Bangsa Indonesia yang terdiri atas Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagaiberbagai
suku bangsa dengan berbagai ragam suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang
bahasa daerah yang dimilikinyadimilikinya
memerlukan adanya satu bahasa persatuan memerlukan adanya satu bahasa persatuan guna menggalang semangat
guna menggalang semangat kebangsaan.kebangsaan. Semangat kebangsaan ini sangat penting Semangat kebangsaan ini sangat penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kesadaran politis semacam bumi Indonesia. Kesadaran politis semacam inilah yang memunculkan ide pentingnya
inilah yang memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan,
bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat menjembatani
bahasa yang dapat menjembatani
keinginan pemuda-pemudi dari berbagai keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia saat suku bangsa dan budaya di Indonesia saat itu.
Pemuda-pemudi Indonesia pada masaPemuda-pemudi Indonesia pada masa
pergerakan berhasil
pergerakan berhasil menyelenggarakmenyelenggarakanan Kongres Pemuda Indonesia.
Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres Dalam kongres tersebut tercetuslah ikrar bersama yang
tersebut tercetuslah ikrar bersama yang lebih dikenal dengan
lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda . Ikrar. Ikrar Sumpah Pemuda yang
Sumpah Pemuda yang dikumandangkandikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah
satu butirnya adalah menjunjung bahasamenjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bunyi Adapun bunyi ikrar lengkap pemuda Indonesia yang
ikrar lengkap pemuda Indonesia yang
dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda itu adalah sebagai berikut.
-- Kami putera dan puteri Kami putera dan puteri Indonesia mengakuIndonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, Tanah Air
bertumpah darah yang satu, Tanah Air
Indonesia.
Indonesia.
-- Kami putera dan puteri IKami putera dan puteri Indonesia mengakundonesia mengaku
berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
-- Kami putera dan puteri Kami putera dan puteri Indonesia menjunjunIndonesia menjunjungg
bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Secara
Secara historis historis bahasa bahasa Indonesia Indonesia berakar berakar pada pada bahasa bahasa Melayu Melayu RiauRiau sebab bahasa yang dipilih
sebab bahasa yang dipilih sebagai bahasa nasional itu adalah bahasasebagai bahasa nasional itu adalah bahasa Melayu, yang sudah menjadi
Melayu, yang sudah menjadi lingua franca lingua franca di di pelabuhan-pelapelabuhan-pelabuhanbuhan perniagaan yang tersebar di wilayah Nusantara, yang kemudian diberi perniagaan yang tersebar di wilayah Nusantara, yang kemudian diberi nama bahasa
nama bahasa Indonesia.Indonesia.
Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai
Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai bahasa nasional adalahbahasa nasional adalah sebagai berikut.
sebagai berikut.
Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai Bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya dipakai sebagaisebagai lingualingua franca
franca (bahasa perantara atau bahasa pergaulan di (bahasa perantara atau bahasa pergaulan di bidang perdagangan)bidang perdagangan) di seluruh wilayah NUsantara.
di seluruh wilayah NUsantara.
Bahasa Melayu memunyai struktur sederhana Bahasa Melayu memunyai struktur sederhana sehingga mudahsehingga mudah
dipelajari, mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima dipelajari, mudah dikembangkan pemakaiannya, dan mudah menerima pengaruh luar untuk memerkaya dan menyempurnakan fungsinya.
pengaruh luar untuk memerkaya dan menyempurnakan fungsinya.
Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak Bahasa Melayu bersifat demokratis, tidak memperlihatkan adanyamemperlihatkan adanya perbedaan tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan
perbedaan tingkatan bahasa berdasarkan perbedaan status sosialstatus sosial pemakainya, sehingga tidak menimbulkan perasaan
pemakainya, sehingga tidak menimbulkan perasaan sentimen dansentimen dan perpecahan.
perpecahan.
Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa Adanya semangat kebangsaan yang besar dari pemakai bahasa daerahdaerah lain untuk menerima bahasa Melayu
lain untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.sebagai bahasa persatuan.
Adanya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuanAdanya semangat rela berkorban dari masyarakat Jawa demi tujuan yang mulia
Meskipun bukti-bukti autentik tidak ditemukan, bahasa yang digunakan padaMeskipun bukti-bukti autentik tidak ditemukan, bahasa yang digunakan pada
masa kejayaan kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah bahasa Melayu. Sementara masa kejayaan kerajaan Sriwijaya pada abad VII adalah bahasa Melayu. Sementara itu, bukti-bukti yang tertulis mengenai pemakaian bahasa Melayu dapat itu, bukti-bukti yang tertulis mengenai pemakaian bahasa Melayu dapat ditemukan pada tahun 680 Masehi, yakni digunakannya bahasa Melayu untuk ditemukan pada tahun 680 Masehi, yakni digunakannya bahasa Melayu untuk penulisan batu prasasti, di antaranya sebagai berikut.
penulisan batu prasasti, di antaranya sebagai berikut.
Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit berangka tahun 683 Masehi.Prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit berangka tahun 683 Masehi.
Prasasti yang ditemukan di Talang Tuwo (dekat Palembang) berangka tahunPrasasti yang ditemukan di Talang Tuwo (dekat Palembang) berangka tahun 686 Masehi.
686 Masehi.
Prasasti yang ditemukan di Kota Kapur (Bangka Barat) berangka tahun 686Prasasti yang ditemukan di Kota Kapur (Bangka Barat) berangka tahun 686 Masehi.
Masehi.
Prasasti yang ditemukan di Karang Brahi (antara Jambi dan Sungai Musi)Prasasti yang ditemukan di Karang Brahi (antara Jambi dan Sungai Musi) berangka tahun 686 Masehi.
berangka tahun 686 Masehi.
Prasasti dengan nama Inskripsi GandasuliPrasasti dengan nama Inskripsi Gandasuli yang ditemukan di daerah Kedu danyang ditemukan di daerah Kedu dan berasal dari tahun 832 Masehi.
berasal dari tahun 832 Masehi.
Pada tahun 1356 ditemukan lagi sebuah prasasti yang bahasanya berbentukPada tahun 1356 ditemukan lagi sebuah prasasti yang bahasanya berbentuk prosa diselingi puisi (?).
prosa diselingi puisi (?).
Pada tahun 1380 di Minye Tujoh, Aceh, ditemukan batu nisan yang berisiPada tahun 1380 di Minye Tujoh, Aceh, ditemukan batu nisan yang berisi suatu model syair tertua
Pada abad XVI, ketika orang-orang Eropa datang kePada abad XVI, ketika orang-orang Eropa datang ke
Nusantara mereka sudah mendapati bahasa Melayu Nusantara mereka sudah mendapati bahasa Melayu
sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perantara dalam sebagai bahasa pergaulan dan bahasa perantara dalam kegiatan perdagangan. Bukti lain yang dapat
kegiatan perdagangan. Bukti lain yang dapat
dipaparkan adalah naskah/daftar kata yang disusun dipaparkan adalah naskah/daftar kata yang disusun
oleh Pigafetta pada tahun 1522. Di samping itu, oleh Pigafetta pada tahun 1522. Di samping itu, pengakuan orang Belanda, Danckaerts, pada tahun pengakuan orang Belanda, Danckaerts, pada tahun
1631 yang mendirikan sekolah di Nusantara terbentur 1631 yang mendirikan sekolah di Nusantara terbentur dengan bahasa pengantar. Oleh karena itu, pemerintah dengan bahasa pengantar. Oleh karena itu, pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan surat keputusan: K.B. kolonial Belanda mengeluarkan surat keputusan: K.B. 1871 No. 104 yang menyatakan bahwa
1871 No. 104 yang menyatakan bahwa pengajaran dipengajaran di sekolah-sekolah bumiputera diberi dalam bahasa
sekolah-sekolah bumiputera diberi dalam bahasa Daerah, kalau tidak dipakai bahasa Melayu.
Setelah Sumpah Pemuda, Setelah Sumpah Pemuda, perkembanganperkembangan
Bahasa Indonesia tidak berjalan dengan Bahasa Indonesia tidak berjalan dengan mulus. Belanda sebagai penjajah melihat mulus. Belanda sebagai penjajah melihat pengakuan pada bahasa Indonesia itu
pengakuan pada bahasa Indonesia itu sebagai kerikil tajam. Oleh karena itu, sebagai kerikil tajam. Oleh karena itu, dimunculkanlah seorang ahli
dimunculkanlah seorang ahli pendidikpendidik Belanda bernama Dr. G.J. Niewenhuis Belanda bernama Dr. G.J. Niewenhuis dengan politik bahasa kolonialnya. Isi dengan politik bahasa kolonialnya. Isi
politik bahasa kolonial Niewenhuis itu lebih politik bahasa kolonial Niewenhuis itu lebih kurang sebagai berikut.
