• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEGIATAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI KECAMATAN GUBUG. A. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gubug

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KEGIATAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI KECAMATAN GUBUG. A. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gubug"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

29

DI KECAMATAN GUBUG

A. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Gubug

Wilayah Kecamatan Gubug termasuk bagian wilayah Kabupaten Grobogan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

ƒ Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Brati.

ƒ Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Penawangan. ƒ Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Karangrayung ƒ Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Demak

Berdasarkan data monografi Kecamatan pada tahun 2004 luas wilayah Kecamatan Gubug adalah 3.066,750 Ha. Letak wilayah daerah Gubug berada di ketinggian rata-rata 11 m dari permukaan air laut, beriklim antara 23 C dan 32 C dengan curah hujan 1051 mm/th serta luas daerah 71,11 km2.

1. Jumlah penduduk

Kecamatan Gubug mempunyai penduduk 74.377 orang, dengan perincian 36.683 orang laki-laki dan 37.694 orang wanita.

2. Jumlah tempat ibadah

Tempat ibadah bagi orang Islam tercatat sebanyak 42 Masjid, 239 Mushalla. Sedangkan tempat ibadah selain agama Islam masing-masing Gereja 6 buah, Kuil / Pura 1 buah.

(2)

3. Jumlah organisasi keagamaan.

Jumlah organisasi keagamaan yang tercatat di Kecamatan Gubug ada 5 organisasi, yaitu:

a. NU

b. Muhammadiyah c. Siddiqiyah d. Al-Hidayah

e. LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) (Masrukin, 2004 : 6/9)

B. Kondisi Umum Masyarakat Kecamatan Gubug 1. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menjadi unsur penentu terhadap kemajuan dan perkembangan suatu bangsa dan negara. Makin maju dan berkembangnya suatu masyarakat, maka makin tinggi pula kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Manfaat pendidikan telah dirasakan oleh masyarakat saat ini, karena pendidikan sebagai kegiatan yang dapat membantu atau mengarahkan sikap mental dan perilaku untuk mencapai keberhasilan hidup. Dengan demikian pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang.

Kondisi pendidikan masyarakat Kecamatan Gubug cukup menggembirakan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama, walaupun masih perlu ditingkatkan lagi. Kondisi ini dapat dilihat melalui tingkat perkembangan daya tampung yang dari tahun ke tahun mengalami

(3)

perkembangan yang kesemuanya untuk menghasilkan tenaga yang baik dan mantap.

Untuk mengetahui gambaran kondisi tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Gubug, dibawah ini penulis sajikan tabel data tentang tingkat pendidikan yang diluluskan / ditamatkan mulai dari SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.

TABEL I

PENDUDUK KECAMATAN GUBUG MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2004 Tahun Tamat Akd/PT Tamat SLTA Tamat SLTP Tamat SD Tidak Tamat SD Tidak Sekolah Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 2004 249 2962 5238 26314 5453 4315 44531

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak sekolah (4315), walaupun sudah banyak yang lulus Perguruan Tinggi (249) dan tamat SLTA (2962), sedangkan yang tamat SLTP (5262) dan SD sebanyak 26314 orang.

Untuk menambah gambaran tentang kondisi pendidikan masyarakat Kecamatan Gubug, maka penulis akan menambah data tentang jumlah sekolah dari SD sampai SLTA sekecamatan Gubug.

(4)

TABEL II

BANYAKNYA SEKOLAH TINGKAT TK, SD, SLTP, SLTA, NEGERI DAN SWASTA TAHUN 2004

BANYAKNYA

TAHUN TK SD SLTP SLTA

2004 1 2 3 4

30 50 15 9 2. Kondisi Keagamaan

Pembangunan sektor agama di Kecamatan Gubug bertujuan membentuk manusia atau masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada negara, bangsa dan tanah air yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut di atas, dibutuhkan kondisi keagamaan masyarakat yang mendukung program itu. Oleh karena itu disini terlebih dahulu penulis akan mengungkap data tentang kondisi keagamaan masyarakat Kecamatan Gubug sebagai berikut:

