• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

2-1 A. ANALISA CAPAIAN KINERJA

Analisis dilakukan untuk mengenali faktor penyebab keberhasilan maupun kegagalan pencapaian indikator kinerja utama, serta pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut. Pengukuran kinerja meliputi perjanjian kinerja dan pengukuran indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran dalam mewujudkan misi Kota Mojokerto dengan cara membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Adapun cara menghitung capaian indikator kinerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Rumus 1: Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut:

2. Rumus 2 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Analisis tentang capaian tujuan strategis dan sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian kinerja pada Tahun 2020 disajikan tiap misi dalam uraian berikut:

1. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Akses Pendidikan

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Pendidikan

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Pendidikan Tahun 2020 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝑻𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝑪𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 =(𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂) 𝑹𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

(2)

2-2 Tabel 3.1

Capaian Kinerja Indikator Indeks Pendidikan Tahun 2020 Sumber: Dinas Pendidikan, 2020

Berdasarkan tabel di atas, realisasi Indeks Pendidikan tahun 2020 yaitu 0,73 dengan capaian 99,7%. Dengan demikian meskipun menghadapi pandemi covid -19, pendidikan di Kota Mojokerto diupayakan untuk tetap berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari capaian indikator dari Dinas Pendidikan

Tabel 3.2

Capaian indikator dinas pendidikan tahun 2020

No. Sasaran Strategis

Indikator kinerja Target 2020 Realisasi 2020 Capaian (%) 1 Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan Prosentase PAUD, SD/MI dan SMP/MTs yang memiliki nilai akreditasi A 53% 41.23 % 77.79 %

Angka rata – rata

lama sekolah 10.44 10.31 98.75 %

Angka harapan

lama sekolah 13.84 13.84 100%

Sumber: Dinas Pendidikan, 2020

Untuk akreditasi sekolah, tahun 2020 tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan dikarenakan ada kebijakan anggaran baik di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang mengakibatkan kegiatan penilaian akreditasi sekolah yang selama ini dilakukan oleh pemerintah pusat untuk tahun 2020 tidak bisa dilaksanakan

Pengertian angka rata–rata lama sekolah adalah : jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 25 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal. Angka rata-rata lama sekolah ini digunakan untuk mengetahui kualitas pendidikan masyarakat dalam suatu wilayah. Penduduk yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6 tahun, tamat SMP diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun, dan tamat SMA diperhitungkan lama sekolah selama 12 tahun tanp a

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realis asi

Capai an 1.2.1 Meningkatnya Kualitas dan

Akses Pendidikan 1.2.1.2 Indeks Pendidikan 0,732 0,732 0,73 99,7% Tidak masuk PK 0,73 Belum ditarget kan

(3)

2-3

memperhitungkan apakah pernah tinggal kelas atau tidak. Prosentase angka rata-rata lama sekolah Kota Mojokerto pada tahun 2020 memilik target sebesar 10,44 dengan realisasi 10,31 yang artinya secara rata-rata penduduk Kota Mojokerto yang berusia 25 tahun keatas telah menempuh pendidikan selama 10,31 tahun atau hampir menamatkan kelas XI. Dan angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2019 dengan angka rata-rata lama sekolah 10,24.

Indikator yang ketiga adalah Angka harapan lama sekolah yaitu lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Asumsi harapan lama sekolah yaitu kemungkinan anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan rasio penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Tujuan dari harapan lama sekolah adalah untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditujukan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai setiap anak. Perhitungan angka harapan lama sekolah dipengaruhi oleh jumlah penduduk usia tertentu yang bersekolah pada tahun tertentu, jumlah penduduk usia tertentu pada tahun tertentu, usia dan adanya faktor koreksi. Angka harapan lama sekolah Kota Mojokerto sebesar 13,84 itu artinya penduduk Kota Mojokerto diharapkan menamatkan pendidikan selama 13,84 tahun atau sampai lulus jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan berkuliah selama 1 (satu) tahun 8 (delapan) bulan. Angka tersebut jika dibanding dengan angka tahun 2019 sebesar 13,83 yang artinya mengalami kenaikan.

Adapun upaya perbaikan dan pemecahan masalah yang sudah dilakukan Dinas Pendidikan Kota Mojokerto adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pendataan dan monitoring evaluasi terkait kondisi dan kebutuhan sarana prasarana lembaga satuan pendidikan untuk segera ditindak lanjuti baik berupa rehabilitasi, pembangunan ataupun pengadaan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah;

b. Melakukan pendataan dan pemetaan terhadap guru dan kepala sekolah yang belum memenuhi kompetensi serta melakukan evaluasi terhadap kemungkinan permasalahan yang menjadi penyebabnya. Bagi guru dan kepala sekolah yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) akan diusulkan untuk mengikuti diklat peningkatan kompetensi dan selanjutnya mengikuti ujian kompetensi dalam rangka meningkatkan profesionalitasnya. Sedangkan untuk guru dan kepala sekolah yang berstatus bukan Aparatur Sipil Negara (Non ASN) akan

(4)

2-4

terus dihimbau dan didorong untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka meningkatkan linearitas dan profesionalitas sebagai Guru dan Kepala Sekolah. c. Bagi lembaga satuan pendidikan yang belum memenuhi standard kualifikasi

untuk memperoleh penilaian akreditasi khususnya untuk predikat Amat Baik (A), akan dilakukan monitoring dan evaluasi terkait kondisi dan permasalahan yang mungkin bisa menjadi penyebabnya. Kemudian dilakukan pembinaan, asistensi dan pendampingan untuk lembaga – lembaga tersebut, sehingga dapat meningkatkan manajemen kelembagaan dan standar kualifikasi sehingga pada saat proses penilaian akreditasi selanjutnya lembaga – lembaga tersebut dapat memperoleh nilai yang lebih baik dari sebelumnya dan bisa memperoleh predikat nilai Amat Baik (A).

Sehingga meskipun terjadi pandemi covid -19, pembelajaran dilakukan secara daring, namun dengan berbagai upaya yang dilakukan, tetap dapat mempertahankan indeks pendidikan seperti tahun 2019.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Pendidikan

2. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Akses Kesehatan

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Kesehatan

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Kesehatan Tahun 2020

Tabel 3.3 53% 10.44 13.84 41.23% 10.31 13.84

Prosentase PAUD, SD/MI dan SMP/MTs yang memiliki nilai

akreditasi A

Angka rata – rata lama sekolah

Angka harapan lama sekolah Target 2020 Realisasi 2020

(5)

2-5 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kesehatan Tahun 2020 SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN Target RPJM D Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisa

si Capaian 1.2.2 Meningkatnya Kualitas dan Akses Kesehatan 1.2.2.1 Indeks Keseha tan 0,818 0,818 0,82 100,2% Tidak masuk PK 0,82 Tidak ditarget kan Sumber: BPS Kota Mojokerto, 2020

Berdasarkan tabel di atas, realisasi Indeks Kesehatan sebesar 0,82 dimana angka tersebut melampaui dari target yang ditetapkan yakni 0,818. Angka tersebut mengindikasi bahwa program-program pelayanan kesehatan di tahun 2020 telah efektif dalam mewujudkan Indeks Kesehatan di tahun 2020.

