• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Model Knowledge Management Cycle: Sebuah Tinjauan Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Model Knowledge Management Cycle: Sebuah Tinjauan Pustaka"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Model Knowledge Management

Cycle: Sebuah Tinjauan Pustaka

Amelia Kurniawati (1), Rayinda Pramuditya Soesanto(2), T.M.A. Ari Samadhi (3), Iwan Inrawan Wiratmadja (4), Indryati Sunaryo (5)

(1), (2)

Telkom University

Jl. Telekomunikasi, Buah Batu, Bandung, 40257

(1), (3), (4), (5)

Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10, Bandung, 40132

(1)

amelia.kurniawati@gmail.com , (2)raysoesanto@telkomuniversity.ac.id,

(3)

asamadhi@mail.itb.ac.id , (4)iwan@lspitb.org , (5)rya_ryo@yahoo.com

ABSTRAK

Knowledge penting bagi sebuah organisasi karena knowledge merupakan aset untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam mengelola knowledge di organisasi diperlukan proses yang baik agar knowledge yang telah ada di organisasi tidak hilang, baik itu karena adanya turnover ataupun force majeur. Secara umum, knowledge dapat dibagi menjadi dua, yaitu tacit dan explicit. Explicit knowledge merupakan jenis knowledge yang dapat dikodifikasi menjadi bahasa yang formal dan sistematis. Tacit knowledge merupakan jenis knowledge yang terdiri dari model mental dan kepercayaan sehingga sangat sulit untuk diubah menjadi explicit knowledge. Pengelolaan knowledge yang efektif bagi organisasi megharuskan organisasi tersebut untuk dapat melakukan identifikasi, membuat, mengambil, dan menangkap keuntungan dari knowledge di organisasi. Pengelolaan knowledge dilakukan melalui serangkaian proses yang disebut dengan Knowledge Management Cycle (KMC). Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perkembangan teori terkait tahap dalam KMC. Penelitian yang melakukan elaborasi tahap KMC telah banyak dilakukan, akan tetapi tiap KMC memiliki tahap yang berbeda-beda.

Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) sebagai metodologi dalam melakukan review. Literatur dicari melalui artikel yang sudah dipublikasikan melalui ScienceDirect, Google Scholar, dan Emerald Insight. Pencarian yang dilakukan dibatasi hanya artikel yang berbahasa Inggris dan dilakukan dengam mencari melalui database dengan kata kunci yang spesifik, seperti knowledge management, knowledge management cycle, knowledge management process. Dari hasil literature review diketahui bahwa model KMC telah mengalami perkembangan dari segi jumlah dan jenis tahap serta sifat siklus KMC, yang semula tidak berurutan, menjadi berurutan, membentuk siklus, dan memiliki umpan balik.

Kata kunci—Knowledge, Knowledge Management, Knowledge Management Cycle,

Knowledge Management Process, Systematic Literature Review

I. PENDAHULUAN

Knowledge penting bagi sebuah organisasi karena knowledge merupakan aset untuk

memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam mengelola knowledge organisasi diperlukan proses yang baik agar knowledge yang telah ada di organisasi tidak hilang, baik itu karena adanya

turnover ataupun force majeur. Knowledge management merupakan isu kritis yang terdiri dari

adaptasi, keinginan organisasi untuk bertahan dan kompetensi organisasi untuk menghadapi perubahan lingkungan (Malhotra, 2005). Saat ini, pengelolaan knowledge dalam organisasi menjadi kompetensi dasar yang harus dimiliki (Skyrme & Amidon, 1998).

Knowledge merupakan kemampuan dan pemahaman yang digunakan oleh manusia untuk

memecahkan masalah, yang termasuk di dalamnya adalah teori, practice, aturan dan juga instruksi (Probst, Raub, & Romhardt, 2000). Menurut Davenport dan Prusak (2000), knowledge merupakan gabungan dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual yang menyediakan sebuah

(2)

kerangka untuk melakukan evaluasi informasi dan pengalaman baru. Secara umum, knowledge dapat dibagi menjadi dua, yaitu tacit dan explicit (Nonaka & Takeuchi, 1995). Explicit knowledge merupakan jenis knowledge yang dapat dikodifikasi menjadi bahasa yang formal dan sistematis.

