• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tim Penyusun Modul Tes Bakat Skolastik Program Pembimbingan Seleksi Guru PPPK 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tim Penyusun Modul Tes Bakat Skolastik Program Pembimbingan Seleksi Guru PPPK 2021"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tim Penyusun Modul Tes Bakat Skolastik

Program Pembimbingan Seleksi Guru PPPK 2021

Pengarah:

Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT, IPM. Dr. Hj. Yolanda Pateda, M.Pd.

Koordinator Tim Penyusun:

Bobby Gani, S.Si, M.Pd. (Kemampuan Verbal Dan Numerik) Salahudin Olii, MT. (Kemampuan Analitik/Penalaran Dan Spasial)

Tim Penyusun:

Nisky Imansyah Yahya, S.Pd, M.Si. Suhardiman Tamu, S.Kom, M.Pd.

Fiqi Garibaldi Umar, S.Pd. Nur ‘Ain Supu, S.Si.

Tim Editor:

Erwin Asnawi, S.Pd. Muh. Muhni Tasnim, S.Pd, Gr. Machfud Cesar Ramdhani Buluati, S.Pd.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menyelesaikan modul Tes Bakat Skolastik untuk Program Pembimbingan guru honor sebagai calon peserta seleksi PPPK tahun 2021 oleh PGRI Gorontalo. Modul ini bertujuan untuk membantu, membekali, mempersiapkan pengetahuan tenaga guru honor mengenai materi dan keterampilan menjawab soal Tes Bakat Skolastik (TBS). Kami berharap bahwa modul ini juga dapat menambah referensi bagi guru honor untuk pengembangan kompetensi.

Dalam modul ini memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan “Kemampuan Verbal, Numerik, Analitik, dan Spasial”. Selain itu untuk memudahkan pemahaman juga terdapat kumpulan soal-soal latihan untuk dapat dipelajari oleh para guru honor calon peserta seleksi PPPK. Materi yang ada dalam modul ini juga digunakan dalam platform sekolahrakyat.ung.ac.id. Kami berusaha menyusun modul TBS ini sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih komunikatif dan efektif untuk hasil belajar yang maksimal.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini, semoga dapat memberikan andil dalam perjuangan Bapak/Ibu guru honor dalam mengikuti seleksi PPPK. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Semoga modul Tes bakat Skolastik ini dapat memberikan manfaat bagi bapak/Ibu dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Salam Solidaritas.

Gorontalo, Februari 2021 Ketua PGRI Provinsi Gorontalo,

Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT, IPM.

(4)

KEMAMPUAN VERBAL TES SINONIM A. MATERI TES SINONIM

1. Pengertian Tes Sinonim

Tes sinonim merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verbal yang dikerjakan dengan menentukan bentuk Bahasa yang maknya mirip atau sama denga bentuk bahasa lain. Tes sinonim sering disebut dengan tes persamaan kata.

Sinonim atau persamaan kata terdapat beberapa jenis, yaitu;

a. Sinonim Mutlak, merupakan kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks kebahasaan apapun tanpa mengubah makna structural dan makna leksikal dalam rangkai kata/frasa/kalusa/kalimat.

Contoh:

Kosmetik = alat kecantikan Laris = laku, larap Leksiografi = perkamusan

b. Sinonim Semirip, merupakan kata-kata yang dapat bertukar temapt dalam konteks kebahasaan tertantu tanpa mengubah makna structural dan leksikal dalam rangkai kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja.

Contoh:

Melatis = menerobos Lahiriah = jasmaniah

c. Sinonim Selingkung, merupakan kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu saka secara structural dan leksikal.

Contoh:

Lemah = lemas 2. Tujuan dan Fungsi Tes Sinonim

• Mengetahui perbendaharaan kosa kata seseorang;

• Mengetahui kemampuan seseorang dalam mengartikan kata, sehingga diperoleh permsaan arti dari kata tersebut;

• Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang; • Mengetahui ketelitian dan kejelian seseorang;

• Mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama, sekaligus wawasannya. Salah satunya bahwa seseorang akan lebih cepat, efektif, dan efisien dalam mengambil keputusan, ketika dihadapkan pada permasalahan yang memiliki prinsip serta tipe yang sama dengan permasalahan yang pernah dihadapi.

B. TIPS DAN TRIK

Sebelum mengerjakan tes sinonim

• Perbanyak kegiatan membaca buku atau literatur yang mendukung, dalam tes ini keleluasaan pengetahuan dan wawasan seseorang juga dapat dilihat;

• Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa kata yang baru didapatkan/diperoleh di dalam kamus;

• Pelajari materi-materi tes sinonim. Dengan demikian, dapat mengerjakan tes dengan sesungguhnya;

• Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal persamaan kata (sinonim);

• Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat dilakukan dengan sering mengerjakan teka-teki silang;

(5)

• Persiapkan diri dengan istrahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi fisik yang kurang prima, menyebabkan hasil tes yang tidak baik;

• Usahakan tiba di tempat ujian lebih awala, dan tidak terlambat;

• Persiapkan hal-hal yang perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu identitas, dan perlengkapan lainnya sebelum berangkat.

Saat mengerjakan tes sinonim

• Berdoalah sebelum mengerjakan tes; • Dengarkan baik-baik arahan dari pengawas; • Isilah identitas diri dengan lengkap dan rapi;

• Cermati waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes;

• Gunakan waktu sebaik mungkin, bekerjalah denga cepat, tepat dan teliti;

• Jangan langsung menjawab soal tanpa membaca terlebih dahulu petunjuk soal pengerjaan soal tes;

• Dalam menentukan persamaan kata, jangan terkecoh dengan memilih kata yang memiliki bunyi mirip dengan soal. Kata yang memiliki bunyi mirip, bukan berarti memiliki arti yang mirip atau sama;

• Dalam menentukan persamaan kata, bentuklah kalimat dengan menggunakan kata yang disajikan sebagai soal. Tentukan kata yang tersedia dalam pilihan jawaban yang dapat menggantikan kata dari soal, ke dalam kalimat dengan mengubah maksud atau arti kalimat; • Berhati-hatilah dengan pilihan jawaban pengecoh. Dalam pilihan jawaban tes persamaan kata,

seringkali ditampilkan pula lawan kata dari soal. Hal ini dilakukan untuk menguji ketelitian dan konsentrasi peserta tes.

• Tes sinonim dan tes antonym biasanya urutannya berdekatan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memahami perintah soal dan memilih jawaban yang tepat.

C. CONTOH SOAL TES SINONIM YANG SERING MUNCUL Solusi = Penyelesaian Kerangka = Rancangan Realitas = Kenyataan Kontra = Menentang Semboyan = Slogan Usang = Rusak Nahas = Celaka Siklus = Daur Mukadimah = Pengantar Persepsi = Tanggapan Pemugaran = Perbaikan Akronim = Singkatan Konsideran = Pertimbangan Hipotesis = Anggapan dasar Absolut = Mutlak

Fluktuasi = Gejolak Pailit = Bangkrut Kompensasi = Ganti rugi Sinkron = Sesuai Elektik = Pilih-pilih Skeptis = Ragu-ragu

Muslihat = Tipuan Gasal = Ganjil Insomnia = Susah tidur Padan = Sebanding Mayor = Besar Andal = Tangguh Ilusi = Khayalan Interpretasi = Penafsiran Adaptasi = Penyesuaian Proteksi = Perlindungan Pialang = Perantara Logo = Lambang Negosiasi = Perundingan Tendensi = Kecenderungan Baku = Standar Kesahihan = Kebenaran Endemic = Penyakit Implisit = Terkandung Kredibilitas = Terpercaya Deskripsi = Paparan Indah = Peduli

(6)

Akselerasi = Percepatan Akurat = Seksama Dampak = Pengaruh

Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh Efektif = Berhasil guna

Kudeta = Perebutan Friksi = Perpecahan Kendala = Hambatan Konspirasi = Persekongkolan Konvensi = Kesepakatan Militan = Bersemangat tinggi Negosiasi = Perdagangan Optimal = Maksimal

Paradigma = Kerangka berpikir Provokasi = Pancingan Realitas = Kenyataan Signifikan = Penting Wahana = Sarana Agresif = Menyerang Aksi = Gerakan Kuantitas = Jumlah Permanen = Tetap Sportif = Jujur Sparatis = Pemisahan Dinamis = Penuh semangat Atensi = Minat

Asri = Indah

TES ANTONIM A. MATERI TES ANALOGI

1. Pengertian antonym

Tes antonym merupakan salah tes bentuk kemampuan verbal yang dikerjakan dengan menentukan bentuk Bahasa yang memilki makna atau arti berlawanan dengan bentuk Bahasa lain. Tes antonym sering juga kita sebut dengan tes perlawanan kata.

Antonim atau perlawanan kata terdapat beberapa jenis

a. Antonim berpasangan , merupakan kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifka, tidak serta-merta memmunculkan pasangannya.

Contoh :

(ber)-dosa >< suci Tidak ber-dosa ≠ suci Istri >< Suami Bukan istri ≠ suami Pembeli >< penjual Bukan pembeli ≠ penjual

b. Antonym melengkapi , merupakan kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain.

Contoh :

Pertanyaan >< jawaban Mencari >< menemukan

c. Antonym berjenjang, merupakan kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna sifat berjenjang/bertahap/bertingkat.

Contoh :

Dingin >< hangat>< panas Kaku >< luntur >< elastis

(7)

Mahal >< wajar >< murah B. Tujuan dan fungsi antonym

- Mengetahui pembendaharaan kosakata seseorang

- Mengetahui kemampuan seseorang dalam menemukan lawan kata atau lawan arti kata dari kata yang terdapat pada soal

- Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang

- Tes antonym atau lawan kata juga bertujuan untuk melihat kebenaran secara terbalik, sekaligus wawasan seseorang. Yang dimaksud dengan kebenaran terbalik adalah seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya secara fenomenologis, tetapi juga secara dialektis.

