• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

PT. Askrindo atau PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969, yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam bidang kesempatan berusaha. Dalam rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan.

Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.

Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT. Askrindo (Persero) senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral

(2)

Subtitution Institution, yaitu lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak namun tidak memiliki agunan cukup untuk memperoleh kredit dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank (feasible tetapi tidak bankable) yang dimana mempunyai usaha yang produktif dan layak namun belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank.

Sejalan dengan berubahnya waktu, saat ini PT. Askrindo (Persero) memiliki lima lini usaha yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit Perdagangan, Surety Bond, Customs Bond dan Asuransi Umum. PT. Askrindo (Persero) sejak tahun 2007 melaksanakan program pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007 atau yang lebih dikenal sebagai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam pelaksanaannya Bank bersama dengan Askrindo memberikan penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh tiga Bank pelaksana yaitu : Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan tulang punggung kekuatan ekonomi yang mampu memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Menguatnya permodalan UMKM akan memberikan multiplier effects berupa tumbuhnya kegiatan usaha yang diikuti dengan terbukanya lapangan kerja serta meningkatkan nilai usaha. Terciptanya UMKM yang tangguh pada tahap berikutnya mampu memberikan kontribusi dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

(3)

Askrindo senantiasa mengembangkan sayap usahanya untuk memberikan layanan yang prima, dengan didukung oleh Kantor Cabang berjumlah 60 Kantor yang tersebar di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

2. Visi dan Misi

Tahun 2013, merupakan akhir dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode 2009-2013. Namun dengan memperhatikan tuntutan perkembangan bisnis dan aspirasi internal perusahaan yang berkembang serta kesesuaian lingkup kegiatan perusahaan, maka Direksi didukung oleh Dewan Komisaris kembali menyusun RJPP 2013-2017 dan kemudian telah mendapat pengesahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Pemegang Saham PT. Askrindo (Persero), melalui Surat Keputusan nomor : S-566/ MBU/2013 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Askrindo (Persero) tahun 20013-2017. Dengan demikian tahun 2013 juga merupakan awal RJPP Perusahaan yang baru. Selaras dengan upaya tersebut, Perusahaan juga telah melakukan perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan menjadi lebih fokus dan terarah. Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Visi Perusahaan

Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna mendukung perekonomian nasional.

(4)

b. Misi Perusahaan

1) Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi lainnya.

2) Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global.

3) Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.

3. Budaya Perusahaan a. Integritas

Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran, mematuhi ketentuan yang berlaku, konsisten memelihara etika, dan terbuka terhadap kritik yang membangun.

b. Profesional

Bekerja dengan tanggung jawab, komitmen untuk memberikan hasil yang terbaik, atau melebihi harapan, senantiasa meningkatkan kemempuan dan pengetahuan, mempunyai pandangan yang luas, serta mengedepankan kepentingan korporasi diatas kepentingan lainnya.

(5)

c. Kerjasama

Semangat mengutamakan kebersamaan, bersikap saling membantu dan mencapai kinerja korporasi yang efektif dan efisien.

d. Inovasi

Menganisiasi gagasan serta melakukan perubahan terus menerus untuk perbaikan dan penegembangan korporasi.

e. Unggul

Dorongan untuk selalu menjadi terbaik di bidangnya, yang dihasilkan dari upaya yang terbaik.

4. Logo Perusahaan

Gambar 3.1

(6)

a. Makna bentuk

1) Berasal dari huruf alpha dalam abjad Yunani yang berarti yang pertama menyimbolkan PT. Askrindo (Persero) sebagai asuransi kredit nomor satu di Indonesia. Dan huruf k dari kata kappa yang berarti keseluruhan, menyimbolkan layanan Askrindo yang menyeluruh.

2) Memperlihatkan sebuah bentuk ikatan erat yang melambangkan kemitraan yang solid untuk tumbuh dan mencapai tujuan bersama.

3) Penggalan huruf k berwarna oranye melambangkan sikap progresif untuk mengembangkan dan membuka diri di kancah global.

b. Makna warna

1) Biru : menyimbolkan kedalaman visi-misi dan juga pengetahuan serta pengalaman.

2) Oranye : menyimbolkan energi, semangat dan juga inovasi kreatif.

5. Daftar kantor cabang PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) : a. Kelas 1 : Jakarta Kemayoran, Jakarta Cikini, Surabaya,

Semarang, Bandung.

b. Kelas 2 : Medan, Palembang, Bandar Lampung, Denpasar, Makassar, Pontianak, Banjarmasin.

(7)

c. Kelas 3 : Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Bengkulu, Jambi, Serang-Banten, Tasikmalaya, Cirebon, Surakarta, Yogyakarta, Jember, Madiun, Kediri, Manado, Balikpapan, Samarinda, Palangkaraya, Palu, Jayapura. d. Kelas 4 : Kisaran, Padang Sidempuan, Batam, Pangkalpinang,

Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Tanggerang, Bekasi, Bogor, Karawang, Sukabumi, Purwokerto, Magelang, Pati, Malang, Madura, Kediri, Tarakan, Pangkalan Bun, Mataram, Gorontalo, Kendari, Kupang, Ternate, Mamuju, Sorong.

6. Jenis-jenis produk PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta :

a. Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Merupakan kredit/Pembiayaan Modal Kerja dan Investasi kepada UMKMK untuk bidang usaha usaha yang produktif dan layak, namun belum bankable dengan plafon kredit/pembiayaan sampai dengan Rp 500.000.000 yang dijamin oleh perusahaan penjaminan. Penyaluran KUR diharapkan dapat membantu mengembangkan pengusaha menjadi lebih produktif.