TABEL III

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA YANG DIPELUK DI KECAMATAN GUBUG

TAHUN ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA

2004 71.435 1.144 1.747 24 26

Untuk memperoleh gambaran lebih lanjut tentang kondisi keagamaan ini, penulis juga mendata banyaknya lembaga pendidikan agama Islam yang ada di Kecamatan Gubug sebagai berikut:

(5)

TABEL IV

BANYAKNYA PON-PES, MI, MTs, MA DI KECAMATAN GUBUG BANYAKNYA PON-PES MI MTs MA TAHUN 2004 17 1 1 - Selain itu kondisi keagamaan masyarakat juga tidak lepas dari peranan para tokoh agama (Kyai) di wilayah ini. Sebab maju mundurnya keberadaan suatu agama tergantung kepada para tokohnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. Masrukin ketua KUA Kecamatan Gubug bahwa kesadaran melaksanakan ajaran Agama Islam masyarakat Kecamatan Gubug sebagai berikut:

a. tingkat kemampuan baca tulis Al Qur'an dari rumah ke rumah masih belum mencapai diatas 50 %.

b. Baitul mal berjalan

c. Para Muzaki sudah melaksanakan zakat secara individual

d. Taman Pendidikan Al Qur'an dan Taman Kanak-kanak Al Qur'an sudah mulai dikembangkan.

e. Setiap kegiatan keagamaan belum di administrasikan secara baik. Walaupun demikian kesadaran melaksanakan kewajiban ibadah dalam arti sempit sudah agak baik, dengan alasan sudah tidak ada kekosongan jama'ah di tiap-tiap Masjid dan yang melaksanakan puasa Ramadhan sudah mencapai 90 %. (Masrukin, 2004 : 7/9)

(6)

3. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi daerah merupakan cermin dari keberhasilan di bidang ekonomi. Keberhasilan yang tampak dalam bidang ekonomi di daerah Kecamatan Gubug saat ini merupakan kelanjutan keberhasilan dari pembangunan ekonomi.

Kondisi ekonomi di Kecamatan Gubug yang lalu diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, taraf hidup kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja melalui pendayagunaan potensi ekonomi yang ada, baik dari sumberdaya alam maupun sumber daya manusia.

Kondisi yang terjadi memang mempunyai latar belakang yang mempengaruhi, yaitu wilayah Kecamatan Gubug termasuk daerah yang agraris, sehingga sebagian besar masyarakatnya bekerja sbagai petani, walaupun masih secara tradisional. (Rahayu, 2004 : 13/9)

Untuk mengetahui mata pencaharian masyarakat Kecamatan Gubug sebagai gambaran kondisi ekonomi lihat tabel berikut:

TABEL V

PENDUDUK KECAMATAN GUBUG DIRINCI MENURUT MATA PENCAHARIAN PADA TAHUN 2004

Tahun Petani Buruh Pedagang/usaha Pegawai/PE Pensiunan

(7)

C. Pelaksanaan Pembinaan Mental Agama pada Remaja di Kecamatan Gubug

Perlu penulis jelaskan di sini bahwa pelaksanaan pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug tersebut adalah realisasi pembinaan yang sudah ada. Selanjutnya di sini, demi tersiarnya ajaran agama Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat, khususnya remaja di wilayah Kecamatan Gubug, dilaksanakan kegiatan pembinaan mental agama. Adapun kegiatan yang kami paparkan berikut ini bukan hanya kegiatan yang khusus untuk remaja saja, tetapi ada kegiatan yang sifatnya untuk umum, yang tidak langsung melibatkan remaja dengan pertimbangan bahwa kegiatan yang sifatnya umum juga mempunyai peran dalam pembinaan mental agama di Kecamatan Gubug.

