• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI KELAS V MI WALISONGO TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV EFEKTIVITAS METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN HADIS DI KELAS V MI WALISONGO TANGKIL TENGAH KEDUNGWUNI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUNGWUNI

A. Analisis Penggunaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada bab sebelumnya, maka dapat dianalisis tentang penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, sebagai berikut:1

1. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan metode diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni dilakukan pada semester 2 selama 2 jam pelajaran atau setara dengan 2 x 35 menit = 70 menit.

2. Materi Pembahasan

Materi pembahasan pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni yang menggunakan metode diskusi adalah:

a. Materi mengenal terjemah surat al-Qadar dengan indikator kompetensi yaitu siswa mampu menjelaskan pokok kandungan surat al-Qadar.

1

Hasil observasi di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni tanggal 3 April 2013.

(2)

b. Materi memahami hadits tentang takwa dengan indikator kompetensi yaitu siswa mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman terhadap Isi hadits tentang takwa.

c. Materi memahami hadits tentang shalat berjamaah dengan indikator kompetensi yaitu siswa mampu menunjukkan perilaku yang mencermlnkan pemahaman terhadap isi hadits tentang shalat berjamaah.

d. Materi memahami hadits tentang ciri-ciri orang munafik dengan indikator kompetensi yaitu siswa mampu menunjukkan perilaku menjauhi orang sifat munafik.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang digunakan untuk metode diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, antara lain:

a. Meja dan kursi

Selama diskusi berlangsung guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, di mana setiap kelompok memiliki tempat duduk masing-masing. Guru mengatur posisi tempat duduk kelompok yang nyaman.

b. Papan tulis dan alat tulis

Guru mempersiapkan papan tulis berikut alat tulis yang bertujuan untuk mencatat semua hasil diskusi dari masing-masing kelompok.

(3)

4. Pelaksanaan Diskusi

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa pelaksanaan diskusi pada pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni dilakukan beberapa tahap sebagai berikut: 2

a. Tahap Pembukaan

Pada tahap awal ini, guru memilih topik yang akan didiskusikan kepada siswa yang tentunya berkaitan dengan pembelajaran Alquran Hadis. Yang dilakukan guru pada tahap pembukaan adalah membuka diskusi dengan memberikan umpan balik berbentuk pertanyaan pancingan ataupun sebuah pernyataan tentang materi yang akan dibahas, hambatan dan kendalanya, serta solusi yang dapat dijalankan. Tahap pembukaan membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

b. Tahap Pembagian kelompok

Setelah guru memilih topik yang akan didiskusikan, langkah selanjutnya adalah pembentukan kelompok-kelompok diskusi. Pembentukan kelompok diskusi ini dilakukan langsung oleh guru agar tidak menimbulkan kegaduhan karena siswa biasanya akan berebut untuk memilih teman yang disukai dan yang tidak disukai. Untuk itu guru harus mampu mengatur pembagian kelompok. Biasanya pembagian kelompok dilakukan secara acak berdasarkan daftar absen

2

(4)

siswa. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, dimana dalam setiap kelompok terdapat 3 orang siswi dan 2 orang siswa.

Dalam pembentukan kelompok diskusi guru harus mewajibkan setiap kelompok untuk memilih ketua kelompok dan sekretaris kelompok. Ketua kelompok bertugas untuk mengatur jalannya diskusi, sedangkan sekretaris kelompok bertugas untuk menulis hasil diskusi serta menyampaikannya kepada kelompok lain. Tahap pembagian kelompok ini membutuhkan waktu 10 menit.

c. Tahap Pembahasan Diskusi

Pada tahap pembahasan guru memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan diskusi pada setiap kelompoknya masing-masing. Tahap pembahasan membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

d. Tahap Pemaparan atau Presentasi

Pada tahap tahap pemaparan atau presentasi, siswa diberikan waktu untuk mengutarakan hasil diskusinya di depan kelompok lain, dengan disambung pertanyaan atau sesi tanya jawab oleh kelompok lain. Tahap pemaparan atau presentasi ini membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Di mana setiap kelompok diberikan waktu untuk melakukan pemaparan atau presentasi.

e. Tahap Kesimpulan dan Penutup

Tahap akhir dari pelaksanaan metode diskusi adalah tahap kesimpulan dan penutup. Tahap kesimpulan ini adalah penarikan kesimpulan dari seluruh pemaparan atau presentasi yang telah

(5)

dilakukan oleh masing-masing kelompok. Penarikan kesimpulan ini dilakukan oleh guru pembimbing, biasanya dilakukan juga sesi tanya jawab atau penyempurnaan dari pernyataan-pernyataan siswa agar tidak menimbulkan kerancuan serta mengakhiri diskusi dengan penutup atau do’a. Tahap kesimpulan dan penutup ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Laporan hasil diskusi ditulis dan dilaporkan oleh masing-masing kelompok, kemudian diadakan suatu forum panel diskusi untuk menanggapi setiap laporan kelompok tersebut.

