• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN :"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

213

METODE MASSAGE ABDOMINAL LIFTING SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN KALA I

Siti Farida1*

,

Ana Zuliana2 1

AKBID Citra Medika, faridajihan45@yahoo.co.id

2

AKBID Citra Medika, aishabilqisnugroho.gmail.com

ABSTRAK

Nyeri persalinan yang tidak cepat teratasi dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi, karena nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu. Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat penting sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat (Hermawati 2009). Tindakan nonfarmakologis dalam manajemen nyeri merupakan metode alternatif yang digunakan pada ibu untuk mengurangi nyeri persalinan. Metode non farmakologis dapat memberikan efek relaksasi dan dapat membantu meringankan ketegangan otot dan emosi serta dapat mengurangi nyeri persalinan (Astuti 2009). Salah satu upaya yang diyakini dapat meringankan nyeri saat persalinan kala I yaitu metode

Massage Abdominal Lifting.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode Massage Abdominal Lifting untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. Luaran penelitian untuk pengayaan

bahan ajar. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi Eksperimental dengan Pre and post test without control. Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dengan pre test.Berdasarkan hasil uji t-test didapatkan hasil Sig (2-tailed) menunjukkan nilai 0,000 (p value < α 0,05) dan t tabel 7,766 sehingga didapatkan hasil bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan massage abdominal lifting dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I. Teknik massage abdominallifting efektif dapat mengurangi nyeri persalinan pada kala I dengan hasil mean sebesar 0,692.

Kata Kunci: Massage Abdominal Lifting_Nyeri Persalinan

ABSTRACT

Labor pain is not resolved quickly can cause death in mothers and infants, because of pain caused breathing and heart rate will increase which causes the mother's blood and oxygen flow to the placenta disturbed. Handling and control of labor pain, especially in the first stage of the active phase is very important as a determinant of whether a mother's point of delivery can lead a normal delivery or end with an action due to the complications caused very severe pain (Hermawati 2009). Nonpharmacologic pain management actions in an alternative method that is used in women to reduce labor pain. Non-pharmacological methods can provide a relaxing effect and can help relieve muscle tension and emotions and can reduce labor pain (Astuti, 2009). One effort that is believed to relieve pain during first stage of labor is the method of Lifting Abdominal Massage. The purpose of this study to determine the effectiveness of Abdominal Massage Lifting method to reduce labor pain when I. Outcomes research on the enrichment of teaching materials. This type of research is quantitative research, quasi experimental. This research uses quasi experimental study design with pre and post test without control. Effectiveness of the treatment was assessed by comparing the value of the pre-test post test. Based on the results of t-test showed Sig (2-tailed) showed a value of 0.000 (p value <α 0.05) and 7.766 t table that showed that H0 rejected and Ha accepted which means that there is a significant difference before and after the massage abdominal lifting tackle labor pain in the active phase I. stage lifting an abdominal massage technique can effectively reduce labor pain in the first stage with a mean of 0,692 results.

Keywords : Abdominal Massage Lifting_Labor Pain

PENDAHULUAN

Persalinan merupakan sesuatu peristiwa yang menegangkan bagi kebanyakan wanita. Seorang ibu yang sedang menghadapi persalinan cenderung merasa takut, terutama pada ibu primigravida. Namun ketika seorang ibu merasa sangat takut maka secara otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit, sehingga rasa sakit saat persalinan akan lebih terasa. Pada ibu primigravida rasa sakit berlangsung 12-14 jam. Wall dan Malzack meyakini bahwa nyeri harus

(2)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

214

diringankan dengan efektif karena bila nyeri disertai reaksi stress memiliki efek berbahaya terhadap ibu dan kemungkinan juga pada janin (Danuatmaja 2004).

Nyeri yang tidak cepat teratasi dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi, karena nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan meningkat yang menyebabkan aliran darah dan oksigen ke plasenta terganggu. Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat (Hermawati 2009).

Manajemen secara nonfarmakologis sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin. Tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang kuat,dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat. Banyak teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri persalinan Kala I fase aktif. Teknik-teknik tersebut meliputi distraksi, relaksasi, teknik bernapas, terapi musik, hidroterapimassage dan pijat (Henderson & Jones, 2006).

