• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1 Latar Belakang

Mutu pelayanan pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam pendidikan. Keberhasilan suatu jasa pelayanan dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada konsumen, dalam arti jika lembaga memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya maka akan sukses dalam mencapai tujuannya. Sekarang ini mutu pelayanan telah menjadi perhatian utama dalam memenangkan persaingan. Mutu pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi lembaga untuk menciptakan kepuasan. Kebutuhan akan mutu layanan pendidikan saat ini semakin diperhatikan oleh masyarakat. Saat ini sebagian masyarakat rela mengorbankan biaya yang tinggi asalkan mendapatkan pendidikan bermutu dan menjanjikan masa depan yang lebih baik. Pendidikan saat ini sangat menentukan ke arah mana seseorang akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Sallis (2011) mengemukakan bahwa standar mutu pelayanan dapat dilihat dari sisi standar pelanggan/konsumen yang ditunjukkan dengan kepuasan pelanggan (customer

satisfaction) bila produk barang atau layanan dapat melebihi

harapan pelanggan (exceeding customer expectation) dan setia kepada pelanggan (delighting the customer). Menurutnya ada dua macam standar mutu yaitu standar mutu sesungguhnya (quality in fact) dan standar mutu persepsi (quality in perception). Standar mutu sesungguhnya merupakan terpenuhinya spesifikasi mutu yang telah ditentukan sebelumnya.

(2)

Dalam hal standar mutu sesungguhnya, mutu layanan pendidikan di Indonesia merujuk pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan nilai akreditasi. Standar mutu persepsi merupakan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan-tuntutan kebutuhan pengguna jasa yaitu pelanggan (Orang Tua Peserta Didik, Peserta Didik, Pengelola).

SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga merupakan salah satu lembaga pendidikan di Kota Salatiga yang selama 64 tahun terus berupaya untuk memenuhi standar dan meningkatkan mutu pelayanan pendidikannya dengan beberapa program unggulan yaitu: Character Building berdasarkan iman Kristen, team

teaching, bilingual program for math and science, ekstra

kurikuler yang beragam, juga dengan prestasi yang menonjol di bidang akademis maupun non akademis di tingkat nasional maupun internasional serta pada tahun 2012 SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga memperoleh akreditasi A. Hal ini menunjukkan bahwa secara quality in fact layanan pendidikan SD Kristen 03 Eben Haezer bermutu sesuai standar mutu pendidikan Indonesia.

Deming dalam Nasution (2005) mengatakan bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Maksudnya adalah produsen harus memahami apa yang dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang dihasilkan. Mutu suatu produk bukan ditentukan oleh produsen, melainkan ditentukan oleh konsumen dengan kriteria yang digunakan adalah memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen. Sedangkan Orang Tua Peserta Didik sebagai konsumen dari lembaga pendidikan Sekolah Dasar mempunyai pandangan tentang mutu pelayanan pendidikan yang beragam. Sehingga layanan pendidikan SD Kristen Eben Haezer 03 Salatiga dikatakan bermutu jika

(3)

layanan pendidikannya memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumennya.

Sesuai data Dinas Pendidikan Kota Salatiga, bahwa di Kota Salatiga terdapat 51 Sekolah Dasar, 6 Sekolah Dasar Kristen-Katolik yang terus berkembang dan saling bersaing ketat. Apalagi SD Kristen Eben Haezer 03 Salatiga berjarak hanya beberapa meter dari SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga dan Bethany School yang memiliki pasar yang sama yaitu jemaat GKI (Gereja Kristen Indonesia) Salatiga, warga etnis Tionghoa dan masyarakat Kristiani di Salatiga dan sekitarnya. Hal ini menjadi motivasi bagi SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan pendidikannya untuk mampu bertahan ditengah persaingan diantara Sekolah Dasar sekota Salatiga secara umum dan dengan SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga dan Bethany School secara khusus.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Khasanah (2013), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Orang Tua Peserta Didik dalam pemilihan Sekolah Dasar menyimpulkan bahwa lokasi sekolah, kepuasan pelanggan dan budaya sekolah menjadi faktor yang paling mempengaruhi Orang Tua Peserta Didik untuk memilih Sekolah Dasar untuk anak mereka. SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga, SD Kristen Eben Haezer 04 Salatiga dan Bethany School menawarkan lokasi yang sama yaitu lokasi sekolah yang strategis di jalan Jenderal Sudirman yang merupakan salah satu jalan utama di Kota Salatiga dan berada satu lingkungan dengan gereja yang menaungi sekolah-sekolah tersebut. Sedangkan SD Kristen 03 Eben Haezer dan SD Kristen 04 Eben Haezer memiliki budaya sekolah yang sama yaitu budaya sekolah

