• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada tanggal 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada tanggal 10"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Universitas MercuBuana

Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada tanggal 10 Nopember 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD), dan peresmiannya dilakukan oleh almarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu. Dewanta diambil dari nama tokoh pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara. Misi pendidikan akademi ini antara laian adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha Pancasila, dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan bekerja.

Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI) Jl. Gatot Soebroto. Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah

kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.

Pada tahun 1985, berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara, timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, dibentuk Panitia Pendirian Universitas, dengan Ketua Dr. Sri-Edi Swasono

(2)

dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Drs. Iman Santosa Sukardi (almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Setelah melalui persiapan pendirian dan studi kelayakan, dengan Nomor : 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, Yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III. Berdasarkan surat Nomor : 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin "Operasional" kepada Universitas Mercu Buana.Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut:

1. Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil. 2. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan

Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi).

3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi.

Jumlah mahasiswa pada tahun pertama tersebut sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil eveluasi Kopertis Wilayah III, keenam jurusan yang ada memperoleh Status "Terdaftar" dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di masyrakat, dengan izin “operasional” dari kopertis wilayah III Nomor : 12/Kop. III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akdemik 1986/1987 Fakultas Teknik membuka jurusan

(3)

Teknik Mesin dan Fakultas Pertanian membuka Jurusan Mekanisasi pertanian. Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988, fakultas Teknik membuka Jurusan Teknik Elektro. Memasuki tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di Universitas Mercu Buana. Berdasarakan usulan Ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan Kopertis Wilayah III, Akademi Wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung kedalam Universitas Mercu Buana. Pendidikan akademi tersebut menjadi Program D3 Manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status "Terdaftar". Tahun 1989, Jurusan Teknik Mesin memperoleh Status "Terdaftar", berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0382/06/1989 tanggal 21 Juni 1989, demikian juga untuk Jurusan Mekanisasi Pertanian, tanggal 6 agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar", dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0495/08/1990.

4.1.2 Visi dan Misi Universitas Mercubuana

Setelah 28 tahun mengalami bereformasi maka Universitas Mercu Buan memiliki Visi sebagai berikut :

Visi Universitas Mercu Buana

Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga

professional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.

(4)

Misi Universitas Mercu Buana

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.

2. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global. 3. Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa

kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

1. Budaya kerja disiplin, jujur dan tanggung jawab 2. Mengembangkan budaya kerja yang kreatif

3. Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan 4. Mengembangkan budaya kerja yang sadar nilai lokal

(5)

4.1.3 Lambang Universitas Mercubuana

Dasar Pemikiran

Filosofi logo mengacu pada tekad dan komitmen para pendiri dan penerus Mercu Buana untuk memberikan dan menjadi yang terbaik.

Filosofi Nama

Penamaan Mercu Buana didasari oleh tekad dan komitmen para pendiri Universitas Mercu Buana untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan mutu pendidikan dan kecerdasan Bangsa Indonesia.

Penamaan Mercu Buana berasal dari kata mercu yang berarti 'menara' dan buana yang berarti 'bumi'. Menara melambangkan kekokohan dan pedoman, sedangkan buana melambangkan masyarakat. Secara simbolis, penamaan Mercu Buana melambangkan tekad untuk menjadi perguruan tinggi panutan yang membawa manfaat bagi bangsa Indonesia di dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

(6)

Filosofi Visual

Visual logo Mercu Buana disarikan dari nyala api yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma perguruan tinggi. Darma pendidikan dilambangkan dengan nyala api di tengah yang paling tinggi.

Penunjangnya adalah dua nyala api yang mengapitnya yang melambangkan darma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

 Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis, di samping arah tujuan yang jelas. Bentuk dasar logo UMB yang oval melambangkan ketajaman pemikiran UMB

 Nyala api, menyiratkan tekad dan komitmen para pendiri dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika Mercu Buana sebagai pemberi manfaat bagi lingkungan

 Api biru yang tenang, menyiratkan tekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika.

Filosofi Warna

Warna yang digunakan adalah biru tua, biru muda dan hijau, dengan makna :

 Warna biru tua, melambangkan kematangan dan pelayanan

 Warna biru muda, mencerminkan kecemerlangan, kualitas, dan masa depan

(7)

4.1.4 Struktur Organisasi Universitas Mercubuana

DEWAN PEMBINA YAYASAN MENARA BHAKTI

Ketua Umum : H. R. Probosutedjo

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Suharyadi

Sekretaris : Arimbi Nimpuno Probosutedjo,

BFA.

Bendahara : Hj. Noek Bresina Soehardjo

Anggota : - Dra. Diniarti Pertiwi

Probosutedjo gi

- Drs. Poerwanto

BADAN PENGURUS HARIAN YAYASAN MENARA BHAKTIno

Ketua : Drs. H. Soehardjo Soebardi

Wakil Ketua : Drs. Tri Widodo

Sekretaris : Wahyudi Hardjowiyatmo

Bendahara : Dr. Dewi A. Faisol, ME, Ak

Anggota : - Septanto Probosutedjo

- Rindang Sari Kurniawati, MA - Nurani Pudjiastuti Widianto, Dipl.FM

PENGAWAS YAYASAN MENARA BHAKTI

Ketua : Rita P. Reid, MA

Anggota : Bob Widianto

PIMPINAN UNIVERSITAS MERCU BUANA

Rektor : Arissetyanto Nugroho, Dr, MM

Wakil Rektor Akademik &Kemahasiswaan : Dana Santoso, M.Eng,Sc,Ph.D Wakil Rektor Perencanaan & Pengembangan

Sumberdaya : Purwanto SK, Dr. M.Si

PELAKSANA ADMINISTRATIF

Ketua SPMI/Dewan Mutu : Desiana Vidayanti, Ir., MT Ka. Biro Sekretariat Universitas & HUMAS : Irmulan Sati T.,SH., M.Si

(8)

DIREKTORAT KERJA SAMA PjS. Direktur Pengembangan dan Kerjasama : Arissetyanto Nugroho, Dr, MM Kepala Pusat Penelitian : Anik Herminingsih, Dr., M.Si Kepala Pusat Pengembangan Institusi : Heri Budianto, S.Sos., M.Si Kepala Pusat Kewirausahaan : Rike Iskandar, SE., MM Kepala Pusat Kerjasama & Hub. Internasional : Mochamad Rizki Sadikin,

MBA

PjS. Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat : Suprapto, SP, M.Si

DIREKTORAT AKADEMIK

Direktur Akademik : Dana Santoso, M.Eng,Sc,Ph.D

Kepala Biro Adm. Akademik : Suharno,S.Kom.,MM

Kepala Pusat Bahan Ajar dan Elearning : Primi Artiningrum, Ir., M.Arch

Kepala UPT Perpustakaan : Budiantoro, Drs., MA

Kepala Pusat Operasional Perkuliahan : Magito, SE, MM

DIREKTORAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

KERJASAMA

Direktur Keuangan dan PjS. Direktur

Pemasaran Reguler : Purwanto SK, Dr. M.Si

Kepala Biro Adm. Keuangan : Warto, SE.,MM

Ka. Biro. Seleksi & Penerimaan Mhs Baru : Herry Agung Prabowo, Ir.

M.Sc

DIREKTORAT SUMBER DAYA

Direktur Sumber Daya : Yuli Harwani, Dra., MM

Kepala Biro Sumberdaya Manusia : Catur Meiwanto D, SE., M.Ak

DIREKTORAT KEMAHASISWAAN

Direktur Kemahasiswaan : Endi Rekarti, SE, ME.

