• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 02 Juni 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 02 Juni 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

DISCLAIMER

This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara teknis potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan pada pekan ini masih dapat berlanjut, kendati apresiasi atas indeks mulai terbatas. Stochastic menunjukan IHSG berada dalam ruang jenuh beli. Namun, indikator MACD masih mengkonfirmasikan positif. Resistance level bagi IHSG di level 4878 dan support level di 4728...

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4839.668 +42.799 3,626.56 4,483.64

LQ-45 829.428 +9.414 1,429.56 3,482.47

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Perdagangan IHSG hari Rabu (01/05) hari ini ditutup naik 42,79 poin (0,89%) ke level 4.839,67. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS)

melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Mei 2016

mengalami inflasi sebesar 0,24% dibandingkan bulan

sebelumnya. inflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi Mei 2015 yang sebesar 0,5%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,4%. Sementara itu inflasitahun ke tahun Mei 2016 mencapai 3,33%. Pada Mei 2016, inflasi komponen inti 0,23% dengan inflasi tahunan 3,41%. Kemudian, inflasi komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,27% dengan masih mengalami deflasi secara tahunan yaitu 0,95%. Sementara itu, inflasi komponen harga yang bergejolak sebesar 0,32% dengan inflasi tahunan cukup tinggi sebesar 8,15%. Kepala BPS mengatakan, inflasi yang Mei 2016 menunjukkan daya beli masyarakat masih terjaga sebab tren deflasi sejak awal tahun tidak berlanjut hingga bulan Mei. Di sisi lain, meski capaian paket kebijakan dari satu hingga 12 belum begitu memuaskan, pemerintah sudah mulai menyiapkan paket kebijakan ekonomi lanjutan. Salah satu kebijakan yang tertera dalam paket itu mengenai pemangkasan tarif Pajak Penghasilan (PPh) bagi UMKM dengan omzet tertentu. Menteri Keuangan mengatakan, beleid ini merupakan revisi atas Peraturan Pemerintah (PP) nomor 46 Tahun 2013 tentang PPh atas penghailan dari usaha yang diterima, atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Dalam aturan sebelumnya, tarif PPh dikenakan secara final sebesar 1%% untuk WP yang memiliki omzet hingga Rp 4,8 miliar. Pemerintah akan menurunkannya lebih rendah dan dibagi ke dalam dua kluster. Kluster pertama, adalah WP UMKM yang memiliki omzet di bawah Rp 300 juta. Kluster kedua yang memiliki omzet antara Rp 300 juta-Rp 4,8 miliar. Diharapkan, kebijakan ini bisa menjadi insentif bagi UMKM yang masuk dalam kategori dua kluster itu. Dari global, saham-saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah pada hari Selasa (31/05) karena investor menpertimbangkan adanya prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam dua minggu ke depan. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup turun 279,25 poin (1,62%) ke level 16.955,73. Sedangkan indeks Hang Seng ditutup turun 54,11 poin (0,26%) ke level 20.760,98 dan indeks Shanghai Composite ditutup turun 3,11 poin (0,10%) ke level 2.913,51. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif melemah.

Hasil survey ekonomi Cina menunjukan bahwa pemulihan ekonomi negara ini belum terlihat. Data Purchasing Managers' Index (PMI) resmi di bulan Mei berada di angka 50,1 atau belum berubah dari data April. Sejak Maret hingga Mei angka PMI ini tidak beranjak jauh dari angka 50. Jika angka PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi bisnis sementara di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi. Bahkan, indeks PMI Caixin manufacturing menunjukkan kemunduran dibanding bulan April. Indeks PMI Caixin menurun ke 49,2, atau bulan kontraksi ke 15 sejak Maret tahun lalu atau terendah sejak Februari. Di luar industri manufaktur, yaitu sektor jasa juga masih menunjukkan kelesuan. Indeks di sektor jasa yang senada dengan PMI menunjukkan penurunan ke angka 53,1 selama Mei lalu, dari sebelumnya 53,5. Sektor jasa merupakan sektor yang menyumbang terbesar gross domestic product (GDP) Cina. Kendati demikian, data indeks manufaktur Cina berada di level yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan untuk bulan ketiga. Hal ini menjadi sinyalemen stabilnya pertumbuhan Cina akhir-akhir ini. Sementara itu, para pembuat kebijakan Cina tengah berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 6.5% sambil mempertahankan tingkat hutang dan memangkas kelebihan kapasitasn di industri seperti di batu bara dan baja. Disisi lainnya pelaku pasar kembali akan mencermati ketidakpastian dari kabar Brexit. Hasil jajak pendapat menunjukkan pemilih Inggris lebih mendukung keluar dari blok beranggotakan 28 negara itu. Hasil itu hanya beberapa minggu sebelum referendum. Brexit bisa menjadi pukulan berat bagi perekonomian Inggris juga bagi pertumbuhan ekonomi global. Sentimen lain dari eksternal, jelang pertemuan OPEC di Wina, akan menjadi perhatian pelaku pasar. Namun, pasar masih cemas pertemuan OPEC kembali tidak mencapai kesepakatan, karena Menteri Perminyakan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terang-terangan menegaskan tidak akan mengurangi produksi guna mempertahankan pangsa pasar. Selain itu, salah satu produsen terbesar OPEC, Iran, juga telah mengindikasikan ketidaksediaannya untuk membatasi produksi setelah pencabutan sanksi Barat terkait program nuklir Iran, Januari lalu. Kendala lainnya bagi pasar saham, berkenaan dengan ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate. Sebagian besar pejabat the Fed, optimis suku bunga akan naik secara bertahap pada tahun ini. Bahkan, baru-baru ini Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan pasar global tampaknya sangat siap menyambut kenaikan bunga acuan the Fed musim panas ini. Bullard menambahkan kenaikan GDP AS akan terjadi di kuartal II 2016. Jika hal ini terjadi bisa memberikan dukungan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada awal bulan depan. Katalis diatas dan ditambah dengan kondisi trend pergerakan indek global

yang melambat, diperkirakan dapat menghambat laju IHSG hari ini..