Jenis - jenis Produk Penjaminan KUR : 1) KUR Mikro : > Rp 25.000.000

(8)

b. Asuransi Kredit

Merupakan produk jasa Askrindo untuk memberikan penjaminan kepada perbankan maupun non perbankan atas kredit yang diberikan hanya untuk konsumtif. Fungsi Askrindo dalam hal ini adalah memberikan jaminan/ganti rugi atas kemacetan yang disalurkan perbankan maupun non perbankan kepada debitur.

Jenis Asuransi Kredit Bank. 1) Penjaminan Kredit Menengah 2) Penjaminan Kredit Kecil c. Suretyship

Lini usaha PT. Askrindo (Persero) yang memberikan jaminan atas kemampuan Principal yaitu melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian pokok dengan Obligee yaitu pihak pemberi pekerjaan yang mengadakan perjanjian/kontrak. Diantara bagian dari suretyship ini adalah :

1) Surety Bond

Produk ini digunakan untuk memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/obligee/ bouwheer terhadap kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban Pelaksana Proyek/Principal atas suatu proyek (konstruksi/non konstruksi) dalam batas waktu yang telah ditentukan.

(9)

2) Kontra Bank Garansi

Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi) adalah jaminan yang diberikan oleh PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) kepada Bank untuk kepentingan nasabah (debitur/principal), apabila nasabah mengalami wanprestasi.

3) Customs Bond

Customs Bond adalah jaminan yang diberikan PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai atas risiko tidak diselesaikan kewajiban oleh Eksportir/Importir atas fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/ pembebasan bea masuk barang impor dan pungutan negara lainnya

d. Asuransi Kredit Perdagangan

Asuransi Kredit Perdagangan adalah produk PT Askrindo (Persero) yang memberikan proteksi kepada Pabrikan atau Distributor atau Seller sebagai Tertanggung atas risiko tidak terbayarnya Piutang Kredit Perdagangan dari Distributornya atau Buyer-nya. Melalui layanan produk ini, pihak Tertanggung akan mendapatkan Jasa Manajemen Kredit yang sangat bermanfaat, baik untuk Tertanggung maupun untuk Buyer, yaitu meliputi Credit Advice, Credit Control dan Insurance Protection.

(10)

Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan :

1) Produsen/supplier dari barang-barang industri.

2) Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam jangka pendek.

e. Asuransi Umum

1) ASURANSI KECELAKAAN DIRI

Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) adalah asuransi yang menjamin/ memberikan santunan atas risiko kematian, catat tetap, catat sementara, biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan suatu kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau direncanakan, dari luar, terlihat dan langsung yang seketika itu mengakibatkan luka badan yang sifat dan tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu kedokteran. Yang dapat memanfaatkan produk asuransi kecelakaan diri adalah siapa saja yang mempunyai risiko misalnya karyawan perusahaan, anggota keluarga, tamu hotel, nasabah bank, pengunjung tempat wisata, dan lain-lain.

2) ASURANSI KEBAKARAN (FIRE INSURANCE)

Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang disebabkan secara

(11)

langsung oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, asap. Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa rumah, bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan kantor dan lain-lain.

3) ASURANSI KONTRAKTOR

Asuransi kontraktor (Contractor All Risks Insurance) adalah asuransi yang menjamin atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan pembangunan/pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan

4) ASURANSI TANGGUNG GUGAT

Asuransi tanggung gugat (Liability Insurance) adalah asuransi yang menjamin kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain untuk membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada properti pihak lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan tertanggung termasuk biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan, selain dari hal-hal yang dikecualikan.

5) ASURANSI PENGANGKUTAN

Asuransi pengangkutan (Marine Cargo Insurance) adalah asuransi yang menjaminkerugian,kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan atau kepentingan yang

(12)

dipertanggungkan, kecuali terhadap risiko-risiko yang dikecualikan. Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa rumah, bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan kantor termasuk gangguan usaha.

f. Reasuransi

Reasuransi PT Asuransi Kredit Indoneisa (Persero) juga menerima reciprocal business dari perusahaan reasuransi luar negeri maupun perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri.

7. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Jumlah Sumber Daya Manusia pada PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta adalah 17 orang, dengan komposisi pegawai organik sebanyak 10 orang dan 7 orang pegawai PKWT (Pekerja paruh waktu), sedangkan Askrindo Mitra Utama yaitu anak perusahaan dari PT. Askrindo berjumlah sebanyak 3 orang yang ada di dalam kantor PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta.

(13)

STRUKTUR ORGANISASI PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) CABANG SURAKARTA

Gambar 3.2 a Novianti Ary Astiti

(Deputy Area Managing Director)

Keuangan

Eko Purwanto (Deputy Area Managing

Director) Pertanggungan/ Analis Kredit 1. Aldehita Purnasanti (Staff Keuangan) 1. Nofriadel 2. Sindy Laga (Staff Pertanggungan / Analis Kredit) Nurdiansyah (Staff Pemasaran) SUMARNO

(Area Managing Director)

Mita Rike Novilia (Deputy Area Managing Director) Pemasaran Budi Handoko (Deputy Area Managing Director) Klaim dan Subrogasi Ageng Kurniawan (Staff Klaim dan

Subrogasi) Dwi Cahyo R (PKWT Keuangan) 1. Aditya Kurniawan 2. Benny Fatmawati (PKWT Pertanggungan / Analis Kredit) Rety Apriliani (PKWT Pemasaran) Fauzan Syahrul H. (PKWT Klaim dan Subrogasi) 1. Yulis Kuswandari 2. Amir Sarifudin (Bagian Umum)

(14)

Gambar 3.2 b

Struktur Organisasi PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta

Deskripsi Jabatan

Uraian Singkat Kegiatan/Unit Kerja PT. Asrindo Cabang Surakarta

1. Area Managing Director :

a. Bertanggung jawab atas semua yang ada di dalam perusahaan. b. Meningkatkan efektifitas dasn efisiensi perusahaan.

c. Menguasai dan bertanggung jawab penuh memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan.

d. Membawahi deputy area managaging director, staff, pkwt dan umum.

e. Area Managing Director menyampaikan laporan mengenai kinerja penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal Nasabah PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) kepada Kantor Pusat (Divisi Pemasaran).

f. Melakukan penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan standar minimal nasabah PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) yang Anindita Dwi Utami

(Subrogasi dan Pemasaran)

Bambang (Subrogasi dan

Pemasaran) ASKRINDO MITRA UTAMA

Surya Satrio Waspodo (Subrogasi dan

(15)

dilaksanakan oleh pegawai PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) cabang Surakarta.