Dalam mencapai Indeks Kesehatan, maka Dinas Kesehatan melalui Indikatornya melakukan upaya:

Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, diupayakan melalui 12 indikator keluarga sehat, yaitu :

1. Keluarga mengikuti program KB atau keluarga berencana 2. Ibu melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 5. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

6. Penderita tuberkulosis atau TB Paru berobat sesuai standar 7. Penderita hipertensi berobat teratur

8. Tidak ada anggota keluarga yang merokok

9. Sekeluarga menjadi anggota JKN (jaminan kesehatan nasional) atau asuransi kesehatan

(6)

2-6

10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih

11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 12. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

Di tahun 2020 Dinas Kesehatan Kota Mojokerto telah melakukan intervensi langsung pada keluarga dengan kriteria Tidak Sehat dan Pra Sehat, sehingga ada kenaikan IKS sebesar 1,04 ( dari 31,32 di tahun 2019 menjadi 32,72 di tahun 2020). Terutama melakukan intervensi pada indikator :

1. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih

2. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 3. Penderita tuberculosis atau TB Paru berobat sesuai standar 4. Ibu melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan 5. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

Di tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19 cukup menghambat pelaksanaan kegiatan, sehingga ada beberapa kegiatan yang terlambat dilaksanakan, bahkan ada kegiatan yang terpaksa tidak dilaksanakan karena anggaran yang tersedia dilakukan refocusing untuk penanganan dampak COVID-19.

Program dan kegiatan di jajaran Dinas Kesehatan Kota Mojokerto agak terhambat dikarenakan adanya pandemi COVID-19, karena konsentrasi dan focus jajaran Dinas Kesehatan tercurah sepenuhnya untuk penanganan dan pencegahan penularan COVID – 19 di Kota Mojokerto. Para tenaga kesehatan terfokus pada kegiatan tracing, surveilans, upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 dan tak sedikit pula tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sehingga harus isolasi mandiri dan penutupan sementara beberapa sarana pelayanan yang tentu saja hal ini sangat mempengaruhi kinerja jajaran kesehatan karena jumlah nakes yang berkurang.

Adanya pandemi COVID-19 sehingga ada pembatasan kegiatan UKM seperti penutupan posyandu balita dan lansia, kunjungan rumah yang tidak optimal, sehingga kegiatan UKM tidak bisa dilaksanakan secara optimal. Posyandu Lansia belum buka pada masa pandemi, petugas lebih ke kunjungan lansia risti karena SDM terbatas.

Dalam masa pandemi COVID-19 sekolah belum ada pembelajaran tatap muka / masih menggunakan sistem pembelajaran secara daring, sehingga berdampak pada kegiatan yang berhubungan dengan institusi Pendidikan.

Adanya pandemi sehingga kegiatan yang mengumpulkan masyarakat untuk melakukan screening di tiadakan sehingga pelayanan kesehatan pada usia produktif di lakukan di dalam gedung pada saat masyarakat melakukan pemeriksaan ke fasyankes dan pada saat tracing serta pemeriksaan bersamaan dengan kegiatan rapid massal.

(7)

2-7

Masyarakat masih banyak yang belum mengerti tentang komplikasi hipertensi terutama pada hipertensi ringan sehingga menunggu ada keluhan baru melakukan pemeriksaan ke Fasyankes. Karena adanya pandemi masyarakat banyak yang tidak segera memeriksakan diri apabila batuk karena takut di diagnosa COVID, sehingga berdampak pada capaian kegiatan pelayanan kesehatan orang terduga TB.

Masih diperlukannya optimalisasi jalinan kemitraan secara lintas sektor dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat yang tidak dapat dis elesaikan dan dilakukan sendiri oleh Dinas Kesehatan, berbagai upaya untuk menangani pandemi covid-19 diantaranya :

1. Melakukan rapat koordinasi untuk menyatukan persepsi dan refocusing anggaran

(8)

2-8

3. Melakukan sosialisasi covid – 19 ke masyarakat

(9)

2-9

5. Tetap melaksanakan posyandu dengan penerapan protocol kesehatan

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Kesehatan

3. Sasaran Meningkatnya Daya Beli Masyarakat

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Pengeluaran Per Kapita

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Pengeluaran Per Kapita Tahun 2020

0.818

0.82

2020

(10)

2-10 Tabel 3.4

Capaian Kinerja Indikator Indeks Pengeluaran per Kapita Tahun 2020

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN Target RPJM Tahun 2020 Tahun 2019 Tar get Reali

sasi Capaian Target

Realisa si

Capa ian 1.2.3 Meningkatnya Daya Beli

Masyarakat 1.2.3.1 Indeks Pengeluaran per Kapita 0,80 0,80 0,79 98,75% Tidak masuk PK 0,80 Tidak Ditarget kan Sumber: BPS Kota Mojokerto, 2020

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Indeks Pengeluaran per Kapita di tahun 2020 sebesar 0,79 atau belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 0,80. Hal tersebut menandakan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto tahun 2020 belum efektif dalam megendalikan harga komoditi-komoditi barang dan jasa di masyarakat.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Pengeluaran Per Kapita

4. Sasaran Meningkatnya Ketaatan Masyarakat terhadap Peraturan Daerah

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Presentase Pelanggaran Perda yang Terselesaikan

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Presentase Pelanggaran Perda yang Terselesaikan Tahun 2020

0.8

0.79

2020

(11)

2-11 Tabel 3.5

Capaian Kinerja Indikator Menurunnya Pelanggaran Peraturan Daerah di Kota Mojokerto Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Realisa si Capai an Target Realisa si Capaia n 2.1.1 Meningkatnya Ketaatan

Masyarakat Terhadap Peraturan Daerah 2.1.1.1 Persentase Pelanggaran Perda yang Terselesaikan 30% 30% 87,62% 292% Penuru nan % pelang garan Perda 83% 276% Sumber: Satpol PP, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata capaian indikator sasaran strategis tahun 2020 sebesar 292%, hal ini telah menunjukkan kualitas dari penegakan peraturan daerah dan ketaatan masyarakat terhadap peraturan daerah yang ada di Kota Mojokerto.