Karo. Pengendalian Kegiatan Kemahasiswaan

dan Program Unggulan : -

Karo. Pembinan Karakter & Penalaran Mhs : -

DIREKTORAT PEMASARAN PKK

Direktur Pemasaran PKK : Yenon Orsa, Ir. MT

Karo. Adm. Umum PKK : Eddy S. Tumenggung, Ir. MM

(9)

Koord. Pemasaran PKK : Muhammad Iqbal, SE

DIREKTORAT PASCA SARJANA

Direktur Program Pascasarjana : Didik J. Rachbini, Prof, Dr.

Wakil Direktur : Ngadino Surip, Prof, Dr, MS

Kaprodi. Magister Manajemen : Augustina Kurniasih, Dr., ME Sekprodi. Magister Manajemen : Wawan Purwanto, Drs., SE.,

MM

Kaprodi. Magister Ilmu Komunikasi : Farid Hamid, M.Si., Dr. Sekprodi. Magister Ilmu Komunikasi : Juwono Tri Atmodjo S.Sos.,

M.Si

Kaprodi. Magister Akuntansi : Yudhi Herliansyah, Dr, M.Si Sekprodi. Magister Akuntansi : Fitri Indriawati, SE., M.Si Kaprodi. Magister Teknik Elektro : Mudrik Alaydrus, Dr.Ing PjS. Sekprodi. Magister Teknik Elektro : Dian Widi Astuti, ST, MT Kaprodi. Magister Teknik Industri : Lien Herliani Kusumah, Dr.,

MT

Sekprodi. Magister Teknik Industri : Hardianto Iridiastadi, Ir. Ph.D

Kabag. Akademik Pasca Sarjana : Fakhrurozi, SH

Karo. Pengelola Fasilitas Kampus Menteng : Asep Noorsapto, Ir. M.Si

DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI

PjS. Direktur Teknologi Informasi : Mujiono, ST, MT Kepala Pusat Operasional dan Support System

Informasi : Fadri Masbirin, S.Kom

PjS. Kepala Pusat Pengkajian Solusi Sistem

Informasi : Mujiono, ST, MT

Kepala Pusat Pengembangan Solusi Sistem

Informasi : -

DIREKTORAT CIBUBUR

Direktur Otoritas Cibubur : Henny Gambiro, Ir., M.Si

Karo. Adm. Umum : Junaedi, SE, MM

Karo. Adm. Akademik &Kemahasiswaan : Suprayitno, S.Sos, MM

DAFTAR PEJABAT STAF. AHLI REKTOR

Staf Ahli Rektor Bidang Pemasaran : Yenon Orsa, Ir. MT Staf Rektor Bidang Komunikasi : Atmadji Sumarkidjo, MM

(10)

Staf Rektor Bidang Penelitian : Jan Frie Sihite, MSM Kepala Pusat Studi Perubahan Iklim : Eliyani, Dr., Ir

DAFTAR PEJABAT UMBCC

Kepala Pusat UMB Career dan Training

Center :

Wahyu Hari Haji, S.Kom.,

MM.Si

DAFTAR PEJABAT FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN

Dekan : Edi Muladi, Ir. M.Si

Wakil Dekan : Tin Budi Utami, Ir. MT

Ketua Program Studi Teknik Sipil : Mawardi Amin, Ir., MT PjS. Sekretaris Program Studi Teknik Sipil : Acep Hidayat, ST., MT Ketua Program Studi Teknik Arsitektur : Joni Hardi, Ir. MT Sekretaris Program Studi Teknik Arsitektur : Danto Sukmajati, ST.,M.Sc PjS. Ketua Program Studi Desain Produk : Hady Soedarwanto, ST., M.Ds Pjs. Sekprodi Desain Produk : Zulfikar Sya ban, S.Pd

DAFTAR PEJABAT FAKULTAS TEKNIK

PjS. Dekan : Dana Santoso, M.Eng,Sc,Ph.D

Wakil Dekan : Andi Adriansyah,Dr.,M.Eng

PjS. Ketua Program Studi Mesin : Gimbal Doloksaribu, Prof. Dr Sekretaris Program Studi Mesin : Nanang Ruhyat,ST,MT Ketua Program Studi Elektro : Yudhi Gunardi, Ir.,MT PjS. Sekretaris Program Studi Elektro : Setiyo Budiyanto, ST, MT Ketua Program Studi Teknik Industri : Muhammad Kholil, ST,MT PjS. Sekretaris Program Studi Teknik Industri : Reza Taruna Suhada, ST, MT

DAFTAR PEJABAT FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Dekan : Bambang Hariyanto, Dr., MT

PjS. Wakil Dekan : Sudirman, S.Kom., M.Kom

PjS. Ketua Program Studi Informatika : Tri Daryanto, ST, MT PjS. Sekretaris Program Studi T. Informatika : Sabar Rudiarto, S.Kom,

M.Kom

Ketua Program Studi Sistem Informasi : Nur Ani,ST.,MMSI PjS. Sekretaris Program Studi Sistim

Informasi : Bagus Priambodo, ST., M.TI

(11)

Dekan : Wiwik Utami, Dr., MS

Wakil Dekan : Arief Bowo Prayoga, SE.,MM

Ketua Prodi Strata-1 Manajemen : Rina Astini, Dr., MM Sekretaris Prodi Strata-1 Manajemen : Luna Haningsih, SE, ME. Sekretaris 2 Prodi Strata-1 Manajemen : Daru Asih,SE.,M.Si Ketua Prodi Strata-1 Akuntansi : Harnovinsah, Dr., M.Si Sekretaris Prodi Strata-1 Akuntansi : Nurlis, Dra.,M.Si.,Ak Sekretaris 2 Prodi Strata-1 Akuntansi : Diah Iskandar,SE.,M.Si Ketua Program Diploma III Manaj.

Perusahaan : Cecep Winata, Dr., MS

Ketua Program Diploma III Akuntansi : Istianingsih, Dr, M.Ak

DAFTAR PEJABAT FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

Dekan : Agustina, Dr., M.Si

Wakil Dekan : A. Rachman H.I, Drs., M.Si

PjS. Ketua Bidang Humas : Suryaning Hayati, SE, MM PjS. Sekretaris Bidang Public Relation : Novi Erlita, S.Sos., MA

Ketua Bidang BroadCasting : Feni Fasta, SE, M.Si

PjS. Sekretaris Bidang BroadCasting 1 : Dicky Andika, S.Sos, M.Si PjS.Sekretaris Bidang BroadCasting 2 : Afdal Makkuraga Putra, S.Sos,

M.Si

Ketua Bidang Marcom & Advertising : Yoyoh Hereyah, Dra., M.Si PjS. Sekretaris Bidang Marcom & Advertising : Ira Purwitasari, M.Ikom Ketua Bidang Communikasi Visual : Ahmad Mulyana, Dr., M.Si PjS. Sekretaris Bidang Stdi Komunikasi

Visual : Sunarwati, S.Sn., M.Si

PEJABAT FAKULTAS PSIKOLOGI

Dekan : A. A. Anwar Prabu M, M.Si,

Dr

PjS. Wakil Dekan : S. Slamet Sulistiyono, Drs,

M.Si

PjS. Ketua Program Studi : Muhammad Iqbal, Dr., M.Si PjS. Sekretaris Program Studi : Istiqomah, M.Psi

(12)

Garis Komando Garis Koordinasi

REKTOR

Sistem Penjaminan Mutu Internal Biro Sekretariat Universitas dan Humas

Wakil Rektor

Akademik & Kemahasiswaan Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Wakil Rektor

