commit to user
i
SKRIPSI
KEPUASAN KERJA GURU DI PPMI ASSALAAM :
SEBUAH PENELITIAN TENTANG
PERBEDAAN-PERBEDAAN BIOGRAFIS
DISUSUN :
Nova Firnia Ilmawan
F1207569
MANAJEMEN NON REGULER
FAKULTAS EKONOMI
commit to user
ii
Abstract
Job Satisfaction Of The Teachers In Assalaam Islamic
Modern Boarding School : A Study Of Differencial Biografis
Nova Firnia Ilmawan F1207569
This study’s purpose is to examine the relathionship between the
biographical characteristics gender, age, years of experience, and teachers position and job satisfaction of teachers of Assalaam Islamic Modern Boarding School.
Survey data were collected from 118 teachers member from Assalaam Islamic Modern Boarding School, and Research Hypotesys were tested using Multiple of Regresioon Linear.
Age, gender and years experience have significant relationship with job satisfaction and position does not have significant relationship with job satisfaction.
The findings hold implications for Assalaam Islamic Modern Boarding School especially and for all education process for generally and for further
research regarding teacher aid’s.
This study include only teachers and investigate the job satisfaction with the biograpichal variable.
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
vi
MOTTO
LAKUKAN YANG TERBAIK
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Bapakku dan Ibuku tercinta,
Adik-adikku tercinta,
Bidadariku tercinta,
Keluarga besarku,
Guru-guruku,
Almameterku,
Sahabat-sahabatku,
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian skripsi dengan judul
KEPUASAN KERJA GURU DI PPMI ASSALAAM : SEBUAH PENELITIAN TENTANG PERBEDAAN-PERBEDAAN BIOGRAFIS ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu penyusunan skripsi ini:
1. Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Dr. Hunik Sri Runing, MSi selaku ketua program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Dr. Salamah Wahyuni, SU, selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan skripsi.
4. Pimpinan Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Sukoharjo
beserta seluruh staff dan karyawan yang telah mengijinkan dan
commit to user
ix
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan skripsi ini. untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. namun demikian,
karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Surakarta, 21 Desember 2012
Penulis
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. i
ABSTRACT……… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI……… iv
MOTTO……….. v
PERSEMBAHAN……….. vi
KATA PENGANTAR………. vii
DAFTAR ISI ………. ix
DAFTAR TABEL ………. xii
BAB I ………... 1
PENDAHULUAN ……… 1
A. LATAR BELAKANG ……… ………. 1
B. PERUMUSAN MASALAH ……… 8
C. TUJUAN PENELITIAN ………... 8
D. MANFAAT PENELITIAN ……….. 9
BAB II ………. 10
TINJAUN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ……… 10
A. KEPUASAN KERJA ……… 10
1) Definisi Kepuasan Kerja ………. 10
2) Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kepuasan Kerja ………… 11
commit to user
xi
1) Penelitian Tentang Jenis Kelamin, Umur dan Kepuasan Kerja .. 14
2) Penelitian Tentang Masa Kerja dan Kepuasan Kerja …………. 17
F. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL………... 31
A. DESKRIPSI KARAKTERISTIK BIOGRAFIS………... 38
B. DESKRIPSI KEPUASAN KERJA……. ………. 42
C. PENGOLAHAN DATA ………. 49
1) Uji Validitas ………. 49
2) Uji Realibilitas ……….. 51
3) Uji Multikolinearitas ……… 52
commit to user
xii
5) Uji Koefisien Determinasi ……… 53
6) Uji Hipotesis (Uji t) ……….. 54
7) Uji F ……….. 57
BAB V ……… 59
KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 59
A. KESIMPULAN ………... 59
B. SARAN ……… 60
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1 Kerangka Pemikiran……… 23
Tabel 1 Besar Sampel Krejcie dan Morgan ……… 28
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 39
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……….. 39
Tabel 4 karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ………. 41
Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Kerja …………. 42
Tabel 6 Tanggapan Kepuasan Responden Terhadap Pekerjaan Guru .. 43
Tabel 7 Tanggapan Kepuasan Responden Terhadap Tanggung Jawab Guru………. 44
Tabel 8 tanggapan Kepuasan Responden Terhadap Kondisi Kerja ….. 45
Tabel 9 Tanggapan Kepuasan Responden Terhadap Rekan Kerja …… 46
Tabel 10 Tanggapan Kepuasan responden Terhadap Pengawasan dan Pengarahan ……….. 47
Tabel 11 Tanggapan Kepuasan Responden Terhadap Kompensasi Kinerja. 48 Tabel 12 KMO dan Barltett’s Tes ……… 49
Tabel 13 Rotated Component Matrik ……… 50
Tabel 14 Hasil Uji Realibilitas ………... 51
Tabel 15 Koefisien Multikolinearitas ……….. 52
Tabel 16 One Sample Kolmogrov Smirnov Test ………. 53
Tabel 17 Model Summary (Uji R)……… 53
Tabel 18 Koefisien Uji t ………. 54
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
Abstract
Job Satisfaction Of The Teachers In Assalaam Islamic
Modern Boarding School : A Study Of Differencial Biografis
Nova Firnia Ilmawan F1207569
This study’s purpose is to examine the relathionship between the
biographical characteristics gender, age, years of experience, and teachers position and job satisfaction of teachers of Assalaam Islamic Modern Boarding School.
Survey data were collected from 118 teachers member from Assalaam Islamic Modern Boarding School, and Research Hypotesys were tested using Multiple of Regresioon Linear.
Age, gender and years experience have significant relationship with job satisfaction and position does not have significant relationship with job satisfaction.
The findings hold implications for Assalaam Islamic Modern Boarding School especially and for all education process for generally and for further
research regarding teacher aid’s.
This study include only teachers and investigate the job satisfaction with the biograpichal variable.
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga, apabila mereka
puas, maka mereka akan menghasilkan kinerja yang sesuai dengan harapan
organisasi. Melalui pengukuran kepuasan kerja organisasi akan mampu
menentukan prioritas perbaikan kualitas pelayanan produk seperti yang
diharapkan pelanggan dan dapat menggalang komitment dari semua lapisan
karyawan untuk terlibat dalam proses kepuasan pelanggan. (Hasibuan, 2005)
Menyadari hal tersebut banyak lembaga atau perusahaan berupaya
mencapai kepuasan kerja karyawan. Akhirnya banyak penelitian dilakukan
oleh para ahli, yang menghasilkan berbagai teori dan pengetahuan tentang
kepuasan kerja. Beberapa dari pendapat tersebut menyampaikan bahwasannya
kepuasan kerja adalah sebuah atribut penting yang organisasi inginkan untuk
karyawannya. Banyak dari penelitian didasarkan asumsi yang tersembunyi
bahwasannya kepuasan kerja adalah sebuah faktor yang potensial dari
ketidakhadiran, keluar masuknya karyawan, kelakuan pegawai sesuai dengan
aturan atau tidak sesuai aturan, dan juga faktor-faktor utama yang menjadi
pengaruh bagi kemampuan manajemen (Oshagbemi, 2003). Dalam
pendapatnya Oshagbemi menekankan kepuasan kerja pada pengaruh dan
dampak dari kepuasan kerja, yaitu ketidakhadiran karyawan, keluar masuknya
commit to user
2
sebagai akibat kepuasan atau ketidakpuasannya. Karyawan yang puas tentunya
akan melakukan hal-hal positif menganai ketidakhadiran, dan perilaku yang
lainnya dan sebaliknya karyawan yang tidak puas akan melakukan sisi-sisi
negatifnya seperti tidak menaati tata tertib peraturan sering absen dalam masuk
kerja dan lain-lain.
Salah satu pendapat tentang kepuasan kerja yang lain adalah tentang
dua garis besar faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, sebagaimana
kutipan pendapatnya sebagai berikut :
“Kepuasan kerja ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu : hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pekerjaan dan hubungan antara kepuasan dengan karakteristik seseorang”. (Staww, 1991:120).
