BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha pada saat ini begitu pesatnya sehingga menyebabkan Perkembangan dunia usaha pada saat ini begitu pesatnya sehingga menyebabkan
persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk itu berbagai usaha dilakukan perusahaan agar persaingan antar perusahaan semakin ketat. Untuk itu berbagai usaha dilakukan perusahaan agar
dapat bertahan di tengah-tengah persaingan tersebut. Dengan demikian setiap perusahaan akan dapat bertahan di tengah-tengah persaingan tersebut. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar yang potensial untuk memenangkan selalu berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar yang potensial untuk memenangkan persaingan tersebut. Perkembangan pemasaran dewasa ini dapat dikategori kan berada dalam persaingan tersebut. Perkembangan pemasaran dewasa ini dapat dikategori kan berada dalam persaingan yang saling menekan antara peru sahaan yang satu dengan yang lainnya, terlebih lagi persaingan yang saling menekan antara peru sahaan yang satu dengan yang lainnya, terlebih lagi bagi perusahaan yang mempunyai kesamaan dalam produk. Perusahaan di dalam memproduksi bagi perusahaan yang mempunyai kesamaan dalam produk. Perusahaan di dalam memproduksi barang hendaknya memikirkan bagaimana produk dijual ke pasaran, karena suatu perusahaan barang hendaknya memikirkan bagaimana produk dijual ke pasaran, karena suatu perusahaan dalam membuat barang tidak dipakai sendiri melainkan untuk dijual kepada konsumen dengan dalam membuat barang tidak dipakai sendiri melainkan untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan untuk memperoleh laba secara maksimal. Suatu perusahaan akan mampu bertahan apabila tujuan untuk memperoleh laba secara maksimal. Suatu perusahaan akan mampu bertahan apabila barang atau jasa yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen, hal ini barang atau jasa yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen, hal ini
dapat dilakukan melalui kegiatan pemasaran dengan menggunakan variabel produk, harga, dapat dilakukan melalui kegiatan pemasaran dengan menggunakan variabel produk, harga, promosi dan distribusi yang dikenal dengan
promosi dan distribusi yang dikenal dengan istilah bauran pemasaranistilah bauran pemasaran (marketing (marketing mix).mix). Peranan bauran pemasaran
Peranan bauran pemasaran (marketing (marketing mix) dalam rangka meningkatkan pembelian sangatmix) dalam rangka meningkatkan pembelian sangat penting artinya bagi produk mie instan. Ketatnya persaingan di bidang produk mie instan penting artinya bagi produk mie instan. Ketatnya persaingan di bidang produk mie instan
menjadikan peru sahaan harus bekerja keras untuk dapat memenangkan persaingan. Produk menjadikan peru sahaan harus bekerja keras untuk dapat memenangkan persaingan. Produk pesaing yang beredar d
pesaing yang beredar di pasaran antara lain mie Sedaap, i pasaran antara lain mie Sedaap, mie ABC, mie Gelas serta masi hmie ABC, mie Gelas serta masi h banyak produk pesaing yang lain. Dengan berbagai ragam bentuk, kemasan, rasa, harga dan banyak produk pesaing yang lain. Dengan berbagai ragam bentuk, kemasan, rasa, harga dan kualitas yang berbeda-beda akan memberikan pilihan kepada masyarakat sebagai konsumen kualitas yang berbeda-beda akan memberikan pilihan kepada masyarakat sebagai konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Keadaan tersebut memperlihatkan adanya persaingan dalam menentukan keputusan pembelian. Keadaan tersebut memperlihatkan adanya persaingan yang cukup ketat
yang cukup ketat dalam pemasaran mie instan oleh masing-masing produsen. Persaingan yangdalam pemasaran mie instan oleh masing-masing produsen. Persaingan yang timbul dalam menggaet ko
timbul dalam menggaet konsumen dimungkinkan dapat ditemukan onsumen dimungkinkan dapat ditemukan oleh kejelian masing-masingleh kejelian masing-masing perusahaan dengan menerapkan strategi pemasaran yang jitu dan tidak mudah diikuti oleh
perusahaan dengan menerapkan strategi pemasaran yang jitu dan tidak mudah diikuti oleh perusahaan lain. Berdasarkan uraian di atas agar dapat mengetahui hubungan antara pengaruh perusahaan lain. Berdasarkan uraian di atas agar dapat mengetahui hubungan antara pengaruh
strategi bauran pemasaran dengan keput
strategi bauran pemasaran dengan keputusan konsumen dalam membeli mie instan Indousan konsumen dalam membeli mie instan Indomie,mie, maka pada makalah
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE´ (study penelitian pada Toserba Yogya Sunda)
1.2PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat bahwa persaingan di bidang mie instan akhir-akhir ini semakin ketat yang ditandai dengan banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran. Hal ini dirasa kurang menguntungkan bagi produsen mie instan Indomie karena dengan
semakin banyaknya produk mie instan pesaing yang beredar di pasaran maka konsumen dapat memilih produk mie instan pesaing. Dengan adanya masalah tersebut maka pihak perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan kebijakan-kebijakan bauran pemasaran seperti apakah yang harus dilakukan agar keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk Indomie terhadap keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie.