Tabel

PENERTIBAN PELANGGAR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO DAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO

NAMA PELANGGAR PERDA TOTAL TERSELESAIKAN JUMLAH

PELANGGAR Pelanggar Perda No.3 Tahun 2013

4 4

( Pengamen, Pengemis & Anak Jalanan ) Pelanggar Perda No. 12 Tahun 2010

11 11

( Pajak Daerah )

Pelanggar Perda No. 13 Tahun 2015

8 562

( Izin Penyelenggaraan Rumah Kos) Pelanggar Perda No. 2 Thn 2015

8 8

( Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol ) Pelanggar Perda No.3 Tahun 2013

77 121

( Pedagang Kaki Lima )

Pelanggar Perwali No. 9 Tahun 2020

86 107

( Tata Cara Penyelenggaraan Reklame ) Pelanggar Perda No.3 Tahun 2013

23 23

( Tertib Asusila )

Pelanggar Perwali No. 24 Tahun 2009

3 3

( Kawasan Bebas Kendaraan Bermotor ) Pelanggar Perda No. 5 Tahun 2017

9 9

(Bangunan Gedung)

Pelanggar Perwali No. 17 Tahun 2009

15 15

( Wajib belajar )

Pelanggar Perda No. 3 Tahun 2013

0 0

(12)

2-12 Pelanggar Perda No. 3 Tahun 2013

0 0

(Tertib Jalan dan Angkutan Umum) Pelanggar Perda No.3 Tahun 2013

9 9

( Tertib Jalur Hijau, Taman dan Tempat Umum ) Pelanggar Perwali No. 55 Tahun 2020

4130 4130

(Tidak Memakai Masker, Berkerumun)

TOTAL 4383 5002

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Presentase Pelanggaran Perda yang Terselesaikan

5. Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang Bersih, Akuntabel dan Melayani

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Nilai SAKIP

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Nilai SAKIP Tahun 2020

LAKIP adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP merupakan produk akhir SAKIP yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai APBN/APBD. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan 1 (satu) tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran dalam satuan jumlah atau persentase. Manfaat dari LAKIP bisa dijadikan bahan evaluasi terhadap instansi pemerintah yang bersangkutan selama 1 (satu) tahun anggaran. Pada tahun 2017 nilai SAKIP Pemerintah Kota Mojokerto adalah C, kemudian pada tahun 2019 nilainya meningkat menjadi B. Hal ini menandakan akuntabilitas kinerja di Pemerintah Kota Mojokerto sudah semakin baik.

30%

87.62%

2020

(13)

2-13 Tabel 3.6

Capaian Indikator Nilai SAKIP Tahun 2020 SASARAN

/INDIKATOR

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

3.2.1 Terwujudnya Birokrasi yang Bersih, Akuntabel, dan Melayani 3.2.1.1 Nilai SAKIP BB B 50% B B 100%

Sumber: RPJMD Kota Mojokerto, 2018-2023

Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP

Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2020

No OPD Nilai Keterangan

1 Dinas Perhubungan 85,00 A (Memuaskan)

2 Inspektorat 84,56 A (Memuaskan)

3 Sekretariat DPRD 84,20 A (Memuaskan)

4 RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo 83,03 A (Memuaskan)

5 Dinas Kesehatan 82,70 A (Memuaskan)

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 81,52 A (Memuaskan)

7 Badan Kepegawaian 81,37 A (Memuaskan)

8 Badan Perencanaan dan Pembangunan 81,32 A (Memuaskan) 9 Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset 81,17 A (Memuaskan)

10 Dinas Lingkungan Hidup 80,73 A (Memuaskan)

11 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 80,51 A (Memuaskan)

12 Sekretaris Daerah 80,44 A (Memuaskan)

13 Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga

Kerja 80,23 A (Memuaskan)

14 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 80,17 A (Memuaskan) 15 Kecamatan Prajurit kulon 79,08 BB (Sangat Baik)

(14)

2-14 Rekapitulasi Hasil Evaluasi SAKIP

Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2020

No OPD Nilai Keterangan

16 Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan

Pariwisata 77,65 BB (Sangat Baik)

17 Badan Penelitian dan Pengembangan 76,19 BB (Sangat Baik) 18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 75,34 BB (Sangat Baik) 19 Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman 74,28 BB (Sangat Baik) 20 Satuan Polisi Pamong Praja 74,23 BB (Sangat Baik) 21 Dinas Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 74,08 BB (Sangat Baik)

22 Dinas Pendidikan 73,31 BB (Sangat Baik)

23 Kecamatan Kranggan 73,16 BB (Sangat Baik)

24 Dinas Komunikasi & Informatika 72,77 BB (Sangat Baik)

25 Dinas Sosial 72,23 BB (Sangat Baik)

26 Kecamatan Magersari 71,37 BB (Sangat Baik)

27 Dinas Perpustakaan dan Arsip 70,22 BB (Sangat Baik) 28 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu Satu Pintu 67,88 B (Baik)

29 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 65,82 B (Baik)

b) Opini BPK

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Opini BPK Tahun 2020

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat Opini BPK) merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yakni:

1. Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) 2. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion) 3. Tidak wajar (adversed opinion)

(15)

2-15 Tabel 3.7

Capaian Kinerja Indikator Opini BPK Tahun 2020 SASARAN /

INDIKATOR

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

3.2.1 Terwujudnya Birokrasi yang Bersih, Akuntabel, Dan Melayani 3.2.1 .2 Opini BPK WTP WTP - 100% WTP WTP 100%

Sumber: diolah dari RPJMD Kota Mojokerto, 2018-2023

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Opini BPK

Untuk Opini BPK tahun 2020 belum dikeluarkan oleh BPK. Sehingga jika menggunakan capaian tahun 2019, maka realisasi sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan di RPJMD.

c) IKM

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator IKM Tahun 2020

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat unit penyelenggara Pelayanan Publik, nilai persepsi , mutu pelayanan dan kinerja unit pelayanan adalah sebagai mana dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.8

Nilai Persepsi, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan, dan Kinerja Unit Pelayanan

Nilai Persepsi Nilai Interval Konversi Mutu Pelayanan Kinerja Unit pelayanan

(16)

2-16

Nilai Persepsi Nilai Interval Konversi Mutu Pelayanan Kinerja Unit pelayanan

2 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 76,61 – 88,30 B Baik

4 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Tabel 3.9

Capaian Kinerja Indikator IKM Tahun 2020

SASARAN/INDIKATOR Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

3.2.1 Terwujudnya Birokrasi yang Bersih, Akuntabel, Dan Melayani 3.2.1.3 IKM (76,61-88,30) % (76,61-88,30) % 84,35 % 100% % PD Pelayanan yang memiliki survei IKM dengan kategori baik 85% 97,56% 115%

Sumber: diolah dari RPJMD Kota Mojokerto, 2018-2023

Berdasarkan tabel di atas, Indeks Kepuasan Masyarakat capaian kinerjanya di tahun 2020 yakni sebesar 84,35 telah memenuhi target kinerja yang diamanatkan yakni sebesar 76,61 s.d 88,30 atau persepsi baik dari masyarakat. Sehingga berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Kota Mojokerto adalah baik, yang mana dalam hal ini capaian kinerja Pemerintah Kota Mojokerto terhadap target kinerja telah efektif.

