• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tahunan 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Tahunan 2019"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Tahunan 2019

LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DI KABUPATEN BANGGAI

(2)

Loka POM di Kabupaten Banggai i

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala karunia dan rahmat-Nya kami dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di bidang pengawasan obat dan makanan dalam menjamin obat dan makanan aman, meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa sebagai visi yang diemban oleh Badan POM RI. Kompleksitas dan cakupan pengawasan yang sangat luas serta meningkatnya perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi merupakan tantangan yang dihadapi saat ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kantor POM di Kabupaten Banggai membangun kerjasama dan koordinasi dengan lintas sektor/OPD yang terkait. Kerjasama dan koordinasi ini telah memberikan kontribusi yang positif dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Kantor POM di Kabupaten Banggai.

Laporan tahunan ini memberikan gambaran umum menyangkut kondisi internal dan eksternal serta hasil pengawasan selama Tahun 2019 dalam upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Banggai Laut dari Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Produk Pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. Pengawasan yang dilakukan melalui sampling dan pengujian, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, pemberdayaan masyarakat melalui penyebaran informasi (KIE), Intensifikasi Pangan dan Kosmetik, PJAS, Pemeriksaan pangan VIP, Press release temuan pemeriksaan, ikut dalam pemusnahan obat kedaluwarsa dan kegiatan lainnya yang mendukung tugas pengawasan.

(3)

Loka POM di Kabupaten Banggai ii

Pada tahun 2019, Kantor POM di Kabupaten Banggai telah melakukan pemeriksaan rutin terhadap 288 sarana layanan distribusi pangan, obat dan kosmetik serta termasuk di dalamnya pemeriksaan intensif terhadap sarana distribusi pangan dan kosmetik. Hasil pemeriksaan menunjukkan 157 sarana MK dan 131 sarana TMK.

Pemberdayaan masyarakat telah dilakukan melalui kegiatan Inspeksi Sarana Produksi/Distribusi/Saryanfar. Selain itu, Penyebaran informasi juga dilakukan sebagai upaya agar masyarakat di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Banggai menjadi konsumen yang terinformasi sehingga cerdas dalam memilih pangan, obat dan kosmetik dengan memperhatikan kriteria yang telah ditetapkan oleh Badan POM RI.

Semoga, Laporan Tahunan ini dapat menjadi acuan untuk merencanakan program-program pengawasan selanjutnya sehingga kinerja Kantor POM di Kabupaten Banggai semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang, dalam upaya mewujudkan obat dan makanan aman serta meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Luwuk, Januari 2020

Kepala Kantor POM di Kabupaten Banggai,

Drs. Darman, Apt., M.P.P.M.

(4)

Loka POM di Kabupaten Banggai iii

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

Daftar Lampiran vii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Gambaran Umum Institusi 1

A. Tugas Pokok dan Fungsi 1

B. Visi, Misi dan Budaya Organisasi 2

1.2 Kegiatan Utama dan Kegiatan Prioritas 3

A. Kegiatan Utama 3

B. Kegiatan Prioritas 3

BAB II. KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN 5

2.1 Lingkungan Eksternal 5

A. Data Umum Wilayah Kerja 5

B. Data Demografi 5

C. Sasaran Pengawasan 6

2.2 Lingkungan Internal 6

A. Infrastruktur, sarana, dan prasarana 6

1. Tanah dan Bangunan Kantor 6

2. Rumah Dinas 7

3. Sarana Penerangan, Sarana Komunikasi dan Sumber Air 7

4. Sarana Transportasi 7

B. Sumber Daya Manusia 8

(5)

Loka POM di Kabupaten Banggai iv

BAB III. HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 9

3.1 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Obat 9

3.1.1. Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat 10

3.2 Pengawasan Produk Napza 11

3.3 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Obat Tradisional (OT) 11

3.4 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Suplemen Kesehatan 12

3.5 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Kosmetik 12

3.6 Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk Pangan 13

1. Pengawasan Sarana Industri Rumah Tangga Pangan 14

2. Pengawasan Sarana Industri pangan 15

3. Pengawasan Distribusi pangan 15

4. Intensifikasi Pengawasan Pangan 15

5. Food Security VVIP 16

6. Data Kasus Keracunan 16

3.7 Pemantauan Iklan dan Label 17

3.8 Penyidikan dan Kasus Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan 17

3.9 Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen 18

1. Layanan Pengaduan Konsumen 18

2. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keliling 18

3. Penyebaran Informasi terkait Obat dan Makanan

Bekerja Sama dengan Instansi terkait 20

BAB IV. PERMASALAHAN 21

BAB V. PENUTUP 22

5.1 Simpulan 22

(6)

Loka POM di Kabupaten Banggai v

Tabel 1 Data Kendaraan Roda 4 7

Tabel 2 Data Kendaraan Roda 2 8

(7)

Loka POM di Kabupaten Banggai vi

Gambar 1 Struktur Organisasi Balai POM di Palu 1

Gambar 2 Data Wilayah Kerja Loka POM di Kabupaten Banggai 5

Gambar 3 Kegiatan Pengawasan Distribusi Obat

di Sarana Pelayanan Kefarmasian Puskesmas 10

Gambar 4 Kegiatan Pengawasan Kosmetik

Dan Hasil Temuan Kosmetik Ilegal 12

Gambar 5 Kegiatan KIE di Pusat Keramaian Kota Luwuk dan KIE di Sekolah 14

Gambar 6 Kegiatan KIE di Perkemahan Pramuka

dan Kegiatan Sampling Pangan di Acara Festival Pulo Dua 14

Gambar 7 Kegiatan Pengawasan Distribusi Pangan

dan Kegiatan Intensifikasi Pangan 15

Gambar 8 Profil Penagwasan Sarana Intensifikasi Pangan 16

Gambar 9 Kegiatan Pengujian Sampel menggunakan teskit

di Mobil Laboratorium Keliling 19

Gambar 10 Kegiatan Penyebaran Informasi terkait Obat dan Makanan

(8)

Loka POM di Kabupaten Banggai vii

Tabel 1 Keterjangkauan Pengawasan

Tabel 2 Jumlah Penduduk

Tabel 3 Angka Melek Huruf Penduduk Usia di Atas 15 Tahun

Berdasarkan Jenis Kelamin per Kabupaten/ Kota

Tabel 4 Jumlah Sekolah Serta Jumlah Murid Sekolah Dasar Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2017/2018

Tabel 5 Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat

Tabel 6 Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Pangan

Tabel 7A Hasil Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat dan

Fasilitas Pelayanan Kefarmasian

Tabel 7B Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat Tradisional,

Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan Olahan

Tabel 8 Matriks Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Yang Dilakukan

Oleh Loka POM di Kabupaten Banggai

Tabel 9 Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi Dan Makanan

Tabel 10 Pengawasan Label/Penandaan Sediaan Farmasi Dan Makanan

Tabel 11 Data Rawan Kasus

Tabel 12 Penyidikan di bidang Pengawasan Obat dan Makanan

Tabel 13A Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

Tabel 13B Rincian Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) langsung

ke masyarakat.

Tabel 14 Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan Makanan

Tabel 15 Penggolongan Konsumen Berdasarkan Profesi

Tabel 16 Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam

(9)

Loka POM di Kabupaten Banggai viii

Tabel 17 IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan

Pangan s/d Tahun 2019

Tabel 18A Data Kasus Keracunan Berdasarkan Penyebab Keracunan

Tabel 18B Data Kasus Keracunan Berdasarkan Kelompok Usia

Tabel 18B Frekuensi Kasus Keracunan

Tabel 19 Sarana dan Prasarana Loka POM di Kabupaten Banggai

Tabel 20 Sumber Daya Manusia (SDM)

Tabel 21 Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja

(10)

Loka POM di Kabupaten Banggai 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM INSTITUSI

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Loka POM di Kabupaten Banggai merupakan Unit Pelaksana Teknis Badan POM di daerah. Loka POM di Kabupaten Banggai dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan POM. Dalam pelaksanaan tugasnya, secara teknis Loka POM di Kabupaten Banggai saling berkoordinasi dengan Balai POM Palu sambil tetap dibina oleh Deputi dan secara administrasif dibina oleh Sekretaris Utama.

Loka POM di Kabupaten Banggai beralamat di Jl.Dr.Moh.Hatta No.117, Maahas-Luwuk Banggai. Secara struktur organisasi Loka POM di Kabupaten Banggai dipimpin oleh Kepala dengan tingkat eselon IVa, dan membawahi kelompok jabatan fungsional .