DAILY REPORT

02 Juni 2016

 SMCB akan bagi dividen 2015 Rp15/saham pada 24 Juni

 RUPS SSIA setuju bagi dividen tahun 2015 Rp 9,71/saham

 SSIA proyeksikan pendapatan 2016 turun 8%, laba turun 30%

 SSIA gandeng emiten properti dan galang dana Rp 1,4 triliun

 SSIA akan menerbitkan surat utang Rp 600-800 miliar

 JKON targetkan kontrak 2016 baru Rp10 triliun

 NRCA perkirakan laba 2016 turun

 PPRO akan tebritkan obligasi Rp 600 miliar

 PPRO akan dorong reccuring income dari 3 mal baru di 2019

 PPRO targetkan pendapatan 2019 naik 200%, laba naik 110%

 PPRO targetkan marketing sales tahun 2016 sebesar Rp 2,5 T

 Northcliff akan tambah saham ARTI menjadi 30%

 ANJT siapkan capex US$75 juta

 Pengguna e-banking BDMN capai 20%

 BNBR terbitkan OWK Rp990,692 miliar melalui non HMETD

 MRAT bidik pasar Afrika dan Timur Tengah

 Anak usaha SRIL akan terbitkan surat utang dolar

 BLTZ buka bioskop ke-20 di Plaza Slipi, Jakarta

 POOL akan rights issue, RUPSLB pada 21 Juni 2016

 INDS akan tingkatkan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa

 FORU akan akuisisi mobile advertising

 IMPC targetkan penjualan tumbuh 18%

 Graha Andrasentra Propertindo akan melakukan IPO

Support Level 4810/4780/4759

Resistance Level 4861/4882/4912

Major Trend Down

(2)

2 June 2016

Holcim Indonesia (SMCB) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 15 per saham pada 24 Juni 2016. Jadwal cum dan

ex dividen di pasar reguler/negosiasi 2 dan 3 Juni 2016 dan di pasar tunai 7 dan 8 Juni 2016 dengan DPS hingga 7 Juni 2016.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Surya Semesta

Internusa (SSIA) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp 9,71 per saham atau senilai total Rp 45,3 miliar yang setara dengan

15% dari laba tahun 2015. Dividen itu akan dibagikan 30 hari setelah RUPST disepakati.

Surya Semesta Internusa (SSIA) memproyeksikan pendapatan tahun

2016 akan turun sekitar 8% menjadi Rp 4,47 triliun dibanding tahun 2015 yang naik 9% menjadi Rp 4,86 triliun. Laba bersih perseroan tahun 2016 juga akan turun sebesar 30% menjadi sebesar Rp 211,75 miliar dari Rp 302,5 miliar di tahun 2015. Penurunan laba karena beban dan tol cipali yang masih akan rugi Rp 500 miliar. Namun porsi SSIA di tol Cipali sebesar 22%, sehingga dampak ke perseroan sekitar Rp 100 miliar. Masih meruginya tol Cipali itu lebih karena kebanyakan kendaraan yang melintas merupakan kendaraan pribadi. Padahal perseroan mengharapkan sebanyak 45% kendaraan yang melintas adalah kendaraan niaga, seperti truk dan lain-lain. Tapi realisasinya porsi kendaraan niaga yang melintas hanya 15% hingga saat ini.

Surya Semesta Internusa (SSIA) menjajaki pembentukan perusahaan

patungan (JV) bersama satu emiten properti untuk menggarap kawasan industri seluas 350-400 ha di Karawang, Jawa Barat. Selain itu, perseroan berencana menggalang dana hingga Rp 1,4 triliun untuk mendanai ekspansi tahun ini. Dalam JV tersebut, SSIA akan menguasai 51% saham dan menargetkan kesepakatan kerja sama dapat terealisasi pada kuartal IV-2016. Selain JV dengan swasta, perseroan juga menjajaki kolaborasi dengan salah satu perusahaan infrastruktur BUMN untuk menggarap jalan tol.

Surya Semesta Internusa (SSIA) dalam proses persiapan penerbitan

surat utang sekitar Rp 600-800 miliar. Perseroan menargetkan sudah mampu memperoleh dana dari hasil penerbitan tersebut pada Agustus atau September 2016. Selain obligasi Rupiah, SSIA juga tengah menjajaki pinjaman dari salah satu lembaga pembiayaan asing. Nilai pinjaman yang dicari sekitar Rp 500-600 miliar.

Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON) mengincar total kontrak

baru senilai Rp10 triliun yang terdiri dari kontrak baru Rp6,4 triliun dan kontrak bawaan (carry over) Rp3,65 triliun pada 2016. Perkiraan kontrak 2016 tersebut berasal dari proyek pemerintah senilai Rp4,78 triliun dan proyek swasta Rp5,23 triliun. Target kontrak baru 2016 itu lebih tinggi 16,36% dibandingkan realisasi kontrak 2015 sebesar Rp5,5 triliun.

