• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan umat manusia karena menjadi alat komunikasi untuk berinteraksi satu sama lain. Itulah mengapa bahasa menjadi salah satu faktor krusial dalam kehidupan bermasyarakat di dunia. Bahasa, menurut terjemahan bebas adalah kumpulan kata yang mempunyai makna yang diucapkan oleh salah satu indera manusia yaitu indera mulut untuk berkomunikasi dengan orang lain. Negara Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki multi suku, ras, agama, dan bahasa daerah yang beragam, maka bahasa merupakan sebuah alat pemersatu bangsa. Indonesia yang memilik populasi ratusan jiwa, tercatat memiliki lebih dari 750 bahasa daerah yang menjadikan Indonesia sebagai Negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak didunia. Namun kira-kira ada 160 bahasa nyaris punah yang disebabkan oleh kurangnya pendalaman tentang berbahasa daerah disekolah-sekolah yang hanya menjadikan bahasa daerah sebagai muatan lokal saja sedangkan bahasa inggris lebih dikedepankan karena memang bahasa inggris merupakan bahasa internasional karena tentunya lebih penting, apalagi dalam urusan mencari pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa inggris, orang yang bisa bahasa inggris dinomersatukan, atau mungkin karena para orang tua yang bisa berbahasa daerah tidak mampu mewariskan bahasa daerahnya kepada anaknya yang berakibat rasa kemauan seorang anak untuk mendalami bahasa daerah

Terdapat dua pengertian bahasa, Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer[1]. Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan atau suatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak

(2)

Teks tertulis merupakan salah satu metode yang paling umum untuk menyampaikan informasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, ketika teks tersebut ditemui dalam bahasa asing bagi beberapa individu, informasi tersebut tidak dapat disampaikan[3]. Maka untuk mengurangi masalah ini, dibutuhkan sebuah perangkat bantuan yang berfungsi sebagai penerjemah, mulai dari kamus sederhana sampai perangkat elektronik yang mempermudah proses penerjemahan. Pasca tsunami 2004, Aceh mengalami lonjakan massa pendatang yang cukup besar dari berbagai daerah. Aceh menjadi salah satu opsi kunjungan bagi wisatawan dalam dan luar negeri yang memiliki daya tarik tersendiri. Oleh karena itu, dinas pariwisata dan budaya aceh mencanangkan program Visit Aceh yang telah ada sejak awal 2012, sekarang dengan program Visit aceh 2013 diharapkan jumlah pendatang yang semakin meningkat baik dari kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Aceh.

Penerapan teknologi AR dalam teks Penerapan teknologi Augmented Reality yang masih jarang digunakan pada marker berbasis text. Sebagian besar penetitian AR menitik beratkan pada penggunaan marker, untuk menampilkan objek, dan interaksinya menggunakan marker tambahan. Masih sedikit penggunaan AR dengan metode markerless, terlebih penggunaan AR berbasis teks, artinya image yang terdeteksi akan dikonversi kedalam bentuk teks. Terlebih penggunaan AR dengan menggunakan smartphone akan menambah nilai mobilitas yang lebih tinggi.

Menurut data lembaga riset IDC, Android mulai menguasai 52% pangsa pasar sistem operasi mobile di Indonesia sejak kuartal II 2012. Tercatat, lebih dari 10 vendor smartphone dan tablet yang mengusung sistem operasi Android. Kemudahan pembelajaran dengan teknologi AR dapat di terapkan pada

smartphone dengan sistem operasi Android. Selain itu, smartphone dapat

memberikan pengalaman baru bagi pengguna dalam hal media terjemahan berbasis visual.

(3)

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa permasalahan yang harus diselesaikan dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut ini.

a. Banyaknya pengunjung yang datang ke Aceh membuat mereka kesulitan menerjemahkan maksud dari tulisan-tulisan yang ada di jalanan kota, terlebih Aceh merupakan daerah dengan penerapan hukum syariat yang tinggi sehingga banyak terdapat larangan-larangan yang wajib di patuhi oleh para pengunjung.

b. Teknologi Augmented Reality dalam bentuk teks masih sangat sedikit, hal ini dibuktikan dengan tidak banyaknya penelitian Augmented Reality yang berbasis teks. Kebanyakan masih menggunakan metode marker dengan bentuk kotak berwarna hitam sebagai penanda.

1.3 Keaslian penelitian

Telah banyak penelitian yang dilakukan dibidang AR yang berbasis teks, diantaranya meliputi pada beberapa metode dan teknik AR yang diterapkan berbasis text. Marc Petter, [4] menerapkan teknologi Support Vector Machine (SVM), agar Augmnted Reality mampu memdeteksi dan membaca teks yang diterapkan pada mobile. Lain halnya dengan Behrang Parhizkar [5], dengan menerapkan konsep Visual Cognitive-Simulative Software Development Life

Cycle, mencoba untuk membuat suatu aplikasi yang mampu mendeteksi kata-kata

yang umum dan diterapkan pada mobile phone.