1. Deputy Area Managing Director Keuangan :

a. Bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan, pekerjaan staff keuangan , dan PKWT keuangan.

b. Bertanggung jawab atas pengaturan SDM.

c. Bertanggung jawab atas berkas berkas kearsipan keuangan, mengefektifkan cash management.

d. Membuat rencana anggaran.

e. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah kepala cabang. f. Melaksanakan administrasi produksi, bonus, komisi, dll. g. Melakukan pencatatan kas dan bank.

h. Memposting ke buku besar. i. Buat laporan keuangan.

j. Memenuhi kewajiban perpajakan baik kewajiban administrasi maupun kewajiban pembayaran pajak.

k. Melakukan sosialisasi peraturan/ ketentuan perpajakan. l. Melakukan penempatan deposito untuk mendukung bisnis

perusahaan.

3. Deputy Area Managing Director Pertanggungan, Analis Kredit :

a. Bertanggung jawab atas pekerjaan staff pertanggungan dan Analis Kredit, dan PKWT pertanggungan dan Analis Kredit.

(16)

c. Melaksanakan penutupan pertanggungan (asuransi) dan atau Penjaminan Kredit atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit dari Debitur/Terjamin terhadap Kredit/Pembiayaan yang diberikan oleh bank-bank/Penerima Jaminan atau lembaga pembiyaan lainnya.

d. Menyusun rencana dan kegiatan pertanggungan kredit kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan umum dan khusus yang telah diarahkan/ditetapkan oleh kepala kantor cabang/kantor pusat.

e. Menyelenggarakan analisa dan evaluasi serta membuat rekomendasi kepada Kepala Kantor Cabang untuk mendapatkan keputusan penutupan pertanggungan yang wewenang penutupannya masih berada dalam wewenang kepala kantor cabang.

f. Menyelenggarakan administrasi penutupan pertanggungan dan dapat mempermudah pengawasan interen (internal control) oleh kepala kantor cabang maupun oleh kantor pusat.

g. Membantu kegiatan tata usaha menyiapkan rencana anggaran pendapatan dan biaya kantor cabang.

h. Menyelesaikan analisa dan evaluasi proyek massal dan lain-lain sebagainya.

(17)

4. Deputy Area Managing Director Pemasaran :

a. Bertanggung jawab atas pekerjaan staff pemasaran dan PKWT pemasaran.

b. Memasarkan produk, melakukan promosi dan pameran produk dan kegiatan perusahaan agar perusahaan lebih dikenal masyarakat luas terutama yang menyangkut visi dan misi perusahaan.

c. Melakukan presentasi kepada Perbankan, Obligee, Asosiasi, Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.

d. Memelihara hubungan yang baik kepada Perbankan , Obligee, Asosiasi, Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.

e. Mengadakan sosialisasi.

f. Menjual produk perusahaan, memberikan pelayanan dalm hal penyerahan produk perusahaan, menerima pembayaran premi nasabah. g. Turut serta mendukung kegiatan pemasaran melalui sponsorship. h. Menyediakan media cetak seperti brosur.

i. Melakukan penawaran dan negosiasi dengan Perbankan untuk membuat Perjanjian Kerjasama.

5. Deputy Area Managing Director Klaim dan Subrogasi :

a. Bertanggung jawab atas pekerjaan staff klaim dan subrogasi dan PKWT klaim dan Subrogasi.

b. Bertanggung jawab atas penyelesaian klaim.

c. Bertanggung jawab atas penagihan hak yang sudah dibayar sebagai recoveries tersebut, memeriksa data kecocokan pengembalian angsuran.

(18)

d. Bertanggung jawab memeriksa kelengkapan data atas pengajuan klaim.

e. Menyelenggarakan penyelesaian atas tuntutan ganti rugi dari tertanggung dan menyelenggarakan pengawasan pertanggungan dan subrogasi.

f. Menyusun rencana dan program kegiatan penyelesaian klaim, subrogasi dan recovery kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh kantor cabang/pusat.

g. Menyelenggarakan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan dari kepala kantor cabang untuk penyelesaian atau pembayaran atau tuntutan ganti rugi yang dalam wewenang kantor cabang.

h. Menyelenggarakan/menyiapkan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan kantor pusat atas tuntutan ganti rugi yang wewenang keputusannya berada di atas wewenang kepala kantor cabang.

6. Staff Keuangan dan PKWT Keuangan : a. Mengekfektifkan cash management. b. Membuat rencana anggaran.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah kepala cabang. d. Melaksanakan administrasi produksi, bonus, komisi, dll. e. Melakukan pencatatan kas dan bank.

(19)

h. Memenuhi kewajiban perpajakan baik kewajiban administrasi maupun kewajiban pembayaran pajak.

i. Melakukan sosialisasi peraturan/ ketentuan perpajakan.

j. Melakukan penempatan deposito untuk mendukung bisnis perusahaan.

