• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelola sumber daya alam dan lingkunga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengelola sumber daya alam dan lingkunga"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM Tentang

PENGELOLAN EKOSISTEM AIR LAUT

Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Sumbe Daya Alam Dan Lingkugan

Oleh:

Sisva Yetty/14136024

PRODI GEOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. atas karunia yang dilimpahkan sebagai sumber dari segala solusi dan rahmat yang dicurahkan sebagai peneguh hati dan penguat niat sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan”.

Salawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai pelopor kemajuan seluruh umat di muka bumi.

Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk menyelesaikan mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan . Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman, sehingga dengan bantuan dan kerja sama penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, selayaknya penulis hanya manusia yang tak terlepas dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca agar dapat lebih sempurna dalam pembuatan makalah dimasa yang akan datang.

Padang, November 2016

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………....i

DAFTAR ISI ……….….ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... …..1

B. Rumusan Masalah………... ……….2

C. Tujuan Masalah………... …….2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekosistem Laut………... ………..…..3

B. Pembagian Ekosistem Air Laut………4

C. Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut………9

D. Manfaat Ekosistem Laut Bagi Kehidupan Manusia………...10

E. Dampak Dari Kerusakan Ekosistem di Laut...11

F. Cara Mangatasi Pecemaran Ekosiatem Air Laut………...…….12

G. Komonitas Di Dalam EkosistemAir Laut………..13

H. Sumber CO2 di lautan……….……14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……… .16

B. Saran………...……… 16

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.

(5)

Ekosistem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Lautan menutupi lebih dari 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara, dimana terdapat sebagian besar daratan bumiIndonesia sebagai Negara kepulauan terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi yang rumit dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di beberapa tempat, terutama di kawasan barat menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata yang hampir seragam, tetapi di tempat lain terutama kawasan timur menunjukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk, tidak teratur dan rumit.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Ekosisten Air Laut?

2. Bagaimana Pembagian Ekosistem Air Laut? 3. Apa saja Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut?

4. Apa Manfaat Ekosistem Laut Bagi Kehidupan Manusia? 5. Apa Dampak Dari Kerusakan Ekosistem di Laut?

6. Bagaimna Cara Mangatasi Pecemaran Ekosiatem Air Laut? 7. Bagaimana Komonitas Di Dalam EkosistemAir Laut?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Ekosisten Air Laut.

2. Untuk Mengetahui Pembagian Ekosistem Air Laut. 3. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut.

4. Untuk Mengetahui Manfaat Ekosistem Laut Bagi Kehidupan Manusia. 5. Untuk Mengetahui Dampak Dari Kerusakan Ekosistem di Laut.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ekosisten Air Laut

Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang paling luas di bumi ini. Luas ekosistem air laut hampir lebih dari dua per tiga dari permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan revolusi biru. Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Seperti halnya ekosistem air tawar, pada ekosistem air laut merupakanmedia internal dan eksternal bagi organisme yang hidup didalamnya. Air merupakan zat yang mengelilingi seluruh organisme laut. Air laut sekaligus jugamerupakan bagian penyusun atau pembentuk tuibuh tumbuh-tumbuhan dan binatang- bianatang laut.

(7)

Meiofauna interstisial merupakan biota laut yang masih sedikit dikenal oleh sebagian orang bila dibandingkan dengan biota laut lainnya, seperti ikan, kepiting, penyu, siput, cumi-cumi dan udang. Hal ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang sangat kecil dan posisinya yang tersembunyi di dalam sedimen serta tidak memberikan manfaat langsung bagi manusia (manfaat ekonomi). Umumnya meiofauna interstisial ini baru dikenal oleh para ilmuwan yang menekuni bidang biologi dan ekologi laut.

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut.

a. Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.

b. Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

c. Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.

d. Memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut.

e. Terdapat arus laut, yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.

B. Pembagian Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan/laut, pantai, estuari, dan terumbu karang.

1. Lautan/laut

(8)

bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:

a) Banyak minum

b) air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus c) sedikit mengeluarkan urine

d) pengeluaran air terjadi secara osmosis

e) garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan.. penurunan. Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter. Contoh laut ingresi adalah Laut Maluku dan Laut Sulawesi.

(9)

2. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua. Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.

3. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam dan Laut Baltik

c. Berdasarkan kedalamannya, wilayah perairan laut terdiri dari empat zona, yaitu :

1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut. Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya terdapat di daerah yang pantainya landai.

2. Zona Neritik, adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Contohnya wilayah perairan laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.

3. Zona Batial, adalah wilayah perairan laut yang memiliki kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter.

(10)

Laut Banda (7.440meter) dan Palung Laut Mindanao (10.830 meter).

Di Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas dan kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. Adapun wilayah perairan laut Indonesia antara lain :

1. Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya. Penentuan landas kontinen didasarkan atas wilayah perairan Indonesia dan dikuatkan oleh perjanjian dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Singapura dan India.

2. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.

3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil (± 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.

Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang menembus air, ekosistem air laut dibagi menjadi beberapa zona (daerah), yaitu sebagai berikut.

a. Zona fotik, merupakan daerah yang dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman air kurang dari 200 meter. Organisme yang mampu berfotosintesis banyak terdapat di zona fotik.

(11)

c. Zona afotik, merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sehingga selalu gelap. Kedalaman air lebih dari 2.000 meter.

2. Pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Adapun pembagian daerah pantai terbagi atas 3, yaitu :

a. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

b. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

c. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut :

a) Formasi pes caprae

(12)

lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).

b) Formasi baringtonia

Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.

3. Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.

(13)

merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

C. Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut

Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut- Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat terdapat hutan pantai.

Ciri-ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut.

1. Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.

2. Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

3. Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi.

4. Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.

Organisme yang hidup di daerah ekosistem air laut memiliki karakteristik tertentu, seperti hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel kira-kira sama dengan tekanan osmosis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan bersel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum, sedikit mengeluarkan urin, pengeluaran air dilakukan secara osmosis, sedangkan garam mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

(14)

Laut merupakan bagian dari samudera.Lautan adalah laut yang sangat luas.Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau pulau.

Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.Air memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan negara Indonesia yang terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat yang besar bagi warga yang hidup atau tinggal di dalamnya.Di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.

Berikut akan diuraikan beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia,yaitu:

a. Laut sebagai sumber makanan b. Untuk mengontrol iklim dunia

c. Laut sebagai tempat rekreasi dan Hiburan

d. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak,Angin,Pasang Surut e. Tempat Budidaya Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut f. Laut sebagai tempat barang tambang

g. Sebagai Objek Riset Penelitian h. Laut sebagai Sumber Air Minum i. Laut sebagai Jalur Transportasi

E. Dampak Dari Kerusakan Ekosistem di Laut

Kerusakan lingkungan yang ada di laut adalah keadaan lingkungan laut yang menjadi rusak atau laut yang dalam keadaan tak seperti awalnya. Fungsi laut tak dapat lagi diambil atau dirasakan. Contoh dari keadaan lingkungan laut yang rusak ini adalah hilangnya terumbu karang dan hewan laut lain yang ada di dalam laut. Dengan hal ini, keadaan di dalam laut tak lagi menjadi hal yang indah dan menyenangkan untuk diamati oleh para penyelam.

(15)

di atas seperti rusaknya terumbu karang yang ada di laut adalah disebabkan oleh manusia yang ingin untuk mendapatkan keuntungan yang kebih dari laut tanpa mau melihat kerugian yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

faktor yang menyebabkan kerusakan Ekosistem Laut.

1. Terumbu karang yang hidup di dasar laut merupakan sebuah pemandangan yang cukup indah. Banyak wisatawan melakukan penyelaman hanya untuk melihatnya. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka menyentuh bahkan membawa pulang terumbu karang tersebut. Padahal, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.

2. Membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut.

3. Mungkin tidak banyak yang sadar, penggunaan pupuk dan pestisida buatan pada lahan pertanian turut merusak terumbu karang di lautan. Karena meskipun jarak pertanian dan bibir pantai sangat jauh, residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhirnya akan terbuang ke laut melalui air hujan yang jatuh di lahan pertanian.

4. Boros menggunakan air, karena semakin banyak air yang digunakan semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan akhirnya mengalir ke laut. Limbah air tersebut biasanya sudah mengandung bahan kimia.

5. Terumbu karang merupakan tujuan wisata yang sangat diminati. Kapal akan lalu lintas di perairan. Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.

(16)

7. Masih banyak yang menangkap ikan di laut dengan menggunakan bom dan racun sianida. Ini sangat mematikan terumbu karang.

8. Selain karena kegiatan manusia, kerusakan terumbu karang juga berasal dari sesama mahkluk hidup di laut. Siput drupella salah satu predator bagi terumbu karang.

9. Pengundulan hutan di lahan atas sedimen hasil erosi dapat mencapai terumbu karang di sekitar muara sungai, sehingga mengakibatkan kekeruhan yang menghambat difusi oksigen ke dalam polip atau hewan karang.

10. Pengerukan di sekitar terum-bu karang Meningkatnya kekeruhan yang meng-ganggu pertumbuhan karang.

11. Penangkapan ikan hias dengan menggunakan bahan beracun (misalnya Kalium Sianida) Mengakibatkan ikan pingsan, mematikan karang dan biota avertebrata.

12. Penangkapan ikan dengan bahan peledak Mematikan ikan tanpa dikriminasi, karang dan biota avertebrata yang tidak bercangkang.