C. Tips dan trik

- Perbanyak kegiatan membaca buku atau literature yang mendukung, karena seperti halnya tes sinonim dan antonym, dalam tes ini keleluasaan pengetahuan dan wawasan seseorang juga dapat dilihat.

- Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa kata yang baru didapatkan/ diperoleh, di dalam kamus.

- Pelajari materi-materi tes sinonim dan antonym. Hal ini dikarenakan kedua tes ini sangat berkaitan. Dengan mengetahui makna sebuah kata, maka dapat diketahui pula lawan makna atau arti kata tersebut. Dengan demikian dapat mengerjakan tes dengan sesungguhnya.

- Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal antonim.

- Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat dilakukan dengan sering mengerjakan teka-teki silang.

- Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi fisik yang kurang prima, menyebabkan hasil tes yang tidak baik.

- Usahakan tiba di tempat ujian lebih awal. Dan tidak terlambat.

- Persiapkan hal-hal perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu identitas, dan perlengkapan lainnya sebelum berangkat.

D. Contoh tes antonym yang sering keluar Kera >< lembek Naik >< turun Kaya >< miskin Surga >< neraka Laki-laki >< perempuan Atas >< bawah Mahal >< murah Lebar >< sempit Rajin >< malas Tinggi >< rendah Panjang >< pendek Pintar >< bodoh Jujur >< bohong Kebal >< rentan Praktik >< teori Elastic >< kaku Imitasi >< asli Primitive >< modern Pro >< kontra Positif >< negative Jual >< beli Maksiaml >< minimal Antipasti >< simpati Nyata >< maya Datang >< pergi Manual >< otomatis Teliti >< ceroboh Gagal >< berhasil Hambatan >< dukungan Vertica >< horizontal Makro >< mikro Virtual >< maya Bukit >< lembah Para >< pasca Antagonis >< protagonis Regresif >< progresif

(8)

Illegal >< sah Kompromi >< pertentangan Takut >< berani Disanjung >< dihina Poligami >< monogamy Aktif >< pasif Fakta >< opini Gersang >< subur Destruktiuf >< konstruktif Berata >< ringan Amatir >< professional TES ANALOGI A. MATERI TES ANALOGI

1. Pengertian Tes Analogi

Tes analogi merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verval yang dikerjakan dengan menentukan hubungan makna antara dua kata. Tes analogi sering disebut juga dengan tes padanan hubungan kata. Memalui tes ini, kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam mengartikan arti kata, fungsi kata, hubungan antar kata, dan pemakaian serta padanan fungsi dengan kata yang lain dapat diketahui.

2. Tujuan dan Fungsi Tes Analogi

• Mengetahui kemampuan seseorang dalam menentukan persamaan hubungan makna antara dua kata;

• Mengetahui kemampuan seseorang dalam mengartikan kata, fungsi kata, hubungan antar kata, dan pemakaian serta padanan fungsi dengan kata yang lain;

• Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang; • Mengetahui ketelitian dan kejelian seseorang. B. TIPS DAN TRIK

Sebelum mengerjakan tes analogi

• Perbanyak kegiatan membaca buku atau literature yang mendukung, karena seperti halnya tes sinonim dan antonym, dalam tes ini keleluasaan pengetahuan dan wawasan seseorang juga dapat dilihat;

• Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa kata yang baru didapatkan/diperoleh di dalam kamus;

• Pelajari materi-materi tes analogi atau padanan hubungan kata. Dengan demikian, dapat mengerjakan tes dengan sesungguhnya;

• Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal padanan hubungan kata/analogi;

• Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat dilakukan dengan sering mengerjakan teka-teki silang;

• Persiapkan diri dengan istrahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi fisik yang kurang prima, menyebabkan hasil tes yang tidak baik;

• Usahakan tiba di tempat ujian lebih awala, dan tidak terlambat;

• Persiapkan hal-hal yang perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu identitas, dan perlengkapan lainnya sebelum berangkat.

Saat mengerjakan tes analogi

• Berdoalah sebelum mengerjakan tes; • Dengarkan baik-baik arahan dari pengawas; • Isilah identitas diri dengan lengkap dan rapi;

(9)

• Gunakan waktu sebaik mungkin, bekerjalah denga cepat, tepat dan teliti;

• Jangan langsung menjawab soal tanpa membaca terlebih dahulu petunjuk soal pengerjaan soal tes;

• Hal yang paling penting dalam mengerjakan soal padanan kata adalah menemukan kata kunci atau hubungan khusus dari dua atau lebih kata yang disajikan;

• Semakin khusus/spesifik, maka akan semakin mudah untuk menemukan hubungan yang sesuai. Misalnya: BEBEK : AYAM a. Kuda : Jalak b. Sapi : Lele c. Laron : Cicak d. Kunang-kunangan : Kalkun e. Nila : Hiu

Jika ditentukan hubungannya adalah sama-sama hewan, maka itu masih terlalu umum, dan semua pilihan jawaban adalah benar. Tetapi, bila ditentukan hubungannya yang lebih khusus/spesifik, bahwa BEBEK:AYAM adalah sama-sama ungags, maka jawaban yang tepat adalah Nila : Hiu yaitu sama-sama ikan.

• Bila telah menemukan hubungan kata, tetapi masih mengalami kesulitan, maka buatlah kata –kata tersebut menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan analogi yang ada.

• Hubungan kata harus mempunyai urutan yang sejalan/searah dengan soal. Misalnya: KEPALA : TOPI a. Kuas : Lukis b. Bangku : Taman c. Bibir : Lipstik d. Gelang : Tangan e. Sandal : Kaki

Topi dikenakan di kepala (urutannya topi dulu kaki). Bila menentukan jawabab, maka urutannya juga harus dari belakang. Tidak boleh memilih ‘gelang dikenakan di tangan’, karena urutannya terbalik. Jadi, hubungan kata yang mempunyai urutan sama dengan soal adalah lipstrik dikenakan di bibir. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah jawaban C.

C. CONTOH TES ANALOGI YANG SERING MUNCUL • MERPATI : NURI (kelompok burung)

Cupang : Pari (kelompok ikan)

• BELAJAR : PANDAI (banyak belajar agar pandai) Berpikir : Arif (banyak berpikir agar arif)

• KAMPUNG : SAWAH (di kampung banyak dijumpai sawah) Kota : Gedung ( di kota banyak dijumpai gedung)

• JANJI : BUKTI (janji harus disertai bukti)

Ucapan : Tindakan (Ucapan harus disertai tindakan)

• SUNGAI : JEMBATAN (agar bisa melewati sungai, harus mencari jembatan) Masalah : Jalan keluar (agar bias melewati masalah, harus mencari jalan keluar) • MATAHARI : TERANG (adanya matahari menjadi terang)

Api : Panas (adanya api menjadikan panas)

• UMUM : LAZIM (umum sama artinya denga lazim)

(10)

• SISWA : BELAJAR (tugas utama siswa adalah belajar) Ilmuwan : Meneliti (tugas utama ilmuwan adalah meneliti) • AIR : ES (air didinginkan menjadi es)

Uap : Air (uap didinginkan menjadi air) • APOTEKER : OBAT (apoteker membuat obat)

(11)

PAKET 1 1. Solusi = …. A. Perumusan B. Penyelesaian C. Persiapan D. Pemrosesan E. Pembenaran 2. Kerangka =…. A. Rancangan B. Rangkuman C. Rangkaian D. Pangkal E. Keadaan 3. Kolusi = …. A. Penggelapan B. Kecenderungan C. Perdebatan D. Perseteruan E. Persekongkolan 4. Realitas = …. A. Pemberitahuan B. Kenyataan C. Permasalahan D. Sandiwara E. Kehidupan 5. Kontra = ….. A. Mendukung B. Menentang C. Kemungkinan D. Persoalan E. Menghasilkan 6. Profit = ….. A. Penghambat B. Keterampilan C. Gambaran D. Kerugian E. Keuntungan 7. Juwita = …. A. Cinta B. Cantik C. Bintang D. Suka E. Buruk 8. Semboyan =… A. Power B. Slogan C. Bangkit D. Poster E. Rumus 9. Usang = …. A. Rusak B. Baru C. Kurang D. Pelan E. Keras 10. Nahas = … A. Nasib B. Celaka C. Nadir D. Takdir E. Mujur 11. Kendala >< … A. Pendukung B. Manifestasi C. Bimbingan D. Hambatan E. Tambahan 12. Bongsor >< … A. Tinggi B. Terbesar C. Gemuk D. Kerdil E. Layu 13. Dependen >< … A. Dalam B. Mandiri C. Korelasi D. Solid E. Sosial 14. Kohesi >< … A. Keras B. Padat C. Akuades D. Adhesi E. Agresi

(12)

15. Maya >< … A. Bayangan B. Tiruan C. Fana D. Nyata E. Jelas 16. Profit >< … A. Penghambat B. Keterampilan C. Gambaran D. Kerugian E. Keuntungan 17. Pasca >< … A. Sesudah B. Sebelum C. Kemudian D. Sedang E. Sekarang 18. Labil >< … A. Power B. Pindah C. Stabil D. Ubah E. Aktif 19. Usang >< … A. Rusak B. Baru C. Kurang D. Pelan E. Keras 20. Nahas >< … A. Nasib B. Celaka C. Nadir D. Takdir E. Mujur 21. MADURA : JAGUNG = …. : …. A. Gudeg : Jogja B. Maluku : Sagu C. Kecak : Bali D. Kelapa : Pantai E. Padi : Sawah 22. PRESIDEN : NEGARA = …. : …. A. Warga : Wilayah B. Kampung : Desa C. Ayah : Keluarga D. Adik : Kakak E. Saudara : Sahabat 23. PANCI : SUP = … : …. A. Air : Gelas B. Panci : Wajan C. Poci : The D. Kompor : Gas E. Api : Korek 24. BALON : UDARA = … : …. A. Mobil : Sopir B. Tanah : Rumah C. Bantal : Kapuk D. Minyak : Wajan E. Semen : Pasir 25. NANGKA : DURIAN = …. : …. A. Rambutan : Nangka B. Semangka : Salak C. Apel : Pir D. Sawo : Nanas E. Sirsak : Pepaya 26. GAMBYONG : PENARI = …. : … A. Film : Cerita B. Sandiwara : Naskah C. Drama : Teater D. Opera : Dramawan E. Sastrawan : Prosa 27. TELEVISI : RADIO = …. : …. A. Telepon : Suara B. Gambar : Video C. Berita : Majalah D. Surat kabar : Buletin E. Video : Film 28. BENSIN : MOTOR =… : … A. Sapi : Rumput B. Ikan : Roti C. Burung : Udara D. Pesawat : Mesin E. Roda : Mobil 29. BANK : UANG =…. : …. A. Baju : Tekstil B. Pakaian : Laundry C. Masak : Dapur