b. Untuk menganalisis pengaruh harga Indomie terhadap keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie.
c. Untuk menganalisis pengaruh promosi Indomie terhadap keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie.
d. Untuk menganalisis pengaruh distribusi Indomie terhadap keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie.
e. Untuk menganalisis pengaruh produk, harga, promosi dan distribusi Indomie secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian konsumen mie instan Indomie.
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pembelian konsumen terhadap produk Indomie.
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini akan disajikan dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang variable penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan diuraikan deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dar i hasil penelitian dan saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Landasan teori
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan jasa. The American
Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Marketing mix adalah suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Marketing mix adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri4P yakni:
- P roduct (produk) - P rice (harga)
- Pl ace (tempat, termasuk juga distribusi) - P romotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P selanjutnya adalah P eopl e (orang), Physical evidence (bukti fisik), P roce ss (proses). Penulis buku Seth Godin,
misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu P urpl e Cow. Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen pemasaran ke dalam suatu program koordinasi, yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen. Marketing mix menciptakan seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat ke dalam pasar sasaran. Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat
kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu
menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk E-marketing,
meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
II. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha ³Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.´ Dalam menjalankan
usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh
system yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli actual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat. 2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place), 2. Produk yang bermutu (product), 3. Harga yang kompetitif (price), dan 4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants), 2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan 4. Komunikasi (communication).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Variabel penelitian1 dalam makalah ini adalah terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Marketing mix merupakan variabel bebas (x) dan keputusan pembelian merupakan variabel terikat(y). Artinya perubahan marketing mix (x) akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (y).
Dalam penelitian ini, secara operasional, marketing mix didefinisikan sebagai suatu alat marketing yang dipakai PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. untuk mempengaruhi konsumen didalam mengambil keputusan pembelian produk mie instan Indomie.
Marketing mix terdiri dari empat komponen (awal) yakni:
- P rice, atau harga dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis harga yang ditentukan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. untuk produk mie instan Indomie dengan
pengaruhnya pada keputusan pembelian konsumen.
- P roduct, sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan produk mie instan Indomie ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya
guna dan daya pemuas serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar.
- Pl ace, atau juga distribusi produk, dalam penelitian ini distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk mie instan Indomie ke tangan konsumen dengan tujuannya yakni
kemudahan dalam mendapatkan produk tersebut baik melalui pola distribusi langsung atau distribusi tidak langsung.
- P romotion, bagaimana konsumen dalam keputusan pembelian produk mie instan Indomie mendapatkan informasi yang menarik dan lebih baik.
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan simpl e random sampl ing , hal ini memungkinkan penulis untuk mendapatkan respon dari populasi tersebut karena terdapat daftar
1
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Badan bukan variabel, karena badan tidak mengandung suatu pengertian tentang adanya nilai yang bervariasi tetapi berat badan dan tinggi badan memiliki nilai yang berbeda-beda (bervariasi), maka berat badan dan tinggi badan tersebut variabel. (Masri Singarimban dan Sofian Effendi, dalam Marzuki,2005:39)
lengkap unsur-unsur populasi. Besarnya sampel yang d iambil adalah 30 responden yang sebagian besar adalah pelanggan Toserba Yogya Sunda. Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberianque stionnaire2 kepada pelanggan Toserba Yogya Sunda yang segera
dikembalikan lagi setelah pengisian ditempat.
2
A questionnaire is a research instrument consisting of a series of questions and other prompts for the purpose of
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Objek Studi
Profil perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
SEJARAH
1990 - Incorporated seperti PT Panganjaya Intikusuma.
1994 - Berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
- Initial Public Offering dari 763 juta lembar saham di Rp1, 000 nilai nominal per saham, listing di Bursa Efek Indonesia.
1995 - Didapatkan penggilingan tepung Bogasari
1996 - Melakukan sebuah stock split 1:2.
