• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Bisnis Internasional BAB 2 Dan BAB 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ringkasan Bisnis Internasional BAB 2 Dan BAB 3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Perdagangan Internasional

Untuk memasok kebutuhan pasar-pasar luar negeri dapat dilakunkan dengan mengekspor ke dan memproduksi barang di pasar-pasar itu. Peningkatan ekspor dunia dalam kurun waktu 31 tahun menunjukkan bahwa peluang untuk meningkatkan penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhan yang dapat dijalankan.

Arah perdagangan internasional antara lain:

1. Ekspor dari negara industri ke negara berkembang dengan imbalan bahan mentah; 2. Ekspor dari negara berkembang ke negara maju; dan

3. Ekspor dari perekonomian maju mengarah ke negara industri.

Arah perdagangan dapat berubah sewaktu-waktu di antara negara-negara atau kawasan-kawasan di dunia. Perkembangan persetujuan perdagangan regional yang meluas/menyusut dapat mengubah tingkat dan proporsi aliran perdagangan di dalam dan antarkawasan secara cukup besar.

Perlu adanya pemusatan perhatian pada mitra-mitra dagang utama karena dengan melakukan kegiatan itu kita dapat memperoleh keuntungan antara lain:

1. Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan;

2. Peraturan-peraturan ekspor dan impor bukanlah sesuatu yang sukar diatasi; 3. Tidak akan ada penolakan budaya untuk membeli barang-barang dari negara itu; 4. Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada;

5. Pihak-pihak saluarn impor (pedagang, bank, pialang pabean) telah berpengalaman dalam menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir;

6. Devisa untuk membayar ekspor tersedia; dan

7. Pemerintah dari mitra dagang mungkin menekan importer untuk membeli dari negar-negara yang merupakan pelanggan utama ekspor negara itu.

(2)

1. Investasi portofolio, ialah pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba atas dana yang ditanamkan. Meskipun para investor portofolio tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham obligasi dari negara-negara lain. Investasi luar negeri besar jumlahnya dan akan terus tumbuh dengan semakin banyak perusahaan-perusahaan internasional mengeluarkan obligasi dan kekayaan mereka di bursa luar negeri; dan

2. Investasi langsung luar negeri, ialah investasi dimana investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain mendapatkan laba atas uang mereka. Untuk mengetahui tingkat investasi kita dapat mencari informasi langsung dari tempat-tempat yang melakukannya. Informasi ini digunakan oleh manajer dan pemerintah untuk dianalogikan dengan apa yang seharusnya dicari dalam analisis perdagangan internasional. Apabila suatu negara terus menerus menerima investasi asing yang cukup besar, iklim investasinya pasti menguntungkan. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan politis lingkungan luar negeri relatif menarik dan peluang untuk memperoleh laba lebih besar.

Perbedaan antara investasi portofolio dan investasi langsung luar negeri mulai kabur dengan semakin besarnya ukuran dan jumlah merger akuisisi dan aliansi internasional.

Secara historis investasi langsung luar negeri mengikuti perdagangan luar negeri. Karena perdagangan luar negeri lebih kecil biaya dan resikonya. Selain itu manajemen dapat memperluas bisnisnya sedikit demi sedikit daripada melalui investasi dan ukuran pasar yang jauh lebih besar dari yang diperlukan oleh suatu fasilitas produk luar negeri. Umumnya perusahaan menggunakan agen-agen domestik/luar negeri untuk mengekspor.

Dengan meningkatnya volume ekspor, perusahaan membentuk departemen ekspor dan menggaji wakil-wakil penjualan untuk tinggal di pasar luar negeri. Perusahaan bahkan akan mendirikan perusahaan penjualannya sendiri untuk mengimpor atas namanya sendiri.

Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari pemerintah telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mendunia. Produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan perusahaan internasional menyebarkan kegiatan-kegiatan system produksi mereka ke lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber-sumber yang tersedia. Mereka memadukan keseluruhan proses produksi baik secara regional maupun global.