Gambar 1. Struktur Organisasi Loka POM di Kabupaten Banggai

A. Tugas Pokok dan Fungsi

Loka POM mempunyai tugas melakukan inspeksi dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk, pengambilan contoh (sampling), dan pengujian Obat dan Makanan, intelijen, penyidikan, pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, pengaduan masyarakat,

(11)

Loka POM di Kabupaten Banggai 2

dan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Loka POM di Kabupaten Banggai menyelenggarakan fungsi yang mencakup berbagai kegiatan sebagai berikut: (1) Penyusunan rencana dan program pengawasan obat dan makanan; (2) Pelaksanaan pemeriksaan secara screening, dan penilaian mutu produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan berbahaya; (3) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium keliling; (4) Pelaksanaan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh dan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi investigasi dan penyidikan pada kasus pelanggaran hukum; (5) Pelaksanaan sertifikasi produk, sarana produksi dan distribusi tertentu yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan; (6) Pelaksanaan kegiatan layanan informasi konsumen; (7) Evaluasi dan penyusunan laporan pengujian obat dan makanan; (8) Pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan; (9) Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, sesuai dengan bidang tugas.

B. Visi, Misi, dan Budaya Organisasi

Loka POM di Kabupaten Banggai mempunyai visi, misi dan budaya organisasi yang sejalan dengan Badan POM RI, yaitu sebagai berikut :

Visi Obat dan Makanan aman, meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing bangsa.

Misi

1. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk melindungi masyarakat.

2. Mendorong kapasitas dan komitmen pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Badan POM

Budaya Organisasi

1. Profesional: menegakkan profesionalisme dengan integritas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.

2. Integritas: konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

(12)

Loka POM di Kabupaten Banggai 3

3. Kredibilitas: dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.

4. Kerjasama tim: mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik. 5. Inovatif: mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. 6. Responsif/Cepat Tanggap: Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.

1.2 KEGIATAN UTAMA DAN KEGIATAN PRIORITAS

A. Kegiatan Utama

Dalam melaksanakan kegiatan utama arah kebijakan Loka POM di Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut: (1) Melaksanakan Pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perlindungan kepada masyarakat; (2) Meningkatkan pembinaan dan bimbingan dalam rangka mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan dan daya saing produk Obat dan Makanan; (3) Peningkatan Kerjasama, Komunikasi, Informasi dan Edukasi publik melalui kemitraan dengan pemangku kepentingan dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Obat dan Makanan; (4) Penguatan kualitas kapasitas kelembagaan pengawasan Obat dan Makanan melalui proses bisnis yang tertata dan efektif, budaya kerja sesuai dengan nilai organisasi serta pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.

B. Kegiatan Prioritas

Kegiatan prioritas sesuai rencana kerja yang tercakup dalam program Pengawasan Obat dan Makanan adalah: (a) Peningkatan cakupan pengawasan mutu Obat dan Makanan beredar melalui penetapan prioritas sampling berdasarkan risiko termasuk iklan dan penandaan; (b) Peningkatan pengawasan sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan, sarana pelayanan kesehatan, serta sarana produksi dan sarana distribusi Pangan dan Bahan Berbahaya; (c) Peningkatan pengawasan narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif; (d) Penguatan kemampuan pengujian meliputi sistem dan sumber daya laboratorium Obat dan Makanan; (e) Penyidikan terhadap pelanggaran Obat dan

(13)

Loka POM di Kabupaten Banggai 4

Makanan; (f) Peningkatan Pembinaan dan bimbingan melalui kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta peningkatkan partisipasi masyarakat.

(14)

Loka POM di Kabupaten Banggai 5

BAB II

KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN

2.1 LINGKUNGAN EKSTERNAL

A. Data Umum Wilayah Kerja

Loka POM di Kabupaten Banggai memiliki luas wilayah kerja 25.156,91km2 yang terdiri dari empat kabupaten di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Empat kabupaten tersebut adalah: Kabupaten Tojo Una-Una seluas 5.721,51km2 dengan 12 kecamatan, 134 desa dan 12 kelurahan; Kabupaten Banggai seluas 9.672,70km2 dengan 23 kecamatan, 291 desa dan 43 kelurahan; Kabupaten Banggai Kepulauan seluas 9.160,11km2 dengan 12 kecamatan, 141 desa dan 3 kelurahan; Kabupaten Banggai Laut seluas 7.396,99km2 dengan 7 kecamatan, 63 desa dan 3 kelurahan. Pola transportasi yang digunakan untuk menjangkau wilayah kerja dapat melalui darat 30% dan melalui laut 70% dengan lama perjalanan ke wilayah kerja antara 4 jam sampai dengan 14 jam dan waktu yang dibutuhkan untuk berada di satu wilayah antara 1 sampai dengan 3 hari.

Gambar 2 . Data Wilayah Kerja Loka POM di Kabupaten Banggai

B. Data Demografi

Data BPS masing-masing kabupaten wilayah kerja tahun 2019 menunjukkan bahwa Kabupaten Tojo Una-Una memiliki jumlah penduduk sebanyak 152.476jiwa, Kabupaten

(15)

Loka POM di Kabupaten Banggai 6

Banggai sebanyak 371.322jiwa, Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 117.633jiwa, dan Kabupaten Banggai Laut sebanyak 73.697jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk empat kabupaten tersebut sebanyak 715.128jiwa.

C. Sasaran Pengawasan

Sasaran pengawasan Loka POM di Kabupaten Banggai meliputi sarana produksi, distribusi dan pelayanan Obat dan Makanan.

Pengawasan sarana produksi dilakukan terhadap industri produk pangan dan produk industri rumah tangga pangan (IRT-P). Sarana industri pangan berjumlah 4 sarana dan sarana Industri Rumah Tangga berjumlah 101 sarana.

Sarana distribusi Obat dan Makanan di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai terdiri dari 1 sarana distribusi obat (PBF), 60 sarana Obat Tradisional/Suplemen Kesehatan, 70 sarana Kosmetik dan 180 sarana distribusi Pangan.

Sarana Pelayanan Obat di wilayah kerja Balai POM di Palu terdiri dari 4 Instalasi Farmasi Pemerintah (IFK), 6 rumah sakit, 276 puskesmas dan pustu, 82 apotek, 13 klinik dan 7 toko obat.

Selain pengawasan terhadap sarana produksi, sarana distribusi dan sarana pelayanan kesehatan Balai POM juga melakukan pengawasan terhadap jajanan di lingkungan sarana pendidikan. Jumlah sarana pendidikan di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai sampai tahun 2019 berjumlah 1.316 sarana pendidikan dengan jumlah pelajar 163.439 orang.

2.2 LINGKUNGAN INTERNAL

A. Infrastruktur, sarana, dan prasarana 1. Tanah dan Bangunan Kantor

Loka POM di Kabupaten Banggai menempati satu unit Gedung kantor yang berlokasi di Jalan Dr. Moh. Hatta No 117 Maahas-Luwuk, Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan seluas 250m2 dengan status sewa pakai. Terkait dengan hal tersebut, Loka POM di Kabupaten Banggai sedang mengupayakan pencarian lokasi strategis dengan cara menghubungi Pemerintah Daerah (Bupati Kabupaten Banggai) agar dapat diberikan hibah bidang tanah untuk pembangunan kantor defintif di kota Luwuk.

(16)

Loka POM di Kabupaten Banggai 7 2. Rumah Dinas

Rumah dinas Loka POM di Kabupaten Banggai dengan luas tanah 80m2 dan luas bangunan 54m2 beralamat di perumahan Hanga-Hanga Permai dengan status sewa.

3. Sarana penerangan, sarana komunikasi dan sumber air

Sarana Penerangan : Listrik dari PLN daya 5 KVA ; Generator 7.5 KVA

Sarana Komunikasi :

Nomor Telepon : 1 saluran (0461-3205563)

Alamat e-mail : loka_banggai@pom.go.id;

lokapombanggai@gmail.com

Alamat Instagram : @bpom_banggai

Alamat Facebook : Kantor BPOM di Banggai

Alamat Twitter : @bpom_banggai

Alamat Youtube : @bpom_banggai

4. Sarana Transportasi

a. Kendaraan roda 4

Pada tahun 2019 Loka POM di Kabupaten Banggai memiliki 2 unit kendaraan operasional roda 4, yaitu 1 unit mobil laboratorium keliling yang digunakan untuk mendukung tupoksi antara lain kegiatan PJAS, Food Security dan pengujian setempat dan 1 unit digunakan sebagai kendaraan operasional di Loka POM Kabupaten Banggai.

