Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP UNMET NEED
PADA WANITA USIA SUBUR DENGAN HIV POSITIF
Sophia
Prodi Kebidanan (D 3), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi email: sophia.maryana@yahoo.com
ABSTRAK
Saat ini di negara berkembang, jutaan wanita usia subur (WUS) dengan HIV positif tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda atau mengakhiri kehamilan padahal pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS dengan HIV positif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan dukungan suami dan pengetahuan WUS dengan HIV positif dengan unmet need. Metode penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling di Klinik Mawar Kota Bandung. Sampel berjumlah 130 WUS dengan HIV positif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami (p=0,000) dan pengetahuan (p=0,008) berhubungan dengan unmet need. Simpulan penelitian ini adalah dukungan suaMI dan pengetahuan berhubungan dengan unmet need pada WUS dengan HIV positif.
Kata kunci: Unmet need, pengetahuan, dukungan suami, wanita usia subur, HIV
ABSTRACT
Currently in developing countries, millions of women of childbearing age with positive HIV are not using contraception to delay or terminate pregnancy even though prevent unintended pregnancy among women with positive HIV is very important for increase the quality life of mother and his baby and reduce the risk of HIV transmission from mother to child and increase. The study aimed to analyze association of knowledge and support from husband with the unmet need among HIV positive women. This study was conducted using cross sectional design. Participants were recruited by consecutive sampling at Mawar Clinic in Bandung. We menaged to include 130 HIV positive women in this study. Information about knowledge and support from husband were collected through questionnaires which were further analyzed using chi-square test. The results show that knowlegde (p=0.008) and support from husband (p=0.000) are associated with the unmet need (p<0,05). In this study, we found that Support from the husband and knowledge were associated with the unmet need among HIV positive women.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016
1. PENDAHULUAN
Infeksi HIV merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dapat memengaruhi kematian ibu dan anak. Perkembangan infeksi HIV sendiri, pada tahun 2013 terdapat 35 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia dan 16 juta di
antaranya adalah perempuan. Human
Immunodeficiency Virus (HIV) telah ada di Indonesia sejak kasus pertama ditemukan tahun 1987. Sejak tahun 2000 Indonesia memasuki klasifikasi endemi terkonsentrasi untuk infeksi HIV (Kemenkes, 2012).
Berdasarkan Data Ditjen PP
(Pengendalian Penyakit) dan PL (Penyehatan Lingkungan) Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, jumlah infeksi HIV di Indonesia memperlihatkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah kumulatif penderita HIV dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296 kasus. Jumlah pengidap HIV terbanyak berada pada usia reproduktif yaitu kelompok usia reproduktif 15-49 tahun sebanyak 87,5%. Peningkatan jumlah kasus HIV pada perempuan meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Hal di atas dapat dilihat dari data sejak tahun 2008, kasus HIV pada perempuan yaitu 3565 kasus pada tahun 2008, 3459 kasus pada tahun 2009, 8360 kasus pada tahun 2010, 9265 kasus pada tahun 2011, 9318 kasus pada tahun 2012, 12279 kasus pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013).
Pada tahun 2014 Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang kasus HIV keempat terbanyak setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, reproduksi 15-49 tahun sebanyak 86,3%.
Fenomena yang terjadi saat ini, jutaan wanita usia reproduksi tidak menggunakan kontrasepsi untuk membatasi atau mengakhiri kelahiran dan kondisi tersebut dinamakan unmet need. Wanita dengan status unmet need adalah wanita usia subur yang yang tidak menggunakan alat/cara kontrasepsi namun
menginginkan penundaan kehamilan
(penjarangan) atau berhenti sama sekali (Aziem, 2013).
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 Penelitian di Irlandia pada wanita HIV positif yang melakukan hubungan seksual aktif hanya 57% menggunakan kontrasepsi. Penelitian di Perancis didapatkan 20% wanita yang berhubungan seksual aktif tidak menggunakan kontrasepsi, dan 24 % terjadi kehamilan, dan 63% konsepsi berakhir dengan aborsi.