(17)

2-17 No Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

NILAI SKM 2020 1 Dinas Komunikasi dan Informatika 87,93

2 Dinas Kesehatan 83,24

3 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 89,27 4 Dinas Koperasi,Usaha Mikro dan Tenaga

Kerja 94,85

5 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan

Pariwisata 83,83

6 Dinas Lingkungan Hidup 77,25

7 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu 81,98

8 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 77,64 9 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang 85,32

10 Dinas Perpustakaan dan Arsip 82,5 11 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 89,74

12 Dinas Pendidikan 81,91

13 Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 95,30 14 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 82,37 15 Badan Penelitian dan Pengembangan 77,22 16 Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset 82,78

17 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 83,16

18 Badan Kepegawaian 85,09

19 Inspektorat 81,43

20 RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo 85,35

21 Satuan Polisi Pamong Praja 79,69

22 Kecamatan Kranggan 87,11 23 Kecamatan Magersari 92,76 24 Kelurahan Gedongan 97,09 25 Kelurahan Jagalan 79,43 26 Kelurahan Kauman 83,08 27 Kelurahan Kedundung 82,17 28 Kelurahan Pulorejo 88,54 29 Kelurahan Wates 85,42

(18)

2-18 No Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

NILAI SKM 2020 31 Bagian Pengadaan Barang/Jasa 86,27

32 Bagian Pemerintahan 86,44

33 Bagian Umum 81,88

34 Bagian Perekonomian 83,05

35 Bagian Kesejahteraan Rakyat 80,87

36 Bagian Hukum 78,64

37 Bagian Organisasi 85,30

38 Pelayanan Penyuluh Keluarga Berencana 79,47 Rata Rata Nilai Kepuasan Masyarakat 84,35

Untuk Pelayanan Publik yang mengikuti kompetensi Inovasi sebagai berikut :

a. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto, dalam menyusun proposal Inovasi, Perangkat Daerah telah menggunakan aplikasi KIMOJO (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Mojokerto).

1. NO 2. JUDUL INOVASI 3. NAMA OPD

1

4. GAYATRI (Gerbang Layanan

Informasi Terpadu dan

Terintegrasi)

5. DINAS

KESEHATAN

2 6. POS TENSI OKE OYE SIP

7. UPTD.

PUSKESMAS BLOOTO

3 8. PETE JAWA RASA TIMUN

9. UPTD.

PUSKESMAS GEDONGAN 4 10. GOODBYE… NgaJi (Ngarang

biji/ Nilai)

11. UPT. SMP NEGERI 6 5 12. REVANOL (Registrasi Via

Android Online)

13. RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO

6

14. MELIHAT REBANA (Melalui Literasi Kesehatan Remaja Sehat Bebas Narkoba)

15. UPT. SMP NEGERI 4

7 16. BRANTAS TUNTAS 17. UPT. SPM

(19)

2-19

8

18. MOTOR PANJENENGAN

(Motor Pengantar Jenazah Kelurahan Gedongan)

19. KEL. GEDONGAN

9

20. KELORISASI FORA

(Konseling Edukasi dengan Konselor Inovatif Masa Kini dari Forum Anak)

21. KEL. GUNUNG GEDANGAN

10

22. SIJEMPOL MERAH (Sistem Informasi Jemput Pasien Emergensi Daerah)

23. RSU. Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO

11 24. KAFE-IN MOJO (Kafe Inovasi Kota Mojokerto) 25. DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO DAN TENAGA KERJA

Setelah dilakukan penilaian, maka diperoleh pemenang sebagai berikut :

Pemenang 1 : GAYATRI Rp. 3.000.000

Pemenang 2 : POS TENSI OKE OYE SIP Rp. 2.500.000 Pemenang 3 : PETE JAWA RASA TIMUN Rp. 2.000.000

b. SINOVIK (Sistem Inovasi Pelayanan Publik) yaitu Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi merupakan Lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional.

Dari 11 proposal inovasi yang disampaikan ke Kementerian PAN RB, maka yang lolos sebagai Top 45 adalah Inovasi dengan Judul “GAYATRI” (GerbAng laYanan informasi terpadu dan terintegRasi), sehingga mendapatkan DID untuk Tahun 2021.

c. KOVABLIK Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Untuk inovasi tingkat Provinsi Jawa Timur Ini, Pemerintah Kota Mojokerto mengirimkan 3 (tiga) Inovasi Pelayanan Publik, yang lolos dan masuk katagori ke

(20)

2-20

dalam TOP 30 yaitu Inovasi dengan Judul “PETE JAWA RASA TIMUN” (Pemeriksaan Terpadu Pekerja Wanita Dengan Pemeriksaan Resiko Penyakit Tidak menular) oleh UPTD. PUSKESMAS GEDONGAN.

Anggaran yang digunakan dalam mendukung kegiatan Pelayanan Publik sebesar total Rp. 120.370.716,- sedangkan realisasi sebesar Rp. 117.148.127,- atau anggaran yang terserap untuk kegiatan pelayanan publik yaitu 97,32 %.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi IKM

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada IKM dapat dilihat berdasarkan Grafik berikut.

d) Jumlah Unit yang Mendapatkan Prediket WBK/WBBM

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Jumlah Unit yang Mendapatkan Prediket WBK/WBBM Tahun 2020

Permenpan Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Instansi Pemerintah pada hakikatnya mengamanatkan pembangunan zona integritas di lingkungan Pemerintahan. Secara substantif proses pembangunan zona integritas memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu pencanangan, pembangunan, pengusulan, penilaian, dan penetapan. Salah satu komponen utama yang menjadi acuan efektif tidaknya pembangunan zona integritas adalah predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah

84.35 84.35

2020

(21)

2-21

Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Sedangkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik. Terkait WBK dan WBBM berikut merupakan acuan standarisasi yang digunakan sebagai syarat pengajuan predikat WBK dan WBBM:

Tabel 3.10

Acuan Standarisasi Predikat WBK dan WBBM

No Jenis Predikat Syarat

1. WBK 1. Mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas opini laporan keuangan; dan

2. Mendapatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah (AKIP) minimal “CC”.

2. WBBM 1. Mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas opini laporan keuangan selama minimal 2 tahun berturut-turut; dan

2. Mendapatkan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeirntah (AKIP) minimal “CC”.

Tabel 3.11

Capaian Kinerja Indikator Jumlah Unit yang Mendapatkan Predikat WBK/WBBM Tahun 2020

(22)

2-22 SASARAN/INDIKATOR

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

3.2.1 Terwujudnya Birokrasi yang Bersih, Akuntabel, Dan Melayani 3.2.1.4 Jumlah Unit yang Mendapatkan Predikat WBK/WBBM 1 1 - 0% 1 1 100%

Sumber: diolah dari RPJMD Kota Mojokerto, 2018-2023

Pada tahun 2019, kita memperoleh satu unit kerja yang mendapatkan predikat WBK yaitu Puskesmas Wates dari 3 (tiga) unit kerja yang diajukan. Namun dari 3 (tiga) unit kerja itu, baru 1 (satu) unit kerja yang memenuhi kriteria. Sedangkan pada tahun 2020 dari 3 unit kerja yang diusulkan belum mendapata predikat tersebut. hal ini disebabkan unit kerja yang diajukan untuk penilaian WBK oleh Menpan RB belum memenuhi kriteria.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Jumlah Unit yang Mendapatkan Prediket WBK/WBBM

Untuk tahun 2020, jika dibandingkan dengan target RPJMD maka, pemerintah Kota Mojokerto belum mencapai target tersebut.

6. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan PDRB Sektor-sektor Unggulan dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

1 1 1

0

2019 2020

(23)

2-23

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Nilai Realisasi Investasi (PMA dam PMDN)

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Nilai Realisasi Investasi (PMA dam PMDN) Tahun 2020

Dаlаm berbаgаi literаtur hukum ekonomi аtаu hukum bisnis, terminologi “investаsi” dаpаt berаrti “penаnаmаn modаl yаng dilаkukаn secаrа lаngsung oleh investor lokаl (domestic investor) yаng disebut dengаn penаnаmаn modаl dаlаm negeri, investor аsing (foreign direct invesment/ FDI) yаng disebut penаnаmаn modаl аsing, dаn penаnаmаn modаl yаng dilаkukаn secаrа tidаk lаngsung oleh pihаk аsing (foreign indirect

investment/ FII). Untuk FII dikenаl dengаn istilаh penаnаmаn modаl dаlаm

bentuk portofolio, yаkni pembeliаn efek lewаt Lembаgа Pаsаr Modаl

(Cаpitаl Mаrket).1 Tabel berikut ini memaparkan mengenai realisasi

penanaman modal di Kota Mojokerto:

Tabel 3.12

Capaian Kinerja Indikator Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN) Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Target Realisas i Capaian Target Realisas i Capaian 4.1.1 Meningkatkannya Pertumbuhan PDRB Sektor-Sektor Unggulan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

(24)

2-24 Sasaran dan Indikator

Sasaran Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Target Realisas i Capaian Target Realisas i Capaian 4.1.1.1 Nilai Realisasi Investasi (PMA dan PMDN) 381.145.00 0.000 381.145. 000.000 352.530. 476.442 92,4% 333.521. 000.000 1.595.87 2.785.79 2 478,49% Sumber : LkjIP DPMPTSP, 2020

Dari tabel diatas terlihat dari tahun 2019 ke tahun 2020 nilai investasi mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan adanya pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19) yang berujung dengan melemahnya nilai investasi dan berimplikasi pada pengurangan jumlah produksi perusahaan yang mungkin juga berakibat terhentinya usaha dari beberapa perusahaan yang ada di kota Mojokerto. Selain itu dengan adanya pembatasan atau lockdown membuat aktivitas bisnis terhambat dan membuat kerugian yang tidak sedikit

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Nilai Realisasi Investasi (PMA dam PMDN)

381,145,000,000

352,530,476,442

2020

(25)

2-25 b) Pertumbuhan PDRB Sektor Industri

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Tahun 2020

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar. Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai pertumbuhan PDRB sektor industri di Kota Mojokerto.

Tabel 3.13

Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran

Targe t RPJM D Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Realisa si Capaian Target Realis asi Capai an 4.1.1 Meningkatkan Pertumbuhan PDRB Sektor-Sektor Unggulan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 4.1.1.2 Pertumbuhan PDRB sektor Industri 5,7-6,1 2,5 – 3,2 -3,55 65,26% 5,7 -6,1 3,72 65,26 % Sumber : BPS, 2020

(26)

2-26

Pada saat tahun 2020 terjadi pademi covid-19, maka saat perubahan Perjanjian Kinerja, pemerintah Kota Mojokerto menurunkan target pertumbuhan PDRB sektor industri menjadi 2,5 – 3,2, namun demikian realisasinya pertumbuhan PDRB sektor industri menjadi -3,55, ini menunjukkan sektor industri sangat terpukul dengan adanya pandemi tersebut.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Pertumbuhan PDRB Sektor Industri

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada PDRB Sektor Industri dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.11

Perbandingan Capaian PDRB Sektor Industri c) Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan Tahun 2020

Kategori ini mencakup PDRB pada sub kategori perdagangan. Yang mana pengukuran capaian kinerja indikator pertumbuhan PDRB sektor perdagangan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.14

Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan Tahun 2020

2.5

-3.55 2020

(27)

2-27 Sasaran dan Indikator Sasaran

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisa si Capai an 4.1.1 Meningkatkan Pertumbuhan PDRB Sektor-Sektor Unggulan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 4.1.1.3 Pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan 5,8 – 6,5 3,0 – 4,0 -9,2 100% 5,8 – 6,5 5,89 100% Sumber : Data Pemkot Mojokerto, 2020

Setelah terjadi pandemi covid 19 di bulan maret tahun 2020, maka pada penyusunan Perjanjian Kinerja Perubahan, kami menurunkan targetnya menjadi 3,0 -4,0, namun demikian realisasinya -9,2. Pandemi ini sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan, tidak terkecuali sektor perdagangan, dengan adanya pembatasan wilayah baik berskala besar maupun berskala kecil hingga mikro, maka pendapatan masyarakat berkurang yang berakibat pada sektor perdagangan sangat menurun.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada PDRB sektor perdagangan dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

(28)

2-28 Grafik 3.12

Perbandingan Capaian PDRB Sektor Perdagangan

d) Pertumbuhan PDRB Sektor Lainnya

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Lainnya Tahun 2020

Pada bagian ini dipaparkan data mengenai pertumbuhan PDRB Kota Mojokerto pada berbagai sektor pendukung selain yang dipaparkan sebelumnya.

Tabel 3.15

Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Lainnya Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Target RPJM D Tahun 2020 Tahun 2019 Target Realisa si Capa ian Target Realisa si Capaia n 4.1.1 Meningkatkan Pertumbuhan PDRB Sektor-Sektor Unggulan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 4.1.1.4 Pertumbuhan PDRB sektor Lainnya 5,3 – 5,4 3,2 – 3,6 -0,18 -5,62 % 5,3 – 5,4 5,29 99,81% Sumber : Data BPS, 2020

Pada saat penyusunan PK perubahan, kami menurunkan target menjadi 3,2 – 3,6 karena mempertimbangkan adanya pandemi covid -19. Namun

3

-9.2 2020

(29)

2-29

demikian realisasi masih jauh dari target yang kami perkirakan yaitu -0,18. Sehingga PDRB sektor lainnya mengalami penurunan yang sangat drastis.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Pertumbuhan PDRB Sektor Lainnya

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada Indikator PDRB sektor lainnya dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.13

Perbandingan Capaian PDRB Sektor Lainnya

7. Sasaran Meningkatnya Industri Pariwisata

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata Tahun 2020

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata tentu dapat

3.2

-0.18 2020

(30)

2-30

memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Seperti halnya dengan sektor lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah. Berikut ini merupakan pertumbuhan PDRB pada sektor pariwisata di Kota Mojokerto:

Tabel 3.16

Capaian Kinerja Indikator Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran

Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Real isasi Capaian Targ et Real isasi Capa ian 4.1.2 Meningkatkan Industri Pariwisata 4.1.2. 1 Pertumbuhan PDRB sektor Pariwisata 1% 1% - 8,16 - 8,16 % 0,5% 7,78 % 1556 % Sumber : Data BPS, 2020