Tabel 1. Data kendaraan Roda 4

No Merk Tahun Pengadaan Kondisi

1 Toyota Avanza Veloz 2019 Baik

(17)

Loka POM di Kabupaten Banggai 8

b. Kendaraan roda 2

Kendaraan roda 2 yang dimiliki Loka POM di Kabupaten Banggai sebanyak 1 unit

Tabel 2. Data Kendaraan Roda 2

B. Sumber Daya Manusia

Tabel 3. Profil Sumber Daya Manusia

NO Jabatan Pendidikan

S2 Profesi S1 DIV / DIII SLTA /

Sederajat Jumlah

1 PNS 1 1 1 1 1 5

2 CPNS - 3 8 1 - 12

3 PPNPN - 2 1 - 1 4

Jumlah 1 6 10 2 2 21

Pada tahun 2019, Jumlah pegawai Loka POM di Kabupaten Banggai adalah sebanyak 21 orang (9 Perempuan dan 12 Laki-laki), 5 orang PNS terdiri dari 1 orang berpendidikan S2, 1 orang Apoteker, 1 orang Sarjana Farmasi, 1 orang D3 Farmasi/Analis, 1 orang SMF, 12 orang CPNS terdiri dari 3 orang Apoteker, 8 orang Sarjana (1 Sarjana Kimia, 1 Sarjana Biologi, 2 Sarjana Teknologi Pangan, 2 Sarjana Hukum, 1 Sarjana Ekonomi, 1 Sarjana Kesehatan Masyarakat), 1 orang D3 Ilmu Komputer dan 4 orang Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri (PPNPN) terdiri dari 1 orang Satpam, 2 orang Apoteker dan 1 orang Sarjana Farmasi.

C. Pengembangan Kompetensi Pegawai

Pengembangan kompetensi SDM menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menunjang kinerja Loka POM di Kabupaten Banggai dalam menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pengawasan Obat dan Makanan. Pengembangan Kompetensi dilakukan dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan, manajemen, bimbingan teknis, workshop/seminar/sosialisasi, dan magang di balai koordinator. Riwayat pengembangan kompetensi pegawai Loka POM di Kabupaten Banggai dapat dilihat pada Lampiran 22.

No Merk Tahun Pengadaan Kondisi

(18)

Loka POM di Kabupaten Banggai 9

BAB III

HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

3.1 PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK OBAT

Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan sampling terhadap 37 sampel rutin obat. 23 sampel obat dilakukan sampling secara purposive-targeted dan 14 sampel obat dilakukan sampling dengan pendekatan analisis risiko dan acak/random. Sampel dirujuk ke Balai POM di Palu untuk dilakukan pengujian dengan hasil yaitu 30 sampel obat Memenuhi Syarat dan 7 sampel obat Tidak Memenuhi Syarat.

Hasil pemeriksaan selama tahun 2019 pada 75 sarana yang terdiri dari 4 sarana Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, 6 sarana Instalasi Farmasi Rumah Sakit, 36 sarana apotek, 19 sarana puskesmas, 2 sarana Klinik, 7 sarana toko obat dan 1 sarana PBF ditemukan 59 sarana MK dan 16 sarana TMK. Selama tahun 2019 pada pemeriksaan sarana Instalasi Farmasi Kabupaten/kota (IFK) ditemukan 4 sarana MK. Pada pemeriksaan sarana Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) ditemukan 1 sarana TMK dan 5 sarana MK. Temuan pada sarana IFRS TMK berupa temuan administratif. Pada pemeriksaan sarana apotek ditemukan 11 apotek TMK dan 25 apotek MK. Temuan pada sarana apotek TMK berupa temuan administratif, adanya produk obat TIE. Pada pemeriksaan sarana puskesmas ditemukan sebanyak 1 puskesmas TMK dan 18 puskemas MK. Temuan pada sarana puskesmas TMK adalah temuan administratif, produk kedaluwarsa, dan penyimpanan obat CCP yang tidak sesuai. Pada pemeriksaan sarana klinik ditemukan sebanyak 1 sarana TMK dan 1 sarana MK. Temuan pada sarana klinik TMK adalah temuan administratif. Pada pemeriksaan sarana Toko Obat ditemukan 1sarana TMK dan 6 sarana MK. Temuan pada sarana toko obat TMK berupa pelayanan obat dilakukan oleh tenaga non farmasi/apoteker serta mengedarkan obat keras. Pada pemeriksaan sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF) hasil pemeriksaan adalah 1 sarana TMK dengan temuan berupa temuan administratif.

(19)

Loka POM di Kabupaten Banggai 10

Temuan administratif dapat dirincikan sebagai berikut: ketentuan berupa administrasi tidak tertib (kartu stok tidak lengkap dan tidak rutin diisi, surat pesanan tidak diarsipkan, faktur pembelian tidak ditandatangani dan distempel apotek); faktur ditandatangani tenaga non kefarmasian; tidak ada tenaga farmasi pada jam buka apotek; pelayanan resep oleh tenaga non kefarmasian; sarana tidak menyiapkan alat pemadam; izin apoteker belum disesuaikan dengan peraturan terbaru; ditemukan obat kuasi yang sudah ditarik dari peredaran; tidak sesuai persyaratan; tidak ada lemari khusus penyimpanan narkotik/psikotropik; tidak tersedia pallet; serta ditemukan produk Obat untuk gigi yang tidak memiliki NIE. Tindak lanjut berupa rekomendasi hasil pemeriksaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan, Dinas Kesehatan Banggai Laut, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una.

3.1.1. Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat

Loka POM di Kabupaten banggai melakukan pengawasan terhadap 1 sarana (100%) Unit Transfusi Darah (UTD) yang menjadi target selama Tahun 2019. Hasil Pemeriksaan sarana yaitu tidak memenuhi ketentuan dengan aspek yang tidak memenuhi ketentuan berupa akses masuk darah setelah diambil, akses masuk ke ruang laboratorium dan akses produk darah keluar untuk diserahkan ke keluarga pasien hanya menggunakan 1 pintu yang memungkinkan terjadinya kontaminasi silang, alat laboratorium yang digunakan sebagian besar belum dilakukan kalibrasi sejak pembelian (sekitar tahun 2002), ruang laboratorium belum terdapat pemisahan antara ruang

(20)

Loka POM di Kabupaten Banggai 11

pengujian IMLTD, distribusi dan uji silang serasi, belum terdapat penandaan untuk penyimpanan produk darah yang rusak pada lemari blood bank, pencatatan monitoring suhu termometer bawaan pada lemari penyimpanan produk darah tidak rutin dilakukan dan belum pernah dikalibrasi sejak pengadaannya serta belum terdapat penanganan khusus untuk limbah dari proses di UTD PMI Kabupaten Banggai. Tindak lanjut yang dilakukan berupa surat permintaan perbaikan terhadap sarana dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Pemeriksaan sarana UTD dilakukan dengan bantuan pegawai Balai POM di Palu. Hal ini disebabkan karena pegawai Loka POM di Kabupaten Banggai belum ada yang memiliki sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB).

3.2 PENGAWASAN PRODUK NAPZA

Selama tahun 2019 pengawasan peredaran dan penggunaan NAPPZA dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengawasan sarana distribusi/sarana pelayanan kefarmasian yang dilakukan secara rutin setiap bulannya. Pengawasan peredaran dan penggunaan NAPPZA oleh Loka POM di Kabupaten Banggai dilakukan terhadap sarana distribusi NAPPZA seperti apotek dan rumah sakit.

3.3 PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK SUPLEMEN KESEHATAN

Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan sampling terhadap 7 sampel rutin suplemen kesehatan. Realisasi sampling tahun 2019 sesuai dengan rencana pelaksanaan sampling. Sampling suplemen kesehatan dilakukan dengan pendekatan analisis risiko dan acak/random. Sampel dirujuk ke Balai POM di Palu untuk dilakukan pengujian dengan hasil yaitu 7 sampel suplemen kesehatan Memenuhi Syarat.

Kegiatan pengawasan hanya dilakukan terhadap sarana distribusi Suplemen Kesehatan, karena tidak terdapat sarana produksi Suplemen Kesehatan. Pada tahun 2019, Loka POM di Kabupaten Banggai melakukan pemeriksaan sarana distribusi Suplemen Kesehatan sebanyak 6 sarana distribusi Hasil pemeriksaan ditemukan 5 sarana MK dan 1 sarana TMK dengan temuan berupa temuan Suplemen Kesehatan tanpa izin edar (izin edarnya sudah dicabut). Tindak lanjut temuan berupa pengembalian produk ke distributor oleh pemilik sarana dan pemberian surat peringatan. Serta rekomendasi hasil pemeriksaan ke ke Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Setempat.