Pendapat tersebut menyampaikan bahwasannya karakteristik pekerjaan
menjadi faktor penentu kepuasan karena seorang pekerja akan bekerja dan
melakukan banyak hal dalam pekerjaannya. Didalam pekerjaannya seseorang
akan berinteraksi dengan sesama karyawan dalam bidang yang sama atau
bidang yang lain, baik sesama karyawan ataupun antara atasan dan bawahan.
Mereka mengeluarkan kemampuan yang dimilikinya dalam bidangnya
masing-masing. Selain berinteraksi dengan sesama karyawan, seorang karyawan juga
akan menemui dan berinteraksi dengan berbagai hal yang berhubungan dengan
pekerjaannya, seperti kompensasi, tugas dan tanggung jawab. Semua hal itu
akan mempengaruhi kepuasan kerja dalam pekerjaannya tersebut. Selain faktor
karakteristik pekerjaan Staww (1991) juga menyampaikan bahwasannya
commit to user
3
karakteristik seseorang tersebut adalah karakteristik personal masing-masing
karyawan.
Apa yang disampaikan oleh Staww (1991) sejalan dengan hasil
penelitian lain, diantaranya adalah penelitian oleh Hezberg (1959) yang
menyatakan teori dua faktor, yang pertama adalah faktor-faktor alamiah yang
menyebabkan ketidakpuasan kerja seperti pengawasan, serikat pekerja,
peraturan dan prosedur, kemanan kerja, dan gaji yang diterima, yang mana
faktor-faktor tersebut memiliki karakter ekstrinsik dari desain kerja. Adapun
faktor yang kedua adalah faktor kepuasan kerja yang memiliki karakteristik
intrinsik dalam desain kerja yaitu motivator seperti prestasi, pengenalan hal-hal
baru, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab serta pelatihan dan pengembangan.
Penelitian lain dilakukan oleh Adams (1963) dan Vechio (1982) yang
mulai memasukkan unsur element personal dalam penelitian kepuasan kerja,
adapun elemen-elemen personal yang dimasukkannya adalah elemen luar
personal seperti gaji, pengenalan, kepuasan itu sendiri, pengambangan dan
kesempatan, dan juga elemen-elemen yang digunakan dari dalam oleh personal
seperti waktu, upaya, pengetahuan dan skil kemampuan. Sekilas penelitian
yang dilakukan oleh Adams (1963) dan Vecchio (1982) diatas hampir sama
dengan teori dua faktor dari Hezberg (1959) yaitu memuat dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja akan tetapi penelitian Adams (1963) dan
Vecchio (1982) mengemukakan sisi personalitas dan juga organisasional.
Para manajer menyadari betul tentang peran karakteristik seseorang
commit to user
4
dirancang dengan memasukkan sasaran sumberdaya manusia perusahaan
untuk membantu memberikan kepuasan kerja karyawan. Seiring berjalannya
waktu penelitian tentang kepuasan kerja karyawan mulai berkembang. Banyak
terdapat penelitian yang memasukkan unsur-unsur personal untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab kepuasan kerja karyawan. Dalam sebuah penelitian
tentang personality, motivation and job satisfaction, mengutip pendapat Staw
dan Rose (1985) yang menyatakan bahwasannya banyak penelitian tentang
kepuasan kerja dan motivasi yang hanya memfokuskan penelitian tersebut
hanya pada element-element organisasional atau prediktor-prediktor yang
situasional dan mengabaikan prediktor-prediktor dalam perbedaan-perbedaan
individual (personal). Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh O’Really (1980) ditemukan bahwasannya individual-individual memiliki cara yang
berbeda dalam merasakan kepuasan kerjanya bahkan jikalau pekerjaan dan
tugas yang harus mereka selesaikan sama dan tetap.
Dari berbagai paparan penelitian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwasannya beberapa perbedaan-perbedaan individual memiliki pengaruh
terhadap perilaku kerja seseorang. Dan seiring berkembangnya ilmu psikologi
manusia, karakteristik personal dikaitkan dengan dengan kepuasan kerja
seseorang menjadi topik yang semakin menarik untuk diteliti. Para manajer
pada lembaga juga semakin menyadari pentingnya sumberdaya manusia dalam
perusahaan. Sumberdaya manusia menjadi salah satu aset yang harus
dipertahankan dan dikembangkan dengan baik. Salah satu upaya tersebut
commit to user
5
Perhatian yang besar diberikan oleh para manajer dan pimpinan
lembaga terkait dengan kepuasan kerja karyawannya, dan hal tersebut tidak
terkecuali pada lembaga-lembaga pendidikan yang juga mempekerjakan
karyawan disana sebagai tenaga pengajar atau guru. Bahkan mengingat
pentingnya peran guru dan lembaga pendidikan sebagai sarana untuk
mempersiapkan generasi penerus, kepuasan kerja guru pada lembaga
pendidikan pun harus diperhatikan. Untuk itu, tidak hanya pada lembaga atau
perusahaan produksi, lembaga pendidikan yang didalamnya mempekerjakan
karyawan sebagai seorang guru pun akhirnya juga menyadari tuntutan untuk
memperhatikan kepentingan dan kepuasan guru sebagai karyawannya, karena
guru adalah karyawan disebuah lembaga dan sekaligus komponen pendidik
yang menentukan generasi dimasa yang akan datang. Sebagai karyawan dari
sebuah lembaga seorang guru juga memiliki perilaku dalam organisasi
pekerjaannya. Salah satu perilaku organisasi tersebut adalah kepuasan dalam
bekerja. Lembaga atau perusahaan tempat seorang guru bekerja haruslah
merespon dan menyadari tentang perilaku yang muncul dalam iklim kerja guru
pada lembaga yang bersangkutan, termasuk adalah bagaimana guru mencapai
kepuasan kerjanya, karena dengan kepuasan kerja dari seorang guru maka
lembaga tersebut akan mendapatkan produktivitas kerja yang maksimal dan
akan berdampak pada perkembangan pendidikan generasi penerus. Tidak
puasnya guru dalam bekerja tentunya akan berakibat fatal terhadap kualitas
commit to user
6
input pada calon karyawan untuk berbagai perusahaan dimasa yang akan
datang.
Berkenaan dengan hal tersebut, fenomena kepuasan kerja guru
penting untuk dijadikan perhatian dalam objek penelitian. Sebagaimana sebuah
pendapat dari hasil penelitian seorang peneliti De Nobile and Mc Cormick
(2008) yang meneliti tentang kepuasan kerja guru disebuah sekolah dengan
indikator perbedaan-perbedaan biografis pada tahun 2008 mengemukakan
bahwasannya kepuasan kerja guru adalah sebuah fenomena yang menonjol dan
penting di sekolah, merendahnya kepuasan kerja guru diyakini akan
mempengaruhi komitment, semangat juang dan juga keluar masuknya guru,
dan hal ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh sekolah. Adalah masuk
menjadi kepentingan sekolah dan sistem sekolah untuk meyakinkan
bahwasannya para guru dan karyawan sudah berada dalam level kepuasan kerja
yang optimal, sehingga dengan demikian sekolah menempatkan para gurunya
dengan komitment yang tinggi pada pembelajaran para siswa dan
pengembangannya, ini adalah sesuatu yang dapat merintangi urusan utama
sebuah sekolah.
