• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah AUDIT MANAJEMEN PELAPORAN Makala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah AUDIT MANAJEMEN PELAPORAN Makala"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

AUDIT MANAJEMEN “ PELAPORAN”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen Dosen Pengampu: Dennyca Hendrianto Nugroho, S.E., M.Si., Akt.

Disusun Oleh:

1. Bakhrul Ulum 2012-12-084

2. Muh Imron Kurniawan 2012-12-110

3. Mega Silvia 2012-12-161

4. Ceria Ail Dayana 2012-12-165

5. Merdiana Hanifati F 2013-12-234

PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

KAMPUS GONDANGMANIS PO.BOX 53 BAE KUDUS TELP.(0291) 438229

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dennyca Hendrianto Nugroho, S.E., M.Si., Akt. selaku dosen mata kuliah Audit Manajemen atas bimbingannya, juga kepada teman-teman yang memberikan kritik dan saran mengenai makalah ini.

Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang tidak sengaja penulis melakukannya. Oleh karena itu penulis mohon maklum dan meminta saran dan kritiknya untuk hasil yang lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Kudus, 26 April 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

a.Latar Belakang...1

b.Rumusan Masalah...1

c.Tujuan...1

BAB II PEMBAHASANPELAPORAN...2

Penyajian laporan mengikuti arus informasi...3

Penyajian laporan yang menitikberatkan pada kepentingan pengguna...3

Informasi latar belakang...4

Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit...4

Rumusan rekomendasi...14

Ruang lingkup audit...15

BAB III PENUTUP Kesimpulan...16

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagaimana tujuan dari audit manajemen untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapaiperbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Dengan audit manajemen mampu dinilai ekonomisasi, efektvitas, dan efisiensi dalam suatu perusahaan. pelaksanaan audit manajemen melalui tahapan-tahapan tertentu dan pada akhirnya akan melahirkan sebuah alaporan yang lazim dikenal sebagai laporan audit manajemen. Pelaporan tersebut merupakan akhir dari proses audit. Dengan kata lain, pelaporan adalah hasil dari proses audit yang telah dilakukan. Dalam pelaporan terdapat hal-hal yang akan menjadi informasi penting bagi manajemen perusahaan agar berbenah. Dan juga terdapat rekomendasi yang akan membantu manajemen mengambil keputusan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah bahwa 1. Apakah cakupan dan standar kualitas laporan audit manajemen? 2. Bagaimana cara-cara penyajian laporan audit manajemen? 3. Seperti apakah contoh laporan audit manajemen?

C. Tujuan

(5)

BAB II PEMBAHASAN PELAPORAN

Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Laporan audit merupakan ringkasan hasil pekerjaan audit yang menginformasikan kelemahan-kelemahan manajemen dan menunjukkan cara untuk memperbaikinya. Dalam laporan audit manajemen mencakup:

1. Rekomendasi perubahan prosedur dan standar. 2. Menunjukan bagian-bagian yang beresiko. 3. Menyajikan penilaian atas sistem dan prosedur.

Laporan audit manajemen harus berkualitas, adapun standar kualitas laporan audit manajemen yakni:

a) Langsung artinya penyampaian dalam penulisan isinya tidak berbelit-belit dan menggunakan kalimat pembuka yang bersifat konklusif.

b) Laporan yang ringkas artinya dalam laporan audit hanya tercermin informasi-informasi yang relevan dan laporan disusun berdasarkan prioritas informasi sesuai tingkat signifkasinya.

c) Sesuai kondisi artinya dalam bentuk penyajiannya haruslah sesuai dengan pembacanya, gaya bahasa ataupun nadanya haruslah mampu dimengerti oleh pembaca.

d) Persuasif artinya laporan harus menunjukan dukungan dari semua data-data pendukunganya dan kesimpulan yang ada. Rekomendasi yang disarankan bermanfaat bagi pembaca.

e) Konstrukif. Dalam hal ini, laporan lebih menekankan pada penyebab dan bukan gejalanya, kemudian terdapat temuan yang positif dan juga negatif.

f) Orientasi pada hasil. Dalam laporan audit, orientasi utamanya memberikan solusi dan sebaiknya menjelaskan tindakan yang telah diambil manajemen.

g) Menarik h) Tepat waktu

(6)

Pelaporan adalah bagian akhir dari proses audit manajemen. Laporan audit manajemen tidak dibuat atau disajikan secara sembarangan tetapi terdapat cara-cara penyajian laporan audit manajemen yakni ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu:

a. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit. b. Cara penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan

para pembaca (pengguna) laporan.