(4)

yang Kristiani secara khusus budaya Kristiani GKI yang berada dalam naungan satu yayasan yaitu Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga (YPE Salatiga) yang berbeda dengan budaya Kristiani Bethany School yaitu budaya Kristiani Gereja Bethany.

Tabel 1.1

Jumlah Peserta Didik Kelas 1 dan Luas Tanah Tahun 2010-2012.

Tahun SD

Jumlah Peserta Didik

2010 2011 2012 SD Kristen 03 Eben Haezer 50 55 71 SD Kristen 04 Eben Haezer 28 27 23 Bethany School 28 26 35 SD Marsudirini 78 44 36 30 SD Kristen Satya Wacana 62 49 50

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Salatiga 2013

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah Peserta Didik SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga selalu lebih banyak dibanding SD Kristen 04 Eben Haezer dan Bethany School walaupun memiliki lokasi dan budaya sekolah yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cenderung menyekolahkan anak mereka di SD Kristen 03 Eben Haezer dibanding Sekolah Dasar yang lain walaupun memiliki budaya dan lokasi sekolah yang sama. Kecenderungan ini menurut Khasanah (2013) adalah karena faktor kepuasan pelanggan.

Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong dalam Tjiptono (2008), pengertian kepuasan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengalaman berbelanja di masa lampau, opini teman dan

(5)

kerabat, serta informasi dan janji-janji perusahaan dan para pesaing, maka faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan harapan seseorang biasa-biasa saja atau sangat kompleks. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Orang Tua Peserta Didik SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yang mengatakan bahwa dasar yang mempengaruhi mereka memilih SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dibanding sekolah lainnya adalah pengalaman berbelanja di masa lampau, opini teman dan kerabat bahwa Sekolah Dasar di Kota Salatiga yang bermutu atau memberi kepuasan pada pelanggan adalah SD Kristen Satya Wacana Salatiga, SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga dan SD Marsudirini 78 Salatiga. Mereka memilih SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga sebagai pilihan mereka karena faktor informasi dan janji dari SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga akan lokasi yang strategis dan fasilitas fisik yang lebih baik yaitu luas tanah yang lebih luas dibanding dua Sekolah Dasar lainnya tersebut seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1, apalagi SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga menerapkan Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hasil wawancara tersebut adalah :

“Awalnya saya mendapatkan info dari saudara dan teman yang memiliki anak usia SD tentang SD yang bermutu di Kota Salatiga ini ada tiga yaitu adalah SD Laboratorium Satya Wacana, SD Kristen 03 Eben Haezer dan SD Marsudirini. Lalu saya datang ke ketiga lokasi SD tersebut dan melihat fasilitas yang lebih lengkap yang berbasis TIK, lapangan dan gedung dari SD Kristen 03 Eben Haezer yang lebih megah dan luas yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan anak saya akan fasilitas yang menerapkan tehnologi informasi dan komunikasi serta ruang gerak yang luas, sehingga saya memutuskan untuk menyekolahkan anak saya ke SD Kristen 03 Eben Haezer.”