(21)

Loka POM di Kabupaten Banggai 12 3.4 PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK OBAT

TRADISIONAL (OT)

Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan sampling terhadap 23 sampel rutin Obat Tradisional. Realisasi sampling tahun 2019 sesuai dengan rencana pelaksanaan sampling. Sampling obat tradisional dilakukan dengan pendekatan analisis risiko dan acak/random. Sampel dirujuk ke Balai POM di Palu untuk dilakukan pengujian dengan hasil yaitu 21 sampel obat tradisional Memenuhi Syarat dan 2 sampel obat tradisional Tidak Memenuhi Syarat.

Pelaksanaan pengawasan terhadap peredaran obat tradisional dilakukan terhadap 11 sarana. Hasil pemeriksaan terhadap sarana distribusi Obat Tradisional ditemukan 6 sarana Memenuhi Ketentuan dan 5 sarana Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK). Kategori TMK sarana yaitu menjual produk obat Tanpa Izin Edar (TIE) mendapatkan surat peringatan dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Setempat.

3.5 PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK KOSMETIK

Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan sampling terhadap 45 sampel rutin kosmetik. Realisasi sampling tahun 2019 sesuai dengan rencana pelaksanaan sampling. Sampling kosmetik dilakukan dengan pendekatan analisis risiko dan acak/random. Sampel dirujuk ke Balai POM di Palu untuk dilakukan pengujian dengan hasil yaitu yaitu 43 sampel kosmetik Memenuhi Syarat dan 2 sampel kosmetik Tidak Memenuhi Syarat.

(22)

Loka POM di Kabupaten Banggai 13

Loka POM di Banggai pada tahun 2019 melakukan pemeriksaan terhadap 70 sarana distribusi kosmetik dimana ditemukan 20 sarana MK dan 50 sarana TMK (ditemukan Kosmetik TIE, Kosmetik Rusak dan Kosmetik Kedaluwarsa). Tindak lanjut temuan sarana TMK berupa pemusnahan produk dan pemberian surat peringatan kepada pemilik sarana dengan tembusan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Setempat.

3.6 PENGAWASAN MUTU DAN KEAMANAN PRODUK PANGAN

Kegiatan yang dilakukan oleh Loka POM di Kabupaten Banggai dalam melaksanakan fungsinya di bidang pengawasan mutu dan keamanan produk Pangan dan bahan berbahaya di Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut antara lain sampling dan pengujian setempat terhadap pangan jajanan,serta pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi Pangan.

Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan sampling terhadap 47 sampel rutin pangan. Realisasi sampling tahun 2019 sesuai dengan rencana pelaksanaan sampling. Sampling kosmetik dilakukan dengan pendekatan analisis risiko dan acak/random. Sampel dirujuk ke Balai POM di Palu untuk dilakukan pengujian dengan hasil yaitu yaitu 35 sampel pangan Memenuhi Syarat dan 12 sampel pangan Tidak Memenuhi Syarat.

Loka POM di Kabupaten Banggai melakukan pengujian pangan pada kegiatan KIE yang dilakukan di sekolah-sekolah, pada lokasi keramaian tempat penjualan takjil pada Bulan Ramadhan, pada kegiatan menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia di Kota Luwuk, dan pada kegiatan pemeriksaan Pangan Jajan Anak Sekolah yang di inisiasi oleh Pemerintah daerah Kabupaten Banggai, dimana pada kegiatan ini Loka POM Banggai bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Pada tahun 2019 sebanyak 302 sampel diuji menggunakan test kit dengan parameter Formalin, Boraks, Methanyl Yellow dan

Rhodamin B, serta tambahan parameter uji DNA Babi pada kegiatan intensifikasi pangan di Bulan

(23)

Loka POM di Kabupaten Banggai 14

1. Pengawasan Sarana Industri Rumah Tangga Pangan

Sarana industri rumah tangga Pangan yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai sebanyak 101 sarana yang tersebar di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai. Selama tahun 2019, Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan pemeriksaan terhadap 18 sarana IRTP yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai dimana hasil pemeriksaan menunjukkan 6 sarana Memenuhi Ketentuan dan 12 sarana Tidak Memenuhi Ketentuan. Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan dilakukan tindak lanjut berupa rekomendasi perbaikan.

Gambar 5. Kegiatan KIE di pusat keramaian Kota Luwuk (Kiri) dan KIE di sekolah (Kanan)

Gambar 6. Kegiatan KIE di perkemahan pramuka di Pulo Dua (Kiri) dan Kegiatan sampling pangan di acara Festival Pulo Dua 2019 (Kanan)

(24)

Loka POM di Kabupaten Banggai 15

2. Pengawasan Sarana Industri Pangan (Air Minum dalam Kemasan)

Terdapat 4 sarana Industri Air Minum dalam Kemasan yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai sebanyak 3 terdapat di Kabupaten Banggai dan 1 Sarana terdapat di Kabupaten Tojo Una-Una. Loka POM di Kabupaten Banggai melakukan pemeriksaan 4 sarana AMDK dimana hasil pemeriksaan menunjukkan 1 sarana Memenuhi Ketentuan dan 3 Tidak Memenuhi Ketentuan. Tindak lanjut berupa pemberian surat peringatan kepada pemilik sarana dengan tembusan ke Badan POM Direktur Pengawasan Pangan Risiko Rendah dan Sedang, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Setempat.

3. Pengawasan Distribusi Pangan

Terdapat 159 sarana distribusi pangan yang ada di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai. Jumlah sarana yang telah dilakukan pemeriksaan selama tahun 2019 sebanyak 77 sarana dimana hasil pemeriksaan menunjukkan 46 sarana MK dan 31 sarana TMK

4. Intensifikasi Pangan

Menjelang Bulan Ramadan dan Natal 2019 serta Tahun Baru 2020, Loka POM di Kabupaten Banggai melakukan intensifikasi pengawasan terhadap sarana distribusi pangan guna mencegah beredarnya bahan pangan yang tidak terjamin mutu, manfaat/khasiat, dan keamanannya. Hasil pemeriksaan dari 72 sarana menunjukkan 38 sarana (52,78%) memenuhi ketentuan dan 34 sarana (47,22%) tidak memenuhi ketentuan. Aspek yang tidak memenuhi ketentuan antara lain penempatan produk pangan masih bercampur dengan produk non pangan, penyusunan dus

(25)

Loka POM di Kabupaten Banggai 16

53% 47%

Intensifikasi Pangan

MK TMK

produk pangan tidak sesuai dengan standar yang tertera di dus produk, pengendalian hama serangga dan binatang pengerat belum optimal, kebersihan sarana tidak terawat, letak dus produk pangan bersentuhan dengan lantai dan jarak antara produk dengan dinding tidak sesuai ketentuan. Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan berupa surat peringatan dengan tembusan kepada Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan setempat. Sarana diharuskan memberikan feedback dalam bentuk CAPA.

Gambar 8. Profil Pengawasan Sarana Intensifikasi Pangan

5. Food Security VVIP

Tahun 2019 Loka POM di Kabupaten Banggai melakukan food security di festival Pulo Dua Desa Balantak dengan jumlah total sampel yang diuji 13 sampel, hasil uji sampel menunjukan 13 sampel (100%) memenuhi syarat.

6. Data Kasus Keracunan

Data kasus keracunan yang diperoleh dari rumah sakit merupakan salah satu kegiatan Sentra Informasi Keracunan untuk mengidentifikasi keracunan melalui pengumpulan data, evaluasi, dan monitoring kegiatan pencegahan keracunan. Tahun 2019, di wilayah kerja Loka POM Kabupaten Banggai terdapat 1 kasus keracunan yang disebabkan pestisida.

