• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENUNGAN KITAB RATAPAN Oleh: Pdt. Yabes Order

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENUNGAN KITAB RATAPAN Oleh: Pdt. Yabes Order"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RENUNGAN – KITAB RATAPAN

Oleh: Pdt. Yabes Order

HARI 1 – DOSA YANG MENGHANCURKAN Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 1

Kitab Ratapan dimulai dengan suatu ungkapan yang begitu memilukan, “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai!” (1:1). Kota Yerusalem (yang juga disebut “Sion”) adalah ibu kota Kerajaan Israel (saat masih bersatu), dan kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Yehuda di sebelah Selatan (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua kerajaan). Saat memerintah sebagai raja, Salomo membangun Bait Suci di kota itu, sehingga Yerusalem menjadi pusat keagamaan. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan, jelas bahwa kota Yerusalem amat ramai. Akan tetapi, Allah membiarkan kota yang penuh kemegahan dan Bait Allah di dalamnya hancur akibat serangan tentara Babel pada tahun 586 BC (2 Raja-raja 25:1-11), sehingga kota itu diliputi oleh dukacita yang mendalam (1:4,6).

Mengapa Allah membiarkan Yerusalem hancur? Yerusalem hancur karena “Yerusalem sangat berdosa”, bahkan “kenajisannya melekat pada ujung kainnya” dan “sangatlah dalam ia jatuh…” (1:8-9). Dosa yang mereka lakukan amat menyakitkan hati Tuhan. Saat murka Allah yang besar datang, kota yang indah itu ditinggalkan orang, “Sion mengulurkan tangannya, tetapi tak ada orang yang menghiburnya” (1:17). Begitu beratnya beban kesedihan penulis sampai akhirnya dia “berdoa” untuk suatu

pembalasan, “Biarlah segala kejahatan mereka datang ke hadapan-Mu, dan perbuatlah kepada mereka seperti Engkau telah perbuat kepadaku oleh karena segala

pelanggaranku, karena banyaklah keluh kesahku, dan pedih hatiku” (1:22). Sebagai anak-anak Tuhan, sudahkah kita menjaga hidup kita agar tetap kudus di hadapan Tuhan? Jangan lengah dan jangan biarkan dosa menyelinap masuk dan akhirnya menghancurkan hidup Anda!

1 Korintus 10:12

“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”

(2)

HARI 2 – KEHANCURAN YANG MENGERIKAN Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 2

Penulis menyaksikan betapa besarnya murka Allah terhadap kota Yerusalem. Bahkan, Tuhan menjadi seperti seorang seteru (2:4). Ia menghancurkan Israel, membuat

benteng-bentengnya menjadi puing (2:5), membenamkan gapura-gapuranya di dalam tanah (2:9), … bahkan Tuhan membuang mezbah-Nya, meninggalkan tempat kudus-Nya dan menyerahkan ke dalam tangan para seteru (2:7). Ia tak menahan tangan-kudus-Nya untuk menghancurkannya (2:8). Tiada lagi keagungannya, bahkan dikatakan

“keagungan Yerusalem dilemparkan-Nya dari langit ke bumi (2:1). Demikian murka Allah terhadap kota Sion atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan selama ini.

Melihat begitu besarnya kehancuran yang terjadi, mereka duduk tertegun di tanah dengan menabur abu di atas kepala dan mengenakan kain kabung tanda dukacita yang mendalam (2:10). Penulis mengatakan, “Mataku kusam dengan air mata, remuk redam hatiku, hancur habis hatiku karena keruntuhan...,” bahkan situasi mengerikan akibat kelaparan (2:11-12). Di tengah dukacita yang mendalam, para musuh menghina

dengan mengatakan bahwa mereka telah memusnahkan “kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta” (2:15-16).

Saat berada dalam kepedihan yang sangat mendalam, penulis mengajak pembaca menaikkan permohonan kepada Allah, “Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam;... curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, ...!” (2:18-19). Saat hidup Anda hancur dan Anda mengalami rasa sedih yang mendalam, apa yang Anda lakukan? Apakah Anda datang kepada Tuhan dan menanti pertolongan-Nya?

Ulangan 6:15

“Sebab Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka Tuhan, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.”

(3)

HARI 3 – PENGHARAPAN DI TENGAH PENDERITAAN Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 3

Penderitaan yang dilihat langsung penulis menimbulkan ratapan kepedihan yang mendalam, “Ia (Allah) menghalau dan membawa aku ke dalam kegelapan yang tidak ada terangnya.” (3:2). “Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.” (3:6). Sungguh, hukuman Allah berat. Tidak ada yang mendengar teriakan minta tolong (3:8), tidak ada jalan keluar, bahkan “Ia mengikat aku dengan rantai yang berat.” (3:7). Penulis menjadi tertawaan (ejekan) lawan sampai ia dikenyangkan dan diremukkan oleh kepahitan (3:14-15), seakan-akan Tuhan yang menyebabkan penderitaan.

Di tengah penderitaan yang berat, penulis memiliki peng-harapan pada kebaikan Allah. Ia meyakini bahwa kasih setia Tuhan tak berkesudahan dan rahmat-Nya tak habis-habis (3:22), bahkan dengan iman dia bisa berkata, “Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (3:25). Oleh karena itu, “adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.” (3:26). Melihat adanya pengharapan dalam Tuhan, penulis mengajak pembaca menyelidiki apa yang telah mereka lakukan selama ini ... serta mengajak umat Allah untuk bertobat dan berpaling kepada Tuhan karena mereka telah mendurhaka dan memberontak kepada Allah (3:40-42).