(3)

Untuk memasuki pasar baru, para manajer menemukan bahwa:

1. Pasar dengan PDB per kapita dan pertumbuhan penduduk yang meningkat merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka. namun diperlukan kehatian-hatian menarik kesimpulan bila PDB dijadikan dasarnya. Karena sistem statistik di negara berkembang tidak cukup baik keandalan datanya;

2. Perekonomian beberapa negara yang tidak melakukan bisnis sedang tumbuh dengan tingkat yang relatif cepat daripada perekonomian pasar mereka sendiri; dan

3. Komunikasi yang baik dapat mendukung pembukaan pasar baru. Kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan pelanggan dan bawahan memberikan kepercayaan [kepada manajer] akan kemampuan mengontrol operasi-operasi luar negeri.

Perusahaan membuka pasar luar negeri untuk melindungi pasar dalam negerinya. Perusahan-perusahaan internasional akan mendirikan operasinya di tempat pelanggan-pelanggan utamanya berada. Hal ini dilakukan untuk mencegah pesaing memperoleh akses kepada para pelanggan itu. Adakalanya perusahaan akan mendirikan operasi di negara asal pesaing utamanya. Ini terjadi supaya pesaingnya sibuk mempertahankan pasar domestiknya sehingga pesaingnya hanya memiliki sedikit tenaga untuk bersaing di pasar luar negeri. Perusahaan juga akan membuka pasar di luar negeri ketika menghadapi persaingan dengan barang-barang impor yang harganya rendah. Dengan memindahkan fasilitas produksi ke negara pesaing perusahaan dapat menikamti keunggulan-keunggulan [upah, biaya, bahan mentah yang murah].

Untuk memasok pasar luar negeri dapat dilakukan dengan:

1. Mengekspor secara langsung atau secara tidak langsung ke pasar luar negeri. Mengekspor secara langsung dilakukan perusahaan dengan menugaskan seseorang [manajer penjualan] untuk menangani ekspor. Mengekspor secara tidak langsung dilakukan melalui eksportir di negara tujuan.

(4)

2. Memproduksinya.

Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses produksi ada 5 alternatif yang tersedia, yaitu:

a. Anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan; b. Usaha patungan;

c. Perjanjian lisensi; d. Waralaba; dan e. Kontrak manufaktur.

Strategi Global/Multidomestik.

Perubahan-perubahan yang mempengaruhi perdagangan dan investasi luar negeri, yaitu: 1. Pemerintah telah membebaskan aliran modal, teknologi, manusia dan barang; dan 2. Peningkatan teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk

mengarahkan kegiatan perusahaan di berbagai kawasan dari jarak jauh.

Persaingan global yang meningkat akan mendorong manajemen membuka pasar-pasar baru baik dengan mengambil bagian pasar [market share] dari para peaing maupun pergi ke pasar-pasar dimana terdapat persaingan yang lebih sedikit.

Manajemen dapat melakukan globalisasi [standardisasi] melalui dimensi: 1. Produk;

2. Pasar; 3. Promosi;

4. Memberi nilai tambah kepada produk; 5. Strategi kompetitif;

6. Penggunaan personel bukan dari negara asal; dan 7. Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan.

(5)

Ketika perusahaan melakukan kegiatan ekspor diperlukan saluran distribusi. Distribusi ini dapat dilakukan oleh pihak-pihak saluran distribusi internasional.