Beberapa negara Asia sendiri, seperti Negara Vietnam, pada wanita HIV positif kelompok seksual aktif dengan suaminya atau pasangan seksual, 37% tidak menggunakan kontrasepsi (Chi dkk, 2012). Negara Kamboja, 24,8 % unmet need pada wanita dengan HIV positif menjadi perhatian utama karena berpotensi terjadi kehamilan tidak diinginkan (Nakaie dkk, 2014).
Di Indonesia sendiri, angka unmet need menurut Riskerdas tahun 2013 adalah 11%. Menurut Laporan BKKBN Jawa Barat Bulan September 2013, unmet need di Jawa Barat berada pada angka 13,43% dan Kota Bandung sebesar 10,68%. Namun Saat ini, belum ada data pasti mengenai jumlah unmeet need pada wanita dengan status HIV positif. Unmet Need pada wanita dengan HIV positif dapat terlihat pada salah satu penelitian kualitatif di Indonesia terhadap 9 wanita HIV positif berusia 25-33 tahun yang tertular dari pasangan mereka, tidak memiliki niat untuk mempunyai anak lagi, tapi tidak mengunakan kontrasepsi (Oktavia dkk, 2012).
Penggunaan alat kontrasepsi yang aman dan efektif akan membantu wanita dengan HIV mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Wanita dengan HIV yang ingin menunda hamil dapat menggunakan
kontrasepsi jangka panjang yang sesuai dengan kondisinya, sedangkan yang tidak menginginkan anak lagi dapat menggunakan kontrasepsi mantap (Mutiso dkk, 2008). Penelitian menunjukkan bahwa akses pelayanan keluarga berencana mengurangi kehamilan tidak diinginkan dan aborsi tidak aman sehingga akan menurunkan 69% kematian ibu dan 57% kematian bayi baru lahir (Chibwesha dkk, 2011).
Penggunaan kontrasepsi pada wanita HIV positif dapat mencegah kelahiran dan
membantu mengatur jarak kehamilan
sehingga menghasilkan bayi yang lebih sehat meskipun dengan status ibu HIV (Mbonye dkk, 2012). Dua penelitian telah menunjukkan pentingnya peran keluarga berencana, di delapan Negara Afrika, terjadi penurunan antara 5,6% dan 34% jumlah kehamilan pada wanita HIV positif (Reynolds dkk, 2006).
Keluarga Berencana dapat membantu wanita yang hidup dengan HIV dan
pasangannya memenuhi keinginan
melahirkan, membantu mereka yang tidak ingin memiliki anak, atau menunda kehamilan. Dengan demikian, wanita dengan HIV dan pasangannya harus memiliki akses ke seluruh pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi (Wilchera dkk, 2009).
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 informasi yang terbatas tentang unmet need pada wanita dengan status HIV positif, maka penulis melakukan studi pendahuluan di Klinik Mawar pada tanggal 9-17 Oktober 2014 kepada 10 wanita usia subur dengan status HIV positif yang memiliki suami. Berdasarkan studi tersebut, didapatkan 6 WUS tidak menggunakan kontrasepsi.
Banyak faktor yang memengaruhi unmet need pada wanita usia subur yang berstatus HIV positif. Beberapa teori telah mencoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang memengaruhi
perilaku, khususnya perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan, salah satunya adalah Teori Lawrence Green. Menurut Green, perilaku seseorang terbentuk oleh tiga faktor, yaitu faktor prediposisi (pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan), faktor pendukung (terwujud dalam lingkungan fisik) dan faktor pendorong (terwujud dalam sikap dan perilaku kelompok referensi dari perilaku individu) (Soekidjo, 2012).
2. METODE
a. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang
digunakan adalah rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
b. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh wanita dengan HIV positif di Kota
Bandung. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur dengan status HIV positif di Kota Bandung.
Beberapa penelitian menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi seorang WUS dengan HIV positif tidak menggunakan kontrasepsi diantaranya adalah faktor pengetahuan dan dukungan suami.