Direktorat Kemahasiswaan

Laboratorium Tata Usaha Fakultas/

Pasca Sarjana Program Studi Dosen Pusat Studi Direktorat Akademik Pusat Operasi Perkuliahan Biro Administrasi Akademik UPT Perpustakaan Fakultas/ Pasca Sarjana Biro Pengendalian Kegiatan Kemahasiswaan & Program Unggulan Biro Pembinaan Karakter & Penalaran Mahasiswa Direktorat Pemasaran PKK Biro Pemasaran Biro Program Kelas Karyawan Biro Career & Training Center Direktorat Sumber Daya Biro Sumber Daya Manusia Biro Manajemen Gedung & Sarana Direktorat Pengembangan & Kerjasama Pusat Penelitian Pusat Pengabdian Masyarakat Pusat Pengembangan Institusi Pusat Kewirausahaan Senat Akademik Yayasan Menara Bhakti Direktorat Keuangan Biro Administasi Keuangan Pembina Kemahasiswaan Biro Pengelola Fasilitas Kampus Menteng

Pusat Kerjasama & Hubungan Internasional Pusat

Bahan Ajar & E-Learning Direktorat Teknologi Informasi Pusat Pengkajian Solusi Sistem Informasi I n f o r m a s i Pusat Pengembangan

Solusi Sistem Informasi Pusat Operasional & Support

Sistem Informasi I n f o r m a s i Majelis Guru Besar

Direktur Kampus D - Bekasi Biro Akademik & Kemhs Biro Umum Direktorat Pemasaran Reguler

(13)

4.2 Hasil Penelitian

Peneliti dalam hal ini menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan terjun langsung ke lapangan untuk mencari data dan informasi yang sesuai dengan penelitian ini.Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah pengumpulan data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus (case study).Hasil penelitian diperoleh berdasarkan wawancara mendalam ( indepth interview ) dengan Key informan dan informan yang telah dipilih oleh peneliti. Key informan dalam penelitian ini adalah Pertama, Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercu Buana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat. Kedua, Bapak Dana Santoso selaku Wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di Universitas Mercu Buana, Jakarta barat. Dan terakhir, Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di Universitas Mercu Buana, Jakarta barat.

Sedangkan dengan informan dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan Bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercu Buana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat; Bapak Ahmad Mulyana selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas MercuBuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata

(14)

Usaha FIKOM Universitas MercuBuana ; Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercu Buana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104 Universitas Mercu Buana Jakarta ; Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercu Buana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi Jakarta ; Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercu Buana; Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercu Buana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana. Hasil penelitian ini juga diperoleh dari data sekunder yaitu company profile Universitas Mercu Buana tahun 2013.

Untuk itu sesuai judul yang peneliti angkat yaitu : Gaya Kepemimpinan Koalisi Dominan Universitas Mercubuana Menurut Dosen Untuk Meningkatkan Prestasi Bidang Akademik dan Non Akademik Mahasiswa. Peneliti ingin mengetahui gaya kepemimpinana koalisi dominan yang diterapkan oleh pimpinan Universitas Mercubuana di dalam meningkatkan di bidang Akademik dan prestasi Non akademik menurut dosen.

Civitas Universitas Mercubuana sangat berperan penuh dalam peningkatkan bidang pengajaran dan prestasi non akademik.Hal tersebut tentunya

(15)

tidak terlepas dari yang namanya seorang pimpinan, karena pimpinan menjadi ujung tombak sebuah organisasi. Apabila koalisi dominan mampu menciptakan atau bahkan meningkatkan hal tersebut akan sangat baik bagi perusahaan sendiri maupun khalayak internal Universitas, untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, maka peneliti menjabarkannya sebagai berikut :

4.2.1 Prosedur Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yang ada, prosedur pengambilan keputusan biasanya melalui Rapat atau pertemuan, walaupun dalam tingakatan atau level yang berbeda serta memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam pengambilan keputusan .sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Arissetyanto :

“…Macem-macem dalam pengambilan keputusan penting, kan forumnya banyak”.1

Merujuk pada pernyatan diatas maka secara umum, proses pengambilan keputusan antara lain melalui :

A. Rapat pimpinan

Rapat pimpinan itu dilaksanakan secara periodic. Sebagaiamana yang dikatakan Ibu Yuli bahwa di UMB sudah tersistem dengan adanya Forum Rapim:

1

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

(16)

“…Kalau di UMB itu sudah sangat tersistem ya,kita punya yang namanya forum rapim 2 minggu sekali.”2

Adapun proses pengambilan keputusan yang paling strategis dilakukan melalui rapim, menurut Ibu Yuli Direktur Sumber Daya :

“Dirapat pimpinan tentunya dibahas hal-hal yang sifatnya strategis untuk jangka panjang.”3

Rapim tersebut sebagiaman yang dikatakan oleh ibu Yuli hanya diikuti oleh para pimpinan yang kemudian dijadikan sebagai pembicaraan dengan level dibawahnya. :

“Nah dari rapim itu ibu pakai sebagai guidance dan target untuk bahan pembicaraan dengan bawahan, biasanya sehabis itu ibu kumpulkan mereka kemudian ibu sampaikan beberapa hal yang harus dicapai untuk univeritas dan sudah diputuskan di rapim. Biasanya bawahan ibu, ibu beri step untuk mencapai target ini stepnya ini, nah dari hasil pemberian step tadi biasanya mereka akan menyampaikan argument. Beberapa informasi, dan dari situ bisa diputuskan caranya harus seperti apa. Kalau mereka sudah paham step dan situasi apa yang harus dijalankan silahkan jalan. Pada jeda waktu tertentu, ibu panggil mereka kembali hasilnya seperti apa.”4

Setelah Rapat pimpinan selesai, kemudian dekan akan mengadakan rapat dengan fakultas untuk memerintahkan atau yang diamanahkan dalam Rapim tersebut, berikut penjelasannya:

“…Dekan akan mengadakan rapat fakultas memerintahkan kabid untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan atau yang diamanhkan

2

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

3

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

4

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(17)

dalam rapat tersebut. Rapat tersebut juga bukan rapat-rapat biasa, tetapi ada target dan capaian yang sudah ditetapkan setiap tahun.”5

Adapun level yang ikut serta dalam Rapat Pimpinan biasanya tidak sampai level sekprodi, karena sekprodi jenjangnya tidak langsung. Berikut yang diungkapkan oleh Ibu Luna :

“Kalau sampai kaprodi si ya rektorat tidak pernah ke sekprodi, kita kan jenjangnya begitu tidak langsung jadi dalam hal ini sekprodi dan kaprodi secara structural ke dekan, dan dekan akan menyampaikan ke pimpinan.”6

Sebelum Rapat pimpinan dilaksanakan biasanya didahului oleh pra rapim yang bertujuan untuk memberikan masukan kepada pimpinan, dan kemudian baru diputuskan sebagaimana pernyataan pak kholil :7

“…Di forum rapim paling tidak, biasanya kalaupun ada hal-hal penting tadi kan ada pra rapim meminta masukan,…sebelum rabu diputuskan saat rapim, hari seninnya ada pra rapim untuk memberikan masukan kepada rektor. ”

Pra rapim biasanya dilaksanakan setiap hari senin dan yang hadir juga terbatas. Pra rapim bertujuan untuk mensosialisasikan yang penting dan kemudian dibahas bersama, :

“…sebelum rapim dua minggu itu kan setiap senin kita ada rapat dekan. Terus disitu kita sosialisasikan yang penting dan kita bahas bareng-bareng. Jadi mekanismenya bisa macem-macem tapi tetap forumnya, forum rapat. Rapat itu kan bisa dibilang formal dan tidak formal misalnya rapat di rapim ya sudah jelas agendanya, kalau rapat disini agendanya bisa bebas, gak terpaku yang ada di power point. ”.8

5

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

6

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

7

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

8

Bapak Arrissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

(18)

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa Rapat pimpinan merupakan bagian dari pengambilan keputusan yang sudah tersistem di Universitas Mercubuana ini, adapun pengambilan keputusan melalui rapim biasanya mengenai keputusan strategis dan jangka panjang. Selain itu Rapat Pimpinan juga sebagai guidance dan target untuk bahan pembicaraan dengan bawahan. Tidak semua level yang ikut dalam Rapim tersebut, level yang ikut hanya sampai level Kaprodi. Setelah Rapat Pimpinan selesai Dekan akan mengadakan rapat fakultas memerintahkan kabid untuk melakukan segala sesuatu yang diperintahkan atau yang diamanhkan dalam rapat tersebut. Sebelum melaksanakan rapim, biasanya didahulukan oleh Pra Rapim, yang bertujuan untuk memberikan masukan kepada Rektor.

