• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI STIKES KOTA SUKABUMI TAHUN Hj. Wati Mulyawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI STIKES KOTA SUKABUMI TAHUN Hj. Wati Mulyawati"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI STIKES KOTA SUKABUMI TAHUN 2012

Hj. Wati Mulyawati Hj.watimulyawati@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah di STIKes Kota Sukabumi tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan kuesioner terhadap 100 mahasiswa STIKes Kota Sukabumi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Univariat dan model Partial Least Square (PLS)-Struktural Equation Modelling (SEM). Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung peran keluarga sebesar 19,08% dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,79% terhadap perilaku seksual pranikah. Q-square predictive relevance = 54.97%, atau dapat menjelaskan 54.97% keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakai dalam penelitian ini.

(2)

THE EFFECT OF FAMILY ROLE, YOUTH LIFE STYLE AND THE KNOWLEDGE OF REPRODUCTIVE HEALTHON PREMARITAL SEXUAL

BEHAVIOR AT STIKES SUKABUMI 2012

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out the the effect of family role, on premarital sexual behavior at Stikes Sukabumi 2012. The method used is quantitative method with cross sectional approach using questionnaires to 100 students of Stikes Sukabumi. Data analysis is done using Univariat analysis and PLS-SEM models.

The results indicates there is adirect influence offamily rolesby19.08% and theindirect effectof family role towardpremarital sexual behavior by 0.79%, directinfluencesof lifestyleonpremarital sexual behavior8.60%and the knowledge youth of reproductive health toward premarital sexual behavior by 22,72%, Q-square predictive relevance = 54.97%, or couldexplainthe diversityof dataand be able toexaminethe phenomenonusedin this study.

(3)

PENDAHULUAN

Keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu bangsa salah satunya ditentukan aspek mental. Perkembangan mental yang sangat baik akan mendorong dan menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul yang mampu menciptakan inovasi dan mampu berkompetisi (Sarwono, 2007).

Peningkatan SDM yang unggul perlu dilakukan pada generasi penerus bangsa salah satunya adalah remaja Indonesia. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup remaja dan pilihan karir. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan kerentanan remaja terhadap berbagai macam penyakit terutama yang berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi (Prastawa, 2009).

Pada masa remaja mengalami perubahan baik secara fisik maupun secara psikologis. Perubahan secara fisik yang terjadi diantaranya timbul proses perkembangan dan pematangan organ reproduksi. Perubahan secara psikologis dengan mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku, seperti mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta, yang kemudian akan timbul dorongan seksual (Imran, 2000).

Rasa ingin tahu terhadap masalah seksual pada remaja sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Pada masa remaja, informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan supaya remaja tidak mendapatkan informasi yang salah dari sumber-sumber yang tidak jelas. (Glevinno, 2008).

Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Data PKBI pusat (Elsa, 2010) menunjukkan bahwa terdapat 2,3 juta kasus aborsi tiap tahun, dimana 15% diantaranya dilakukan oleh remaja yang belum menikah. Perilaku seksual

(4)

pranikah merupakan perilaku yang selama ini dipandang masyarakat sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan moral. Apabila remaja melakukan perilaku seksual pranikah, maka mereka mungkin akan mengalami kepuasan biologis, namun mereka juga akan mengalami ketidakpuasan psikologis bahkan dapat menimbulkan konflik internal maupun sosial. Dampak yang muncul dari perilaku seksual pranikah sangatlah besar, seperti perasaan bersalah, depresi,aborsi, marah, terinfeksi penyakit menular seksual dan sebagainya (Yuwono, 2009).

Keluarga dapat membantu untuk melindungi diri mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya dari perilaku seks yang beresiko. Ikatan dan pengertian antara orang tua dan anak adalah salah satu kunci keberhasilan menuju pola hidup sehat. Ketika anak merasa tidak dapat berbicara dengan orang tuanya, maka ini salah satu peluang bagi si anak untuk menuju pola hidup tidak sehat (Hopson & Derek, 2002). Dengan demikian jelas keluarga sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak di masa yang akan datang, khususnya di sini adalah dalam perilaku seksual remaja.

Mahasiswa Stikes Kota Sukabumi juga merupakan salah satu bagian dari remaja yang juga tidak terlepas dari pengaruh perilaku seksual remaja. Perilaku seksual mahasiswa Stikes juga tentu saja sangat bergantung kepada peran keluarga dari mahasiswa itu sendiri.