7. Staff Pertanggungan , Analis Kredit dan PKWT Pertanggungan :

a. Melaksanakan penutupan pertanggungan (asuransi) dan atau Penjaminan Kredit atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit dari Debitur/ Terjamin terhadap Kredit/ Pembiyaan yang diberikan oleh bank-bank / Penerima Jaminan atau lembaga pembiyaan lainnya. b. Menerbitkan polis dan Perjanjian Kerjasama.

c. Menyusun rencana dan kegiatan pertanggungan kredit kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan umum dan khusus yang telah diarahkan/ditetapkan oleh kepala kantor cabang/kantor pusat.

d. Menyelenggarakan analisa dan evaluasi serta membuat rekomendasi kepada Kepala Kantor Cabang untuk mendapatkan keputusan penutupan pertanggungan yang wewenang penutupannya masih berada dalam wewenang kepala kantor cabang.

e. Menyelenggarakan administrasi penutupan pertanggungan dan dapat mempermudah pengawasan interen (internal control) oleh kepala kantor cabang maupun oleh kantor pusat.

f. Menyelesaikan analisa dan evaluasi proyek massal dan lain-lain sebagainya.

(20)

8. Staff Pemasaran dan PKWT Pemasaran :

a. Memasarkan produk, melakukan promosi dan pameran produk dan kegiatan perusahaan agar perusahaan lebih dikenal masyarakat luas terutama yang menyangkut visi dan misi perusahaan.

b. Memelihara hubungan yang baik kepada nasabah.

c. Menjual produk perusahaan, memberikan pelayanan dalm hal penyerahan produk perusahaan, menerima pembayaran premi nasabah.

d. Melakukan presentasi kepada Perbankan , Obligee, Asosiasi, Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.

e. Memelihara hubungan yang baik kepada Perbankan, Obligee, Asosiasi, Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.

f. Mengadakan sosialisasi.

g. Turut serta mendukung kegiatan pemasaran melalui sponsorship. h. Menyediakan media cetak seperti brosur.

i. Melakukan penawaran dan negosiasi dengan Perbankan untuk membuat Perjanjian Kerjasama.

9. Staff Klaim dan Subrogasi dan PKWT Klaim dan Subrogasi : a. Bertanggung jawab atas penyelesaian klaim .

b. Bertanggung jawab memeriksa kelengkapan data atas pengajuan klaim.

c. Bertanggung jawab atas penagihan hak yang sudah dibayar sebagai recoveries, memeriksa data kecocokan pengembalian angsuran.

(21)

d. Menyusun rencana dan program kegiatan penyelesaian klaim, subrogasi dan recovery kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh kantor cabang/pusat.

e. Menyelenggarakan/menyiapkan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan kantor pusat atas tuntutan ganti rugi yang wewenang keputusannya berada di atas wewenang kepala kantor cabang.

10. Bagian Umum :

a. Melaksanakan kegiatan kebersihan di kantor. b. Menyiapkan kebutuhan di dalam perusahaaan. c. Mengurus kebutuhan yang ada di kantor.

11. Askrindo Mitra Utama

Staff Subrogasi dan Pemasaran :

a. Memback up pekerjaan PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero). b. Bertanggung jawab atas penagihan hak yang sudah dibayar untuk

pengembalian hak tersebut.

c. Melakukan penyelesaian atas tuntutan ganti rugi dari tertanggung dan menyelenggarakan pengawasan pertanggungan dan subrogasi.

d. Menyusun rencana dan program kegiatan subrogasi dan recovery kantor cabang sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh kantor cabang/pusat.

e. Menyelenggarakan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan dari kepala kantor

(22)

cabang untuk penyelesaian atau pembayaran atau tuntutan ganti rugi yang dalam wewenang kantor cabang.

f. Menyelenggarakan/menyiapkan analisa dan penilaian serta membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan kantor pusat atas tuntutan ganti rugi yang wewenang keputusannya berada di atas wewenang kepala kantor cabang.

g. Memasarkan produk, melakukan promosi dan pameran produk dan kegiatan perusahaan agar perusahaan lebih dikenal masyarakat luas terutama yang menyangkut visi dan misi perusahaan.

h. Memelihara hubungan yang baik kepada nasabah.

i. Menjual produk perusahaan, memberikan pelayanan dalm hal penyerahan produk perusahaan, menerima pembayaran premi nasabah. j. Turut serta mendukung kegiatan pemasaran melalui sponsorship. k. Melakukan penawaran dan negosiasi dengan Perbankan untuk

(23)

Tabel 3.1

Komposisi Tenaga Kerja PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta B e r d a B e r d

Berdasarkan tabel 3.1 diatas komposisi pendidikan karyawan PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta yang berpendidikan SMP sejumlah 1 orang, dan yang S1 sejumlah 19 orang. Komposisi usia karyawan yang di bawah 30 tahun sejumlah 12 orang, usia 30 sampai dengan 39 sejumlah 2 orang. Komposisi masa kerja karyawan yang di bawah 5 tahun sejumlah 15 orang, masa kerja 5 sampai dengan 9 tahun sejumlah 5 orang. Selanjutnya untuk tingkat jabatan umum sejumlah 2 orang, Pekerja paruh waktu sejumlah 5 orang, Staff Komposisi pendidikan A SD,SMP 1 B SMA 0 C D3 0 D S1,S2,S3 19 Komposisi usia A <30 Tahun 12 B 30-39 Tahun 2 C 40-49 Tahun 0 D ≥ 50 Tahun 6

Komposisi masa kerja

A < 5 Tahun 15 B 5 - 9 Tahun 5 C 10 - 19 Tahun 0 D 20 -29 Tahun 0 Tingkat jabatan A Umum 2

B Pekerja Paruh Waktu 5

C Staff 8

D

Deputy Area Managing

Director 4

(24)

sejumlah 8 orang, Deputy Area Managing Director 4 orang, dan Area Managing Director sejumlah 1 0rang.