Analisis data dari 13 survei demografi
dan kesehatan menunjukkan bahwa
kurangnya pengetahuan, takut efek samping, dan ketidaksetujuan pasangan adalah alasan utama tidak menggunakan kontrasepsi pada kalangan perempuan (Korra dkk, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah studi yang menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap unmet need pada wanita usia subur dengan HIV positif di kota Bandung, di tambah lagi penelitian mengenai unmet need pada WUS dengan HIV positif merupakan hal yang baru.
mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap unmet need wanita usia subur dengan status HIV positif.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur dengan status HIV positif di Kota Bandung yang datang ke Klinik Mawar pada tahun 2015. Besaran sampel adalah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling, yaitu wanita usia subur dengan
c. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan langsung dari responden untuk mendapatkan informasi mengenai faktor pengetahuan dan dukungan suami yang berperan dengan unmet need pada WUS dengan status HIV positif.
Instrumen pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan wawancara. Wawancara langsung dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi responden
yang tidak memahami maksud
pertanyaan dalam kuesioner.
d. Analisis Data
Analisis Univariat adalah analisis deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi, dan persentase pengetahuan dan dukungan suami. Analisis bivariat untuk menguji hipotesis mengenai kemaknaan hubungan antara
.
status HIV positif yang datang ke Klinik Mawar pada tahun 2015 yang
memenuhi kriteria, direkrut sampai besar sampel terpenuhi.
Pertanyaan pada lembar kuesioner disusun oleh penulis berdasarkan variabel penelitian yang mencakup faktor pengetahuan dan dukungan suami.
Pertanyaan untuk mengukur variabel pengetahuan tentang HIV dan KB dilakukan dengan menggunakan bentuk pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban 1 = bila “benar” 2 = bila “salah” sedangkan pengukuran untuk variabel dukungan suami. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun dari kuesioner beberapa penelitian yang telah dipublikasikan dan dimodifikasi.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 di Klinik Mawar Kota Bandung. Subjek penelitian ini adalah WUS dengan HIV positif yang datang ke Klinik Mawar saat periode penelitian. Subjek penelitian berjumlah 130 responden.
Analisis data dilakukan pada 130 orang responden yang memenuhi syarat-syarat penelitian.
Berikut ini adalah deskripsi umum hasil pengumpulan data yang meliputi analisis univariabel dan bivariabel. Hasil analisis selanjutnya diinterpretasikan sehingga didapatkan hasil akhir penelitian.
Hasil Penelitian
Tabel 1 Hubungan pengetahuan dan dukungan suami terhadap Unmet Need
Variabel
Unmet Need (n=36)
Met Need
(n=94) Total Nilai p*
n % n % n %
Pengetahuan 0,008
Kurang 23 63,9 34 36,2 57 43,8
Baik 13 36,1 60 63,8 73 56,2
Dukungan suami 0,000
Negatif 33 91,7 52 55,3 85 65,4
Positif 3 8,3 42 44,7 45 34,6
Keterangan: *berdasarkan uji chi-kuadrat Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan proporsi unmet need pada penelitian ini adalah sebanyak 36 responden (27,7%). Pada kelompok unmet need, 63,9% responden mempunyai pengetahuan yang kurang dan 91,7% responden
mendapatkan dukungan yang
negatif.
a. Pembahasan
Uji Statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dan Unmet Need pada WUS dengan Status HIV Positif dengan nilai p<0,05.
Terdapat hubungan antara pengetahuan dan dukungan suami dengan unmet need pada WUS dengan status HIV positif dengan nilai p<0,05.
Penelitian Nattabi menjelaskan
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 menyatakan bahwa dari seluruh responden wanita yang memiliki
pengetahuan tentang metode
kontrasepsi modern, 75,4%
menggunakan kontrasepsi dan 24,6% tidak menggunakan kontrasepsi.
Pengetahuan sangat penting dalam menentukan status kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam status kesehatannya. Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif yang menyangkut pembuatan pilihan. Secara umum, pengambilan keputusan terkait dengan perilaku seseorang dalam menanggapi setiap informasi yang diterimanya. Keputusan merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor untuk dilaksanakan atau direalisasikan.