Pengaruh politik bahasa yang dicetuskan Niewenhuis itu Pengaruh politik bahasa yang dicetuskan Niewenhuis itu tentu saja menghambat perkembangan bahasa Indonesia. tentu saja menghambat perkembangan bahasa Indonesia. Banyak pemuda pelajar berlomba-lomba mempelajari bahasa Banyak pemuda pelajar berlomba-lomba mempelajari bahasa Belanda, bahkan ada yang meminta pengesahan agar diakui Belanda, bahkan ada yang meminta pengesahan agar diakui
sebagai orang Belanda (seperti yang dilukiskan Abdul Muis sebagai orang Belanda (seperti yang dilukiskan Abdul Muis
dalam roman
dalam roman Salah AsuhanSalah Asuhan pada tokoh Hanafi).pada tokoh Hanafi).
Sebaliknya, pada masa pendudukan Dai Nippon, bahasa Sebaliknya, pada masa pendudukan Dai Nippon, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Tentara Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Tentara
pendudukan Jepang sangat membenci semua yang berbau pendudukan Jepang sangat membenci semua yang berbau
Belanda; sementara itu orang-orang bumiputera belum bisa Belanda; sementara itu orang-orang bumiputera belum bisa berbahasa Jepang. Oleh karena itu, digunakanlah bahasa berbahasa Jepang. Oleh karena itu, digunakanlah bahasa Indonesia untuk memperlancar tugas-tugas administrasi dan Indonesia untuk memperlancar tugas-tugas administrasi dan
membantu tentara Dai Nippon melawan tentara Belanda dan membantu tentara Dai Nippon melawan tentara Belanda dan
sekutu-sekutunya. sekutu-sekutunya.
Bahasa Indonesia mempunyai duaBahasa Indonesia mempunyai dua
kedudukan yang sangat penting, yaitu (1) kedudukan yang sangat penting, yaitu (1) sebagai
sebagai bahasa nasional bahasa nasional , dan (2) sebagai, dan (2) sebagai bahasa resmi/negara
bahasa resmi/negara ..
Kedudukan bahasa Indonesia sebagaiKedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional diperoleh sejak awal bahasa nasional diperoleh sejak awal kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober kelahirannya, yaitu tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahasa
Indonesia dalam kedudukannya sebagai Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa nasional sekaligus merupakan bahasa persatuan.
Adapun dalam kedudukannya sebagaiAdapun dalam kedudukannya sebagai bahasabahasa nasional
nasional, bahasa Indonesia mempunyai fungsi, bahasa Indonesia mempunyai fungsi
sebagai berikut. sebagai berikut.
Lambang jati diri (identitas).Lambang jati diri (identitas).
Lambang kebanggaan bangsa.Lambang kebanggaan bangsa.
Alat pemersatu berbagai masyarakat yangAlat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta bahasa daerah yang berbeda. budaya, serta bahasa daerah yang berbeda.
Alat penghubung antarbudaya danAlat penghubung antarbudaya dan antardaerah.
Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua Kedudukan bahasa Indonesia yang kedua adalahadalah sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini
sebagai bahasa resmi/negara; kedudukan ini
mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab mempunyai dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya
XV pasal 36 UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi/negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut.
berfungsi sebagai berikut.
Bahasa resmi negaraBahasa resmi negara..
Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembagaBahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
pendidikan.
Bahasa resmi dalam Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasionalperhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pembangunan serta pemerintahan.pemerintahan.
Bahasa resmi dalam Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaanpengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi.
Pada tahun 1908 Pemerintah Hindia BelandaPada tahun 1908 Pemerintah Hindia Belanda
mendirikan
mendirikan Commissie voor de VolkslectuurCommissie voor de Volkslectuur (Komisi(Komisi untuk Bacaan Rakyat) melalui Surat Ketetapan
untuk Bacaan Rakyat) melalui Surat Ketetapan Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang Gubernemen tanggal 14 September 1908 yang bertugas:
bertugas:
mengumpulkan dan membukukan mengumpulkan dan membukukan cerita-ceritacerita-cerita
rakyat atau dongeng-dongeng yang tersebar di rakyat atau dongeng-dongeng yang tersebar di
kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa kalangan rakyat, serta menerbitkannya dalam bahasa Melayu setelah diubah dan disempurnakan;
Melayu setelah diubah dan disempurnakan;
menerjemahkan atau menyadur hasil sastra Eropa;menerjemahkan atau menyadur hasil sastra Eropa;
menerima karangan pengarang-pengarang mudamenerima karangan pengarang-pengarang muda yang isinya sesuai dengan keadaan hidup di
yang isinya sesuai dengan keadaan hidup di sekitarnya.