Realisasi IKU Jumlah Kunjungan Wisata dan Lama Kunjungan Wisata

Sasaran dan Indikator Sasaran Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (1) (2) (3) (4)

3. Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

3.1 Jumlah Kunjungan Wisata 259.623

orang

259.665 orang

500.993 orang

3.2 Lama Kunjungan Wisata 1 hari 2 hari 1 hari

Indikator kinerja utama jumlah kunjungan wisata diperoleh dari data kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tempat destinasi pariwisata Kota Mojokerto dan wisatawan yang menginap di hotel yang ada di Kota Mojokerto. Adapun data kunjungan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 259.665 orang. Kunjungan tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 259.623 orang. Dan pada Tahun 2020 jumlah kunjungan wisata mencapai 500.993 orang. Kunjungan tersebut cukup tinggi dari yang ditargetkan yaitu sebanyak 100.000 orang. Data kunjungan wisata tersebut terdiri dari kunjungan destinasi pariwisata yaitu sebanyak 466.678 orang dan 34.315 orang dari kunjungan hotel. Kunjungan wisata dari destinasi yang didata yaitu

(31)

2-31

Sanggar Gubug Wayang, Kolam Renang Royal Regency, Kawasan Benteng Pancasila dan TPA randegan. Sedangkan data kunjungan wisata dari hotel yaitu Tegal Sari, Hotel Raden Wijaya, Hotel Naga Mas, Hotel Surya Mojopahit, Hotel Tenera, Hotel Slamet, Hotel Surya Kertajaya, Hotel De Resort, Hotel Sekar Putih, Hotel Ayola dan Hotel Lynn. Dan indikator kinerja utama lama kunjungan wisata diperoleh rata-rata lama kunjungan wisatawan ke Kota Mojokerto. Pada Tahun 2018 rata-rata kunjungan wisatawan yaitu 1 hari dan meningkat pada tahun 2019 yaitu 2 hari. Dan pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID 19 menurun menjadi 1 hari.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Pertumbuhan PDRB Sektor Pariwisata

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada PDRB sektor pariwisata dapat dilihat berdasarkan grafik berikut.

Grafik 3.14

Perbandingan Capaian PDRB Sektor Pariwisata 1

-8.16 2020

(32)

2-32 8. Sasaran Terjaganya Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang

Penting

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Laju Inflasi

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Laju Inflasi Tahun 2020

Laju inflasi dalam arti sempit adalah meningkatnya harga barang/jasa kebutuhan masyarakat secara rata-rata. Hal ini berarti terjadi penurunan kemampuan/daya beli uang untuk memperoleh barang/jasa (nilai riil yang menurun), tidak hanya merugikan golongan masyarakat akan tetapi juga berdampak negatif bagi produsen dan pengusaha lainnya, prospek penanaman modal/investasi diberbagai sektor juga terhambat. Berbagai cara, daya dan upaya tetap dan terus dilakukan oleh pengambil keputusan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah dalam menekan dan mengendalikan laju inflasi. Oleh karena itu data inflasi merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu daerah maupun nasional. Pada bagian ini dipaparkan data mengenai pertumbuhan ekonomi.

Tabel 3.17

Capaian Kinerja Indikator Inflasi Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Target Reali sasi Capaian 4.2 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 4.2.1 Laju Inflasi 2,5 – 4,5 2,5 – 4,5 1,93 77,20 % Tidak masuk dalam PK 1,83 -

Sumber : Data BPS Kota Mojokerto, 2020

Data tersebut menunjukkan realisasi pada pertumbuhan ekonomi masih berada di bawah target RPJMD yakni pada angka 1,93. Dimana dengan angka tersebut, capaian kinerja pada indikator ini adalah sebesar 77,20 %.

(33)

2-33 2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Laju Inflasi

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada Indikator laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.15

Perbandingan Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi

9. Sasaran Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat yang Berkelanjutan

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum Tahun 2020

Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum pada hakikatnya merupakan tolak ukur sebuah kondisi dimana infrastruktur fisik yang ada mampu mendukung aktivitas perekonomian masyarakat. Untuk dapat mengetahui nilai indeks dari infrastruktur pekerjaan umum, maka dalam hal ini infrastruktur pekerjaan umum dinilai dari dua aspek infrastruktur, yakni efektivitas

2.5

1.93

2020

(34)

2-34

infrastruktur jalan dan infrastruktur sumber daya air yang mampu menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Kota Mojokerto.

Terkait hal tersebut, berikut indeks infrastruktur pekerjaan umum Kota Mojokerto di tahun 2019:

Tabel 3.18

Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum Tahun 2020

Sumber : LKjIP Dinas PUPR Kota Mojokerto, 2020

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum di tahun 2020 sebesar 86,5%, yang mana hal tersebut telah memenuhi target capaian kinerja yang telah ditetapkan di dalam perjanjian kinerja sebesar 80%. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi, infarstruktur pekerjaan umum, infrastruktur jalan dan insfrastruktur sumber daya air di tahun 2019 telah efektif dan mampu menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Kota Mojokerto.

Capaian indeks infrastruktur pekerjaan umum ini didukung oleh capain dinas Pekerjaan Umum , melalui tiga indikator utamanya, yaitu sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Kinerja

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Real isasi % Target Real isasi % Target Real isasi % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Meningkatnya penyediaan infrastruktur yang Persentase jalan kota dalam kondisi baik ( >40km/jam). 70% 72% 102% 70% 72% 103% 80% 91% 114% Sasaran dan Indikator

Sasaran Targ et RPJ MD Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Reali sasi Capa ian Targ et Realis asi Capa ian 5.1.1 Meningkatnya Aksesbilitas Ekonomi Masyarakat yang Berkelanjutan 5.1.1.2 Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum 80% 80% 86,5 % 108,1 25% 75% 77,93 % 104%

(35)

2-35 andal dan memadai Persentase penurunan luas wilayah rawan genangan ( genangan tidak lebih dari 2 jam )

80% 80% 100% 80% 80% 100% 80% 82% 103% Persentase fasilitas public dalam kondisi baik 80% 80% 100% 80% 80% 100% 80% 86,67% 108% :

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada indikator indeks infrastruktur pekerjaan umum dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.16

Perbandingan Capaian Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum

10. Sasaran Meningkatnya Akses Penduduk Terhadap Air Minum dan Sanitasi Layak

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

80%

86.50%

2020

(36)

2-36 a) Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman Tahun 2020

Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman pada hakikatnya merupakan tolak ukur sebuah kondisi dimana infrastruktur fisik yang ada mampu mendukung kebutuhan masyarakat atas pemukiman yang layak huni. Untuk dapat mengetahui nilai indeks dari Indeks infrastruktur dasar permukiman, maka dalam hal ini infrastruktur dasar permukiman dinilai dari dua aspek infrastruktur, yakni efektivitas sarana prasarana dasar permukiman serta ketersediaan perumahan yang berkualitas dan inklusif yang mampu mendukung kebutuhan masyarakat Kota Mojokerto atas pemukiman yang layak huni.