Adapun bentuk kegiatan pelaksanaan pembinaan mental agama pada remaja yang dilaksanakan oleh para Kyai di Kecamatan Gubug adalah sebagai berikut:

1. Pengajian Tahlil dan Yasinan

Dilaksanakan tiap malam jum'at dan tempatnya bergiliran dari rumah para anggota dengan melakukan arisan (undian) anggota. Kadang-kadang juga diisi sedikit ceramah (santapan rohani). Dalam kegiatan ini banyaknya kelompok remaja mencapai 65% adapun kelompok bapak-bapak sebanyak 20% dan ibu-ibu mencapai 15%. (Damanhuri, 2004 : 17/10)

(8)

2. Khutbah Jum'at

Biasa dilaksanakan di Masjid-masjid yakni pada waktu shalat Jum'at. Adapun materinya adalah meliputi semua aspek ajaran Islam. Dan dalam kegiatan ini sifatnya untuk umum baik para remaja maupun orang tua. (Sajad, 2004 : 18/10) Adapun jumlah remajanya yang mengikuti khutbah jum'at mencapai 80%.

3. Pengajian Peringatan Hari Besar Islam

Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan datangnya hari besar Islam. Adapun da'i yang menyampaikan peran Islam (Mubaligh), dalam kegiatan ini biasa mendatangkan dari luar daerah atau dari daerah sekitar. Remaja dalam kegiatan ini bertindak sebagai panitia. Peserta pengajian yang dikategorikan remaja sedikitnya mencapai 45%. Dalam pengajian ini kadang-kadang dilakukan besar-besaran (pengajian akbar) dan kadang secara sederhana sesuai dengan kondisi dan berbagai pertimbangan. Namun lebih sering dilaksanakan pengajian yang sifatnya besar (pengajian akbar). (Miftah, 2004 : 19/10)

4. Mengadakan Diskusi Keagamaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh para remaja selama satu bulan sekali dan biasanya dilaksanakan akan tiap selesai kegiatan yasinan. Dari lima desa menurut beberapa remaja semua melaksanakan kegiatan ini hanya ada beberapa kelompok remaja yang kurang aktif, hanya tiga yang aktif melaksanakan kegiatan ini yang jumlah pesertanya sebanyak 60 remaja. Tema dan pembicara dalam kegiatan inipun tidak tercatat dalam

(9)

agenda kegiatan mereka artinya mereka melaksanakan kegiatan ini dengan tema yang tidak dirancang secara baik. (Ahmadi, 2004 : 21/10)

5. Berzanji (Dhiba'an) dan Terbangan

Dalam kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Minggu secara bergiliran dari rumah ke rumah dan pesertanya hampir mencapai 75% adalah para remaja. Juga setiap malam Senin dilaksanakan di Masjid dan Mushalla dan pesertanya adalah umum (muda-mudi dan orang tua), disamping itu kegiatan ini juga dilakukan tiap pada tanggal 1 – 12 Robi'ul Awal atau bulan Maulud oleh para remaja. (Ali, 2004 : 22/10)

6. Kegiatan atau Aktifitas di Bulan Ramadhan a. Tadarus Al Qur'an

Kegiatan ini biasanya dijalankan para remaja. Adapun pelaksanaannya yakni sesudah shalat Tarawih di masjid dengan jumlah pesertanya sebanyak 20%. (Zuhri, 2004 : 20/10)

b. Pengajian Sore

Pengajian ini dimaksudkan untuk membantu pelajaran bagi anak-anak, khususnya ilmu agama dan dilaksanakan ba'da shalat Ashar sampai menjelang buka puasa. Juga ada pengajian untuk remaja dan orang tua sebanyak 35%, menjelang buka puasa yang dilaksanakan oleh beberapa Masjid di wilayah Kecamatan Gubug. (Musyafaat, 2004 : 25/10)

(10)

c. Kultum

Dilaksanakan selama bulan Ramadhan, yakni dilaksanakan setelah shalat Tarawih sebelum shalat Witir. Pembicaranya terkadang dari luar dan remaja setempat. (Ma'ruf, 2004 : 26/10)

d. Peringatan Nuzulul Qur'an

Peringatan ini ditandai dengan peringatan dalam rangka memperingati Nuzulul Qur'an. Pelaksanaannya pada tanggal 17 Ramadhan. Penceramahnya dari da'i yang sudah terkenal. Pengajian ini dilaksanakan kerjasama antara IRMA (Remaja Masjid) dan Ta'mir. (Sofwan, 2004 : 23/10) Dan yang melaksanakan kegiatan ini sudah mencapai 80%.