Nusa Raya Cipta (NRCA) memperkirakan laba tahun berjalan

perseroan mengalami penurunan pada 2016 dibandingkan dengan realisasi 2015. Salah satu penyebab penurunan itu adalah menurunnya pendapatan dari kerja sama operasi (joint operation/JO). Sementara itu, perseroan berencana memiliki kegiatan usaha baru di samping konstruksi yaitu investasi. Rencana penambahan usaha baru itu telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham yang diselenggarakan pada 31 Mei 2016.

PP Properti (PPRO), anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP),

berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 600 miliar dengan kupon antara 9%-10,25%. Obligasi tersebut akan diterbitkan perseroan pada akhir Juni 2016. Obligasi akan diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A senilai Rp 300 miliar bertenor 3 tahun dengan kupon sekitar 9%-9,5% dan seri B senilai Rp 300 miliar bertenor 5 tahun dengan bunga 9,75%-10,25%. Sebesar 70% dana dari hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk memperkuat permodalan perseroan, sekitar 15% untuk modal kerja dan 25% untuk pengadaan lahan. Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai

penjamin pelaksana emisi obligasi. Perseroan mengharapkan dapat memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juni 2016.

PP Properti (PPRO), anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP),

akan mendorong reccuring income atau pendapatan berulang dari

sejumlah proyeknya. Untuk itu PPRO berencana untuk

mengoperasikan 3 mal baru dalam kurun waktu 3 tahun ke depan. Ketiga mal tersebut berada di Grand Kamala Lagoon Kalimalang, Bekasi, Grand Sungkono Lagoon serta Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya. Nilai investasi dari pusat perbelanjaan di Grand Kamala Lagoon itu senilai Rp 130 miliar, sedangkan di Grand Sungkono Lagoon dan Dharmahusada Lagoon masing-masing sekitar Rp 200 miliar. Saat ini kontribusi recurring income dari dua hotel PPRO yakni Park Hotel Jakarta dan Bandung serta satu mal di Surabaya masih berkisar 5%. Perseroan mengharapkan kontribusi itu bisa sampai 10% dalam 3 tahun ke depan.

PP Properti (PPRO), anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP),

menargetkan pendapatan Rp 4,5 triliun pada tahun 2019, meningkat 200% dari laba tahun 2015 sebesar Rp 1,5 triliun. Target tersebut merupakan target jangka panjang perseroan dalam 3 tahun. Perseroan optimis dapat mencapai target itu seiring pembangunan yang terus dilakukan PP Properti melalui beberapa proyek terbarunya. Perseroan menargetkan marketing sebesar Rp 5,5 triliun pada tahun 2019, tumbuh sekitar 189% dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 1,9 triliun. Sedang laba ditargetkan tumbuh lebih dari dua kali lipat pada tahun 2019 menjadi Rp 630 miliar dari Rp 300 miliar di tahun 2015.

PP Properti (PPRO), anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP),

akan menyasar pasar kelas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sejalan dengan program satu juta rumah pemerintah untuk mengatasi backlog atau kebutuhan masyarakat akan perumahan. Pada akhir 2015, PP Properti telah menjual sebanyak 5.835 unit hunian. Perseroan menargetkan hingga tahun 2019 akan mencapai 11.660 hunian. Dengan menyasar pasar kelas masyarakat berpenghasilan rendah PP Properti memasang target marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2016. MBR berlokasi di Gunung Puteri, Permata Surabaya, MBR baru di Jababeka. Sedangkan proyek non MBR berlokasi di Kalimalang, Surabaya, Semarang.

Northcliff Capital Pte Ltd berencana menambah kepemilikan saham pada Ratu Prabu Energi (ARTI) menjadi sebesar 30% dari saat ini 12%. Adapun total dana yang disiapkan oleh Northcliff untuk penambahan saham dan investasi pada proyek ARTI mencapai USD 400 juta. Northfcliff akan meningkatkan kepemilikan saham melalui mekanisme penambahan modal tanpa HMETD yang akan dilaksanakan oleh ARTI. Sementara itu, dana USD 400 juta akan digunakan untuk mengembangkan bisnis ARTI di sektor properti serta migas. Pada tahap awal, Northcliff akan mengeluarkan dana USD 200 juta untuk ARTI dalam jangka waktu dua tahun. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk membangun Ratu Prabu 3 dan menambah ekuitas.

Austindo Nusantara Jaya (ANJT) merencanakan belanja modal

sebesar US$75 juta untuk membangun pabrik kelapa sawit dan menyelesaikan operasi komersial pabrik pengolahan sagu. Perseroan memiliki empat PKS dengan total kapasitas produksi sebesar 195 ton tandan buah segar per jam. Pada tahun ini perseroan akan membangun satu PKS baru dengan kapasitas 45 ton per jam sehingga total kapasitas ANJT menjadi 240 ton per jam. Pada tahun ini perseroan menargetkan volume produksi PKS sama dengan capaian tahun lalu. Perkiraan itu didasari oleh dampak fenomena el-nino yang menekan produktivitas kebun sawit akibat kekurangan air.

Bank Danamon Indonesia (BDMN) menyatakan pengguna aktif

(3)

3

DISCLAIMER

This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

2 June 2016

menjelang akhir kuartal II-2016. Adapun persentase pengguana layana itu setara denagn 250 ribu nasabah BDMN. Perseroan terus meningakatkan penggunaan teknologi informasi (IT), dalam hal ini dengan meluncurkan fitur tambahan berupa pengiriman uang tunai untuk melengkapi layanan mobile banking D-Mobile yang diluncurkan tahun 2014.

