• Tidak ada hasil yang ditemukan

M. Thohar al Abza KONTEKSTUALITAS AL QUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "M. Thohar al Abza KONTEKSTUALITAS AL QUR"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

KONTEKSTUALITAS AL-QUR’ÂN;

Studi Kritis Atas Metodologi Dan Pandangan Muhammad Syahrûr Tentang Asbâb al-Nuzûl Dalam Pembacaan al-Qur’ân

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam

oleh:

M. Thohar al-Abza NIM: 06.2.00.1.14.08.0082

Pembimbing:

Dr. Yusuf Rahman, MA

KONSENTRASI 'ULÛM AL-QUR’ÂN

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ب‌

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M. Thohar al-Abza NIM : 06.2.00.1.14.08.0082 Tempat/ tgl lahir : Ponorogo, 16 Juli 1978

Alamat : Jl. Pekalongan RT/ RW: 04/02, Dusun: Ngijon, Desa: Ngrukem, Kecamatan: Mlarak, Kabupaten: Ponorogo, Jawa Timur.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul ”Kontekstualitas Al-Qur’ân; Studi Kritis Atas Metodologi Dan

Pandangan Muhammad Syahrûr Tentang Asbâb al-Nuzûl Dalam

Pembacaan al-Qur’ân” adalah benar-benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang saya sebutkan sumbernya. Segala kesalahan dan kekurangan di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya. Dan apabila ternyata di kemudian hari tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar.

Jakarta, 17 Februari 2009

(3)

ج‌

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tesis yang berjudul ”Kontekstualitas al-Qur’ân; Studi Kritis

Atas Metodologi Dan Pandangan Muhammad Syahrûr Tentang

Asbâb al-Nuzûl Dalam Pembacaan al-Qur’ân” yang telah ditulis oleh

M. Thohar al-Abza, Nomor Induk 06.2.00.1.14.08.0082, Mahasiswa

konsentrasi Ulum al-Qur'an telah diperiksa dan dinyatakan layak disetujui

untuk dimajukan kepada sidang ujian tesis.

Jakarta, 17 Februari 2009

Pembimbing,

(4)

د‌

PERSETUJUAN TIM PENGUJI

Tesis saudara M. Thohar al-Abza, NIM 06.2.00.1.14.08.0082, yang berjudul ”Kontekstualitas al-Qur’ân; Studi Kritis Atas

Metodologi Dan Pandangan Muhammad Syahrûr Tentang Asbâb

al-Nuzûl Dalam Pembacaan al-Qur’ân”, telah diujikan dalam Sidang

Munaqasyah Magister Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 11 Maret 2009, dan telah diperbaiki sesuai saran dan rekomendasi dari Tim Penguji.

TIM PENGUJI

Ketua Sidang/ Penguji Pembimbing/ Penguji

Dr. Udjang Thalib, MA. Dr. Yusuf Rahman, MA.

Tanggal, .... Maret 2009 Tanggal, .... Maret 2009

Penguji Penguji

(5)

ٓ‌

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Konsonan

Huruf

Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

ب b ط t

ت t ظ z

ث ts ع

ج j غ gh

ح h ف f

خ kh ق q

د d ك k

ذ dz ل l

ر r م m

ز z ن n

س s و w

ش sy ـه h

ص s ء `

ض d ي y

B. B. Vokal

(6)

ٗ‌ C. Alif Lam (al)

Alif lam ta’rîf (ها) dalam lafaz atau kalimat, baik yang bersambung

dengan huruf qamariyyah maupun syamsiyyah ditulis dengan huruf kecil (al), dan diikuti dengan kata penghubung ” – “. Namun, jika terletak diawal kalimat, maka ia ditulis dengan huruf besar (Al). Contoh:

1. al ditulis dengan huruf kecil

- al-Qur‟ân = seperti, “sebagaimana disebutkan dalam al-Qur‟ân”

- al-Baihaqî = seperti, “menurut al-Baihaqî, bahwasannya…”

2. Al ditulis dengan huruf besar

- Al-Baihaqî = seperti, “Al-Baihaqî menyatakan bahwa….”

- Al-Bukhârî = seperti, “Al-Bukhârî, didalam kitabnya menandaskan…”

D. Singkatan

SWT = Subhânahu wa ta’âlâ H = Hijriyah as = ‘Alaih al-salâm ra = Radiya Allâh ‘anhu

M = Masehi w = Wafat

Q.S = al-Qur‟ân; surat h = Halaman

saw = Salla Allâh „alaih wa sallam

E. Lain-lain

- Transliterasi syaddah ( ّ ) dilakukan dengan menggandakan huruf yang sama.