A. PENYAJIAN LAPORAN MENGIKUTI ARUS INFORMASI

Dalam cara ini, auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai dengan tahapan-tahapan audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit. Seorang auditor memperoleh informasi melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Pengumpulan Informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.

2) Menetapkan tujuan audit sesungguhnya (definitive audit objective) berdasarkan hassil review dan pengujian terhadap sistem pengendalian manajemen.

3) Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temaun berkaitan dengan tujuan audit, pada tahap audit lanjutan.

4) Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti (temuan) audit yang berhasil dikumpulkan. 5) Merusmuskan rekomendasi.

6) Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.

B. PENYAJIAN LAPORAN YANG MENITIKBERATKAN PADA KEPENTINGAN PENGGUNA

Penyajian dengan cara ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan hasil audit. Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat, biasanya berupa berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut:

(7)

2) Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit.

3) Rumusan rekomendasi. 4) Ruang lingkup audit.

Tujuan audit manajemen adalah untuk menemukan kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas dalam perusahaan, biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada hasil audit (temuan audit) yang merupakan indikasi terjadinya berbagai kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas dalam perusahaan.

1. INFORMASI LATAR BELAKANG

Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan dan program /aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennnya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannya audit manajemen.

2. KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT

Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada saat melakukan audit, baik itu temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab, maupun akibat. Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Judul bab harus mengidentifikasikan pokok persoalan dan sedapat mungkin juga arah dari temuan.

2) Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.

3) Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang ditemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab, dan akibat dari temuan tersebut. 4) Dalam penyajian temuan ii auditor juga harus mempertimbangkan dan mengevaluasi

(8)

5) Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh. 3. RUMUSAN REKOMENDASI

Rekomendasi merupakan saran perbaikan yang diberikan oleh auditor tas beebagai kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit. Auditor harus memberikan rekomendasi kepada atasan dari pengelola program /aktivitas yang diaudit. Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Setiap rekomendasi diajukan ole auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan ekonomisasi, efisiensi, atau efektifitas yang akan dicapai dalam pelaksanaan program/aktivitas serupa di masa depan atau juga termasuk berbagai kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan. Agar mudah dipahami oleh pengguna laporan rekomendasi seharusnya disusun dengan kalimat yang operasional dan tidak teoritis.

4. RUANG LINGKUP AUDIT

Ruang lingkup audit menunjukkan berbagai aspek dari program/aktivitas yang diaudit dan periode waktu dari program/aktivitas yang diaudit oleh auditor. Pada bagian ini harus disajikan seberapa mendalam audit tersebut dilakukan. Untuk hal-hal yang tidak masuk dalam ruang lingkup audit ini, sebaiknya tidak disajikan di dalam laporan yang dibuat agar tidak mengaburkan pemahaman pengguna laporan terhadap hasil audit yang disajikan auditor.

(9)

Contoh Laporan Audit Manajemen

Surabaya, 01 april 2009

No : 054/KAP/IV/2009 Lampiran : 3 eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen Kepada

Yth, Direktur RS. Puri Santika Di Surabaya

Kami telah melakukan audit atas pengelolaan piutang pada Rumah Sakit Puri Santika untuk periode 2007/2008. Audit kami tidak dmaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonominisasi (kehematan), efesiensi (daya guna), dan efektifitas (hasil guna). Pengelolaan piutang yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien, dan lebih efektif dalam mencapai tujuan:

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi : Bab I : Informasi Latar Belakang

Bab II : Kesimpulan Audit yang didukung dengan temuan audit Bab III : Rekomendasi

Bab IV : Ruang lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan peaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.

Kantor Akuntan Publik Rawiatmaya dan Rekan

IBEKA. RAWIATMAJA, S.E, M.M., Ak., BAP.