Tacit knowledge merupakan jenis knowledge yang terdiri dari model mental dan kepercayaan

sehingga sangat sulit untuk diubah menjadi explicit knowledge. Menurut Ambrosini dan Billsberry (2007), pengelolaan tacit knowledge seringkali dianggap sulit untuk dilakukan daripada

explicit knowledge, akan tetapi tacit knowledge dianggap penting untuk digunakan dalam

organisasi. Hanya 20% pengetahuan yang ada di organisasi, sedangkan 80% sisanya berada di individu (Faust, 2007).

Menurut Dalkir (2005), pengelolaan knowledge yang efektif bagi organisasi megharuskan organisasi tersebut untuk dapat melakukan identifikasi, membuat, mengambil, dan menangkap keuntungan dari knowledge di organisasi. Pengelolaan knowledge dilakukan melalui serangkaian proses yang disebut dengan Knowledge Management Cycle (KMC). Menurut Parikh (2001), KMC merupakan proses yang membentuk spiral dan semakin besar ketika knowledge dikelola dari waktu ke waktu. Proses kontinyu tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu knowledge acquisition, knowledge organization, knowledge dissemination, knowledge

application. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan perkembangan teori terkait tahap

dalam KMC.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi literatur mengenai perkembangan teori terkait tahap dalam KMC. Studi literatur digunakan untuk mengidentifikasi perkembangan model KMC sehingga penelitian ini bersifat deskriptif. Systematic Literature Review (SLR) yang mengacu pada Kitchenham dkk. (2009) digunakan sebagai metodologi penelitian. Proses studi literatur dilakukan melalui 3 tahapan utama, yaitu mengumpulkan referensi, memilih referensi yang sesuai dengan kriteria, dan memilih referensi utama yang digunakan dalam review. Gambar 1 menunjukkan proses SLR yang dilakukan dalam penelitian ini.

Gambar 1 Proses SLR

Literatur dicari melalui artikel yang sudah dipublikasikan melalui ScienceDirect, Google Scholar, dan Emerald Insight. Pencarian yang dilakukan dibatasi hanya artikel yang berbahasa Inggris dan dilakukan dengan mencari melalui database dengan kata kunci yang spesifik, seperti

knowledge management, knowledge management cycle, knowledge management process. Artikel

dicari berdasarkan abstrak, judul, dan kata kunci. Semua artikel yang ditemukan dari hasil pencarian kemudian di-review.

III. HASIL DAN DISKUSI

Pencarian literatur dilakukan melalui ScienceDirect, Google Scholar, dan Emerald Insight. Didapatkan hasil 8.446 dari ScienceDirect, 1.230 dari Google Scholar, dan 3.077 dari Emerald Insight. Hasil tersebut kemudian melalui proses pencarian kembali berdasarkan temuan sebelumnya dengan melakukan pengecekan bahasa yang digunakan dan duplikasi penelitian. Dari hasil pencarian kedua didapatkan 7.446 dari ScienceDirect, 830 dari Google Scholar, dan 2.685 dari Emerald Insight. Hasil tersebut kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan jumlah 10.934 hasil pencarian. Hasil tersebut kemudian disaring kembali dengan melihat abstrak, judul, dan

keyword penelitian, didapatkan 13 hasil pencarian yang sesuai dengan kategori yang ditentukan.

Gambar 2 menunjukkan langkah dan hasil pencarian SLR.

Dari hasil SLR, diidentifikasi bahwa KMC pertama kali dibahas oleh Wiig pada tahun 1993. Penelitian yang dilakukan oleh Wiig membahas mengenai tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Penelitian yang dilakukan berfokus pada 4 tahapan KMC, yaitu build, hold, pool, dan

(3)

apply. Sifat siklus dalam Wiig pada tahun 1993 adalah diskrit, dapat terjadi paralel, dan tidak

harus berurutan (Evans, Dalkir, & Bidian, 2014).

