• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Pada industri manufacture, sebuah proses yang berjalan dari penyediaan

material, proses produksi, penyimpanan sampai dengan delivery atau distribusi

kepada customer, harus dipandang sebagai peningkatan yang berkesinambungan.

Faktor yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan dan bahkan

meningkatkan kinerja dari proses penyediaan material, proses produksi,

penyimpanan, dan distribusi ini mampu menjawab tantangan pasar yang semakin

berkembang .

Perusahaan semen instant ini sebagai produsen bahan bangunan yang

disebut mortar, menawarkan ke customer nya dengan lebih dari 40 tipe produk

mortar untuk mengakomodasi keinginan dan kebutuhan customer nya, yaitu :

kontraktor high risk building (hotel, apartment, gedung perkantoran, mall),

kontraktor residential dan industrial (proyek perumahan dan industri) serta

retailer (distributor bahan bangunan, super market bahan bangunan, dan

toko-toko bahan bangunan). Pelayanan yang cepat, tepat waktu,dan kualitas produk

yang sesuai dengan keinginan customer adalah sebuah prioritas yang harus

dikedepankan oleh perusahaan untuk kepuasan customer. Faktor–faktor yang

mengemuka dari customer mortar sesuai dengan karakteristik customer adalah :

customer service level (CSL) dan on time delivery (OTD) dengan mutu produk

yang handal, yang jika dijabarkan dalam operation strategic theory (Schroeder,

(2)

Kelima elemen tersebut menjadi hal yang sangat penting dan layak untuk

diangkat dalam penelitian ini. Mengingat kondisi supply raw material (pasir dan

kapur) yang sangat bergantung dengan kondisi alam seperti hujan dan banjir,

kondisi kualitas raw material yang sulit diprediksi karena faktor alam (gradasi

butiran, kadar air, kadar lumpur, warna), sehingga akan berpengaruh terhadap

penurunan kapasitas produksi. Tingkat kemacetan lalu lintas yang berdampak

langsung terhadap kemampuan supply atau delivery ke customer dengan tepat

waktu, schedule delivery yang cepat berubah, kebijakan lalu lintas terhadap

larangan melewati jalan tertentu di jam-jam tertentu. Faktor-faktor internal juga

banyak berpengaruh dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi tuntutan

customer antara lain: fariasi produk yang cukup banyak menyebabkan banyaknya breakdown time dalam proses produksi, kapasitas gudang bahan baku dan barang

jadi, akan menyulitkan dalam penyesuaian flexibilitas keinginan customer.

Dalam penelitian ini, dapat dilihat data penurunan performance dari

customer order yang sangat serius untuk diadakan pemecahan masalahnya segera

demi kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Penurunan performa dari customer

order disebabkan karena penurunan performa customer service level (CSL).

Penurunan loss order (CO) linier seiring dengan penurunan customer service level

(CSL), dimana dijelaskan hubungan tersebut bahwa loss order merupakan order

yang tidak terkirim akibat dari angka customer service level yang menurun,

sehingga nilai dari customer service level yang tidak tercapai tersebut merupakan

dapat loss order. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1. Data Customer

(3)

Tabel 1.1. Data Customer Service Level

ITEM 2013 2014

Agt Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Target CSL (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Pencapaian CSL (%) 99 98 97 98 95 89 88 85 85 87 85 84 80

Loss CO (%) 1 2 3 2 5 11 12 14 15 13 15 16 20

Sumber : Data Bulanan Depertemen SCM Perusahaan Semen Instant , 2014

Dari table 1.1 di atas, terdapat adanya hubungan antara makin menurunnya

CSL (Customer Service Level) dengan meningkatnya Loss (kehilangan) CO (Customer Order). Hal ini dapat dijelaskan bahwa: CSL (Customer Service Level)

adalah perbandingan antara jumlah CO (Customer Order) yang masuk

dibandingkan dengan CO (Customer Order) yang terkirim. Sehingga saat CSL

(Customer Service Level) menurun berarti makin banyak CO (Customer Order)

yang tidak dapat terkirim, maka bisa dikatakan akan terjadi peningkatan loss CO

(Customer Order), seperti ditunjukkan pada Grafik 1.1. Grafik Penurunan customer service level dan kenaikan loss order dibawah ini .

Grafik 1.1. Grafik Penurunan Customer Service Level dan Kenaikan Loss Order

(4)

Dari Grafik 1.1. diatas terlihat bahwa customer service level (CSL) dari

bulan Agustus 2013 sampai bulan Agustus 2014 kecenderungannya terus

menurun, demikian juga loss order yang kecenderungan semakin naik dari bulan

Agustus 2013 sampai bulan Agustus 2014. Seperti yang telah disampaikan pada

alinea awal, bahwa selain customer service level, ada faktor lainnya yang perlu

disampikan data pendukungnya, yaitu: OTD (On Time Delivery), dimana toleransi

yang diperkenankan adalah maksimal 2 hari sejak perintah kirim diterbitkan. Data

tersebut seperti ditunjukkan pada Tabel 1.2. Tabel On Time Delivery dibawah ini .