Berdasarkan fenomena yang di atas, analisis pengaruh peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah di Stikes Kota Sukabumi sangat menarik untuk ditelii.

Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh peran keluargaterhadap perilaku seksual pranikah di STIKes Kota Sukabumi pada tahun 2012 ?

Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruhperan keluargaterhadap perilaku seksual pranikah di STIKesKota Sukabumi pada tahun 2012.

(5)

Manfaat Penelitian

Memberikan informasi tentang peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah serta memberikan pembekalan praktis tentang bagaimana mencegah terjadinya perilaku seksual pranikah dan memperbaiki berbagai kekurangan serta mengantisipasi terjadinya perilaku seksual pranikah.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Desain penelitian Cross Sectional yaitu penelitian dimana pengambilan data pada variable sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara bersamaan atau sekaligus (Notoatmodjo, 2010).

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di STIKes Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Desember 2012.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKes Kota Sukabumi, yang terdiri dari S1 Keperawatan sebanyak 435 orang, D-III Keperawatan sebanyak 312 orang dan D-III Kebidanan sebanyak 425 orang sehingga berjumlah 1.172 orang.

Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel proporsional sampling.

4. Metode Pengukuran

Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan Semantic differential, yang mempunyai skala 5 point. Pada skala ini sifat positif diberi nilai paling besar dan

(6)

negatif diberi nilai paling kecil tetap dipertahankan, demikian juga prinsip menggabungkan positif-negatif dan negatif-positif.

5. Pengambilan Data

Data Primer dan Data Sekunder

Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dimana dicatat untuk pertama kalinya dan masih perlu diolah lebih lanjut agar bisa memberikan hasil bagi penelitian.Data sekunder adalah data yang sudah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain di luar peneliti.

6. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang primer yang digunakan dalam penelitian ini melalui alat bantu (instrument) berupa angket/pertanyaan diperoleh melalui penyebaran kuesioner, yang dilakukan oleh peneliti kepada responden yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

7. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dilakukan betul-betul mengukur apa yang perlu diukur dan sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan korelasi pearson product moment dan korelasi alpha cronbach. Semua item dalam tiap variable sebanyak masing-masing 15 item dinyatakan valid dan reliable.

8. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner direkap dengan menggunakan program Excel dan selanjutnya akan diolah menggunakan program SPSS melalui tahapan: menyunting data (editing, mengkode data (coding), Processing, membersihkan data (cleaning data),

9. Analisis Data Analisis Data Univariat

Analisis univariat menggunakan analisis statistika deskriptif untuk memberikan gambaran demografi responden dan variable penelitian melalui distribusi frekuensi, persentase, rata-rata dan simpangan baku.

(7)

Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment. Uji ini dapat juga digunakan pada korelasi data yang bersifat interval atau rasio namun (Hidayat, 2007).

   

   

  

        

2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r

Adapun keputusan uji korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut : Jika P- Value ≤ 0,05, maka Tolak Ho artinya ada pengaruh peran keluarga terhadap perilaku seksual mahasiswa di Stikes Kota Sukabumi.

Indeks Korelasi Menurut Arikunto,2006 sebagai berikut: 0,0 – 0,2 : Sangat lemah

0,2 - 0,4 : Lemah 0,4 - 0,6 : Cukup kuat 0,6 - 0,8 : Kuat 0,8 – 1,0 : Sangat kuat

Sedangkan untuk menentukan kontribusi variable bebas terhadap variable tak bebas dalam bentuk persentase dilakukan dengan menggunakan koefisien determinasi.

KD = r2 x 100%

Hasil Dan Pembahasan Penelitian Hasil

Statistik Deskriptif Karakteristik Responden

Gambaran tentang karakteristik responden dalam penelitian ini yang meliputi jenis kelamin, umur, angkatan, jurusan, informasi tentang kesehatan

(8)

reproduksi dan pengalaman berpacaran selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1

Distribusi Responden Menurut Karakteristik Karakteristik Jumlah Persen Jenis Kelamin Perempuan 39 39

Laki-Laki 61 61 Umur 17-18 28 28 19-20 58 58 21-22 14 14 Angkatan 2009 10 10 2010 30 30 2011 30 30 2012 30 30 Jurusan D3 Kebidanan 30 30 D3 Keperawatan 30 30 S1 Keperawatan 40 40 Informasi Keluarga 5 5 Media Cetak 13 13 Media Elektronik 1 1 Perkuliahan 73 73 Petugas kesehatan 6 6 Pengalaman Pacaran > 5 Kali 37 37