Hal ini didukung oleh sebuah pendapat adapun kutipan pendapat
tersebut adalah sebagai berikut :
commit to user
7
Fenomena kepuasan kerja guru yang mengarah pada
karakteristik-karakteristik dan indikator perbedaan-perbedaan personalitas adalah salah satu
tema yang menarik untuk diteliti, karena guru adalah salah satu komponen
penting dalam dunia pendidikan sebagai lembaga penentu generasi sumberdaya
manusia dimasa yang akan datang, kepuasan mereka akan menentukan kinerja
mereka dan akan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Berkenaan
dengan hal tersebutlah
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh De
Nobile dan Mc Cormick (2008) yang berjudul “Kepuasan Kerja Staff Sekolah
Dasar Katolik : Sebuah Penelitian Tentang Perbedaan-Perbedaan Biografis”. Yang mana variable dan judul disesuaikan dengan penelitian yang diadakan di
commit to user
8
B. PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh usia dengan kepuasan kerja guru-guru di PPMI
Assalaam?
2. Bagaimana pengaruh jenis kelamin dengan kepuasan kerja guru-guru di
PPMI Assalaam?
3. Bagaimana pengaruh masa kerja dengan kepuasan kerja guru-guru di
PPMI Assalaam?
4. Bagaimana pengaruh posisi kepegawaian dengan kepuasan kerja
guru-guru di PPMI Assalaam?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui tingkat kepuasan kerja guru di lembaga penddidikan PPMI
Assalaam.
2. Mengetahui pengaruh karakter biografis jenis kelamin, usia, masa kerja
dan posisi kepegawaian dengan kepuasan kerja para guru di Lembaga
commit to user
9
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian mengenai kepuasan kerja
guru di Lembaga Pendidikan PPMI Assalaam ini adalah :
1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi positif dalam dunia
pendidikan di Indonesia pada umumnya dan untuk seluruh komponen
Lembaga Pendidikan PPMI Assalaam pada khususnya dalam hal kepuasan
kerja guru.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di
dunia pendidikan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. KEPUASAN KERJA
Seperti uraian pembahasan dalam latar belakang penelitian ini,
bahwasannya kepuasan kerja adalah salah satu perilaku organisasi yang
penting untuk diberikan perhatian, bukan hanya menyangkut sebagai bagian
dari desain kerja dan perilaku organisasi, kepuasan kerja menyangkut
sumberdaya manusia yang merupakan aset utama perusahaan sehingga
menentukan hasil akhir dari kinerja karyawan dan organisasi dalam sebuah
lembaga atau perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kepuasan
kerja berikut adalah definisi yang disampaikan oleh para ahli tentang
kepuasan kerja.
1) Definisi Kepuasan Kerja
Ada beberapa pendapat dari para ahli menganai kepuasan kerja,
berikut adalah definisi kepuasan kerja menurut para ahli.
a) Pendapat Kreitner dan Kinicki (2005) yang manyatakan bahwasannya
Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional
terhadap berbagai aspek pekerjaan
b) Sedangkan menurut Handoko (2001), kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan, Sikap ini
commit to user
11
c) Definisi yang sederhana diberikan oleh Robbins (2007) mengenai
kepuasan kerja, yaitu kepuasan kerja adalah sikap umum individu
terhadap pekerjaannya, kepuasan kerja lebih mencerminkan sikap
daripada perilaku
Dari definisi kepuasan kerja yang diberikan oleh para ahli dalam
bidang manajemen sumberdaya manusia disana terdapat beberapa poin
penting tentang kepuasan kerja, Kreitner dan Kinicki (2005) menitik
beratkan pada respon emosional, hampir sama dengan definisi yang
diberikan oleh Handoko yang mana dalam definisinya Handoko (2001)
menitik beratkan pada poin sikap emosional. Definisi yang diberikan oleh
Robins (2007) tidak menyinggung masalah emosional, akan tetapi definisi
tersebut memiliki fokus yang sama dengan yang diberikan oleh Handoko
(2001), yaitu pada sikap dan perilaku.
Semua definisi diatas walaupun sedikit berbeda dalam penitik
beratan pada hal sikap dan respon emosional, akan tetapi memiliki fokus
yang sama dalam sebuah muara, yaitu dalam hal sikap dan emosional
terhadap pekerjaan. Pekerjaan itu sendiri menjadi sebuah tujuan akhir dari
kepuasan kerja, bagaimana respon sikap dan emosionalnya terhadap
pekerjaan yang sedang atau sudah dikerjakan oleh sumberdaya manusia.
2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dikutip dari
commit to user
12
a) Luthan (2006) mengemukakan kepuasan kerja akan dipengaruhi oleh
Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang menarik, dimana
individu bisa belajar dan menerima tanggung jawab, gaji yang sesuai
dan adil dan dengan pelaksanaan aktivitas kerja, kesempatan promosi
dalam institusi, hubungan rekan kerja baik yang berinteraksi dilandasi
saling pengertian serta pengawasan yang dilakukan oleh atasan yang
menggunakan pendekatan persona; serta peduli pada karyawan.
b) Menurut Robins (2007) terdapat tiga tingkatan analisis untuk
memahami faktor kepuasan kerja yaitu tingkatan individu, kelompok
dan perilaku organisasi. Tingkat Individu meliputi karakteristik usia,
jenis kelamin, status perkawinan, ciri kepribadian, nilai dan sikap, dan
tingkat kemampuan dasar. Selanjutnya tingkat kelompok meliputi
komunikasi, gaya kepemimpinan, dan hubungan antar kelompok,
sedangkan pada tingkat organisasi meliputi kebijakan dan praktek
sumberdaya manusia pada organisasi itu.
c) Menurut As’ad (2003) bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : kedudukan dalam organisasi,
pangkat/golongan, umur, jaminan finansial sosial dan mutu
pengawasan,
d) Sedangkan Mangkunegara (2004) menyatakan ada dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu :
1) Faktor pegawai yang bersangkutan yang meliputi kecerdasan (IQ),
commit to user
13
pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, cara berfikir, kondisi
emosi, kepribadian, persepsi dan sikap kerja.
2) Faktor pekerjaan, yaitu : jenis pekerjaan, struktur organisasi,
pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan
finanisla, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial dan
hubungan kerja.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Kepuasan kerja adalah sebuah variabel dalam perilaku organisasi
yang penting dan menentukan bagi perjalanan organisasi. Banyak sekali
variabel yang menentukan kepuasan kerja, banyak penelitian yang
menggunakan variabel-variabel indikator baik dari sisi karakteristik pekerjaan
maupun karakteristik-karakteristik personal. Seperti yang telah disebutkan
dalam pembahasan sebelumnya, banyak diantara peneliti yang
memperhatikan unsur-unsur ekstrinsik atau unsur – unsur luar personal karyawan sebagai indikator kepuasan kerja, dan beberapa diantara para
peneliti yang mengambil variabel-variabel personal sebagai indikator
kepuasan kerja. Dalam perkembangannya variabel personal sebagai indikator
kepuasan kerja menjadi semakin menarik untuk diteliti karena
variabel-variabel personal ini mengarah secara lebih dekat kepada personal karyawan
yang terlibat langsung dalam organisasi.
Penelitian ini mengambil tema kepuasan kerja yang diukur dari
commit to user
14
karyawan yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja dan posisi. Penelitian ini
diambil setelah menelaah beberpa penelitian terdahulu yang mengangkat
tema dan variabel yang selaras dengan penelitian ini. Adapun
penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian-penelitian ini diantaranya adalah
sebagai berikut :
1) Penelitian Tentang Jenis kelamin, Umur dan Kepuasan Kerja
Penelitian yang dilakukan oleh Okpara (2004) kepada para
manajer IT di Nigeria tentang karakter-karakter personal sebagai prediktor
dari kepuasan kerja, Okpara menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
jenis kelamin dan umur adalah sebuah variabel penting yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Pengalaman kerja juga berpengaruh
terhadap kepuasan kerja, pekerja yang menghabiskan waktu lebih lama
pada organisasi tersebut dan memiliki pengalaman kerja yang lebih banyak
memiliki kepuasan kerja yang lebih besar daripada pegawai yang lebih
sedikit menghabiskan waktu dan memiliki pengalaman yang kurang di
tempat tersebut. Penelitian tersebut meneliti jenis kelamin, umur, gaji dan
pengalaman sebagai prediktor dari kepuasan kerja, dan hasil dari penelitian
tersebut menyimpulkan bahwasannya jenis kelamin, umur, gaji dan
pengalaman adalah prediktor yang signifikan untuk kepuasan kerja.
