Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1
Diusulkan oleh : Diusulkan oleh :
TIYAS RULLY FIRANTIKA TIYAS RULLY FIRANTIKA
12311321 12311321
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
2017 2017
1.
1. PendahuluanPendahuluan 1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Saat ini komoditas perkebunan masih memegang peran penting dalam Saat ini komoditas perkebunan masih memegang peran penting dalam menghasilkan devisa. PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) adalah bekas menghasilkan devisa. PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII) adalah bekas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di sektor perkebunan dengan
perkebunan dengan mengelola mengelola berbagai berbagai jenis jenis tanaman tanaman budidaya. budidaya. PTPN PTPN VII VII UnitUnit Way berulu merupakan salah satu unit yang berfungsi sebagai perkebunan dan Way berulu merupakan salah satu unit yang berfungsi sebagai perkebunan dan pengolahan
pengolahan hasil. hasil. Komoditas Komoditas hasil hasil PTPN PTPN VII VII antara antara lain lain seperti seperti kebun kebun karet,karet, kelapa sawit, tebu, dan teh. Perusahaan memiliki jaringan usaha yang luas dan kelapa sawit, tebu, dan teh. Perusahaan memiliki jaringan usaha yang luas dan tersebar di tiga provinsi yaitu Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. tersebar di tiga provinsi yaitu Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Perusahaan juga memiliki 5 kebun (unit usaha) di wilayah Lampung yang Perusahaan juga memiliki 5 kebun (unit usaha) di wilayah Lampung yang mengusahakan tanaman karet yaitu kebun Kedaton, Way Berulu, Way Lima, mengusahakan tanaman karet yaitu kebun Kedaton, Way Berulu, Way Lima, Bergen, dan Tulung Buyut.
Bergen, dan Tulung Buyut.
Areal yang luas dengan berbagai
Areal yang luas dengan berbagai jenis komoditi yang dihasilkan menyebabkanjenis komoditi yang dihasilkan menyebabkan penanganan produksi
penanganan produksi semakin semakin bervariasi bervariasi untuk setuntuk setiap iap komoditi. Peran komoditi. Peran komoditaskomoditas karet selain meningkatkan devisa negara juga sebagai bahan baku industri dalam karet selain meningkatkan devisa negara juga sebagai bahan baku industri dalam negeri seperti ban, alat-alat kedokteran, mainan anak-anak dan jenis industri negeri seperti ban, alat-alat kedokteran, mainan anak-anak dan jenis industri lainnya.
lainnya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi di kalangan masyarakat, Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi di kalangan masyarakat, maka semakin tidak asing pula dengan penggunaan program berbasis komputer maka semakin tidak asing pula dengan penggunaan program berbasis komputer yang berfungsi untuk mendukung kinerja suatu perusahaan agar dapat berjalan yang berfungsi untuk mendukung kinerja suatu perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan target yang diinginkan (Adji Kusuma Dinata ; 2009). sesuai dengan target yang diinginkan (Adji Kusuma Dinata ; 2009). Perkembangan teknologi yang didukung dengan perkembangan
Perkembangan teknologi yang didukung dengan perkembangan software software maupun maupun hardware
hardware yang semakin maju akan banyak membantu dalam memproses yang semakin maju akan banyak membantu dalam memproses persediaan
persediaan data data barang, barang, sehingga sehingga efektifitas efektifitas dan dan efisisensi efisisensi kinerja kinerja perusahaanperusahaan dapat tercapai (Rocky Aji Wibowo ; 2009).
dapat tercapai (Rocky Aji Wibowo ; 2009).
Untuk mempermudah kegiatan operasional suatu perusahaan, dibutuhkan Untuk mempermudah kegiatan operasional suatu perusahaan, dibutuhkan suatu sistem yang memanfaatkan teknologi komputer untuk memproses, suatu sistem yang memanfaatkan teknologi komputer untuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas serta informasi yang strategis untuk menghasilkan informasi yang berkualitas serta informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan (Merlin Febryanna, Stephanie Angelina dan kawan untuk pengambilan keputusan (Merlin Febryanna, Stephanie Angelina dan kawan kawan ; 2014).
kawan ; 2014).
Banyaknya jumlah barang yang harus ditangani serta frekuensi keluar Banyaknya jumlah barang yang harus ditangani serta frekuensi keluar masuknya barang digudang semakin tinggi membutuhkan suatu sistem informasi masuknya barang digudang semakin tinggi membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mengolah data dengan cepat dan menghasilkan suatu informasi yang yang dapat mengolah data dengan cepat dan menghasilkan suatu informasi yang tepat. Saat ini sistem informasi persediaan yang ada di PT Perkebunan Nusantara tepat. Saat ini sistem informasi persediaan yang ada di PT Perkebunan Nusantara VII bersifat sederhana dan dilakukan dengan cara manual yaitu masih dicatat VII bersifat sederhana dan dilakukan dengan cara manual yaitu masih dicatat dalam buku besar dan
dalam buku besar dan spredsheet spredsheet . Hal ini menyebabkan lambat atau sulitnya. Hal ini menyebabkan lambat atau sulitnya mendapatkan informasi persediaan.
mendapatkan informasi persediaan.
