• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Untuk Meningkatkan Prestasi Non Akademik dan Akademik

E. Pengambilan Keputusan Mengenai Akademik

4.2.9 Kebijakan Untuk Meningkatkan Prestasi Non Akademik dan Akademik

a. Akademik

Kebijakan yang koalisi dominan tetapkan untuk meningkatkan prestasi akademik, Berikut pernyataan dari Bapak Dana, yang mengatakan kebijakan yang dibuat untuk meningkatkan prestasi akademik yaitu, dari sisi kurikulum, orangnya dan infrastruktur. Dan kalau untuk pengajarannya, dengan training. Berikut pernyataanya:

“Ya itu tadi, dari sisi kurikulum, orang, infrasturktur, jadi harus berbagai macam sisi, tidak bisa dari satu sisi saja. Artinya kalau tidak dari beberapa segi, si akademik itu, itu tidak akan maju.

Memberikan kebijakan kepada kaprodi secara detail, detail and deadline. Prinsip saya tidak seperti supir metromini didepan artinya schduel kalau saya minta sesuatu gak ada yang masuk ke saya sampai taggal 10 ya saya go, ibaratnya adalah oke saya kasih kesempatan anda memberikan masukan dan usulan sampai tgl 10, kalau sampai tanggal 10 tidak berberak ya ide saya, yang saya pakai. Jadi itu yang saya lakukan kepada semua orang.Kebijakan untuk cara pengajaran dengan training, training bagi dosen untuk modul baru, modul SAP. SAP kan sebuah system yang banyak dipakai oleh sebuah perusahaan, kita memberikan training. Terus training e-learning kita kasih award, mengenai yang terbaik. Dan trainingnya, saya punya prinsip dosen sama dengan mahasiswa kalau tidak diuji atau di apa dia tidak serius, seperti training 5 hari dan masuk 3 hari ya tidak lulus walaupun dia doctor tetap berlaku. 157

Kebijakan yang ditetapkan oleh koalisi dominan, untuk meningkatkan prestasi non akademik dengan mendatangkan narasumber. Dan pelaksanaan dan tanggung jawab Pak Rektor melimpahkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswa, berikut pernyataannya dari Bapak Kholil :

“Nah dalam rangka meningkatkan bidang akademik selalu ada upaya, mendatangkan narasumber bagaimana system perkuliahan yang baik itu. Kita mendatangkan dari asosiasi keilmuan teknik industry itu sendiri atau

157

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

dari lembaga-lembaga pemerintah seperti kopertis, dikti, atau dari badan akreditasi atau dari asesor-asesor dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses pengajaran dan pembelajaran. Secara pelaksanaan dan tanggung jawab pak rektor memang dilimpahkan ke wakil rektor bidang akademik, nah pasti itu wewenang dari pak rektor yang ditugaskan kepada wakil rektor bidang akademik, kita selalu mengevaluasi proses yang berlangsung dan kita akan menyiapkan lebih baik lagi. Selain itu Kalau dibidang pengajaran juga selalu ditingkatkan dan evaluasi, mulai dari proses bahan ajar, sampai kualitas dose nada peningkatan. Kualitas dosen standard minimal S2 dan harus mempunyai kepangkatan dan sertifikasi dosen, kita ada upaya kesana. Aturan itu kan kita berpaku kepada aturan pemerintah juga.”158

Adapun pernyataan dari Ibu Luna, yang mengatakan bahwa kebijakan yang dibuat untuk meningkatkan prestasi akademik untuk mahasiswa, dengan peraturan yang berkaitan kepangkatan dosen, dan Toefl. Berikut pernyataan dari ibu luna :

“Kebijakan misalnya peraturan-peraturan berkaitan dngan kepangkatan, dosen harus punya toefl sampai tahun berapa sebanrnya itu berkaitan dengan sertifikasi juga, jadi mereka menginginkan peraturan seperti itu yang mengajar di S2 harus Doktor, otomatis kalau kita mau ngajar harus Doktor. Misalnya pensiun di usia 56 apabila kepangkatannya tidak mencukupi, pendidikannya belum Doktor jadi memang ada kebijakan yang mengikat ya, jadi mau tidak mau dosen harus mengikuti. Tata pengajarannya sama aja dari tahun ketahun tidak ada yang berubah.”159