B. Pengambilan keputusan selain rapim

Menarik juga seperti yang disampaikan oleh Wakil Rektor, pengambilan keputusan selain melalui rapim bisa juga dengan informal :

“Macem-macem si, kadang lewat telepon mostly kalau penting ya lewat telepon atau sms dan BBM.Iya kalau krusial lebih banyak menggunakan media tersebut, tapi kalau krusialnya itu perlu catatan saya biasanya pakai email ini terlepas dari lisan tadi ditambah dengan email.Kalau gak semua harus dirapatkan lalu ngomong, dan kalau sifatnya harus koordinasi lebih dari 3 unit iya diraptkan.Tetapi kalau satu atau dua unit melalui BBM.Jadi gak selalu dipanggil rapat, kalau lebih dari 5 unit mungkin rapatnya pakai undangan.Artinya fleksibel aja sih.”9

Pernyataan sama juga disampaikan oleh Bapak Mulyana, dalam pengambilan penting keputusan bisa melalui telepon biasanya pembicarannya personal tetapi bersifat formal mengenai ide-ide Rektor, berikut ungkapannya :

9

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(19)

“Ada biasanya melalui pembicaraan-pembicaraan sifatnya personal tetapi bersifat formal. Misalnya lewat telepon ya, tapi sifatnya koordinasi aja kok arena biasanya ide-ide pak rector jauh lebih banyak ko. Kita kan sifatnya mendukung ide-idenya pak rector, karena kalau kita puny ide belum tentu berkenan dari segi anggaran atau dari unit terkait. Tapi kalau rector punya ide kan siapa yang ini kan paling semuanya harus membackup itu kan.”10

Adapun yang dinyatakan oleh Ibu Irmulan, untuk mendukung pernyataan . Bahwa pengambilan keputusan bisa dilakukan dengn informal maupun formal“:

“Eee..biasanya si dengan formal rapat, rapat seminggu sekali, rapat duaminggu sekali. Kemudian kalau informal biasanya via telepon, atau sms dan memberikan diskusi melalui surat. Semua media.”11

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa, Pengambilan keputusan selain melalui Rapat bisa juga dengan Informal seperti lewat telepon mostly kalau penting ya lewat telepon atau sms dan BBM.Iya kalau krusial lebih banyak menggunakan media tersebut, tapi kalau krusialnya itu perlu catatan saya biasanya pakai email ini terlepas dari lisan tadi ditambah dengan email, dan surat. Adapun yang dikatakan oleh Bapak Mulyana biasanya melalui informal lebih kepada koordinasi dan mendukung ide-idenya Pak Rektor.

C. Bawahan diberikan kepercayaan dalam pengambilan keputusan

Tentunya dalam pengambilan keputusan tidak semua orang yang dilibatkan hanya level-level tertentu saja yang dilibatkan. Level yang diikut sertakan dalam dalam pengambilan keputusan menurut Pak Rektor berjenjang,

10

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana ;

11

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

(20)

dan ada level masing-masing, selain itu tidak ada keputusan yang saya ambil sendiri :

“Level yang dipercaya mengambil keputusan ada level masing-masing dan berjenjang. Dan tidak ada keputusan yang dibuat oleh saya sendiri tidak ada, dan semua itu melalui olahan staff dari kepala bagian, kepala biro”12

Menurut Bapak Kholil dan Ibu Luna, bahwa pimpinan memberikan kepercayaan dalam pengambilan keputusan sampai level kaprodi dan sekprodi. Adapun pernyataan dari Bapak Rizki yang menyatakan yang diberikan kepercayaan dalam pengambilan keputusan hanya sampai level Kabiro.

Ibu Yuli Mengatakan bahwa, level yang dipercaya dalam pengambilan keputusan yaitu kepala biro dan kepala bagian, berikut pernyataanya :

“Kalau dalam pengambilan yang sekalanya besar Kepala Biro, tetapi pengambilan keputusan kepada hal yang sangat teknis kepala bagian bisa dilibatkan dalam pengambilan keputusan.”13

Adapun pernyataan dari Bapak Dana, yang mengatakan kalau ke fakultas sampai TU pun saya minta masukan, dan kalau unitnya biro minta masukan hanya ke kepala biro saja, pernayataanya sebgai berikut :

“Kalau ngambil keputusan pengertiannya saya yang mengambil keputusan, tetapi yang menerima masukan saya sampai ya itu tadi kalau ke fakultas sampai TU pun saya minta masukan.Kalau di biro sampai kepala biro saya minta masukan.”14

12

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

13

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

14

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(21)

Berikut pernyataan Bapak Afdal Bahwa, tidak semua level diberikan kepercayaan dalam pengambilan keputusan, di jelaskan oleh Bapak Afdal, karena tergantung dari kewenangan masing-masing dan hanya lingkup saya saja yang tidak memberikan masukan.

Dalam pengambilan keputusan tidak semua orang dilibatkan, dan juga tergantung dari bidangnya masing-masing. Hal ini diutarakan oleh Pak Rektor memberikan kepercayaan kepada bawahan sesuai dengan bidangnya masing-masing :

“Ya dalam bidangnya dia pasti diberikan ya, kan gak ada pilihan dan gak bisa yang menentukan saya sendiri tidak mungkin.Ya tergantung bidangnya, kan kalau saya tidak mungkin minta masukan misalnya tentang keuangan tanpa melibatkan bagian keuangan, tentu bagian terkait yang harus dilibatkan”15

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Irmulan, bahwa memang dilibatkan tetapi yang berkaitan dengan job desknya :

“Iya untuk case-case tertentu yang berkaitan dengan job desk saya iya, kalau tidak berkaitan dengan job desk saya gak lah. “16

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Bapak Rizki, yang mengatakan bahwa yang dipercaya dalam pembuatan keputusan tergantung dari kasusnya :

“Yaa..tidak semua, tergantung dari kasusnya.”17

15

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

16

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

17

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

(22)

Hal ini merujuk apa yang dikatakan oleh Pak Rektor, Bu Irmulan, Pak Afdal, dan Pak Rizki, seseorang yang dipercaya dalam pengambilan keputusan sesuai bidang dan kewenangannya, yang didukung oleh pernyataan bapak mulyana :

“ Sesuai kewenangan si iya, ada bidang-bidangnya misalnya saya sebagai kaprodi sebatas itulah. Selain itu Itu tadi tergantung, sampai apa pekerjaan itu apakah harus sampai ke bawah atau hanya sebatas bidang studi.”18

Bapak Dana, yang memberikan kepercayaan seratus persen kepada bawahan dalam pengambilan keputusan tetapi tetap ada rambu-rambunya :

“Iya saya memberikan kepercayaan 100 persen, artinya begini oke sebuah unit tertentu yang tanggung jawab untuk kalender akademik, ya oke kamu buat memang dia konsultasi sama saya, dan rambu-rambunya saya yang berikan artinya anda tanggung jawab terhadap kalender akademik tapi rambu-rambunya dari saya. Kenapa saya kasih rambu-rambu kalau ada sesuatu dia bisa mengambil keputusan jadi karena saya telah memberikan rambu-rambu itulah maka saya memberikan kepercayaan dia untuk mengambil keputusan.Lain halnya kalau saya tidak memberikan rambu-rambu. Sejauh rambu-rambunya ada dan dia tau pola saya, dan kalau diluar rambu-rambu itu baru mereka diskusi ke saya.”19