Pelaksanaan diskusi pada pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni dapat diringkas sebagai berikut:

Tabel 8

Pelaksanaan diskusi pada pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni.3

No. Tahapan Materi Waktu

Pelaksanaan Pelaku 1. Tahap

Pembukaan

Membuka diskusi dengan memberikan umpan balik berbentuk pertanyaan pancingan ataupun sebuah pernyataan tentang materi yang akan dibahas.

10 menit Guru

2. Tahap Pembagian Kelompok

Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, dimana dalam setiap kelompok terdapat 3 orang siswi dan 2 orang siswa. Dalam pembentukan kelompok diskusi guru harus mewajibkan setiap kelompok untuk memilih ketua kelompok dan sekretaris kelompok.

10 menit Guru

3

(6)

3. Tahap Pembahasan Diskusi

Siswa melakukan diskusi pada setiap kelompoknya masing-masing.

20 menit Siswa

4. Tahap Pemaparan atau Presentasi

Siswa mengutarakan hasil diskusinya di depan kelompok lain, dengan disambung

pertanyaan atau sesi tanya jawab oleh kelompok lain.

20 menit Siswa

5. Tahap Kesimpulan dan Penutup

Penarikan kesimpulan dari seluruh pemaparan atau

presentasi yang telah dilakukan oleh masing-masing kelompok.

10 menit Guru

Total Waktu 70 menit

Itulah pelaksanaan diskusi pada pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni yang dapat peneliti analisis. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan diskusi kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni berlangsung dengan tertib dan baik, serta dapat digunakan pada pembelajaran Alquran hadis.

B. Analisis Pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada bab sebelumnya, maka dapat dianalisis tentang pembelajaran Alquran hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, sebagai berikut: 4

1. Kurikulum Pembelajaran

Kurikulum yang dipakai pembelajaran Alquran hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni adalah kurikulum 2006, sehingga pedoman kurikulumnya menggunakan standar kompetensi.

4

(7)

Standar kompetensi mata pelajaran Alquran Hadis berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh pendidikan Alquran Hadis di MI. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 5 2. Materi dan alokasi waktu pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni didapatkan hasil bahwa sebelum pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni diawali dengan berdo’a bersama, mengadakan apersepsi dan presensi. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti, dimana guru menyampaikan materi pelajaran dengan meggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang telah direncanakan. Selanjutnya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan do’a penutup. Pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni diberikan pada siswa selama 2 jam pelajaran atau setara dengan 2 x 35 menit-= 70 menit dalam satu minggunya, sementara materi yang akan diberikan cukup padat.6

3. Metode Pembelajaran

Adapun metode yang digunakan guru pembelajaran Alquran Hadis kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, antara lain: ceramah, tanya jawab, hafalan serta metode diskusi. Penggunaan metode

5 Hasil observasi di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni tanggal 3 April 2013. 6

(8)

diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni dilakukan jika ada waktu luang, mengingat penggunaan metode diskusi ini memakan waktu yang cukup banyak serta membutuhkan persiapan yang matang agar materi dari pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.

Itulah beberapa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pembelajaran Alquran Hadis kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni yang bertujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar tercapai dan mengatasi kesulitan belajar pada pembelajaran Alquran Hadis.Namun metode yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni adalah metode ceramah dan metode tanya jawab, hal ini dikarenakan kedua metode tersebut adalah metode yang mudah untuk diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, serta efektif dalam menerangkan materi yang akan diajarkan, tidak memakan waktu yang lama, tidak membutuhkan alat peraga, serta tidak membutuhkan biaya.

4. Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Sarana dan prasarana yang ada di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni cukup lengkap dengan lahan sekolah yang cukup luas, sehingga memudahkan guru dalam menentukan desain pembelajaran. Media disamping berfungsi sebagai sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan, media pembelajaran juga berfungsi mempermudah

(9)

siswa untuk belajar. Media pembelajaran menyangkut media yang sangat sederhana dan umum digunakan misalnya papan tulis sampai media yang memerlukan peralatan dengan menggunakan tenaga listrik, misalnya tape

recorder dan VCD pembelajaran. Dalam praktiknya penggunaan media

elektronik dalam pembelajaran Alquran hadis disesuaikan dengan pokok bahasan dan ketersediaan alat tersebut, misalnya pokok bacaan ayat-ayat pilihan dengan mengggunakan tape recorder sehingga siswa dapat mendengarkan suara dan makhroj yang lebih jelas. 7