Sistem lama yang digunakan oleh PTPN VII Wayberulu kurang dapat Sistem lama yang digunakan oleh PTPN VII Wayberulu kurang dapat mendukung kebutuhan perusahaan. Kesalahan dalam sistem persediaan barang mendukung kebutuhan perusahaan. Kesalahan dalam sistem persediaan barang yang lama yaitu sering kali mengalami kekeliruan seperti pendataan jumlah yang lama yaitu sering kali mengalami kekeliruan seperti pendataan jumlah barang,
barang, jenis jenis barang, barang, maupun maupun kuantitas kuantitas barang. barang. Solusi Solusi untuk untuk mengatasi mengatasi masalahmasalah tersebut yaitu dengan mengembangkan sebuah sistem untuk mengelola persediaan tersebut yaitu dengan mengembangkan sebuah sistem untuk mengelola persediaan secara terkomputerisasi dengan menerapkan metode
secara terkomputerisasi dengan menerapkan metode EOQ EOQ (( Economical Economical OrderOrder Quantity
Quantity) yang mampu mengolah data operasional dan laporan yang lengkap,) yang mampu mengolah data operasional dan laporan yang lengkap, untuk meminimalkan total biaya persediaan, pembelian yang optimal dan untuk meminimalkan total biaya persediaan, pembelian yang optimal dan menentukan kuantitas atau jumlah pemesanan pada periode tertentu. Sehingga menentukan kuantitas atau jumlah pemesanan pada periode tertentu. Sehingga informasi yang dihasilkan mengenai persediaan barang akan mendapatkan hasil informasi yang dihasilkan mengenai persediaan barang akan mendapatkan hasil yang akurat dan tidak terjadi lagi kekeliruan dalam pengolahan data.
yang akurat dan tidak terjadi lagi kekeliruan dalam pengolahan data.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengusulkan untuk mengembangkan Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengusulkan untuk mengembangkan
“
“Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
II nve
nvent
nto
orry
y
Material Material pada PTPN VII Unitpada PTPN VII UnitWayb
1.2.
1.2. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka di rumuskan Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka di rumuskan permasalahannya yaitu sebagai berikut :
permasalahannya yaitu sebagai berikut : 1.
1. Bagaimana mengolah data persediaan barang agar tidak terjadi kesalahanBagaimana mengolah data persediaan barang agar tidak terjadi kesalahan dalam memproses data secara terkomputerisasi ?
dalam memproses data secara terkomputerisasi ? 2.
2. Bagaimana menerapkan metodeBagaimana menerapkan metode EOQ EOQ (Economical Order Quantity(Economical Order Quantity) dalam) dalam sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen inventory inventory ? ?
1.3.
1.3. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Tujuan penelitian ini adalah: 1.
1. Untuk mengolah data persediaan agar tidak terjadinya kesalahan dalamUntuk mengolah data persediaan agar tidak terjadinya kesalahan dalam memproses data secara terkomputerisasi.
memproses data secara terkomputerisasi. 2.
2. Untuk menerapkan metodeUntuk menerapkan metode EOQ EOQ (( Economical Economical Order Order Quantity)Quantity) dalamdalam sistem informasi manajemen inventory.
sistem informasi manajemen inventory.
1.4.
1.4. Batasan MasalahBatasan Masalah
Dalam penulisan Proposal ini ditentukan batasan masalah, yaitu: Dalam penulisan Proposal ini ditentukan batasan masalah, yaitu: 1.
1. Hanya membahas tentang pengolahan data persediaan bahan material.Hanya membahas tentang pengolahan data persediaan bahan material. 2.
2. Informasi yang dihasilkan hanya berupa pencatatan lInformasi yang dihasilkan hanya berupa pencatatan laporan jumlah barang,aporan jumlah barang, jenis barang, persediaan material, dan kuantitas jumlah pemesanan.
jenis barang, persediaan material, dan kuantitas jumlah pemesanan. 3.
3. Hanya menerapkan metodeHanya menerapkan metode EOQ EOQ (( Economical Economical Order Order Quantity)Quantity) untukuntuk perhitungan jumlah pemesanan barang material.
perhitungan jumlah pemesanan barang material.
1.5.
1.5. Manfaat PenelitianManfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain: Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1.
1. Bagi PenulisBagi Penulis
menambah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran menambah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran tentang sistem informasi manajemen persediaan barang yang ada pada tentang sistem informasi manajemen persediaan barang yang ada pada perusahaan.
2.
2. Bagi PerusahaanBagi Perusahaan
Diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja dengan adanya sistem Diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja dengan adanya sistem informasi manajemen persediaan barang, dapat meminimalkan total biaya informasi manajemen persediaan barang, dapat meminimalkan total biaya persediaan
persediaan serta serta mempermudah proses mempermudah proses dalam kinerja dalam kinerja serta serta mengendalikanmengendalikan kuantitas persediaan di masa
kuantitas persediaan di masa yang akan datang.yang akan datang.
1.6.
1.6. Penelitian TerdahuluPenelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang ada maka penulis menganalisis dari beberapa Berdasarkan penelitian yang ada maka penulis menganalisis dari beberapa penelitian sebagai berikut:
penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No
No Judul Judul Penulis Penulis Permasalahan Permasalahan HasilHasil 1. Rancang 1. Rancang Bangun Sitem Bangun Sitem Informasi Informasi Persediaan Persediaan (( Inventory Inventory)) dengan Model dengan Model Software As a Software As a Service Service Menggunakan Menggunakan Service Service Oriented Oriented Architecture Architecture Ahmad Ahmad Rifai, Rifai, Riyanarto Riyanarto Sarno, Sarno, Dwi Dwi Sunaryono Sunaryono (2010). (2010). perusahaan
perusahaan yangyang memiliki beberapa memiliki beberapa perbedaan
perbedaan transaksitransaksi dengan data yang dengan data yang hasil hasil penyimpanannya penyimpanannya menggunakan menggunakan aplikasi
aplikasi databasedatabase..