1. Bagi perusahaan yang melakukan ekpor tidak langsung dapat melalui:

 Agen ekspor pabrikan yang bertindak sebagai wakil internasional untuk berbagai pabrikan domestik yang tidak bersaing satu sama lain,þ perusahaan pengelola ekspor (export management company) bertindak sebagai departemen ekspor untuk beberapa pabrikan yang tidak bersaing satu sama lain;

 Perusahaan dagang internasional (international trading companya) yang bertindak sebagai agen untuk beberapa perusahaan dan pedagang besar lainnya;

 Agen komisi ekspor (export commission agent) mewakili pembeli di luar negeri;

 Pedagang ekspor membeli produk secara langsung dari pabrikan kemudian menjual, membuat faktur dan mengirimnya atas nama mereka sendiri sehingga para pelanggan di luar negeri tidak berurusan langsung dengan pabrikan;

 Bekportir Piggyback/Mother Hen adalah pabrikan internasional yang mapan yang menjual produk dari perusahaan lain di pasar luar negeri bersama-sama dengan milik mereka;

 Webb-Pomerene Association adalah organisasi perusahaan yang saling bersaing namun sudah bekerja sama dengan tujuan hanya untuk perdagangan ekspor;

 Pemakai luar negeri yang besar, seperti perusahaan pertambangan, minyak dan konstruksi internasional membeli untuk penggunaan mereka sendiri di luar negeri. Bagian pembelian membeli untuk memenuhi kebutuhan cabang-cabang mereka di luar negeri; dan

 Para penduduk yang membeli dari ekspor (export resident buyers) yang intinya melaksanakan fungsi yang sama seperti agen komisi ekspor.

(6)

2. Bagi perusahaan yang melakukan ekspornya sendiri/ekspor langsung dapat melalui:

 Agen pabrikan atau agen dagang (manufactures agent) yaitu penduduk negara yang sedang melaksanakan bisnis untuk perusahaan itu. Mereka mewakili berbagai penyalur di luar negeri yang tidak bersaing dan mereka menerima pesanan atas nama perusahaan itu;

 Para distributor (distributors) atau imporir perdagangan besar adalah pedagang mandiri yang membeli atas tanggung jawab mereka sendiri;

 Pengecer (retailers), khususnya produk konsumen yang memerlukan layanan purna jual seringkali merupakan importer langsung; dan

 Perusahaan-perusahaan dagang (trading companies) yaitu perusahaan yang mengembangkan perdagangan internasional dan bertindak sebagai perantara antara para pembeli di luar negeri dan sebaliknya dengan para penjual domestik.

3. Perusahaan yang memproduksi di pasar setempat dapat melalui saluran distribusi lokal.

(7)

Teori Ekonomi Bisnis Internasional

Merkantilisme

Merkantilisme suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa:

1. Kemakmuran sebuah negara bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas; dan

2. Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijakan pemerintah hendaknya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.

Merkantilisme, falsafah ekonomi yang diserang Smith, menganut pendirian bahwa adalah penting bagi kesejahteraan sebuah negara untuk mengakumulasi persediaan logam-logam berharga. Hal ini, dalam pandangan penganut merkantilisme, merupakan satu-satunya sumber kesejahteraan.

Karena Inggris tidak memiliki pertambangan, par amerkantilis cenderung ke perdagangan internasional untuk memasok emas dan perak. Pemerintah membuat kebijakan ekonomi yang mempromosikan ekspor dan mengurangi impor, mengakibatkan surplus perdagangan yang harus dibayar dengan emas dan perak. Larangan-larangan impor seperti bea masuk mengurangi impor, sementara subsidi pemerintah kepada eksportir meningkatkan ekspor. Tindakan-tindakan ini meciptakan surplus perdagangan.

Sebuah contoh merkantilisme moderen yang dewasa ini disebut nasionalisme ekonomi oleh sebagian orang, adalah kebijakan industri yang berdasarkan intervensi negara yang sangat kuat yang dibuat oleh orang-orang sosialis di Prancis. Mereka menasionalisasikan industri-industri kunci dan bank-bank penting agar dapat menggunakan kekuatan/kekuasaan negara baik sebagai pemegang saham dan penyandang dana maupun pelanggan dan pemasar untuk merevitalisasi basis industri negara itu. Dengan hampir sepertiga kapasitas produktif Prancis dan 70 persen dari kapabilitas elektronik teknologi tingginya di tangan pemerintah, kekuasaannya mendekati tingkat intervensi negara pada abad ke 17.