Berikut pernyataan dari Ibu Irmulan, yang mengatakan bahwa kolisi dominan support dari sisi regulasi, implementasi, policy, kebijakasanaan dan evaluasi. Selain itu ada hal yang perlu ditingkatkan berikut yang disampaikan :

“Jadi untuk manajemen dan koalisi dominan, dia support dari sisi regulasi, support dari sisi implementasi, policy dan kebijaksanaan dan support dari sisi evaluasi. Jadi tiga tahap ini, perencanaan, regulasi, aplikasi dan perencaanannya sampai ke evaluasi semua dikerjakan, artinya mereka melakukan itu.selain itu Kalau menurut saya dari sisi

158

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

159

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

input, proses dan out put. Itu yang paling harus ditingkatkan dari sisi proses, karena prose situ kadang orang terlena oleh rutinitas sehingga kalau posisi terlena, kadang lupa mengurusi sesuatu hal. Input sudah bagus dari segi jumlah mahasiswa banyak, dosen banyak, kualifakis mahasiswa sudah bagus dan kualifikasi dosen juga sudah bagus. Hanya di monitoringnnya dan proses, dilakukan si ada, Cuma menurut saya kurang dan perlu ditingkatkan.”160

Menurut Bapak Rizki, Koalisi dominan memberikan kebijakan untuk meningkatkan pengajaran kepada mahasiswa dalam bentuk mengadakan event-event, menyesuaikan kurikulum, ketemu user, seminar dan beasiswa. Berikut pernyataanya:

“Mereka menyesuaikan kurikulum, mengadakan event-event, ketemu user, seminar, mereka juga memberikan insentif-insentif beasiswa bagi mahasiswa yang berprsetasi. Misalnya beasiswa supersemar, dari pimpinan, selain itu kita ada hubungan luar negri memberikan motivasi atau kesempatan-kesempatan mahasiswa yang mempunyai prestasi yang bisa dikirim ke luar negri. Kalau ipk nya tinggi dan bisa berbahasa inggris, bisa ikut beasiswa ke luar negeri, tetapi kembali lagi kepada mahasiswanya sendiri mau tidak dia. Pimpinan sudah berusaha untuk meningkatkannya.161

Adapun pernyataan dari Bapak Afdal yang mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dengan sumber daya manusia dari dosen dan juga fasilitas yang medukung dikampus, berikut pernyataannya :

“Penetapan jumlah dalam kelas, kehadiran dosen jangan lagi kurang dari 100 persen, kalau misalnya 2 kali tidak hadir tanpa pemberitahuan kan secara berturut-turut langsung diganti dosennya.kalau dalam tata pengajarannya juga termasuk seperti penyedian fasilitas dan agar mempermudah pelaksanaan belajar – mengajar. Semua multimedia, ada internet, lcd,dll. Itu kan salah satu upaya dalam meningkatkan

160

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

161

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

akdemiknya. Misalnya toeic agar mahsiswa bisa berbahasa inggris, mungkin suatau saat ada namanya tes potensi akademik.”162

Pernyataan yang berbeda diutarakan oleh Bapak Mulyana, bahwa kebijakan itu bukan dari koalisi dominan tetapi dari universitas, tetapi untuk pendelegasian sudah cukup baik, berikut pernyataanya :

“Kebijakan itu dari fakultas si, bukan dari koalisi dominan.Paling mereka memberikan garis besarnya saja. Kalau di bidang-bidang spesifik pasti fakultas kewenangannya. Tetapi pendelegasiannya cukup baik, misalnya bagian SDM tidak semua tahu kalau di fikom seperti apa, dll seperti apa, karena kan manusianya berbeda-beda. Nah dinamika itu perlu dipahami oleh universitas, sehingga cara pandangnya bisa berbeda. Nah tinggal tergantung ni cara pandang koalisi dominan dilihat dari prespektif apa. Tetapi secara umum ada nila-nilai kepemimpinan yang bisa di sharing bersama-sama.”163

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, kebijakan yang koalisi dominan dalam rangka meningkatkan prestasi mahasiswa dibidang pengajaran melalui, mendatangkan narasumber untuk memberikan kepada dosen bagaimana system yang baik, harus mempunyai kepangkatan dosen, Toefl, membuat event dan seminar, beasiswa dan fasilitas yang mednukung belajar mengajar. Adapun menurut Bapak Kholil, secara pelaksanaan dan tanggung jawab Pak Rektor melimpahkan ke Wakil Rektor Bidang Akademik. Adapun hal yang menarik dari pernyataan Bapak Mulyana, bahwa kebijakan itu tidak dibuat oleh koalisi dominan tetapi oleh kampus.