Bakrie & Brother (BNBR) akan menerbitkan obligasi wajib konversi

(OWK) sebesar Rp 990,692 miliar yang akan dikonversi dengan saham baru melalui mekanisme penambahan modal tanpa HMETD. BNBR akan mengeluarkan sebanyak 19,813 miliar saham biasa seri D atau sekitar 17,45% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pengonversian OWK dengan saham baru perseroan tersebut dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham yang akan dilakukan berdasarkan ketentuan POJK No.38. Rencana itu akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui RUPS LB pada 2 Juni 2016. Setelah penambahan modal dari rencana transaksi perseroan menjadi efektif, maka persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 17,45%. Langkah ini telah mempertimbangkan modal kerja bersih perseroan yang negatif per 31 Maret 2016 sebesar Rp 9,010 triliun dan total liabilitas telah melampaui 80% dari aset perseroan, yakni sebesar 141%. Utang perseroan yang akan ditukarkan dengan OWK adalah Daley Capital Limited, Interventures Capital Pte Ltd, Smart Treasures Limited, Harus Capital Limited, dan PT Maybank Kim Eng Securities dengan jumlah pokok masing-masing Rp 430,269 miliar, Rp 373,755 miliar, Rp 90,835 miliar, Rp 81 miliar, dan Rp 14,731 miliar. Jumlah saham hasil konversi masing-masing sebanyak 8,607 miliar saham, 7,475 miliar saham, 1,816 miliar saham, 1,620 miliar saham, serta 294,635 juta saham.

Mustika Ratu (MRAT) membidik pasar ekspor Afrika dan Timur Tengah

sebagai alternatif tersendatnya ekspansi ekspor ke Malaysia akibat hambatan non tarif. Hingga 2015 perseroan telah mengekspor produknya ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hong Kong, Vietnam, Rusia, Jerman, China, Turki, Mexico, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Nigeria, Aljazair, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia. Golden Legacy Pte Ltd, anak usaha Sritex (SRIL), berencana menerbitkan surat utang baru dalam denominasi mata dolar AS yang dijamin perseroan dan anak usaha lainnya yaitu PT SInar Pantja Djaja (SPD). Dana hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk membeli kembali setiap dan seluruh USD 270 juta 9,00% Surat Utang Senior Berjaminan jatuh tempo tahun 2019 oleh penerbit yang ada saat ini melalui suatu penawaran tender kepada pemegang surat utang lama. Penawaran tender telah dimulai pada 23 Mei 2016 dan waktu pengakhiran jatuh pada jam 9 waktu New York pada 31 Mei 2016. Pemegang surat utang dengan jumlah pokok USD 180.236.000 telah menyampaikan tender yang sah sebelum waktu pengakhiran pada total harga USD 1052,50 atas setiap surat utang dalam jumlah pokok USD 1.000. Setelah pembelian kembali, penerbit akan menyalurkan sisa dana bersih kepada Golden Mountain Textile and Trading Pte Ltd melalui pemesanan saham tambahan di dalam struktur modal Golden Mountain dan memberikan suatu pinjaman pemegang saham kepada Golden Mountain.

Graha Layar Prima (BLTZ) melalui CGV Blitz Cinema melakukan

ekspansi dengan membuka jaringan bioskop ke-20 di lokasi Plaza Slipi Jaya lantai 4, Jakarta. CGV Blitz Plaza Slipi Jaya memiliki 4 auditorium dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 673 kursi. CGV blitz Plaza Slipi Jaya hadir dengan special cinema "Sweetbox", mini sofa yang dapat digunakan untuk penonton yang membutuhkan luas kursi lebih lebar. Selain itu juga dilengkapi dengan teknologi 3D Cinema yang menghadirkan tampilan gambar lebih nyata, serta dolby surround sound.

Pool Advista (POOL) berencana melakukan rights issue atau

penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

dengan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya

1.575.000.000 saham dengan nominal Rp 250 per saham. Perseroan

berharap bisa meraih pernyataan efektif pada 5 Agustus 2016. Recording date pada 18 Agustus 2016 dengan periode perdagangan HMETD 22-26 Agustus 2016. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dapat terdilusi sebesar maksimum 87,5%. Dana dari right issue ini akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha di bidang keuangan dengan mengambilalih saham yang bergerak di bidang manajemen investasi dan pembiayaan serta modal kerja. Perseroan akan meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 21 Juni 2016.

Indospring (INDS) mulai tahun 2016 akan meningkatkan pasar ekspor

ke Amerika dan Eropa akibat masih lesunya pasar domestik. Perseroan mengharapkan hingga tahun 2017 pasar ekspor ke Amerika dan Eropa bisa naik hingga 5 kali lipat dari yang sekarang. Amerika dan Eropa memiliki pasar yang besar, tetapi sejauh ini belum digarap secara maksimal. Selama ini ekspor INDS ke Amerika masih di bawah 5%. Perseroan optimis komposisi ekspor pada tahun 2017 akan naik menjadi 50% dari selama ini 40%.

Roda Vivatex (RDTX) meraih laba bersih sebesar Rp 62,42 miliar

hingga 31 Maret 2016, turun dibandingkan laba bersih Rp 67,05 miliar per Maret 2015. Pendapatan bersih relatif stabil menjadi Rp 102,21 miliar dari sebelumnya Rp 102,35 miliar.

Sucaco (SCCO) mencatat total penjualan konsolidasi selama tahun

2015 mencapai Rp 3,5 triliun atau turun 4,60% dibandingkan penjualan konsolidasi tahun 2014 yang sebesar Rp 3,7 triliun. Namun perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 158,9 miliar atau naik Rp 22,1 miliar dibandingkan laba bersih tahun 2014 yang mencapai Rp 136,8 miliar. Penjualan Perseroan terbesar masih tetap pada segmen usaha kabel yang mencapai Rp 3 triliun atau 94,54% dari target tahun 2015. Perseroan optimis penjualan tahun 2016 akan meningkat karena permintaan kabel dari Pemerintah maupun sektor swasta masih sangat banyak.