(8)

Adam Smith menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan pasar, bukan pengendalian pemerintah, yang seharusnya menentukan arah, volume dan komposisi perdagangan internasional. Dia berasalan bahwa dalam perdagangan yang bebas dan tidak diregulasi, masing-masing negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya dengan lebih efisien (memiliki suatu keunggulan absolute, baik alamiah maupun yang diperoleh).

Sebagian barang-barang tersebut akan diekspor untuk membayar impor barang-barang yang dapat diproduksi lebih efisien di tempat lain. Smith menunjukkan dengan contoh mengenai keunggulan absolute bahwa kedua negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan.

Teori Keunggulan Komparatif

Pada tahun 1817 Ricardo memperlihatkan bahwa meskipun sebuah bangsa memegang keunggulan absolit dalam produksi dua barang, kedua negara masih dapat berdagang dengan keunggulan bagi masing-masing sepanjang bangsa yang kurang efisien, tingkat kekurang efisienannya tidak sama dalam memproduksi kedua barang tersebut.

Teori Faktor Endowment oleh Heckscher – Ohlin

Teori Heckscher – Ohlin, menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan internasional dan interregional dalam biaya produksi timbul karena perbedaan-perbedaan dalam pasokan faktor-faktor produksi. Barang-barang yang memerlukan sejumlah dalam pasokan faktor-faktor-faktor-faktor produksi. Barang-barang yang memerlukan sejumlah besar faktor yang berlimpah, jadi lebih murah akan memperendah biaya produksi, sehingga memungkinkan untuk dijual lebih murah di pasar-pasar internasional.

Sebagai contoh, Cina yang relatif memiliki pendukung yang lebih baik dalam tenaga kerja dibanding belanda, harus berkonsentrasi pada produksi barang-barang yang pada tenaga kerja, belanda, dengan modal yang relatif lebih banyak daripada tenaga kerja, seharusnya menspesialisasikan diri dalam produk-produk yang padat modal. Ketika kedua negara ini berdagang, masing-masing akan memperoleh barang-barang yang memerlukan sejumlah besar

(9)

faktor produyksi yang relatif langka dengan harga yang lebih rendah, dan keduanya akan memperoleh keuntungan dari transaksi itu.

Paradoks Leontief

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1953 oleh ahli ekonomi Wassily Leonatied mempersoalkan manfaat teori Heckscher-Ohlin sebagai peramal arah perdagangan. Studi itu, yang dikenal sebagai Leontief Paradox, menemukan bahwa Amerika Serikat, salah satu diantara negara-negara yang paling padat modal di dunia, mengekspor produk-produk yang padat tenaga kerja. Para ahli ekonomi berspekulasi bahwa hal ini timbul karena Amerika Serikat mengekspor produk-produk padat teknologi yang diproduksi oleh tenaga kerja yang sangat trampil yang memerlukan investasi modal besar untuk mendidik dan melatih serta mengimpor barang-barang yang dibuat dengan teknologi dewasa yang memerlukan proses produksi missal yang padat modal oleh tenaga kerja yang tidak terdidik.

Perbedaan Selera

Hal itu karena adanya sisi permintaan yang selalu sulit untuk berhubungan dengan teori ekonomi dan yang begitu jauh telah kita abaikan, perbedaan-perbedaan dalam rasa/selera. Orang-orang bisnis tidak dapat mengabaikan perbedaan ini, yang memungkinkan perdagangan mengalir dalam arah yang sama sekali berlawanan dengan yang diramalkan oleh teori keunggulan kompratif dari negara-negara biaya tinggi ke sampai rendah.

Prancis menjual kepada Amerika Serikat anggur, kosmetik, pakaian dan bahkan air minum, yang semuanya diproduksi di sini dan pada umumnya dijual dengan harga yang lebih rendah. Jerman dan Italia mengirim Porche dan maserati ke salah satu prosen mobil terbesar di dunia. Amerika Serikat membeli barang-barang ini tidak hanya atas dasar harga, yaitu variabel independen yang diterapkan dalam teori yang telah kita bahas, tetapi juga karena perbedaan preferensi selera.

