Bulan Mei 2017 Sulawesi Selatan Deflasi 0,24 persen
Pada bulan Mei 2017, Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,95. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, 3 kota inflasi dan 2 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Watampone sebesar 0,23 persen dengan IHK 123,80 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan IHK 133,21. Deflasi yang terjadi di Sulawesi Selatan pada Mei 2017 ini disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran
yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -1,34 persen; kelompok sandang sebesar -0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,03 persen, sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen.
Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, 8 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 0,81 persen dengan IHK 131,11, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan IHK 133,21.
Deflasi tertinggi di Manado -1,13 persen dengan IHK 127,31 sedangkan deflasi terendah terjadi di Palopo sebesar -0,14 persen dengan IHK 125,66.
Dari 82 kota IHK Nasional, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,96 persen dengan IHK 144,44 dan inflasi terendah terjadi di Sampit dan Bulukumba dengan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK 129,86 dan 133,21. Deflasi tertinggi di Manado sebesar -1,13 persen dengan IHK 127,31 dan deflasi terendah di Pematang Siantar sebesar -0,01 persen dengan IHK 132,80.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2017 Sulawesi Selatan sebesar 1,78 persen dan laju inflasi year on year (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 3,95 persen.
Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Mei 2017 mengalami deflasi 0,04 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun
kalender sebesar 1,22 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 2,71 persen.
Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi deflasi 0,32 persen dengan IHK sebesar 128,71.
No. 31/06/73/Th. XXI, 2 Juni 2017
P
ERKEMBANGANI
NDEKSH
ARGAK
ONSUMEN/
I
NFLASIS
ULAWESIS
ELATANB
ULANM
EI2017
Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan bulan Mei 2017 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi deflasi di Sulawesi Selatan sebesar 0,24 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,26 pada April 2017 menjadi 127,95 pada Mei 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2017 sebesar 1,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 3,95 persen.
Terjadinya deflasi di Sulawesi Selatan pada Mei 2017 disebabkan oleh turunnya harga pada tiga kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -1,34 persen; kelompok sandang sebesar -0,16 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,03 persen, sedangkan empat kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2017 antara lain: bawang putih, tarip listrik, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, kue kering berminyak, bensin, rokok kretek filter, rokok putih dan ikan mujair.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai rawit, tomat sayur, tomat buah, ikan layang, bawang merah, tarip pulsa ponsel, gula pasir, emas perhiasan, kol putih/kubis dan kentang.
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Mei 2017, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,3197 persen; kelompok sandang -0,0125 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0055 persen. Sedangkan yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0206 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0704 persen; kelompok kesehatan 0,0030 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0054 persen.
Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Mei 2017, Tahun Kalender 2017, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK April 2017 IHK Mei 2017 Inflasi Mei 20171) Laju Inflasi Tahun Kalender 20172) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 125.71 128.26 127.95 -0.24 1.78 3.95 1. Bahan Makanan 144.66 146.33 144.37 -1.34 -0.20 3.63
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 124.73 126.80 126.96 0.13 1.79 3.90
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 122.94 126.77 127.16 0.31 3.44 4.94
4. Sandang 120.97 122.34 122.14 -0.16 0.96 2.09
5. Kesehatan 117.78 119.17 119.21 0.03 1.22 2.63
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 109.05 109.17 109.29 0.10 0.22 0.90
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 119.24 123.44 123.40 -0.03 3.49 5.53
1) Persentase Perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase Perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK Mei 2016
N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k I nf l asi Sumb ang an B A HA N M A KA N A N - 1. 3 4 - 0 . 3 19 7
1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya -0.30 -0.0128
2 Daging & hasilnya 3.31 0.0558
3 Ikan Segar -1.15 -0.0609
4 Ikan Diawet kan 2.18 0.0074
5 Telur, Susu dan hsl-nya 2.14 0.0414
6 Sayur-2an -4.37 -0.1219
7 Kacang-2an -0.95 -0.0052
8 Buah-2an -2.32 -0.0479
9 Bumbu-2an -7.34 -0.1760
10 Lemak dan M inyak 0.02 0.0002
11 Bahan makanan lainnya 0.49 0.0002
I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k B ahan M akanan M ei 2 0 17 ( %)
T ab el 3
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Mei 2017 (persen)
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi
(%)
(1) (2)
U M U M -0.2384
1. Bahan Makanan -0.3197
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0.0206
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0.0704
4. Sandang -0.0125
5. Kesehatan 0.0030
6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0.0054
7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan -0.0055
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok ini pada bulan Mei 2017 mengalami deflasi 1,34 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 5 sub kelompok mengalami inflasi, 6 sub kelompok mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi
pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -7,34 persen dan deflasi terendah terjadi pada sub
kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar -0,30 persen.