1997 - Acquired 80% ekuitas saham di perkebunan, agribisnis dan perusahaan distribusi - Dilakukan sebuah rights issue 1:5 dengan tambahan saham total 305.2 juta saham
2000 - Melakukan sebuah stock split 1:5 - Dikeluarkan Rp1 triliun Obligasi Seri I
2001 - Memperoleh persetujuan pada pembelian kembali saham skema dan peluncuran sebuah Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP).
2002 - Diimplementasikan tahap pertama ESOP, melibatkan 228.9 juta saham - Bought kembali 915.6 juta saham
- Dikeluarkan US $ 280 juta Eurobonds
2003 - Diimplementasikan tahap kedua ESOP, melibatkan 58.4 juta saham - Dikeluarkan Rp 1,5 triliun Obligasi Seri II
2004 - Menerapkan ESOP tahap III, melibatkan 919.5 ribu saham - Dikeluarkan Rp1 triliun Obligasi Seri III
2005 - Perkembangan perusahaan patungan dengan Nestlé - Didapatkan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat
- Didapatkan Obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran, setara dengan 90,9% dari ekuitas
2006 - Early Eurobonds penebusan dari US $ 143.7 million
- Didapatkan 55,0% saham di perusahaan pelayaran Pacsari Pte. Ltd - Didapatkan tambahan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2007 - Terdaftar di Agribisnis Group di Bursa Efek Singapura dan ditempatkan saham baru. - Issued Obligasi Rp2 triliun Seri IV
- Acquired 60% saham di perusahaan perkebunan dari Rascal Holding Limited
- Berpartisipasi dalam penerbitan izin baru PT Mitra Inti Sejati Perkebunan saham dan memegang 70% kepemilikan
- Didapatkan ekuitas 64,41% saham di PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
2008 - Berpartisipasi dalam penerbitan baru PT Laju Perdana Indah saham dan memegang 60% kepemilikan
- 251.837.500 saham diterbitkan kembali saham treasury dan membatalkan sisa saham dari 663.762.500 saham perbendaharaan
- Acquired 100% saham Drayton Pte. Ltd yang secara efektif memiliki 68,57% saham di PT Indolakto, perusahaan susu terkemuka
- Acquired 100% saham perusahaan perkebunan dengan fasilitas Bulking
VISI DAN MISI Z Visi
Menjadi Total Food Solutions Company
Z Misi
- Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami.
- Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan.
- Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional.
- Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi.
- Untuk terus meningkatkan stakeholder¶s value
STRATEGi MANAJEMEN a. DISTRIBUSI
Indofood¶s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional,
memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geo grafis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
b. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari ko mitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi: Membangun Human Capital
Mempertahankan Kohesi Sosial Memperkuat Nilai Ekonomi Mendorong Good Governance Melindungi Lingkungan
c. SUMBER DAYA MANUSIA
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu
sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan
juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
KUESIONER
Dalam pembuatan kuesioner ini penulis memberikan indikator agar responden dapat memberikan jawaban sesuai dengan indikator yang ada. Responden diharapkan memberikan jawaban dengan
sebenar-benarnya agar hasil penelitian dapat seakurat mungkin.
Contoh kuesioner :
SAMPEL KUESIONER
PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MIE INSTAN INDOMIE Jenis kelamin: a. laki-laki
b. perempuan
Usia: _____tahun
Latar Belakang (ceklis nomor salah satu jawaban untuk menjawab)
1. Apakah anda mengkonsumsi mie instan Indomie? 1. Ya 2. Tidak
2. Setujukah anda untuk mengkonsumsi mie instan Indomie maksimal satu kali sehari? 1. Ya 2. Tidak
3. Pernahkah saudara/i membaca komposisi yang berada di kemasan mie instan Indomie? 1. Ya 2. Tidak
4. Setujukah saudara/i bahwa produk mie instan Indomie dapat dijadikan sebagai pengganti makanan primer? 1. Ya 2. Tidak
Marketing Mix mie instan Indomie
(ceklis salah satu jawaban yang tersedia, kosongkan jika jawaban tidak diketahui)
Ket: SB: sangat baik, B: baik, KB: kurang baik, TB: tidak baik, STB: sangat tidak baik, RR: ragu-ragu
No. Uraian Kuesioner Penilaian
SB B KB TB STB RR
1. Harga yang ditawarkan 2. Pengganti makanan primer 3. Konsumsi setiap hari
4. Proses pembuatan mie instan (jika mengetahui) 5. Pelayanan suara konsumen
6. Informasi yang didapatkan (promosi)
7. Pandangan saudara/i terhadap produk (kualitas) 8. Pendapat saudara/i mengenai kandungan gizi
pada produk
9. Cara penyaluran (pendistribusian) 10. Kemudahan mendapatkan produk 11. Petunjuk/keterangan dalam kemasan 12. Packaging design (kemasan)
Dari hasil penelitian melalui kuesioner didapatkan responden berjumlah 30 orang dengan rincian 17 perempuan dan 13 laki-laki. Ini artinya 56.7% perempuan dan 43,3% laki-laki pengunjung Toserba mempunyai ketertarikan dengan produk mie instan Indomie.
