 9 2 II Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan / List of Business

Fields That Are Conditionally Open

Bidang Pertanian / Agriculture

Bidang Kehutanan / Forestry

Bidang Kelautan dan Perikanan / Marine Affairs and Fisheries

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral / Energy and Mineral Resources

Bidang Perindustrian / Industry

Bidang Pertahanan / Defense

Bidang Pekerjaan Umum / Public Works

Bidang Perdagangan / Trade

Bidang Kebudayaan dan Pariwisata / Culture and Tourism

Bidang Perhubungan / Transportation

Bidang Komunikasi dan Informatika / Communications and Informatics

Bidang Keuangan / Finance

Bidang Perbankan / Banking

Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi / Manpower and Transmigration

Bidang Pendidikan / Education

Bidang Kesehatan / Health

(8)

LAMPIRAN I

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36 TAHUN 2010

TANGGAL : 25 MEI 2010

ATTACHMENT I

REGULATION OF THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER : 36 OF 2010

DATE : May 25, 2010

Lampiran I Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal / Attachment I List of Business Fields That Are Closed to Investments

NO. BIDANG / FIELD BIDANG USAHA/ BUSINESSFIELD KBLI/ISIC

1. Pertanian / Agriculture Budidaya Ganja / Growing of Marijuana 01289

2. Kehutanan / Forestry

1. Penangkapan Spesies Ikan Yang Tercantum dalam Appendix 1 CITES / Fishing of Species of Fish listed in Appendix 1 of CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)

01701 03119

03119 2. Pemanfaatan (pengambilan) koral/karang dari alam untuk bahan

bangunan/kapur/kalsium dan souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral mati (recent death coral) dari alam / Utilization (taking) of coral from the wild for construction materials/lime/calcium and souvenirs/jewellery as well as living coral or dead coral (recently dead coral) from the wild.

3. Perindustrian / Industry

1. Industri Minuman Mengandung Alkohol (Minuman Keras, Anggur, dan Minuman Mengandung Malt) / Industries of Alcoholic Beverages (Hard Liquor, Wine and Malt Beverages)

11010 11020 11030 2. Industri Pembuat Chlor Alkali dengan Proses Merkuri /

Manufacture of Chloro Alkali with Mercury Process 20111 3. Industri Bahan Kimia Yang Dapat Merusak Lingkungan, seperti:

- Halon dan lainnya

- Penta Chlorophenol, Dichloro Diphenyl Trichloro Ethane (DDT), Dieldrin, Chlordane, Carbon Tetra Chloride, Methyl Chloroform, Methyl Bromide, Chloro Fluoro Carbon (CFC) / Industries of Chemicals That Can Damage the Environment, such as:

- Halon and others

- Penta Chlorophenol, Dichloro Diphenyl Trichloro Ethane (DDT), Dieldrin, Chlordane, Carbon Tetra Chloride, Methyl Chloroform, Methyl Bromide, Chloro Fluoro Carbon (CFC)

20114 20119

4. Industri Bahan Kimia Schedule 1 Konvensi Senjata Kimia (Sarin, Soman, Tabun Mustard, Levisite, Ricine, Saxitoxin, VX, dll) / Industries of Chemicals in Schedule I of the Chemical Weapons Convention (Sarin, Soman, Tabun, Mustard, Levisite, Ricine and Saxitoxin, VX, etc)

20119

4. Perhubungan /

Transportation

1. Penyediaan dan Penyelenggaraan Terminal Darat/ Establishment

and Operations of Land Terminals 52211

2. Penyelenggaraan dan Pengoperasian Jembatan Timbang / Business

and Operations of Weigh Stations 52219

3. Penyelenggaraan Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor / Business

of Motor Vehicle Type Test 71203

4. Penyelenggaraan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor /

Business of Motor Vehicle Interval Test 71203

5. Telekomunikasi/Sarana Bantu Navigasi Pelayaran /

Telecommunications/Aids to Shipping Navigation 52221 6. Vessel Traffic Information System (VTIS) 52221

(9)

Lampiran I Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman Modal / Attachment I List of Business Fields That Are Closed to Investments

NO. BIDANG / FIELD BIDANG USAHA/ BUSINESSFIELD KBLI/ISIC

7. Jasa Pemanduan Lalu Lintas Udara / Air Traffic Services 52230 5.

Komunikasi dan Informatika /

Communications and Informatics

Manajemen dan Penyelenggaraan Stasiun Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit / Management and Operation of Radio Frequency Spectrum and Satellite Orbit Monitoring Stations

61300

6.

Kebudayaan dan

Pariwisata / Culture and Tourism

1. Museum Pemerintah / Governmental Museums 91021 2. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keraton, prasasti,

petilasan, bangunan kuno, dsb) / Historical and Archaeological Remains (temples, Sultan’s palace, inscriptions, ruins, ancient buildings, etc.)

91023

3. Pemukiman/Lingkungan Adat / Customary Dwellings/Areas 91023

4. Monumen / Monuments 91023

5. Perjudian/Kasino / Gambling/Casinos 92000

Catatan: / Note:

1. Bidang usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan non komersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat persetujuan dari sektor yang bertanggung jawab atas pembinaan bidang usaha tersebut. / A closed business field may be of use for non-commercial purposes, such as research and development, and is subject to approval from the sector responsible for the direction of such a business field. 2. Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka

ketentuan sebagaimana termaksud dalam Lampiran I hanya berlaku bagi bidang usaha yang tercantum dalam kolom bidang usaha tersebut. / Where the Indonesian Standard Industrial Classification (ISIC) includes more than one business field, then the requirements as referred to in Attachment I shall only apply to business fields that are stated in the business field column.

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 yang mengatur tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di

Telah ditetapkan menjadi Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka

Pasal 2 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dalam Bidang Penanaman Modal. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2001 tentang Pelayana Terpadu

Republik Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman

Untuk melaksanakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang

131 Pasal 3, Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di

130 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal