ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JEMAAT
GEREJA PANTEKOSTA DI GESING KANDANGAN TEMANGGUNG
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Angga Rio Pratama
10.11.3699
kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
iii
ANALYSIS AND DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS PANTEKOSTA CHURCH IN GESING KANDANGAN TEMANGGUNG
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JEMAAT GEREJA PANTEKOSTA DI GESING KANDANGAN TEMANGGUNG
Angga Rio Pratama Heri Sismoro Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Church administration is one of the tasks to be carried out at the Pentecostal Church in the Village of Waterford City Kandangan Gesing the District . Church administration aims to record all events relating to mortality , mobility , human resources , socio-economic potential of the church in a particular area as one of the important aspects of the long-term development.
Administration of the church must be done continuously , continuous , timely , and accurate . Human work without the help of modern equipment that would be very difficult to mewujutkan it . therefore necessary to support computing devices can assist humans in performing such work . Computers will be integrated with human resources , databases , and procedures needed to be information system . Current church administration information system is urgently needed to be applied in a Pentecostal church Gesing Kandangan to address various issues related to data processing and administration of the church , given that the efficiency and effectiveness of work are increasingly required to improve productivity.
This study aims to contribute ideas and thoughts about the idea of the necessity of the application of information systems in Gesing Kandangan Waterford Pentecostal Church , which is actually a religious intansi peling close to the people . In addition, through this study is expected to be better developed at the level of implementation that can really benefit administrative services Pentecostal Church congregation in the District Kandangan Gesing Village , Temanggung City .
1 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer pada zaman ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin hari semakin banyak dan kompleks. Dengan adanya komputer yang banyak dibutuhkan manusia dalam berbagai bidang pekerjaannya maka mendorong para ahli untuk berusaha selalu mengembangkan agar mempermudah pekerjaan manusia.
Informasi mengenai jemaat sangatlah penting untuk suatu instansi keagamaan seperti pada Gereja Pantekosta di Gesing Kandangan Temanggung. Oleh sebab itu data-data tersebut harus diolah dengan baik. Dengan demikian kita dapat mengetahui informasi-informasi tentang jemaat pada suatu daerah. Dimana dalam hal melakukan pengolahan data jemaat sering terjadi kesalahan. Hal tersebut dikarenakan sistem pengolahan data yang dilakukan masih menggunakan sistem secara manual. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya pengolahan data jemaat yang ada pada Gereja Pantekosta di Gesing Kandangan Temanggung.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana membangun Sistem Informasi Data Jemaat pada Gereja Pantekosta yang dapat mempermudah bagi para pengurus dalam pengolahan data dan pelayanan informasi data jemaat di Kelurahan Gesing.
1.3 Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian dan pembuatan sistem informasi tersebut, ada pembatasan permasalahan pada beberapa pokok bahasan, yaitu: 1. Sistem Informasi ini hanya digunakan pada Gereja Pantekosta di Gesing
Kandangan Temanggung.
2. Sistem informasi ini akan melakukan Input data jemaat, Input data kelahiran, Input data kematian, Input data pindah, Input data pekerjaan, Input data pendidikan, dengan menginputkan data berdasarkan KK (Kartu Keluarga). 3. Pencarian data-data jemaat berdasarkan data tertentu seperti dengan
menggunakan Nomor Induk Jemaat (NIJ).
4. Pembagian laporan-laporan yang meliputi laporan data jemaat, laporan data kematian, laporan data pindah, laporan data KK.
1.4 Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan diadakanya penelitian ini antara lain :
1. Membuat sistem informasi jemaat secara komputerisasi bagi Gereja Pantekosta di Gesing Kandangan Temanggung.
2
2. Mempercepat dalam proses pengolahan data jemaat di Gereja Pantekosta Gesing.
3. Untuk memudahkan dalam pencarian data penduduk berdasarkan pilihan tertentu.
4. Sebagai sarana informasi Gereja Pantekosta di Gesing Kandangan Temanggung.
5. Penggabungan pengetahuan teoritis dan aplikasi tentang sistem yang diusulkan.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah: Bagi Penulis
1. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam lingkungan kerja sesungguhnya.
2. Menerapkan ilmu yang didapat mahasiswa selama perkuliahan di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
3. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di dalam dunia kerja.
Bagi Gereja Pantekosta di Gesing Kandangan Temanggung
1. Memungkinkan untuk melakukan pemanfaatan teknologi informasi sebagai upaya untuk memberikan informasi tentang sistem informasi kepada Gereja Pantekosta.
2. Mengolah data jemaat yang cepat, tepat dan akurat. 3. Mempercepat dalam memberikan informasi data jemaat. 4. Meminimalisasi terjadinya kesalahan data jemaat gereja 5. Membantu dalam proses pengambilan keputusan
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem
Sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Secara sederhana Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain1.
2.2 Konsep Dasar Informasi
3
Informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diintepretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu2
2.3 Komponen Sistem Informasi
Komponen komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem.