Dalam penelitian ini kami mengambil lima desa sebagai sampel di Kecamatan Gubug dan dari lima desa tersebut yakni, desa Kemiri, desa Kuwaron, desa Gubug, desa Ginggang Tani dan desa Ngroto.

Dari 5 (lima) desa tersebut untuk pelaksanaan pembinaan mental agama sebagaimana telah dipaparkan di atas, ada 3 (tiga) yaitu desa Kuwaron, desa kemiri dan desa Gubug, telah melaksanakannya dengan baik dan betul-betul terlaksana secara rutin. Tentang kegiatan tersebut, bahkan untuk desa Ginggang dan desa Ngroto organisasinya juga cukup maju dan aktif dalam berbagai kegiatan yakni IRMA dan Karang Taruna.

(11)

D. Peranan Kyai dalam Pembinaan Mental Agama pada Remaja di Kecamatan Gubug

Perlu penulis jelaskan disini bahwa peranan kyai dalam pembinaan mental agama pada remaja di Kecamatan Gubug adalah realisasi pelaksanaan pembinaan yang sudah ada. Meliputi berbagai bidang, baik bidang tabligh, bidang pendidikan dan bidang pembangunan.

1. Bidang Tabligh

Peranan para Kyai di bidang Tabligh ini pada dasarnya sudah aktif, sebab mereka sudah menyadari tugas masing-masing untuk menyampaikan ajaran Islam (dakwah) kepada umat manusia. Karena Kyai dianggap sebagai orang yang dalam ilmu pengetahuannya (ulama') oleh masyarakat lingkungannya merasa lebih bertanggung jawab atas dakwah ini.

TABEL VI

AKTIVITAS PARA KYAI DALAM BIDANG TABLIGH PADA TAHUN 2004

BANYAKNYA

Ds Kemiri Ds Kuwaron Ds Gubug Ds. Ginggang Ds. Ngroto Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Tahun

2004

1 - 3 - 1 - 5 - 2 -

Hal ini sesuai dengan pengakuan beberapa Kyai yang berhasil penulis wawancarai.

(12)

Para Kyai sudah menyadari bahwa kewajiban dakwah adalah merupakan tanggung jawab yang harus diemban sebagai penerus risalah para Nabi dan sebagai penerus perjuangan untuk menegakkan agama Allah SWT. (Mashuri, 2004 : 10/10)

Para Kyai di sini terjun langsung ke masyarakat untuk menyampaikan dakwahnya baik di lingkungannya sendiri maupun di luar daerahnya. Disamping itu Kyai di sini juga ada yang mempunyai jama'ah yang digunakan sebagai media untuk pengkajian ajaran Islam yang dilaksanakan dalam seminggu atau dalam sebulan sekali.

Dengan membentuk jama'ah pengajian rutin tersebut para Kyai dapat membawa para jama'ahnya untuk lebih mendalami ajaran Islam dan lebih meningkatkan ketaqwaan dan kesadaran beragama serta lebih baik dalam mengamalkan ajaran Islam. (Munir, 2004 : 1/11)

Ungkapan senada yang dilontarkan oleh bapak Kyai Mustafa pengasuh pondok pesantren Al Ma'ruf. "sebagai orang yang dituakan selain mengasuh anak-anak di pondok kami juga sering mendapat undangan untuk mengaji di daerah lain, baik itu pengajian umum atau acara-acara keluarga. Hanya saja karena Bapak sebagai pengasuh pondok, jadi tidak banyak waktu untuk memenuhi undangan di luar daerah".

Posisi Kyai memang strategis untuk mengambil peranan sebagai mubaligh, karena seorang Kyai mempunyai pengaruh yang lebih besar di masyarakat dibanding dengan mubaligh yang bukan Kyai.