5. Evaluasi belajar dan penilaian

Evaluasi yang telah dilakukan oleh guru pembelajaran Alquran hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni berbentuk lisan dan tulisan, berbentuk lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa ketika pelajaran Alquran hadis, hal ini bertujuan agar siswa selalu memperhatikan kepada pelajaran yang sedang disampaikan, artinya mereka tidak mengesampingkan pelajaran Alquran hadis. Kemudian evaluasi yang diadakan secara tertulis yang berbentuk ulangan formatif, selain itu juga ada ulangan sumatif yang menjadi salah satu tolak ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam jangka waktu tertentu.

Jenis evaluasi atau penilaian yang dilakukan pada pembelajaran Alquran hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni yaitu dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan penilaian program. Model-model evaluasi

7

(10)

belajar dalam implementasi kurikulum pembelajaran Alquran hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, penilaian kelas dilakukan dengan cara:

a. Penilaian di satuan pendidikan terdiri atas:

1) Penilaian kelas harian dilakukan dalam bentuk ulangan harian, pemberian tugas, pengamatan sikap dan perilaku serta kegiatan praktek lainnya;

2) Penilaian akhir semester gasal dan genap dilakukan dengan mempertimbangkan keseluruhan proses dan hasil belajar dan dapat pula dilengkapi dengan penilaian portofolio, termasuk ulangan akhir semester, Nilai rapor semester gasal dan genap serta budi pekerti menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan kelas.

3) Penilaian pada akhir satuan pendidikan untuk MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni dilaksanakan dengan Ujian Nasional. b. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan

ulangan kenaikan kelas sistem paket dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.

c. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

d. Pada akhir semester dilaksanakan ulangan akhir semester. 8

8

(11)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dilihat dari kurikulum pembelajaran yang digunakan, pelaksanaan pembelajaran, sarana dan prasarana serta evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni sama seperti pembelajaran Alquran Hadits di sekolah-sekolah yang lain. Pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus yang ada. Dalam pelaksanaan pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, menggunakan pendekatan dan berbagai metode pembelajaran yang bertujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar Alquran Hadis tercapai dan mengatasi kesulitan belajar pada pembelajaran Alquran Hadis.

C. Analisis Efektivitas Metode Diskusi terhadap Peningkatan Pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

Berdasarkan hasil dokumentasi dari nilai diskusi siswa kelas V tentang mapel Alquran Hadis pada bab sebelumnya, maka dapat dianalisis efektivitas metode diskusi terhadap peningkatan pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni, sebagai berikut:

(12)

Tabel 9

Daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis

Siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

sebelum menggunakan metode diskusi.9

No. Nama Responden

Nilai Pembelajaran Alquran Hadis siswa

kelas V Sebelum Menggunakan Metode Diskusi KKM Tuntas Belajar Tidak Tuntas Belajar 1. Adrian Farid 60 70 - √ 2 Alfian Sabiqi 65 70 - √

3 Alfina Arum Fawaida 60 70 - √

4 Anang Romadhon 70 70 √ - 5 Azza Fadhilah 70 70 √ - 6 ChusnaWidyasari 65 70 - √ 7 Imam Mahdi 65 70 - √ 8 M. Faiz Alfandi 60 70 - √ 9 M. Rifqi Maulana 60 70 - √ 10 M. Safiex Abdillah 65 70 - √ 11 M. Syifa’udin 70 70 √ - 12 M. Taufiqurrohman 70 70 √ - 13 M. Turmudzi 75 70 √ - 14 M. Zidni Mufid 65 70 - √ 15 M. Zidni Tammam 70 70 √ - 16 M. Ziyan H. 70 70 √ - 17 Nafisatul Aulia 65 70 - √

18 Nailu Lina Sokhiyah 75 70 √ -

19 Nur Khafidhoh 75 70 √ -

20 Nur Risa Oktaviana 60 70 - √

21 Putri Amalia Khusna 65 70 - √

22 Renin Amalia 75 70 √ -

23 Sabrina Khofifah 65 70 - √

24 Silsila Naul Khikmah 75 70 √ -

25 Tanzilurrokhmah 65 70 - √

26 Unes Aniq Tsurayya 65 70 - √

Jumlah 1745 70 11 siswa 15 siswa

Rata-rata 67,11 70 42,30 % 57,70 %

9

(13)

Diagram 1

Daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis Siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

sebelum menggunakan metode diskusi.10

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, maka diketahui bahwa nilai KKM pembelajaran Alquran Hadis bagi siswa kelas V di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni adalah 70. Daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni sebelum menggunakan metode diskusi terdapat siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 15 siswa (57,70 %), sedangkan siswa yang tuntas belajar sebanyak 11 siswa (42,30 %). Hal ini menunjukan siswa kelas V di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni kurang memahami penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis.