162

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

163

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

b. Non Akademik

Kebijakan dalam non akademik juga harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan mahasiswa dalam segi soft skill. Berikut pernyataan dari Bapak Dana, kebijakannya yang dibuat melalui kegiatan Himpunan mahasiswa, UKM dan saya terus memberi pantauan kepada mereka. Tetapi tidak ikut terjun langsung, karena saya memberi kepercayaan kepada mereka. Berikut pernyataanya :

“Kalau non akademis itu tadi, contohnya misalkan himpunan atau UKM dsb, saya tantang mereka arti tantang adalah hal yang positif , coba cari suatu lomba atau apalah yang effortnya tidak terlalu keras yang local-local saja yang tingkat DKI jadi tidak usah tingkat Indonesia, coba anda ikuti dan kalau anda bisa mengikuti jad peserta saja dulu sudah sebuah prestasi apalagi jadi pemenang. Kalau ada kesulitan tidak ada pembinaan, dan itu perlu biaya dan lain-lain, saya diskusikan dan itu saya encourage mereka , kalau yang non akademik ya, Cuma saya balik di satu sisi mahasiswaa itu datang kekampus mostly dibiyai oleh orang tua, orang tua anda mengirim mereka itu kesini untuk jadi sarjana, yang mungkin kalau aktif di bidang lain misalnya sarjana plus panjat tebing dan laian-lain, tetapi bukan dibalik. Tetapi yang paling penting sekolah dulu, itu cuma bisa saja tidak perlu juara si, tetapi kalau juara Alhamdulillah. Yang penting lulus dulu, mercubuana tidak mendidik calon yang politisi tetapi menghasilkan sarjana dulu, masalah menghasilkan sarjana plus pinter ngomong itu lain soal, jadi saya encourage tapi ada batasannya. Kalau kejuaran yang internal, biasanya dikelola bersama-sama dengan unit ukm. Jadi UKM dan Pembina kemahasiwaan di fakultas. Iya saya menerima laporan saja, tetapi saya meminta program dari dia, karena saya tidak mungkin melakukan langsung kan, jadi saya dalam saya memimpin saya kasih tau kesemua orang bahwa ini setahun saya pegang dan saya akan berada di titik mana saja. Pertama, perencanaan 3 bulan jalan tidak, kalau tidak jalan ada evaluasi dan apa alternatifnya, yah boleh dibilang per 3 bulan lah ya dan kalau diakhir evaluasi plus untuk kedepannya. Nah day to day nya si pernah, kalau ada 3 bulan mostly oke anda membuat table, walaupun yang saya ajak bicara itu seorang Doktor ya kalau 3 bulan dia tidak do something ya begitu. Artinya saya seperti pelatih sepak bola kan, saya tidak bisa ikut main, Kalau saya ikut nyemplung namanya saya bukan pelatih tapi pemain juga. Tetapi saya prinsipnya disitu, dan saya melihat terus meraka bagaiamana, kalaupun ada yang salah saya panggil pemain cadangan untuk menggantikannya. Artinya disatu sisi, saya bukan tidak mau ikutan tetapi

kalau saya ikut nyemplung berarti saya tidak percaya dong dengan dia. Saya kan memberikan keprcayaan kepada dia untuk bermacam-macam hal.”164

Adapun pernyataan dari Bapak Mulyana, kebijakan tentang prestasi non akademik biasanya yang mengurusi Dirmawa. Koalisi dominan hanya sifatnya anjuran dan yang melakukan level menengah. Berikut pernyataanya:

“Kayaknya dirmawa yang mengurusi, saya kurang begitu tahu.Ya biasanya menggerakan dekan, Biasanaya kita yang melakukan berarti bukan dari koalisi dominan dong. Kalau dari atas sifatya anjuran, motivasi.Koalisi dominan tidak terlalu, paling pak rektor ya kalau yang spesifik.Kalau ada kejuaran-kejuaran kita yang mengirim, dan pimpinan hanya terima laporan dibuat penghargaan. Yang mengurusi di level menengah.” 165