Tahun 1933 terbit majalahTahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru Pujangga Baru yang yang diasuh oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Amir
diasuh oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Amir
Hamzah, dan Armijn Pane. Pengasuh majalah ini Hamzah, dan Armijn Pane. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan yang banyak memberi
adalah sastrawan yang banyak memberi
sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa
sastra Indonesia. Pada masa Pujangga Baru Pujangga Baru ini ini
bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah bahasa Indonesia yang
adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan olehdipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan masyarakat dan tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka.
Tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahunTahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun
Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan
di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. dan budayawan terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki Hajar Dewantara. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa
Dewantara. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa
keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan keputusan yang sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain:
lain:
◦
◦ mengganti Ejaan van Ophuysen,mengganti Ejaan van Ophuysen,
◦
◦ mendirikan Institut Bahasa Indonesia, danmendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan
◦
◦ menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarmenjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
dalam Badan Perwakilan dalam Badan Perwakilan..
Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang),Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pem
Jepang melarang pemakaian bahasa Belanakaian bahasa Belanda yangda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa
dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa menggu
Jepang terpaksa menggunakan bahasa Indonnakan bahasa Indonesiaesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan
sebagai bahasa resmi untuk kepentingan penyelengg
penyelenggaraan araan administrasi pemerintahan danadministrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di lembaga
sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan,pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti
sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian
oleh bangsa Indonesia. Hal yang demikian
menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran yang semakin penting.
18 Agustus 1945 bahasa Indonesia18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai
dinyatakan secara resmi sebagai bahasabahasa
negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36:
XV pasal 36: Bahasa negara adalah bahasaBahasa negara adalah bahasa Indonesia.
19 Maret 1947 (SK No. 19 Maret 1947 (SK No. 264/Bhg. A/47)264/Bhg. A/47) Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan Ejaan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan Ejaan Republik sebagai penyempurnaan atas ejaan Republik sebagai penyempurnaan atas ejaan sebelumnya. Ejaa
sebelumnya. Ejaan Republik n Republik ini juga dikenalini juga dikenal dengan sebutan Ejaan
Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yangTahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan nama menangani pembinaan bahasa dengan nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya menjadi Lembaga Bahasa diubah namanya menjadi Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah
Nasional dan pada tahun 1972 diubah
menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Pusat Bahasa.
28 Oktober s.d. 1 November 195428 Oktober s.d. 1 November 1954
terselenggara Kongres Bahasa Indonesia II di terselenggara Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Sumatera Utara. Kongres ini
Medan, Sumatera Utara. Kongres ini terselenggara atas prakarsa Menteri terselenggara atas prakarsa Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, Mr.Kebudayaan, Mr. Mohammad Yamin.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972
tahun 1972 diresmikan ejdiresmikan ejaan baru yangaan baru yang berlaku mulai 17 Agustus 1972, yang berlaku mulai 17 Agustus 1972, yang
dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Tap.MPR No. 2/1972
25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta25 s.d. 28 Februari 1975 di Jakarta
diselenggarakan Seminar Politik Bahasa Indonesia. diselenggarakan Seminar Politik Bahasa Indonesia.
Tahun 1978, bulan November, di JakartaTahun 1978, bulan November, di Jakarta
diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III. diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III.
Tanggal 21 s.d. 26 Tanggal 21 s.d. 26 November 1983 berlangsungNovember 1983 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
Tanggal 27 Oktober s.d. 3 November 1988Tanggal 27 Oktober s.d. 3 November 1988 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia V di berlangsung Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.
Jakarta.
Tanggal 28 OktoberTanggal 28 Oktober –– 2 November 1993 2 November 1993
berlangsung Kongres Bahasa Indonesia VI di berlangsung Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
Sebenarnya ada usaha-usaha bersama dariSebenarnya ada usaha-usaha bersama dari
pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Diraja Malaysia untuk pemerintah Diraja Malaysia untuk
mengadakan satu ejaan dengan mengingat mengadakan satu ejaan dengan mengingat antara bahasa Indonesia dan bahasa
antara bahasa Indonesia dan bahasa MelayuMelayu yang dipergunakan sebagai bahasa resmi
yang dipergunakan sebagai bahasa resmi pemerintah Diraja Malaysia masih satu
pemerintah Diraja Malaysia masih satu
rumpun atau memiliki kesamaan. Usaha itu rumpun atau memiliki kesamaan. Usaha itu antara lain pemufakatan ejaan Melindo
antara lain pemufakatan ejaan Melindo (Melayu-Indones
(Melayu-Indonesia), namun ia), namun usaha iniusaha ini akhirnya kandas karena situasi politik akhirnya kandas karena situasi politik antara Indonesia dan Malaysia yang
antara Indonesia dan Malaysia yang sempatsempat memanas pada tahun 1963.