Adapun pengetahuan yang dimiliki responden mengenai produk mie instan Indomie yakni sebagai berikut:
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa 50% responden mengenal produk mie instan Indomie dengan baik, 40% responden mengetahui produk tersebut dengan sangat baik, 5% responden kurang baik dalam mengetahui produk ini dan 2% responden masing-masing ragu-ragu serta sangat tidak baik (sangat tidak mengenal) produk dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. tersebut. Hasil diatas didapat berdasarkan pertanyaan kuesioner yang bertujuan untuk
0 5 10 15 20 Sampel Laki-laki Perempuan
pengetahuan responden
sangat baik baik kurang baik tidak baiksangat tidak baik ragu-ragu
mengetahui promosi atau bentuk sosialisasi apa saja yang telah dilakukan manajemen Indo mie agar konsumen mengenal dan tertarik dengan produk mie instan tersebut.
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P) 1). PRODU CT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram Anonim,2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera
orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng,
mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRI CE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp.
1300,-3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com).
4). PRO M OT ION
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ´jingle´ untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai ³bangkit dari tidur panjangnya´, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ´Indomie Jingle Dare´ untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ´edukasi´ mengenai Indomie.
BAB V PENUTUP
Marketing mix adalah alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
marketing dalam pasar target. Dari hasil penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner, Indomie telah banyak dikenal dikalangan masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan karena adanya suatu strategi yang tepat yang digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk mie instan tersebut. Selain kelebihan yang dimiliki tersebut, indomie mempunyai kelemahan di masa
lampau seperti tidak siapnya produk mie instan tersebut dalam menghadapi persaingan sehingga mengalami suatu kemunduran di masa lampau. Hal ini kiranya menjadi perhatian dari
manajemen agar lebih siap menghadapi persaingan kedepannya.
STRATEGI KUNCI 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yang terjangkau (Price)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia 2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis 3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi 2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/168 73750/Manajemen-Pemasaran-Marketing-Mix-http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran#cite_note-2 http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/populasi-dan-sampel-penelitian.html http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:9JsN_5G5kDYJ:uharsputra.files.wordpress.com/2007/05/ bab-iii-sampling-buku-penelitian-kuantitatif.doc+penentuan+sampel&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=AD GEEShPmJGaf 6melov02EB-aDfwnPQ jigAq68t3ho8
pkdzbi_45-ZXUXRs9Vub8FsbpcxAFpTHaE1iKdtBUi0Bkcj9qccBwcksXli0vHjURCDAKA6n3enpjzo8862PyGPEAgRX3CPW A&sig=AHIEtbRkJQ aJP5Q rdigBudtnCLfc90wSAw
http://en.wikipedia.org/wiki/Q uestionnaire
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:MaudNv7X0XYJ:patienteducation.stanford.edu/research/ diabquest.pdf+questionnaire+example&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=AD GEESiFwsrYVpmWj7pQ36pVYOw9 HS8
gMlmnO5C74AVdswqXtuHOOdiITqExHd_u-DaXy1lzHA1klTEYtHU8cld6GYAXwDhVMcqM6iXR4I3LEavfhfzxl2vSpMdunl9OfBla8i12K485&sig=AHIEtbRE Cec5qPTQ FgqQ ThnCq75A1-tNGw
http://www.bizhelp24.com/marketing/example-questionnaire.html
http://www.bizhelp24.com/marketing/analyzing-questionnaire-results.html
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:DZOffXsfBq4J:directory.umm.ac.id/Data%2520Elmu/doc/ PROFIL_PT_INDOFOOD_SUKSES_MAKMUR_Tbk.doc+profil+pt+indofood+sukses+makmur+tbk&hl=id&gl =id&pid=bl&srcid=ADGEESituCaM1PxBbiGouSmB2v1RqdIdrhqMKQ ft53B4vC5tmBTDdjNQ OEnywqL2kyPl 9UuSCOXb7 j7Kjp_6DfKT5bpx_VNP_Dhtw4 jvkHfqyVYhQ DJPVPkgnuJPRH0cd_sZXwRiDppa&sig=AHIEtbRw 1M1Q YQ oQ DLbbTq80TefkLMhENA