Fortune Indonesia (FORU) akan mengakuisisi satu perusahaan

pengembang aplikasi pada 2016. Perseroan berencana meningkatkan bisnis periklanan digital melalui ekspansi non organik. Perseroan akan mengakuisisi sebagian besar saham dalam perusahaan pengembang aplikasi untuk mobile advertising. Di sisi lain, perseroan menargetkan pendapatan pada tahun ini dapat tumbuh 10% YoY menjadi Rp475,11 miliar.

Impack Pratama Industri (IMPC) membidik pertumbuhan penjualan

18% YoY menjadi Rp 1,3 triliun tahun ini. Laba bersih diperkirakan mencapai Rp 169 miliar, naik 122% YoY. Beberapa peluang baru dalam bisnis perseroan adalah pasar ritel dan proyek pemerintah. Sementara itu, IMPC menetapkan dividen tahun buku 2015 mencapai Rp 9 miliar dari total laba bersih Rp 76 miliar. Perseroan juga menyetujui stock split dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham.

Graha Andrasentra Propertindo akan melakukan IPO saham

banyaknya 2,3 miliar saham biasa atau sebanyak-banyaknya 10,19% dari jumlah seluruh modal disetor dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Masa penawaran awal 2-13 Juni 2016. Dana yang diperoleh sekitar 89,67% digunakan untuk tambahan pendanaan, modal kerja dan pengembangan usaha, 9,37% untuk membayar dana talangan yang telah diterima dan 0,96% untuk peningkatan setoran modal kepada JLA (Jungleland Asia).

(4)

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 48.90 -0.11 TLKM (US) 55 18,681 -393

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.38 0.00 ANTM (GR) 0.03 336 -122

Gold (US$)/Ounce 1213.01 0.03

Nickel (US$)/MT 8475.00 40.00

Tin (US$)/MT 16200.00 -100.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 53.10 -9.30

Coal (RB) (US$)/MT* 55.60 -7.76

CPO (ROTH) (US$)/MT 682.50 0.00

CPO (MYR)/MT 2613.00 10.50

Rubber (MYR/Kg) 688.00 -5.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 685.61 -0.17

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17789.67 0.01 2.09 16.58 14.74 3.03 2.89 5,301.2

USA NASDAQ COMPOSITE 4952.25 0.08 -1.10 18.37 15.67 3.44 3.16 7,786.3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6191.93 -0.62 -0.81 16.62 14.24 1.73 1.67 1,550.6

CHINA SHANGHAI SE A SH 3049.51 -0.11 -17.68 13.25 11.69 1.39 1.27 3,748.9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1973.55 0.76 -18.30 26.91 21.79 3.04 2.73 3,083.6

HONG KONG HANG SENG INDEX 20760.98 -0.26 -5.26 11.33 10.27 1.05 0.99 1,688.3

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4839.67 0.89 5.37 15.31 13.30 2.26 2.05 377.0

JAPAN NIKKEI 225 16955.73 -1.62 -10.92 16.75 15.22 1.43 1.35 2,771.8

MALAYSIA KLCI 1626.50 0.03 -3.90 15.90 14.67 1.62 1.53 232.2

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2790.54 -0.02 -3.20 12.58 12.00 1.07 1.02 283.6

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,661.00 13.00 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0001

EUR/IDR 15,280.10 38.34 EUR / USD 1.12 -0.0003

JPY/IDR 124.73 0.41 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,918.68 8.48 SGD / USD 0.73 -0.0002

AUD/IDR 9,904.02 -9.42 AUD / USD 0.72 -0.0007

GBP/IDR 19,696.29 -60.34 GBP / USD 1.44 0.0002

CNY/IDR 2,076.14 -1.30 CNY / USD 0.15 0.0001

MYR/IDR 3,293.39 -12.01 MYR / USD 0.24 -0.0011

KRW/IDR 11.45 0.00 100 KRW / USD 0.08 -0.0001

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.07

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.84

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description May-16 April-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.40 0.16 SBI (9M) 6.60

Inflation YOY % 3.33 3.60 SBIS (9M) 6.60

Inflation MOM % 0.24 -0.45 SBI (12M) 6.75

Foreign Reserve (USD) 107.71 Bn 107.54 Bn SBIS (12M) 6.75

(5)

5

DISCLAIMER

This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

02 Jun US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 13.58 juta dari 13.48 juta

02 Jun US Total Vehicle Sales Turun menjadi 17.30 juta dari 17.32 juta

02 Jun US Initial Jobless Claims Naik menjadi 270 ribu dari 268 ribu

02 Jun US Continuing Claims Turun menjadi 2150 ribu dari 2163 ribu

03 Jun US Trade Balance Defisit naik menjadi $41.00 Bn dari $40.40 Bn

03 Jun US Unemployment Rate Turun menjadi 4.9% dari 5.0%

03 Jun US Underemployment Rate

--03 Jun US Factory Orders Naik menjadi 1.5% dari 1.1%

03 Jun US Durable Goods Orders

--Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

HMSP IJ 98000 3.16 13.15 AMRT IJ 540 -10.00 -2.35 BBCA IJ 13175 1.35 4.02 UNTR IJ 13950 -1.76 -0.88 BMRI IJ 9200 1.94 3.81 BBNI IJ 4770 -0.63 -0.52 UNVR IJ 43550 1.04 3.23 ICBP IJ 16125 -0.46 -0.41 MIKA IJ 2580 9.79 3.15 GGRM IJ 69000 -0.29 -0.36 ASII IJ 6675 1.14 2.86 LPPF IJ 18850 -0.66 -0.34 BBRI IJ 10450 0.97 2.30 GIAA IJ 486 -2.41 -0.29 TLKM IJ 3720 0.54 1.90 DMAS IJ 204 -2.86 -0.27 MNCN IJ 2210 5.24 1.48 ISAT IJ 6525 -0.76 -0.26 ACES IJ 900 8.43 1.13 IIKP IJ 3700 -1.86 -0.22 UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price(IDR) Shares (Mn)Issued Offering Date Listing Underwriter