Tabel 1.2. Tabel On Time Delivery

ITEM 2013 2014

Agt Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt

0 s/d 2 hari (%) 80 80 70 65 63 60 55 55 55 50 50 50 48

3 s/d 5 hari (%) 10 5 10 5 12 30 30 40 30 40 35 30 23

>5 hari (%) 10 15 20 30 25 10 15 5 15 10 15 20 29

Sumber : Data Bulanan Depertemen SCM Perusahaan Semen Instant ,2014

Dan kasus yang terjadi adalah adanya penurunan kinerja delivery

ditunjukkan dengan makin meningkatnya waktu pengiriman yang lebih dari 2 hari

dan menurunnya waktu pengiriman yang sesuai toleransi yaitu maksimal 2 hari.

Penurunan performa delivery dibawah ini, dimana dari grafik terlihat bahwa

performa pengiriman yang sesuai standart yaitu 0 sampai 2 hari semakin menurun,

sementara waktu pengiriman yang lebih dari 5 hari semakin meningkat. Hal ini

merupakan penurunan kinerja delivery yang harus segera disikapi oleh

(5)

diperjelas melalui sebuah grafik seperti yang dijabarkan pada Grafik 1.2.

Penurunan Performa Delivery.

Grafik 1.2. Penurunan Performa Delivery Sumber: Analisa Data Departemen SCM Perusahaan Semen Instant , 2014

Data dari departemen SCM menunjukkan penurunan kinerja dari delivery

yang secara mata rantai disebabkan oleh melemahnya fungsi rantai kegiatan

sebelumnya, berdasarkan data sekunder dari laporan bulanan departemen SCM

yang dimulai bulan April 2013 sampai bulan Maret 2014, yaitu: kapasitas

produksi yang semakin menurun, ketersediaan stock raw material yang juga

menurun dibawah angka buffer yang ditetapkan, dan kualitas raw material yang

dibawah standart kualitas yang ditetapkan. Strategi yang mengkhususkan

mengenai delivery system untuk pencapaian performa delivery kepada customer,

seperti halnya yang pernah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, oleh

Corbett and Quarter (1993), Rodrigues, et al (2007). Data performance produksi ,

avarage buffer stock dan quality dapat dilihat pada Grafik 1.3. Grafik Performance Produksi, Stock dan Kualitas Raw Material berikut :

(6)

Grafik 1.3. Grafik Performance Produksi, Stock dan Kualitas Raw Material Sumber: Analisa Data Departement SCM Perusahaan Semen Instant , 2014

Penurunan hasil produksi sangat dipengaruhi oleh menurunnya kualitas

pasir dan kapur serta ketersediaan buffer raw material (pasir dan kapur).

Penurunan performa objective perusahaan seperti yang disampaikan pada paragraf

sebelumnya, perlu disikapi oleh perusahaan melalui beberapa strategi dalam

bidang supply chain management dengan tepat melalui analisa secara menyeluruh

terhadap komponen-komponen yang terkait dalam kegiatan supply chain di

(7)

strategi membangun efektivitas hubungan antar bagian dari proses penyediaan

material, proses produksi hingga pengiriman, juga bagaimana melakukan

pendekatan mapping terhadap aktifitas supply chain seperti yang pernah

dilakukan oleh Cook et al (2010), Crook et al (2008), Thatte et al (2013), Gardner,

et al (2003), strategi mengatur supply dan demand material dan resiko terhadap

biaya ke ekonomisan nya Cook et al (2012), strategi yang berfokus pada

operational untuk mengoptimalkan kemampuan supplier dalam supply material

dan flexibilitas supplier, oleh: Van der Vaart et al (2011), strategi untuk meraih

flexibility, delivery, transport, cost dan logistik terhadap permintaan customer

yang juga berkaitan dengan strategi mengoptimalkan competitive advantages

perusahaan, Nowitzki (2012), Wen-Hsien (1999), Cousens, et al (2008), Closs, et

al (2005) dan Jo¨rn and Kopfer (2009).

Strategi yang mengkhususkan mengenai delivery system untuk pencapaian

performa delivery kepada customer, seperti halnya yang pernah dilakukan pada

penelitian-penelitian sebelumnya, oleh Corbett, and Quarter (1992), Chen1 and

Wu2 (2006), Jiafu Tang et al (2008).

Penelitian ini diharapkan akan menghailkan strategi supply chain yang

bisa menyelesaikan masalah merosotnya customer service level dan on time

delivery, dan hal ini sangat terkait dengan tuntutan customer .