(10)

Pengaruh Kurs

Beras ke Jepang dan mobil ke Amerika Serikat akan merupakan arah perdagangan sepanjang kurs tetap dalam kisaran sekitar $1 = 250 yen. Tetapi jika dolar menguat menjadi $1 = 750 yen, maka beras Amerika akan sama harganya dalam yen dengan beras Jepang, dan impor akan berhenti. Di pihak lain, seandainya dolar melemah menjadi $1 = 125 yen, maka mobil Jepang akan berharga $5.000 bagi para pedagang Amerika, dan mereka akan memiliki alasan yang lemah untuk mengimpor.

Daur Hidup Produk Internasional

1. Ekspor AS.

Karena Amerika Serikat memiliki penduduk dengan konsumen berpenghasilan tinggi terbesar di dunia, persaingan untuk memperoleh dukungan mereka sangat intensif. Karenanya para pabrikan didorong untuk secara terus menerus mencari cara yang lebih baik guna memuaskan kebutuhan konsumennya.

2. Produksi luar negeri dimulai.

Para konsumen luar negeri, utamanya di negara-negara maju, memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk membeli produk yang sama. Volume ekspor tumbuh dan menjadi cukup besar untuk mendukung produksi lokal. Apabila inovatornya adalah perusahaan multinasional, maka ia akan mengirim ke anak-anak perusahaannya informasi mengenai produk baru dengan penjelasan yang lengkap tentang bagaimana memproduksinya.

3. Persaingan luar negeri dalam pasar ekspor.

Kemudian, begitu pabrikan luar negeri mulai memperoleh pengalaman dalam pemasaran dan produksi, biaya-biaya mereka akan turun. Kejenuhan pasar lokal akan menyebabkan mereka mencari para pembeli lain tempat.

(11)

4. Persaingan impor di Amerika Serikat.

Apabila penjualan domestik dan ekspor memungkinkan para produsen luar negeri memperoleh skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan Amerika, mereka dapat mencapai suatu titik dimana mereka dapat bersaing dalam kualitas dan menjual lebih murah daripada perusahaan Amerika di pasar Amerika.

Sebuah teori yang menjelaskan mengapa suatu produk yang mula-mula sebagai ekspor sebuah negara akhirnya menjdi impornya.

Beberapa Penjelasan yang Lebih Baru untuk Arah Perdagangan

Skala Ekonomi dan Kurva Pengalaman

Pada tahun 1920-an, para ahli ekonomi mulai mempertimbangkan fakta bahwa kebanyakan industri memperoleh keuntungan dari skala ekonomi (economies of scale), yaitu, dengan semakin besarnya pabrik dan meningkatnya keluiaran, biaya produksi per unit menurun.

Teori Penggerak Pertama (First Moves Theory)

Sebagian ahli teori manajemen menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang pertama menorobos pasar (penggeak pertama) akan segera mendominasinya. Sebagai hasil dari bagian pasar yang besar akan memungkinkan mereka memperoleh manfaat skala ekonomi yang disebutkan pada bagian sebelumnya.

Sebuah studi yang meliputi kisaran industri yang luas menunjukkan bahwa para penggerak pertama memegang 30 persen bagian pasar (market share) dibandingkan dengan hanya 13 persen untuk pengikut selanjutnya. Sebuah temuan lain yaitu 70 persen pemimpin di pasar-pasar yang ada sekarang adalah para penggerak pertama.