2-4 Kali 52 52 Pertama Kali 11 11 Sumber : Data primer diolah 2012 Berdasarkan data Tabel 6.1

menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan sebesar 61 % atau 61 mahasiswa. Berdasarkan umur responden memperlihatkan bahwa sebagian besar responden ada pada rentang umur 19-20 tahun yaitu sebesar 58% atau 58 mahasiswa. Berdasarkan asal jurusan respronden menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah mahasiswa S1 Keperawatan sebesar 40 % atau 40 mahasiswa Berdasarkan tahun angkatan mahasiswa menunjukan bahwa sebagian besar responden berasal dari angkatan 2010, 2011, 2012

(9)

masing-masing yaitu sebanyak 30% atau 30 mahasiswa. Berdasarkan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi yang diperoleh responden menunjukan bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang kesehatan reproduksi pada masa perkuliahan yaitu sebanyak 73% atau 73 mahasiswa. Berdasarkan pengalaman mahasiswa berpacaran menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman berpacaran 2-4 kali yaitu sebanyak 52% atau 52 mahasiswa.

Analisis Univariat Variabel

Data responden dinyatakan dalam beberapa kategori disertai dengan beberapa hasil perhitungan nilai mean (rata-rata), standar deviasi (penyimpangan), range (kisaran). Statistic deskriptif variabel penelitian digunakan untuk memberikan gambaran tentang tanggapan responden mengenai variabel-variabel penelitian yang ditunjukkan dengan angka minimum, maksimum, rata-rata serta standar deviasi. Statistik deskriptif yang merupakan tanggapan responden atas item-item pertanyaan dalam kuisioner ditunjukkan pada table dibawah ini :

Berdasarkan Tabel 1 data deskripsi sebaran jawaban per variabel memperlihatkan bahwa sebagian besar jawaban responden terhadap variabel peran keluarga berada pada rentang 66-79 yaitu sebesar 52% atau 52 mahasiswa sedangkan untuk variabel perilaku seksual pranikah, jawaban responden sebagian besar ada pada rentang 15-28 yaitu sebanyak 47% atau 47 mahasiswa.

Selain itu data responden juga dideskripsikan dengan beberapa kategori disertai dengan perhitungan nilai range (rentang), mean (rata-rata) dan standar deviasi (penyimpangan) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini :

(10)

Berdasarkan data pada Tabel 3, pada variabel peran keluarga rentang jawaban responden berada diantara 24-79 mendekati atau tidak jauh dari kisaran teoritisnya pada nilai tertinggi (15-75) dengan nilai rata-rata 64.31dan standar deviasi 9.14. Hal ini menunjukkan penilaian responden cenderung menganggap penting peran keluarga dalam hal perilaku seksual pranikah.

Pada variabel perilaku seksual pranikah, rentang jawaban responden berada diantara 15-70 mendekati atau tidak jauh dari kisaran teoritisnya pada nilai tertinggi (15-75) dengan nilai rata-rata 32.07 dan standar deviasi 11.74. Nilai ini berada dibawah rata-rata teoritisnya yaitui 45. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku seksual pranikah responden masih tergolong rendah. Ini sekaligus menunjukkan bahwa responden cenderung belum begitu banyak melakukan perilaku seksual yang berlebihan.

Tabel 2

Deskripsi Sebaran Jawaban per Variabel Variabel

Penelitian

Rentang Aktual Jawaban ( Rumus Sturges ) Jumlah Persen Peran Keluarga 24-37 2 2 38-51 5 5 52-65 41 41 66-79 52 52 Perilaku Seksual 15-28 47 47 29-42 33 33 43-56 20 20 57-70 3 3 Tabel 3

Distribusi Kisaran Jawaban Responden per Variabel Variabel Penelitian Rentang Kuisioner Rata-Rata Kuisioner Rentang Jawaban Responden Rata-Rata Jawaban Responden Range Standar Deviasi Peran Keluarga 15 -75 45 24-79 64.31 55 9.14 Perilaku Seksual 15 -75 45 15-70 32.07 55 11.74

(11)

Analisis Bivariat Variabel

Analisis bivariat pengaruh peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah mahasiswa stikesmi dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson dengan hasil nilai korelasi -0.511 yang menunjukkan bahwa peran keluarga memiliki pengaruh yang cukup kuat dengan arah negative yang berarti semakin meningkatnya peran keluarga terhadap mahasiswa akan mengurang perilaku seks yang menyimpang. Berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.25 memiliki arti bahwa 25% nilai variable perilaku seks pranikah dipengaruhi oleh variable peran keluarga. Dengan nilai p-value 0,00 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan peran keluarga terhadap perilaku seks pranikah.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa peran keluarga secara signifikan mempengaruhi perilaku seksual pranikah dengan nilai -0.349. Arah negatif menunjukkan bahwa pengaruh peran keluarga berbanding terbalik dengan perilaku seksual pranikah.