Gambar 2 Proses Pencarian SLR

Berbagai penelitian telah merumuskan tahap-tahap KMC. Tahap KMC semula dirumuskan sebagai tahap yang tidak harus berurutan, seperti yang dirumuskan oleh Ruggles (1998), serta Skyrme dan Amidon (1998). Ruggles (1998) merumuskan 8 tahapan KMC, yaitu generating,

accessing, using, embedding, representing, facilitating, transferring, dan measuring. Sifat siklus

ini adalah diskrit, dapat terjadi paralel dan tidak harus berurutan.

KMC yang semula dirumuskan sebagai tahap yang tidak harus berurutan, kemudian berkembang menjadi tahap yang berurutan. Penelitian yang merumuskan tahap KMC yang berurutan adalah McAdam dan McCreedy (1999), Wei, Choy, dan Chew (2011), Allameh, Zare, dan Davoodi (2011), dan Wee dan Chua (2013). Penelitian yang dilakukan oleh Wee dan Chua (2013) merumuskan 3 tahap KMC yang berurutan, diawali dengan knowledge creation, kemudian

knowledge sharing, dan diakhiri dengan knowledge reuse.

Proses knowledge management yang sebelumnya dirumuskan sebagai tahap yang berurutan, kemudian berkembang menjadi tahap yang berurutan dan membentuk siklus. Penelitian yang merumuskan bahwa tahap KMC berurutan dan membentuk siklus adalah Rowley (2001), Bose (2003), Dalkir (2005), Monnavarian dan Amini (2009), Akhavan, Hosnavi, dan Sanjaghi (2009), Evans, Dalkir, dan Bidian (2014), dan Tubigi dan Alshawi (2015). Tahap KMC dari Evans, Dalkir, dan Bidian (2014) mengakomodasi continuous improvement dan mengelaborasi tahap pada enam model terdahulu. KMC terdiri atas 7 tahap yaitu identify, create, store, share, use,

learn, dan improve. Sifat siklusnya adalah berurutan dan membentuk siklus.

Berbagai literatur tersebut memberikan pemahaman mengenai perkembangan model KMC. Secara umum teridentifikasi bahwa menurut perkembangan terbaru, KMC merupakan tahap yang berurutan dan membentuk siklus. Tahap KMC yang dirumuskan dalam literatur-literatur tersebut bervariasi, mulai dari tiga hingga delapan tahap. Tahap-tahap yang dibahas serta referensi model dari setiap literatur dalam perkembangan model KMC dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Elaborasi Model KMC

No. Model Elaborasi KMC

Referensi Model Elaborasi KMC

Tahap dalam KMC

1 Ruggles (1998) - generating, accessing, using,

embedding, representing, facilitating, transferring, measuring

2 McAdam dan McCreedy (1999)

Jordan dan Jones tahun 1997, Demarest tahun 1997

knowledge construction, knowledge embodiment, knowledge dissemination, knowledge use

(4)

Tabel 1 Elaborasi Model KMC (lanjutan)

No. Model Elaborasi KMC

Referensi Model Elaborasi KMC

Tahap dalam KMC 3 Chyi Lee dan

Yang (2000)

- knowledge acquisition, knowledge

innovation, knowledge protection, knowledge integration, knowledge dissemination

4 Rowley (2001) - knowledge acquisition /creation,

knowledge articulation & sharing, knowledge repository updating, knowledge access / dissemination, knowledge use, knowledge revision

5 Bose (2003) - knowledge creation, knowledge

structuring, knowledge dissemination, knowledge application

6 Lettieri, Borga, Savoldelli (2004)

Nonaka dan Takeuchi tahun 1995, Nonaka dan Konno tahun 1998, Davenport dan Prusak tahun 1998, Bhatt tahun 2001, Lee dan Choi tahun 2003

knowledge acquisition, knowledge codification, knowledge storage, knowledge retrieval, knowledge diffusion & presentation, knowledge application, knowledge creation