PT Cikarang Listrindo Power Producer 1500.00 2,555.02 07-08 Jun’16 14 Jun’16 Indo Premier, Deutsche

Bank, Citigroup, UBS

PT Sillo Maritime Perdana Shipping

Transportation 117-140 600.00 08-10 Jun’16 16 Jun’16 Lautandhana Securindo,UOB Kay Hian Securities

PT Duta Intidaya Trade & Service 170-190 478.04 17-21 Jun’16 28 Jun’16 Trimegah Securities

PT Buyung Poetra

(6)

2 June 2016

2 June 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

ASRM 95.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

BBMD 14.67 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

TOTL 40.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

DVLA 35.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

SSMS 17.66 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

INCI 10.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

EPMT 5.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

PGLI 0.90 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 23 Jun-16

KINO 37.00 Cash Dividend 01 Jun-16 02 Jun-16 06 Jun-16 24 Jun-16

LPPF 427.30 Cash Dividend 02 Jun-16 03 Jun-16 07 Jun-16 29 Jun-16

PUDP 11.90 Cash Dividend 02 Jun-16 03 Jun-16 07 Jun-16 24 Jun-16

MIKA 25.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16

SAME 7.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16

IMPC 20.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16

MIDI 15.00 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 30 Jun-16

AMRT 4.35 Cash Dividend 03 Jun-16 06 Jun-16 08 Jun-16 27 Jun-16

KBLM 3.00 Cash Dividend 06 Jun-16 07 Jun-16 09 Jun-16 01 Jul-16

SMSM 50.00 Cash Dividend 07 Jun-16 08 Jun-16 10 Jun-16 24 Jun-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RAJA Stock Split 1:4 -- -- 07 Jun’16 07 Jun’16

BNLI Rights Issue 283:249 526.00 26 May’16 27 May’16 02 Jun – 08 Jun’16

BLTZ Rights Issue TBA 5700-8560 01 Jun’16 02 Jun’16 08 Jun – 14 Jun’16

CSAP Rights Issue 5:2 425.00 02 Jun’16 03 Jun’16 09 Jun – 15 Jun’16

AALI Rights Issue 9:2 11425.00 06 Jun’16 07 Jun’16 13 Jun – 17 Jun’16

ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 13 Jun – 17 Jun’16

RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16

AKKU Rights Issue 2:49 101.00 29 Jun’16 30 Jun’16 13 Jul – 19 Jul’16

BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16

BINA Rights Issue 84:25 240.00 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

GDST RUPST 02-Jun-16

JPRS RUPST 02-Jun-16

BTON RUPST/LB 02-Jun-16

ASJT RUPST 02-Jun-16

SMAR RUPST/LB 02-Jun-16

LSIP RUPST 02-Jun-16

JSPT RUPST 02-Jun-16

SMDR RUPST 02-Jun-16

RELI RUPST/LB 02-Jun-16

SMMT RUPST/LB 02-Jun-16

MBTO RUPST/LB 02-Jun-16

DGIK RUPST/LB 02-Jun-16

PSAB RUPST/LB 02-Jun-16

SULI RUPST 02-Jun-16

TFCO RUPST 02-Jun-16

ISAT RUPST 02-Jun-16

UNIC RUPST 02-Jun-16

BNBR RUPST/LB 02-Jun-16

CENT RUPST/LB 02-Jun-16

TIRT RUPST 02-Jun-16

RIMO RUPST 02-Jun-16

APLN RUPST 02-Jun-16

(7)

2 June 20162 June 2016

DISCLAIMER

This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

WIKA

TRADING BUY

S1 2410 R1 2470 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2350 R2 2530

Closing

Price 2450

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area netral

Harga berada dalam area netral

Prediksi Trading range Rp 2410-Rp 2530

Entry Rp 2450, take Profit Rp 2530

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.46 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 24.80 Positif

Bollinger Band (Mid) 2419 Positif

MA5 2428 Positif 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200

November December 2016 February March April May Jun

WIKA BroadeningWedge 2,450 2,428 2,426.25 2,418.5 2,360 2,060 2,060 2,450 2,450 2,490 2,613.9 2,806.09 2,806.09 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA -Stochastic %D(6,3,3)= 69.31,Stochastic %K= 59.72,Overbought Level= 80.00,OversoldLevel= 20.00

59.7222 59.7222 20 69.3139 69.3139 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 WIKA -MACD(5,3)= -7.92,Signal()= -8.03

-8.0285 -7.91855 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA -TSI(3,5,3)= 24.80,Volume()= 7,544,000.00