Bila dihubungkan dengan
penelitian ini, pengetahuan memegang peranan penting pada seorang wanita dengan HIV positif untuk mengambil keputusan menggunakan kontrasepsi atau tidak.
Uji Statistik menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dan Unmet Need pada WUS dengan Status
HIV Positif dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Mekonnen dan Worku bahwa penggunaan kontrasepsi 2.6 kali lebih besar pada wanita yang memiliki pasangan yang mendukung penggunaan kontrasepsi.
Salah satu bentuk dukungan suami adalah melakukan diskusi dengan pasangan mengenai kontrasepsi, Penelitian Ntshebe tahun 2011 melaporkan wanita yang melakukan diskusi dengan pasangannya tentang penggunaan metode kontrasepsi 6 kali lebih besar menggunakan kontrasepsi daripada yang tidak. Penelitian Victor, diskusi yang dilakukan antara suami dan isteri mengenai keluarga berencana berhubungan dengan terjadinya unmet need karena komunikasi yang baik antar pasangan berkorelasi dengan peningkatan penggunaan kontrasepsi.
Penelitian Mahmoud menjelaskan bahwa hambatan dari suami adalah faktor risiko yang penting untuk terjadinya unmet need, sekitar 21,3% wanita yang unmet need mendapatkan hambatan dari suami dibandingkan pada yang wanita yang met need yang hanya 6,3%.
Hambatan pasangan berupa
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 unmet need untuk kontrasepsi. Saat ini, Metode kontrasepsi berorientasi pada wanita, tapi wanita tetap saja harus mendapatkan persetujuan dari suami untuk menggunakannya. Keadaan ini lebih buruk dirasakan oleh wanita dengan HIV positif dimana mereka lebih dirugikan dengan stigma dimasyarakat.
Hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Nattabi di Afrika, hambatan penggunaan kontrasepsi salah satunya karena adanya penolakan dari pasangan/suami responden (wanita HIV positif) untuk menggunakan kontrasepsi modern disaat ketika responden tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang diakibatkan oleh efek samping yang berat.
4. KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini:
1) Pengetahuan berperan
meningkatkan unmet need
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah saran-saran yang dapat diberikan terkait unmet need pada WUS dengan status HIV positif, yaitu:
1) Saran Teoritis
Dominasi pria dalam pengambilan keputusan mengenai fertilitas dimana
responden dan pasangan/suami
melakukan diskusi tentang fertlitas dan penggunaan kontrasepsi, pengambilan keputusan hanya dilakukan oleh suami. Keberhasilan keluarga berencana melibatkan partisipasi wanita dan pasangannya. Komunikasi yang efektif dan terbuka dengan pasangan lebih meningkatkan penggunaan metode
kontrasepsi. Komunikasi dalam
pengambilan keputusan adalah faktor
yang penting dalam keluarga
berencana. Hal di atas menjelaskan pentingnya peran suami dalam keluarga berencana.
pada WUS dengan status HIV positif.
2) Dukungan suami berperan
meningkatkan unmet need pada WUS dengan status HIV positif.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 3) Saran Praktis
a. Pemberian layanan keluarga berencana yang terintegrasi dengan layanan HIV untuk
meningkatkan pemakaian
kontrasepsi pada WUS
dengan HIV positif.
b. Pemberian konseling pada wanita usia subur dengan HIV bersama dengan suami pada
layanan KB untuk
meningkatkan pemakaian
kontrasepsi.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 DAFTAR PUSTAKA
RI, Kemenkes. 2012. Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak. 2 ed. Jakarta.
RI, Kemenkes. 2013. Laporan Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia tahun 2013. 2-8.
Aziem A, Okud A. 2013. Factors affecting unmet need for family planning in Eastern Sudan. BMC Public Health. 13.
McCoy S, Buzdugan R, Ralph L, Mushavi A, Mahomva A, Hakobyan A, et al.