Tabel 3.2 Jam Kerja Karyawan

Tabel 3.2 diatas menjelaskan jam kerja kerja karyawan pada hari Senin masuk kerja pukul 07.30 WIB pulang pukul 17.00 WIB, dan Selasa sampai dengan Jumat masuk kerja pukul 08.00 WIB pulang kerja pukul 17.00 WIB.

Tabel 3.3

Daftar biaya pemasaran Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bulan Januari 2016 - Februari 2016

PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta

Sponsor Rp 11.400.000

Jamuan Makan dan Minum Rp 19.154.039 Fasilitas dan Hadiah Rp 6.482.000

Olah Raga Rp 756.000

Hubungan Relasi Rp 61.335.000

Total Rp 99.127.039

Hari Jam Kerja karyawan

Senin 07.30 - 17.00 WIB

Selasa 08.00 - 17.00 WIB

Rabu 08.00 - 17.00 WIB

Kamis 08.00 -17.00 WIB

(25)

Berdasarkan tabel 3.3 diatas daftar biaya pemasaran bulan Januari 2016 hingga Februari 2016 biaya Sponsor sebesar Rp 11.400.000, jamuan makan minum sebesar Rp 19.154.039, fasilitas dan hadiah sebesar Rp 6.482.000, Olah Raga sebesar Rp 756.000 dan Hubungan Relasi sebesar Rp 61.335.000.

B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja

Laporan magang kerja merupakan suatu sarana wajib bagi mahasiswa Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan cara menerapkannya secara langsung ke dunia kerja di perusahaan atau instansi. Bagi siswa magang kerja wajib dilaksanakan oleh mahasiswanya, agar lulusan yang dihasilkan nantinya mempunyai kualitas yang tinggi, sehingga mampu menerapkan ilmu ke dalam dunia kerja. Selain itu, pada waktu magang kerja mahasiswa juga melakukan penelitian untuk menyusun Tugas Akhir.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dan menerapkannya dalam dunia kerja.

b. Melatih mahasiswa menjadi manusia yang disiplin, bertanggung jawab dan berpikir maju.

(26)

c. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. d. Meningkatkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki.

e. Meningkatkan pengetahuan dalam kerja baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman kerja.

f. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di perusahaan.

g. Memecahkan masalah yang ada di perusahaan.

h. Sebagai gambaran dunia kerja yang nantinya akan dijalani.

3. Pelaksanaan Magang Kerja a. Tempat Pelaksanaan Magang

1) Tempat pelaksanaan magang kerja adalah PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta yang beralamat Jl. Dr. Radjiman 376 B Penumping, Laweyan, Surakarta 57141 Telp (0271)738772, Fax (0271) 733037.

2) Waktu magang kerja dilaksanakan tanggal 29 Februari - 24 Maret 2016.

3) Magang Kerja dimulai

Senin-Jumat : Pukul 07.30 -16.00 WIB Istirahat : Pukul 12.00 -13.00 WIB 4) Mahasiswa wajib memakai seragam sopan dan rapi, selain itu

mahasiswa wajib mematuhi peraturan yang berlaku pada PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta.

(27)

b. Kegiatan magang kerja

Selama kegiatan magang kerja di PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta Penulis didampigi oleh Staf perusahaan yang membantu meperkenalkan dunia kerja. Dalam kegiatan magang kerja Penulis ditempatkan pada Bagian Keuangan. Dibagian Keuangan kegiatan yang dilakukan adalah melakukan realisasi anggaran perusahaan ke dalam sistem akuntansi, mencetak cash management system yang sistemnya online kemudian data pelanggan disimpan menggunakan aplikasi khusus PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta, menginput pendapatan saldo ke dalam buku besar. Kekurangan yang ada dalam perusahaan selama magang adalah tidak rutin dalam mengecek hak piutang KUR di PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta yang dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan.

C. Pembahasan

1. Kebijakan Tarif Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Merupakan kredit/pembiayaan Modal Kerja dan Investasi kepada UMKMK untuk bidang usaha yang produktif dan layak, namun belum bankable dengan plafon/kredit pembiayaan sampai dengan Rp 500.000.000 yang dijamin oleh PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta. Dalam penerapan kebijakan tarif tersebut terdapat kebijakan atas pelaksanaan penutupan pertanggungan dan

(28)

penjaminan, klaim dan subrogasi yang dilaksanakan oleh PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Penutupan Pertanggungan dan Penjaminan KUR

Dalam pertanggungan dan penjaminan yaitu dengan metode penetapan harga berbasis biaya Cost plus percentage of cost pricing, yaitu perusahaan menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi. Tidak dijelaskan secara rinci dikarenakan rahasia perusahaan.

Dalam menetapkan Pertanggungan dan Penjaminan pada PT. Asrkrindo. Pelaksanaan penutupan pertanggungan dan penjaminan tersebut melalui proses online system Conditional Automatic Cover (CAC), Conditional Automatic Cover (CAC) adalah pertanggungan atas kredit yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung (bank) sehubungan dengan pemberian kredit, tanpa terlebih dahulu dilakukan evaluasi kelayakan oleh penanggung.

Penutupan pertanggungan dan penjaminan sebesar 70% untuk sektor lainnya, dan 80% untuk sektor kelautan, perikanan, pertanian dari plafon kredit usaha rakyat yang akan diberikan pada kreditur setelah proses CAC diproses oleh pihak PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) Cabang Surakarta.