Penelitian lain dilakukan oleh Koustelios (2001). Koustelios
meneliti tentang karakteristik-karakteristik personal dan kepuasan kerja
dari para guru di Yunani. Hasil penelitian menyatakan bahwasannya para
commit to user
15
ada, disisi lain para guru tidak puas dengan bayaran dan kesempatan
promosi. Hasil penghitungan regresi linear mengenai prediktor kepuasan
kerja menyimpulkan bahwasannya karakteristik personal tertentu seperti
umur dan jenis kelamin adalah prediktor yang signifikan dari kepuasan
kerja. Berikut adalah beberapa pernyataan peneliti tentang
variabel-variabel siginifikan yang mempengaruhi kepuasan kerja :
“dalam memprediksi aspek spesifik dalam kepuasan kerja, jenis kelamin adalah salah satu variabel prediktor yang signifikan yang digunakan hanya dalam kondisi kerja. Wanita lebih puas dalam kondisi kerja mereka dari pada pria, dan penemuan ini sejalan dengan apa yang diteliti oleh Hezberg dkk pada tahun 1957 bahwasannya mereka menemukan kalau pekerja perempuan menganggap kondisi kerja lebih penting daripada yang dilakukan oleh para pekerja laki-laki”. (Koustelios, 2001:12).
Dalam pendapatnya yang lain Koustelios menyatakan
bahwasannya umur adalah variabel lain selain jenis kelamin yang
merupakan juga variabel yang signifikan dari kepuasan kerja, adapun
pernyataannya sebagai berikut :
“ karakteristik lain yang mungkin memberikan pengaruh untuk kepuasan kerja adalah umur, banyak penelitian yang menyatakan bahwasannya ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan umur, hal ini dikuatkan oleh beberapa penlaitian sebelumnya oleh Ang dkk, 1993; Herbert dan Burke, 1997; Oshagbemi , 1997, 1999, 2000 ; Rhodes, 1983”.(Koustelios, 2001:13).
Oshagbemi (2003) melaksanakan penelitian di UK University.
Pada penelitian tersebut Oshagbemi meneliti tentang hubungan-hubungan
personal dari kepuasan kerja yang dilakukan di universitas UK.
Oshagbemi menyatakan bahwasannya masa kerja dan jabatan para guru di
commit to user
16
kepuasan kerja. Jabatan memiliki hubungan yang positif dan masa kerja
memiliki hubungan yang negatif. Jabatan dan jenis kelamin juga memiliki
pengaruh dalam menentukan level dari kepuasan kerja secara keseluruhan.
Para akademisi wanita lebih puas terhadap pekerjaannya daripada para
akedemisi laki-laki. Dalam penelitian yang dilakukan olah Oshagbemi
2003 dilaporkan bahwasannya para guru dengan jabatan yang lebih tinggi
pada perguruan tinggi lebih puas dari pada para guru dengan jabatan yang
lebih rendah.
Bellou (2010) melakukan penelitian mengenai budaya
organisasi sebagai prediktor dari kepuasan kerja dan lebih spesifik lagi
membahas peran jenis kelamin dan umur untuk kepuasan kerja. Hasil
penelitian tersebut menyatakan terdapat pengaruh positif yang siginifikan
antara jenis kelamin, usia dan juga budaya organisasi dengan kepuasan
kerja. Seperti halnya tampak nyata bahwasannya wanita lebih suka untuk
mempercayai bahwa organisasinya mengharapkan mereka untuk selalu
tepat, toleran dan reflektif, sebaik mereka, respek terhadap individu yang
lain dan juga antusias terhadap pekerjaan, sedangkan laki-laki cenderung
berfikir bahwasannya sikap agresif mereka lebih diharapkan. Dalam hal
usia, seorang pekerja yang lebih tua lebih suka mempercayai
bahwasannya perusahaannya menawarkan bayaran tinggi, penghargaan
untuk prestasi kerja yang baik, dan tidak dibatasi oleh banyak peraturan.
Dalam penelitian yang lain oleh Chilese (2010) meneliti tentang
commit to user
17
di Afrika. Hasil penelitian menyebutkan bahwasannya pekerja muda
memiliki skor yang lebih tinggi terhadap kepuasan kerja dari pada para
pekerja yang lebih tua.
Dalam sebuah penelitian oleh Ghazzawi (2011) tentang
pengaruh usia dalam kepuasan kerja karyawan dibagian teknologi
Informasi, disimpulkan bahwasannya usia tidak memiliki peran dalam
menentukan tingkat kepuasan kerja karyawan bagian teknologi Informasi.
Penelitian itu juga menunjukkan bahwasannya kelompok pekerja di bagian
teknologi informasi mengalami kepuasan dalam bekerja dalam semua
kelompok umur mereka. Usia mungkin memiliki peranan dalam
menentukan beberapa faktor dari kepuasan kerja akan tetapai tidak pada
semua faktor, hal ini dibuktikan bahwa kelompok pekerja yang lebih muda
memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi dari pada kelompok pekerja
yang lebih tua untuk beberapa faktor dan juga sebaliknya kelompok
pekerja yang lebuh tua memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada
kelompok usia yang lebih muda dalam bebrapa faktor kepuasan kerja
tertentu.
2) Penelitian Tentang Masa Kerja dan Kepuasan Kerja
Variabel yang ketiga sebagai variabel yang memiliki pengaruh
signifikan menurut Koustelios adalah pengalaman kerja, Dalam
pendapatnya Koustelios (2001) menyatakan bahwasannya kepuasan kerja
adalah salah satu prediktor yang signifikan terhadap kepuasan kerja
commit to user
18
“Pengalaman kerja adalah salah satu prediktor yang signifikan untuk kepuasan kerja dengan supervisi dan promosi, semakin bertambahnya pengalaman kerja maka semakin bertambah pula kepuasan kerja dengan pengawasan dan promosi yang bertambah, hal ini sama dengan apa yang di temukan oleh Maghradi, (1999) yang menyampaikan tentang kepuasan yang lebih besar dikalangan para pegawai yang memiliki pengalaman kerja lebih besar”. (Koustelios, 2001:7)
Penelitian lain mengenai kepuasan kerja dilakukan oleh
Oshagbemi (2000) di universitas UK. Oshagbemi menyatakan
bahwasannya penelitian dengan desain penelitian apakah kepuasan kerja
dipengaruhi oleh lama bekerja masih jarang ditemukan, akan tetapi
peneliti mencoba menelaah hubungan-hubungan mengenai kepuasan kerja
dengan masa kerja, dalam penelitian tersebut peneliti menemukan
bahwasannya kepuasan kerja secara keseluruhan dari para akademisi yang
tinggal di salah satu institusi berubah secara signifikan sesuai dengan masa
kerja nya, dan hal ini berbeda dengan para akademisi yang berpindah dari
satu institusi kepada institusi lain. Selanjutnya level dari kepuasan kerja
bagi mereka yang bekerja pada satu institusi, setelah sepuluh tahun, secara
konsisten lebih tinggi dari pada mereka yang berpindah ke tempat lain.
Penelitian lain dilakukan mengenai masa kerja dan umur sebagai
prediktor dari kepuasan kerja oleh Sharker (2003) di Thailand. Dalam
penelitian tersebut di laporkan bahwasannya masa kerja adalah sebuah
prediktor yang lebih baik untuk mengukur kepuasan kerja dari pada umur.