Mengenai materi dakwah, saya berusaha menyampaikan semua bidang ajaran Islam seperti masalah ibadah, mu'amalah, ahlak dan

(13)

masalah-masalah hukum (fiqih). Tetapi yang sering saya tekankan adalah masalah ahlak, karena sekarang akibat pengaruh TV dan budaya yang tidak bersumber dari ajaran Islam, akibatnya banyak kemerosotan moral. (Fathurrahman, 2004 : 4/11)

Dari hasil wawancara dengan beberapa kyai yang penulis jadikan sampel, hasilnya hampir sama yaitu beliau sudah sadar dengan tugas tabligh ini dan sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing, kalau mereka kutrang aktif itu karena kesibukan mengajar di pondok dan madrasahnya.

2. Bidang Pendidikan

Pendidikan agama Islam merupakan faktor yang menentukan terhadap kemajuan dan perkembangan agama Islam sendiri. Makin maju dan berkembang bidang pendidikan ini akan semakin maju pula keberadaan agama Islam di masyarakat, karena pendidikan sebagai suatu kegiatan yang dapat mengarahkan sikap mental dan perilaku untuk mencapai keberhasilan hidup.

Oleh karena itu, mayoritas para Kyai di Kecamatan Gubug terjun di pendidikan Islam, keterlibatan Kyai di lembaga pendidikan ini merupakan usaha pengkaderan generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan agama Islam di masa mendatang.

Di bawah ini penulis sajikan beberapa hasil wawancara dengan para Kyai yang berhasil ditemui sebagai berikut: "Kami sebagai orang yang dianggap lebih tahu tentang agama Islam di sini, selalu berusaha dan memikirkan bagaimana agar agama Islam di wilayah ini dapat maju,

(14)

berkembang sehingga kami banyak mencurahkan perhatian di bidang pendidikan ini. (Mahfudlon, 2004 : 12/10)

Demikian juga ketika penulis menemui Kyai pengasuh Pondok Pesantren Miftakhul Huda, beliau mengatakan: "Pondok Pesantren dan Lembaga pendidikan agama Islam lainnya tidak lain adalah wadah pembinaan dengan pengkaderan generasi Islam yang akan menghidupkan, melestarikan dan mengembangkan agama Islam pada masa yang akan datang, sehingga kami banyak mencurahkan dan menghabiskan waktu untuk mengurus pondok yaitu untuk mendidik para santri.

Mengenai materi pendidikan kitab-kitab yang diajarkan, kami memberikan semua ajaran yang terkandung dalam ajaran Islam, seperti fiqh, akhlaq dan pelajaran bahasa Arab.

Kemudian menganai metode pengajarannya, kami menggunakan metode bandungan, dan juga metode sorogan dan juga memakai metode hafalan. (Munir, 2004 : 5/11)

TABEL VII

AKTIVITAS PARA KYAI DALAM BIDANG PENDIDIKAN PADA TAHUN 2004

BANYAKNYA

Ds Kemiri Ds Kuwaron Ds Gubug Ds. Ginggang Ds. Ngroto Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Tahun

2004

1 - 3 - 1 - 5 - 2 -

Para Kyai yang berhasil penulis temui hampir semuanya berkecimpung dalam dunia pendidikan, terutama ilmu pendidikan agama,

(15)

sehingga tidak semua hasil wawancara penulis kemukakan, karena banyak jawaban hasil wawancara yang sama.

3. Bidang Pembangunan

Pada dasarnya pembangunan wilayah Kecamatan Gubug merupakan keseluruhan dari bagian pembangunan nasional yang bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Target yang hendak dicapai dalam sasaran pembanguan daerah adalah tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang tercermin pada terwujudnya kesejahteraan rakyat secara lahir dan batin.