Dengan adanya Dengan adanya aplikasi yang aplikasi yang mampu dibangun mampu dibangun menggunakan fitur menggunakan fitur inventory
inventory antaraantara pembelian
pembelian materialmaterial dan pengiriman dan pengiriman barang
barang sehinggasehingga dapat
dapat
memperkirakan memperkirakan jumlah optimal jumlah optimal suatusuatu barang
barang yangyang tersimpan di gudang tersimpan di gudang agar tidak terjadi agar tidak terjadi kelebihan atau kelebihan atau kekosongan stok. kekosongan stok.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
No Judul Penulis Permasalahan Hasil
2. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Distro above Store Semarang Adji Kusuma Dinata (2009). Pada bagian pengolahan data sering terjadi kesalahan, keterlambatan
dalam order barang
yang masih
dilakukan dengan cara manual serta banyaknya item Hasil analisis mengenai pengolahan data persediaan barang ini menunjukan bahwa sistem informasi ini mampu mengatasi kesalahan yang sering terjadi 3. Sistem informasi persediaan keluar masuk barang pada inside distro jakarta Rocky Aji Wibowo (2009). Untuk menghitung persediaan keluar masuk barang masih menggunakan cara manual sehingga menghabiskan banyak waktu dan
memakan banyak ruang penyimpanan data (melalui buku arsip). Dengan menggunakan program visual basic 6.0 sebuah perusahan dapat memberikan informasi yang lebih baik dan efisien serta dapat membantu pengawasan keluar masuk barang. 4. Sistem Informasi Manajemen Persediaan Racun dan Kinerja Karyawan pada Merlin Febriyanna, Stephani Angelina, Mardiani, S.Si.,M.T.I , Sulit dalam mengambil keputusan mengenai persediaan racun, kesulitan Hasil dari penelitian ini adalah menggunakan aplikasi visual basic serta
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
No Judul Penulis Permasalahan Hasil
Pada PT Agrindo Raya Palembang Dewi, M.kom (2014). mengontrol karyawan yang sering tidak masuk kerja, tidak adanya penilaian mengenai kinerja kerja karyawan, serta semua data yang belum tersimpan dalam bentuk database.
Microsoft SQL server yang akan memberikan informasi mengenai persediaan racun dan kinerja karyawan serta adanya laporan dalam bentuk grafik, sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan melalui laporan yang tersedia. 5. Sistem Informasi manajemen Inventory Pada PT SOLO Sarana Network. Sahid Wahyu Prikusumo (2014). Penelitian pada sistem ini belum adanya aplikasi yang mampu mengatur stok barang yang ada sehingga
menimbulkan
kesulitan bagi keryawan untuk bisa
Dapat membantu
karyawan dalam hal persediaan barang agar bisa selalu melihat stok dan barang yang telah menipis.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
No Judul Penulis Permasalahan Hasil
melihat transaksi-transaksi yang dilakukan. Selain itu karyawan dapat melihat transaksi dimanapun dengan sistem berbasis website online.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan pada tabel 1.1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Dengan adanya sistem informasi manajemen inventory maka pihak perusahaan dapat lebih mudah menyajikan informasi tentang persediaan barang.
2. Sistem informasi manajemen persediaan dapat mempermudah dalam mendapatkan informasi baik dalam pencarian data, proses persediaan barang maupun dalam pembuatan laporan.
Perbedaan penelitian yang diusulkan dengan penelitian sebelumnya adalah : 1. Dapat memberikan hasil lebih dalam mendapatkan informasi dan kuantitas
barang yang telah dibuat seperti laporan yang menerapkan metode EOQ ( Economical Order Quantity) .
2. Dapat menyajikan data-data serta memperkirakan jumlah pemesanan barang dengan menggunakan metode EOQ ( Economical Order Quantity) yang lebih akurat dan efisien, agar perusahaan dapat meminimalkan biaya persediaan tahunan.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2014:1) Sistem adalah:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
-prosedur yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Menurut Ladjamudin (2005) Sistem merupakan:
“S
uatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang ada didalam sistem tersebut”.
Dari pengertian sistem menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling terintegrasi satu sama lain dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Menurut Ladjamudin (2005) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan beberapa karakteristik sistem yaitu:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu susbsistem dengan subsistem yang lainnya. Melaui penghubung ini kemungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukkan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau si stem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran, Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada fungsinya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2.Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak ( Abstract System) dan sistem fisik ( Physical System).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai alamiah ( Natural System) dan sistem buatan manusia ( Human Made System).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu ( Deterministic Sistem) dan sistem tak tentu ( Probabilistic System).
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan nya tidak dapat diprediksi karena unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).
Sistem tertutup adalah sisyem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem terbuka adalah aiatem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukkan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut kadir (2005) informasi adalah :
“
Bentuk data yang telah diolah sehingga dapat menjadi bahan bahan yangberguna bagi pengambilan keputusan”.
Informasi yang berkualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu: 1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. 3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Ladjamudin (2005) Sistem Informasi adalah :
“Suatu sistem yang dibuat ol
eh manusia yang terdiri darikomponen-komponen dalam organisasi untuk mempercapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi”.
2.4 Pengertian Manajemen
Menurut Gordon (1976) 2004:39 dalam bafadal manajemen adalah :
“
Menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.Menurut G.R. Terry (2010:16) manajemen adalah :
“M
enjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatanJadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu (Athoillah, 2010).
Menurut G.R. Terry (2010:16) dan Suhardana (2008) proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
1. Perencanaan
Formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut. 2. Pengorganisasian
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana.
3. Pengendalian
Perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
4. Pengambilan Keputusan
Proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
2.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) sistem informasi manajemen adalah:
“Suatu kumpulan perangkat keras serta juga perangkat lunak yang
dirancang untuk dapat mentransformasikan data di dalam bentuk informasi yang
berguna”.
Menurut Haag (2000) sistem informasi manajemen memiliki karakterist ik, sebagai berikut:
1. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas: prosedur operasi, aturan pengambilan keputusan, dan arus informasi.
2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan tetapi tidak secara langsung (manajer
menggunakan laporan dan informasi dan membuat kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).