Sama halnya dengan pernyataan Ibu Yuli, memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam pengambilan keputusan yang bertujuan untuk kaderisasi karena organisasi ini makin berkembang :

“Oh iyaa, bahwa ibu tipe orang yang berusaha untuk melakukan kaderisasi karena organisasi ini sudah besar dan karyawan sudah banyak, mahasiswa tambah banyak”20

18

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

19

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

20

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(23)

Dari berbagai pernyataan tersebut peneliti mengambil kesimpulan, bahwa bawahan yang diikusertakan dalam pengambilan keputusan tidak semuanya hanya sampai level kaprodi dan sekprodi. Dan juga tergantung dari kewenangan dan bidangnya masing-masing, selain itu dari masing-masing kasusnya.Karena tidak ada keputusan yang dibuat oleh Rektor sendiri tidak ada, dan semua itu melalui olahan bawahan.Selain itu ada pimpinan yang memberikan kepercayaan kepada bawahan seratus persen, dalam arti tetap pada rambu-rambunya.Pengambilan keputusan itu juga bertujuan untuk kaderisai.

D. Diikutsertakan dalam hal memutuskan sesuatu

Macam-macam bidang yang mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan, tergantung dari unit masing-masing pimpinan, seperti salah satunya bawahan diikut sertakan dalam hal angket menurut Rektor Universitas Mercubuana :

“Ya itu dalam hal angket salah satunya…. Seperti asuransi.”21

Ibu yuli merupakan Direktur Sumber Daya, oleh sebab itu memberikan kepercayaan kepada bawahan yang berkaitan dengan sumber daya yang ada di kampus, dan tetap mendapat back up darinya, berikut penjelasannya:

“Bawahan yang saya maksud kepala biro ya, seperti kepala MGS ada sebuah fasilitas yang dibangun kan itu mekanismenya ada. Melalui sebuah tender, kadang ada pihak yang nilainya sama kan tidak mungkin dua-duanya jalan, dan kemudian ibu minta kepala biro menurut pak trival mana yang diputusi, disitu ibu full minta dia yang memutuskan. Dan ibu memberikan pengarahan Kalau keputusannya seperti ini konsekuensinya seperti ini, dan ibu mengembalikan lagi kepada dia, dan dia mantap

21

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

(24)

keputusannya adalah tersebut. Ya tidak apa-apa ibu support, dan itu adalah bentuk pembelajaran. Toh yang tanggung jawab adalah ibu, jadi memang ada hal-hal tertentu ibu beri kesempatan untuk mengajari dia mengambil keputusan yang besar ya ibu akan berikan, tentu dengan backup, bahwa yang kamu putuskan adalah keputusan ibu dan ibu backup dan tanggung jawabnya kan pada ibu.”22

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh ketiga pimpinan, termasuk Pak Dana Wakil Rektor Bidang Akademik yang menyatakan bawahan yang diikutsertakan adalah yang nanti dalam keputusan tersebut dia terlibat :

“Bawahan diikut sertakan Dalam hal yang nantinya dalam pelaksanaan terhadap keputusan itu dia terlibat. Contohnya mengenai pengaturan modul kuliah, nanti kan sehari-harinya yang memonitor siapa yang modulnya sudah masuk kan bukan saya ya tapi PPBA yang terdiri dari 6 atau 7 orang, sehingga saya mengajak mereka mengenai isu. “23

Menurut Bapak Kholil seperti membuat SK Drop Out dan perkuliahan mahasiswa dilibatkan dalam memutusakannya, seperti pernyataan dibawah ini:

“Banyak hal yang kita dilibatkan, terkait dengan hal untuk membuat SK DO mahasiswa itu dilibatkan, karena kan prosesnya dari prodi dulu. Baru ke wakil rektor setelah itu ke rektor.Begitu pula dalam pembuatan kurikulum, dari prodi kemudian wakil rektor diperiksa, lalu kemudian di sahkan oleh rektor.Kita dilibatkan terkait dengan masalah perkuliahan dan sebagainya.”24

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Mulyana, bahwa bawahan diikutsertakan dalam hal belajar mengajar lebih ke akademis.

Adapun pernyataan dari Ibu Luna, dilibatkan dalam hal anggaran seperti yang diungkapkan sebagai berikut :

22

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

23

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

24

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

(25)

“Biasanya anggaran itu sekprodi ikutan walaupun kalau tidak diikutkan seratakan kita sudah rapat kecil di fakultas gitu.Biasanay kalau undangan dari rektorat sampai sekprodi kan kebanyakan gitu jadi itu hanya soal efisensi saja, tapi soal suara kita kan sudah masukan dulu ke fakultas nanti baru fakultas ke rektorat.”25

Pernyataan Bapak Rizki, bahwa bawahan yang diikutsertakan dalam memutusakan sesuatu sesuai dengan bidangnya:

“Ya kalau menyangkut keputusan luar negri ya diikutsertakan, ya selama berhubungan dengan kerjasama mengajak saya.Karena kan awalnya kasusnya juga dari saya, tapi ada beberapa hal yang bukan urusan saya sih.”26

Adapun hal yang diungkapkan oleh Ibu Irmulan, dalam hal-hal yang berkaitan dengan job desknya pasti diikutsertakan baik eksternal maupun internal, berikut pemaparannya :

“Apa aja kita selalu dilibatkan mau eksternal dan internal. Yang terkait dengan job desk saya ya”27

Dari berbagai pernyataan tersebut peneliti mengambil kesimpulan, bahwa Beragam macam bawahan yang diikutsertakan dalam memutuskan sesuatu, tetapi tetap berpegang pada bidang dan job desk masing-masing.

25

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

26

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

27

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

(26)

D. Pengambilan Keputusan Situasi Krisis dan Normal

1. Krisis

Tidak selamanya organisasi berjalan dengan lancar, pasti ada yang namanya keadaan krisis, berbagai penyelesaian dilakukan agar terlepas dari krisis bisa lewat formal dan informal tentunya.sebagaimana yang diuangkapkan oleh Bapak Arisetyanto, dalam situasi krisis tidak ada keputusan yang diputuskan sendiri karena mengacu kepada manajemen partisipasi, berikut penjelasannya :

“Ya itu yang saya sampaikan, tidak ada keputusan yang saya putuskan sendiri kan ini organisasi, Cuma kalau ada tim kecil iya ada Tapi tidak tim besar. Mengambil keputusannya ya itu tadi manajemen partisipasi, kalau kepemimpinan saya antara partisipasi lah.Jadi pendapat staff bisa sebagai bagian dari keputusan itu sendiri atau tidak, tapi tetap saya dengar.