- Transliterasi ta’ marbûtahadalah ” h ”.

(7)

س‌

ABSTRAKSI

Tesis ini membuktikan bahwa Asbâb al-Nuzûl merupakan unsur penting dalam menafsirkan al-Qur‟ân dan merupakan bagian dari Ulûm al-Qur'ân.

Kesimpulan tesis ini membuktikan kelemahan pendapat Syahrûr (1938-...) yang menyatakan bahwa penafsiran saat ini tidak memerlukan

Asbâb al-Nuzûl. Sebab menurutnya, ia hanyalah bentuk sejarah penafsiran awal yang hanya berlaku pada saat turunnya al-Qur'an, dan tidak berlaku untuk saat ini. (Nahw Usûl Jadîdah, 2000).

Tesis ini juga membantah pendapat Syahrûr yang mengklaim bahwa peletakan ilmu Asbâb al-Nuzûl disebabkan karena adanya penanaman sifat

‘Adâlat al-Sahâbat wa 'ismatihim dalam benak kaum muslim, dan adanya

fanatisme mazhab dan bias kepentingan sekte. Oleh karena itu, ia tidak tepat dikategorikan sebagai bagian dari ilmu-ilmu al-Qur‟ân (Nahw Usûl Jadîdah, 2000).

Posisi tesis ini memperkuat pendapat Abû Zaid (1943-…) yang memandang Asbâb al-Nuzûl sebagai informasi historis sekaligus sebagai pertimbangan dalam penafsiran al-Qur‟ân. (Mafhûm al-Nass; 1998), juga pandangan Fazlurrahman (w. 1988) yang menjadikan Asbâb al-Nuzûl; baik mikro maupun makro sebagai informasi historis yang harus diketahui dan dijadikan pertimbangan dalam penafsiran (Islam and Modernity; 1982).

Penelitian ini merupakan library research dengan sumber primer karya Syahrûr al-Kitâb wa al-Qur’ân dan Nahw Usûl Jadîdah li Fiqh al-Islâmî. Sedangkan sumber sekunder adalah riwayat-riwayat Asbâb al-Nuzûl

koleksi al-Wâhidî dan al-Suyûtî, buku-buku ulumul qur‟an, dan buku-buku lain yang terkait dengan judul tesis ini. Sumber tersebut dibaca dengan menggunakan pendekatan hermeneutika fenomenologi yang dikembangkan oleh Paul Ricoeur (w. 2005).

(8)

ح‌

ABSTRACTION

This Thesis proves that Asbâb al-Nuzûl is important element in interpreting the Qur'ân and is a part of Ulûm al-Qur'ân.

The result of this thesis has proven the weakness of Syahrûr‟s opinion (1938-...) expressing that present-time interpretation does not need the Asbâb al-Nuzûl. Because, according to him, it was only form of history interpretation, which is applicable only for the time of revelation, and not applicable in present time. (Nahw Usûl Jadîdah, 2000).

This thesis also argues against Syahrûr‟s opinion which claimed that the neglect of Asbâb al-Nuzûl had been caused by its nature to cultivate

'Adâlat al-Sahâbat wa 'ismatihim in Moslem minds, and the fanatism of sects, and biased school of thought. Therefore, it was imprecise to categorize as part of Ulûm al-Qur'ân (Nahw Usûl Jadîdah, 2000).

This thesis strengthens Abû Zaid‟s opinion (1943-…) which consider

Asbâb al-Nuzûl as historical information and as important element in Qur'anic interpretation at the same time. (Mafhûm al-Nass; 1998), and also Fazlurrahman‟s view (d. 1988) who made Asbâb al-Nuzûl; either in macro or in micro as historical information that must be known and used in interpretation (Islam And Modernity; 1982).

This thesis is based on library research with Syahrûr‟s books; al-Kitâb wa al-Qur'ân and Nahw Usûl Jadîdah as primary sources. Whereas the secondary sources are narrative of Asbâb al-Nuzûl works collected by al-Wâhidî and al-Suyûtî, and another books of Ulûm al-Qur'ân, and others related to the title of this thesis. Theses sources are analyzed using approach of constructive-hermeneutics developed by Paul Ricoeur (d. 2005).