(13)

D. Lumbung : Padi E. Kayu : Hutan

30. PADI : SAWAH = …. : …. A. Udang : Tambak

B. Jalan raya : Mobil C. Sekolah : Guru D. Sayur : Pasar E. Labu : Sayur

(14)

PAKET 2 1. Penialian =…. A. Perbaikan B. Penilaian C. Uji coba D. Periksa E. Evaluasi 2. Pilu = … A. Bulat B. Sedih C. Pikiran D. Ngilu E. Godaan 3. Asih = …. A. Rasa B. Hati C. Sedih D. Tajam E. Kasih 4. Logat = … A. Gaya B. Usaha C. Dialek D. Gerak E. Ekspresi 5. Iklim = … A. Musim B. Suasana C. Peralihan D. Alami E. Langit 6. Siklus = …. A. Arah B. Urut C. Daur D. Aturan E. Suhu 7. Revisi = … A. Penambahan B. Pengurangan C. Pengarahan D. Intruksi E. Perbaikan 8. Suplemen = … A. Hal pokok B. Inti sari C. Tambahan D. Pembaruan E. Sederhana 9. Adaptasi = …. A. Perpindahan B. Lingkungan C. Penyesuaian D. Lestari E. Perjalanan 10. Gradasi = …. A. Perubahan B. Variasi C. Penegasan D. Pemudaran E. Perpaduan 11. Anomali >< … A. Perbaikan B. Penilaian C. Uji coba D. Periksa E. Normal 12. Surai >< … A. Bercerai-cerai B. Berkumpul C. Berbincang D. Bersuara E. Berteriak 13. Suram >< …. A. Gelap B. Abu-abu C. Terang D. Tajam E. Cahaya 14. Insinuasi >< … A. Sindiran B. Ejekan C. Celaan D. Langsung E. Ekspresi

(15)

15. Lazim >< …. A. Kebiasaan B. Kebanyakan C. Secara umum D. Tidak biasa E. Berbeda 16. Lunglai >< … A. Lemas B. Tubuh C. Lelah D. Sehat E. Kuat 17. Aktif >< … A. Pasif B. Padat C. Kuat D. Resah E. Daya 18. Masif >< …. A. Pokok B. Tiruan C. Utuh D. Sekunder E. Lemah 19. Entitas >< .. A. Perpindahan B. Lingkungan C. Abstrak D. Lestari E. Perjalanan 20. Pro >< … A. Setuju B. Variasi C. Kontra D. Posesif E. Lebih 21. SUNGAI : LAUT =…. : …. A. Hutan : pohon

B. Kereta api : Stasiun C. Sayur : Desa D. Pegunungan : Teh E. Puncak : Sun rise

22. PAYUNG : HUJAN =… : … A. Sepatu : Skolah

B. Tas : Buku C. Baslem : Hangat

D. Air mata : Sapu tangan E. Jaket : Hawa dingin

23. RAMBUT : KERITING = …. : …. A. Ikal : lurus B. Hidung : Mancung C. Mulut : Cerewet D. Laptop : Pribadi E. Cita-cita: Masa depan 24. LEMAS : ANEMIA = … : …

A. Patuh : Takut B. Tubuh : Ideal C. Bangga : Prestasi D. Olah raga : Sehat E. Senam : Basket 25. DISERTASI : DOKTOR = … : … A. Buruh : Upah B. Padat : Kering C. Kuat : Kokoh D. Skripsi : Sarjana E. Presiden : Negara 26. MASIF : UTUH = … : … A. Pokok : Primer B. Tiruan : Asli C. Bercerai : Menyatu D. Sekunder : Tersier E. Lemah : Bodoh 27. MATA : WAJAH = … : …. A. Meja : Kursi B. Lisan : Tulisan C. Abstrak : Nyata D. Cerek : Aluminium E. Bantal : Ranjang 28. PRO : SETUJU = … : …. A. Asbak : Rokok B. Variasi : Individu C. Kontra : Acuh D. Purnabakti : Pensiun E. Lari : Lepas 29. MASSA : KILOGRAM = …. : …. A. Rupiah : Uang B. Rusak : Cacat C. Suhu : Fahrenheit D. Listrik : Dinamo

(16)

E. Malas: Rajin 30. MURID : PERPUSTAKAAN = … : … A. Wilayah : Pulau B. Nasabah : Bank C. Penjual : Pembeli D. Pengrajin: Kesenian E. Guru : Murid

(17)

PAKET 3 1. Primer = …. A. Sedang B. Terutama C. Pengganti D. Mewah E. Mahal 2. Elastis = …. A. Kenyal B. Empuk C. Lentur D. Kuat E. Tebal 3. Mukadimah =… A. Inti Sari B. Penutup C. Rujukan D. Pengantar E. Perjanjian 4. Suplai =… A. Pembekalan B. Perundingan C. Kebutuhan D. Pengeluaran E. Pemusatan 5. Tekad =… A. Kemampuan B. Kemauan C. Maksud D. Tujuan E. Fungsi 6. Busan = … A. Rias B. Jahit C. Gaun D. Kain E. Baju 7. Elegan =…. A. Seirama B. Anggun C. Bersih D. Selaras E. Mewah 8. Elips =… A. Lonjong B. Bundar C. Ellipsis D. Elastis E. Ruang 9. Debit =…. A. Debing B. Debil C. Hadiah D. Piutang E. Keringanan 10. Isolasi = …. A. Pengaturan B. Pelestarian C. Pemisahan D. Penyelesaian E. Perubahan 11. Lihai >< … A. Hilang B. Terlatih C. Cerdik D. Bodoh E. Malas 12. Lazim >< … A. Aneh B. Lumrah C. Umum D. Kuat E. Tebal 13. Royal >< … A. Cerewet B. Kaya C. Boros D. Mewah E. Hemat 14. Mungkir >< … A. Membekali B. Menghindar C. Menyangkal D. Mengakui E. Menyetujui 15. Lestari >< … A. Kekal

(18)

B. Subur C. Makmur D. Binasa E. Kering 16. Jera >< … A. Kapok B. Suka C. Biasa D. Serik E. Benci 17. Elegan >< … A. Seirama B. Anggun C. Bersih D. Buruk E. Busuk 18. Ekspre >< … A. Kaku B. Kilat C. Tepat D. Lambat E. Lentur 19. Kentara >< … A. Tampak B. Wujud C. Abstrak D. Kental E. Kering 20. Dinamis >< .. A. Gerak B. Aktif C. Statis D. Ubah E. Beku 21. SENAPAN : BERBURU = …. : …. A. Berburu : Binatang B. Peluru : Tajam C. Penangkap : Menangkap D. Ikan : Pancing E. Terkam : Taring 22. KEPALA : HELM = …. : …. A. Keras : Kepala B. Rumah : Atap C. Rumah : Makan D. Pilot : Pesawat E. Rumah : Lantai 23. BURUNG : TERBANG = … : …. A. Merak : Merah B. Subur : Makmur C. Air :Berenang D. Ikan : Berenang E. Merak : Merpati 24. DINGIN : SELIMUT = … : …. A. Gunung : Kabut B. Hujan : Payung C. Pantai : Panas D. Malam : Gelap E. Laut : Luas 25. BUSUR : PANAH = …. : ….. A. Pistol : Belati B. Garis : Singgung C. Senapan : Peluru D. Indonesia : SS-1 E. Rusia : AK_47 26. DARAT : MOBIL = …. : …. A. Buaya : Darat B. Ikan : Berenang C. Kucing : Hutan D. Air : Laut

E. Udara : Pesawat Terbang 27. LOKOMOTIF : KERETA = … : ….

A. Becak : Roda Tiga B. Kuda : Andong C. Dokar : Kusir D. Pasar : Niaga E. Tentara : Pasukan 28. KEPAK : SAYAP = …. : …. A. Hirup : Oksigen B. Sandar : Kepala C. Hidung : Mancung D. Hentak : Kaki E. Tarik : Tari 29. MEJA : KAYU = … : …. A. Papan : Tulis B. Lantai : Tanah C. Perahu : Karet D. Lampu : Minyak E. Motor : Bensin 30. TABLET : OBAT = … : …. A. Pasir : Batu B. Kayu : Arsitek C. Emas : Cincin D. Basket : Olahraga E. Koin : Logam

(19)

PERTEMUAN 2: KEMAMPUAN NUMERIK (HITUNGAN DAN DERET) A. Operasi Bilangan Bulat

Dalam tes ini, pada umummnya, mengambil soal hitungan biasa. Meskipun terlihat cukup mudah, penilaian menitikberatkan pada kecepatan dan ketelitian dalam menjawab.

Persyaratan aturan internasional operasi hitung campuran adalah sebagai berikut.

1. Urutan operasi hitung campuran : kuadrat, penarikan akar, kali, bagi, tambah, kurang,. 2. Tambah dan kurang sama kuat, mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 3. Kali dan bagi sama kuat, mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu. 4. Kuadrat dan penarikan akar sama kuat.

5. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang.

6. Kuadrat dan penarikan akar lebih kuat dari kali dan bagi.

Contoh Soal 1:

Hasil dari 32 : 2 x 4 =….