Orangtua adalah contoh atau model bagi anak. Segala sesuatu yang dilakukan orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi anak. Orangtua merupakan model yang pertama dan terdepan bagi anak (positif atau negatif) dan merupakan pola bagi “way of life” anak, baik cara berpikir atau perbuatan orangtuanya. peranan “modelling” orangtua bagi anak dipandang sebagai suatu hal yang sangat mendasar, suci dan perwujudan spiritual. Melalui “modelling” ini juga anak akan belajar tentang (1) sikap proaktif, (2) sikap respek dan kasih sayang.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah responden dalam hal ini mahasiswa stikesmi masih begitu kuat dan besar hal ini dimungkinkan karena sebagian besar mahasiswa stikesmi berasal dari daerah-daerah di wilayah kabupaten sukabumi dimana peran orangtua bagi anak di daerah masih sangat dominan dalam kehidupan dan perilaku anaknya. Bagi mahasiswa yang tidak tinggal dengan orangtua atau kost, kontrol orang tua semakin terlihat dengan

(12)

seringnya orang tua melakukan kunjungan secara rutin kepada anaknya. Kontrol berupa kunjungan rutin inilah yang mempengaruhi pola perilaku mahasiswa stikesmi sampai sekarang termasuk masalah seksual pranikah.

Selain itu kultur budaya mahasiswa stikesmi yang hampir semuanya berasal dari sukabumi masih menjunjung tinggi orangtua dimana orangtua sangat dihormati dan ditaati oleh anaknya. Dengan adanya sikap yang respek dari mahasiswa stikesmi terhadap orangtuanya mendorong mereka patuh dan selalu mengikuti apa yang dinasehatkan orangtua.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :

1. Peran keluarga mahasiswa Stikesmi terhadap anaknya cukup baik.

2. Perilaku seksual pranikah mahasiswa Stikesmi dalam hal penyimpangan seksual tergolong rendah.

3. Terdapat pengaruh yang cukup kuat peran keluarga terhadap perilaku seksual pranikah mahasiswa Stikesmi.

Saran

1. Perlu dilakukan penyuluhan terhadap mahasiswa tentang bahaya perilaku seksual pranikah dengan lebih intensif.

2. Meningkatkan hubungan yang lebih erat dengan para orangtua sehingga bisa memonitoring mahasiswa di dalam dan diluar kampus.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Amrillah, dkk., (2001), Hubungan Antara Pengetahuan Seksualitas dan Kualitas Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Perilaku Seksual Pranikah, Jurnal Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Gunarsa, SD, (2001), Psikologi Perkembangan, BPK Gunung Mulia, Jakarata. Harmoko, (2012), Asuhan Keperawatan Keluarga, Pustaka Pelajar, Semarang.

Hopson, Darlene Powel & Hopson, Derek S., (2002), Menuju Keluarga Kompak, Kaita, Bandung.

Hurlock, B. Elizabeth, (2004), Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta.

Imran, I., (2000), Modul 2 Perkembangan Seksualitas Remaja, PKBI, IPPF, BKKBN, UNFPA, Jakarta.

Lestari Sri, 2012, Psikologi Keluarga Penanam Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo, (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta, Jakarta

Mu’tadin, Z. (2002), Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset, Yogyakarta:

Prastawa, DP, Lailatushifah, SNF, (2009), Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Putri. Jurnal Psikologi, Vol.II, No. 2. 2009

Sarwono, (2007), Psikologi Remaja. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung.

Syamsu & Ummi Salamah, (2008), Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi, Mitra Cendekia Press, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.. Deskripsi Karakteristik Penderita, Lama Dirawat

[r]

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan pem- bahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran perusahaan dalam hal ini total aset memoderasi pengaruh profitabilitas yang

Hasil uji yang optimal adalah dari formulasi RSS/SBR/ACS dimana phr (100/-/40) yaitu formulasi pembuatan contoh vulkanisat karet pada pemberian serbuk arang cangkang kelapa

Kemudian, menyatakan ketentuan Pasal 38 juncto Pasal 55 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi atau Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus II. Pada siklus III, percobaan yang akan dilakukan adalah sifat cahaya dapat.