(9)

ط‌ Islam and Modernity: 1982

(10)

ٛ‌

Hamdan wa Salâman wa ba'du; penulisan tesis ini, yang merupakan tugas akhir dari studi S-2 penulis, dalam spesifikasi 'Ulûm al-Qur‟ân/ 'Ulum Tafsir akhirnya dapat terselesaikan bi'aunillâh ta'âlâ.

Karya tulis ini tentunya memiliki banyak kekurangan dan kesalahan yang kelak ditemukan oleh mereka yang berkesempatan menelaahnya dengan teliti. Ini adalah bukti bahwa penulis memiliki kelemahan dan keterbatasan, terutama dalam melakukan penelitian tesis ini.

Penulisan tesis ini tak luput dari jasa lembaga dan orang-orang tertentu yang telah membantu penulis, baik secara moril maupun materiil. Atas segala bantuan tersebut penulis ucapkan al-Hamdu Lillâh telah dipertemukan dengan;

1. Lembaga DIKTI DEPAG RI sebagai pemberi beasiswa.

2. Dr. Yusuf Rahman, MA., selaku pembimbing penulisan tesis ini, demikian juga Prof. Dr. Suwito, MA., dan Dr. Fuad Jabali, MA., yang mana beliau bertiga telah bersabar di dalam memberi tanggapan dan masukan selama

work in proggress demi perbaikan tesis ini.

3. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, beserta para staffnya.

4. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., selaku Direktur SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta para dosen dan staff lainnya.

5. Pa‟e dan Bu'e penulis: Dja‟fari (alm.) dan Siti Romelah; getaran do‟a dan kasih sayangnya terus penulis rasakan, dan mengalir tanpa henti. Penulis hanya berharap mendapat kerelaan Allah SWT melalui mereka berdua. Juga kepada keempat saudara kandung penulis ”nan jauh di sana” Yune, Kang Hadi, Kang Awie, Mbak Ayoh, atas segala do‟anya; juga keponakan; Misbah, Una, Najib, Farid..Semangatlah Nak! Meski ayah kalian pass away di saat kalian masih kanak-kanak.

6. Pengasuh PP. Tebuireng Jombang; KH. Ir. Sholahudin Wahid, yang telah mengizinkan penulis untuk mengikuti program beasiswa ini.

7. Pengasuh PP. Nahrul ‟Ulum Purbosuman Ponorogo KH. Nur Hamim ‟Adlan; Mursyid TQN (al-Tarîqah al-Mu’tabarah Qâdiriyyah wa al-Naqsyabandiyyah) atas supportnya kepada penulis untuk menyelesaikan S2, serta segala do'a dan perhatiannya.

8. Habib Alwi al-Haddad Peterongan Jombang atas segala do‟anya semenjak penulis injakkan kaki pertama kali di tanah Jombang.

9. Pengasuh PP. Darul Falah Jekulo Kudus; KH. Ahmad Basyir atas supportnya kepada penulis untuk menempuh cita-cita.

(11)

ك‌

11. Dr. Faris Pari; pengamal TQN sekaligus dosen Fakultas Usuluddin dan Filsafat UIN Jakarta yang telah mengajari Hermeneutika kepada penulis. 12.Teman-teman Program Beasiswa Ulûm al-Qur‟ân yang menempuh studi

bersama penulis di UIN Jakarta.

13.Jogja: Nuning dkk (perpust PPs Suka), Ali, Arif, Ela, Liza (PPs Suka), Hasan, Arif (PPs UGM), Ogay, Reychan (UIN Suka); mereka telah membantu penulis; peminjaman buku perpust, fasilitas computer/ laptop, kertas, printer, memberi tumpangan kost, meskipun beberapa kali diusir oleh mpunya kost dan harus hidup nomaden selama 1 bulan, yang penting gratis. Ciputat: Arip & Yeni (Sedap Malam) yang telah menolong penulis ketika kelaparan, Ubed, Atik, Kholid, Ghozali (UIN Syahid) dan Warga Sedap Malam Pisangan, terutama bapak kost Adang dan Uni yang sabar menghadapi penulis dan teman2 yang selalu gaduh setiap sekitar jam 03.00-03.30.