Menurut Zwass (1998) tujuan Sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
2.6 Pengertian Inventory
Menurut Soffian Assauri 2005:50 Inventory adalah :
“
Suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang yang merupakan milik perusahaan dengan sebuah maksud supaya dijual dalam suatu periode usaha normal ataupun persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan sebuah proses produksi maupun persediaan bahan baku yang juga menunggu penggunaannya di dalam suatu proses produksi”.
Menurut Handoko (1999:334) inventory dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Persediaan Bahan Baku ( Raw Material Inventory).
Persediaan barang berwujud seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan Bagian Produk atau Part yang dibeli ( Purchased )
Persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan Bahan-baku Pembantu (Supplies Stock )
Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan Bahan Setengah Jadi (Work In Process Inventory).
Persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi perlu diproses lebih lanjut hingga menjadi barangb jadi.
5. Persediaan Barang Jadi ( Finish Goods Inventory)
Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Menurut Herjanto (1997:168) inventory memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasar.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas. 6. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersedianya barang yang
diperlukan.
2.7 Pengertian Material
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007) material adalah :
“
Suatu zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu“
Menurut Gunawan Adisaputro (2007) Material atau Bahan baku dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Bahan baku langsung (direct material ):
Bahan baku yang merupakan bagian dari barang jadi yang telah dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini terkait erat dan sebanding dengan barang jadi yang dihasilkan.
2. Bahan baku tidak langsung (indirect material )
Bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat.
Menurut Rudianto (2009) ada beberapa sub anggaran material atau bahan baku yaitu:
1. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan 2. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk
meleksanakan pembelian bahan baku langsung atau tidak langsung.
3. Sebagai penentuan dasar pokok produksi yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku l angsung dalam proses produksi.
2.8 Pengertian Metode
E OQ
(E conomical Order Quantity
).Menurut Gitusudarmo (2002:101) EOQ ( Economical Order Quantity) adalah:
“
Merupakan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kalipembelian”.
Menurut Hansen dan Mowen (2005:473) EOQ ( Economical Order Quantity) adalah:
“
EOQ ( Economical Order Quantity) atau kuantitas pesanan ekonomis adalah sebuah contoh dari sistem persediaan yang bertujuan menentukan kuantitas pesanan yang akanmeminimalkan total biaya”.
Jadi dari beberapa penjelasan mengenai pengertian EOQ ( Economical Order Quantity) dapat disimpulkan bahwa suatu metode pembelian bahan baku yang optimal yang dilakukan pada setiap kali pembelian dengan meminimalkan biaya persediaan.
Untuk menghitung EOQ terlebih dahulu dihitung biaya pesan dan biaya simpan per satuan bahan baku, (Heizer dan Render, 2011 : 323):
1. Biaya Pemesanan = {Persamaan 1}
2. Biaya penyimpanan = ℎ ℎ {Persamaan 2}
Perhitungan EOQ menurut Handoko (1999 : 340) adalah sebagai berikut:
3.
=
√ SDH {Persamaan 3}Keterangan:
EOQ : Kuantitas pembelian optimal
S : Biaya pemesanan setiap kali pesan D : Penggunaan bahan baku per tahun H : Biaya penyimpanan per unit
Grafik model persediaan EOQ dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Grafik Tingkat Persediaan dan Waktu. Sumber : Heizer dan Render (2011).
Gambar diatas menunjukkan bahwa tingkat persediaan menentukan rata-rata dengan jumlah barang yang telah dipesan. Karena menyesuaikan dengan waktu dan tingkat penggunaanya.
Gambar 2.2 Grafik Biaya Total Kuantitas. Sumber : Heizer dan Render (2011).
Gambar diatas menunjukkan bahwa jika kuantitas pesanan bertambah maka biaya penyimpanan bertambah pula, tapi biaya pesanan berkurang. Sebaliknya bila jumlah pesanan berkurang maka biaya penyimpanan juga berkurang, namun biaya pesanan ( set up) bertambah. kuantitas pesanan optimum terjadi pada saat titik dimana kurva biaya pemesanan dan kurva biaya penyimpanan bersilangan.
Berikut ini adalah contoh soal metode EOQ:
1. PT ABC pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 240.000 unit. Harga bahan baku per unit Rp.2000. biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp.150.000. sedangkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata-rata persediaan.
Diminta : a. Hitunglah jumlah biaya pemesanan b. Hitunglah jumlah biaya penyimpanan Jawab: a. EOQ =
√
... EOQ =√
55% =√144000000
=120000
b. TCC = (Q*/2)S = (150000/120000) = 1,25 kali penyimpananKet : TCC (Total Biaya Simpan) : Q* (Jumlah Pesanan)
2.9 Alat Pengembangan Sistem
2.9.1 Bagan Alir Dokumen (
F lowchart).
Bagan alir dokumen adalah teknik analitis bergambar yang digunakan untuk menjelaskan berapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Bagan alir dokumen mencatat cara proses bisnis yang dilakukan dan cara dokumen mengalir melalui organisasi. Bagan alir dokumen juga digunakan unutk menganalisis cara meningkatkan proses bisnis dan alur dokumen. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan:
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama Penjelasan
Simbol
I nput/Output
Dokumen Dokumen atau laporan
elektronik atau kertas.
Berbagai salinan dokumen kertas.
Simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen pada muka dokumen di sudut kanan atas.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Penjelasan
Entri data elektronik Alat entri data elektronik seperti computer, terminal, tablet atau telepone. Simbol Pemrosesan
Operasi manual Operasi pemrosesan yang dilakukan secara manual.
Pemrosesan computer Fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh komputer,biasanya menghasilkan
perubahan dalam data atau informasi.
Simbol Penyimpanan
Database Data yang disimpan
secara elektronik dalam database.