Jawab: Maka urutan pengerjaannya (32 : 2 ) x 4 = 16 x 4 (BENAR) Coba bandingkan dengan

32 : (2 x 4) = 32 : 8 =4 (SALAH)

Hasilnya jelas berbeda, untuk itu perhatikan urutannya.

Contoh Soal 2:

Hasil dari 32 + 24 : 6 -10 x 2 = .…

Jawab: Yang harus anda kerjakan pertama kali adalah operasi bagi, ( 24:6), kemudian operasi kali, (10 x 2), sehingga = 30 + (24 : 6) – (10 x 2) = 30 + 4 – 20 = 34 – 20 = 14 B. Operasi Pecahan 1. Pecahan Biasa

(20)

𝑎 𝑏,b ≠0

dimana a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

TIPS

Operasi hitung dalam pecahan

1. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut sama, maka cukup lakukan penjumlahan / pengurangan pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap sama. 𝑎 𝑏 + 𝑏 𝑐 -𝑐 𝑑= 𝑎+𝑏+𝑐 𝑑

2. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda, maka terlebih dahulu disamakan penyebutnya, kemudian dapat dilakukan

penjumlahan/pengurangan pembilangnya.

3. Pada perkalian pecahan, anda tidak perlu menyamakan penyebutnya, cukup kalikan pembilang dengan pembilang, serta penyebyut dengan penyebut.

𝑎 𝑏𝑥 𝑐 𝑑 = 𝑎 𝑥 𝑐 𝑏 𝑥 𝑑

4. Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama oleh pecahan kedua ekuivalen dengan perkalian pecahan pertama dengan kebalikan pecahan kedua.

𝑎 𝑏: 𝑐 𝑑 = 𝑎 𝑏𝑥 𝑑 𝑐 = 𝑎 𝑥 𝑑 𝑏 𝑥 𝑐 2. Pecahan campuran

Pecahan campuran terdiri dari satu bilangan bulat dan diikuti oleh pecahan biasa. Dinotasikan dengan :

𝑎𝑏 𝑐

jika pecahan tersebut dinyatakan dalam pecahan biasa, maka akan dapat dituliskan : 𝑎𝑏 𝑐 = 𝑎 + 𝑏 𝑐 = (𝑎 × 𝑐) + 𝑏 𝑐 3. Desimal

Desimal adalah pecahan yang penyebutnya 10, 100, 1000, dan seterusnya. 9 10= 0,9 3 100= 0,03 43 1000= 0,043 7601 1000= 7,601 TIPS

1. Nilai suatu bilangan dalam bentuk desimal tidak berubah meskipun angka nol ditambah pada angka terakhirnya.

0,31 = 0,310,0,31000000000000

2. Jika suatu bilangan merupakan pecahan campuran maka bilangan ditulis di depan koma dan pecahan di belakang koma.

7 3

1000= 7,003

3. PENJUMLAHAN/PENGURANGAN, susunlah terlebih dahulu agar bilangan berada sesuai dengan nilai tempatnya.

(21)

4. PERKALIAN, pastikan jumlah angka decimal di belakang koma hasil perkalian sama dengan jumlah angka desimal di belakang koma dari kedua bilangan tersebut.

5. PEMBAGIAN, buatlah bilangan pembagi menjadi bilangan bulat dengan memindahkan tanda koma desimal ke kanan. Kemudian pindahkan juga tanda koma desimal dari bilangan yang dibagi ke kanan dengan jumlah perpindahan yang sama

4. Persentase

Persentase adalah sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah bentuk persentase menjadi bentuk pecahan dapat dilakukan dengan menuliskan :

𝑎% = 𝑎 100

TIPS

Beberapa bentuk persen yang ekuivalen dengan pecahan dan umum kita kenal sebagai berikut : 20% =1 5 50% = 1 2 80% = 4 5 33 1 3% = 1 3 66 2 3% = 2 3 25% =1 4 60% = 3 5 12 1 2% = 1 8 37 1 2% = 3 8 88 1 3% = 5 6 40% =2 5 75% = 3 4 16 2 3% = 1 6 62 1 2% = 5 8 87 1 2% = 7 8 Contoh 70 adalah 121 2% dari… a. 350 b. 460 c. 520 d. 560 e. 580

Dilihat dari table di atas bahwa 121

2% = 1 8, Sehingga 70 = 121 2%𝑃 = 1 8𝑃 Jadi, 𝑃 = 70 × 8 = 560 (𝐷) Deret Bilangan

Tipe deret bilangan yang biasanya muncul sebagai berikut.

1. Fibonnaci adalah deret bilangan dimana sebuah suku merupakan jumlah dari dua suku sebelumnnya. Dua angka pertama merupakan nilai awal.

4 7 11 18 29 47 76

(22)

Larik adalah deret bilangan yang dapat dipisahkan menjadi beberapa subderet, jika terdapat 2 subderet disebut 2 larik, terdapat 3 subderet disebut 3 larik demikian seterusnya.

3. Tingkat

Tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat

4. Kombinasi

Kombinasi adalah deret bilangan yang aturannya merupakan kombinasi dari ketiga tipe diatas.

TIPS

• Pola bilangan dapat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengakaran, pengkuadratan atau gabungan dari beberapa operasi tersebut. • Langkah awal mencari pola/irama suatu deret adalah dengan memperhatikan

perubahan dari satu bilangan kebilangan yang lain kemudian ditentukan apakah aturan operasi tersebut berlaku untuk seluruh deret atau tidak. • Satu hal yang penting adalah bahwa semua angka yang terdapat pada soal

tidak boleh dihilangkan atau diabaikan. Deret Huruf

Hampir sama dengan deret bilangan. Bedanya hanyalah anda harus mengubah huruf-huruf itu menjadi angka.

TIPS

Gunakan huruf kelipatan lima untuk menghapal urutan huruf, yaitu EJOTY. A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6 G 7 H 8 I 9 J 10

(23)

K 11 L 12 M 13 N 14 O 15 P 16 Q 17 R 18 S 19 T 20 U 21 V 22 W 23 X 24 Y 25 Z 26

(24)

PERTEMUAN 3: KEMAMPUAN NUMERIK (PERBANDINGAN)

PERBANDINGAN

1. Perbandingan Lurus

Dalam kasus ini, kedua variabelnya berbanding lurus. Artinya, jika kedua variabel dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama maka perbandingan tidak berubah.

Contoh

Berapa ons berat 6 apel jika berat 13 apel sama dengan 2600 gram? a. 6

b. 9 c. 1,2 d. 1,5 e. 2,2

Dalam soal ini, kedua variabel berbandung lurus. Sehingga 6 13= 𝑥 2600→ 𝑥 = 2600 × 6 13 = 1200 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1200 100 𝑜𝑛𝑠 = 1,2 𝑜𝑛𝑠 2. Perbandingan Terbalik

Dalam kasus ini, kedua variabelnya berbanding terbalik. Artinya,

a. Peningkatan salah satu nilai melalui perkalian akan menyebabkan penurunan pada nilai kedua.

b. Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menyebabkan peningkatan pada nilai kedua.

Contoh

Untuk membangun sebuah proyek, dibutuhkan 6 orang pekerja dalam waktu 12 hari. Berapa lama pembangunan rumah tersebut jika dikerjakan oleh 9 orang pekerja? a. 7 hari

b. 8 hari c. 9 hari d. 10 hari e. 11 hari

Variabel pekerja dan waktu pengerjaan berbanding terbalik. Artinya, makin banyak pekerja maka waktu yang diperlukan makin sedikit. Jadi

6 9= 𝑥 12→ 𝑥 = 12 × 6 9 = 8 ℎ𝑎𝑟𝑖

(25)

PERTEMUAN 4: KEMAMPUAN NUMERIK (ALJABAR DAN ARITMETIKA SOSIAL)

PERTIDAKSAMAAN

1. Tanda Pertidaksamaan

> : lebih besar

≥ : lebih besar sama dengan < : lebih kecil

≤ : lebih kecil sama dengan

2. Sifat Pertidaksamaan

a. Jika a dan b bilangan real maka berlaku salah satu di antara 3 hubungan, yaitu a>b, atau a=b, atau a<b

b. Jika a> b dan b > c maka a > c c. Jika a > b maka

a ± c > b ± c

d. Jika a > b dan c > 0 maka 𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐 dan 𝑎

𝑐 > 𝑏 𝑐

e. Jika a > b dan c > b maka 𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐 dan 𝑎

𝑐 < 𝑏 𝑐

f. Jika m genap dan a>b maka 𝑎𝑚> 𝑏𝑚 untuk a > 0 dan b > 0

𝑎𝑚< 𝑏𝑚 untuk a <0 dan b < 0

g. Jika n ganjil dan a>b maka 𝑎𝑛 > 𝑏𝑛

h. Jika a > b maka

1 𝑎>

1

𝑏 Jika a dan b bertanda sama 1

𝑎< 1

𝑏 Jika a dan b berbeda tanda

3. Operasi Aljabar pada Sebuah Interval a. Penjumlahan

Untuk menjumlahkan interval, cukup jumlahkan ujung masing-masing interval. Contoh

Jika -3 < x < 4 dan 1 < y < 6 maka … a. -1 < x+y < 7

b. 0 < x+y < 8 c. 1 < x+y < 9 d. -2 < x+y < 10 e. 3 < x+y < 11

Jumlahkan ujung-ujung interval, sehingga -3 < x < 4

(26)

-2 < x+y < 10

b. Pengurangan

Untuk mengurangkan interval, kalikan salah satu interval dengan sehingga mengakibatkan tanda berbalik arah. Selanjutnya, gunakan sifat penjumlahan interval.