Teori Linder Mengenai Permintaan yang Tumpang Tindih

Ahli ekonomi Swedia lainnya, Stefan Linder, mengenali bahwa meskipun teori orientasi permintaan Heckscher Ohlin yang bergantung pada faktor pendukung cukup memadai untuk meneangkan perdagangan internasional dalam produk-produk primer, namun diperlukan suatu penjelasan lain untuk perdagangan barang-barang manufaktur. Teori orientasi permintaannya me

(12)

nyatakan bahwa selera konsumen sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, dan karenanya tingkat pendapatan per kapita suatu bangsa menentukan jenis barang-barang yang akan dimintanya.

Keunggulan Kompetitif Bangsa-bangsa dari Porter

Michel Porter, seorang professor ilmu ekonomi Harvard, menelaah 100 perusahaan di 10 negara maju untuk mempelajari keunggulan sebuah bangsa dalam suatu industri yang dapat dijelaskan secara lebih memadai dengan variabel-variabel selain faktor-faktor produksi yang merupakan dasar teori-teori keunggulan komparatif dari Heckscher Ohlin.

Teori Porter menyatakan bahwa empat jenis variabel akan mempunyai dampak atas kemampuan perusahaan-perusahaan lokal di suatu negara untuk menggunakan sumber-sumber negara itu guna memperoleh keunggulan komparatif.

1. Kondisi-kondisi permintaan, sifat dasar dari pemerintaan domestik.

Apabila para pelanggan sebuah perusahaan mempunyai permintaan, perusahaan akan berusah memproduksi produk-produk yang berkualitas tinggi dan inovatif dan dalam melakukan hal itu akan memperoleh keunggulan kompetitif atas perusahaan-perusahaan yang berada di tempat dimana tekanan domestik lebih kecil.

2. Kondisi-kondisi faktor level dan komposisi faktor produksi.

Porter membedakan antara faktor-faktor dasar (teori Hecksher Ohlin) dan faktor—faktor lanjutan (infra struktur sebuah negara). Kekurangan sumber daya alam telah menyebabkan bangsa-bangsa melakukan investasi dalam penciptaan faktor-faktor lanjutan, seperti pendidikan angkatan kerjanya, pelabuhan bebas dan system komunikasi maju, untuk memungkinkan industri-industri mereka bersaing secaa global.

3. Industri-industri terkait dan pendukung, para pemasok dan jasa dukungan industri. Selama berpuluh-puluh tahun, perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri dengan para penyedianya, penyedia bagi penyedia dan seterusnya,

(13)

cenderung membentuk sebuah kelompok di lokasi tertentu, sering kali tanpa alasan yang jelas.

4. Strategi, struktur dan persaingan, perluasan persaingan domestik.

Adanya hambatan-hambatan untuk masuk, serta organisasi dan gaya manajemen perusahaan. Porter mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami persaingan berat di pasar-pasar domestiknya secara konstan akan meningkatkan efisiensinya, yang membuat mereka lebih kompetitif secara internasional.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dengan cara pengolahan terhadap data yang diperoleh dari sekolah dan dilakukan analisis data secara deskriptif

Berdasarkan hasil tersebut, maka terlihat efektivitas dari alokasi dana APBD yang disalurkan oleh pemerintah Kabupaten Bogor untuk alokasi dana operasional dan belanja modal

Hasil menunjukkan bahwa perlakuan perendaman larva dalam larutan tiroksin dan kejutan salinitas 20 ppt dapat meningkatkan perkembangan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup

Menurut Meyer dan Allen (1991, dalam Soekidjan, 2009), komitmen dapat juga berarti penerimaan yang kuat individu terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan individu

Para calon imam yang memiliki perbedaan latar belakang justru menjadi unsur penting terjadinya persahabatan di antara mereka karena persahabatan justru terjadi di antara mereka

Untuk meningkatkan effisiensi dan efektifitas pembelajaran IPBA melalui teleskop, dirancang perangkat sistem jaringan akuisisi astronomi yang menyambungkan komputer

Pada ulangan matematika, diketahui nilai rata -rata kelas adalah 58, Jika rata-rata nilai matematika untuk siswa prianya adalah 65, sedangkan untuk siswa wanita

“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahawa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mereka mendengar hal itu hati