(26)

Loka POM di Kabupaten Banggai 17 3.7 PEMANTAUAN IKLAN DAN LABEL

Selama tahun 2019, Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap 143 iklan Obat dan Makanan (100,00%) dari target 143 iklan (10 iklan obat, 14 iklan obat tradisional, 10 iklan suplemen kesehatan, 49 iklan pangan, dan 60 iklan kosmetik). Hasil pengawasan iklan ditemukan 102 iklan (71,33%) memenuhi ketentuan (6 iklan obat, 10 iklan obat tradisional, 6 iklan suplemen kesehatan, 43 iklan pangan, dan 37 iklan kosmetik) dan 41 iklan (28,67%) tidak memenuhi ketentuan (4 iklan obat, 4 iklan obat tradisional, 4 iklan suplemen kesehatan, 6 iklan pangan, dan 23 iklan kosmetik). Aspek iklan yang tidak memenuhi ketentuan berupa iklan berlebihan/menyesatkan, klaim/testimoni berlebihan, mencantumkan dosis pemakaian pada produk pangan. Tindak lanjut terhadap iklan yaitu dilaporkan ke Direktorat terkait.

Pengawasan label pada tahun 2019 dilakukan terhadap 159 label (100%) dari produk Obat dan Makanan yang di sampling (37 label obat, 23 label obat tradisional, 7 label suplemen kesehatan, 45 label kosmetik, dan 47 label pangan). Hasil pengawasan label tersebut menunjukan 143 label (89,94%) memenuhi ketentuan (31 label obat, 22 label obat tradisional, 6 label suplemen kesehatan, 44 label kosmetik, 40 label pangan) dan 16 label (10,06%) tidak memenuhi ketentuan (6 label obat, 1 label obat tradisional, 1 label suplemen kesehatan, 7 label pangan, dan 1 label kosmetik). Aspek yang tidak memenuhi ketentuan antara lain kode produksi produk tidak dicantumkan di kemasan produk serta netto produk dan klaim di kemasan tidak sesuai dengan yang terdaftar atau disetujui di aplikasi registrasi produk Obat dan Makanan.

3.8 PENYIDIKAN DAN KASUS TINDAK PIDANA DI BIDANG OBAT DAN MAKANAN

Pada tahun Loka POM di Kabupaten Banggai telah melakukan operasi di bidang Obat dan Makanan. Dari hasil Operasi diperoleh sebanyak 1 kasus di bidang kosmetik yaitu kosmetik tanpa izin edar, kasus tersebut kemudian dilanjutkan ke proses projustisia.

Perkara tersebut masuk ke dalam tahap I pada bulan Oktober dan kemudian telah diselesaikan hingga tahap II pada bulan Desember tahun 2019.

(27)

Loka POM di Kabupaten Banggai 18 3.9 Pemberdayaan Masyarakat / Konsumen

Pada tahun 2019, Loka POM di Kabupaten Banggai mulai meningkatkan kerjasama kemitraan baik dengan instansi terkait ataupun stakeholders yang lain serta partisipasi masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat Antara lain:

1. Layanan Pengaduan Konsumen

2. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) obat dan Makanan Keliling

3. Penyebaran Informasi Obat dan Makanan bekerja sama dengan instansi terkait

1. Layanan Pengaduan Konsumen

Unit layanan pengaduan Konsumen (ULPK) Loka POM di Kabupaten Banggai memiliki tugas dan fungsi menerima pengaduan dan permintaan layanan informasi konsumen terkait Obat, Obat Tradisonal, Kosmetik, dan Suplemen Kesehatan, Makanan termasuk permintaan informasi terkait tata cara pendaftaran atau registrasi produk Obat dan Makanan.

Pada tahun 2019 jumlah permintaan informasi dan pengaduan masyarakat sebanyak 32 layanan. Jenis pengaduan masyarakat selama tahun 2019 yaitu terkait Obat sebanyak 2, Pangan sebanyak 17, Kosmetik sebanyak 3, dan PKRT sebanyak 1.

Masyarakat atau konsumen yang menyampaikan pengaduan/pertanyaan sebanyak 32 orang (langsung sebanyak 28 orang, melalui media whatsapp sebanyak 3 orang, dan melalui Short

Message Service (SMS) sebanyak 1 orang). Pengaduan dan permintaan layanan informasi

masyarakat yang diterima berasal dari berbagai profesi. Pengaduan terbanyak berasal dari karyawan yaitu sebanyak 14 orang, pelajar/mahasiswa sebanyak 12 orang, pelaku usaha sebanyak 3 orang, apoteker sebanyak 1 orang, LSM sebanyak 1 orang dan umum sebanyak 1 orang.

2. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keliling

Salah satu upaya Loka POM di Kabupaten Banggai dalam meningkatkan Informasi Obat dan Makanan kepada masyarakat adalah dengan melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). KIE dilakukan dengan menggunakan mobil laboratorium keliling ke tempat-tempat keramaian seperti: pasar tradisional, tenda pasar Ramadhan, taman kota RTH Teluk Lalong,

(28)

Loka POM di Kabupaten Banggai 19

kegiatan Festival dan juga pusat keramaian dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan. Selain itu KIE juga dilakukan di sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMA.

Selain memberikan Informasi tentang Obat dan Makanan, pada kegiatan KIE juga dilakukan pengujian sampel dari produk pangan yang dijual di sekitar lokasi kegiatan KIE. Sepanjang tahun 2019 tercatat sebanyak 302 sampel diuji dengan 4 parameter (Rhodamin B,

Methanyl Yellow, Formalin dan Boraks) dan tambahan 1 parameter yaitu pengujian DNA Babi pada

pengujian yang dilakukan di Bulan Ramadhan, seluruh pengujian dilakukan menggunakan testkit. Hasil dari seluruh pengujian tersebut menunjukkan sampel uji memenuhi syarat.

(29)

Loka POM di Kabupaten Banggai 20

3. Penyebaran Informasi terkait Obat dan Makanan Bekerja Sama dengan Instansi terkait

Kegiatan pelaksanaan penyebaran informasi diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para pelaku usaha dan masyarakat luas khususnya yang ada di wilayah kerja agar lebih peduli tentang mutu, keamanan dan kemanfaatan produk pangan, obat serta

Adapun kelompok masyarakat yang diundang untuk mengikuti kegiatan ini antara lain : pihak perwakilan Bupati/wakil Bupati, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Badan Statistik, Dinas Perdagangan, Dinas Perdagangan UKM dan Koperasi, Dinas Perizinan, pihak kecamatan, pengurus dan Anggota Ikatan Apoteker (IAI) Indonesia masing-masing daerah wilayah kerja, TP-PKK, pelaku usaha IRT-P, pelaku usaha apotek, pelaku usaha perdagangan pangan serta pelaku usaha kosmetik baik offline maupun online.

Selama tahun 2019 telah dilakukan kegiatan Penyebaran Informasi sebanyak 5 kegiatan. Materi yang disampaikan pada kegiatan Penyebaran Informasi Antara lain : (1) Keamanan Pangan; (2) Kosmetika Ilegal; (3) Cara Ritel Pangan yang Baik

Gambar 10. Kegiatan Penyebaran Informasi terkait Obat dan Makanan Bekerja Sama dengan Instansi Terkait

(30)

Loka POM di Kabupaten Banggai 21

BAB IV

PERMASALAHAN

Permasalahan

Dalam pelaksanaan program Pengawas Obat dan Makanan, Loka POM di Kabupaten Banggai, ditemukan beberapa permasalahan yaitu:

1. Meskipun perbedaan eselon antara Loka POM di Kabupaten Banggai dan OPD di empat wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai terlalu jauh antara eselon IV dan II namun tidak berarti dalam hal koordinasi.

2. Perlu peningkatan kualitas SDM dikarenakan terdapat 12 orang CPNS yang baru bergabung menjadi pegawai di Loka POM di Kabupaten Banggai sejak Maret 2019 yang masih membutuhkan banyak pelatihan dan pendidikan guna mendukung kinerja Loka POM di Kabupaten Banggai.

3. Perlu adanya peningkatan Sarana dan Prasarana untuk menunjang efektivitas dan efisiensi kerja di Kantor POM di Kabupaten Banggai.

4. Pemetaan masalah produksi dan distribusi OMKABA di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai berdasarkan polanya masing-masing (berbeda antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya.

5. Perlu peningkatan komunikasi dengan OPD mitra kerja di empat wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Banggai guna optimalisasi peran dan fungsi dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dari obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

(31)

Loka POM di Kabupaten Banggai 22

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik meskipun sarana dan prasana kerja di Loka POM di Kabupaten Banggai belum memadai. Hal ini dikarenakan tingginya semangat kerja dari seluruh personal. Namun demikian, pemenuhan sarana operasional kerja perlu dilengkapi untuk pelayanan kepada masyarakat sehingga kinerja personal Loka POM di Kabupaten Banggai dapat lebih optimal.