Contoh

Jika 2 < x <5 dan -1< y < 6 maka… a. -1 < x-y < 7

b. -2 < x-y < 6 c. -3 < x-y < 5 d. -4 < x-y < 6 e. -5 < x-y < 3

Karena yang ditanyakan adalah interval x-y maka yang dikalikan dengan (-) adalah interval, sehingga

−1 < 𝑦 < 6 → 1 > −𝑦 > −6 → −6 < −𝑦 < 1 Jadi 2 < x < 5 -6 < -y < 1 + -4 < x-y < 6 c. Perkalian

Untuk mengalikan interval, kalikan ujung-ujung intervalnya. Ada 4 kemungkinan hasil perkalian. Selanjutnya, nilai yang paling kecil dan paling besar menjadi batasan interval perkalian tersebut.

Contoh

Jika −3 < 𝑥 < 1 dan −2 < 𝑦 < 4 maka a. −12 < 𝑥𝑦 < 6

b. −4 < 𝑥𝑦 < 6 c. 4 < 𝑥𝑦 < 6

d. −6 < 𝑥𝑦 < 4 e. −6 < 𝑥𝑦 < 12

Kalikan ujung-ujung interval. Ada 4 kemungkinan, yaitu • (−3) × (−2) = 6

(27)

• 1 × (−2) = −2 • 1 × 4 = 4

Sehingga diperoleh nilai yang terkecil -12 dan terbesar 6. Jadi, −12 < 𝑥𝑦 < 6

d. Pengkuadratan

Untuk mengkuadratkan sebuah interval perlu dicermati terlebih dahulu ujung-ujung intervalnya. Bukan sekadar mengkuadratkan ujungnya. Perhatikan bentuk-bentuk berikut!

Contoh

Jika −10 ≤ 𝑥 ≤ 6 dan −2 < 𝑦 < 3 maka pernyataan yang salah adalah…

a. −12 ≤ 𝑥 + 𝑦 ≤ 9 b. −13 ≤ 𝑥 − 𝑦 ≤ 8 c. −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20

d. −200 < 𝑥2𝑦 < 300 e. −54 ≤ 𝑥𝑦2 ≤ 90

Karena soal meminta pernyataan yang salah, maka harus dibktikan satu per satu a. −12 ≤ 𝑥 + 𝑦 ≤ 9, BENAR −10 < 𝑥 < 6 −2 < 𝑦 < 3 −12 < 𝑥 + 𝑦 < 9 b. −13 ≤ 𝑥 − 𝑦 ≤ 8, BENAR −10 < 𝑥 < 6 −3 < −𝑦 < 2 −13 < 𝑥 − 𝑦 < 8 c. −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20, BENAR

Kemungkinan hasil perkalian ujung-ujungnya adalah = {20, −30 − 12,18}. Jadi, −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20

2 < 𝑥 < 5 ⇒ 4 < 𝑥2 < 25

−1 ≤ 𝑥 ≤ 5 ⇒ 0 < 𝑥 < 25, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 0 −3 ≤ 𝑥 ≤ 1 ⇒ 0 < 𝑥2 < 9, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 0

(28)

d. −200 < 𝑥2𝑦 < 300, BENAR

Kuadratkan terlebih dahulu interval x, −10 ≤ 𝑥 ≤ 6 ⇒ 0 ≤ 𝑥2 ≤ 100

Kemudian kalikan interval 𝑥2 dengan interval 𝑦 yang menghasilkan 4 kemungkinan, yaitu {0, −200,300}. Jadi, −200 < 𝑥2𝑦 < 300

e. −54 ≤ 𝑥𝑦2 ≤ 90, SALAH

Kuadratkan terlebih dahulu interval y, −2 ≤ 𝑦 ≤ 3 ⇒ 0 ≤ 𝑦2 ≤ 9

Kemudian kalikan interval 𝑦2 dengan interval 𝑥 yang menghasilkan 4 kemungkinan,

yaitu {0, −90,0,54}. Jadi, −90 ≤ 𝑥𝑦2 ≤ 54

ARITMETIKA SOSIAL 1. Untung dan Rugi

Dalam transaksi jual beli seseorang dikatakan memperoleh untung jika harga jual lebih besar daripada harga beli dan rugi jika harga beli lebih besar daripada harga jual.

Selanjutnya persen untung dan rugi dapat dihitung dengan

Contoh

Arman dibelikan sebuah gadget oleh ayahnya seharga Rp 1.500.000,00. Karena Arman tidak menyukai tipenya kemudian gadget tersebut dijual kembali dengan harga Rp 1.350.000,00. Maka Arman mengalami…

A. Untung 5% 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 – 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖 𝑅𝑢𝑔𝑖 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖 – 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 %𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖× 100% %𝑅𝑢𝑔𝑖 = 𝑅𝑢𝑔𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖× 100%

(29)

B. Untung 10% C. Rugi 5% D. Rugi 10% E. Rugi 15%

Karena harga beli lebih besar dari pada harga jual maka Arman menderita kerugian, yaitu sebesar Rp 1.500.000,00 − Rp 1.350.000,00 = Rp 150.000,00. Jadi, persentase

kerugiannya adalah…

%𝑅𝑢𝑔𝑖 = 𝑅𝑝 150.000

𝑅𝑝 1.500.000× 100% = 10%

2. Bruto, Tara dan Netto

Bruto adalah berat kotor atau atau berat media ditambah berat benda. Tara adalah berat media (tempat). Dan Netto adalah berat bersih (bendanya). Hubungan ketiganya dapat dinyatakam dengan

B = T + N Contoh

Pada sekarung gula, terdapat tukisan bruto 100 kg dan tara 1 %. Berat bersih gula tersebut adalah… A. 97,5 kg B. 98 kg C. 98,5 kg D. 99 kg E. 99,5 kg

Tara dihitung dari brutonya, sehingga 𝑇 = 1% × 100 𝑘𝑔 = 1 𝑘𝑔

𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑁 = 𝑏 − 𝑡 = 100 𝑘𝑔 − 1 𝑘𝑔 = 99 𝑘𝑔

PENGAYAAN:

Perpangkatan dan Akar

BIlangan berpangkat sering disebut eksponen, yang dinotasikan dengan 𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎⏟

𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

a disebut sebagai bilangan pokok

TIPS

Sifat dasar operasi pangkat dan akar 1. 𝑎𝑚× 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛

(30)

𝑎𝑚 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛 2. (𝑎 × 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚× 𝑏𝑚 (𝑎 𝑏) = 𝑎𝑚 𝑏𝑚 3. √𝑎 × √𝑏 = √𝑎 × 𝑏 √𝑎 √𝑏 = √ 𝑎 𝑏 4. (𝑎 ± 𝑏)2=𝑎2± 2𝑎𝑏 + 𝑏2 5. (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)=𝑎2− 𝑏2 Contoh

Setengah dari 4−19 adalah… a. 2−37

b. 2−38 c. 2−39 d. 2−40 e. 2−41

Setengah dari 4−19 dapat dinyatakan dengan 1

2 4

−19 = 2−1× (22)−19= 2−1× 2−38= 2−1−38= 2−39

WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN

Perhitungan waktu, jarak dan kecepatan menggunakan rumus

1. Sistem Satuan Panjang

Setiap turun satu langkah dikali 10 , dua langkah dikali 100 dan seterusnya. Sedangkan setiap naik satu langkah dibagi 10, naik 2 langkah dibagi 100 dan seterusnya.

𝑠 = 𝑣 × 𝑡

1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m 1.000 mm = 100 cm = 1 m

(31)

2. Sistem Satuan Waktu 1 milenium = 1.000 tahun 1 abad = 100 tahun 1 dekade = 10 tahun 1 dasawarsa = 10 tahun 1 windu = 8 tahun 1 lustrum = 5 tahun 1 tahun = 12 bulan 1 tahun = 52 minggu 1 tahun = 365 hari 1 semester = 6 bulan 1 catur wulan = 4 bulan 1 triwulan = 3 bulan 1 bulan = 30 hari 1 minggu = 7 hari 1 hari = 24 jam 1 jam = 60 menit 1 jam = 3.600 detik 1 menit = 60 detik HIMPUNAN 1. Macam-macam Himpunan a. Himpunan Kosong

Himpunan yang tidak mempunyai anggota di dalamnya. Dinotasikan : "∅" atau “{ }”

b. Himpunan Bagian

Himpunan yang menjadi bagian dari himpunan lain. Dinotasikan : “⊂”

c. Himpunan Semesta

Himpunan di mana anggotanya merupakan semua unsure dalam ruang yng dibicarakan dan dinotasikan dengan “huruf S”.

2. Operasi Himpunan a. Irisan Notasi : A∩B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∧ 𝑥 ∈ 𝐵} b. Gabungan Notasi : A∪B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∨ 𝑥 ∈ 𝐵} c. Selisih Notasi : A-B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∧ 𝑥 ∉ 𝐵} d. Simetri Notasi : A+B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ (A ∪ B ) ∧ 𝑥 ∉ (A ∩ B)} = {𝑥 ∣ 𝑥 ∈ (𝐴 − 𝐵) ∪ (𝐵 − 𝑎)} 3. Bilagan Kardinal

Bilangan kardinal menyatakan banyaknya anggota himpunan tersebut • n( A∪B) = n(A) + n(B) - n(A∩B)

(32)

• n( A∪B∪C) =n(A) + n(B) + n(C) – (n(A∩B)+ n(A∩C) +n(B∩C)) = n (A∩B∩C)

Contoh

Dari hasil survey di sebuah perumahan yang dihuni 60 keluarga, diperoleh data sebagai berikut : 25 orang berlangganan Kompas, 28 orang berlangganan Kedaulatan Rakyat, 23 orang berlangganan Jawa Pos, 6 orang berlangganan Kompas dan Jawa Pos, 8 orang

berlangganan Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, 5 Orang berlangganan ketiganya. Dari data tersebut, banyaknya keluarga yang hanya berlangganan satu Koran saja ada sebanyak…

(33)

a. 14 Keluarga b. 20 Keluarga c. 35 Keluarga d. 49 Keluarga e. 55 Keluarga

Untuk memudahkan penyelesaian, gunakan diagram venn. Soal tersebut terdiri dari 3 himpunan, yaitu yang berlangganan Kompas, Kedaulatan Rakyat, dan Jawa Pos.