(6)

Berdasarkan jumlah Peserta Didik SD Kristen 03 Eben Haezer yang lebih tinggi dan cenderung meningkat tiap tahunnya dibanding Sekolah Dasar lainnya yang memiliki lokasi yang sama, budaya sekolah yang sama dan dianggap bermutu yang ditunjukkan Tabel 1.1 juga berdasarkan hasil wawancara dengan Orang Tua Peserta Didik tersebut diatas, menunjukkan bahwa sarana prasarana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi Orang Tua Peserta Didik di Kota Salatiga memilih SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga untuk menyekolahkan anak mereka. Oleh karena itu sangat menarik untuk mengetahui manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.

1. 2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah: bagaimana manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga yang dijabarkan sebagai berikut: (1) Bagaimana perencanaan sarana prasana pendidikan

berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga? (2) Bagaimana pemanfaatan sarana prasana pendidikan

berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga? (3) Bagaimana penghapusan sarana prasana pendidikan

berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga? (4) Bagaimana pertanggung jawaban sarana prasana

pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga?

(7)

1. 3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

(1) perencanaan sarana prasana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga,

(2) pemanfaatan sarana prasana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga,

(3) penghapusan sarana prasana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga,

(4) pertanggung jawaban sarana prasana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga.

1. 4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan maupun praktis.

(1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian-penelitian tentang mutu layanan pendidikan khususnya tentang manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK guna peningkatan mutu layanan pendidikan.

(2) Manfaat praktis

a. Manfaat penelitian ini bagi SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga adalah untuk mengetahui mutu layanan pendidikannya khususnya mengenai manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK yang telah diberikan kepada Pelanggan layanannya guna mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan pendidikannya di tengah persaingan dengan Sekolah Dasar lainnya yang memiliki lokasi sekolah yang sama, budaya

(8)

sekolah yang sama, dan yang dianggap bermutu dalam satu kota.

b. Manfaat penelitian ini bagi Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga adalah untuk mengetahui strategi atau kebijkan yang harus diambil guna mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan pendidikannya ditengah persaingan dengan Sekolah Dasar lainnya yang memiliki lokasi sekolah yang sama, budaya sekolah yang sama, dan yang dianggap bermutu dalam satu kota.

c. Manfaat penelitian ini bagi Sekolah Dasar lainnya di Kota Salatiga adalah untuk mendapatkan saran dan masukan mengenai manajemen sarana prasarana pendidikan berbasis TIK SD Kristen 03 Eben Haezer yang menjadikan layanan pendidikannya bermutu guna peningkatan mutu Sekolah Dasar lainnya di Kota Salatiga tersebut untuk bertahan dalam persaingan dengan Sekolah Dasar lainnya di Kota Salatiga secara umum dan SD Kristen Eben Haezer Salatiga secara khusus.

Referensi

Dokumen terkait

Jika sebelum adanya sistem pendukung kreatifitas rata-rata ide yang dihasilkan setiap sesi pertemuan R&D adalah 5 ide, maka kini untuk setiap pertemuan R&D

1 Tahun 1974 (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No.. 5 Selain itu yang perlu benar-benar diingat bahwa agar terjaminnya suatu ketertiban perkawinan dalam masyarakat, maka

Hasil penelitian menunjukkan (1) pengaturan tempat duduk dilakukan berdasarkan kebutuhan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan diterapkan pada kegiatan inti,

Hasil uji daya antibakteri pada minyak atsiri, air sisa destilasi labu dan buret dari daun cengkeh, DMSO dan pembanding eugenol terhadap Staphylococcus aureus

Fakta yang ditemukan peneliti menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara siswa yang diajar dengan model

Adapun sumber bahan pangan hanya di batasi pada komoditas pertanian di Kabupaten Jember yang dapat digunakan menjadi sumber bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

: setelah bekerja desinfeksi semua bagian dari dental chair dengan alkohol 90% Keterangan : tidak kritis.. Three