Nah… kalau misalnya karena saya banyak dilapangan ya, seperti kemahasiwaan itu kan gak bisa rapat dulu baru diputusin kan itu harus cepat. Waktu itu saya mengalami, ada masalah ada oknum di mahasiswa itu yang memaksa untuk memasang band dalam akhir dunia kampus, itu kan kebetulan tidak boleh oleh kemahasiswaan, yang buat peraturan bukan saya. Karena alat sudah terlanjur disewa, dan apa yang saya lakukan kita bikin aja kesepakatan, dia juga harus menandatangani bahwa yang dia lakukan adalah kekeliruan Melanggar peraturan yang ada danmembuat pernyataan tidak akan diulangi di kemudian hari. Nah kedepan saya berikan pengarahan kepada kemahasiswaan, karena kita ada dikampus dan menghadapi anak-anak seperti anda kan kita harus ngerti dunianya, kalau saya itu jangan melarang music tapi kita fasilitasi musiknya.. ”28

Pernyataan yang sama di jelaskan oleh Ibu Irmulan, mercubuana pola pengambilan keputusan bersifat kolektif kolega karena mengingat resikonya jadi pengambilan keputusan tidak pernah sendiri, berikut penjelasannya :

28

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

(27)

“Ohh gini… sebenarnya koalisi dominan gak pernah mengambil keputusan sendiri-sendiri ya, sejauh ini di mercubuana pola pengambilan keputusannya kan kolektif kolega, jadi mengambil keputusan itu tidak pernah sendiri. Pasti rektor melibatkan wakil rektor, atau rektor melibatkan direktur, atau rektor melibatkan dekan. Jadi posisinya rektor gak mungkin ngambil keputusan sendiri, termasuk wakil rektor juga sama selalu mengambil keputusannya selalu melibatkan biro atau dekan atau unit yang terkait. Sejauh ini rektor mengambil keputusan tidak pernah sendiri, kalau ngambil sendiri the only one itu gak pernah karena resikonya kan keman-mana ke anggran ke SDM, ke proses, ke infrastruktur, jadi paling gak berdua atau bertiga mengambil keputusannya tidak pernah sendiri.”29

Selanjutnya pernyataan dari Ibu Yuli, keadaan krisis merupakan keadaan yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya, instruksi biasanya melalui informal dan penggalian informasi juga tidak terlalu banyak karena membutuhkan waktu. Serta resiko ditanggung oleh saya, berikut yang diutarakan :

“Emmm… krisis itu dimana tidak pernah diperkirakan sebelumnya, misalnya kebakaran. Walaupun antisipasi kebakarannya sudah ada. Mungkin juga ada krisis yang menyangkut fakultas, seperti orang sakit. Walapun UMB mempunyai dokter dan juga asuransi. Memang kalau seperti itu, siapa yang menggantikan yang mengajar, itu sebetulnya bukan tugas dari SDM itu adalah tugas fakultas, agar mahasiswa tidak kosong kuliahnya. Tapi SDM biasanya membantu dengan memberikna informasi-informasi dosen yang bisa menggantikan. Eeee… kalau instruksi ibu bisa kemana saja, artinya begini karena posisi direktorat kalau yang namanya instruksi dari atasan ke bawahan, ibu intruksi bisa lewat apa saja, kadang biro MGS belum tentu selalu ada diruangan. Jadi saya cari dulu memang saya cari kepala bironya dulu, jangan sampai kepala bironya dilewati. Terkecuali kepala biro tidak ada dan harus segera dijalankan baru turun ke kepala bagiannya. Tapi kita sekarang jaman modern ya, dimana alat-alat yang membantu komunikasi sudah ada, kadang kalau telepon internal yang dituju tidak ada, selanjutnya menggunakan Flexi kalaupun flexi juga tidak bisa dihubungi ada GSM dan kalau ini juga tidak ada ibu datangi yang bersangkutan. Jadi sebetulnya kalau instruksi tidak terlalu sulit ya dijaman sekarang. Dalam krisis ibu cenderung cenderung bersifat masukan yang digali tidak terlalu banyak. Begitu krisis kan harus segera

29

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

(28)

selesai, namanya krisis kan bukan informasi mau didapat banyak butuh waktu. Dan bawahan akan selalu menanyakan selanjutnya gimana, dan ibu langsung memberikan instruksi step-stepnya seperti apa. Biasnya karena kepala bironya sudah cukup berpengalaman, biasanya dia juga memberikan saran. Dan kalau solusi anda lebih baik ya jalankan, tetapi kalau solusi saya lebih baik ini yang dijalankan dan kamu harus mengikuti. Karena toh semua resiko yang nanggung ibu.Ibu mendasarkan keputusan yang penting itu relative memegang prinsip kehati-hatian. Apalagi kalau dampaknya ke banyak orang, kehati-hatian ini perlu waktu mendapatkan informasi yang selengkap-lengkapnya. Tapi kira-kira polanya seperti itu.”30

Berikut pernyataan pak dana, apabila terjadi krisis mengenai akademik dan kemahasiswaan, lebih memberikan time limit kepada mereka, dan apabila di unit ada yang kontra produktif yang satu positif dan yang satu negatif Wakil Rektor mengambil keputusan sendiri. Kemudian krisis itu harus segera diselesaikan biasanya dengan informal, seperti yang dijabarkan sebagai berikut :

“Eee… krisis yang sifatnya akademik dan kemahasiswaan, artinya kedua tersebut berkaitan tetapi kontradiktif juga, karena dibawah saya ada 5 atau 6 unit kadang-kadang suka disini positif tetapi berakibat negative disni kadang-kadang begitu, nah disitulah saya mengambil keputusan sendiri. Saya tidak pro kemana-mana, dan saya biasnya dalam keputusan ini dan kalau ada resiko saya memberikan time limit kepada mereka.Nah kalau ditanya harus mengambil keputusan sendiri, kalau ada unit yang kontra produktif yang satu positif dan yang satu negative. Bahkan kalau hal-hal krusial cenderung orang tidak ngomong kan, karena tidak mau mengambil resiko. Nah distulah saya harus ngomong,dan bahasa saya agak ketus mungkin ya.Kalau krisis ya itu tadi, immediately actionnya saya telepon, sms atau bbm. Untuk krusial pasti saya follow up dengan surat. Apakah itu sifatnya surat edaran atau sifatnya surat keputusan. Tapi kalau krisis berarti ada time limit dong, itu biasanya lewat telepon atau ketemu dan setelah itu ada notulennya lebih kepada kita buat surat keputusan atau surat edaran.“31

30

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

31

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(29)

Adapun menurut pernyataan Pak Kholil, apabila situas krisis koalisi dominan mengambil keputusan sendiri terkait dengan kebijakan universitas yang menyangkut akademis, biasanya diambil di tingkat Rapim dan Yayasan, dan dalam pemberian instruksi bisa lewat telepon atau surat, karena tidak hanya mengandalkan peserta Rapim berikut yang disampaikan :

“ Eeeee… yang sifatnya kebijakan-kebijakan terkait dengan universitas, misalkan dia akan mengambil hal-hal yang penting seperti pelaksanaan akademik, atau kegiatan kemahasiswaan dan pengembangan universitas.Itu biasanya diambil ditingkat rapim dan yayasan.Dalam pemeberian instruksi langsung kepada bawahnnya, atau langsung ke kaprodi jadi pak rektor kita ini jeli, detail, sampai level yang kebawah. Dia tidak bisa hanya mengandalkan peserta rapim, tapi langsung bisa lewat surat, telepon dsb.”32

Ibu Luna mengatakan bahwa, Dalam situasi krisis koalisi dominan cendrung otoriter karena pengambilan keputusan harus segera diputuskan dan harus segera dijalankan. Dan Pernyataan ini dibenarkan oleh Bapak Rizki, bahwa pimpinan memberikan keputusan dan bawahan yang menjalankannya .

Hal yang berbeda di paparkan oleh Bapak Afdal, pengambilan keputusan tidak otoriter karena organisasi ini sudah sangat rasional dan sistemnya sudah berjalan baik. Jadi masing-masing punya tugas dan fungsi masing-masing, berikut penjelasannya dan Pernyataan yang sama didukung oleh Bapak Mulyana, yang mentakan bahwa dalam keadaan krisis instruksinya biasa saja, dan tidak otoriter dan selama ini enjoy aja dan tidak ada beban mengerjakan perkerjaan.