K = keluarga yang berlangganan Kompas

KR = keluarga yang berlangganan Kedaulatan Rakyat

JP = keluarga yang berlangganan Jawa Pos

Maka

Sehingga

60 = (19 − 𝑥) + 𝑥 + 5 + 1 + (20 − 𝑥) + 3 + 14 ⇔ 60 = 62 − 𝑥

⇔ 𝑥 = 2

Jadi, Banyaknya keluarga yang hanya berlangganan satu koran adalah (20 − 𝑥) + 14 + (19 − 𝑥) = 53 − 2𝑥 = 53 − 4 = 49

Statistika

Statistika terkait dengan penyajian data baik ukuran pemusatan data atau penyebaran data. Di antara ukuran pemusatan data adalah

1. Rata-rata (Mean) 𝑥̅ =𝑥1+ 𝑥2+ ⋯ + 𝑥𝑛 𝑛 Rata-rata gabungan 𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =𝑥̅1. 𝑁1+ 𝑥̅2.. 𝑁2 + ⋯ + 𝑥̅𝑛. 𝑁𝑛 𝑁1. 𝑁2 + ⋯ + 𝑁𝑛 Contoh:

(34)

Rataan tinggi 15 siswa adalah 152 cm. Jika tinggi badan Budi masuk dalam perhitungan tersebut maka nilai rataan menjadi 152,5 m. Tinggi badan Budi adalah……

A. 150 cm C. 155 cm E. 165 cm

B. 152 cm D. 160 cm

Diketahui n1 = 15, 𝑥̅1 = 152, n2 = 1, 𝑥̅2 = 152,5

Dengan menggunakan rataan gabungan maka diperoleh :

152,5 = (15 𝑥 152)+𝐵𝑢𝑑𝑖

15+1

152,5 x 16 = ( 15 x152) + Budi Budi = 2440-2280 = 160

2. Nilai yang sering muncul (modus)

3. Kuartil bawah (Q1), median (Q2), dan kuartil atas (Q3)

Sistem Metrik 1. Satuan Luas

Beberapa konversi satuan luas : 1 hm2 = 1 hektar 1 dam2 = 1 are 1 km2 = 100 hm2 = 10.000 dam2 = 1.000.000 m2 1 mm2 = 0,01 cm2 = 0,0001 dm2 = 0,000001 m2 2. Satuan Volume

(35)

1 dm3 = 1 liter 1 cm3 = 1 cc 1 km3 = 1000 hm3 = 1.000.000 dam3 1 mm3 = 0,001 cm3 = 0,000001 dm3 3. Satuan Berat

Beberapa konversi satuan berat: 1 pon = 500 gr = 0,5 kg 1 ton = 10 kw = 1.000 kg = 10.000 hg 1 mg = 0,1 cg = 0,01 dg = 0,001 gr Contoh Soal

1. Nilai dari (-2011) + (-2009) + (-2007) + ……..+ 2011 + 2013 + 2015 +2017 adalah……… a) 2014 b) 4022 c) 4032 d) 6045 e) 6055 Jawaban: (D) Trik:

Perhatikan bahwa beberapa bilangan saling menghilangkan misalnya : (-2011) dengan 2011 • (-2009) dengan 2009

• Dan seterusnya

Sehingga bilangan yang tersisa hanyalah 2013 + 2015 + 2017 = 6045 2. Nilai 2011 – 2009 + 2007 - 2005 + 2003 – 2001 + 1999 – 1997 adalah…

a) 6 b) 8 c) 10

(36)

d) 12 e) 16

Jawaban: (B)

Trik:

Bilangan tersebut dikelompokkaan dua-dua menjadi 2011 – 2009 = 2

2007 – 2005 = 2 2003 – 2001 = 2 1999 – 1997 = 2

Jadi, jumlah seluruhnya adalah 8.

3. 397 x 397 + 104 x 104 + 2 x 397 x 104 =…. a) 250.001 b) 250.101 c) 251.001 d) 260.101 e) 261.001 Jawaban: (C) Trik:

Gunakan sifat (a+b)2 = a2 + 2ab + b2. Pilihlah angka yang mudah dikuadratkan! (397 + 104)2 = 5012 = (500+1)2 = 5002 + 2.500.1 + 12 = 250.000 + 1000 + 1 = 251.001 4. 753 𝑥 753+247 𝑥 247−753 𝑥 247 753 𝑥 753 𝑥 753+247 𝑥 247 𝑥 247= ⋯ a) 1 1000 b) 1 506 c) 253 500 d) 451 700

(37)

e) Bukan salah satu di atas

Jawaban: (A)

Trik :

Gunakan pemisalan agar angkanya tidak ribet. Misalkan a = 753 dan b = 247 maka

𝑎2−𝑎𝑏+ 𝑏2 𝑎3+ 𝑏3 = 𝑎2−𝑎𝑏+ 𝑏2 (𝑎+𝑏)(𝑎2−𝑎𝑏+ 𝑏2) = 1 𝑎+𝑏 = 1 753+247= 1 1000

5. Bilangan yang paling mendekati hasil bagi 599 dengan 19 adalah…. a) 20 b) 25 c) 30 d) 35 e) 40 Jawaban(C) Trik:

Digunakan nilai pendekatan, ambil bilangan yang dekat dengan 599 yaitu 600 599 19 ≈ 600 20 = 30 6. 1 2 − 1 3𝑥 2 3+ [( 2 3− 1 2): 1 6] = ⋯ a) 5 18 b) 9 10 c) 1 d) 10 9 e) 23 18 Jawaban: (E) Trik:

Kerjakan terlebih dahulu operasi perkaliannya! Sehingga

1 3 x 2 3 = 2 9

Selanjutnya,kerjakan yang di kurung terlebih dahulu ! [(2 3− 1 2): 1 6]= 1 6∶ 1 6 = 1 Jadi, 1 2− 2 9+ 1 = 9−4+18 18 = 23 18

(38)

7. Hasil dari 70 240+ 50 360+ 12 120+ 2.1 7,2 adalah…. a) 35 45 b) 75 90 c) 148 180 d) 295 360 e) 593 720 Jawaban: (C) Trik: 210+100+72+210 720 = 592 720 = 296 360 =148 140

8. Pilihlah diantara bilangan-bilangan berikut ini yang bernilai paling kecil! a) 1 7 x 120 b) 0,32 x 60 c) 162 3% x120 d) 12,5%x 160 e) 8% x 240 Jawaban: (A) Trik

Gunakan angka yang sama sebagai pembanding karena disoal terdapat bilangan 60,120,160,dan 240 maka kita akan gunakan bilangan 480 sebagai pembanding.

• 1 7 x 120 = 1 7 x ( 1 4 𝑥 480)= 1 28 x 480 = 3,5% x 480 • 0,32 x 60 = 0,32 x (1 8 x 480) = 0,04 x 480 =4%x 480 • 162 3 % x 120 = 16 2 3 % x ( 1 4 𝑥 480)= 4,17% x 480 • 12,5% x 160 = 12,5% x (1 3 x 480) = 4,17% x 480 • 8% x 240 = 8% x (1 2 x 480) = 4%x 480

Terlihat jelas bahwa jawaban A adalah bilangan paling kecil 9. 1− 1 1− 1 1+1 = …. a) -2 b) -1 c) 0 d) 1 2 e) 1 Jawaban: (B) Trik

(39)

Kerjakan dari pecahan paling bawah (Dalam) 1 − 1 1− 1 1+1 = 1 − 1 1− 1 2 = 1 − 11 2 = 1-2 = -1 10. 2 − 3 1− 2+21 = … a) -6 b) -2 c) -1 d) 2 e) 6 Jawaban: (B) Trik

Kerjakan dari pecahan yang paling bawah ( dalam)! 2 − 3 1− 2+21 = 2 − 3 1− 14 = 2 − 33 4 = 2-4 = -2

11. nilai 7 merupakan 35% dari bilangan … a) 2,45 b) 20 c) 50 d) 200 e) 245 Jawaban: (B) Trik 35 100 𝑥 = 7 𝑥 =7 × 100 35 𝑥 = 20 12. 12,5% dari 512 adalah … a) 24

(40)

b) 26 c) 28 d) 210 e) 212 Jawaban: (B) Trik 1 8 x 512 = 29 23 = 2 9-3 = 26 13. 331 3 % dari (0,125 + 0,043 + 0,021 ) adalah … a) 0,630 b) 0,540 c) 0,063 d) 0,054 e) 0,189 Jawaban: (C) Trik 331

3 % merupakan nama lain dari 1 3 , sehingga 1 3 (0,125 + 0,043 + 0,021 ) = 1 3 ( 0,189) = 0,063 14. nilai 260% dari 1 3 4 adalah … a) 2,45 b) 4,35 c) 4,55 d) 24,5 e) 455 Jawaban: ( c ) Trik 260 100 x 7 4 = 13×7 20 = 91 20 = 4,55

15. nilai 20% dari 15% dari 200% adalah …

a) 6 b) 7 c) 35

(41)

d) 60 e) 70 Jawaban: (A) Trik 20 100 x ( 15 100 × 200) = 20 100 x 30 = 6

16. nilai desimal yang terdekat dengan nilai terbesar dari pecahan-pecahan 34

33 , 6,1 6 , 56 55 , 12,5 12,4 , 26 25 adalah … a) 1,181 b) 1,040 c) 1,030 d) 1,014 e) 1,181 Trik

Gunakan angka yang sama sebagai pembanding. • 34 33= 1 1 33= 1 + 1 33 • 6,1 33 = 61 60= 1 1 60= 1 + 1 60 • 56 55= 1 1 55= 1 + 1 55 • 12,5 12,4= 125 124= 1 1 124= 1 + 1 124 • 26 25= 1 1 25= 1 + 1 25

Semua bilangan berbentuk 1+1

𝑥

Jadi, bilangan yang terbesar adalah yang nilai x nya kecil, yaitu 26

25 , sehingga nilai desimalnya

adalah 1,040

17. manakah bilangamn berikut yang paling kecil ? A. 0,45 x 0,65 B. 0,23 x 0,95 C. 0,33 x 0,85 D. 0,42 x 0,72 E. 0,46 x 0,64 Jawaban (B) Trik