Kelompok ini di bulan Mei 2107 memberi sumbangan negatif 0,3197 persen. Sumbangan negatif terbesar diberikan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar -0,1760 persen dan sumbangan negatif terkecil
oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar -0,0052 persen.
N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an
M akanan Jad i, M inuman,
R o ko k d an T emb akau 0 .13 0 .0 2 0 6
1 M akanan Jadi 0.25 0.0235
2 M inuman yang tdk beralkohol -0.89 -0.0275
3 Tembakau dan M in. beralkohol 0.64 0.0247
T ab el 4 .
Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k M akanan Jad i, M inuman, R o ko k
d an T emb akau M ei 2 0 17 ( %)
N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an
Sand ang - 0 .16 - 0 .0 12 5
1 Sandang laki-laki 0.09 0.0019 2 Sandang wanita 0.04 0.0007 3 Sandang anak-anak 0.07 0.0011 4 Barang pribadi dan sandang
lainnya
-0.74 -0.0162
T ab el 6 .
Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Sand ang M ei 2 0 17 ( %)
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok ini pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Dari 3 sub kelompok dalam
kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi
pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,25 persen.
Kelompok pengeluaran ini pada bulan Mei 2017 menyumbang inflasi sebesar 0,0206 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok
tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,0247 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Mei 2017 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,83 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,02 persen.
Kelompok ini pada Bulan Mei 2017 menyumbang inflasi sebesar 0,0704 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0472 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok ini bulan Mei 2017 mengalami deflasi 0,16 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , 3 sub kelompok inflasi dan 1 sub kelompok lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,09 persen, sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar -0,74 persen.
Kelompok ini menyumbang deflasi 0,0125 persen. Deflasi disumbangkan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar -0,0162 persen.
No. Kelompok/ Sub Kelompok Inflasi Sumbangan
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan
Bakar 0 .3 1 0 .0 70 4
1 Biaya tempat tinggal 0.08 0.0092 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0.83 0.0472 3 Perlengkapan rumahtangga 0.02 0.0008 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0.70 0.0132
Tabel 5.
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar M ei 2 0 17 (%)
5. Kelompok Kesehatan
Kelompok kesehatan pada bulan Mei ini mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Dari 4 sub
kelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok inflasi, 1 subkelompok deflasi serta 2 subkelompok lainnnya
stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,38 persen, sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar -0,08 persen.
Kelompok ini pada bulan Mei 2017 menyumbang inflasi 0,0030 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok obat-obatan sebesar 0,0045 persen.
6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
Kelompok ini pada bulan Mei 2017 mengalami
inflasi 0,10 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok
lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,25 persen.
Kelompok ini di bulan Mei 2017 menyumbang inflasi 0,0054 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,0029 persen.
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2017 mengalami deflasi 0,03 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini,
2 sub kelompok inflasi, 1 subkelompok deflas dan 1 sub kelompok lainnya stabil. Deflasi terjadi pada sub
kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,63 persen.
Kelompok ini di bulan Mei 2017 memberi kontribusi negatif 0,0055 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi negatif adalah subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar -0,0266 persen.