Mumit Khan [6] mengembangkan suatu aplikasi ponseldengan menggunakan Optical Character Recognition, mesin OCR (Tesseract), Google

translate API dan sumber aplikasi Android terbuka yang disebut android-OCR

yang bertujuan untuk menkonversikan teks bangla (india teks) kedalam bentuk bahasa inggris. Lalu dihubungkan engan google translate untuk media terjemahan nya. Victor Fragoso[3] melakukan hal yang sama dengan Mumit khan, yaitu membuat aplikasi translator dengan Augmented Reality pada smartphone. Masih

(4)

Penelitian lainnya yang berhubungan dengan pendeteksian Augmented

Reality pada objek adalah penelitian yang dilakukan oleh V. F. Bauset [7], dengan

menerapkan konsep marker-based dan fiduciary marker mengemukakan bagaimana menerapkan AR dengan multi user menggunakan perangkat mobile dan menguji tingkat kemampuan dari device terhadap AR. Hal yang hamper sama dilakukan oleh C.-L. Lai dan C.-L. Wang [8], yang Mengembangkan sistem AR untuk smartphone dengan marker yang dapat berinteraksi dengan marker yang lain

Berdasarkan pengamatan pada penelitian terdahulu, ditemukan bahwa sebagian besar AR yang mendeteksi teks merupakan aplikasi untuk translator dari berbagai negara dan bahasa dengan mengambil media terjemahan dari google translate. Artinya aplikasi ini hanya berjalan dengan membutuhkan koneksi dari internet. Adapun penelitian terbaru yaitu penelitian yang dilakukan oleh Behrang Parhizkar[5] pada april 2013, merupakan aplikasi translator yang menerapkan teknik Visual Cognitiv e-Simulative Software Development Life Cycle. Untuk menampilkan teks pada teknologi augmented realtiy, namun sebagai media translator aplikasi ini hanya mampu menerjemahkan kata, bukan kalimat. Selain itu terdapat juga persamaan dan perbedaan sebagai berikut.

1. Sebagian besar menerapkan aplikasi mobile dengan menggunakan teknologi Augmented reality yang telah dikembangkan, baik untuk teks, navigasi, multi user dan lainnya.

2. Menerapkan teknologi secara real time dengan bantuan kamera sebagai dasar dari teknologi Augmented Reality itu sendiri dalam melakukan

tracking seperti seperti webcam, head mounted display, dan kamera smartphone. Namun lebih menggunakan prinsip dari markerless untuk

meningkatkan usability.

3. Penerapan Augmented Reality pada beberapa smartphone tertentu saja. 4. Sebagian besar tools yang digunakan adalah Optical Character

Recognition, mesin OCR (Tesseract), Google translate API dan sumber

(5)

5. Penerapan Augmented Reality dalam hal pendeteksian teks menggunakan Vuforia sdk dan menerapkan java eclips pada android belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dari literature review penelitian terdahulu, terdapat beberapa nilai tambah yang akan diadopsi untuk penelitian ini, namun terdapat perbedaan yang positif sebagai kontribusi yang membedakan dengan penelitian sebelumnya.

a. Penelitian ini menggunakan Vuforia sdk sebagai library dan sebagai konsep penerapan dari teknologi augmented reality.

b. Aplikasi ini digunakan untuk menterjemahkan bahasa daerah (Aceh) ke dlam bentuk bahasa indonesia.

c. Dalam display tampilan konten konten AR akan menggunakan kombinasi dari image dan melakukan konversi untuk mengubahnya menjadi teks yang tersinkronisasi dalam database yang tersedia. sehingga meningkatkan

usability dari aplikasi, yang tentunya di adopsi dari penelitian terdahulu.

d. Dalam melakukan tracking akan menggunakan kamera smartphone sehingga proses dapat dilakukan secara real time.

e. Proses terjemahan menggunakan database, sehingga tidak membutuhkan koneksi internet.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut.

a. Menerapkan teknologi AR berbasis teks sebagai media translator untuk bahasa Aceh.

b. Menerapkan teknologi AR berbasis teks sehingga diharapkan tanpa media

marker dapat diterapkan dimana saja.

c. Mengidentifikasi teknik interaksi yang sesuai untuk diterapkan pada AR berbasis teks agar nantinya mampu beadaptasi dengan berbagai font yang berbeda.

(6)

d. Menerapkan teknologi AR berbasis teks pada smartphone Android agar memiliki kemampuan mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi desktop dalam menampilkan teknologi AR

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik diantaranya adalah:

1. Bagi pengguna

Dapat lebih mengenal bahasa Aceh serta penulisannya, menambah wawasan, dan juga memberikan solusi akan kesulitan dalam mengartikan maksud dari tulisan-tulisan yang ada diberbagai jalan yang terdapat di Aceh. Dan tentunya juga mengenalkan suatu aplikasi baru yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi pihak peneliti

Menambah pengetahuan tentang Augmented Reality berbasis teks yang masih jarang dipelajari dan juga penerapannya.

3. Bagi pihak pariwisata

Dapat menjadi produk baru bagi pendatang yang banyak mengunjungi daerah aceh, sehingga memudahkan mereka dan memberikan rasa nyaman.

4. Bagi Universitas Gadjah Mada

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan sebagai bahan pustaka bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan aplikasi ini.

5. Bagi Indonesia

Menambah informasi tentang kekayaan bahasa Indonesia khususnya bahasa Aceh Itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data penelitian dengan bantuan program SPSS di dapat nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,675 yang menunjukkan bah- wa hubungan antara variabel

Setiap individu dalam masyarakat tidak dapat dilepaskan diri atau mengelak dari norma dan nilai sosial yang telah berlaku.. Kaidah-kaidah sosial hidup dan berkembang sesuai

Karena Pelaporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2016 menggunakan basis akrual untuk

Kekuatan utama yang dimiliki usaha budidaya udang vannamei di Langkat adalah lokasi yang strategis dengan skor 0.521, kelemahan utama adalah kurang optimalnya

Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan

Haiwan-haiwan di hutan bakau merangkumi haiwan-haiwan yang tinggal di bawah tanah seperti cacing; yang hidup di permukaan berlumpur seperti ketam rebab dan ikan belacak serta juga

Berdasarkan pembuktian ini maka dapat disimpulkan hipotesis alternatif kedua (H2) diterima.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan widagdo (2011) dalam hasil

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih