• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KONFLIK ADVOKASI DAN AKSI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KONFLIK ADVOKASI DAN AKSI (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

KONFLIK

Disampaikan pada kegiatan Latihan Kader I (Basic Training)

Himpunan Mahasiswa Islam Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Banjarmasin, 08 Desember 2017

(2)

BIO

 Nama : ahmad zaini husein

 Ttl : banjarmasin, 30 september 1990

 Alamat : jl. Sekumpul gg. Bersama no. 41 h sekumpul, martapura

 No. Hp/email : 083125852901 / ahmadzainihusein@gmail.com

 Jenjang pendidikan :

 Mi darul ma’rifah sekumpul martapura

 Mts darussalamah bangun jaya martapura

 Ponpes darullughah wadda’wah pasuruan jawa timur

(3)

 PENGALAMAN ORGANISASI :

 Hmj pba ftk tahun 2013 – 2014 sbg. Anggota div. akademik

 Ldk nurul fata ftk tahun 2013 – 2016 sbg. anggota

 Dema ftk iain antasari tahun 2014 – 2015 sbg. Anggota bid. advokasi

 Aliansi bem sekalsel tahun 2015 – 2017 sbg. Koor. Wilayah

 Dema iain antasari tahun 2015 – 2016 sbg. Ketua bidang advokasi

 Dema iain antasari tahun 2016 -2017 sbg. Sekretaris umum

 Iwami prov. Kalsel tahun 2017 – skrg sbg. Wakil ketua 1

 Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2014 – 2015sbg. Sekretaris lsbmi

 Hmi kom. Fak. Tarbiyah tahun 2015 – 2016sbg. Sekretaris bidang ptkp

 Hmi cab. Banjarmasin tahun 2016 – 2017 sbg. Ketua bidang ptkp

 Motto : “ MENOLAK TUNDUK dan BANGKIT MELAWAN, atau MATI DALAM

(4)

DEFINISI MANAJEMEN,

KONFLIK, DAN MANAJEMEN

KONFLIK

MANAJEMEN : ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,

efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya

 KONFLIK :

Robbins (1996: 1) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

MANAJEMEN KONFLIK :

(5)

CIRI-CIRI TERJADINYA

KONFLIK

1. adanya dua pihak secara perorangan maupun kelompok terlibat

dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.

2. Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan.

3. Adanya tindakan yang saling berhadap-hadapan akibat

pertentangan.

(6)

FAKTOR-FAKTOR PEMICU

KONFLIK

1. Faktor manusia dan perilakunya

A. Ditimbulkan oleh atasan/pimpinan, terutama karena gaya kepemimpinannya.  B. Anggota/personil yang mempertahankan peraturan secara kaku.

C. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, tempramental, fanatik dan otoriter.D. Semangat dan ambisi

 E. Berbagai macam kepribadian

 2.Faktor organisasi

A. Persaingan dalam menggunakan sumber daya.B. Perbedaan tujuan antar lembaga/unit organisasi.C. Interdependensi tugas

 D. Perbedaan nilai dan persepsi  E. Kekaburan yurisdiksionalF. Masalah status

(7)

DAMPAK SEBUAH KONFLIK

1. Dampak Negatif

A. Menghambat komunikasi

B. Menganggu kohesi (keeratan hubungan)C. Menganggu kerjasama (Team work)

 D. Mengganggu kinerja, bahkan dapat menurunkan intensitas kinerja itu sendiri  E. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan

 F. Individu atau personil mengalami tekanan, mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,

menarik diri, frustasi, dan apatisme.

2. Dampak Positif

A. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis B. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan

C. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan perbaikan dalam sistem dan prosedur,

mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.

D. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif

(8)

PENYELESAIAN KONFLIK

 Langkah-langkah sebelum penyelesaian konflik :

1. Usahakan memperoleh semua fakta mengenai keluhan itu

2. Usahakan memperoleh dari kedua belah pihak

3. Selesaikan problema itu secepat mungkin

Cara mengatasi konflik dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini :

4. Rujuk/Ishlah

5. Persuasi

6. Tawar menawar ( Deal)

7. Pemecahan masalah terpadu

8. Penarikan diri

(9)

PERAN PIHAK KETIGA

DALAM KONFLIK

 Pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik dengan cara sebagai berikut :

1. Arbitrase (Arbitration)

2. Mediasi (Mediation)

3. Konsultasi

 Pihak ketiga tidak mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan penyelesaian konflik, hanya sebagai fasilitator. Terkecuali dari kedua belah pihak yang bersengketa meminta pihak ketiga mengambil keputusan,

maka diperbolehkan.