(29)

Tabel 3.4

Plafon Kredit Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Asuransi Kredit Surakarta (Persero) Cabang Surakarta

Setiap plafon plafon kredit penjaminan kredit usaha rakyat mikro yaitu paling tinggi Rp 25.000.000, sedangkan untuk penjaminan kredit usaha rakyat ritel yaitu paling besar Rp 500.000.000. Untuk Kredit Modal Kerja jangka waktu kredit selama 3 tahun, sedangkan Kredit Investasi jangka waktu selama 5 tahun.

Selanjutnya pemberian komisi atas penutupan pertanggungan dan penjaminan Kredit Usaha Rakyat atau disebut dengan Imbal Jasa Penjaminan mempertimbangkan berbagai kebijakan. Dasar penerapan tarif imbal jasa penjaminan pada PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta untuk UMKMK adalah Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 105/PMK.05/2015 Tentang Cara Pelaksaanaan Imbal Jasa Penjaminan KUR, Pasal 1 yaitu Imbal Jasa Penjaminan KUR Mikro, Kecil dan Menengah yang disingkat IJP-KUR Mikro, Kecil dan Menengah adalah sejumlah uang yang diterima oleh Perusahaan Penjamin dari Pemerintah dalam rangka kegiatan usaha penjaminan KUR Mikro, Kecil dan Menengah kemudian Pasal 2 IJP-KUR

Penjaminan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Mikro < Rp 25.000.000 Penjaminan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Ritel

> Rp 25.000.000 s.d Rp 500.000.000

Kredit Modal Kerja 3 Tahun

(30)

Mikro, Kecil dan Menengah bertujuan untuk mendukung pelaksanaan program KUR dalam bentuk subsidi pemerintah kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Perhitungan Imbal Jasa Penjaminan sebagai berikut :

Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) x Rate Penjaminan Conditional Automatic Cover (CAC) = Imbal Jasa Penjaminan

Perhitungan imbal jasa tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Plafon Kredit ialah jumlah kredit yang akan dijamin dan ditanggung oleh PT. Askrindo kemudian dikalikan dengan Rate penjaminan Conditional Automatic Cover (CAC). Atas perhitungan tersebut perjanjian kerjasama terbentuk sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak antara bank dan PT. Askrindo tergantung berapa bulan lamanya akan dijaminkan dan PT. Askrindo menerbitkan sertifikat penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bentuk bukti atas pelaksanaan penutupan pertanggungan.

(31)

Table 3.5

Daftar Tarif Rate Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Conditional Automatic Cover (CAC)/Rate penjaminan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) produktif PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta :

Tabel 3.5 diatas adalah daftar rate penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang menggunakan online system Conditional Automatic Cover (CAC). Semakin plafon kredit yang ditanggung semakin besar rate penjaminan kredit usaha rakyat yang ditanggung dan dijamin maka imbal jasa penjaminan akan semakin besar, tergantung dari Perjanjian Kerja Sama antara PT. Askrindo dengan Kreditur dimana jangka waktu pertanggungan dan penjaminan 0 bulan sampai dengan 12 bulan adalah 1,35 %, 12 bulan sampai

Jangka waktu (Bulan) Rate / Premi (%) 0 s.d 12 1,35 >12 s.d 24 1,95 >24 s.d 36 2,55 >36 s.d 48 3,15 >48 s.d 60 3,75 >60 s.d 72 4,35 >72 s.d 84 4,95 >84 s.d 96 5,55 >96 s.d 100 6,15 >108 s.d 120 6,75

(32)

dengan 24 bulan naik menjadi 1,95%, 24 bulan sampai dengan 36 bulan naik menjadi 2,55%, 48 bulan sampai dengan 60 naik menjadi 3,75%, 60 bulan sampai dengan 72 bulan naik menjadi 4,35%, 72 bulan sampai dengan 84 naik mnejadi 4,95%, 84 bulan sampai dengan 96 naik menjadi 5,55%, 84 bulan sampai dengan 94 bulan naik menjadi 5,55%, 96 bulan sampai dengan 100 bulan naik menjadi 6,15%, 108 bulan sampai dengan 120 bulan naik menjadi 6,75%.

Tabel 3.6

Rate Kredit Usaha Rakyat Linkage Pola Excecuting End User untuk produktif :

Tabel 3.6 diatas adalah daftar rate penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang menggunakan Conditional Automatic Cover pada Linkage Pola Excecuting End User untuk End User. Semakin besar plafon kredit yang ditanggung semakin besar rate penjaminan kredit usaha rakyat yang tanggung dan dijamin maka imbal jasa penjaminan semakin besar

Jangka waktu (Bulan) Rate / Premi (%) 0 s.d 12 0,60 >12 s.d 24 1,20 >24 s.d 36 1,80 >36 s.d 48 2,40 >48 s.d 60 3,00

(33)

tergantung dari Perjanjian Kerja Sama antara PT. Askrindo dengan Kreditur dimana jangka waktu pertanggungan dan penjaminan 0 sampai dengan 12 bulan adalah 0,60%, 12 bulan sampai dengan 24 bulan naik menjadi 1,20%, 24 bulan sampai dengan 36 bulan adalah 1,80 bulan, 36 bulan sampai 48 bulan naik menjadi 2,40%, dan 48 bulan sampai dengan 60 bulan naik menjadi 3,00%.

Lembaga Linkage adalah lembaga berbadan hukum yang dapat meneruspinjamkan KUR dari Bank Pelaksana kepada Debitur, yaitu Koperasi Sekunder, Koperasi Primer, Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, Lembaga Keuangan Mikro pola konvensional atau syariah, LKBB lainnya, dan kelompok usaha.

Lembaga Linkage adalah lembaga berbadan hukum yang dapat meneruspinjamkan KUR dari Bank Pelaksana kepada Debitur, yaitu Koperasi Primer, Koperasi Primer, perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, Lembaga Keuangan Mikro pola konvensional atau syariah, LKBB lainnya, dan kelompok usaha.