N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an
Kesehatan 0 .0 3 0 .0 0 3 0
1 Jasa Kesehatan 0.00 0.0000 2 Obat-obatan 0.38 0.0045 3 Jasa Perawatan jasmani 0.00 0.0000 4 Perawatan jasmani dan kosmetika -0.08 -0.0016
T ab el 7.
Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an M ei 2 0 17 ( %)
N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k Inf lasi Sumb ang an
Pend id ikan, R ekreasi & Olah
R ag a 0 .10 0 .0 0 54 1 Jasa Pendidikan 0.00 0.0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0.00 0.0000 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.25 0.0029 4 Rekreasi 0.21 0.0023 5 Olah raga 0.14 0.0002 T ab el 8 .
Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekreasi & Olah R ag a M ei 2 0 17 ( %)
N o. Kelompok/ Sub Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
1 Transpor
2 Komunikasi Dan Pengiriman
3 Sarana dan Penunjang Transpor
4 Jasa Keuangan 0.17 -0.63 0.10 0.00 -0.0055 0.0199 -0.0266 0.0012 0.0000 Tabel 9 .
Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan M ei 2 0 17 ( %)
Inf lasi Sumbangan -0.03
PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015 – 2017
Pada bulan Mei 2017 Sulawesi Selatan mengalami deflasi 0,24 persen, deflasi bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun 2016 sebesar -0,03 persen, sebaliknya bulan yang sama tahun 2015 mengalami inflasi 0,40 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2017 sebesar 1,78 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 3,95 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender
2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Mei tahun 2016 dan Mei tahun 2015 masing-masing sebesar 4,59 persen dan 7,60 persen.
Tabel 10
Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, 2015 – 2017 (Persen)
Tingkat Inflasi (2012 = 100)2015 (2012 = 100)2016 (2012 = 100) 2017
(1) (4) (5) (6)
1. Mei 0,40 -0,03 -0,24
2. Tahun kalender (Januari-Mei) 0,69 0,80 1,78
MEI 2017 KOTA MAKASSAR DEFLASI 0,32 PERSEN
Kota Makassar pada Mei 2017 ini mengalami deflasi 0,32 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 129,12 pada bulan April 2017 turun menjadi 128,71 pada bulan Mei 2017. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2017 sebesar 1,80 persen, dan laju inflasi tahun ke tahun (Mei 2017 terhadap Mei 2016) sebesar 3,97 persen.
Deflasi dipicu oleh turunnya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -1,55 persen; kelompok sandang -0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar -0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,04 persen, sedangkan tiga kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen.
Tabel 11
IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Mei 2017, Tahun kalender 2017, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2016 IHK April 2017 IHK Mei 2017 Inflasi Mei 20171) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 126.44 129.12 128.71 -0.32 1.80 3.97 1. Bahan Makanan 147.61 149.75 147.43 -1.55 -0.12 4.13 -0.3748
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan
Tembakau 123.81 126.08 126.22 0.11 1.95 3.91 0.0180
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 123.85 127.37 127.69 0.25 3.10 4.55 0.0575
4. Sandang 123.50 124.88 124.64 -0.19 0.92 2.02 -0.0143
5. Kesehatan 118.91 120.40 120.36 -0.03 1.22 2.76 -0.0014
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 108.62 108.75 108.78 0.03 0.15 0.43 0.0022
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 119.11 123.63 123.58 -0.04 3.75 5.62 -0.0077
1) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK Desember 2016
PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI
Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 8 kota mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 0,81 persen dengan IHK 131,11, sedangkan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,02 persen dengan IHK 133,21. Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar -1,13 persen dengan IHK 127,31 dan deflasi terendah di Palopo sebesar -0,14 dengan IHK 125,66. (lihat tabel 12 kolom 6).
Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Palu sebesar 3,16 persen, diikuti berturut-turut Watampone sebesar 2,94 persen; Bulukumba sebesar 2,28 persen; Makassar sebesar 1,80 persen; Gorontalo sebesar 1,72 persen; Mamuju sebesar 1,70 persen; Kendari sebesar 1,69 persen; Palopo sebesar 1,52 persen; Manado sebesar 1,33 persen; Parepare sebesar 0,72 persen dan Bau-bau sebesar -0,18 persen.
Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Mei 2017 terhadap Mei 2016) terjadi di Palu sebesar 5,10 persen, diikuti berturut-turut Bulukumba sebesar 4,87 persen; Watampone sebesar 4,57 persen; Mamuju sebesar
4,40 persen; Palopo sebesar 4,13 persen; Makassar sebesar 3,97 persen; Manado sebesar 3,50 persen; Kendari sebesar 3,45 persen; Gorontalo sebesar 2,87 persen; Parepare sebesar 2,55 persen dan Bau-bau sebesar 0,64 persen.
Tabel 12
Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2017 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)
No. K o t a IHK Desember 2016 IHK April 2017 IHK Mei 2017 Inflasi Mei 2017 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. PALU 127.09 130.06 131.11 0.81 3.16 5.10 02. KENDARI 121.68 122.90 123.74 0.68 1.69 3.45 03. MAMUJU 125.52 127.31 127.66 0.27 1.70 4.40 04. WATAMPONE 120.27 123.52 123.80 0.23 2.94 4.57 05. GORONTALO 121.78 123.64 123.88 0.19 1.72 2.87 06. BAU-BAU 128.87 128.42 128.64 0.17 -0.18 0.64 07. PAREPARE 122.09 122.90 122.97 0.06 0.72 2.55 08. BULUKUMBA 130.24 133.18 133.21 0.02 2.28 4.87 09. PALOPO 123.78 125.83 125.66 -0.14 1.52 4.13 10. MAKASSAR 126.44 129.12 128.71 -0.32 1.80 3.97 11. MANADO 125.64 128.77 127.31 -1.13 1.33 3.50
1) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK Mei 2017 terhadap IHK Mei 2016
INFLASI MENURUT KOMPONEN MEI 2017
Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Mei 2017 deflasi 0,04 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,51 persen; dan komponen bergejolak deflasi 1,40 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Mei 2017 mengalami deflasi 0,07 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,42 persen, dan komponen bergejolak deflasi 1,61 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,16 persen; harga diatur
pemerintah inflasi 1,51 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,53 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,10 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,33 persen; dan komponen bergejolak deflasi 0,29 persen. Kota Palopo
komponen inti deflasi 0,05 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,78 persen; dan komponen bergejolak deflasi 1,04 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,16 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,78 persen; dan
komponen bergejolak deflasi 0,86 persen.
Tabel 13
Laju Inflasi Mei 2017, Inflasi Tahun Kalender 2017 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen
Di Provinsi Sulawesi Selatan
Komponen
Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare
IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 128.71 -0.32 1.80 3.97 123.80 0.23 2.94 4.57 122.97 0.06 0.72 2.55 Inti 120.78 -0.07 1.24 2.68 114.43 0.16 1.50 3.32 115.52 0.10 0.77 2.00 Diatur Pemerintah 137.45 0.42 6.77 9.01 140.99 1.51 9.93 11.28 146.52 0.33 4.43 8.18 Bergejolak 150.10 -1.61 -0.30 4.02 140.04 -0.53 1.82 3.11 127.86 -0.29 -2.52 -0.54 Komponen
Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan
IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2017 Perubahan IHK (%) Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year Mei 2017 Tahun Kalender 2017 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 125.66 -0.14 1.52 4.13 133.21 0.02 2.28 4.87 127.95 -0.24 1.78 3.95 Inti 117.28 -0.05 1.09 2.98 128.32 0.16 1.35 3.63 120.03 -0.04 1.22 2.71 Diatur Pemerintah 144.30 0.78 5.41 11.60 158.23 0.78 10.62 12.28 139.29 0.51 6.81 9.34 Bergejolak 136.17 -1.04 -0.26 1.73 129.80 -0.86 -1.09 2.76 146.52 -1.40 -0.35 3.47