1. Block Masukan (Input Block)
Block masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Block Model (Model Block)
Block model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
3. Block Keluaran (Output Block)
Block Keluaran berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi berkualitas.
4. Block Teknlogi (Technology Block)
Block teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Block teknologi ini merupakan komponen bantu yang mempelancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
2.4 Konsep Arsitektur Sistem
2.4.1 Konsep Arsitektur Stand Alone
Pada arsitektur ini database dan aplikasi database ditempatkan pada mesin (komputer) yang sama. Arsitektur ini adalah arsitektur yang paling sederhana dan dirancang untuk single user. Database yang digunakan adalah database local.
2.4.2 Konsep Arsitektur Client Server
Arsitektur ini merupakan dari dua komponen utama yaitu client dan
server. Aplikasi database berada dalam mesin client. Sedangkan pada server
terdapat remote database sever dan database yang akan diakses. Aplikasi jenis ini juga sering disebut sebagai two-tiered application. Jika aplikasi juga
4
ditempatkan di mesin yang sama dengan server yang berisi remote database
server, aplikasi ini juga tetap disebut two-tiered application, karena aplikasi dan
database server beroperasi pada dua sistem independent yang berbeda. 2.4.3 SDLC (System Development Life Cycle)
Perancangan dan pembuatan sistem baru menggantikan sistem lama yang masih manual menggunakan sebuah metode perancangan dan pengembangan sistem yaitu model SDLC. Menurut Ian Sommerville (2003:43) menyatakan bahwa model SDLC atau System Development Life Cycle adalah siklus hidup pengembangan sistem yang keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa langkah model yang ada pada SDLC salah satu yang popular adalah waterfall. Ini merupakan salah satu model proses yang mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan dan merepresentasikannya sebagai fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian, dan seterusnya.
2.4.4 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang akan terjadi pada sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini,data-data yang terlihat pada masing-masing proses dapat diidentifikasi
2.5 Flowchart
Flowchart merupakan alat yang tepat guna untuk menggambarkan
Physycal system. Simbol-simbol bagan alir ini menunjukan secara tepat arti
fisik dari sebuah sistem, seperti symbol proses, hard disk, laporan-laporan dan lain sebagainya.
2.6 Software yang Digunakan 2.6.1 Netbeans IDE 6.0
Netbeans IDE adalah open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform Netbeans. Netbeans IDE mendukung pengembangan semua aplikasi Java (J2SE, web, WJB dan aplikasi
mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, Kontrolversi dan refactoring.
Modularitas : semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing atau dukungan bagi CVS. Netbeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan java dalam sekali
5
Modul-modul juga mengizinkan Netbeans untuk bias dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman lain, dapat ditambah dengan menginstal modul tambahan. Sebagai contoh Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsistem semuanya berbasis Netbeans IDE.
2.6.2 MySQL Server
MySQL adalah database server relasional yang gratis dibawah lisensi GNU (General Public License) dengan sifatnya yang Open Source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk mengetahui kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database server multi use dan multi thread yang tangguh (robust). Suatu database relasional menyimpan data dalam table-table terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Table-table yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bias mengkombinasikan data dari beberapa table pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MySQL berasal dari “Struktured Query Language” bahasa yang paling umum yang dipergunakan untuk mengakses database.
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Gambaran Umum
Gereja Pantekosta Gesing beralamat di dusun Gesing Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Jemaat Gereja Pantekosta di Gesing berjumlah 1.570 orang per bulan Agustus 2007 dengan jumlah jemaat laki-laki sebanyak 683 orang dan jemaat perempuan sebanyak 887 orang.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency and service) suatu metode atau kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisa
sistem pengolahan penduduk yang sedang berjalan. Sebagai dasar untuk mendapatkan inti permasalahan yang jelas dan spesifik. Kemudian berdasarkan analisis ini nanti dapat dirancang usulan yang digunakan untuk sistem yang baru.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fongsional
Kebutuhan non fungsional yaitu perangkat keras, perangkat lunak, serta tenaga professional.
1. Operasional
6
• Processor Intel Core i3 CPU 2330M 2.2Ghz
• Menggunakan Ram (Random Acces Memory) 2096MB • VGA ATI Mobility Radeon HD 5145 2543 MB
• 320 GB alokasi hard drive
• Sistem operasi menggunakan Windows 7 Ultimate 64 bit • Mouse dan Keyboard
• Printer untuk mencetak laporan-laporan maupun yang lainnya 2. Informasi
Digunakan untuk pemberitahuan apabila data jemaat yang dimasukkan oleh pengguna salah.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Merupakan seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan manusia yang berperan dalam perancangan, pembuatan hingga implementasi game.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem menjelaskan tentang berbagai kelayakan yang dijadikan tolak ukur keberhasilan dari solusi yang diusulkan. Analisis kelayakan sistem ini meliputi kelayakan teknologi, hukum, dan operasional yang bermanfaat untuk memastikan keberhasilan solusi yang diusulkan.