(42)

Gunakan angka yang sama sebagai pembanding • 0,45 x 0,65 = 45 100 x 65 100 = 2925 10.000 • 0,23 x 0,95 = 23 100 x 95 100 = 2185 10.000 • 0,33 x 0,85 = 33 100 x 85 100 = 2805 10.000 • 0,42 x 0,72 = 42 100 x 72 100 = 3024 10.000 • 0,46 x 0,64 = 46 100 x 64 100 = 2944 10.000

Jadi bilangan yang paling kecil adalah 0,23 x 0,95

18. jika 5% dari suatu bilangan adalah 6, maka 20% dari bilangan tersebut adalah …. A. 1,2 B. 4,8 C. 24 D. 120 E. 600 Jawaban ( C ) 5 100𝑥 = 6 x = 6 ×100 5 = 120 Jadi = 20 100 x 120 = 24 19. 𝑞 12,5% = 32 𝑞

Nilai q pada persamaan diatas adalah …. A. 1 B. 2 C. 4 D. 6 E. 8 Jawaban ( B ) q2 = 12,5% x 32 = 1 8 x 32 = 4 jadi q = ±2 20. 8 𝑝 = 𝑝 12,5

Nilai q pada persamaan diatas adalah …. A. 100

(43)

C. 16 D. 10 E. 8 Jawaban ( D ) p2 = 12,5 x 8 =100 jadi p = ±10

Pertemuan 5 KEMAMPUAN ANALITIK

KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS

SILOGISME KATEGORIS

Silogisme adalah setiap penyimpulan di mana dari dua keputusan/ pernyataan (premis-premis) disimpulkan suatu keputusan/ pernyataan yang baru (kesimpulan). Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan premis-premisnya. Keeratannya terletak dalam hal ini: Jika premis-premisnya benar, dengan sendirinya atau tidak dapat tidak, kesimpulannya benar.

Ada dua macam silogisme, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.

Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris. Silogisme ini dapat dibedakan menjadi:

● Silogisme kategoris tunggal, karena terdiri atas dua premis;

● Silogisme kategoris tersusun, karena terdiri atas lebih dari dua premis;

Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas satu premis atau lebih yang berupa keputusan hipotetis. Silogisme ini juga dapat dibedakan menjadi:

- Silogisme hipotetis kondisional, yang ditandai dengan ungkapan- ungkapan: ‘jika… (maka)…;

- Silogisme hipotetis disjungtif, yang ditandai dengan ungkapan:….,atau ...; - Silogisme hipotetis konjungtif, yang ditandai dengan ungkapan: tidak sekaligus…

dan …

5. Silogisme kategoris tunggal merupakan bentuk silogisme yang terpenting. Silogisme ini terdiri atas tiga term, yakni subyek (S), predikat (p), dan term-antara (M). Setiap manusia (M) dapat mati (P) atau M – P

Si Fulan (S) adalah manusia (M) atau S – M Jadi, Si Fulan (S) dapat mati (P) atau S – P

(44)

Untuk itu perlu menentukan:

- Menentukan dahulu kesimpulan mana yang ditarik;

- Mencari apakah alasan yang disajikan (M, term-antara); dan

- Menyusun silogisme berdasarkan subyek dan predikat (kesimpulan) serta

term-antara (M).

Hukum-hukum yang perlu ditaati dalam silogisme kategoris: a. Menyangkut term-term.

1) Silogisme tidak boleh mengandung lebih atau kurang dari tiga term. Kurang dari tiga term berarti tidak ada silogisme. Lebih dari tiga term berarti tidak adanya perbandingan. Kalaupun ada tiga term, ketiga term itu haruslah digunakan dalam arti yang sama tepatnya. Kalau tidak, hal itu sama saja dengan menggunakan lebih dari tiga term.

Misalnya:

Kucing itu mengeong Binatang itu kucing

Jadi, binatang itu mengeong

2) Term subyek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada dalam premis-premis. Artinya, term subyek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh universal, kalau dalam premis-premis particular. Ada bahaya ‘latius hos’. Istilah ini sebenarnya merupakan singkatan dari hukum silogisme yang 3 berbunyi: ‘Latius hos quam praemiisae conclusion non vult’. Isi ungkapan yang panjang ini sama saja dengan ‘generalisasi’. Baik ‘Latius hos’ maupun ‘generalisasi’ menyatakan ketidakberesan atau kesalahan penyimpulan, yakni menarik kesimpulan yang terlalu luas. Menarik kesimpulan yang universal pada hal yang benar hanyalah kesimpulan dalam bentuk keputusan yang particular saja.

(45)

Misalnya:

Kucing adalah makhluk hidup Manusia bukan kucing

Jadi, manusia bukan makhluk hidup

3) Term-antara (M) harus sekurang-kurangnya satu kali universal. Jika term-antara particular baik dalam premis major maupun minor, mungkin sekali term-antara itu menunjukkan bagian-bagian yang berlainan dari seluruh luasnya. Kalau begitu termantara tidak lagi berfungsi sebagai term-antara dan tidak lagi menghubungkan (memisahkan) subyek dan predikat.

Misalnya:

Banyak orang kaya yang kikir Si Fulan adalah orang kaya

Jadi, Si Fulan adalah orang yang kikir.

b. Mengangkut keputusan-keputusan.

1) Jika kedua premis (yakni major dan minor) afirmatif atau positif, maka kesimpulannya harus afirmatif dan positif pula.

2) Kedua premis tidak boleh negatif, sebab term-antara (M) tidak lagi berfungsi sebagai penghubung atau pemisah subyek dan predikat. Dalam silogisme sekurang-kurangnya satu, yakni subyek atau predikat, harus dipersamakan dengan term-antara (M):

Misalnya:

Batu bukan binatang Kucing bukan batu

Jadi, kucing bukan binatang

3) Kedua premis tidak boleh partikular. Sekurang-kurangnya satu premis harus universal.

Misal:

Ada orang kaya yang tidak tenteram hatinya Banyak orang yang jujur teteram hatinya Jadi, orang-orang kaya tidak jujur

(46)

4. Kesimpulan harus sesuai dengan premis yang paling lemah.

Keputusan particular adalah keputusan yang ‘lemah’ dibandingkan dengan keputusan yang universal. Keputusan negatif adalah keputusan yang ‘lemah’ dibandingkan dengan keputusan afirmatif atau positif. Oleh karena itu:

- Jika satu premis partikular, kesimpulan juga particular;

- Jika salah satu premis negatif, kesimpulan juga harus negatif;

- Jika salah satu premis negatif dan partikular, kesimpulan juga harus negatif dan partikular. Kalau tidak, ada bahaya ‘latius hos’ lagi. Misalnya:

Beberapa anak puteri tidak jujur

Semua anak puteri itu manusia (orang) Jadi, beberapa manusia (orang) itu tidak jujur

1. Jika Reva membeli rok, maka ia juga membeli syal.

Jika Reva membeli syal, maka Sasa membeli jaket. Sasa membeli celana.

A. Sasa dan Reva membeli rok B. Reva tidak membeli rok C. Reva membeli syal dan jaket D. Reva dan Sasa membeli celana E. Reva membeli rok dan syal

Jawaban: B. Reva tidak membeli celana.

Jika Reva membeli rok, maka ia juga membeli syal. Jika Reva membeli syal maka Sasa membeli jaket. Jika Sasha membeli celana maka Sasa tidak membeli jaket. Reva pun juga tidak membeli syal. Artinya, Reva tidak membeli rok.

2. Setiap pembelian 4 celana gratis 1 kaus

Setiap pembelian 12 kaus gratis 1 celana Luna membeli 10 celana dan 25 kaus. A. Luna mendapat 12 celana dan 27 kaus B. Luna mendapat 10 celana dan 26 kaus

(47)

C. Luna mendapat 12 celana dan 25 kaus D. Luna mendapat 11 celana dan 27 kaus E. Luna mendapat 11 celana dan 26 kaus

Jawaban: A. Luna mendapat 12 celana dan 27 kaus.

Setiap pembelian 4 celana gratis 1 kaus. Setiap pembelian 12 kaus gratis 1 celana. Jika Luna membeli 10 celana, maka ia mendapat gratis 2 kaus. Jika Luna membeli 25 kaus, maka ia mendapat gratis 2 celana. Luna akhirnya mendapat 12 celana dan 27 kaus.

3. Semua buku pelajaran berada di rak baris A

Buku sejarah berada di baris A dan novel di rak baris B A. Buku sejarah bukan termasuk buku pelajaran

B. Novel dan buku sejarah berada di rak yang bersebelahan C. Novel bukan termasuk buku pelajaran

D. Semua novel berada di rak baris A

E. Buku kesehatan dan novel berada di rak yang bersebelahan

Jawaban: C. Novel bukan termasuk buku pelajaran.

Semua buku pelajaran berada di rak baris A. Jika buku sejarah berada di baris A dan novel berada di rak baris B, maka novel bukan termasuk buku pelajaran.

4. Tidak diizinkan membawa makanan dan minuman di dalam perpustakaan.

Ada murid yang membawa makanan dan minuman. A. Beberapa murid minum jus di dalam perpustakaan B. Beberapa murid juga membawa makanan dan minuman C. Beberapa murid tidak mematuhi peraturan perpustakaan

D. Murid yang tidak membawa makanan dan minuman tidak masuk ke perpustakaan E. Murid yang membawa makanan dan minuman tidak diperbolehkan masuk

perpustakaan

Jawaban: E. Murid yang membawa makanan dan minuman tidak diperbolehkan

masuk perpustakaan.

(48)

minuman di dalam perpustakaan. Jika ada murid yang membawa makanan dan minuman, maka ia tidak diperboehkan masuk perpustakaan.