Setelah dilakukan penerapan metode diskusi pada pembelajaran Alquran Hadis bagi siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni berikut adalah hasil dari pembelajarannya:

10

Dokumentasi MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni tanggal 3 April 2013.

11 siswa 15 siswa

57,50 % Tidak tuntas belajar

42,30 % tuntas belajar

(14)

Tabel 10

Daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis

Siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

Sesudah menggunakan metode diskusi.11

No. Nama Responden

Nilai Pembelajaran Alquran Hadis siswa

kelas V Sesudah Menggunakan Metode Diskusi KKM Tuntas Belajar Tidak Tuntas Belajar 1. Adrian Farid 70 70 √ - 2 Alfian Sabiqi 75 70 √ -

3 Alfina Arum Fawaida 70 70 √ -

4 Anang Romadhon 70 70 √ - 5 Azza Fadhilah 70 70 √ - 6 ChusnaWidyasari 75 70 √ - 7 Imam Mahdi 75 70 √ - 8 M. Faiz Alfandi 70 70 √ - 9 M. Rifqi Maulana 70 70 √ - 10 M. Safiex Abdillah 75 70 √ - 11 M. Syifa’udin 70 70 √ - 12 M. Taufiqurrohman 70 70 √ - 13 M. Turmudzi 75 70 √ - 14 M. Zidni Mufid 75 70 √ - 15 M. Zidni Tammam 70 70 √ - 16 M. Ziyan H. 70 70 √ - 17 Nafisatul Aulia 75 70 √ -

18 Nailu Lina Sokhiyah 75 70 √ -

19 Nur Khafidhoh 75 70 √ -

20 Nur Risa Oktaviana 70 70 √ -

21 Putri Amalia Khusna 75 70 √ -

22 Renin Amalia 75 70 √ -

23 Sabrina Khofifah 75 70 √ -

24 Silsila Naul Khikmah 75 70 √ -

25 Tanzilurrokhmah 75 70 √ -

26 Unes Aniq Tsurayya 75 70 √ -

Jumlah 1895 70 26 siswa 0 siswa

Rata-rata 72,88 70 100 % 0 %

11

(15)

Diagram 2

Daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis Siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni

Sesudah menggunakan metode diskusi.12

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, maka diketahui bahwa daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni sesudah menggunakan metode diskusi terdapat siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 0 siswa (0 %), sedangkan siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 siswa (100 %). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran Alquran Hadis siswa kelas V di MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni sudah berjalan dengan baik, dan siswa sudah memahami penggunaan metode diskusi.

Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni melalui metode diskusi telah berhasil. Meningkatnya pembelajaran Alquran Hadis di kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni melalui metode diskusi dapat dibuktikan dengan daya serap pada pembelajaran Alquran Hadis siswa kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah

12

Dokumentasi MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni tanggal 3 April 2013. 100 %

Tuntas belajar 0 %

Tidak Tuntas belajar

Perolehan Nilai Ulangan Harian

1 2

(16)

Kedungwuni sebelum dan sesudah menggunakan metode diskusi telah terjadi kenaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi efektif dalam meningkatkan pembelajaran Alquran Hadis di Kelas V MI Walisongo Tangkil Tengah Kedungwuni.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah, maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media trainer stand sistem pengapian lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak mempergunakan

Penutur: seoang anak Perumpamaan laki-laki bernama Ikal Keterangan: Tujuan tuturan: penutur Termasuk gaya bahasa ingin mempertegas perumpamaan karena tentang kedatangan menggunakan

Pengetahuan yang kurang pada ibu-ibu primipara tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.Dalam penelitian ini yang

Berdasarkan pengertian diatas, VoIP atau yang dikenal juga dengan sebutan IP Telephony dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan komputer untuk

Perasaan negatif dapat muncul saat para pengurus pondok pesantren merasa gagal untuk mengendalikan atau mengarahkan santri-santri lain agar tidak melanggar

Pengukuran dalam menilai kinerja keuangan dalam penelitian skripsi ini hanya di batasi pada tingkat likuiditas laporan arus kas antara lain rasio arus kas operasi, rasio cakupan

Apabila diasumsikan bahwa biaya produksi dan pendapatan usaha peternakan itik rakyat dengan skala yang sama dari satu daerah kedaerah lain di pulau Jawa tidak jauh bervariasi,