5.2 SARAN

Saran-saran yang diperlukan terkait pembenahan ke depan sebagai berikut:

1. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan teknis maupun manajerial, termasuk coaching clinic tentang teknik investigasi dan penelusuran kasus masih perlu dilakukan, serta in house training untuk tenaga laboratorium/analis.

2. Perlu segera penyediaan lahan untuk pembangunan gedung kantor definitif termasuk sarana dan prasarana lainnya agar dapat menunjang pengawasan obat dan makanan oleh Loka POM di Kabupaten Banggai (lokasi sudah ada namun belum serah terima)

3. Pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan penyebaran informasi tentang obat dan makanan yang lebih intens baik melalui media massa maupun media elektronik, KIE/penyuluhan kepada masyarakat agar lebih cermat dalam memilih produk OMKABA yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan. 4. Perlu dilakukan pemetaan masalah sarana produksi dan distribusi terkait pola edar

produk OMKABA di kabupaten/kota oleh Loka POM di Kabupaten Banggai agar target pengawasan lebih terarah.

(32)

Loka POM di Kabupaten Banggai 23

5. Perlu dilakukan peningkatan komunikasi dan koordinasi secara kontinyu dan komprehensif dengan lintas sektor terkait secara komperhensif sehubungan dengan pengawasan produk OMKABA.

6. Pengawasan yang di lakukan secara daring menjadi pilihan pada new normal setelah wabah COVID-19

(33)
(34)

Tahun 2019

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019

Keterangan:

Waktu tempuh adalah total waktu tempuh perjalanan darat, laut, dan/atau udara yang dibutuhkan dalam satuan jam dari lokasi kantor UPT BPOM ke wilayah kabupaten/kota terjauh yang menjadi cakupan wilayah kerjanya

No KABUPATEN / KOTA SATUAN WAKTU

TEMPUH 1 2 3 4 1 Kabupaten Banggai Kepulauan Jam 4 2 Kabupaten Banggai Kepulauan (Kecamatan Terluar) Jam 8

3 Kabupaten Banggai Laut Jam 8

4 Kabupaten Banggai Laut

(Kecamatan Terluar) Jam 12

5 Kabupaten Tojo Una-Una Jam 4

6 Kabupaten Tojo Una-Una

(Kecamatan Terluar) Jam 14

7 Kabupaten Banggai Jam 0

8 Kabupaten Banggai

(kecamatan terluar) Jam 4

(35)

Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Satuan Jumlah

1 2 3 4

1 Kabupaten Banggai Kepulauan jiwa 117,633

2 Kabupaten Banggai jiwa 371,322

3 Kabupaten Tojo Una - Una jiwa 152,476

4 Kabupaten Banggai Laut jiwa 73,697

TOTAL jiwa 715,128

(36)

Tahun 2019

No Kab/Kota Perempuan (%) Laki - laki (%)

1 2 3 4

1 Banggai Kepulauan 95.98 95.71

2 Banggai 97.18 98.63

3 Tojo Una - una 99.58 99.38

4 Banggai Laut 99.80 99.36

(37)

Tahun 2017/2018

UPT Loka POM di Kabupaten Banggai Tahun 2019

No Kab/Kota Jumlah Sekolah Dasar Jumlah Murid Sekolah Dasar

1 2 3 4

1 Banggai Kepulauan 161 14259

2 Banggai 355 39393

3 Tojo Una - una 182 19838

4 Banggai Laut 80 8533

2017/2018 778 82023

(38)

Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat

UPT Loka POM di Kabupaten Banggai

Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Satua

n

Industri Farmasi (IF) Fasilitas Bahan Baku Obat/

Produk IF yang ada IF yang diperiksa MK TMK Fasilitas yang ada Fasilitas yang diperiksa MK TMK 1 2 3 4 5=6+7 6 7 8 9=10+11 10 11 Kabupaten 0 0 0 0 1 1 0 1 1 Banggai sarana Kabupaten Banggai 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Kepulauan sarana Kabupaten 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Banggai Laut sarana

Kabupaten Tojo

0 0 0 0 0 0 0 0

4 Una-Una sarana

(39)

No Kabupaten/Kota Satuan

Industri Pangan Industri Rumah Tangga Pangan

(IRTP) Jumlah Industri Pangan yang ada Jumlah Industri Pangan yang diperiksa MK TMK Jumlah IRTP yang ada Jumlah IRTP yang diperiksa MK TMK 1 2 3 4 5=6+7 6 7 8 9=10+11 10 11

1 Kabupaten Banggai sarana 3 3 1 2 54 9 3 6

2 Kabupaten Banggai Kepulauan sarana 0 0 0 0 17 4 1 3

3 Kabupaten Banggai Laut sarana 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kabupaten Tojo Una-Una sarana 1 1 0 1 30 5 2 3

(40)

No Kabupaten/Kota Satuan Jumlah

Jumlah Jumlah Apotek Jumlah Jumlah Toko

Jumlah PBF PBF yang Apotek yang Toko Obat Obat yang Jumlah IFP Jumlah IFP

yang ada diperiksa MK TMK yang ada diperiksa MK TMK yang ada diperiksa MK TMK yang ada yang diperiksa MK TMK

1 2 3 4 5=6+7 6 7 8 9=10+11 10 11 12 13=14+15 14 15 16 17=18+19 18 19

1 Kabupaten Banggai sarana 1 1 0 1 45 20 10 10 31 6 5 1 1 1 1 0

2 Kabupaten Banggai Kepulauan sarana 0 0 0 0 13 3 3 0 19 0 0 0 1 1 1 0

3 Kabupaten Banggai Laut sarana 0 0 0 0 5 2 2 0 0 0 0 0 1 1 1 0

4 Kabupaten Tojo Una-Una sarana 0 0 0 0 18 11 10 1 5 1 1 0 1 1 1 0

TOTAL sarana 1 1 0 1 81 36 25 11 55 7 6 1 4 4 4 0

No Kabupaten/Kota Satuan

Rumah Sakit (RS) Puskemas Klinik Lain-lain (Praktek Dokter dan Bidan)

Jumlah RS yang ada Jumlah RS yang diperiksa MK TMK Jumlah Puskemas yang ada Jumlah Puskemas yang diperiksa MK TMK Jumlah Klinik yang ada Jumlah Klinik yang diperiksa MK TMK Jumlah Lain-lain yang ada Jumlah Lain-lain yang diperiksa MK TMK 1 2 3 4 5=6+7 6 7 8 9=10+11 10 11 12 13=14+15 14 15 16 17=18+19 18 19

1 Kabupaten Banggai sarana 3 2 1 1 26 10 10 0 12 2 1 1 0 0 0 0

2 Kabupaten Banggai Kepulauan sarana 1 1 1 0 13 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0

3 Kabupaten Banggai Laut sarana 1 1 1 0 6 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Kabupaten Tojo Una-Una sarana 2 2 2 0 13 4 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0

(41)

No Kabupaten/Kota Satuan Jumlah Fasilitas Distribusi OT yang ada Jumlah Fasilitas Distribusi OT yang diperiksa MK TMK Jumlah Fasilitas Distribusi SK yang ada Jumlah Fasilitas Distribusi SK yang diperiksa MK TMK Jumlah Fasilitas Distribusi Kosmetik yang ada Jumlah Fasilitas Distribusi Kosmetik yang diperiksa MK TMK Jumlah Fasilitas Distribusi Pangan Olahan yang ada Jumlah Fasilitas Distribusi Pangan Olahan yang diperiksa MK TMK 1 2 3 4 5=6+7 6 7 8 9=10+11 10 11 12 13=14+15 14 15 16 17=18+19 18 19

1 Kabupaten Banggai sarana 30 6 4 2 0 3 2 1 30 39 13 26 78 40 21 19

2 Kabupaten Banggai

Kepulauan sarana 10 1 0 1 0 1 1 0 10 11 5 6 15 11 8 3

3 Kabupaten Banggai

Laut sarana 5 2 1 1 0 2 2 0 15 9 2 7 20 15 9 6

4 Kabupaten Tojo

Una-Una sarana 15 2 1 1 0 0 0 0 15 11 0 11 46 11 8 3

(42)

No Bulan

Jumlah Keputusan/Rekomendasi yang Diterbitkan Jumlah Keputusan/Rekomendasi yang telah Ditindaklanjuti