Kalau yang menjadi tujuan pokok dari pembangunan daerah sebagaimana tersebut di atas, maka selaraslah dengan apa yang menjadi tujuan dakwah yang ada di Kecamatan Gubug. Oleh karena itu para Kyai juga harus mendukung program yang ada dalam pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Di bawah ini adalah pengakuan para Kyai dalam berperan di bidang pembangunan nasional/ daerah yang penulis gali melalui wawancara dengan masing-masing Kyai.

Para Kyai sepakat untuk mengambil bagian dalam mencapai keberhasilan pembangunan yang telah dirancang oleh pemerintah daerah. (Sofwan, 2004 : 15/10)

Islam memang agama yang memuat ajaran mengenai semua aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam bidang pembangunan nasional yang realisasinya adalah pembangunan daerah. Oleh karena itu ketika pemerintah mencanangkan program pembangunan, kami sebagai

(16)

pemimpin agama di sini turut serta ambil bagian dalam rangka mensukseskan pembangunan masyarakat baik meteriil maupun sepirituil. (Ali, 2004 : 7/11)

Sebagai warga negara yang baik kami sebagai Kyai di sini sepenuhnya mendukung terhadap program pemerintah di bidang pembangunan, baik jangka panjang maupun jangka pendek lebih-lebih pada masa bangsa Indonesia yang baru giat-giatnya membangun ini, maka peranan dalam pembangunan sangat diperlukan. (Mashuri, 2004 : 9/11)

Sebagai wujud konkrit dari peran Kyai dalam pembangunan bangsa dapat dilihat secara langsung di masyarakat, yaitu banyak Kyai yang mempunyai yayasan pendidikan, pondok pesantren, madrasah, dimana semua itu merupakan wadah untuk mencerdaskan bangsa yang menjadi salah satu tujuan nasional.

Lembaga-lembaga yang dikelola oleh para Kyai itu tidak hanya sebatas mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi merupakan wadah untuk membentuk kepribadian bangsa yang akan menjalankan pelaksanaan pembangunan itu. (Fathurrahman, 2004 : 11/11)

Motifasi kami dalam menjalankan dakwah dalam bidang pembangunan ini, karena pembangunan manusia seutuhnya itu sudah menjadi program pemerintah dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, oleh karana itu saya juga merasa mendapat beban untuk mendukung program itu.

(17)

TABEL VIII

AKTIVITAS PARA KYAI DALAM BIDANG PEMBANGUNAN PADA TAHUN 2004

BANYAKNYA

Ds Kemiri Ds Kuwaron Ds Gubug Ds. Ginggang Ds. Ngroto Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Aktif Tdk aktif Tahun

2004

Gambar

TABEL III
TABEL VI
TABEL VII
TABEL VIII

Referensi

Dokumen terkait

belum memadai seperti kerusakan pada komputer yang bisa menghambat proses penerbitan surat persetujuan berlayar, kerusakan dan kurangnya fasilitas yang memadai di

Sistim tetragonal, hexagonal dan trigonal simbolisasi terdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok pertama menunjukkan nilai sumbu a; kelompok kedua menunjukkan besarnya nilai

Sehingga dalam studi kasus tugas akhir ini akan membahas tentang penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan yang digunakan untuk

Sri Waryuni, Rahmi Widyanti, dan Zain Noktah Aslie, Program Studi Ilmu Komunikasi Bisnis dan Manajemen, Universitas Islam Kalimantan (UNISKA).. MAB Banjarmasin,

Pada Gambar 5 dapat dilihat desain alat secara keseluruhan yang sebenarnya terdiri dari dua bagian.Bagian pertama adalah bagian sistem mekanik alat ukur yang terdiri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial variabel faktor-faktor ketrampilan dan etos kerja terhadap produktifitas pada CV Mandiri Trans di Surabaya,

Dengan terlaksananya penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui skenario terbaik dari pengembangan model sistem dinamik, yang nantinya akan memberikan solusi serta manfaat

Penguatan mental wirausaha kepada peserta didik di sekolah harus dilakukan sesuai prinsip dasar pendidikan yakni (1) mewujudkan suasana yang mendorong anak untuk terbiasa