5. Semua hewan herbivora memakan daun-daunan

Harimau memakan daging. A. Harimau makan daun-daunan

B. Semua hewan herbivora memakan daging C. Harimau adalah hewan herbivora

D. Harimau bukan hewan herbivora

E. Semua hewan herbivora adalah ahrimau

Jawaban: D. Harimau bukan hewan herbivora.

Semua hewan herbivora memakan daun-daunan. Jika harimau memakan daging, maka harimau bukan termasuk hewan herbivora.

6. Calon mahasiswa harus mengikuti Ospek di universitasnya masing-masing.

Desta adalah calon mahasiswa.

A. Semua calon mahasiswa tidak mengikuti Ospek di universitasnya B. Desta harus mengikuti Ospek di universitasnya

C. Desta tidak harus mengikuti Ospek di universitasnya D. Desta lulus Ospek di universitasnya

E. Desta tidak boleh mengikuti Ospek di universitasnya

Jawaban: B. Desta harus mengikuti Ospek di universitasnya. Calon mahasiswa harus mengikuti Ospek di universitasnya masing-masing. Jika Desta adalah calon mahasiswa, maka ia harus mengikuti Ospek di universitasnya.

7. Semua kaftan terbuat dari sutra.

Sebagian kain sutra bermotif bunga-bunga. Semua kain sutra berasal dari ulat sutra.

A. Kaftan bermotif polos tidak terbuat dari kain sutra

B. Semua kaftan bermotif bunga-bunga terbuat dari kain sutra C. Kain sutra yang polos bukan berasal dari ulat sutra

(49)

D. Beberapa kaftan berasal dari ulat sutra E. Semua bahan kaftan terbuat dari ulat sutra

Jawaban: E. Semua kaftan terbuat dari ulat sutra.

Semua kaftan terbuat dari kain sutra. Semua kain sutra berasal dari ulat sutra. Namun sebagian kain sutra bermotif bunga-bunga. Artinya, semua kaftan terbuat dari ulat sutra, dengan corak yang berbeda-beda salah satunya bunga-bunga.

8. Pohon mangga madu lebih tinggi dari pohon rambutan.

Pohon mangga madu paling rendah dibanding dengan jenis pohon mangga lainnya. A. Pohon mangga arum manis lebih tinggi dibanding pohon rambutan

B. Pohon rambutan lebih tinggi dibanding pohon mangga madu C. Semua pohon mangga tingginya sama dengan pohon rambutan

D. Pohon rambutan lebih tinggi dibanding dengan pohon mangga arum manis E. Pohon rambutan tingginya sama dengan pohon mangga tali jiwo

Jawaban: A. Pohon mangga arum manis lebih tinggi dibanding pohon rambutan.

Pohon mangga madu lebih tinggi daripada pohon rambutan. Jika pohon mangga madu paling rendah dibanding dengan jenis pohon mangga lainnya, maka semua pohon mangga lebih tinggi daripada pohon rambutan. Semua jenis pohon mangga, seperti pohon mangga madu, pohon mangga arum manis dan pohon mangga tali jiwo lebih tinggi dibanding pohon rambutan.

9. Semua jepit yang berwarna merah muda diletakkan di atas meja rias.

Beberapa jepit yang berwarna emas diletakan diatas meja rias. A. Ada jepit berwarna merah muda yang dimasukan dalam laci B. Semua jepit berwarna merah muda dimasukan dalam laci C. Beberapa jepit berwarna emas di masukan dalam laci

D. Beberapa jepit berwarna merah muda dan semua jepit berwarna emas diletakkan di meja rias

(50)

Jawaban: C. Beberapa jepit berwarna emas di masukkan dalam laci.

Semua jepit yang berwarna merah muda diletakkan di atas meja rias. Jika beberapa jepit yang berwarna emas diletakkan di atas meja rias, maka ada beberapa jepit berwarna emas yang dimasukkan dalam laci atau dimasukkan dalam tas rias.

Pertemuan 7 KEMAMPUAN ANALITIK

KEMAMPUAN PENALARAN UMUM

Soal TBS penalaran umum ini adalah jenis soal yang ditampilkan melalui teks atau paragraf bacaan, beberapa soal yang muncul terkadang memunculkan grafik/tabel/kurva. Bukan hanya membaca, tapi kamu juga dituntut untuk memahami informasi yang disampaikan. Selain itu kamu juga akan bertemu dengan deret aritmatika, persamaan linear, pola bilangan, pecahan dan perbandingan.

Daripada penasaran, yuk kita pelajari contoh soal TBS penalaran umum di bawah ini !

acalah artikel di bawah ini dengan saksama!

Virus corona telah menjangkiti lebih dari 1,2 juta jiwa dan membunuh lebih dari 70.000 orang. Pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019 lalu, virus corona kini telah menyebar ke 208 negara. Untuk mencegah penularan COVID-19, berbagai negara kemudian memberlakukan karantina dalam berbagai wujud dan tingkatan. Di Asia Pasifik, negara-negara seperti Tiongkok, India, Singapura, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru dan Australia melarang kedatangan warga asing. Negara-negara Eropa pun melakukan lockdown untuk melindungi warga mereka. Berikut datanya:

(51)

Kebijakan untuk mengunci perbatasan bagi penumpang umumnya diambil hanya dengan mempertimbangkan kepentingan dalam negeri, tanpa koordinasi dengan negara tetangga. “Tanpa koordinasi antarnegara untuk memutuskan kapan pembatasan itu berakhir, dampak ekonomi dari virus ini akan berlangsung cukup lama,” kata Julien Chaisse, Profesor Hubungan Internasional di City University of Hong Kong, dikutip Nikkei.

Maskapai nasional Jerman, Lufthansa pun melaporkan pemangkasan 50% rute. Seperti Cathay Pacific, Lufthansa berupaya menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan kebijakan cuti tanpa gaji. Di Amerika Serikat (AS), United Airlines memangkas penerbangan domestik sebanyak 20% serta ke Kanada sebesar 10%. Sedangkan JetBlue mengurangi penerbangannya sebesar 5%. Kedua maskapai ini pun terpaksa merumahkan karyawan hingga waktu yang belum ditentukan.

Di Tanah Air, AirAsia Indonesia telah menutup semua rute domestik hingga Juni 2020. Di luar itu, maskapai lain pun harus terbang dengan penumpang yang terbatas. Jalanan sepi dan pertokoan yang tutup menjadi pemandangan lazim di kota-kota metropolitan dunia. Nikkei mengestimasi, sepertiga populasi bumi terdampak karantina akibat virus corona.

Dengan seruan untuk tinggal di rumah, pariwisata global praktis lumpuh. World Travel and Tourism Council (WTTC) memperkirakan, sektor pariwisata akan mengalami penyusutan hingga 25% akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020. “Wabah ini menghadirkan ancaman serius terhadap industri pariwisata,” kata Direktur WTTC Gloria Guevara, dikutip BBC.

(52)

(

https://katadata.co.id/telaah/2020/04/07/globalisasi-dan-rantai-pasok-dunia-yang-terkunci-pandemi-covid-19)

Jawablah beberapa soal di bawah ini.

1. Berdasarkan paragraf 1 dan 2, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

a. COVID-19 yang berlangsung lama akan berpengaruh juga pada bidang lain, contohnya bidang industri

b. Kebijakan mengurangi virus akan menambah korban

c. Lockdown menjadi satu-satunya cara mengurangi penyebaran virus

d. Faktor utama COVID-19 menyebar ke 208 negara disebabkan karena terlambatnya proses karantina

e. Koordinasi antarnegara tidak diperlukan

2. Berdasarkan paragraf 5, manakah pernyataan di bawah ini yang salah a. Kelumpuhan pariwisata global

b. Penyusutan sektor pariwisata

c. Pekerja di sektor tourism akan kehilangan pekerjaan

d. COVID-19 jadi ancaman serius hanya bagi sektor industri pariwisata e. Seruan kepada masyarakat global untuk tinggal di rumah

3. Berdasarkan grafik, manakah pernyataan yang salah?

a. Jumlah kasus COVID-19 di Austria memiliki kemungkinan bertambah.

b. Kasus terbanyak COVID-19 saat Eropa menerapkan lockdown ditemukan di Italia.

c. Selisih jumlah kasus antara negara Belanda dan Norwegia lebih banyak dibandingkan selisih kasus antara negara Austria dan Denmark.

d. Jumlah kasus COVID-19 di Belanda memiliki kemungkinan bertambah. e. Denmark menjadi negara yang memiliki kasus COVID-19 paling sedikit di

Eropa. Pembahasan

1. Berdasarkan paragraf ke-1, pernyataan yang benar terdapat pada opsi B. Sesuai dengan bacaan di atas, khususnya pada kalimat ketiga dikatakan bahwa “Untuk mencegah penularan COVID-19, berbagai negara kemudian memberlakukan karantina dalam berbagai wujud dan tingkatan.”

Referensi

Dokumen terkait

melakukan kegiatan berwirausaha. Minat berwirausaha dapat pula dikatakan sebagai ketertarikan seseorang untuk menjalankan bisnis/ usaha. Minat berwirausaha dapat

Menurut Ross (1993: 7) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu

13 Dimana tekanan operasi sprinkler (Ha) untuk perencanaan dapat diketahui dari spesifikasinya, tinggi kecepatan (Hv) nilainya jarang melebihi 0,3 m/detik dan dapat

‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi

Dengan memperhatikan Dokumen Kualifikasi Pekerjaan Barang Jasa Pemerintah, serta sesuai Dokumen Kualifikasi perusahaan saudara, setelah dilakukan evaluasi yang berdasarkan

Helo helo heloo!!! Everybody we back again on Special Edition of MTV Ampuh Top 100, and today, we gonna see who sitting on number fourty till twenty-one a long days with me the

  Dan   dengan   surat permohonan ini saya siap untuk memberikan kompetensi waktu dan tenaga

Berdasarkan dengan Hasil Evaluasi Kualifikasi Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Smart System (Dishub Kab. Kutai Kartanegara), maka kami Pokja 08