Obat Obat

Tradisional

Suplemen

Kesehatan Kosmetik Pangan Total Obat Obat Tradisional

Suplemen

Kesehatan Kosmetik Pangan Total

1 2 3 4 5 6 7 8=3+4+5+6+7 9 10 11 12 13 14=9+10+11+12+13 1 Januari 6 1 - 2 2 11 - - - - - 0 2 Februari 6 1 - 3 - 10 - - - 0 3 Maret 11 1 - 6 5 23 - - - - - 0 4 April - - 1 1 6 8 - - - 0 5 Mei - - - 5 8 13 - - - 0 6 Juni 13 - 1 - 3 17 - - - 0 7 Juli - - 1 3 1 5 - - - - - 0 8 Agustus 7 - - 19 - 26 - - - 0 9 September 7 1 - 3 2 13 - - - - - 0 10 Oktober 6 - - 5 4 15 - - - 0 11 November 5 - - 3 1 9 - - - - - 0 12 Desember - - - 0 28 - 1 11 12 52 TOTAL 61 4 3 50 32 150 28 0 1 11 12 52 Keterangan :

Definisi Operasional Tahun 2019

a. Tindak lanjut hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPOM, yang meliputi hasil pemeriksaan sarana produksi dan sarana distribusi, hasil pengawasan iklan dan label, hasil pengujian produk, penanganan kasus, pangaduan konsumen b. Feedback berupa laporan dari sarana terhadap tindaklanjut yang diterbitkan BPOM

Definisi Operasional Tahun 2020-2024

a. Keputusan/Rekomendasi hasil inspeksi yang dimaksud adalah keputusan/rekomendasi yang menunjukkan ketidaksesuaian antara peraturan dan penerapan yang dilakukan oleh sarana produksi/distribusi. b. Keputusan dapat berupa pembinaan, peringatan, peringatan keras atau rekomendasi PSK/Pencabutan Ijin/Pencabutan NIE dan atau tindak lanjut kasus yang berupa hasil pemeriksaan sarana

(sarana produksi, sarana distribusi, saryanfar), hasil pengujian sampel, hasil pengawasan iklan (kepada media lokal, KPID), hasil pengawasan label, penanganan kasus, pengaduan konsumen. c. Yang dimaksud keputusan/rekomendasi yang dilaksanakan terdiri dari:

- keputusan hasil inspeksi yang diterbitkan oleh UPT yang ditindaklanjuti/dilaksanakan oleh UPT - rekomendasi hasil inspeksi yang diterbitkan oleh Pusat yang ditindaklanjuti/dilaksanakan oleh UPT - rekomendasi hasil inspeksi yang diterbitkan oleh UPT yang ditindaklanjuti/dilaksanakan oleh Pusat - rekomendasi dari lintas sektor terkait yang ditindaklanjuti/dilaksanakan oleh UPT

(43)

2 Februari - - - - 3 3 - - - - - 0 3 Maret - - - - 3 3 - - - - - 0 4 April 6 - 1 1 3 11 6 - - - 3 9 5 Mei 3 - 1 3 8 15 3 - - - 8 11 6 Juni 13 - - - 3 16 - - - - 3 3 7 Juli 7 - - - 1 8 7 - - - - 7 8 Agustus - - - - 2 2 - - - - - 0 9 September - - - - - 0 - - - - - 0 10 Oktober 6 - - 5 4 15 - - - - - 0 11 November 5 - - 3 1 9 - - - - - 0 12 Desember - - - 0 10 - - 10 9 29 TOTAL 40 0 2 12 31 85 26 0 0 10 23 59 Keterangan :

Definisi Operasional Tahun 2019

a. Rekomendasi yang dikeluarkan oleh BPOM yang diberikan kepada instansi terkait misalnya tindak lanjut pencabutan ijin atas pemeriksaan sarana produksi atau sarana distribusi obat, pengujian IRTP, iklan OT dan SK ke KPID, hasil pengawasan promosi atau penjualan Obat dan Makanan ilegal secara online Direktorat Pengamanan.

b. Feedback berupa respon instansi terkait terhadap rekomendasi

Definisi Operasional Tahun 2020-2024

a. Rekomendasi hasil pengawasan merupakan suatu rekomendasi yang diberikan oleh BPOM melalui UPT kepada stakeholder yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab terhadap sarana produksi/distribusi Obat dan Makanan.

b. Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah pihak yang berwenang dalam menindaklanjuti hasil pengawasan, antara lain: - pelaku usaha;

- lintas sektor (pemerintah daerah, Kementerian/Lembaga, organisasi profesi, maupun institusi lain yang terkait pengawasan Obat dan Makanan)

c. Keputusan/Rekomendasi hasil inspeksi dapat berupa pembinaan, peringatan, peringatan keras atau rekomendasi PSK/Pencabutan Ijin/Pencabutan NIE dan atau tindak lanjut kasus yang berupa hasil pemeriksaan sarana (sarana produksi, sarana distribusi, saryanfar), hasil pengujian sampel, hasil pengawasan iklan (kepada media lokal, KPID), hasil pengawasan label, penanganan kasus, pengaduan konsumen.

(44)

Tahun 2019

JUMLAH YANG DIAWASI

NO. PRODUK UPT JENIS MEDIA Jumlah MK TMK TANGGAPAN BADAN POM

1 2 3 4 5=6+7 6 7 8

Obat

- Media Cetak 0 0 0

1

Loka POM di Banggai

- Media Elektronik 7 4 3 - Media Luar Ruang 0 0 0 - Leaflet / Brosur 3 2 1

Obat Tradisional

- Media Cetak 0 0 0

2

Loka POM di Banggai

- Media Elektronik 3 2 1 - Media Luar Ruang 0 0 0 - Leaflet / Brosur 11 8 3

Suplemen Kesehatan

- Media Cetak 0 0 0

3

Loka POM di Banggai

- Media Elektronik 6 4 2 - Media Luar Ruang 0 0 0 - Leaflet / Brosur 4 2 2

Kosmetik

- Media Cetak 1 0 1

4

Loka POM di Banggai

- Media Elektronik 50 33 17 - Media Luar Ruang 0 0 0 - Leaflet / Brosur 9 4 5

Pangan

- Media Cetak 0 0 0

5

Loka POM di Banggai - Media Elektronik 42 39 3 - Media Luar Ruang 0 0 0 - Leaflet / Brosur 7 4 3

(45)

Tahun 2019

JUMLAH YANG DIAWASI

NO. PRODUK UPT Jumlah MK TMK

1 2 3 4 5 6

Loka POM di Banggai 37 31 6

1 Obat

2

Obat

Loka POM di Banggai 23 22 1

Tradisional

Suplemen

Kesehatan Loka POM di Banggai 7 7 0

3

Loka POM di Banggai 45 44 1

4 Kosmetik

Loka POM di Banggai 47 40 7

(46)

si

ta Kota Kelurahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Cream zam-zam, Lipstick TIE, Bibit cair

infus, Cream TIE, Kirey Sulawesi

Tengah Banggai - Banggai Luwuk

Diedarkan melalui kios/toko

kosmetik dll Mengedarkan kosmetik yang dan online shop

Tidak memliki Izin Kosmetik

Edar Diedarkan

melalui kios/toko

Kirey Kosmetik Jawa - - Banggai Luwuk

dan online shop

Kabupaten

1

Banggai Mengedarkan obat kepada pihak

yang Distribusi secara

Obat Gastrol

Sulawesi

Tengah Banggai - Banggai Luwuk

menyalahgunakan untuk aborsi

terselubung dalam rumah

Obat

Tradisional Tawon Klanceng

Mengedarkan obat tradisional berupa jamu yang

Jawa -

Pemasukan melalui

kapal Banggai Luwuk

Diedarkan melalui kios/toko mengandung bahan kimia obat

(BKO)

2 Kosmetik Cream zam-zam

Mengedarkan kosmetik yang

Tidak memliki Izin Sulawesi

Tengah Banggai - Banggai Laut -

Distribusi melalui kapal

Kabupaten

Banggai Laut Edar

3 Kabupaten Tojo

Una-una Kosmetik

Lipstick TIE, Sabun TIE, produk kosmetik yang dipalsukan, Cream

Mengedarkan kosmetik yang Tidak memliki Izin

Sulawesi

Tengah Tojo Una-una -

Tojo

Una-Una -

Distribusi melalui kios/toko

Zam-zam Edar

Mengedarkan Obat tanpa keahlian dan

4 Kabupaten Banggai Obat Golongan obat keras - - -

Banggai kepulauan Salakan Distribusi melalui toko kewenangan Kepulauan Keterangan: (1) : Nomor