Linkage Pola Executing adalah KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada Lembaga Linkage (Koperasi) untuk diteruspinjamkan kepada masyarakat mempunyai usaha produktif mikro, kecil dan menengah. Kewajiban pengembalian KUR menjadi tanggung jawab dari Lembaga Linkage selaku penerima KUR.

(34)

Tabel 3.7

Data produksi Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Januari 2016 – Februari 2016

PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta Bank BRI, BNI, Mandiri

Berdasarkan tabel 3.7 diatas pada bulan Januari 2016 debitur PT. Askrindo sejumlah 6372 debitur yang mencakup semua dari Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri dengan plafon kredit sebesar Rp 176.565.898.000, kemudian mengalami peningkatan di bulan Februari 2016 debitur PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta sejumlah 7335 debitur yang mencakup semua dari Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Mandiri dengan plafon kredit menjadi sebesar Rp 226.372.750.000. Total semua dari bulan Januari 2016 sampai Februari 2016 adalah debitur berjumlah 13.707 dengan total plafon yang ditanggung dan dijamin sebesar Rp 402.938.648.000 serta Imbal Jasa Penjaminan bulan Januari sampai dengan Februari 2016 sebesar Rp 16.420.806.000.

No Bulan Debitur Plafon kredit

1 Januari 6.372 Rp 176.565.898.000

2 Februari 7.335 Rp 226.372.750.000

Total 13.707 Rp 402.938.648.000 Imbal Jasa Penjaminan Rp 16.420.806.000

(35)

Gambar 3.3

Perolehan debitur Penjaminan KUR bulan Januari 2016 – Februari 2016

Berdasarkan gambar 3.3 di atas perolehan debitur PT. Asuransi Kredit Indonesia Cabang Surakarta bulan Januari 2016 sebesar 6372 meningkat sebanyak 963, di bulan Februari 2016 menjadi 7335 debitur.

b. Pelaksanaan Penuntutan Klaim Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekomnomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Mikro, Kecil dan Menengah sebagai berikut :

(36)

1) Syarat Klaim

Klaim dapat diajukan kepada Perusahaan Penjamin setelah :

a) Perjanjian kredit/pembiayaan jatuh tempo dan Debitur KUR Mikro, Kecil dan Menengah tidak melunasi kewajiban pengembalian pinjaman.

b) KUR Mikro, Kecil dan Menengah yang bersangkutan dalam kolektibilitas kredit/pembiayaan 4 (empat) diragukan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan atau

c) Keadaan insolvent :

(1) Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan yang berwenang. (2) Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan

Pengadilan yang berwenang dan untuk itu telah ditunjuk likuidator.

(3) Debitur diletakkan di bawah pengampuan.

Besarnya Klaim Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) :

a) Untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta industri kecil: 80% (delapan puluh perseratus) x (sisa pokok + bunga + denda) dengan setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh perseratus).

b) Untuk Klaim penjaminan yang dapat diajukan oleh Bank Pelaksana sebesar 70% (tujuh puluh perseratus) x (sisa pokok + bunga + denda) dengan setinggi-tingginya sebesar 70% (tujuh puluh perseratus).

(37)

Dalam pelaksanaan penuntutan klaim KUR oleh PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta, PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta melaksanakan penuntutan klaim sebagaimana yang tertera pada penjelasan berikut ini :

2) Timbulnya hak klaim penjaminan KUR:

Debitur tertanggung tidak dapat melunasi pembayaran kredit pada saat jatuh tempo atau kredit dikategorikan kolektibiltas tertentu sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian kerja sama (PKS) antara penanggung dengan tertanggung.

Tata cara pencairan klaim Kredit Usaha Rakyat Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi pada PT. Askrindo sebagai berikut : Tertanggung mengajukan klaim kepada penanggung dengan melampirkan dokumen/data sebagai berikut :

a) Surat permohonan pencairan klaim.

b) Copy polis/sertifikat penjaminan KUR beserta lampiran dan perubahannya (jika ada).

c) Legalisir kredit dan perubahannya (jika ada).

d) Copy rekening Koran debitur tertanggung tiga bulan terakhir sebelum timbulnya hak klaim sampai dengan klaim diajukan. e) Sistem Informasi Debitur BI (SID BI checking) pada saat

permohonan kredit diajukan dan pada saat klaim diajukan. f) Copy surat peringatan dan tagihan dari tertanggung. g) Berita acara klaim (memuat jumlah tunggakan debitur

(38)

h) Copy bukti pembayaran penjaminan.

i) Surat Pengakuan Hutang Debitur tertanggung kepada

tertanggung.

j) Surat keterangan dari yang berwajib atau berwenang bilamana debitur tertanggung melarikan diri, meninggal atau PHK. k) Surat permohonan kredit debitur tertanggung kepada

tertanggung.

l) Jaminan berupa surat keputusan pengangkatan pegawai. m) Surat keputusan untuk memotong gaji/uang tabungan/ uang

pensiun debitur tertanggung.

n) Surat persetujuan kredit dari tertanggung kepada debitur tertanggung.

o) Bukti pencairan kredit.

p) Copy KTP/identitas debitur tertanggung.

Persyaratan kelengakapan dokumen klaim tersebut diatas dapat ditetapkan lain mengacu pada Perjanjian Kerjasama yang sudah di sepakati.

a) Tertanggung dalam mengajukan permohonan pencairan klaim diberikan batas waktu sampai dengan 3 bulan setelah kredit jatuh tempo atau kredit dikategorikan kolektibilitas tertentu sebagimana dinyatakan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS). b) Penanggung akan melakukan analisa/verifikasi kelengkapan

dokumen pengajuan pencairan/klaim yang diajukan oleh tertanggung dalam waktu l5 (lima belas) hari kerja setelah

(39)

diterimanya surat permohonan pencairan/klaim dari tertanggung.

c) Tertanggung wajib melengkapi dokumen dimaksud dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak diterimanya surat konfirmasi kelengkapan dokumen dari penanggung.

d) Dalam hal tertanggung memenuhi kelengkapan dokumen dengan lengkap dan benar dalam waktu sebagaimana angka 4 diatas, maka penanggung wajib memproses permohonan pencairan klaim dari tertanggung selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja.