32

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

(30)

Biasanya krisis yang terjadi tidak sampai benar-benar krisis, dan selalu berkaitan dengan kemahasiswaan. Pimpinan memberikan Instruksi langsung ke direktur kemahasiwaan karena berkaitan dengan policy maker dan manajerial. Berikut pemaparan Ibu Irmulan :

“Emmm… biasanya kalau di universitas mercubuana itu krisisnya kan gak terlalu sampai benar-benar krisis ya. Krisis yang benar-benar krisis biasanya berkaitan dengan kemahasiswaan…Universitas sejauh ini so far tidak ada krisis, krisis kita tuh misalnya dengan kemahasiswaan demo, mahasiswa tertangkap polisi, narkoba, itu kan krisis ya kalau gitu-gitu untuk UMB. Tapi kalau untuk yang krisis financial, krisis SDM, krisi kepemimpinan so far si tidak sampai sejauh itu.Kalau pak rektor dalam pemberian instruksi yang berkaitan dengan kemahasiswaan langsung kepada direktur kemahasiswaan saya tidak dilibatkan kalau yang dengan kemahasiswaan… Kalau untuk policy maker dan manajerial biasanya langsung ke dirmawa. “33

Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Afdal, bahwa kita tidak mengalami situasi krisis, karena situasinya terkendali dan semua berjalan dengan mekanisme yang dicapai, seperti perkuliahan berjalan lancar :

“Kalau dalam situasi krisis kami tidak mengalami krisis, karena situasinya terkendali semua sesuai dengan mekanisme yang dicapai. Seperti perkuliahan berjalan dengan lancar”.34

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, dalam keadaann krisis koalisi dominan dalam memberikan instruksi biasa saja, karena masing-masing orang punya fungsi dan tugas masing-masing. Selain itu pengambilan keputusan tetap berdasarkan keputusan bersama. Dan juga di Universitas Mercubuana Krisis tidak sampai benar-benar krisis, adapun pernyataan dari Bapak Rizki dan Ibu Luna mengatakan bahwa, koalisi dominan memang otoriter ketika ada krisis, karena harus segera diputuskan dan dijalankan.

33

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

34

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

(31)

2. Normal

Kestabilan organisasi juga sangat diperlukan dalam suatu perusahaan atau institusi, begitu juga dalam pengambilan keputusan bawahan harus bisa mengikuti ritme mengambil keputusan agar tidak ada kesenjangan informasi, hal ini dijelaskan oleh Bapak Rektor :

“… Jadi teman-teman harus banyak melihat keluar karena bisa mengikuti ritme cara saya mengambil keputusan, kalau tidak nanti ada kesenjangan informasi.”35

Dalam pengambilan keputusan dalam keadaan normal biasanya dilakukan rutin bisa melalui rapat, dan instruksi juga biasa aja seperti pernyataan Bapak Rektor berikut :

“Kalau normal biasa saja, dengan forum rapat.Dalam pemberian instruksi kedaan normal, itu kan semua hidupnya ada yang sifatnya rutin”.36

Pernyataan yang sama juga di uraikan oleh Pak Dana, pengambilan keputusan bersifat rutin dan ter schedule tetapi tetap melalui rapat, selain itu pimpinan juga me-reminding kepada bawahan, berikut penjelasnnya:

“Eeee… lebih ter schedule, artinya okee..artinya alert-nya lebih jauh-jauh hari dan saya reminding kepada orang-orang di fakultas …kita briefing dan diskusi seminggu setelah itu misalkan. Itu kan sifatnya tidak krusial dan rutin.”37

35

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

36

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

37

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

(32)

Keadaan normal keputusan yang diambil ditingkat Rapim dan terlebih lagi instruksi yang diberikan lebih santai, Pernyataan Pak Arrisetyanto dan Pak Dana didukung oleh Pak Kholil sebagai berikut :

“Eeee..kalau keadaan normal itu diambil keputusannya ditingkat rapim, Pemberian instruksinya lebih santai.”38

Pak Mulyana mengatakan, bahwa dalam keadaan situasi normal pengambilan keputusan dan isntruksi Enjoy saja dalam pengambilan keputusan, tergantung dari masing-masing bawahan yang menyikapi, dan pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Afdal Bahwa dalam pengambilan keputusan dalam situasi normal ya normal saja.

Dari pernyataan, Bapak Arissetyanto, Pak Dana, Pak Mulyana, Pak Afdal dan Pak Kholil, dalam situasi normal keputusan yang diambil biasa saja tetap yang bekerja bawahannya . didukung oleh pernyataan Bu Luna sebagai berikut :

“Kalau keadaan normal biasa saja,biasanya semua kan yang bekerja yang diujung-ujungnya.”39

Adapun dalam pengambilan keputusan kecendrungan tegas, tetapi ketegasannya cendrung berhati-hati berhati-hati karena berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, berikut penjelasannya dari Ibu Yuli:

“Kadang ketegasan yang melihat ketegasan yang melihat orang, kalau ibu tidak tahu si suaranya dibicarakan termasuk orang yang tegas, tapi ketegasan ibu tadi cenderung berhati-hati. Karena ibu berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tapi pada saat ibu sudah

38

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

39

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

(33)

mengumpulkan informasi banyak dan sudah cukup memang kecenderungan tegas. “40

Hal yang berbeda disampaikan oleh Bapak Rizki, bahwa situasi normal pengambilan keputusan mungkin bisa dikasih ke bawahannya ataupun mencari alternative, berikut penjelasnnya :

“Situasi normal mungkin bisa dikasih ke kita untuk pengambilan keputusan, atau mungkin dia minta masukan dari kita juga atau cari alternatiflah.41

Dari berbagai pernayataan diatas peneliti dapat mengambil keputusan bahwa, dalam keadaan normal keputusan biasanya diambil ditingkat rapat dan semua berjalan normal seperti biasa saja, instruksi juga santai.

E. Pengambilan Keputusan Mengenai Akademik

Keputusan mengenai akademik tidak terlepas dari Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, dalam hal membuat pembaharuan akademik dan kurikulum demi kelangsungan belajar-mengajar mahasiswa, adapun dalam membuat keputusan mengenai pembaharuan akademik secara persentase tujuh puluh persen membuatnya sendiri tetapi juga tidak terlepas dari diskusi, berikut pemaparannya :

“Eeee… kalau dibicara presentase 70 persen saya membuatnya sendiri, kenapa begitu tapi semua berdasarkan data, berdasarkan historis, katakanlah historis tahun terakhir kemudian saya simpulkan oke keputusan akademiknya adalah ini, jadi memang dalam keputusan ini ada fakultas dan ada biro tertentu yang sesuai dan ada yang tidak sesuai. Tapi saya sudah mempertimbangkan matang-matang gitu loh, jadi itu yang

40

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

41

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

(34)

saya lakukan, dan ada sebagian pada saat pengumpulan data atau informasi saya mengajak semuanya. Artinya saya mengajak diskusi dan keputusan yang saya ambil dari saya, tapi tidak lalu saya tanpa diskusi bukan berarti diskusi itu dalam rangka memutuskan, artinya misalkan dikit-dikit voting atau aklamasi tidak, kalau mau aklamasi terus ya namanya bukan pemimpin donk, itu namanya aklamasi kaya kelurahan aja.”42

Menurut Bapak Kholil, Wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswan melibatkan bawahan dalam pembuatan keputusan mengenai akademik, berikut yang disampaikan :

“Wakil rektor bidang satu ini, akan mengkoordinir seluruh fakultas dan prodi. Ketika ada masalah-masalah akademik itu beliau akan mencari tahu dan membuat rapat. Kalau yang dari atas dia akan mensosialisasikan bila atas akan mengambil keputusan dia meminta masukan-masukan dari bawah seperti ke kaprodi. Contoh seperti pembuatan kurikulum, kurikulum di UMB yang 2013 akan habis semua seluruh prodi, wakil rektor bidang satu ini bidang akademik dia mengarahkan seluruh prodi untuk menyiapkan kurikulum yang terbaru, sebelum rektor mentandatangani rektor disni hanya mengsahkan. Tapi sebelum rektor mengsahkan kita dikoreksi diperiksa oleh rektor bidang akaademik.Yaa.Dilibatkan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan akademik sampai prodi.Karena kurikulum prodi yang buat. Hal-hal lain yang terkait dengan akademik seperti pengambilan nilai, program kerja, dsb itu rektor melibatkan prodi makanya kita ada namanya sarmut, sarmut itu turunana dari rektor sampai tingkat prodi.”43