1.2 Identifikasi , Rumuasan dan Batasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Perusahaan semen instant ini, saat ini sedang menghadapi kondisi yang

(8)

belakang masalah diatas, maka dapat di indentifikasi permasalahan tersebut sangat

berkaitan dengan performa kinerja supply chain , seperti :

1. Menurunnya performa CSL (Customer Service Level)

2. Menurunnya performa OTD (On Time Delivery)

3. Menurunnya pencapaian kapasitas produksi,

4. Ketersediaan buffer stock raw material yang selalu dibawah angka

standard buffer yang ditetapkan , serta

5. Kualitas raw material, yang semakin sulit memenuhi standar kualitas

yang ditentukan .

1.2.2. Rumusan Masalah

Dalam Industri bahan bangunan terutama industri mortar, dapat dijelaskan

istilah mortar adalah bahan bangunan yang dalam perkembangan dunia property

sudah menjadi andalan sebagai bahan bangunan pengganti dari system

konvensional, dimana dengan menggunakan mortar, banyak keunggulan yang

didapatkan oleh customer, antara lain: effisiensi waktu, biaya keseluruhan,

kualitas bangunan dan keamanan. Customer produk semen instant yang tentu saja

adalah kontraktor dan distribitur bahan bangunan beserta jaringan star outlet dan

toko – tokonya, sudah tentu mempunyai tuntutan yang tinggi, dikarenakan sifat

dari pekerjaan customer yang bergerak di bidang property, seperti: ketepatan

waktu pengiriman, fleksibilitas jenis produk yang diminta dan terhadap waktu

pengiriman, kualitas produk yang baik dan customer service yang handal .

(9)

1. Bagaimana kinerja supply chain management yang berlangsung di

perusahaan semen instant saat ini ?

2. Bagaimana strategi supply chain management yang lebih tepat untuk

dilaksanakan di perusahaan semen instant agar dapat memperbaiki

kinerjanya ?

1.2.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini , tidak membahas mengenai :

1. Kondisi yang berhubungan dengan pesaing atau kompetitor

2. Perbaikan performa kinerja supply chain bertujuan hanya pada

peningkatan performa.

3. Peningkatan performa tidak ditargetkan pada angka atau level tertentu .

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud

Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu management perusahaan

dalam mengembangkan model perbaikan kinerja dan penetapan strategi supply

chain management nya dalam menghadapi tantangan peningkatan kinerja

perusahaan .

1.3.2. Tujuan

Penelitian ini mempunyai tujuan :

1. Mengidentifikasi kinerja supply chain management di pabrik semen

(10)

2. Menetapkan strategi supply chain management yang paling tepat untuk

peningkatan kinerja perusahaan (speed, dependability, flexibility, quality

dan competitive cost).

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Manfaat dan kegunaan penelitian ini diharapkan :

1. Dapat memberikan solusi terbaik memalui terciptanya strategi supply

chain management yang berguna untuk meningkatkan kinerja supply chain secara keseluruhan terutama bagi perusahaan semen instant.

2. Mengidentifikasi proses-proses kunci pada supply chain management

yang mempengaruhi peningkatan kinerja supply chain, demikian juga

dengan kelemahan-kelemahan pada proses kunci supply chain,

sehingga parameter tersebut berguna untuk perbaikan

berkesinambungan kedepan nya .

3. Memperdalam pengetahuan bagi penulis dan peneliti lain tentang

strategy supply chain management untuk menjawab tantangan

Gambar

Tabel 1.1. Data Customer Service Level
Tabel 1.2. Tabel On Time Delivery
Grafik 1.2. Penurunan Performa Delivery
Grafik 1.3. Grafik Performance Produksi, Stock dan Kualitas Raw Material

Referensi

Dokumen terkait

Apabila perempuan dapat secara mandiri menggunakan tubuhnya untuk mempersepsi bahasa yang menyampaikan konsep pada masyarakat sosial, maka mereka dapat menghindar

1) Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan TAK dan akibatnya. Rasional : keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan. 2) Baringkan klie (

Metode pembelajaran di Sekolah Alam tidak terpatok dengan metode ceramah atau metode klasikal tetapi lebih banyak dengan metode bergerak, anak berkebutuhan khusus tidak

Nilai tersebut berada pada rentang 66-80% yang menunjukkan bahwa konsumen puas terhadap kinerja atribut kualitas pelayanan penjualan online blanjamart, tetapi nilai

Oleh kerana belum ada kajian yang dibuat_bagi topik ini maka langkah pertama adalah dengan melakukan kajian literatur yang mana dibahagikan kepada tiga bahagian utama

Guru yang mengetahui bagaimana cara mendidik setiap jenis kepribadian siswa dengan baik bisa membuat pembelajaran lebih efektif karena sesuai dengan keinginan siswa sehingga siswa

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta‟ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

Menurut Turner, pendekatan Emerson telah bergerak melampaui teori pertukaran konvensional sebagaimana dirumuskan Homans dan Blau, menuju model pertukaran baru