Terkait hal tersebut, berikut indeks infrastruktur dasar permukiman Kota Mojokerto di tahun 2019:

Tabel 3.19

Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Targe t RPJM D Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Reali sasi Capaia n Targ et Reali sasi Capai an 5.2.2 Meningkatnya Akses Penduduk

Terhadap Air Minum Dan Sanitasi Layak

5.2.2.1 Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman 0,81 0,81 - 72,8 1 80,7 6 110%

(37)

2-37

Untuk capaian dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai berikut :

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Infrastruktur Dasar Permukiman

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada indeks infrastruktur permukiman dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.17

Perbandingan Capaian Indeks Infrastruktur Permukiman 94.75% 97.33% 100% 94.58% 97.34% 100%

Persentase masyarakat yang mendapatkan akses air minum

yang layak

Persentase masyarakat yang mendapatkan akses sanitasi

layak

persentase penurunan kawasan kumuh Target Realisasi

(38)

2-38 11. Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(LLAJ)

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Tahun 2020

Terkait hal tersebut, berikut indeks infrastruktur lalu lintas dan angkutan jalan Kota Mojokerto di tahun 2020:

Tabel 3.20

Capaian Kinerja Indikator Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2020

Sasaran dan Indikator Sasaran Target RPJMD Tahun 2020 Tahun 2019 Target Realisa si Capaian Target Reali sasi Cap aian 5.3.1 Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan 5.3.1.1 Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 76,99 90,92 91,60 100,74 % 72,81 80,76 110 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Indeks Infrastriktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tahun 2020 yakni sebesar 91,60%, yang mana hal tersebut telah memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja, yakni sebesar 100,74%. Hal tersebut menandakan bahwa kondisi sarana prasarana lalu lintas dan angkutan jalan yang berkualitas dan inklusif di tahun 2020 telah efektif dan mampu mendukung kebutuhan masyarakat atas kualitas pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan. Berikut ini data perhitungan dari Dinas Perhubungan :

(39)

2-39

Faktor yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator kinerja Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya ruas jalan dengan tingkat layanan jalan “C” pada jam sibuk. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh manajemen dan rekayasa lalu lintas. Selain itu koordinasi dengan instansi terkait (Kepolisian, Satpol PP, dan Dinas Pekerjaan Umum) yang dilakukan secara rutin dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan (Forum LLAJ) dengan pembahasan tentang permasalahan terkait kelancaran lalu lintas di wilayah Kota Mojokerto, sehingga kebijakan terkait lalu lintas dan angkutan jalan bisa diputuskan dengan cepat dan tepat sasaran.

2. Banyaknya fasilitas perlengkapan jalan yang dipasang pada Tahun 2020 diantaranya 95 unit rambu-rambu lalu lintas, 2 unit alat pemberi isyarat lau lintas (APILL) berupa warninig light, dan 32 unit cermin tikungan. Selain itu pemeliharaan terhadap unit fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang juga dilakukan sehingga kuantitas dan kualitas infrastruktur LLAJ mencapai target yang diharapkan. 3. Dukungan Walikota Mojokerto terhadap infrastruktur LLAJ juga menjadi faktor penentu tercapainya target indeks infrastruktur LLAJ Tahun 2020. Indeks infrastruktur LLAJ merupakan salah satu indikator sasaran walikota mojokerto yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2018-2023, pada misi ke-4 “Mewujudkan Ekonomi Daerah yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan dan Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan melalui Peningkatan Fasilitas Pembangunan Infrastruktur Daerah”, Tujuan ke-5 “Menyediakan Infrastruktur yang Mendukung Pembangunan Ekonomi dengan Memperhatikan Lingkungan Hidup”, dan sasaran ke-10 “Meningkatkan Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)”.

2) Perbandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada indeks infrastruktur lalu lintas dan angkutan jalan dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

(40)

2-40 Grafik 3.18

Perbandingan Capaian Indeks Infrastruktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

12. Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD) Tahun 2020

Dalam meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup terdapat beberapa strategi, yakni sebagai berikut :2

a. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan.

b. Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing.

c. Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana.

Adapun Metode Pengukuran Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD) yang digunakan adalah sebagai berikut :

Perhitungan IKLH meliputi Indeks Kualitas Air (IKA) dengan bobot 30%, Indeks Kualitas Udara (IKU) dengan bobot 30% dan Indeks Tutupan Lahan (ITL) dengan bobot sebesar 40%. Klasifikasi IKLH adalah sebagai berikut:

2 RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023, Hal B VI-4

90.92% 91.60% 2020 Target Realisasi Rumus 𝐼𝐾𝐿𝐻𝐷 = (30%𝑥𝐼𝐾𝐴) + (30%𝑥𝐼𝐾𝑈)+ (40%𝑥𝐼𝐾𝑇𝐿)

(41)

2-41 Tabel 3.21

Klasifikasi Indeks Lingkungan Hidup

No Klasifikasi Nilai 1. Unggul > 90 2. Sangat Baik 82 - 90 3. Baik 74 - 82 4. Cukup 66 - 74 5. Kurang 58 - 66 6. Sangat Kurang 50 – 58 7. Waspada < 50

Tabel berikut ini merupakan pemaparan capaian kinerja pada indeks IKLHD Kota Mojokerto:

Tabel 3.22

Capaian Kinerja Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD) Tahun 2020

Sasaran/Indikator

Target RPJMD

Tahun 2020 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian 5.4.1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup 5.4.1.1 Indeks Kualitas Lingkungan HIDUP Daerah (IKLHD) 66,45 66,45 57,72 86,86% 65,23 65,24 100%

Sumber: RPJMD Kota Mojokerto, 2018-2023

Berdasarkan dengan RPJMD Kota Mojokerto 2018-2023 IKLH menjadi salah satu sasaran dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD) dalam menyediakan infrastruktur yang mendukung pembangunan ekonomi dengan memperhatikan lingkungan hidup Misi 4 RPJMD Kota Mojokerto 2018-2023. Jika dilihat pada tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 65,24 dibandingkan dengan tahun 2018, maka pada tahun 2020 Nilai IKLH Kota Mojokerto mengalami penurunan yaitu sebesar 57,72 yang dikategorikan dengan klasifikasi “sangat

(42)

2-42

kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Kota Mojokerto untuk kedepannya.

Tidak tercapainya target kinerja lebih banyak dipengaruhi oleh semakin banyaknya kendaraan bermotor yang beroperasi di Kota Mojokerto. Untuk itu pemerintah Kota telah melakukan beberapa program antara lain :

1. menambah Penanaman pohon baik yang ada di pinggir jalan 2. memperbanyak taman-taman dan hutan kota

3. ikut menyukseskan program kendaraan umum gratis bagi pelajar

Dari hasil pengujian tersebut didapat kualitas air sebesar 47,14. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas air kita sangat buruk. Sehingga target 20 tidak berhasil dicapai. Hal tersebut banyak disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang masih kurang. Masih banyak warga masyarakat yang mmbuang hasil kegiatan rumah tangga ke aliran sungai-suggai yang melintasi kota Mojokerto. Disamping itu kota Mojokerto hanya dilewati oleh aliran sungai yang melintasi beberapa kabupaten/kota, maka perlu sinergi dengan beberapa kabupaten/kota yang dialiri oleh sungai yang sama.