(10)

Informasi Latar Belakang

PT Rumah Sakit Puri Santika (selanjutnya disebut “perusahaan”) berlokasi di Jl. Amerta No. 7-9 Surabaya, didirikan tanggal 10 November 1995 oleh para pendiri yang terdiri atas:

1. Dr. Sanjivani

2. Dr. Silvanus Sanjaya 3. Markonah Astiawati 4. Dr. Savitri Dewi Maharani 5. Dr. Sidarta Candra Aditya

Tujuan dari didirikannya perusahaan adalah untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan dan jasa knsultasi kesehatan, dengan pelayanan yang akurat, tepat waktu dan penuh cinta kasih. Secara keseluruhan jasa pelayanan yang diberikan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

1. Jasa pelayanan medis dan penunjang medis, yang meliputi: a. Rawat inap

b. Rawat jalan

c. Instalasi Rawat Darurat d. Laboratorium

e. Instalasi Farmasi 2. Jasa konsultasi kesehatan

Susunan direksi perusahaan adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Dr. Sanjivani

Direktur Medik : Dr. Savitri Dewi Maharani Direktur Administrasi dan keuangan : Markonah Astiawati Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah:

1. Menilai kecukupan prosedur pengelolaan piutang yang digunakan dalam menyelengarakan operasi rumah sakit.

2. Menilai ekonomisasi, efesiensi, dan efektivitas pengelolaan piutang yang dimiliki perusahaan.

(11)

Bab II Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan berikut:

Kondisi:

1) Prosedur penjualan yang menimbulkan piutang (penjualan kredit) mengandung beberapa kelemahan diantaranya:

i. Tidak terdapat prosedur yang dapat memastikan bahwa pasien yang berobat dengan tanggungan perusahaan telah disetujui oleh pihak berwenang pada perusahaan penanggung.

ii. Tidak ada prosedur yang menjamin bahwa pasien yang berobat akan melunasi biaya pengobatan pada saat pasien yang bersangkutan pulang dari Rumah Sakit (ini terjadi terutama pada pasien tanpa penanggungan perusahaan yang akhirnya menimbulkan adanya piutang pribadi).

iii. Tidak ada prosedur yang memadai untuk memastikan bahwa pasien atas tanggungan perusahaan akan membayar kelebihan biaya perawatan yang ditanggung perusahaan. Hal ini berlaku juga untuk pasien yang berobat atas tanggungan perusahaan Asuransi.

2) Pencatatan terjadinya piutang kedalam kartu piutang perusahaan belum di lakukan secara tertib dan di siplin oleh petugas pencatat piutang.

3) Pencatatan mutasi piutang, terutama yang berasal dari pembayaran oleh dobitor tidak selalu biasa dihubungkan dengan keberadaan piutang di masing-masing kartu piutang, sesuai dengan terjadinya.

4) Penyajian piutang pada neraca tahunan belum menunjukkan keadaan piutang yang sesungguhnya bias ditagih perusahaan, karena di dalamnya masih terdapt piutang diragukan ketertagihannya (tidak tertutupi oleh penyisihan kerugian piutang yang di bentuk).

5) Perusahaan belum melakukan penghapusan terhadap piutang sudah kadaluwarsa (sudah melewati masa penyisihan sesuai dengan kebijakan akuntansinya).

6) Terjadi jumlah piutang yang sangat besar pada dibitor tertentu (terutama untuk dibitor afiliasi).

Kriteria:

1) Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa pasien yang berobat akan membayar semua biaya pengobatan tepat pada waktunya.

2) Pencatatan piutang ke dalam kartu piutang harus dilakukan secar kronologis dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap debitur.

(12)

4) Penyajian piutang di dalam harus mencerminkan keberadaan piutang yang kemungkinan besar dapat ditagih. Oleh karena itu, perusahaan harus membentuk penyisihan kerugian piutang yang memadai sebagai penilai dari saldo piutang yang dimiliki perusahaan yang bias diharapkan sebagai sumber kas masuk untuk mendanai operasional perusahaan.

5) Untuk piutang yang sudah jatuh tempo lebih dari 3tahun tetapi belum bayar, tingkat penyisihan kerugiannya adalah 100%. Oleh karena itu, untuk piutang yang sudah melewati masa penyisihan (telah jatuh tempo diatas 3 tahun) seharusnya sudah dihapuskan dari pembukuan.

Penyebab:

1) Belum ada pedoman baku secara tertulis yang dimiliki perusahaan, dalam prosedur dan sistem akuntansi yang digunakan saat ini.

2) Karyawan dibagian piutang sebagian merupakan karyawan baru dan belum memiliki pengalaman yang memadai dalam mengelola piutang perusahaan dengan bisnis rumah sakit.