File dokumen kertas Huruf mengidikasikan file urutan pemesanan, N= secara numeric, A= secara alphabet, D= secara tanggal.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Penjelasan
Jurnal atau buku besar
Jurnal atau buku besar akuntansi berbasis kertas.
Simbol Arus dan lain-lain
Arus dokumen atau pemrsesan
Mengarahkanarah
pemrosesan atau dokumen, arus normal ke bawah dan ke kanan. konektor dalam
halaman
Menghubungkan arus pemrosesan pada halaman yang sama, penggunaannya
menghindari garis yang melintasi halaman.
konektor luar halaman
Entri dari atau keluar ke halaman lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik interupsi dalam proses, juga digunakan
untukmengidentifikasi pihak luar.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
Simbol Nama Keputusan
Keputusan Langkah pembuatan
keputusan.
Anotasi (catatan tambahan)
Penambahan komentar deskriptif atau catatan penjelasan sebagai
klasifikasi. Sumber : Romney dan Steinbart (2014:68)
2.9.2
Data F low Diagr am
(DFD)Menurut Romney dan Stainbart (2014:68) DFD adalah:
“DFD (
Data Flow Diagram) adalah menjelaskan arus data dalam organisasisecara grafis
”
.Simbol-simbol yang digunakan untuk pembuatan DFD adalah:
Tabel 2.2 Simbol Diagram Arus Data (
Data F low Diagr am
-DFD)Simbol Keterangan
Sumber dan tujuan data, orang dan organisasi yang mengirim data ke dan meneria data dari sistem yang mewakili oleh kotak persegi. Tujuan data disebut sebagai penampung data.
Arus Data, arus data kedalam proses disajikan oleh garis lengkung atau garis lurus dengan penuh.
Tabel 2.2 Simbol
Data F low Diagram
(Lanjutan)Simbol Keterangan
Proses-proses Transformasi, proses
mentransformasi data dari input ke output diwakili oleh lingkaran. Sering disebut sebagai gelembung.
Penyimpanan Data, tempat penyimpanan data diwakili oleh dua garis horizontal.
Sumber : Romney dan Steinbeart (2014:61).
Tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD : menurut A.S dan Shalahudin(2013:72):
1. Membuat DFD level 0 atau sering disebut Contexs Diagram. DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang atau sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dokembangkan dengan entitas luar.
2. Membuat DFD level 1, DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modil-modul yang akan ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil breakdown DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.
3. Mrmbuat DFD level 2, modul-modul level 1 dapat di breakdown menjadi DFD level 2. Modul mana saja yang akan di breakdown lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Jumlah DFD level 2 sama dengan jumlah pada DFD level 1 yang di breakdown.
4. Membuat DFD level 3 dan seterusnya. DFD level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD level atasnya. Breakdown pada level 3,4,5 dan seterusnya aturanya sama persis dengan DFD level 1
atau level 2.
2.9.3
E ntity Relationship Diagram
(ERD)Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Berikut simbol-simbol ERD yang digunakan:
Tabel 2.3 Simbol-simbol
E ntity Relationship Diagram
Simbol Keterangan
Entitas/ Entity, merupakan data inti yang akan disimpan pada basis data, benda yang memiliki data harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer, penanaman entitas biasanya lebih ke kata benda.
Atribut, merupakan file atau kolom data yang butuh disimpan dalam satu entitas.
Atribut kunci primer, merupakan file atau kolom data yang butuh disimpan dalam satu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id, kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi tersebut dapat bersifat unik.
Tabel 2.3 Simbol-simbol
E ntity Relationship Diagr am
(Lanjutan)Simbol Keterangan
Atribut Multinilai/ Multivalue, merupakan file atau kolom data yang butuh disimpan dalam satu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi, merupakan relasi yang menghubungkan antar entitas,biasanya diawali dengan kata kerja.
Asosiasi, merupakan penghubung antara relasi dan entitas dimana ke dua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakai.
Sumber : A.S dan Shalahudin (2013:50)
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimal entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Fathansyah (2012:78) terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:
1. One to one relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan table dan relasi antara keduanya, diwakili dengan panah tunggal.
2. One to many relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula sebaliknya. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukan table dan relasi antar keduanya,
diwakili dengan panah tunggal untuk satu (one) dan panah ganda banyak (many).
3. Many to many relationship
Hubungan antara file pertama dan file kedua banyak berbanding banyak. Model relasional, entitas akan diterjemahkan menjadi table. Table adalah koleksi rekaman yang merupakan daftar semua elemen atau field yang diperoleh pada saat analisis dengan Diagram Alir Data. Penetuan kunci merupakan hal yang paling esensial pada basis data relasional. Kunci tidak sekedar sebagai metode untuk mengakses suatu baris tertentu, tetapi sekaligus juga menjadi pengenal unik terhadap tabel. Jenis kunci pada tabel adalah sebagai berikut:
1. Kunci kandidat
Kunci kandidat adalah satu field atau satu set minimal field yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dari tabel.
2. Kunci Primer
Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci utama untuk mewakili atau mengidentifikasi baris dan tabel.
3. Kunci Tamu
Kunci tamu adalah field yang menunjukan ke kunci primer pada tabel lain. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan primer induk.
2.10 Metode Pengembangan Sistem
Metode SDLC air terjun (waterfall ) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential Linier ) atau alur hidup klasik (Classic Life Cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuansial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (Support ).
Gambar 2.3 Model Waterfall
Sumber : A.S dan Shalahudin (2013:28) 1. Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user . Spesifikasi
kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan. 2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak, representatif antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplemetasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.
3. Pengkodean Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program computer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (eror ) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
Menurut Pressman kelebihan dari menggunakan model waterfall :
1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan pelaksanaannya secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahapan
tertentu.
2. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen
tertentu.
3. Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Menurut Pressman kelemahan dari menggunakan model waterfall :
1. Waterfall model bersifat kaku sehingga penanganan perubahan pada saat proses sedang berlangsung menjadi lebih sulit.
2. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
3. Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke t ahap selanjutnya. 2.11 Pengertian
Database
Menurut Marshall B. Romney (2011:95) Database adalah:
“
Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Sistem database dibangun untuk mengatasimasalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama”.
Menurut M. Shalahudin (2013 : 43), database adalah:
“
Database adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses denganmudah dan cepat”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah suatu media untuk menyimpan gabungan file agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Manfaat penggunaan dari database:
1. Memudahkan dalam pembuatan aplikasi baru 2. Cepat dan mudah
3. kontrol dan terpusat 4. Keamanan akan data
Beberapa jenis-jenis dari database:
1. Database Relasional ( Relational Database)
Database relasional merupakan jenis database untuk mengakses update, dan mencari informasi berdasarkan hubungan data yang disimpan dalam tabel yang berbeda. Database relasional juga dapat menjalankan query yang melibatkan beberapa database.
2. Database Analitik ( Analytical Database)
Merupakan database penyimpanan arsip atau data history yang hanya dapat dibaca dan digunakan untuk analisis.
3. Database Operasional (Operational Database)
Database Operasional pada umumnya digunakan untuk mengelola bit data yang lebih dinamis.
2.12.
Structrured Query Language
(SQL
) Menurut Romney (2011 : 121) SQL adalah :“
SQLadalah bahasa permintaan yang luas tetapi mudah”.
Menurut M. Shalahuddin (2013:47) SQL adalah:
“bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS.
SQLawalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa permintaan yang luas yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS.
Menurut Destwentyo (2013) SQL memiliki beberapa jenis yaitu: 1. DDL ( Data Definition Language)
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian struktur database. DDL memiliki perintah seperti (Create, alter, rename, dan drop).
2. DML ( Data Manipulation Language)
DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. DML memiliki perintah seperti
Menurut Arif Budiman (2015) SQL memilki kegunaan dan fungsi yaitu: 1. Dapat membuat tabel baru dalam sebuah database tertentu.
2. Mampu membuat prosedur sederhana yang bisa disimpan dalam database. 3. Mampu mengatur dan melaksanakan hak akses yang terdapat pada tabel. 4. Mampu mengambil data dengan mudah dari database.
5. Dapat dengan mudah mengeksekusi query yang terdapat pada databse. 6. Dapat mempermudah mengakses dan juga bisa memanipulasi database.
2.13.
Database Management System
(DBMS / RDBMS) Menurut Marshall B. Romney (2011 : 125) DBMS adalah:“DBMS adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,
mengelola, dan
menampilkan data”.
Berikut adalah contoh pengaksesan data pada DBMS dengan SQL yang secara umum terdiri dari 4 hal:
1. Memasukkan data (insert ) 2. Mengubah data (update) 3. Menghapus data (delete) 4. Menampilkan data ( select )
2.14. Pengertian Analisis
P I E C E S
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan atau yang sering disebut dengan analisis PIECES . Menurut Al Fatta (2007) mengatakan bahwa analisis PIECES yaitu :
1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance)
Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput ) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (response time).
2. Analisis Informasi ( Information)
Information merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen (marketing ) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. 3. Analisis Ekonomi ( Economy)
Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat.
4. Analisis Pengendalian (Control )
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian
data yang diproses.
5. Analisis Efisiensi ( Efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan.
6. Analisis Pelayanan (Service)
Peningkatan pelayanan memperlihatkan katagori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing ), user dan bagian lain yang merupakan symbol kualitas dari suatu sistem informasi.
2.15. Rancangan Pengujian
Metode pegujian yang digunakan dalam penelitian adalah Black Box Testing . Pengujian Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukkan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan kemampuan
program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dan dapat diketahui kesalahan-kesalahannya.
Uji coba dengan Black Box pada sistem ini bertujuan untuk menentukan fungsi cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan. Langkah pengujian ini menggunakan dua kasus uji yaitu apabila sistem berjalan sesuai dengan harapan dan apabila terjadi kesalahan input. (Tumimomor dkk, 2013).
Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
Kelebihan menggunakan pengujian metode Black box:
1. Black box testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.
2. Black box testing dapat memilih subset test yang secara efektif. Dengan cara pengujian Black box juga dapat membantu memaksimalkan testing investment .
Kelemahan menggunakan pengujian metode Black box:
1. Ketika user menggunakan Black box testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos diuji.
2. Tidak sampai level code, sehingga tester tidak mengetahui level security dari software tersebut.
3. Metodologi Penelitian 3.1 Objek Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha WayBerulu merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Perkebunan Indonesia salah satu Unit dari 28 Unit Usaha yang dikelola PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dan berada dalam wilayah Distrik Way Sekampung yang mengolah bahan baku lateks menjadi karet remah bermutu tinggi dan terletak didesa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan,
Kabupaten Pesawaran.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara (Interview)
Pengumpulan data dengan metode interview yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung.
2. Pengamatan (Observation)
Metode pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara langsung. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.
3. Dokumentasi (Documment)
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara membaca, mencatat, mengutip dan mengumpulkan data data secara teoritis dari buku - buku dan internet sebagai landasan penyusunan penelitian.
3.3 Kerangka Pemecahan Masalah Menggunakan Analisis
P I E C E S
1. PerformancePengolahan data yang ditulis berpotensi menimbulkan kesalahan dalam pemrosesan data serta dibackup kedalam Microsoft excel beban kerja lebih berat karena pemrosesan yang berulang.
