TUGAS IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2 TUGAS IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
(PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI) (PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI)
Nama
Nama : : Kelompok Kelompok 1 1 sopo sopo ae?ae? NPM
NPM : : 1251241712512417 Jurusan
Jurusan : : Teknik Teknik SipilSipil
UNIVERSITAS KADIRI UNIVERSITAS KADIRI FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK KEDIRI 2014 KEDIRI 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat anugerah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI”.
Makalah ini berisikan tentang pembahasan tentang dasar irigasi dan sistem manajemen irigasi. Hasil dari Study Lapangan yang dilaksanakan di Bendung Semayat dan Bendung Karet Menturus.Harapan kami semoga Makalah ini dapat memenuhi salah satu syarat untuk Mengikuti Ujian Semester, guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Irigasi & Bangunan Air di Universitas Kadiri Kediri.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki mungkin banyak sekali kekurangan, karena pengetahuan yang kami miliki masih kurang dan belum cukup luas pada bidang irigasi dan bangunan air. Oleh kerena itu kami semua mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami semua bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT , Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Kediri, 16 Juni 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... . 2
DAFTAR ISI... . 3
BAB I PENDAHULUAN... . 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
II.I IRIGASI ... 8
II.I.I Pengertian Irigasi ... 8
II.I.II Fungsi Irigasi ... 10
II.I.III Tujuan Irigasi ... 10
II.I.IV Manfaat Irigasi ... 11
II.I.II Jaringan Irigasi Teknis ... 12
II.II.II Penerapan Manajemen Irigasi ... 15
BAB III PENUTUP ... 16
III.1 Kesimpulan ... 17
FOTO DUKUMENTASI ... 19
BAB I
PENDAHULUAN
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, antisipasi kekeringan serta banjir dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri lahan dan menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau agar persediaan air tetap tersedia.
Sering pemberian air pada petakan irigasi terjadi kelebihan yang menyebabkan banyaknya air yang terbuang , sehingga air tidak efisiens di lapangan. Oleh karena itu perlu manajemen irigasi untuk memanage sistem pemberian air irigasi yang lebih efisien, Dalam hal ini air yang disalurkan ke lahan
harus tepat waktu dan jumlah dengan yang dibutuhkan di lahan.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air sungai, maka penggunaan air dan produktivitas irigasi Bila harus dimaksimalkan. Penerapan pola tanam (Persawahan) dan sistim pemberian air terus menerus (continous flow system) ataupun dengan sistem terputus-putus pada petak tersier daerah irigasi, Karena itu dalam rangka peningkatan efisiensi penggunaan debit air irigasi, perlu dilakukan kajian terhadap hasil perencanaan sistem pemberian air pada petak tersier dan pola tanam. Jenis- jenis sistem irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak, dan lain-lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.I IRIGASI
II.I.I Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah
ataupun yang mendorong degradasi tanah karna air.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada lahan-lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
II.I.II Fungsi Irigasi
· memasok kebutuhan air tanaman
· menjamin ketersediaan air bila kekeringan · menurunkan suhu tanah
· mengurangi kerusakan akibat frost · melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah
II.I.III Tujuan Dibuatnya Bendung Gerak Semayat · untuk membantu para petani dalam
mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan air.
· Meningkatkan Produktifitas di sektor Pangan terutama beras
· Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
· Meningkatkan intensitas tanam
· Meningkatkan dan memberdayakan
masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi perdesaan
II.I.IV Manfaat Irigasi
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, manusia dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.
II.I.V Jaringan irigasi teknis
jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap, bangunan silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang yang terdapat dalam suatu lahan, yang petak sawahnya memanfaatkan air dari sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah peta di mana terlihat susunan suatu jaringan irigasi mulai dari bendung sampai saluran pembuang. bangunan utama, jaringan dan trase saluran irigasi, jaringan dan saluran pembuang, petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, lokasi-lokasi bangunan (bagi, sadap, silang), batas-batas daerah irigasi, daerah yang tidak diairi (desa, makam, gedung-gedung),
jaringan dan trase jalan, dan daerah-daerah yang tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa, bukit, dll).
· Petak tersier adalah, suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-petak kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu bangunan sadap. Petak tersier ini dilengkapi pula dengan boks-boks tersier, kuarter, saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta bangunan silang seperti yang ada di jaringan irigasi.
· Petak sekunder, terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan,
sehingga air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
· Petak primer, terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
II.II MANAJEMEN IRIGASI II.II.I Manajemen Irigasi
manajemen adalah serangkaian proses mengelola suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang se efisien dan se efektif mungkin.
Jadi manajemen irigasi adalah serangkaian proses untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se efektif mungkin.
Terbatasnya ketersediaan Sumber Daya Air membuat manusia berfikir untuk membuat suatu bangunan penahan air (waduk, bendung, dll), yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian Daerah Irigasi merupakan representatif dalam sistem irigasi pada daerah irigasi.
II.II.II Penerapan Manajemen Irigasi
masalah setelah daerah irigasi dibangun dan untuk memanfaatkan sumber daya air yang terbatas, adalah bagaimana cara pengelolaan sistem irigasi tersebut sehingga dapat selalu berfungsi dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan.
Untuk mengatasi permasalahan yang muncul di kemudian hari di butuhkan penerapan manajemen irigasi yang baik, dan pengelolaan sistem irigasi yang baik pula, di antaranya pemeliharaan bangunan irigasi secara berkala, renovasi bangunan yang rusak atau sudah tak layak untuk menghindarkan terhambatnya supply air, atau berlebihannya air yang mengalir,
sehingga air yang mengalir tidak di gunakan secara optimal.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab belum maksimalnya sistem dan manajemen irigasi di indonesia antara lain yaitu masih terbatasnya pengelolaan terhadap prasarana fisik, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi dan sumber daya manusia serta kurangnya pembinaan pemerintah pada sistem irigasi, untuk itu di harapkan agar pengelolaan sistem irigasi dilakukan secara koordinasi antar beberapa instansi pemerintah agar sistem irigasi di negara kita menjadi lebih optimal.
BAB III PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Jadi pengaplikasian manajemen irigasi adalah adalah serangkaian proses untuk menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se efektif mungkin.
Tujuan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu.
FOTO DOKUMENTASI