(2) : Kabupaten/Kota yang teridentfikasi rawan kasus

(3) : Obat / Obat Tradisional / Suplemen Kesehatan / Kosmetik / Pangan Olahan (4) : Nama produk/merk masing-masing komoditi

(5) : Mengedarkan/Memproduksi Obat yang Tidak Memenuhi Syarat/Tidak Memiliki Izin Edar/Tanpa Keahlian dan Kewenangan; Mengedarkan/Memproduksi Kosmetik yang Tidak Memenuhi Syarat/Tanpa Izin Edar/Diduga Palsu/Mengandung Bahan Berbahaya ; Mengedarkan/Memproduksi Obat Tradisional yang Tidak Memenuhi Syarat/Tidak Memiliki Izin Edar/Mengandung Bahan Kimia Obat; Mengedarkan/Memproduksi Suplemen Kesehatan yang Tidak Memenuhi Syarat/Tidak Memiliki Izin Edar; Mengedarkan/Memproduksi Pangan Olahan yang Tidak Memenuhi Syarat/Tidak Memiliki Izin Edar/Mengandung Bahan Berbahaya (6) : Provinsi yang menjadi sumber produk pada tiap komoditi

(7) : Kabupaten/Kota pada tiap provinsi yang menjadi sumber produk

(8) : Cara masuknya Obat dan Makanan ilegal ke wilayah Kabupaten/Kota; Jalur dan alat transportasi yang digunakan; Cara Produksi Produk pada tiap komoditi; (9) : Kabupaten/Kota yang menjadi tujuan peredaran komoditi dari wilayah Kabupaten Kota yang teridentifikasi rawan kasus

(47)

1 2 3 4=5+6+7+8+9+10 5 6 7 8 9 10 11 Loka POM di Kabupten Banggai

1 Banggai

Tahun 2019 1 1 - - - 1 - - Rp27,665,000.00

Carry Over - - - - - - - -

TOTAL Loka POM 1 1 - - - 1 - - Rp27,665,000.00

Keterangan:

(1) Nomor

(2) Kabupaten/Kota pada Balai Besar/Balai POM dan Loka POM (3) Jumlah kasus

(4) Jumlah total perkara

(5) SPDP : Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan

(6) Tahap I : Penyerahan Berkas Perkara kepada Jaksa Penuntut Umum melalui Korwas PPNS (7) P21 : Pemberitahuan dari Jaksa Penuntut Umum bahwa Hasil Penyidikan sudah Lengkap (8) Tahap II : Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Kepada Jaksa Penuntut Umum (9) Putusan Pengadilan : Hasil keputusan dari Hakim yg sudah mempunyai kekuatan hukum tetap (10) SP3 : Surat Penghentian Penyidikan Perkara

(48)

N o Kegiatan Keterangan J a n u a ri F e b ru a ri M a re t A p ri l M e i J u n i J u li A g u s tu s S e p te m b e r O k to b e r N o v e m b e r D e s e m b e r T o ta l 1 2 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 13 14 15 16 17

1 KIE bersama tokoh masyarakat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -

2 KIE langsung ke masyarakat (CFD/seminar/ pameran/sosialisasi/

penyebaran informasi/penyuluhan/ narasumber/lainnya) 1 4 3 3 4 0 1 6 1 2 2 2 29 -

3 KIE melalui media social (Instagram/Twitter/ Facebook) *) 0 0 0 0

1 kegiatan (1 konten ) 0 0 1 kegiatan (3 konten ) 1 kegiatan (4 konten ) 1 kegiatan (17 konten ) 1 kegiatan (3 konten ) 1 kegiatan (4 konten ) 6 kegiatan (32 konten) Instagram : @kantorbpombang gai FB: Kantor Bpom Di Banggai Twitter: @bpom_banggai Youtube: Kantor BPOM Banggai 4

KIE di media elektronik/cetak (Penayangan iklan layanan masyarakat/video/infografik/ talkshow/acara/running text/SMS Blast yang ditayangkan/ disiarkan/ disebarkan melalui media elektronik televisi/ radio/videotron/media telekomunikasi)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -

Keterangan:

*) Dihitung 12 kegiatan untuk 1 tahun untuk UPT yang memiliki akun media sosial. Akun media sosial tersebut dituliskan pada kolom keterangan

**) Setiap bulan diisi 1 kegiatan (jumlah konten yang di posting pada akun Instagram/Twitter/ Facebook).

Jika 1 konten yang sama di posting pada akun Instagram, Twitter, dan Facebook maka terhitung 1 konten.

(49)

o Kegiatan Keterangan J a n u a F e b ru a M a re t A p ri l M e i J u n i J u li A g u s tu S e p te m b O k to b e N o v e m b D e s e m b T o ta l 1 2 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 13 14 15 16 17 1

KIE langsung ke masyarakat (CFD/seminar/

pameran/sosialisasi/ penyebaran informasi/penyuluhan/ narasumber/lainnya)

0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 -

2

KIE di media elektronik/cetak

(Penayangan iklan layanan masyarakat/video/infografik/ talkshow/acara/running text/SMS Blast yang ditayangkan/ disiarkan/ disebarkan melalui media elektronik televisi/ radio/videotron/media telekomunikasi)

(50)

Tahun 2019 A. ANGGARAN DIPA

Bulan Nama Kegiatana) Frekuen

si (Kali)

Jumlah Peserta (Orang)

Pesertab) Stake-Holderc) Narasumberd) Materie) Lokasif) Keterang

an

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Januari 3 KIE Sekolah 1 935 Siswa SLTP - Ka. Loka Keamanan Pangan Kota Luwuk -

Februari 1 KIE Sekolah (SMP Negeri 3 Luwuk)

1 60 Siswa SMA - Ka.Loka KIE Obat dan Makanan Luwuk -

2 CFD dalam Rangka HUT BPOM 1 300 Masyarakat Umum Pemda Banggai, Universitas,UMKM

Ka.Loka KIE Obat dan Makanan Luwuk -

3 KIE Sekolah (SD Negeri 1 Bunta)

1 150 Siswa SD - Ka.Loka KIE Obat dan Makanan Bunta -

4 KIE Sekolah (SMP Negeri 1 Bunta)

1 400 Siswa SLTP - Ka.Loka KIE Obat dan Makanan Bunta -

Maret 1 Milenial Road

Safety Festival

1 500 Masyarakat

Umum

Polres Banggai Staf Pengujian Loka Pengujian Makanan Luwuk -

2 KIE Sekolah 2 161 Siswa SLTP & SD - Ka.Loka Keamanan Pangan &

Kosmetik

Balut -

April 1 Pengujian Bakso Tahu

1 9 Pedagang Bakso - Staf Pengujian Loka Pengujian Takjil dari Bahan

Berbahaya

Luwuk -

2 KIE Sekolah 2 100 Siswa SMP - Staf Loka Keamanan Pangan Kab.Bangke

p

-

Mei 1 Pengujian Takjil

Ramadhan

4 45 Pedagang Pasar - Staf Penguji Loka Pengujian Takjil dari Bahan

Berbahaya

Gambar

Gambar 1.  Struktur Organisasi Loka POM di Kabupaten Banggai
Gambar 2 .  Data Wilayah Kerja Loka POM di Kabupaten Banggai
Tabel 1. Data kendaraan Roda 4
Tabel 3. Profil Sumber Daya Manusia
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga pengawasan Obat dan Makanan tersebut, Balai Besar POM di Bandung melaksanakan program yang ditetapkan Badan POM sesuai

Pengawasan Obat dan makanan oleh Loka POM di Sungai Penuh telah dilaksanakan pada wilayah kerja Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang meliputi pemeriksaan

Laporan Tahunan ini merupakan hasil dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Loka POM di Kota Payakumbuh selama tahun 2020 yang mencakup gambaran umum institusi yang meliputi

Dalam Laporan Tahunan ini disampaikan hasil pengawasan obat dan makanan yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Padang selama tahun 2020, yang mencakup

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah Nya, sehingga penyusunan Laporan Tahunan Loka

1) Memimpin, menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian, umum, perlengkapan, keuangan dan program dinas. 2) Menyusun rencana kerja dan membuat laporan tahunan. 3)

Penyusunan rencana program pengelolaan perkebunan berkelanjutan berisi rencana program/kegiatan yang terperinci dan mencakup empat aspek berikut: (1) aspek fisik dan lingkungan;

Dalam laporan tahunan ini, disampaikan hasil pengawasan obat dan makanan yang dilakukan oleh Loka POM di Kota Tarakan, yang mencakup pemeriksaan sarana distribusi