7 Monnavarian dan Amini (2009)

Hoffmann dkk tahun 2005, Karkoulian tahun 2008

knowledge creation, knowledge sharing, knowledge application, knowledge saving

8 Akhavan, Hosnavi, dan Sanjaghi (2009)

Wiig tahun 1993, Leonard-Barton tahun 1995, Andersen tahun 1996, Nonaka tahun 1996, van der Spek dan Spijkervet tahun 1997, Alavi tahun 1997

knowledge identification, knowledge collecting, knowledge organizing, knowledge storage, knowledge sharing, knowledge evaluation

9 Wei, Choy, dan Chew (2011)

Coukos-Semmel tahun 2001 knowledge construction, knowledge embodiment, knowledge deployment

10 Allameh, Zare, dan Davoodi (2011)

Wiig tahun 1993, Leonard-Barton tahun 1995, Spender tahun 1996, De Long tahun 1997, Demarest tahun 1997, Teece tahun 1998, Skyrme dan Amidon tahun 1998, Probst dkk tahun 2000, Alavi dan Leidner tahun 2001, Shin dkk tahun 2001, Gold dkk tahun 2001, Lawson tahun 2003

knowledge creation, knowledge capture, knowledge organization, knowledge storage, knowledge dissemination, knowledge application

11 Wee dan Chua (2013)

- knowledge creation, knowledge

sharing, knowledge reuse

12 Evans, Dalkir, dan Bidian (2014)

Wiig tahun 1993, Meyer dan Zack tahun 1994, Bukowitz dan Williams tahun 1999, McElroy tahun 2003, Dalkir tahun 2005, Heisig tahun 2009

identify, create, store, share, use, learn, improve

13 Tubigi dan Alshawi (2015)

Bergeron tahun 2003 knowledge creation & acquisition, knowledge modification, knowledge use, knowledge transfer, knowledge archiving, knowledge translating, knowledge access, knowledge disposal

(5)

Proses knowledge management dari berbagai literatur yang terbit lebih awal telah dielaborasi dalam literatur-literatur lainnya yang lebih baru, berdasarkan hasil pemetaan, diketahui bahwa tahapan KMC dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Ruggles (1998), McAdam dan McCreedy (1999), Chyi Lee dan Yang (2000), Rowley (2001), Bose (2003), Lettieri, Borga, Savoldelli (2004), Monnavarian dan Amini (2009), Wei, Choy, dan Chew (2011), Akhavan, Hosnavi, dan Sanjaghi (2009), Allameh, Zare, dan Davoodi (2011), Wee dan Chua (2013), Evans, Dalkir, dan Bidian (2014), dan Tubigi dan Alshawi (2015). Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, terdapat banyak istilah yang berbeda-beda, akan tetapi pada dasarnya ada beberapa istilah yang dapat dikategorikan menjadi satu tahap yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014) secara garis besar telah mencakup keseluruhan perkembangan KMC yang berawal dari siklus yang tidak berurutan menjadi siklus yang berurutan dan mempunyai feedback loop. Gambar 3 menunjukkan KMC dari penelitian yang dilakukan oleh oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014).

Identify Create Store Share Use Learn Improve And/Or Request for knowledge Double Loop Learning

Gambar 3 Knowledge Management Cycle Model (Sumber: Evans, Dalkir, dan Bidian, 2014)

Tahap identify yang diusulkan oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014) juga disebutkan dalam model KMC dari penelitian yang dilakukan oleh Akhavan, Hosnavi, dan Sanjaghi (2009) dan Wallin dan von Krogh (2010) sebagai knowledge identification. Penelitian yang dilakukan oleh Lichtenthaler (2011) menyebutkan tahap identify sebagai tahap exploration. Model KMC yang diusulkan oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014) sudah cukup merepresentasikan tahap KMC dalam model-model dalam penelitian lain, namun terdapat dua tahap yang tidak ada, yaitu

knowledge acquisition dan knowledge retrieval. Knowledge acquisition didefinisikan sebagai

sebuah proses untuk menangkap atau mendapatkan knowledge dari sumber eksternal dan secara internal membangkitkan, mengembangkan, dan membangun knowledge untuk menambahkan nilai pada knowledge sebelumnya (Kurniawati, Samadhi, & Wiratmadja, 2016). Knowledge retrieval didefinisikan sebagai proses untuk mengelola, mengklasifikasi, menyimpan, memposisikan

knowledge yang telah didapat dan dapat diakses untuk melakukan optimasi knowledge organisasi

(Kurniawati, Samadhi, & Wiratmadja, 2016).