Mereka menanggung akibat dosa yang mereka lakukan. Air mata mereka bercucuran. Akan tetapi, di tengah kesedihan, timbul kepercayaan pada keadilan Allah, bahkan mereka mulai sadar bahwa Tuhan dekat saat mereka memanggil nama-Nya (3:43-60). Apakah Anda sedang mengalami penderitaan dan kesedihan? Bila Anda sedang mengalami penderitaan dan ke-sedihan, berharaplah kepada Allah karena kasih setia-Nya tetap tersedia bagi orang yang berharap kepada-setia-Nya!

Ratapan 3:25

“Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”

(4)

HARI 4 – KEJATUHAN YANG MENDALAM Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 4

Penulis mengungkapkan kesengsaraan Sion yang dahsyat dengan perkataan, “Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah, ....” Kemegahan dan kemasyhuran Yerusalem di masa lalu—yang bagaikan emas—telah menjadi sangat menyedihkan. Bangunan kota telah runtuh dan umat Yehuda yang tersisa banyak yang hidup dalam kelaparan. Bayi-bayi ingin menyusu, anak-anak meminta roti, tetapi tidak ada seorang pun yang memberi. Kedurjanaan umat Yehuda telah melebihi dosa Sodom (4:6), “dengan tangan sendiri, kaum wanita yang (seharusnya) lemah lembut memasak kanak-kanak mereka, untuk makanan mereka ....” (4:10). Sungguh, keadaan sangat menyedihkan. Besarnya dosa mereka membuat Tuhan “melepaskan segenap amarah-Nya, mencurahkan murka-Nya yang menyala-nyala, ....” (4:11)

Ternyata bahwa “Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabi-nya dan kedurjanaan imam-imamnya yang di tengah-tengah-nya mencurahkan darah orang yang tidak bersalah. Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah, sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka.” (4:13-14). Akhirnya, Tuhan

menceraiberaikan mereka dan para imam tidak lagi dihormati. Begitu dalam dosa yang telah di-lakukan oleh umat Allah di Yerusalem. Imam yang sudah diurapi dan

seharusnya menjadi penolong umat, ternyata jatuh ke dalam dosa yang begitu dalam.

Seberapa dalamkah pengenalan Anda akan Tuhan? Seberapa dekatkah Anda dengan Tuhan? Ingatlah bahwa dosa selalu dapat menghampiri umat Tuhan, bahkan para pelayan Tuhan. Bila kita tidak waspada, kita pun dapat jatuh ke dalam dosa. Bagaimana dengan Anda?

Solusi...tidak ada lain ....harus kembali kepada kasihmu yang semula dan bertobat lah (Wahyu 2:4-5)

Lukas 21:34

“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.”

(5)

HARI 5 – DOA MEMOHON PEMULIHAN Bacaan Alkitab hari ini: Ratapan 5

Di tengah ketertindasan yang dialami umat Tuhan, penulis memohon belas kasihan Allah, “Ingatlah, ya TUHAN, apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan lihatlah akan kehinaan kami.” (5:1). Penulis mengemukakan bahwa kondisi mereka seperti seorang anak yatim (5:3). Tanah milik pusaka mereka beserta rumah-rumah mereka beralih menjadi milik orang lain. Mereka harus membayar untuk mendapatkan air. Untuk

mendapat makanan, mereka harus berhadapan dengan maut karena adanya serangan pedang di padang gurun. Yang lebih menyedihkan, mereka harus menahan nyeri lapar, sehingga kulit mereka membara seperti perapian (5:4-10). Penderitaan mereka bukan hanya itu! Dosa yang mereka lakukan itu membuat mereka semua (tanpa

pengecualian)—anak, wanita, pemuda, termasuk pemimpin—harus tunduk menerima hukuman. Perempuan-perempuan diperkosa, para pemimpin digantung dan para tua-tua tidak dihormati, pemuda dan anak-anak memikul beban (hukuman) yang berat (5:11-13). Keadaan Yerusalem yang sangat tertindas itu memunculkan seruan terakhir sang penulis, “Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah menjadi perkabungan.” (5:15).

Syukurlah bahwa di tengah kesedihan yang mendalam, penulis mengingat takhta Allah yang kekal, dan ia datang kepada Allah untuk mengungkapkan kerinduan beroleh pemulihan, “Engkau, ya TUHAN, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!” (5:19, 21). Saat Anda mengalami pergumulan berat, apakah Anda berbalik dan menghadap takhta Allah yang kekal?

Yesaya 55:7

“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan

rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia amemberi pengampunan dengan limpahnya.”

TUHAN YESUS MEMBERKATI

WWW.GYS.OR.ID

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh dari pemakaian masker daun sirsak (Annona muricata Linn) yang digunakan sebagai masker perawataan kulit

Alasan penulis dalam mengambil objek penelitian Pemaknaan Cover Majalah TEMPO (Studi Semiotik Pemaknaan Redenominasi Pada Cover Majalah TEMPO Edisi 9 – 15 Agustus

Wawancara, Istrumen ini digunakan untuk mengetahui secara langsung Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Akhlak Remaja Desa Glawan Kecamatan Pabelan Kabupaten

Ha : Terdapat perbedaan perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran konvensional dengan CTL siswa kelas IX SMAN 212 Wiro Sableng

Dengan mengerjakan soal cerita, siswa mampu menemukan strategi yang efektif dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung perbandingan dan pecahan dengan teliti3.

menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya

Satu dari enam balita mengalami kekambuhan limabelas kali, tertinggi dibanding dengan balita lain dalam kategori nilai upaya pencegahan sedang.. Dalam hal tindakan

Ibu yang mendapatkan pendidikan kesehatan pada masa kehamilan menunjukkan dapat menurunkan kecemasan dan nyeri persalinan (Firouzbakht et al., 2014). Berdasarkan hasil