2. Information
3. Economics
Analisis ekonomi merupakan motivasi paling umum dari suatu proyek dan persoalan ekonomi dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Karena jumlah keuntungan yang ditentukan per produk biasanya hanya berupa perkiraan kasar saja, sehingga belum pasti diketahui jumlah dalam
kuantitas biaya tersebut seberapa besar untung yang diperoleh. 4. Control
Pengendalian atau disebut juga dengan keamanan, tugas bisnis perlu dikontrol dan dibetulkan. Dokumen perhitungan kuantitas biaya dapat dengan mudah hilang dan diambil oleh orang-orang yang tidak berwenang. 5. Efficiency
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak- banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pencatatan dan jumlah kuantitas biaya yang masih ditulis tangan ke dalam sebuah buku besar dan spredsheet .
6. Service
Peningkatan dalam hal pelayanan yang diberikan oleh sistem persediaan jumlah barang yang hanya memperhitungkan kuantitas biaya total bahan baku, biaya overhead dan biaya tenaga kerja. Proses perhitungan secara manual ini, dapat menyebabkan beberapa kendala yaitu presentase keuntungan yang tidak pasti.
Tabel 3.1 Tabel Analisis
Pieces
Analisis Sistem lama Sistem Baru
Performance - Sistem lama masih menggunakan cara manual yaitu pencatatan dalam buku besar dan spredsheet .
- Aplikasi sistem dapat menginputkan data persediaan
Tabel 3.1 Tabel Analisis
Pieces
(Lanjutan)Analisis Sistem lama Sistem Baru
- Tidak adanya sistem pencatatan bukti laporan persediaan. metode EOQ ( Economical Order Quantity) sehingga dapat mempermudah dalam menentukan kuantitas biaya. - Karyawan dapat mencetak bukti laporan kuantitas biaya kapan saja.
Information - Tidak adanya bukti permintaan persediaan dan jumlah barang. - Karyawan dapat mencetak dan mengetahui bukti permintaan persediaan yang sesuai.
Economy - Pemborosan dalam
penyimpanan data sehingga mengakibatkan kesalahan dalam menentukan jumlah kuantitas biaya.
- Membutuhkan kuantitas biaya dalam pembuatan
sistem persediaan.
Control - Tidak adanya bukti tentang berapa banyak barang yang
tersedia.
- Adanya bukti
mengenai berapa banyak serta jumlah barang. Effeciency - Dalam mencatat data
barang dan jumlah barang
- Karyawan dapat menginputkan serta
Tabel 3.1 Tabel Analisis
Pieces
(Lanjutan)Analisis Sistem lama Sistem Baru
sering terjadi kekeliruan karna masih dicatat dalam buku besar dan spredsheet .
menentukan jumlah barang menggunakan metode EOQ ( Economical Order Quantity) sehingga dapat menghasilkan data yang sesuai.
Service - Pelayanan terhadap penyajian data-data masih lambat dikarnakan oleh penyimpanan yang masih kurang dan menggunakan buku besar dan spredsheet .
- Penyajian data-data cepat, dikarenakan penyimpanan sudah menggunakan metode EOQ ( Economical Order Quantity) sehingga memudahkan dalam menentukan kuantitas biaya.
Kesimpulan dari analisis PIECES yaitu bahwa sistem lama dinilai kurang dapat mendukung kebutuhan perusahaan karena bersifat sederhana dan dilakukan dengan cara manual yaitu masih dicatat dalam buku besar dan spredsheet . Hal ini menyebabkan lambat atau sulitnya mendapatkan informasi persediaan. Dan akan sangat menyulitkan untuk dapat menghasilkan laporan yang cukup detail dan akurat setiap harinya hal itu disebabkan karena data-data yang dimasukkan masih dapat menyebabkan kesalahan dan lain sebagainya.
3.4. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian
Dalam sistem informasi manajemen inventory material pada PTPN VII Unit Wayberulu diperlukan software dan hardware sebagai penunjang kebutuhan pembuatan sistem tersebut diantaranya:
3.4.1. Perangkat Keras
Spesifikasi minimal prangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengembangan sistem persediaan ini yaitu terdiri dari:
1. Processor Dual Core 2.6 Ghz
2. Random Accses Memory (RAM) 2 GB
3. Monitor LCD 15 Inch dengan resolusi 1280 x 800 pixel. 4. Harrdisk 320 GB
5. Keyboard, Keyboard, dan Mouse .
6. CPU , Motherboard dan Power Supply 12 Volt 35 Ampere
3.4.2. Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku CV Aneka Printing adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi Microsoft Windows 7 2. Database SQL Yog Enterprise 7.14 3. Program aplikasi NetBeans IDE 7.0.
3.5. Usulan Penelitian 3.5.1 Kerangka pemikiran
3.5.2 Tahapan Penelitian Kajian Literatur - Jurnal - Skripsi - Buku Pengumpulan Data - Observasi - Wawancara - Dokumentasi Identifikasi - Definisi Masalah - Lingkup Penelitian
Tahap 1 : STUDI PUSTAKA DAN LITERATUR
Penelitian Terdahulu Wawancara Bagian Gudang
Tahap 2 : ANALISIS DATA
Desain Sistem
Desain Fisik
Tahap 3 :PEMODELAN DESAIN
Black Box Tahap 4 : Pengujian Kesimpulan Saran Tahap 5 : PENUTUP TAHAPAN PENELITIAN P R O B L E M I D E N T I F I C A T I O N I N T E R V E N T I O N E V A L U A T I O N R E F L E C T I O N & L E A R N I N G User Interface Desain Konsep
Desain Logik Diagram
Konteks & DFD Konseptual
1. Tahap 1 : Studi Literatur dan Identifikasi
Kajian literatur mengenai penelitian ini didapat dari jurnal, web, pages dan buku. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Setelah itu dilakukan identifikasi terhadap objek penelitian dengan definisi masalah dan lingkup penelitian.