IV. PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi literatur mengenai perkembangan teori terkait tahap dalam KMC. Dari hasil SLR, dapat disimpulkan tahap dalam KMC berkembang dari yang semula tidak berurutan, menjadi berurutan, membentuk siklus, dan memiliki umpan balik. Terdapat beberapa model yang mengelaborasi model KMC dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014) yang terdiri atas tahap identify, create,

store, share, use, learn, improve secara keseluruhan sudah cukup mewakili perkembangan dari

model KMC, namun terdapat dua tahap yang tidak ada, yaitu knowledge acquisition dan

knowledge retrieval. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan

(6)

dikembangkan oleh Evans, Dalkir, dan Bidian (2014), serta menyesuaikan kembali urutan siklus dan umpan balik.

DAFTAR PUSTAKA

Akhavan, P., Hosnavi, R., & Sanjaghi, M., 2009, "Towards Knowledge Management: an Exploratory Study for Developing a KM Framework in Iran", International Journal of Industrial Engineering & Production Research, Vol. 20 No. 3, hlm. 99-106.

Allameh, S., Zare, S., & Davoodi, S., 2011, "Examining the Impact of KM Enablers on Knowledge Management Processes", Procedia Computer Science, Vol. 3, hlm. 1211-1223.

Ambrosini, V., & Billsberry, J., 2007, "Person-Organisation Fit : An Invisible Hand Facilitating the Transfer of Tacit Knowledge", Development Paper submitted to the Strategy as Practice track of the British Academy of Management for the 2007 annual conference, hlm. 1-8, Warwick.

Bose, R., 2003, "Knowledge Management-Enabled Health Care Management Systems: Capabilities, Infrastructure, and Decision-Support", Expert Systems with Applications, Vol. 24, hlm. 59-71.

Chyi Lee, C., & Yang, J., 2000, "Knowledge Value Chain", Journal of Management Development, Vol. 19 No.9, hlm. 783-794.

Dalkir, K., 2005, Knowledge Management in Theory and Practice, London: The MIT Press.

Davenport, T., & Prusak, L., 2000, Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know, Boston: Harvard Bussiness School.

Evans, M. M., Dalkir, K., & Bidian, C., 2014, "A Holistic View of the Knowledge Life Cycle: the Knowledge Management Cycle (KMC) Model", The Electronic Journal of Knowledge Management, Vol. 12 No. 2, hlm. 85-97.

Faust, B., 2007, "Implementation of Tacit Knowledge Preservation and Transfer Methods", International Conference on Knowledge Management in Nuclear Facilities, hlm. 1-12, Venna.

Kitchenham, B., Brereton, O., Budgen, D., Turner, M., Bailey, J., & Linkman, S., 2009, "Systematic Literature Reviews In Software Engineering – A Systematic Literature Review", Information and Software Technology, Vol. 51 No. 1, hlm. 7-15.

Kurniawati, A., Samadhi, T., & Wiratmadja, I., 2016, "Indicators of Knowledge Management Cycle in Small and Medium Enterprises" 2016 IEEE International Conference on Management of Innovation and Technology (ICMIT), hlm. 198-202, Bangkok: IEEE.

Lettieri, E., Borga, F., & Savoldelli, A., 2004, "Knowledge Management in Non-Profit Organizations", Journal of Knowledge Management, Vol. 8 No. 6, hlm. 16-30.

Lichtenthaler, U., 2011, "Open Innovation: Past Research, Current Debates, and Future Directions", The Academy of Management Perspectives, Vol. 25 No. 1, hlm. 75-93.