Massage cara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama

persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan, ibu yang dipijit 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh melepaskan 22 senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami. Endorphin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Dalam persalinan, pijat juga membuat ibu merasa lebih dekat orang yang merawatnya. Sentuhan seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah dan kuat. Banyak bagian tubuh ibu bersalin dapat dipijat, seperti kepala, leher, punggung, dan tungkai. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu, apakah tekanan yang diberikan sudah tepat. Usapan pelan pada perut (Abdominal lifting) juga akan terasa nyaman saat kontraksi. (Meiliasari & Danuatmadja, 2004) ; (Simkin, 2007).

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di BPM Fajar di Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, masih tingginya angka kejadian ibu bersalin yang dirujuk ke Rumah Sakit atas permintaan pasien sendiri karena tidak bisa menahan rasa nyeri persalinan dan ingin mengakhiri persalinan dengan tindakan SC. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti efektivitas metode Massage Abdominal Lifting sebagai upaya untuk mengurangi nyeri persalinan kala I.

TINJAUAN PUSTAKA

Nyeri persalinan adalah rasa tidak nyaman selama proses persalinan yang disebabkan oleh kontraksi otot rahim karena adanya dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia rahim. Penyebab nyeri persalinan kala I adalah akibat kontraksi rahim. Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan servik serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sacrum. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi (Bobak, 2004).

Menurut Perry & Potter (2005), karakteristik yang paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut. Klien sering kali diminta untuk mendeskripsikan nyeri sebagai nyeri ringan, sedang atau berat. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi Verbal Descriptor Scale(VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari 3-5 kata. Pendeskripsi ini dirangking mulai dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Alat VDS ini memungkinkan klien untuk mendeskripsi nyeri. Skala penilaian numeric (Numerical Rating Scale, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.

Menurut Bobak (2004), Ada beberapa metode untuk mengurangi nyeri persalinan non farmakologis salah satunya yaitu massage. Massage salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit yang dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke korteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat diblok

(3)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

215

yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang berdiameter besar yang menyebabkan gate

control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat diteruskan ke korteks serebral.

Massage cara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman selama

persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan, ibu yang dipijit 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi karena pijat merangsang tubuh 22 melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami. Endorphin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Dalam persalinan, pijat juga membuat ibu merasa lebih dekat orang yang merawatnya. Sentuhan seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah, dan kuat. Banyak bagian tubuh ibu bersalin dapat dipijat, seperti kepala, leher, punggung, dan tungkai. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu, apakah tekanan yang diberikan sudah tepat. (Meiliasari & Danuatmadja, 2004).

Usapan pelan pada perut (Abdominal lifting) juga akan terasa nyaman saat kontraksi. Rencana untuk menggunakan pijatan atau sentuhan yang disukai dalam persalinan dapat dipilih sebagai berikut: sentuhan pelan dengan ketukan yang berirama, usapan keras, pijatan untuk melemaskan otot-otot yang kaku, dan pijatan keras atau gosokan di punggung (Simkin, 2007).

Metode massage abdominal lifting adalah dengan cara: membaringkan pasien pada posisi terlentang dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien,kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah puncak perut tanpa menekan kearah dalam, kemudian ulangi lagi (Bobak, 2004).

METODE

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode Massage Abdominal Lifting sebagai upaya untuk mengurangi nyeri persalinan kala I. Penelitian ini dilakukan di BPM Fajar Endrowati, Beji, Andong, Boyolali. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang melakukan persalinan spontan dengan menggunakan sampel sebanyak 52 responden. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan observasi intensitas nyeri setelah dilakukan perlakuan (massage abdominal lifting ). Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test design tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu massage abdominal lifting terhadap subyek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (post

test).

HASIL

1. Nyeri Ibu Bersalin sebelum diberikan massage abdominal lifting

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Ibu Bersalin

Frequency Percent Valid

percent

Cumulative percent

Valid Nyeri ringan 6 11.5 11.5 11.5

Nyeri sedang 18 34.6 34.6 46.2

Nyeri berat 17 32.7 32.7 78.8

Nyeri sangat berat 11 21.2 21.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil untuk kelompok tingkat nyeri persalinan mayoritas responden berada pada skala nyeri sedang (3-5 tahun) sebanyak 18 responden (34,6%).