14.Dan siapapun yang telah membantu penulis dalam bentuk apapun yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam ungkapan yang singkat ini. Atas semua kebaikan tersebut, tidak ada sesuatu yang dapat penulis sampaikan, kecuali ucapan terima kasih yang tak terhingga, serta doa; semoga amal kebaikan kita semua diterima oleh Allah SWT.

Jakarta, Februari 2009

Penulis

(12)

ه‌ HALAMAN JUDUL│i

SURAT PERNYATAANii

PERSETUJUAN PEMBIMBINGiii PERSETUJUAN TIM PENGUJIiv PEDOMAN TRANSLITERASI│v ABSTRAK TESISvii

KATA PENGANTAx DAFTAR ISI│xii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah1 B. Permasalahan9

C. Studi Terdahulu yang Relevan11 D. Tujuan Penelitian│19

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian│20 F. Metodologi Penelitian│21

G. Sistematika Pembahasa│24

BAB II: PEMBACAAN KONTEKSTUAL TERHADAP AL-QUR‟ÂN A. Tekstualitas Al-Qur‟ân28

B. Problematika Pembacaan Teks33 1. Author-Centered Hermeneutics│37 2. Reader-Centered Hermeneutics│40 3. Text-Centered Hermeneutics│43

(13)

ً‌

1. Kecenderungan Penafsiran Tekstual│46 2. Kecenderungan Penafsiran Kontekstual│49

a) Penafsiran Kontekstual Dengan Pertimbangan

Historical Context│49

b) Penafsiran Kontekstual Tanpa Pertimbangan

Historical Context│54

BAB III: TA’WÎL DAN HUDÛD; METODOLOGI TAFSIR KONTEKSTUAL MUHAMMAD SYAHRÛR ATAS AYAT – AYAT AL-RISÂLAH DAN

AL-NUBUWWAH

A. Sikap Syahrûr Terhadap Tafsir; Antara Sairûrah dan Sairûrah 1. Tafsir Sebagai Proses (Processing) 58

2. Tafsir Sebagai Produk (Becoming) 62 B. Prinsip-Prinsip Penafsiran64

C. Metodologi Tafsir Kontekstual atas Ayat-Ayat al-Risâlah Dan al-Nubuwwah86

1. Metode Takwil│86

2. Metode Ijtihad Dengan Teori Hudûd│105

BAB IV: MENGKAJI ULANG „ULÛM AL-QUR’ÂN; PROBLEMATIKA

ASBÂB AL-NUZÛL DALAM TAFSIR KONTEKSTUAL

A. Asbâb al-Nuzûl Tidak Berlaku Bagi Ayat-Ayat al-Qur’ân│120 B. Asbâb Al-Nuzûl Merupakan Cacat Bagi Ulûm al-Qur’ân ? │123

1. Antara Asbâb al-Nuzûl dan Munâsabât al-Nuzûl; Sebuah Polemik Semantik│129

(14)

ُ‌ dan Solusi Alternatif│161

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan165 B. Saran-Saran│167

DAFTAR PUSTAKA168 LAMPIRAN

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Hamba Allāh dalam Al-Qur`ān dan Implikasinya terhadap Pengembangan Pendidikan Islam (Studi Tafsīr Q.S. Pandangan Para Mufasīr dalam Tafsīr Al - Misbah, Tafsīr

Teori hermeneutika dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pembacaan untuk menganalisis penafsiran Muhammad Quraish Shihab atas ayat-ayat Al-Qura’an yang

Sebatas pengetahuan penulis belum ada penelitian yang membahas tentang pemikiran dan pandangan Muhammad Abduh tentang konsep D}arb al-Amtha>l dalam al-Qur’an

Faisol, Muhammad Malik, “Hubungan Antara Pembacaan Surat Yasin Setiap Jum‟at Pagi Dengan Prestasi Belajar Siswa Studi Al-Qur‟an Hadith Kelas IX Di MTS Negri Gresik”,

Muhammad Izuddin Taufiq (2006) dalam bukunya Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi (Ayat- ayat tentang Penciptaan Manusia) mengatakan : Bagian tubuh yang paling ambigu yang

Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu mukjizat kerasulannya. Al- Qur‟an merupakan

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai muslim firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al- Qur‟an

Sehingga bisa dimaksudkan pada judul tesis, “ uslûb Al-Qur‟ân dalam pengungkapan kiamat: kajian hadzf al-fâʻil dalam ayat-ayat kiamat,” adalah pembahasan hadzf al-fâ‟il, yaitu