F. Cara Mangatasi Pecemaran Ekosiatem Air Laut

Selain kegiatan pemantaun lingkungan laut tersebut, ada beberapa tindakan nyata yang dapat dilakukan agar pencemaran dan kerusakan ekosistem laut dapat dicegah dan dihindari sedini mungkin:

a) Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat mencemari ekosistem laut. b) Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik

(17)

c) Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya, daya dukung, kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik penangkapan, budidaya dan sebagainya yang berwawasan lingkungan laut kepada pemuka masyarakat.

d) Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi pada kawasan ekosistem laut (karang, mangrove, lagun, dan rumput laut), biota, kualitas perairan dan sebagainya.

e) Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi budidaya, penelitian, pendidikan dan pembuatan buku-buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari UU lingkungan hidup terkait lingkungan laut.

f. Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan masyarakat berupa penerapan peraturan-peraturan dan sanksi hukum yang terkait dengan pencemaran lingkungan laut.

G. Komonitas Di Dalam EkosistemAir Laut

Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:

1. Produsen

terdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya 2. Konsumen berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap.

H. Sumber CO2 di lautan

(18)

Karbon melalui proses fotosintesis tumbuhan akan diubah menjadi senyawa organic yang dapat dipergunakan oleh organisme lainnya. Unsur karbon mempunyai kemampuan saling mengikat abtar sesamanya yang merupakan dasar untuk terbentuknya keanekaragaman dan ukuran molekuler, sehingga tanpa proses ini kehidupan tidak akan ada.

Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:

CO2 + H2O ⇌ H2CO3

Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH :

H2CO3 ⇌ H+ + HCO3

Hubungan antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan siklus karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat banyak faktor yang mempengaruinya.

(19)

Tumbuhan hijau di permukaan bumi dan sistem karbonat di lautan sangat efektif dalam mengikat CO2 dari atmosfer. Akan tetapi, karena adanya peningkatan dari pemakaian bahan bakar minyak bumi yang disertai dengan penurunan kapasitas pemindahan dari tumbuhan hijau akan melampaui kontrol Cybernatik sehingga lambat laun kandungan CO2 di atmosfer meningkat. Diperkirakan pada pertengahan abad mendatang kandungan CO2 di atmosfer akan meningkat dua kali lipat dari yang ada sekarang, sehingga keadaan iklim dunia akan menjadi semakin panas dengan rata-rata kenaikan temperatur sebesar 1,5-4,5oC yang diikuti dengan kenaikan permukaan air laut (karena pencairan es di daerah kutub) dan perubahan pola curah hujan yang dapat mengganggu produksi pertanian.

Siklus karbon sendiri memiliki arti yang luas. Dalam siklus karbon cadangan di atmosfer adalah sangat kecil jumlahnya jika dibandingklan dengan jumlah karbon yang ada didalam laut, minyak bumi dan cadangan-cadangan lain di dalam kerak bumi. Kehilangan karbon dalam aktifitas pertanian (misalnya karena penambahan karbon ke atmosfer lebih banyak dari pada yang disebabkan karena yang diikat oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang dilepaskan dari tanah, terutama yang diakibatkan karena seringnya pengolahan tanah

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(20)

sebagai sumber makanan, sebagai pengontrol iklim dunia, sebagai tempat rekreasi/hiburan dan lain sebagainya. Namun saat ini laut semakin tercemar oleh limbah-limbah kimia, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penanggulangan pencemaran laut dengan cara membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Pencemaran Di Laut adalah dengan upaya pencegahan.

B. Saran

Dalam pembuatan maakalah ini penulis masih banyak kekurangan dan melakukan kesalahan .oleh karenaa itu penulis minta kritik dan sarnnya yang membangun agar tidak mengulangi kesalahan lagi , semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Kistinnah I, Lestari ES. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(21)

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/penanggulangan-pencemaran-di-laut.html

Dahuri, H.R., Rais, J., Ginting, S.P., dan Sitepu, M.J.,

1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Daya yang dihasilkan dari penambahan elektrolit NaCL dan NaOH 15 ml mengalami kenaikan dibandingkan dari penambahan elektrolit NaCL dan NaOH 10 ml, Menujukan bahwa

Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri se-Kota Bandung, artinya ketika motivasi kerja yang dimiliki guru tinggi

Penelitian ini menggunakan pendekatan riset deskriptif dimana memiliki tujuan utama yaitu untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan data sebagai

Setelah penulis melaksanakan penelitian dengan memberikan tes berbentuk essay kepada siswa kelas VIII MTs.Al-Washliyah Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan dengan sampel

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat

orang-orang, lembaga dan otoritas yang persetujuan diperlukan untuk diadopsi, telah menasihati yang dianggap perlu dan diberitahu tentang efek dari persetujuan mereka, khususnya

Kelayakan cuti tahunan : Jumlah telah diambil : Baki sebelum permohonan ini : Jumlah dipohon sekarang :.

Pihak manajemen Bank BUKU-3 perlu memperhatikan factor –faktor yang menyebabkan tinggi maupun rendahnya nilai ROA dalam setiap pengambilan keputusan yang