Secara keseluruhan level kepuasan kerja karyawan dari obyek
commit to user
19
3) Penelitian tentang Posisi dan Kepuasan Kerja
Ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Toker (2011)
tentang kepuasan kerja para staff akademik di Turki, bahwasannya
profesor memiliki level kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada
instruktur dan asisten peneliti. Professor juga memililiki level yang paling
tinggi dari pada seluruh akademisi yang ada. Diantara variabel-variabel
demographic, umur dan masa kerja pada universitas yang sama dan masa
kerja di perguruan tinggi secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja.
Pada kelompok umur diatas 60 tahun memiliki level kepuasan kerja yang
lebih tinggi dari pada kelompok umur 21-40. Status perkawinan dan jenis
kelamin tidak secara signifikan mempengaruhi kepuasan kerja pada
penelitian ini.
Dari berbagai penelitian diatas mengenai variabel-variabel yang
mempengaruhi kepuasan kerja dapat diambil sebuah analisa bahwasannya
variabel umur dan jenis kelamin paling banyak disimpulkan oleh para peneliti
adalah prediktor yang signifikan untuk kepuasan kerja diantaranya dinyatakan
oleh Okpara (2004), Koustelios (2001), dan Bellou (2010) mereka
menemukan dan menyatakan dalam penelitiannya masing-masing secara
bersama dua variabel tersebut adalah prediktor yang signifikan terhadap
kepuasan kerja. Selain beberpa peneliti tersebut variabel umur juga
disebutkan sebagai prediktor yang signifikan oleh dua peneliti lagi yaitu
Chilese (2010) dan Ghazzawi (2011). Masa kerja juga merupakan sebuah
commit to user
20
oleh oshagbemi (2000, 2003), Sharker (2011) dan Toker (2001). Dan variabel
selanjutnya yang disebut oleh para peneliti diatas adalah variabel posisi atau
jabatan dalam pekerjaan, posisi atau jabatan dalam pekerjaan disebutkan oleh
beberapa penliti sebagai variabel yang signifikan yang mempengaruhi
kepuasan kerja, diantara peneliti yang memiliki kesimpulan demikian adalah
Oshagbemi (2003) dan Toker (2011).
Salah satu variabel yang ada dalam penelitian Okpara (2004)
adalah pengalaman kerja, pengalaman kerja sangat identik dengan masa kerja.
Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang cukup biasanya identik
dengan masa kerja yang cukup sesuai dengan pengalamannya, variabel ini
mendukung variabel masa kerja, dimana pengalaman kerja akan sangat
ditentukan oleh masa kerjanya.
Diantara berbagai penelitian diatas, ada sedikit dari hasil penelitian
tertentu yang tidak mendukung dengan hasil penelitian yang lain sebagai
contoh adalah penelitian yang dilakukan oleh Toker (2011) yang menyatakan
dalam penelitiannya bahwasannya jenis kelamin tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil-hasil penelitian yang serupa yang menyebutkan
bahwasannya jenis kelamin adalah prediktor yang signifikan terhadap
kepuasan kerja. Penelitian yang lain adalah hasil penelitian Ghazzawi (2011)
yang menyebutkan bahwasannya umur tidak mempengaruhi kepuasan kerja
secara keseluruhan, namun demikian umur memeiliki pengaruh terhadap
commit to user
21
Berdasarkan data hasil penelitian yang dipaparkan diatas, penulis
mengambil kesimpulan bahwasannya prediktor-prediktor kepuasan kerja
beragam. Variabel-variabel personal dan juga biografis karyawan memiliki
pengaruh terhadap kepuasan kerja seseorang.diantara variabel-variabel yang
memeiliki pengaruh tersebut adalah jenis kelamin, umur, masa jabatan dan
posisi.
Adapun jenis kelamin walaupun terdapat hasil penelitian lain yang
menyebutkan bukan sebagai prediktor yang signifikan terhadap kepuasan
kerja, namun hasil-hasil yang lain yang lebih banyak mengambil kesimpulan
bahwasannya usia adalah prediktor yang signifikan terhadap kepuasan kerja,
sehingga dalam hal ini penulis mengambil sebuah kesimpulan dalam asumsi
bahwasannya jenis kelamin adalah prediktor kepuasan kerja. Sedangkan usia
walaupun disebutkan didalam salah satu penelitian tidak mempengaruhi
kepuasan kerja secara keseluruhan, namun dia juga mempengaruhi faktor lain
dalam kepuasan kerja sehingga usia juga diasumsikan sebagai prediktor
kepuasan kerja.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hasil-hasil penelitian diatas dijadikan dasar bagi penulis untuk
menyusun hipotesis penelitiannya. Peneliti mengambil kesimpulan dari
penelitian terdahulu dan menentukan empat variabel sebagai variabel dalam
commit to user
22
Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Hipotesis nol
H0 : b1 = 0, t > 0,05 (besarnya b1 sama dengan nol dan nilai t > 0,05,
maka pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan
kerja sebesar nol dan tidak signifikan)
H0 : b2 = 0, t > 0,05 (besarnya b2 sama dengan nol dan nilai t > 0,05,
maka pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan
kerja sebesar nol dan tidak signifikan)
H0 : b3 = 0, t > 0,05 (besarnya b3 sama dengan nol dan nilai t > 0,05,
maka pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan
kerja sebesar nol dan tidak signifikan)
H0 : b4 = 0, t > 0,05 (besarnya b4 sama dengan nol dan nilai t > 0,05,
maka pengaruh jenis kelamin terhadap kepuasan
kerja sebesar nol dan tidak signifikan)
Hipotesis Alternatif
H1 : b1 ≠ 0, t ≤ 0,05 (besarnya b1 tidak sama dengan nol, dan nilai t ≤ 0,05, maka pengaruh jenis kelamin pada kepuasan
kerja tidak nol dan signifikan)
H2 : b2 ≠ 0, t ≤ 0,05 (besarnya b2 tidak sama dengan nol, dan nilai t ≤
0,05, maka pengaruh jenis kelamin pada kepuasan
commit to user
23
H3 : b3 ≠ 0, t ≤ 0,05 (besarnya b3 tidak sama dengan nol, dan nilai t ≤
0,05, maka pengaruh jenis kelamin pada kepuasan
kerja tidak nol dan signifikan)
H4 : b4 ≠ 0, t ≤ 0,05 (besarnya b4 tidak sama dengan nol, dan nilai t ≤
0,05, maka pengaruh jenis kelamin pada kepuasan
kerja tidak nol dan signifikan)
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambaran kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat kita
gambarkan dalam gambar berikut :
Gambar 1
Kerangka pemikiran (De Nobile dan Mc Cormick (2008)
Jenis kelamin, Usia, Masakerja, Posisi adalah variable independen
yang masing-masing dan secara bersama-sama memiliki pengaruh pada
kepuasan kerja. Kepuasan kerja adalah variable dependen yang dipengaruhi
oleh variable independen. Usia
Masa kerja
Posisi
commit to user
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan pada Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren
Modern Islam Assalaam Surakarta Jawa Tengah. Lembaga pendidikan PPMI
Assalaam adalah lembaga pendidikan yang menggabungkan beberapa unit
pendidikan dalam satu lembaga yang meliputi : unit pendidikan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) setingkat SLTP, Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Atas (SMA) serta Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) dan ditambah
lagi satu unit pendidikan Pesantren yaitu Unit Kesantrian yang dibagi
berdasarkan jenis kelamin siswa yaitu Unit Kesantrian Putra dan Unit
Kesantrian Putri. Lembaga Pendidikan ini mengelola pendidikan selama 24
jam kehidupan siswa, sehingga seluruh siswa diharuskan untuk menetap dan
tinggal dilingkungan asrama yang sudah disediakan. Karena besarnya cakupan
pendidikan, maka lembaga ini memiliki unsur-unsur organisasi yang berbeda
dengan lembaga pendidikan pada umumnya.