Besarnya pencairan klaim Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) : Sesuai dengan yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Penanggung dengan Tertanggung, penutupan klaim yang dilaksanakan oleh PT. Askrindo (Persero) Cabang Surakarta yaitu :

a) Untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, serta industri kecil : 80% (delapan puluh perseratus) x (sisa pokok + bunga) dengan setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh perseratus).

b) Untuk sektor lainnya, Klaim penjaminan KUR yang dapat diajukan oleh Bank Pelaksana sebesar 70% (tujuh puluh perseratus) x (sisa pokok + bunga) dengan setinggi-tingginya

(40)

3) Batalnya Hak Klaim Penjaminan KUR :

a) Peyaluran kredit tidak sesuai dengan ketentuan kredit yang berlaku pada tertanggung.

b) Tertanggung tidak melaksanakan/melaksanakan tetapi tidak sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian yang disepakati oleh penanggung dari tertanggung.

c) Objek pertanggungan kredit yang dijamin dari kriteria debitur tertanggung tidak sesuai dengan ketentuan ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS).

d) Kredit yang diberikan tertanggung tidak sesuai dengan yang dinyatakan tertanggung dalam Deklarasi pertanggungan. e) Tertanggung tidak melengakapi dokumen pendukung klaim

dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya surat konfirmasi kelengkapan dokumen dari penanggung.

f) Bukti dan keterangan yang disampaikan dalam permohonan pencairan/klaim oleh tertanggung kepada penanggung tidak sesuai dengan objek jaminan yang diperjanjikan.

g) Tertanggung tidak menyampaikan perubahan perjanjian kredit kepada penanggung, sehingga sertifikat penjaminan tidak sesuai perjanjian kredit.

h) Kriteria debitur tertanggung tidak sesuai dengan dengan yang disepakati dalam Perjanjian Kerjasasama.

(41)

c. Pelaksanaan Subrogasi Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Subrogasi adalah suatu prinsip yang mengatur dalam hal seorang Penanggung telah menyelesaikan pembayaran ganti-rugi yang diderita oleh Tertanggung, maka secara otomatis hak yang dimiliki Tertanggung untuk menuntut pihak ketiga yang menimbulkan kerugian dan atau kerusakan tersebut beralih ke Penanggung.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:

1) Subrogasi

Dalam hal Perusahaan Penjamin telah membayar klaim kepada Bank Pelaksana maka hak tagih dan hasil penjualan agunan beralih menjadi hak subrogasi yang dibagi secara proporsional antara Perusahaan Penjamin dan Bank Pelaksana. Dalam melakukan penagihan dan penjualan agunan menjadi tugas bersama antara Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin.

PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dalam menerapkan kebijakan besarnya hak subrogasi yang diberikan oleh tertanggung kepada PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) adalah sebanyak 70% untuk sektor lainnya, dan 80% untuk sektor pertanian, kelautan, perikanan dan industri lainnya pengembalian dari

(42)

angsuran debitur tertanggung tersebut, maka 30% nya milik bank pelaksana (tertanggung).

Tabel 3.8

Piutang Penjaminan KUR PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta

Bulan Januari 2016-Februari 2016

Berdasarkan tabel 3.8 piutang PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta atau pengembalian bulan Januari 2016 sebesar Rp 176.565.898.000, dan bulan Februari 2016 sebesar Rp 226.372.750.000. Jumlah total piutang bulan Januari 2016 dan Februari 2016 adalah Rp 402.938.648.000.

PIUTANG PENJAMINAN KUR PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) CABANG SURAKARTA

JANUARI-FEBRUARI 2016

Januari 2016 Rp 176.565.898.000 Februari 2016 Rp 226.372.750.000 Total Piutang Rp 402.938.648.000

(43)

Gambar 3.4

Piutang PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Surakarta Bulan Januari 2016 – Februari 2016

Berdasarkan gambar 3.4 di atas jumlah piutang PT. Asuransi Kredit Indonesia (Persero) mengalami peningkatan. Bulan Januari 2016 jumlah piutang Rp 176.565.898.000, bulan Februari 2016 jumlah piutang meningkat Rp 49.806.852.000 menjadi Rp 226.372.750.000.

Gambar

Gambar 3.2 a Novianti Ary Astiti
Tabel 3.2  Jam Kerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Nasution dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif bahwa, reduksi data adalah merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

If some money is diverted and water is sent to villages in poor countries, will that help more.. What helps

PAKET 26 PADA DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN

Sehubungan dengan Pembukaan Penawaran hanya satu penawar/penyedia yang memasuki penawran maka Pokja V ULP Kabupaten Maluku Tengah Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten

(2) faktor-faktor yang memengaruhi nilai C/R pada Sapi Bali di Kabupaten Pringsewu adalah sistem pemberian air minum berasosiasi positif terhadap CR dengan

Sebuah ruangan terdiri atas 4 lampu terdiri dari dua lampu berukuran 15 wattsatu lampu berukuran 40 watt satu lampu berukuran 25 watt berapa wat daya yang digunakan pada ruangan

jawaban Anda, karena saya mengharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati. Bantuan Anda dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner ini

Produk unggulan daerah (PUD) merupakan produk, baik berupa barang maupun jasa, yang dihasilkan oleh koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang potensial untuk