3.3.1 Analisis Kelayakan Teknologi
Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi komputerisasi yang mudah dioperasikan. Pengerjaan dari sistem baru ini telah mengutamakan kebutuhan dan kemudahan bagi pengguna menjadikan sistem ini mudah digunakan atau bias disebut dengan friendly use. Tidak ada penambahan alat untuk mengoperasikan sistem ini karena computer yang sudah tersedia di Gereja Pantekosta Gesing sesuai dengan spesifikasi dibutuhkan oleh sistem ini.
3.3.2 Analisis Kelayakan Proses
Pengolahan data yang ada di Gereja Pantekosta Gesing masih menggunakan sistem manual yang masih banyak terdapat kekurangan. Dengan penggunaan sistem yang secara terkomputerisasi atau sistem aplikasi yang baru maka proses pengolahan data akan lebih baik, cepat dan relevan serta mudah dalam penyimpanan.
3.4 Perancangan Sistem 3.4.1 Normalisasi
Normalisasi diperlukan untuk melakukan pengujian apakah database yang kita buat sudah normal atau belum, normal disini mengandung arti bahwa
7
suatu database sudah tidak menimbulkan kerancuan data ataupun duplikasi data.
1. Normalisasi Bentuk Normal Pertama
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data yang dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya.
2. . Normalisasi Bentuk Normal Kedua
Suatu table dikatakan dalam bentuk normal kedua apabila semua atribut pada sebuah table yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Sebuah table dikatakan tidak memenuhi normalisasi bentuk kedua jika ketergantunganna hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key).
3. Normalisasi Bentuk Normal Ketiga
Pada normalisasi bentuk ketiga semua field dan relasi berada pada bentuk normalisasi kedua dan tidak memiliki hubungan yang transitif (semua bukan kunci tergantung secara fungsional hanya pada kunci utama). Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada atribut primary key secara menyeluruh.
4. Implementasi Sistem 4.1 Implementasi
Implementasi sistem (system implementation) merupakan tahap meletakkkan sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan . Tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.
4.2 Hasil Tampilan
a. Tampilan Menu Utama
8 b. Tampilan Form Input Anggota
Gambar 4.2 Form Input Anggota c. Tampilan Form Input Jemaat Meninggal
Gambar 4.3 Tampilan Form Input Jemaat Meninggal
d. Tampilan Form Tampil Daftar Jemaat
9 e. Tampilan Form Pilih KKJ
Gambar 4.5 Tampilan Form Pilih KKJ f. Tampilan Form Jumlah Jemaat
Gambar 4.6 Tampilan Form Jumlah Jemaat 4.3 Black Box Testing
Tabel 4.1 Tabel Blackbox Testing
No Interface Keterangan
1 Form Menu Utama (Sistem Informasi Jemaat Gereja)
Fungsi-fungsi pada form menu utama berhasil berjalan sebagaimana mestinya. 2 Form Olah Data Jemaat Fungsi-fungsi dapat berjalan sebagai mana
mestinya, dan jika dalam penginputan data jemaat tidak lengkap maka akan muncul pesan “Lengkapi Data”.
3 Form Tampil Daftar Jemaat Semua fungsi berjalan sebagaimana mestinya.
10
4 Form Pilih KKJ Fungsi-fungsi pada form berhasil berjalan sebagaimana mestinya.
5 Form Jumlah Jemaat Semua fungsi pada form berjalan sebagaimana mestinya.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya dan dalam mengakhiri pembahasan “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JEMAAT GEREJA PANTEKOSTA DI GESING KANDANGAN TEMANGGUNG” maka penyusun mengambil kesimpulan dari rumusan masalah yang ada bahwa :
1. Proses pengolahan data yang berjalan selama ini masih menggunakan cara manual dan belum adanya program khusus untuk mengolah data yang mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data tentang jemaat di gereja. Misalnya saja kerumitan dalam pencarian data, kesalahan-kesalahan pencatatan data yang membutuhkan waktu perbaikan cukup lama, semua itu sangat perlu dibenahi. Oleh karena itu sistem manual saat ini perlu dikembangkan menjadi sistem terkomputerisasi.
2. Adapun kelebihan sistem terkomputerisasi dibandingkan sistem yang ada saat ini (manual) adalah :
a. Dapat mempercepat pengolaha data pencatatan data.
b. Dapat menyajikan informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat
c. Semua data tersimpan dan terorganisir dengan rapi dalam database satu aplikasi.
d. Semua aktifitas sistem dapat termonitor dengan baik dan aman.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibuat, ada beberapa saran untuk pengembangan sistem selanjutnya :
1. Sistem bekerja dalam satu aplikasi terpusat yang memerlukan kinerja komputer yang baik, maka diperlukan perawatan computer yang intensif agar sistem berjalan sebagai mestinya.
11