Lembaga ini dipimpin oleh seorang direktur dan dua orang wakil
direktur yang membawahi kepala-kepala sekolah dan kepala-kepala bagian
yang setingkat kepala sekolah seperti : kepala kesantrian putra dan putri, kepala
bagian sarana dan prasarana, kepala bagian kesehatan, kepala bagian konsumsi
dan logistik, kepala bagian wisma dan penginapan serta kepala bagian
commit to user
25
Setiap kepala sekolah membawahi wakil kepala sekolah bagian
kurikulum dan kesiswaan dan tata usaha sedangkan kepala kesantrian
membawahi wakil kepala kesantrian bagian asrama-asrama, kepengasuhan, dan
tata usaha. Sedangkan kepala-kepala bagian lain selain sekolah dan kesantrian
juga membawahi wakil kepala-kepala bagian sesuai divisi masing-masing. Dan
untuk struktur dalam hirarki kepengurusan terakhir adalah para staff dari setiap
wakil kepala sekolah atau wakil kepala bagian. Struktur organisasi yang
merupakan struktur organisasi yang bersinggungan dalam proses pendidikan
dan seluruhnya dijabat oleh para guru adalah struktur organisasi kepala sekolah
dan kesantrian. Adapun bagian-bagian lain selain sekolah dan kesantrian
beberapa guru menjabat pada posisi kepala bagian ataupun wakil sesuai dengan
kebutuhan dan keahliannya. Sebagian guru menjabat pada struktur oragnisasi
diatas dan sebagian yang lainnya tidak merangkap dalam jabatan dan hanya
berkonsentrasi pada pengajaran.
Tempat penelitian ini dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah
penelitian dengan objek penelitian guru, selain mempekerjakan para guru
lembaga PPMI Assalaam adalah juga lembaga pendidikan yang memiliki
struktur organisasi yang bertingkat sehingga desain penelitian yang diinginkan
serta populasi yang dibutuhkan oleh peneliti tersedia di lembaga ini.
B. POPULASI
Definisi populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen atau
individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset. (Sumarsono,
commit to user
26
Populasi yang diteliti adalah guru pengajar di Lembaga Pendidikan
Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta yang memiliki sejumlah
guru dengan jumlah total sebanyak 167 orang guru.
Populasi guru di lembaga pendidikan PPMI Assalaam memiliki
keberagaman karakter biografis. Lembaga ini menaungi pendidikan untuk
murid laki-laki dan juga murid perempuan dan lembaga memiliki kebijakan
pemisahan proses pengajaran untuk murid laki-laki dan perempuan.
Konsekuensi dari kebijakan tersebut adalah besarnya jumlah guru yang
dibutuhkan juga harus berimbang antara guru laki-laki dan guru perempuan.
Diantara para guru ada yang sudah berusia lanjut (50 tahun lebih), menengah
(30-49 tahun) dan para guru pengajar yang berusia masih relatif muda (20-29
tahun). Para guru membidangi berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai
dengan kebutuhan kurikulum lembaga. Perbedaan usia juga diikuti oleh
perbedaan masa kerja, masing-masing guru pada lembaga tersebut tercatat
memiliki masa kerja mulai rantang 0-5 tahun atau bahkan dalam rantang yang
cukup panjang yaitu 20 tahun. Mereka menyebar d berbagi posisi pekerjaan
yang tersedia. Beberapa guru merangkap menduduki beberapa pos jabatan
posisi tertentu dalam lembaga, namun jumlah guru yang duduk pada posisi
tertentu berjumlah terbatas, karena pos posisi yang juga terbatas. Kebanyakan
commit to user
27
C. SAMPEL
Definisi sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit
populasi, penelitian akan menentukan suatu himpunan bagian (sampel) dari
total populasi guru yang ada. (Kuncoro, 2003:103).
Peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang layak, yaitu jumlah
sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi, akan tetapi juga harus
mempertimbangkan waktu dan biaya penelitian, semakin banyak jumlah
sampel yang digunakan semakin baik data yang akan diperoleh. (Kuncoro,
2003).
commit to user
28
Sementara itu Krejcie dan Morgan (1970) dalam Sumanto (1995)
menyusun ukuran besar sampel sesuai dengan besarnya populasi dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Besar Sampel berdasarkan jumlah populasi oleh Krejcie dan Morgan
commit to user
29
Tabel diatas memudahkan peneliti untuk menentukan besarnya sampel yang
akan digunakan dalam penelitian.
Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam
tempat dilakukannya penelitian ini memiliki jumlah populasi guru sebanyak
167 orang guru. Dari jumlah total populasi guru tersebut, berdasarkan tabel
Krejcie dan Morgan makan akan diambil sampel sebanyak 118 orang guru
sebagai sampel penelitian. Sebanyak jumlah tersebut akan di ambil berdasarkan
variabel-variabel kelompok yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
D. METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Pengertian dari metode pengambilan sampel secara acak berstrata
adalah suatu proses pemilihan suatu contoh dari semua unit contoh, dimana
contoh yang akan dipilih telah digolongkan sesuai dengan strata tertentu.
(Slamet, 2006)
Peneliti ini menggunakan metode Pengambilan Sampel Acak
Berstrata (Stratified Random Sampling) untuk menetukan sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini. Metode ini digunakan karena penelitian ini
melibatkan variabel-variabel biografis tertentu dalam person yang akan diteliti,
sehingga untuk mendapatkan data sampel yang diinginkan maka penentuan
sampel adalah melului proses pemilihan dan penggolongan berdasarkan
kelompok variabel tertentu. Variabel yang memerlukan penggolongan dalam
strata tertentu adalah variabel posisi dalam pekerjaan, karena dari populasi
commit to user
30
wakil kepala sekolah atau jabatan setingkat wakil kepala sekolah dan kepala
sekolah atau jabatan setingkat kepala sekolah. Setelah dikelompokkan sesuai
dengan struktur yang ada seperti diatas maka pengambilan sampel kemudian
dilakukan dengan melakukan pengundian terhadap seluruh sample untuk
didapatkan sampel-sampel yang terpilih secara acak. Dengan demikian semua
anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi
sampel penelitian.
Adapun untuk variabel-variabel lain selain posisi proses
pengambilan sampelnya adalah secara acak mengikuti proses stratified random
sampling yang sebelumnya telah dilakukan.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah Kuesioner.
Pengisisan Kueisioner adalah bentuk lain dari wawancara, yaitu pengisisan
daftar pertanyaan yang merupakan bentuk wawancara tidak langsung kepada
responden dengan pemberian daftar pertanyaan dan responden diminta dan
dipersilahkan untuk menjawab sendiri. (Sumarsono, 2004).
Penulis menyebarkan kuesioner sebanyak sampel guru yang sudah
ditentukan yaitu sebanyak 118 sampel di Lembaga Pendidikan Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam untuk mendapatkan data bahan penelitian.
Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan positif untuk mengukur tingkat
commit to user
31
F. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Definisi operasional dalam penelitian ini menyangkut beberapa
istilah sebagai berikut :
1. Variabel Independen.
Variabel Independen adalah variabel bebas yang
mempengaruhi variabel dependen, yaitu :
a) Jenis kelamin
Jenis kelamin yang ditentukan disini adalah jenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin laki-laki-laki-laki akan diberikan kode 0
dan jenis kelamin perempuan akan diberikan kode 1. Selanjutnya
kedua variabel tersebut akan dimasukkan dalam pengolahan regresi
melalui metode dummy variabel.
b) Umur
Umur yang dimaksudkan adalah umur responden terhitung
sejak tanggal kelahiran sampai dengan tanggal ulang tahun terakhir
sebelum mengisi kuesioner. Umur akan dikelompokkan ke dalam
empat bagian, yang pertama adalah kelompok umur 20-29 tahun,
yang kedua adalah kelompok umur 30-39 tahun, yang ketiga adalah
kelompok umur 40-49 tahun dan yang terakhir adalah kelompok
commit to user
32 c) Masa kerja.