24.7971 0.00000

25.2916 7,544,000

WIKA -William's % R(14)= -13.79,Volume()= 7,544,000.00 -13.7931

7,544,000

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BJBR

TRADING BUY

S1 950 R1 995 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 905 R2 1040

Closing

Price 975

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area overbought

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 950-Rp 995

Entry Rp 975, take Profit Rp 995

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 56.03 Positif

MACD 5.31 Positif

True Strength Index (TSI) 56.24 Positif

Bollinger Band (Mid) 936 Positif

MA5 945 Positif 600.0 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0

November December 2016 February March April May Jun BJBR Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 945 935.75 933.75 892.632 892.632 890 881.425 970 973.421 973.421 975 975 975 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BJBR -Stochastic %D(6,3,3)= 83.77,Stochastic %K= 86.23,Overbought Level= 80.00,OversoldLevel= 20.00

83.7739 80 20 83.7739 86.2348 86.2348 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 BJBR -MACD(5,3)= -8.75,Signal()= -6.13 -8.74866 -6.13457 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BJBR -TSI(3,5,3)= 56.24,Volume()= 20,680,800.00 38.7035 0.00000 56.2361 20,680,800 BJBR -William's % R(14)= -10.53,Volume()= 20,680,800.00 -10.5263 20,680,800

(8)

2 June 20162 June 2016

BMRI

TRADING BUY

S1 9050 R1 9325 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 8775 R2 9600

Closing

Price 9200

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area overbought

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 9050-Rp 9325

Entry Rp 9200, take Profit Rp 9325

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 48.26 Positif

MACD 13.53 Positif

True Strength Index (TSI) 19.58 Positif

Bollinger Band (Mid) 9164 Positif

MA5 9110 Positif 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400

November December 2016 February March April May Jun

BMRI Downward Sloping Channel

9,110 9,040.63 8,936.36 8,936.36 8,900 7,935.71 7,935.71 9,163.75 9,200 9,200 9,200 9,325 9,737.84 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI -Stochastic %D(6,3,3)= 73.71,Stochastic %K= 67.30,Overbought Level= 80.00,OversoldLevel= 20.00

67.2975 67.2975 20 73.71 73.71 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 BMRI -MACD(5,3)= -32.57,Signal()= -30.46

-32.5671 -30.4643 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI -TSI(3,5,3)= 19.58,Volume()= 13,697,400.00

18.0245 0.00000

19.5771 13,697,400

BMRI -William's % R(14)= -35.29,Volume()= 13,697,400.00 -35.2941

13,697,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BBRI

TRADING BUY

S1 10350 R1 10525 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 10175 R2 10700

Closing

Price 10450

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi negatif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area overbought

Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 10350-Rp 10700

Entry Rp 10450, take Profit Rp 10700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 89.07 Negatif

MACD 79.16 Positif

True Strength Index (TSI) 41.60 Positif

Bollinger Band (Mid) 10059 Positif

MA5 10425 Positif 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000

November December 2016 February March April May Jun

BBRI Downward Sloping Channel

10,112.5 10,112.5 10,058.8 9,568.28 9,525 9,394.05 9,394.05 10,225 10,425 10,450 10,450 10,450 10,675 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI -Stochastic %D(6,3,3)= 86.47,Stochastic %K= 75.98,Overbought Level= 80.00,OversoldLevel= 20.00

75.9751 75.9751 20 80 86.4735 86.4735 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BBRI -MACD(5,3)= -60.87,Signal()= -76.60

-76.601 -60.8728 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI -TSI(3,5,3)= 41.60,Volume()= 24,240,300.00

41.6

0.00000

45.7831 24,240,300

BBRI -William's % R(14)= -19.57,Volume()= 24,240,300.00 -19.5652

24,240,300

(9)

2 June 20162 June 2016

DISCLAIMER

This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

SMRA

TRADING BUY

S1 1600 R1 1665 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1565 R2 1700

Closing

Price 1635

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi sinyal positif

 RSI berada dalam area overbought

 Harga berada dalam area upper band

Prediksi Trading range Rp 1600-Rp 1665

Entry Rp 1635, take Profit Rp 1665

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 93.49 Positif

MACD 18.12 Positif

True Strength Index (TSI) 50.10 Positif

Bollinger Band (Mid) 1495 Positif

MA5 1602 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800

November December 2016 February March April May Jun

SMRA Downward Sloping Channel Bullish Breakout 1,586.88 1,585 1,494.5 1,370 1,369.55 1,232.33 1,232.33 1,602 1,611.58 1,611.58 1,635 1,635 1,635 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA -Stochastic %D(6,3,3)= 82.24,Stochastic %K= 78.57,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

78.5714 78.5714 20 80 82.2436 82.2436 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 SMRA -MACD(5,3)= -13.00,Signal()= -12.15

-13.0004 -12.1511 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMRA -TSI(3,5,3)= 50.10,Volume()= 30,333,200.00

48.0783 0.00000 50.1024

30,333,200

SMRA -William's % R(14)= -5.26,Volume()= 30,333,200.00 -5.26316

30,333,200

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

SRIL

TRADING BUY

S1 272 R1 300 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 256 R2 316

Closing

Price 284

Ulasan

 MACD line dan signal line indikasi positif

 Stochastics fast line & slow indikasi positif

 Candle chart indikasi potensi rebound

 RSI berada dalam area netral

 Harga berada dalam area netral

Prediksi Trading range Rp 272-Rp 300

Entry Rp 284, take Profit Rp 300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 59.97 Positif

MACD 1.97 Positif

True Strength Index (TSI) 29.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 268 Positif

MA5 274.8 Positif 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0 340.0 360.0 380.0 400.0 420.0

November December 2016 February March April May Jun

SRIL Downward SlopingChannel Bullish Breakout 282.895 274.8 274 268.4 250 232.45 232.45 282.895 284 284 284 290 307.425 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SRIL -Stochastic %D(6,3,3)= 54.59,Stochastic %K= 57.95,Overbought Level= 80.00,Oversold Level= 20.00