2. Tahap 2 : Analisis Data
Analisis data berguna untuk mengetahui masalah-masalah dan bagaimana cara penyelesaiannya sehingga sistem yang akan kita buat bermanfaat. Data-data yang dibuat yaitu dari penelitian terdahulu.
3. Tahap 3 : Pemodelan Sistem
Tahapan ini melakukan pemodelan atau desain yang terdiri dari perancangan arsitektur sistem yaitu merancang sistem yang akan kita bangun.
4. Tahap 4 : Pengujian
Tahapan ini merupakan tahapan pengujian terhadap program yang sudah kita buat apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Tahapan pengujian ini
menggunakan pengujian black box. 5. Tahap 5 : Penutup
Kemudian pada tahap ini memberikan isi dari kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang sudah dibuat.
3.6 Sistem Berjalan
3.6.1 Alur Sistem Berjalan
Berdasarkan dari data yang diperoleh alur kerja sistem informasi manajemen inventory pada PTPN VII Unit Wayberulu yang sedang berjalan dapat dilihat pada keterangan dibawah ini :
1. Dimulai dari barang masuk kegudang.
2. Admin gudang membuatkan LPB (Laporan Penerimaan Barang). 3. LPB (Laporan Penerimaan Barang) diperlihatkan ke bagian afdeling.
4. Afdeling membuat permintaan barang kegudang sesuai LPB (Laporan Penerimaan Barang).
5. Admin gudang membuat permintaan bon.
6. Permintaan bon dan LPB (Laporan Penerimaan Barang) diserahkan manajer, bon di acc manajer.
7. Permintaan bon di acc manajer, kemudian diserahkan ke afdeling untuk di tandatangani oleh admin gudang.
8. Setelah di tandatangani oleh afdeling, permintaan bon asli di simpan oleh admin gudang, sedangkan yang copy disimpan oleh afdeling.
Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
3.7 Desain Sistem
Desain sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem. Desain sistem dilaksanakan
dalam 2 tahap yaitu tahap desain logic dan desain fisik. 1. Desain
Logic
Desain logic menggambarkan bagaimana diagram konteks dan data flow diagram untuk rancangan sistem yang diusulkan.
a. Desain
Logic
Diagram KonteksDiagram konteks adalah gambaran umum yang menjelaskan kegiatan keseluruhan proses sistem secara garis besar berdasarkan prosedur persediaan barang.
Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
b. Desain
Logic
Data Flow Diagram(DFD)
Level 0Diagram ini untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen inventory pada PTPN VII Unit Wayberulu.
Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
c. Desain
Logic
Data Flow Diagram(DFD)
Level 1Diagram ini merupakan penjabaran yang menggambarkan proses-proses yang terdapat dalam sistem.
Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
Gambar 3.6
Data F low Diagr am
Level 13.8
E ntity Relationship Diagram
(ERD)Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
3.9 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.8 Relasi Antar Tabel Ket : LPB (Laporan Penerimaan Barang)
3.10
I nterface
Form login merupakan tampilan awal sistem informasi manajemen inventory , yang akan digunakan untuk masuk kedalam sistem ( login). Untuk masuk pengguna harus memasukkan username dan password .
Gambar 3.9 Tampilan Menu
Login
3.11 Menu Utama Gudang
Form menu utama gudang merupakan menu utama dalam aplikasi karena berfungsi untuk mengakses menu-menu lainnya yang terdapat pada aplikasi.
Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 3.10 sebagai berikut.
3.12 Menu
Form
AdminForm menu admin adalah untuk melakukan penginputan data diri admin sebelum melakukan penginputan data-data selanjutnya.
Gambar 3.11 Tampilan Menu
Form
Admin3.13 Menu
Form
AfdellingForm afdelling adalah untuk mengetahui apa saja barang yang akan diterima dari bagian gudang.
3.14 Menu
Form
Data PemesananForm data pemesanan adalah form untuk mengetahui data-data yang akan dipesan dan yang telah dipesan.
Gambar 3.13 Tampilan Menu
F orm
Data Pemesanan3.15 Menu
Form
Data Stok BarangForm data stok barang adalah form untuk mengetahui apa saja nama dan jenis barang yang ada di gudang.
3.16 Menu
Form
Data LPB (Laporan Penerimaan Barang)Form data LPB ( Laporan Penerimaan Barang) adalah form data-data dalam penerimaan barang yang telah dipesan.
Gambar 3.15 Tampilan Menu
F orm
Data LPB (Laporan Penerimaan Barang)3.17 Menu
Form
Data BonForm data bon adalah form data yang diperoleh dari hasil catatan pemesanan barang.
3.18
Form
Menu Utama AfdellingForm menu utama afdelling adalah form menu utama dalam bagian afdelling untuk mengakses menu-menu lainnya.
Gambar 3.17 Tampilan
F orm
Menu Utama Afdelling3.19
Form
Menu Data PermintaanForm menu data permintaan adalah form untuk menerima data barang sebelum diterima oleh bagian afdelling.
3.20
Form
Cetak Laporan Data BarangForm cetak laporan data barang adalah form untuk mencetak laporan yang telah dibuat.
Gambar 3.19 Tampilan Menu
F orm
Cetak Laporan Data Barang3.21
F orm
Hasil Cetak Laporan Data BarangForm hasil cetak laporan data barang adalah form untuk melihat hasil laporan data barang yang telah dicetak.
3.22 Jadwal Penelitian
Dibawah ini adalah jadwal penelitian yang telah dilakukan.
No Nama Kegiatan Tahun 2017
Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli 1 Wawancara 2 Pengamatan 3 Tinjauan Pustaka 4 Dokumentasi 6 Analisis Sistem 7 Desain Konseptual 8 Desain Fisik 10 Ujian Skripsi