Masa kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
masa kerja responden ketika bekerja di lembaga pendidikan PPMI
Assalaam. Dihitung sejak hari pertama masuk sebagai karyawan
sampai dengan saat mengisi kuesioner, dengan dibulatkan jika
kurang dari 6 bulan pembulatan kebawah dan jika lebih dari 6 bulan
pembulatan keatas. Masa kerja akan dikelompokkan kedalam empat
kelompok, yang pertama masa kerja 0-4 tahun, kemudian yang
kedua adalah masa kerja 5-9 tahun, kemudian masa kerja 10-14
tahun dan yang terakhir adalah masa kerja diatas 15 tahun.
d) Posisi.
Posisi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah posisi
yang dimiliki responden saat dilakukan penelitian yaitu guru, atau
staff, wakil kepala sekolah atau jabatan yang sederajat dan kepala
sekolah atau jabatan yang sederajat.
2. Variabel Dependen.
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja.
Kepuasan kerja yang dimaksudkan adalah perasaan emosional dan
persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang tertuamg
dalam kuesioner dan akan diukur berdasarkan skor dalam skala likert
(1-5). Pengukuran kepuasan kerja ini akan dibagi kedalam enam sub skala
commit to user
33
pada dimensi Pekerjaan sebagai Guru (PG), sub skala pengukuran
kepuasan kerja pada dimensi Tanngung Jawab guru (TJ), sub skala
pengukuran kepuasan kerja pada dimensi Kondisi Kerja (KK), sub skala
pengukuran kepuasan kerja pada dimensi Rekan Kerja (RK), sub skala
pengukuran kepuasan kerja pada dimensi Pengawasan dan Pengarahan
(PP) dan sub skala pengukuran kepuasan kerja pada dimensi
Kompensasasi (P).
Pengukuran kepuasan kerja menggunakan kuesioner kepuasan
kerja guru yang dikembangkan oleh Lester Paul E (1987) dari University of
Island yang mana kuesioner tersebut terdiri dari 51 pernyataan tentang
kepuasan kerja guru. Responden diberikan pernyataan-pernyataan yang
menyangkut tentang pengawasan, kompensasi, kondisi kerja, kolega,
tanggung jawab dan pekerjaan itu sendiri. Pengukuran menggunakan skala
Likert, yaitu responden diminta memberikan pernyataannya dalam skala 1
(sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan positif yang terbagi
dalam enam sub skala (dimensi) yang akan diukur. Dimensi-dimensi tersebut
adalah dimensi kepuasan terhadap pekerjaan guru (PG), dimensi kepuasan
terhadap Tanggung Jawab kerja sebagai guru (TJ), dimensi kepuasan
terhadap kondisi kerja (KK), dimensi kepuasan terhadap rekan kerja (RK),
dimensi kepuasan terhadap Pengarahan dan Pengawasan (PP) dan dimensi
dimensi kepuasan terhadap kompensasi (P). Data yang didapatkan dari
commit to user
34
yang akan digunakan sebagai indikator tingginya tingkat kepuasan kerja
karyawan, kemudian data yang dihasilkan akan dipasangkan pada
masing-masing variabel biografis yang sudah ditentukan (umur, jenis kelamin, masa
kerja dan posisi), dan kemudian data akan diuji dengan analisis regresi pada
masing-masing pengujiannya (uji t, uji F dan uji Anova) untuk mengetahui
tingkat pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan terhadap kepuasan
kerja.
G. METODE PENGUJIAN INSTRUMEN
Pengujian instrumen diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur
yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau tidak, teknik yang
digunakan dalam pengujian instrumen ini adalah :
1.Uji Validitas.
Adalah pengujian terhadap data yang akan digunakan dalam
penelitian untuk memastikan data tersebut adalah data yang akurat. Suatu
instrument pengukur diakatakan valid jika instrument tersebut mengukur
apa yang seharusnya diukur. (Indriantoro, 1999)
Kriteria uji yang validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3,
jika korelasi sudah lebih besar dari 0,3 pertanyaan yang dibuat
dikategorikan valid (Setiaji, 2004).
2.Uji Reliabilitas
Adalah pengujian terhadap data yang akan digunakan dalam
commit to user
35
Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu
konsistensi. (Indriantoro, 1999)
Kriteria uji yang akan digunakan adalah dengan nilai Cronbach
Alpha jika nilainya > 6 maka reliabilitas pertanyaan untuk mengukur
kepuasan kerja tersebut tinggi-bisa diterima (Setiaji, 2004)
3.Uji Multikolinieritas.
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Kriteria uji
yang digunakan adalah nilai toleransi > 1 dan nilai VIF mendekati 10 hal
tersebut menggambarkan kolineritas (Setiaji, 2004).
4.Uji Normalitas.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S)
H. ANALISIS DATA
Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda. Penelitian ini menguji pengaruh signifikansi karakteristik
personal yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja dan posisi terhadap kepuasan
kerja guru.
Adapun dalam analisis regresi berganda bentuk persamaan umumnya
commit to user
36 Y= a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4
Dimana :
Y = kepuasan kerja
a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
x1 = jenis kelamin
x2 = usia
x3 = masa kerja
x4 = posisi dalam pekerjaan
Pengujian ini untuk menguji apakah terdapat pengaruh jenis kelamin
(x1) terhadap kepuasan kerja (Y), pengaruh usia (x2) terhadap Kepuasan
Kerja (Y), pengaruh masa kerja (x3) terhadap kepuasan kerja (Y) dan
pengaruh posisi (x4) terhadap kepuasan kerja (Y).
I. METODE PENGUJIAN
Pengujian Hipotesis menggunakan pengujian sebagai berikut :
1. Uji F.
Uji F ini dilakukan untuk menguji hipotesis dalam kaitannya
dengan ketepatan model penelitian yang dipilih.(Setiaji, 2004). Uji F ini
dilakukan untuk mengetahui apakah pemilihan model dengan keempat
variabel independen yang dipilih yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja dan
commit to user
37
dependen yaitu kepuasan kerja. Kriteria uji F adalah jika nilai F hitung > 4
maka model cukup baik atau model yang dipilih sudah tepat.
2. Uji t .
Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah pernyataan hipotesis
benar. (Setiaji, 2004). Uji t digunakan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen yang dipilih yaitu jenis kelamin, usia, masa
kerja dan posisi dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja. Kriteria uji yang dipaki
adalah jika nilai t >2 maka pengaruh variabel tersebut nyata / bukan nol
(Setiaji, 2004)
3. Uji Koefisien Determinasi (R).
Pengujian ini dipergunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh
variabel independen (usia, jenis kelamin, masa kerja dan posisi) secara
bersama-sama terhadap kenaikan atau turunnya variabel dependen
commit to user
38
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini membahas analisis data dari hasil survey dan penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis. Pembahasan ini berisi analisis deskriptif responden, uji
validitas, uji reliabilitas dan uji hipotesis dengan analisis model regresi linear
berganda (multiple linear regression analysis).
A. DESKRIPSI KARAKTERISTIK BIOGRAFIS
Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 118 kuesioner
terhadap 118 sampel yang dipilih dengan teknik stratified random sampling,
dengan tingkat pengembalian kuesioner sebanyak 100%. Tidak ditemukan
kerusakan kuesioner baik dalam bentuk kurang lengkapnya pengisian
responden terhaap item yang ditanyakan atau pun jawaban rangkap dari
pertanyaan yang sama, sehingga seluruh kuesioner yang terkumpul dapat
dianalisis secara statistik.