Malhotra, Y., 2005, "Integrating Knowledge Management Technologies In Organizational Business Processes: Getting Real Time Enterprises To Deliver Real Business Performance", Journal of Knowledge Management, Vol. 9 No. 1, hlm. 7-28.

McAdam, R., & McCreedy, S., 1999, "A Critical Review Of Knowledge Management Models", The Learning Organization, Vol. 6 No. 3, hlm. 91-100.

Monnavarian, A., & Amini, A., 2009, "Do interactions Within Networks Lead to Knowledge Management?", Business Strategy Series, Vol. 10 No.3, hlm. 139-155.

Nonaka, I., & Takeuchi, H., 1995, The Knowledge-Creating Company. New York: Oxford University Press. Parikh, M., 2001, "Knowledge Management Framework for High-Tech Research and Development",

Engineering Management Journal, Vol. 13 No. 3, hlm. 27-34.

Probst, G., Raub, S., & Romhardt, K., 2000, Managing Knowledge Building Blocks for Success. Chichester: John Wiley & Sons Ltd.

Rowley, J., 2001, "Knowledge Management in Pursuit of Learning: the Learning with Knowledge Cycle", Journal of Information Science, Vol. 27 No. 4., hlm. 227-237.

Ruggles, R., 1998, "The State of Notion: Knowledge Management in Practice", California Management Review, Vol. 40 No. 3, hlm. 80-89.

Skyrme, D., & Amidon, D., 1998, "New Measures Of Success", Journal of Business Strategy, Vol. 19 No. 1, hlm. 20-24.

Tubigi, M., & Alshawi, S., 2015, "The impact of Knowledge Management Processes on Organisational Performance: The Case of The Airline Industry", Journal of Enterprise Information Management, Vol. 28 No. 2, hlm. 167-185.

Wallin, M., & von krogh, G., 2010, "Organizing for Open Innovation: Focus on the Integration of Knowledge", Organizational Dynamics, Vol. 39 No. 2, hlm. 145-154.

Wee, J., & Chua, A., 2013, "The Peculiarities Of Knowledge Management Processes in SMEs: the Case of Singapore", Journal of Knowledge Management, Vol. 17 No. 6, hlm. 958-972.

Gambar

Gambar 1 Proses SLR
Gambar 2 Proses Pencarian SLR
Tabel 1 Elaborasi Model KMC (lanjutan)  No.  Model Elaborasi
Gambar 3 Knowledge Management Cycle Model (Sumber: Evans, Dalkir, dan Bidian, 2014)  Tahap  identify  yang  diusulkan  oleh  Evans,  Dalkir,  dan  Bidian  (2014)  juga  disebutkan  dalam  model  KMC  dari  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Akhavan,  Hosna

Referensi

Dokumen terkait

Potongan harga merupakan diskon produk atau harga marginal rendah yang diberikan untuk mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar lebih impulsif Iqbal

Metode ini memanfaatkan arus listrik bervoltase kecil yang dihubungkan ke benda yang akan dites, dengan memindahkan secara elektrolisis sejumlah kecil sampel ke kertas

Kepuasan Kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut

Pada karya yang akan dibuat untuk mengekspresikan wujud anggrek ke dalam karya seni lukis, dengan teknik dusel dan teknik palet menggunakan cat minyak yang dengan

Jawaban: Cara mengambil bekas seseorang: Mengambil bekasnya dari apa yang pernah disentuh oleh Aa'in baik berupa liur atau keringat, sebab maksud pengambilan ini adalah bau

Penelitian sekarang dilakukan oleh Wisnu Aditya Nurkamal untuk menguji ulang pengaruh dimensi gaya hidup terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan objek yang berbeda dengan

Penelitian ini berbeda dengan aplikasi yang ada pada penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, dimana aplikasi ini berjalan pada sistem operasi android dan

No Judul Jenis Karya Penyelenggara/ Penerbit/Jurnal Tanggal/ Tahun Ketua/ Anggota Tim Sumber Dana Keterangan 1 NA NA NA NA NA NA NA GL. KEGIATAN