54.5915 54.5915 20 57.9461 57.9461 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 SRIL -MACD(5,3)= -2.38,Signal()= -1.85

-2.37797 -1.85373 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SRIL -TSI(3,5,3)= 29.31,Volume()= 177,333,904.00

26.6943 0.00000 29.3114

177,333,904

SRIL -William's % R(14)= -15.00,Volume()= 177,333,904.00 -15

177,333,904

(10)

2 June 2016

2 June 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec 01-06-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 14425 14425 14725 13175 13950 14725 15500 Positif Positif Negatif 16650 13825

LSIP Trading Sell 1460 1460 1450 1425 1450 1475 1500 Negatif Negatif Negatif 1745 1405

SGRO Trading Buy 1920 1920 1960 1870 1900 1930 1960 Positif Positif Negatif 2015 1825

Mining

PTBA Trading Buy 6550 6550 6650 6200 6425 6650 6875 Positif Positif Negatif 7800 6125

ADRO Trading Sell 720 720 710 690 710 730 750 Negatif Negatif Positif 770 655

MEDC Trading Sell 1380 1380 1365 1335 1365 1395 1425 Negatif Negatif Negatif 1795 1345

INCO Trading Sell 1655 1655 1635 1595 1635 1675 1715 Negatif Negatif Negatif 2005 1490

ANTM Trading Sell 645 645 635 605 635 665 695 Negatif Negatif Negatif 780 625

TINS Trading Sell 635 635 620 585 620 655 690 Negatif Negatif Negatif 870 620

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 915 915 930 900 910 920 930 Positif Positif Negatif 1010 875

SMGR Trading Buy 9100 9100 9200 8800 9000 9200 9400 Positif Positif Positif 10625 8675

INTP Trading Buy 16750 16750 17050 16450 16650 16850 17050 Positif Positif Positif 20175 15525

SMCB Trading Sell 1095 1095 1085 1060 1085 1110 1135 Negatif Negatif Positif 1190 965

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6675 6675 6850 6475 6600 6725 6850 Positif Negatif Positif 7850 6000

GJTL Trading Buy 725 725 740 670 705 740 775 Positif Positif Negatif 825 660

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6975 6975 7150 6775 6900 7025 7150 Positif Positif Negatif 7300 6800

GGRM Trading Buy 69000 69000 70200 65900 68050 70200 72350 Positif Positif Negatif 74400 64775

UNVR Trading Buy 43550 43550 43700 42800 43250 43700 44150 Positif Positif Negatif 47300 42350

KLBF Trading Sell 1455 1455 1430 1385 1430 1475 1520 Negatif Negatif Positif 1430 1295

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1850 1850 1880 1770 1825 1880 1935 Positif Positif Positif 2005 1695

PTPP Trading Buy 3680 3680 3720 3520 3620 3720 3820 Positif Positif Positif 3840 3300

WIKA Trading Buy 2450 2450 2530 2350 2410 2470 2530 Positif Positif Positif 2765 2200

ADHI Trading Sell 2550 2550 2530 2480 2530 2580 2630 Negatif Negatif Negatif 2910 2420

WSKT Trading Buy 2510 2510 2540 2440 2490 2540 2590 Positif Positif Negatif 2660 2140

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2480 2480 2520 2400 2460 2520 2580 Positif Positif Positif 2715 2170

JSMR Trading Sell 5400 5400 5350 5225 5350 5475 5600 Negatif Negatif Positif 5525 5200

ISAT Trading Buy 6525 6525 6575 6275 6425 6575 6725 Positif Positif Negatif 6825 6200

TLKM Trading Buy 3720 3720 3760 3640 3700 3760 3820 Positif Positif Negatif 3800 3410

Finance

BMRI Trading Buy 9200 9200 9325 8775 9050 9325 9600 Positif Positif Positif 10000 8650

BBRI Trading Buy 10450 10450 10700 10175 10350 10525 10700 Positif Positif Positif 10925 9525

BBNI Trading Buy 4770 4770 4800 4660 4730 4800 4870 Positif Positif Positif 5050 4270

BBCA Trading Buy 13175 13175 13350 12975 13100 13225 13350 Positif Positif Positif 13300 12775

BBTN Trading Buy 1720 1720 1740 1670 1705 1740 1775 Positif Positif Positif 1885 1590

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 13950 13950 13825 13475 13825 14175 14525 Negatif Negatif Negatif 17100 12550

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa sangat terampil dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pengamatan yang dilakukan rata-rata semua mahasiswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN VARIASI INKUIRI SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK KALOR DAN PERPINDAHANNYA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Para dokter sudah diberikan pemahaman bahwa pada pasien BPJS tidak bisa diberikan obat di luar Fornas jika tersedia di dalam fornas dan mereka sudah menyetujui jika Instalasi

PEMAHAMAN DAN PENALARAN SISWA SMP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGENAI PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET PADA MAKANAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PEMAHAMAN DAN PENALARAN SISWA SMP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGENAI PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET PADA MAKANAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Apabila manusia mampu menghayati akan makna sains dan teknologi yang dikembangkannya, bahwa sernua itu bukan semata ­ mata karena faktor diri pribadi manusia, tetapi ada faktor lain

Misi pembelajaran sejarah yang demikian sesuai dengan pendapat Bordillon (1994) bahwa tujuan pendidikan sejarah adalah membantu peserta didik meraih kemampuan

Kepemimpinan adalah jiwa yang sebenarnya telah ada pada tiap – tiap orang, sehingga dalam lingkup yang paling sederhana orang itu mampu untuk memimpin, mengarahkan, dan