Gambaran umum responden dapat diperolah dari tabel-tabel
dibawah ini yang menerangkan karalteristik responden dari beberapa dimensi
seperti, jenis kelamin, umur, masa kerja dan posisi dalam kepegawaian.
commit to user
39 1. Jenis Kelamin
Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 70 59.3%
Perempuan 48 40.7%
Total 118 100%
Sumber : Data primer diolah 2011
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasannya responden yang
diambil meliputi jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan
prosesntase perbandingan 59,3% : 40,7 %. Jumlah ini menunjukkan
persentase pengajar laki-laki 18,6 % lebih banyak daripada pengajar
perempuan. Hal ini terjadi karena tingkat kebutuhan pengajar laki-laki
dilembaga pendidikan PPMI Assalaam lebih banyak karena lembaga ini
adalah lembaga pendidikan dengan sistem asrama dimana para murid
harus tetap tinggal dan menetap di asrama yang sudah disediakan selama
proses pendidikan berlangsung, sehingga dalam hal pengawasan dan
keamanan dibutuhkan lebih banyak pengajar laki-laki.
2. Usia.
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
20-29 38 32.2 %
30-39 52 44.1 %
40-59 26 22.0 %
60 + 2 1.7 %
Total 118 100%
commit to user
40
Responden terbagi dalam kelompok umur yang dikelompokkan
masing-masing dalam rentang 10 tahun, 4 bagian tersebut menggambarkan
jenjang usia para guru di lembaga tempat penelitian dilakukan.
Dari data diatas persentase jumlah guru yang paling besar adalah
guru dalam rentang usia 30-39 tahun. Dalam penelusuran yang dilakukan
oleh penulis rentang usia tersebut adalah usia matang yang dimiliki oleh para
guru yang keseharian bertugas tidak hanya mengajar di kelas tapi juga
memberikan pengawasan dan arahan diasrama dan sekaligus berperan sebagai
wali pengganti bagi orang tua. Guru dalam rentang usia tersebut selain
memiliki kematangan emosional, juga memiliki energi yang masih cukup
dalam menjalankan tugas-tugas keseharian disekolah dan asrama. Kemudian
disusul persentase terbesar kedua adalah kelompok guru umur 20-29 tahun
dengan persentase 32,2 % yang mana mereka adalah guru-guru muda yang
dipersiapkan untuk menggantikan guru-guru yang sudah memasuki masa tua.
Kemudian disusul adalah guru dengan usia 40-59 pada persentase selanjutnya
sebesar 22 % diaman mereka adalah guru-guru senior yang memiliki
jangkauan dan wewenang pada tingkat manajerial dan terakhir adalah guru
dengan usia diatas 60 tahun dengan persentase 1,7 % yang mana mereka
adalah para pendiri lembaga pendidikan tersebut. Dari gambaran diatas dapat
disimpulkan usia rata-rata guru PPMI Assalaam adalah guru dalam usia
commit to user
41 3. Masa kerja.
Tabel 4
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Masa kerja(Thn) Frekuensi Persentase (%)
0-4 22 18.6 %
5-9 44 37.3 %
10-15 31 26.3 %
15 + 21 17.8 %
Total 118 100%
Sumber : Data primer diolah 2011
Masa kerja responden dikelompokkan dalam rentang waktu 4
tahun, dengan distribusi frekuensi seperti yang ada dalam tabel diatas.
Masa kerja 5-9 tahun adalah kelompok masa kerja dengan persentase yang
paling tinggi yaitu sebesar 37,3%, dan disusul dengan kelompok guru yang
bekerja selama 10-15 tahun dengan presentase 26,3%, sedangkan
persentase kelompok guru yang bekerja lebih dari 15 tahun hanya sebesar
17,8 % dan menempati urutan yang peling kecil. Sekilas dapat
disimpulkan bahwasannya loyalitas guru di PPMI Assalaam dilihat dari
masa kerja adalah sedang, tidak begitu tinggi dan juga tidak begitu rendah,
akan tetapi mengingat usia lembaga PPMI Assalaam yang baru menginjak
pada usia ke 29 tahun maka bisa diambil sebuah kesimpulan bawasannya
loyalitas guru dilihat dari masa kerjanya cukup tinggi yaitu sebesar 44,1 %
dari para guru yang bekerja disana telah bekerja selama 10 tahun atau
commit to user
42 4. Posisi.
Tabel 5
Karakteristik responden berdasarkan posisi kerja
Posisi Frekuensi Persentase (%)
Kepala Sekolah 10 8.5 %
Wakil Kepala sekolah 26 22.3 %
Staff Kesiswaan 24 20%
Guru 58 49.2 %
Total 118 100%
Sumber : Data primer diolah 2011
Gambaran tentang berbagai posisi yang diisi oleh para guru di
lembaga ini targambar dari tabel diatas. Sebagain besar guru dengan
presentase 49,2% tidak merangkap dalam jabatan lain selain guru,
sehingga mereka hanya memiliki tugas sebagai pengajar baik dikelas
ataupun pengajar diasrama. Jumlah selebihnya tersebar dalam jabatan dan
posisi yang ada dalam struktur organisasi kelembagaan seperti kepala
sekolah atau jabatan yang setingkat, wakil kepala sekolah atau jabatan
yang setingkat dan staff-staff dari semua jabatan tersebut. Penjelasan dari
Tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya sebagain besar guru
hanya memiliki tugas pokok mengajar tanpa merangkap dalam tugas dan
jabatan lain.
B. DESKRIPSI KEPUASAN KERJA
Tanggapan responden dalam penelitian kepuasan kerja ini dibagi
commit to user
43
yang diukur, yaitu : Pekerjaan Sebagai Guru, Tanggung Jawab, Kondisi
Kerja, Rekan Kerja, Pengawasan Arahan, dan Kompensasi.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diwujudkan dalam sebuah pernyataan untuk ditanggapi
berdasarkan tingkat persetujuan responden. Adapun tanggapan tarhadap sub
skala yang diukur adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Tanggapan Kepuasan Kerja Responden Terhadap Pekerjaan Sebagai Guru
No Statement STS TS N S SS
1 Sebagai guru, saya memiliki kebebasan untuk membuat keputusan saya sendiri
- 2,5 16,9 55,9 24,6
2 Mengajar memberikan saya kesempatan untuk berkembang secara profesional
- 0,8 17,8 52,5 28,8
3 Saya takut kehilangan pekerjaan saya sebagai guru
- 4,2 19,5 55,1 21,2
4 Mengajar adalah pekerjaan yang menarik
0,8 - 12,7 53,4 33,1
5 Mengajar memberikan
kesempatan kepada saya untuk mengembangkan metode baru
- 1,7 19,5 52,5 26,3
6 Mengajar memberikan sebuah kesempatan untuk promosi pekerjaan
- 2,5 22,9 54,2 20,3
7 Mengajar memberikan kepada saya kesempatan untuk maju
- - 16,1 61,0 22,9
Rata-rata 0,8 2,34 16,9 54,9 25,3
Keterangan : Persetujuan dalam % (persen)
Pada Tabel 6 seperti yang tertera diatas, mayoritas responden
memberikan jawaban pada kolom setuju sebanyak 54,9 % dan pada kolom
commit to user
44
guru yang relatif tinggi terhadap profesi yang mereka tekuni saat ini yaitu
sebagai guru.
Tabel 7
Tanggapan Kepuasan Kerja Responden Terhadap Tanggung Jawab Sebagai Guru
No Statement STS TS N S SS
1 Menjadi guru membesarkan hati
saya - - 4,2 50,8 44,9
4 Mengajar mendorong saya untuk
kreatif 0,8 0,8 0,8 41,5 55,9
5 Saya tertarik kearah mengajar 1,7 3,4 11,9 36,4 46,6
6 Pekerjaan sebagai seorang guru
sangatlah menyenangkan - 2,5 6,8 44,9 45,8
7
Saya bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya lakukan
- - 5,9 42,4 51,7
8 Saya memiliki hubungan yang
baik dengan murid-murid saya - 0,8 5,1 48,3 45,1
Rata-rata 1,25 1,6 5,3 45,2 46,7
Keterangan : Persetujuan dalam % (persen)
Pada Tabel 7 diatas, mayoritas responden memberikan jawaban