Pernyataan senada juga diutarakan oleh Ibu Luna, memang bawahan diikut sertakan dalam membuat kurikulum oleh Wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan, karena arena yg lebih paham masing-masing fakultas, berikut yang disampaikan:

42

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

43

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

(35)

“Iyalah pasti, untuk membuat kurikulum karena tadi kembali lagi yak arena yang lebih paham masing-masing fakultas itu spesifikasinya seperti apa.”44

Pengambilan keputusan mengenai akademik memang dilibatkan, tetapi tidak langsung ke kaprodi, berikut penjelasan Bapak Mulyana :

“Iyaa… tapi gak langsung, melalui dekan biasanya. Jadi misalnya membuat MKP, jadi kita kan Cuma manajer di bidang-bidangnya nah itu nanti di koordinasikan oleh bu dekan kan. Nanti bu dekan yang mewakili kita, jadi aspirasi itu berdasarkan kewenangan lah.”45

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat disimpulkan, bahwa dalam pengambilan keputusan mengenai akademik memang wakil rektor bidang akademik membuat keputusan bersama dengan bawahannyadi fakultas, selain itu juga meminta masukan dari bawahan karena masing-masing fakultas yang lebih paham, dengan Rapat.

4.2.2 Pelimpahan Wewenang Rektor Dalam Keadaan Krusial

Rektor mempunyai Forum, yang namanya aptisi disana Rektor melimpahkan wewenang kepada wakil-wakilnya maupun tugas-tugas lainnya, karena Rektor tidak menjalankan sendiri, berikut pemaparan Bapak Kholil :

“…Dan biasanya pak rektor, contoh ketika masalah terkait forum

rektor namannya aptisi, pak rektor akan melimpahkan kepada salah satu wakilnya siapa yang bisa diwakilkan untuk mewakili rektor maupun tugas-tugas yang lainnya. Pak rektor tidak menjalankan sendiri, karena yang namanya rektor di forum rapim itu kan ada

44

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

45

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

(36)

rektor, ada wakil rektor, direktur, dan dekan. Ketika masalah yang terjadi di dekan ataupun level universitas pak rektor akan menanyakan dulu ini wewenangnya siapa kalau tingkat fakultas, fakultas mana dan akan ditanyakan dulu fakultas itu bisa menyelesaikan tidak, kalau bisa menyelesaikan sampai mana.”46

2

Pernyataan dari Bapak Arissetyanto, bahwa wewenang bisa didelegasikan tetapi tanggung jawab tidak bisa.Pelimpahan wewenang tergantung dari situasinya. Sebagai berikut:

“Ya tergantung kalau misalnya situasinya pas saya ada disini ya tentu saya bisa menghandlenya dengan sendiri, misalnya saya tidak ada ditempat tentu ada hal-hal yang harus didelegasikan.Tapi kalau wewenang bisa didelegasikan tetapi kalau tanggung jawab tidak bisa tetap ditangan rektor.”47

Pernyataan Bapak Arissetyanto didukung oleh Pak Rizki, bahwa dia selalu memberikan wewenang tetapi tetap tidak lepas tangan begitu saja, berikut pernyataanya :

“Aaaa…. Iya dia selalu memberikan wewenang, lepas tangan si gak karena, dari awal sudah dikerjain oleh pegawainya sendiri sama orang yang ditunjuk, jadi gak mungkin ada kerjaan yang kita gak tahu tiba-tiba kita dikasih dan harus menyelasikan.Tergantung juga kasusnya, yaudah deh kamu yang kerjain tapi tetap ada laporannya, tapi kadang kalau melihat waktunya gak cukup ya melimpahkan semuanya.”48

Pernyataan Bapak Arissetyanto dan Bapak Rizki. Didukung oleh ungkapan Bapak Mulyana, Rektor memang melimpahkan wewenang dalam keadaan krusial dan juga tidak terlepas dari pendelegasian, selain itu Rektor lebih sebagai Stering Comite ( pengarah ), hal tersebut dimaksudkan untuk koordinasi, Berikut penuturannya :

46

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

47

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

48

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

(37)

“Iya memang selalu begitu, justru kita yang lebih banyak…. Beliau mendelegasikan, walaupun tetap kita fungsinya bentuknya koordinasi ya, seperti pak kita udah ini udah ini… gitu.Jadi sebenernya koordinasilah gitu.Tetapi kewenangan tidak dilimpahkan seutuhnya dan tidak mungkin. Seperti gini ketuanya saya, sebagai kaprodi ya..tetapi pengarah pak rector, rector lebih sebagai pengarah atau stering commite”.49

Adapun pernyataan daro Bapak Afdal, bahwa Tentunya Rektor melimpahkan semua wewenangnya, karena manajemen itu secara rasional dan konseptual.Tetapi tetap yang dilimpahkan sesuai dengan kewenangannya dan tugasnya masing-masing.berikut pernyataanya :

“Ya tentu saja rector yang sangat kharismatik itu, tentu sudah melimpahkan semua kewenangan-kewenangan, karena kita organisasi kampus institusi pendidikan tentu saja sudah mengimplementasikan konsep-konsep manajemen itu secara rasional dan secara konseptualis juga sudah. Ada pelimpahan wewenang terhadap masing-masing urusan, untuk bidang keuangan dan sumber daya wakil rector pak purwanto, dan bidang akademik dan kemahasiswaan itu bapak dana, karena mempunyai bawahan-bawahan. Iya betul ketika keadaan krusial mereka melimpahkan wewenang.ada suatu kejadian dimana mahasiswa fikom anak komvis ada acara latihan kepemimpinan di puncak, dan terjadi kecelakaan yg menyebabkan satu orang meninggal kan sangat krusial. Semua waktu itu atas perintah rector kita semua bergerak cepat, pak rector memerintahkan wewenangan langsung dan beliau kalau tidak salah ada pada waktu itu. Dan beliau turun tangan langsung, dan karena beliau kebetulan ada di lokasi kemudian segera memerintahkan kepada bawahnnya dibidang kemahasiswaan pak dana dan pak endi malam itu kita rapat. Jadi itu kondisi diluar krusial, meninggal diluar perkiraan.Dan itu sudah dirasakan pelimpahan wewenang tersebut, Jadi bawahann itu bekerja sesuai kewenangan dan tugasnya masing-masing.”50

Pernyataan yang sama diungkapkan bahwa tidak semua seratus persen perlimpahan wewenang dilimpahkan, jadi sesuai job desk nya, berikut penuturan Ibu Irmulan :

49

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

50

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

Referensi

Dokumen terkait

Sur&ei dan penelitian untuk melengkapi data dan informasi dari pengumpulan data rutin" yang meliputi baik yang berskala nasional *seperti Sur&ei Kesehatan

[r]

Barang yang tidak diketahui keadaanya, tidak sah untuk diperjual- belikan, kecuali setelah kedua belah pihak mengetahuinya. Baik dari segi kuantitasnya maupun dari

adalah bagian dari sistem manajemen prsh secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, e+sien

Prenada Media Group, 210), h.. yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. 36 Jadi kreativitas tidak hanya sesuatu hal yang baru, melainkan sesuatu yang sudah ada. dan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan bakar alternatif yaitu briket arang dari tandan kosong kelapa sawit dengan bahan perekat tepung tapioka.. Permasalahan yang

Penelitian yang juga dilakukan oleh Tjaru & Setia (2009) yang berjudul Kompleksitas Algoritma Pengurutan Strand Sort dan selection Sort, yang menerangkan bahwa