2014. Unmet Need for Family
Planning, Contraceptive Failure, and Unintended Pregnancy among HIV-Infected and HIV-Uninfected Women in Zimbabwe. Plos One. 9(8).
Makumbi F, Nakigozi G, Lutalo T, Kagayi J, Sekasanvu J, Settuba J, et al. 2010. Use of HIV-Related Services and Modern Contraception among Women of Reproductive Age, Rakai Uganda. African Journal of Reproductive Healt.14.
Muyindike W, Fatch R, Steinfield R, Matthews L, Musinguzi N, Emenyonu N, et al. 2012. Contraceptive Use and Associated Factors among Women
Enrolling into HIV Care in
Southwestern Uganda. Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology.
Chi B, Gammeltoft T, Han N, Rasch V. 2012. Contraceptive use among HIV-positive women in Quang Ninh
province, Vietnam. Tropical Medicine and International Health. 17(10).
Nakaie N, Tuon S, Nozaki I, Yamaguchi F, Sasaki, Kakimoto K. 2014. Family planning practice and predictors of risk of inconsistent condom use among HIV-positive women on anti-retroviral therapy in Cambodia. BMC Public Health. 14.
Oktavia Martiani, Alban Anita, Zwanikken Prisca. 2012. A qualitative study on HIV positive women experience in
PMTCT program in Indonesia.
Retrovirology. 9.
Mutiso S, Kinuthia J, Qureshi Z. 2008.
Contraceptive Use Among HIV
Infected Women Attending
Comprehensive Care Centre. East African Medical Journal. 85(4).
Mbonye A, Hansen K, Wamono F, Magnussen P. 2012. Barriers to contraception among HIV-positive women in a periurban district of Uganda. International Journal of STD & AIDS. 23.
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 Reynolds H, Janowitz B, Homan R, Jonhson
L. 2006. The Value of Contraception to Prevent Perinatal HIV Transmission. Sexually Transmitted Diseases. 33.
Soekidjo, Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Okigbo C , McCarraher D , Chen M, Gwarzo U, Vance G, Chabikuli O. 2014. Unmet Need for Contraception among Clients of FP/HIV Integrated Services in Nigeria: The Role of Partner Opposition. African Journal of Reproductive Health. 18(2).
Maryunani A, Aeman U. 2009. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi: Penatalaksanaan di Pelayanan Kesehatan. Jakarta. Trans Info Media.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Mekonnen Wubegzier, Worku Alemayehu. 2011. Determinants of low family planning use andhigh unmet need in Butajira District, South Central
Ethiopia. Mekonnen and Worku
Reproductive Health. 8.
Adair, Tim. 2007. Desire for Children and Unmet Need for contraception among HIV Positive in Lesotho. Macro International Inc. 32.
HIV/AIDS and Sexual Behaviour among the Youths in South West Nigeria. Humanity and Social Sciences Journal. 3(1):84-85.
Ciampa PJ, Skinner SL, Patricio SR, Rothman RL, Vermund SH, Audet CM. 2012. Comprehensive Knowledge of
HIV among Women in Rural
Mozambique: Development and
Validation of the HIV Knowledge 27 Scale. PLoS ONE Journal. 7(10):5.
Carey M, Schroder K. 2002. Development and Psychometric Evaluation of the Brief HIV Knowledge Questionnaire. AIDS Educ Prev. 14(2):3-4.
Muhammed, Fariba. 2012. Impact of Family Planning Health Education on the
Knowledge and Attitude among
Yasoujian Women. Global Journal of Health Science. 4(2):115-16.
MS, Dahlan. 2010. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. 2 ed. Jakarta. Sagung Seto.
Satari MH, Wirakusumah FF. 2011. Konsistensi penelitian dalam bidang kesehatan. Bandung. Refika Aditama. kedokteran dan kesehatan. Deskriptif,
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.11 No.1, April 2016 MS, Dahlan. 2010. Langkah-langkah
membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. 2 ed. Jakarta. Sagung Seto.
Satari MH, Wirakusumah FF. 2011. Konsistensi penelitian dalam bidang kesehatan. Bandung. Refika Aditama.