3) Belum tersedia kebijakan dan atau peraturan memadai yang berkaitan dengan penentuan batas tertinggi jumlah piutang untuk satu debitor dan penghapusan terhadap piutang yang telah kadaluarsa.

Akibat:

1) Informasi piutang yang tercatat di kartu piutang, buku besar piutang, dan jumlah piutang didalam neraca tidak selalu sama serta diragukan keakuratannya.

2) Banyak piutang yang tingkat ketertagihannya rendah (diragukan). 3) Banyak piutang yang tidak diakui sebagai piutang oleh debitor.

4) Piutang yang disajikan didalam neraca tidak mencerminkan bahwa piutang tersebut adalah aset likuid yang dimiliki perusahaan yang bisa diharapkan senbagai sumber kas masuk untuk mendanai operasional perusahaan.

5) Perusahaan mengalami kerugian sebesar rp 7.272.608.644 karena piutamg tidak dapat ditagih.

Pejabat yang bertanggung jawab: Direktur Administrasi Keuangan

(13)

No Kondisi Kriteria Penyebab Akibat 1 Surat penagihan

disertai dengan

2 Beberapa debitor menolak mengakui

(14)

Bab III Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan ynag harus menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur akuntansi yang dimiliki perusahaan.

2. Kelemahan yang terjadi karena kurang terlatihnya karyawan di bagian piutang dlam mengolah piutang yang dimiliki perusahaan.

Atas kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bias diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi:

1. Perusahaan harus memmiliki sistem informasi akuntansi yang lengkap dan memadai bagi operasi rumah sakit untuk mendukung praktik pencatatan transaksi yang memadai, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan dapat menyajikan informasi piutang yang akurat di neraca.

2. Karyawan yang bertugas untuk melakukan pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Perusahaan harus membuat kebijakan-kebijakan dan peraturan yang cukup untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, baik dalam menentukan batas maksimun piutang penghapusan piutang.

(15)

Bab IV

Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah pengelolaan piutang PT Rumah sakit Suri Santika untuk periode tahun 2007/2008. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen pengelolaan piutang, personalia yang bertugas mengelola piutang, dan aktivitas pengelolaan piutang itu sendiri.

(16)

Kesimpulan

Laporan audit manajemen memiliki cakupan yakni Rekomendasi perubahan prosedur dan standar, Menunjukan bagian-bagian yang beresiko, Menyajikan penilaian atas sistem dan prosedur. Dan laporan audit manajemen memiliki standar kualitas.

Dalam penyajiannya terdapat dua cara yakni (a) Penyajian laporan mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit yang dilakukan. (b) Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitiberatan penyajian kepada kepentingan para pembaca/pengguna.

Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara,IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta:Salemba Empat.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/RR.%20Indah%20Mustikawati, %20SE.Akt.,M.Si./KERTAS%20KERJA%20DA N%20LAP%20AUDIT %20MANAJEMEN.pdf.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/RR.%20Indah%20Mustikawati, %20SE.Akt.,M.Si./MATERI%20LAP%20AUDIT%20MANAJEMEN.pdf http://repository.binus.ac.id/content/F0162/F016266426.ppt

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi eksisting Rumah Singgah Sekolah MASTER Indonesia membutuhkan ruang yang dapat menampung jumlah pengguna yang tidak dapat ditentukan serta ruang untuk berkegiatan,

Syamsu Yusuf (2009:77) menjelaskan layanan dasar atau kurikulum bimbingan ialah “Proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara

Penelitian yang sederhana ini bisa bermak- na bila dilakukan tidak pada satu lereng saja, tetapi dengan menghitung Faktor Keamanan beberapa lereng di daerah X

Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan aplikasi WhatsApp untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Siswa, dikarenakan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar

Atas dasar pertimbangan tersebut, misalnya diputuskan bahwa paket informasi untuk propinsi A yang akan melaksanakan program pelestarian plasma nutfah Jeruk Bali, diberi

PENERAPAN PRINSIP MONEY FOLLOWS FUNCTIONS PENERAPAN PRINSIP MONEY FOLLOWS FUNCTIONS PENERAPAN PRINSIP MONEY FOLLOWS FUNCTIONS PENERAPAN PRINSIP MONEY FOLLOWS FUNCTIONS PENATAAN

Pengujian secara simultan dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel yang digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

PT Bharinto Ekatama memilki izin yang sah pada pemanfaatan hasil hutan kayu berupa izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), meliputi :1. Surat Keputusan Menteri