(4)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

216

2. Nyeri Ibu Bersalin setelah diberikan massage abdominal lifting

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Ibu Bersalin

Frequency Percent Valid

percent

Cumulative percent

Valid Tidak nyeri 1 1.9 1.9 1.9

Nyeri ringan 9 17.3 17.3 19.2

Nyeri sedang 21 40.4 40.4 59.6

Nyeri berat 13 25.0 25.0 84.6

Nyeri sangat berat 8 15.4 15.4 100.0

Total 52 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil untuk kelompok tingkat nyeri persalinan setelah dilakukan massage abdominal lifting mayoritas responden berada pada skala nyeri sedang (3-5 tahun) sebanyak 18 responden (40,4%).

3. Uji Normalitas Intensitas Skala Nyeri

Tabel 3. Uji Normalitas Intensitas Skala Nyeri dengan Shapiro-Wilk Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pretest .967 52 .154

Posttest .964 52 .122

Berdasarkan tabel 3. pada uji normalitas intensitas skala nyeri sebelum dilakukan massage

abdominal lifting menggunakan uji Saphiro-wilk didapatkan nilai p=0,154 dan setelah

dilakukan massage abdominal lifting menggunakan uji Saphiro-wilk didapatkan nilai p=0,122. Hal ini berarti nilai p>0,05 yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan independent samples t test untuk membandingkan nyeri persalinan pada ibu bersalin.

4. Hasil analisis statistik

Tabel 4. Hasil analisis statistik paired samples t test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lowe r Uppe r Pair 1 Pretest– Posttest .69 2 .643 .089 .513 .871 7.76 6 51 .000

Berdasarkan hasil uji t-test didapatkan hasil bahwa Sig (2-tailed) menunjukan nilai 0,000 (p value < α 0,05) dan t tabel 7,766 sehingga didapatkan hasil bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dilakukan massage

abdominal lifting dan setelah dilakukan massage abdominal lifting dalam mengatasi nyeri persalinan

fase aktif kala I. Dengan demikian teknik massage abdominal lifting efektif dapat mengurangi nyeri persalinan pada kala I dengan hasil mean sebesar 0,692.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dilakukan massage abdominal lifting dan setelah dilakukan massage abdominal lifting dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I. Dengan demikian teknik massage abdominal

lifting efektif dapat mengurangi nyeri persalinan pada kala I dengan hasil mean sebesar 0,692.

Nyeri persalinan kala I fisiologis dapat diatasi dengan tindakan-tindakan seperti : distraksi, relaksasi, dan massage. Yang merupakan pendekatan non farmakologi dalam menurunkan dan

(5)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

217

mengatasi rasa nyeri, akan tetapi metode massage tersebut dapat juga membawa pada kegagalan karena disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah :usia, kelelahan, dan pengalaman masa lalu. Oleh sebab itu, pemberian massage abdominal lifting dapat diberikan pada ibu inpartu kala I fisiologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan dengan memperhatikan keadaan dan kondisi ibu. Pijatan dapat menenangkan dan merilekskan ketegangan yang muncul saat hamil dan melahirkan (Simkin.,Walley.,dan Keppler, 2008).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Diah Angraeni dkk tentang Efektifitas Teknik Abdominal Lifting dan Counter Pressure dalam Mengatasi Nyeri Persalinan Fase Aktif Kala I Di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara teknik abdominal lifting dan

counterpressure dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I. Pada penelitian ini memberikan

hasil bahwa terdapat perbedaan antara kelompok yang diberikan tindakan abdominal lifting dan

counter pressure, counter pressure lebih efektif dalam dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif

kala I dengan hasil mean 43 lebih kecil mean teknik abdominal lifting sebesar 46.58.

Hasil penelitian serupa pernah dilakukan oleh Inayatus Solichahtentangperbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan massage abdominal lifting pada ibu bersalin kala I fase aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Kesugihan I Tahun 2013.yang menunjukkan nilai p value 0.000 (p < 0.05) yang berarti terdapat perbedaan nyeri persalinan kala I sebelum dan sesudah dilakukan

massage abdominal lifting pada ibu bersalin.