Namun demikian, upaya-upaya dalam menurunkan indeks pencemaran air terus dilakukan dengan tidak henti-hentinya untuk melaksanakan sosialisasi-sosialisasi yang menyangkut kelestarian lingkungan hidup kepada warga masyarakat maupun terhadap industri-industri yang ada di wilayah Kota Mojokerto

(43)

2-43

Kota Mojokerto sendiri menggunakan tutupan non hutan yang terdiri dari kebun, lahan kosong, RTH dan lahan pertanian. Hasil perhitungan IKTL / IKL Kota Mojokerto sen diri diperoleh angka 64,46 dengan luas wilayan 20,21 km2 dan luas tutupan lahan 9 km2 dan termasuk dalam kategori cukup baik.

2) Pebandingan Target RPJMD Dan Realisasi Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (IKLHD)

Target RPJMD dan realisasi kemudian dibandingkan dengan tujuan untuk mengetahui hasil kinerja dari masing-masing indikator. Perbandingan data dalam bentuk grafik dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data secara rinci dan lebih jelas, terkait data target dengan kondisi realisasi. Target RPJMD setiap tahunnya mengalami perubahan guna meningkatkan capaian kinerja dalam setiap indikator. Perbandingan data antara nilai realisasi dengan RPJMD pada indeks kualitas lingkungan hidup dapat dilihat berdasarkan grafik berikut:

Grafik 3.19

Perbandingan Capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 13. Sasaran Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Seni Budaya Lokal

Capaian sasaran ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang akan diuraikan sebagai berikut:

66.45

57.72

2020

(44)

2-44 a) Jumlah Apresiasi Seni dan Budaya

1) Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Jumlah Apresiasi Seni dan Budaya Tahun 2020

Kelompok Seni Budaya yang Aktif merupakan kelompok seniman budaya yang masih aktif dan berdomisili di Kota Mojokerto. Indikator kinerja utama jumlah seni budaya yang aktif diperoleh dari menghitung jumlah grup seni budaya yang aktif dimana grup seni tersebut telah mengurus kartu induk kesenian.

Tabel 3.23

Capaian Indikator Jumlah Kelompok Seni Budaya yang Aktif Tahun 2020 SASARAN/INDIKAT OR Targe t RPJ MD Tahun 2020 Tahun 2019 Targ et Realis asi Capai an Target Realis asi Capai an 5.1.1 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Seni Budaya Lokal 5.1.1 .1 Jumlah Apresi asi Seni dan Buday a 13 13 - 0,00 % Jumlah kelomp ok seni budaya aktif 43 47 109%

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Mojokerto, 2020

Realisasi IKU Jumlah Seni Budaya yang Aktif dan Jumlah Cagar Budaya yang Lestari

Sasaran dan Indikator Sasaran

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 (1) (2) (3)

4. Lestarinya Seni Budaya dan Cagar Budaya

4.1 Jumlah Seni Budaya yang Aktif 43 grup seni

47 grup seni

56 grup seni

(45)

2-45

Indikator kinerja utama jumlah seni budaya yang aktif diperoleh dari menghitung jumlah grup seni budaya yang aktif dimana grup seni tersebut telah mengurus kartu induk kesenian.

Daftar Grup Seni yang Aktif di Kota Mojokerto

No Nama Grup Seni Alamat Kegiatan Nama Pengurus

1 BREWOK'S LINGK MERI RT 04 RW 03

KELURAHAN MERI ELEKTON HADI WIYONO 2 ANGKLUNG ROMUSHA LINK.BALONGCOK RT. 01 RW. 01 ANGKLUNG BAMBANG WULYONO 3 KARYA BUDAYA SUROMULANG BARAT

11/15 LUDRUK EKO EDY S

4 BARU BUDI KEDUNGTURI

GN.GEDANGAN LUDRUK

ISBANDI WIBOWO

5 NGESTI LARAS JL EMPUNALA NO 451

WAYANG KULIT/DALAN G MALKAN CAHYO PITOYO 6 LIDHE ART FORUM INDONESIA JL BENTENG PANCASILA NO 62 SANGGAR

SENI BAGUS YUWONO

7 ASMORODHANA BANJAR ANYAR I/35 SANGGAR TARI

DANI SETYO SUSANTI 8 YOVANDA JL TAMAN SISWO NO 16 SANGGAR

TARI MUNAIMAH

9 DEWANTARA JL TAMAN SISWO 30

SANGGAR SENI PERTUNJUKA N DRS. SURADIYANA M.PD

10 DEWANTARA JL TAMAN SISWO 30 SANGGAR SENI TARI

DRS. SURAMYANA

M.PD 11 BG MZ NYONK MERI DUKUHAN NO 578

KELURAHAN MERI SANGGAR TARI NYONG LARUNGA 12 PANGGUNG

CAMPURSARI GN.GEDANGAN CAMPURSARI

ISBANDI WIBOWO 13 WULAN CONDRO

WIDA PERUM GRIYA IJEN CAMPURSARI

YANI WULANDARI 14 ISBANDIAH

MUSIK JL RIANTO 13 A CAMPURSARI ISBANDIAH 15 WIDODO JOYO

BINANGUN BALONGSARI V/7 REOG MINI SUYONO

16 WIJAYA KUSUMA GRIYA PERMATA MERI

Gambar

Tabel berikut ini merupakan pemaparan capaian kinerja pada indeks IKLHD  Kota Mojokerto:

Referensi

Dokumen terkait

Diana  Karitas  dan  Fransiska,  2017.  Panas  dan  Perpindahannya  Jakarta:  Penerbit  Pusat  Perbukuan  Balitbang  Kementerian  Pendidikan  dan  Kebudayaan 

- Variabel bebas : asupan gizi dan aktifitas fisik - Variabel tergantung : status gizi Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Ada

kan Savaşından bir süre önce Kâmil Paşa Kabinesinde Harbiye Nazırı olan Nazım Paşa da, Tosunpaşazade Mustafa Paşanın yakın dostu olduğu için, onu kendi yanına emir

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2009 tentang Penggunaan

Tembakau Mengapa Sulit Menyusun dan Menerapkan Undang-undang/Peraturan yang Berkaitan dengan Tembakau (integritas dan kapasitas Kepemimpinan dalam penyusunan dan.

Peristiwa pembiasan menyebabkan adanya penyimpangan arah cahaya dan pada prisma akan mengalami dispersi cahaya, karena n bervariasi dengan

TAHUN 2021 KEPALA TATA USAHA WAKIL DEKAN I WAKIL DEKAN II PRODI PETERNAKAN KASUBAG AKADEMIK KASUBAG MAWA KASUBAG KEUPEG KASUBAG PERLENGKAPAN KALAB KIMIA PAKAN KALAB

Data rasio konversi pakan (FCR) diambil berdasarkan informasi data sekunder yang berasal dari data log book panen untuk mendapatkan variabel data produksi udang dan