(10)

HAL-HAL YANG PERLU

DIPERHATIKAN

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengatasi Konflik (Hendriks, 2001: 7) 1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.

2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.

3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak anggota. 4. pimpinan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.

5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.

6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/unit kerja.

7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai

organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.

8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar

(11)
(12)

ADVOKASI

 Usaha terorganisir --membawa perubahan-perubahan secara sistematis dalam menyikapi suatu kebijakan, regulasi, atau pelaksanaannya (Meuthia Ganier).

 Membangun organisasi-organisasi demokratis yang kuat untuk membuat para penguasa bertanggung jawab menyangkut peningkatan keterampilan serta pengertian rakyat tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja.

 Upaya terorganisir maupun aksi yang menggunakan sarana-sarana demokrasi untuk menyusun dan melaksanakan undang-undang dan

(13)

Upaya melakukan

pembelaan

rakyat

(masyarakat sipil) dengan cara yang

sistematis dan terorganisir atas sikap,

perilaku, dan kebijakan yang tidak

berpihak pada keadilan dan

(14)

MENGAPA ADVOKASI?

persoalan-persoalan kemanusiaan dan

kemiskinan

Perusakan dan kekejaman kebijakan selalu

menghiasi kehidupan kita

Keserakahan, kebodohan, dan kemunafikan

semakin tumbuh subur pada lingkungan kita

(15)

SIAPA PELAKU

ADVOKASI?

Mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan (HMI, PMII, KAMMI, IMM, GMNI, dan lain-lain)  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau disebut juga organisasi non-pemerintah

 Komunitas masyarakat petani, nelayan, dan lain-lain

 Organisasi-organisasi masyarakat atau kelompok yang mewakili interest para anggotanya,

termasuk organisasi akar rumput

 Organisasi masyarakat keagamaan (NU, Muhammadiyah, MUI, PHDI, PWI, PGI, Walubi, dan

lain-lain)

Media

Komunitas-komunitas basis (termasuk klan dan asosiasi RT, Dukuh, Lurah, dan lain-lain).

Contoh: FBR, Pandu, Apdesi, dan Polosoro

(16)

IDENTIFIKASI

 Mengerti dan memahami isi dari kebijakan beserta konteksnya  Pelajari beberapa konsekuensi dari kebijakan tersebut.

 Siapa yang akan dipengaruhi baik itu sifatnya merugikan ataupun menguntungkan  Siapa aktor-aktor utama, siapa yang mendorong dan apa kepentingan serta posisi

mereka

Tentukan jaringan formal maupun informal melalui mana kebijakan sedang

diproses. Jaringan formal bisa termasuk institusi-institusi seperti komite legislatif dan forum public hearing. Jaringan informal melalui komunikasi interpersonal dari individu-individu yang terlibat dalam proses pembentukan kebijakan

 Mencari tahu apa motivasi para aktor utama dan juga jaringan yang ada dalam

(17)

STRATEGI ADVOKASI:

 . Membangun jaringan di antara organisasi-organisasi akar rumput (grassroots), seperti federasi, perserikatan, dan organisasi pengayom lainnya

 Mempererat kokmunikasi dan kerjasama dengan para pejabat dan

beberapa partai politik yang berorientasi reformasi pada pemerintahan

 Melakukan lobi-lobi antar instansi, pejabat, organisasi kemahasiswaan, organisasi kemasyarakatan (NU dan Muhammadiyah)

 Melakukan kampanye dan kerja-kerja media sebagai ajang publikasi

 Melewati aksi-akasi peradilan (litigasi, class action, dan  lain-lain)

(18)
(19)

MANAJEMEN AKSI

 Pemetaan isu ataupun wacana apa yang akan kita gaungkan?

 Apa yang kita inginkan atas isu yang telah kita gaungkan; menolak atau mendukung?

 Apa persoalannya kemudian kita berinisiatif untuk melakukan aksi?

 Bagaimana kita hendak mengaksesnya?

 Apa sasaran dan tujuan kita (siapa yang membuatnya)?

(20)

KENAPA MAHASISWA

Sejarah telah menyaksikan berbagai peristiwa besar di dunia

yang tidak lepas dari aktor intelektual di belakangnya. Kaum

intelektual yang diwakili masyarakat kampus termasuk juga mahasiswa sering menjadi penggagas utama dalam setiap

perubahan.

(21)

GERAKAN POLITIK NILAI

Kepentingan pertama dan terutama yang

diperjuangkannya oleh Mahasiswa adalah nilai-nilai

(values) atau sistem nilai (values system) yang sifatnya

universal seperti keadilan sosial, kebebasan,

kemanusiaan, demokrasi dan solidaritas kepada rakyat yang

tertindas.

Karena itu oposisi adhoc gerakan mahasiswa di

Indonesia merupakan gerakan politik nilai (values political movement) dan bukan gerakan

politik kekuasaan (power political movement) yang merupakan fungsi dasar partai

politik.

(22)

MOMENENTUM GERAKAN

MAHASISWA

Reformasi Pasca-Reformasi

 Mei 1998 (pendudukan DPR/MPR dan penggulingan Soeharto),

 November 1998 (Semanggi I, penolakan terhadap SI MPR),

 September 1999 (Semanggi II, Penolakan terhadap UU

Penanggulangan Keadaan Bahaya),

 Oktober 1999 (Penolakan

terhadap Habibie dan Wiranto)

 Januari 2001 (tuntutan terhadap penurunan Abdurrahman Wahid serta pembubaran dan

pengadilan Partai Golkar)

(23)

AKSI MASSA

(DEMONSTRASI)

Suatu model penyampaian gagasan,

pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme birokrasi konvensional.

Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

(24)

TAHAPAN AKSI MAHASISWA

24

Aksi !

Merancang Alur dan Perangkat Aksi

Kajian dan Dialektika Gagasan Aksi

(25)

LATAR BELAKANG DAN

TUJUAN AKSI

 Kegelisahan Masyarakat

 Aspirasi yang tidak tercapai

 Pemerintahan yang Lembam

 Krisis Demokrasi

 Isu Bersama

(26)

KAJIAN DAN DIALEKTIKA

AKSI

 Gagasan Orisinil

 Dukungan Fakta dan Data

 Rangkaian Diskusi

 Mewakili Aspirasi Masyarakat (Politik Nilai)

(27)

MERANCANG ALUR AKSI

Etika Aksi

Doa

Barisan (Pastikan Mahasiswi dalam keadaan Aman)

Pra Aksi

Press ReleaseSeminarTemui Tokoh

Aksi Internal Kampus

Aksi

Grand IssueTujuan / CapaianSkenario

Massa

Pemberiatahuan Media

Pasca-Aksi

Seminar

Press Conference

Alur Aksi  Opening

Long March

Teatrikal

Klimaks

 Press Conference

Dialog terbuka dengan pemerintah

(28)

PERANGKAT AKSI

 Koordinator Lapangan

 Orator

 Negosiator

 Humas

 Border / Keamanan

 Dokumentasi

 Medik

 Tim Kreatif

(29)

STRATEGI PENDUKUNG

 Kalimat Poster/Baliho/Spanduk

 Seragam / Identitas

Propaganda Masyarakat

 Pers Release yang “sexy”

 Yel / Lagu / Dinamisasi

 Simbolisasi / Teatrikal

 Aliansi Taktis dengan organisasi lain

(30)

Ya Itu semua hanya teori saja.. Pada akhirnya cara

terbaik untuk memahami bagaimana aksi (demonstrasi) yaaa.. AKSI !!!

HIDUP MAHASISWA !

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konflik adalah perselisihan, pertentangan yang terjadi karena perbedaan persepsi, pertentangan antara dua pendapat, atau

Konflik dalam suatu organisasi atau dalam hubungan antar kelompok adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, malah dalam batas-batas tertentu justru akan

Manajemen konflik (Wirawan, 2010:129) merupakan proses pihak yang terlibat konflik atau pihak ketiga yang menyusun strategi konflik dan menerapkannya untuk mengendalikan konflik agar

kearifan lokal manajemen konflik Minangkabau mempersyaratkan mediasi (memfasilitasi konflik melalui media budaya) bagi pengaliran dan pengaluran naluri berkonflik

(1993 :42-46) karena konflik yang terjadi di SMP POM I Pualai termasuk konflik dalam diri individu, maka langkah-langkah yang diambil oleh ketua yayasan adalah sebagai berikut :.. -

Dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu, mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja,

Dimulai dari kontradiksi yakni sebab awal mula terjadinya sebuah konflik yang pada konflik di Mali ini didasarkan oleh kekecewaan etnis Tuareg yang berada di Mali

Dokumen ini berisi pengenalan singkat dari M. Rawa El Amady, seorang wiraswasta dan dosen di bidang ilmu sosial dan