Teknik abdominal lifting dilakukan dengan cara memberikan usapan berlawanan ke arah puncak perut tanpa menekan ke arah. Hal tersebut dapat merangsang serat saraf besar meningkatkan mekanisme aktivitas substansia gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut terhambat dan nyeri tidak akan dihantar ke korteks serebri (Hidayat, 2006). Proses tersebut lebih lambat daripada pemblokiran impuls nyeri ketika dilakukan teknik counter pressure.

Selain itu pemberian teknik abdominal lifting ini mempunyai beberapa manfaat diantaranya yaitu mengurangi nyeri punggung, memberikan keuntungan gravitasi, dapat dilakukan dari tahap persalinan satu ke tahap persalinan lain, membuat persalinan menjadi cepat (khususnya pada multipara) (Simkin & Ancheta, 2005).

KESIMPULAN

Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dilakukan massage abdominal lifting dan setelah dilakukan massage abdominal lifting dalam mengatasi nyeri persalinan fase aktif kala I. Dengan demikian teknik massage abdominal lifting efektif dapat mengurangi nyeri persalinan pada kala I dengan hasil mean sebesar 0,692.

DAFTAR PUSTAKA

Angraeni Pratiwi Diah; Er, Heni Setyowati; Wijayanti, Kartika,2013 " Efektifitas Teknik Abdominal

Lifting dan Counter Pressure dalam Mengatasi Nyeri Persalinan Fase Aktif Kala I Di

Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang ". Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan.

http://jurnal.ummgl.ac.id/journal/index.php/fikes/article/view/7/8, 23 February 2016.

Anonim. 2010. Teknik Mengurangi Rasa Nyeri Persalinan. Posted on 18 Juni 2010. Diakses di https://nyapatrien.wordpress.com/2010/06/18/belajar/

Astuti, L. 2009. Pengaruh Aromaterapi terhadap Nyeri Persalinan Kala I di Bidan Praktik Swasta Kecamatan Polokarto. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman.

Bobak , L. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Danuatmaja, B., Meiliasari, M.( 2004) Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara. Hidayat, A. Aziz, Alimul.(2006).Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan.. Jakarta: Salemba Medika

Hermawati, 2009. Hubungan antara Kecemasan pada Kehamilan Akhir Triwulan Tiga dengan Lama Persalinan pada Ibu yang Melahirkan Anak Pertama. Vol. IX (No.34), (Hal; 63-83). Anima: Media Psikologi Indonesia.

Inayatus Solichah (2013). Perbedaan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Diberikan Massage Abdominal Lifting Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kesugihan I Kabupaten Cilacap.Semarang. Skripsi;2013

(6)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

218

Meiliasari, M dan Danuatmaja, B. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa Swara.

Perry, G.A. & Potter, P.A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:EGC

Simkin, Penny (2007). Edisi revisi Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Arcan: Jakarta

Simkin, P., Walley, J., dan Keppler, A. (2008). Panduan Praktis Bagi Calon Ibu :Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer

Referensi

Dokumen terkait

 Pembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor: 700/1290

Pada penelitian ini terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan teknik Effleurage dan Abdominal Lifting pada 27 responden yang mengalami

Sumber dana yang direncanakan panitia untuk kegiatan rehab tersebut berasal dari sumbangan jamaah dan masyarakat Desa Banjaran, klentung (kotak amal) pada pelaksanaan Sholat

Siswa dibawah pengarahan guru membuka program MYOB, membuat dan mengedit akun.. Siswa di bawah pengarahan guru mencoba simulasi kasus

Jika estimasi fixed effect kita beri nama fix, kemudian estimasi random effect diberi nama ran maka pada Workfile muncul ketiga Pool hasil common, fixed effect, dan

Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas

Hasil penelitian diperoleh perumusan akad produk pembiayaan yang berbentuk akta notaris didasarkan pada UUJN 2014 Pasal 1 angka (1) menyebutkan, Notaris adalah pejabat

Karena ada beberapa faktor yang membatasi produksi optimal seperti (bahan baku, kapasitas mesin, tenaga kerja, modal/dana dan jumalah permintaan atau jumlah penjualan) maka