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Afdal, bahwa melalui direktorat kemahasiswaanlah untuk membina mahasiswa. Ataupun lewat UKM atau HIMA. Berikut pernyataanya :

“Banyak sekali, kan di direktorat kemahsiswaan itu ada yang namanya biro penalaran dan prestasi, nah itu lah yang bertugas untu membina mahasiswa. Ataupun lewat ukm dan hima, dipacu supaya mereka berprestasi. Kalau mereka berprestasi itu setiap bulan mereka diberi penghargaan untuk memotivasi yang lain. Kalau dia juara juga mendapat bantuan financial dari kampus.Jadi terima hadiah dan dapat uang lagi dari kampus, itu supaa mereka termotivasi.Dalam hal ini, kalau dia berprestasi sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan kampus.Broadcasting kejuarannya banyak, juara film pendek, dan lain-lain. Koalisi dominan sangat berperan, tidak mungkin berjalan tanpa koordinasi dan lain-lain dan Tidak mungkin hanya dari prodi saja. Kan saya sudah bilang sistemnya hirarki ada rektor, dibantu oleh wakil rektor, direktorat sampai ke masing-masing prodi, dan prodilah ujung tombaknya yang berhadapan langsung dengan mahasiswa.”166

164

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

165

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

166

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

Berikut pernyataan dari Bapak Rizki, yang mengatakan kebijakannya untuk meningkatkan mahasiswa dibidang non akademik dengan Reward berikut pernyataanya :

“Kalau non akademik biasanya dikasih hadiah dan jalan-jalan, dikasih penghargaan.”167

Menurut Ibu Irmulan kebijakan untuk peningkatan non akademis sama dengan akademis, berikut penjelsannya :

“Non akademik dan akademik kebijakannya sama seperti itu. Adapun Sekarang dibuka kursus bahasa mandarin, yang berperan hanya direktur akademik dan ka biro Humas, yang mengurusi karena memang direktur akademik dan wakil rektor akademik akan membuat pusat studi china. Mandarin culture studies kan harus ada orang-orangnya, maka saya berinisiatif membuat mandarin community saya panggil mahaiswa PR dan sebagainya yang terlibat. Dan saya memberdayakan, mahasiswa UMB yang dua tahun tinggal di china untuk mengajar. Dan bulan September mereka berlatih bahasa mandarin setiap minggu. ”168

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Ibu Luna, mengadakan pelatihan dan toefl sebagai salah satu kebijakan dalam meniningkatkan mahasiswa dibidang non akademis, berikut yang disampaikan :

“Heemmm… ini tadi mau ada pelatihan bahasa mandarin, kalau bahasa inggris wajib toefl. Pimpinan mensupport, kalau tidak mencapai target tersebut mencari cara apa yang mereka inginkan tercapai. Kita ada kursus toefl gratis, ke satu, kedua dan ketiga.”169

167

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

168

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

169

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

Berikut pernyataan dari Bapak Kholil, kebijakannya dalam hal peningkatan mahasiswa dibidang soft skill dengan mengikuti lomba-lomba, berikut pernyataanya :

“Untuk meningkatkan prestasi non akademik ada, seperti pak rektor memberikan support untuk lomba-lomba di non akademis itu, setiap prodi dianjurkan.Bahkan setiap pimpinan itu ditugaskan oleh pak rektor untuk sebagai Pembina lomba yang di non akademik, seperti Padus itu pimpinannya Rektor sendiri.Kalau bahasa inggris ada wakil rektor bidang satu, dsb. Pasti pimpinan yang kolektif itu secara masing-masing pimpinan dia akan membina UKM. Aturan tersebut sudah tertulis.

Koalisi dominana dalam peningkatan dalam hal tersebut sudah cukup berperan, kita sebenarnya pada prinsipnya masalah kualitas pencapian sudah sejauh mana relative.Tapi upaya untuk mencapai yang lebih baik selalu dilakukan.”170

Seperti pernyataan dari Bapak Trival, bahwa fasilitas yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan bidang akademis dan non akademis yaitu dari segi akademik sarannya dibuat standar dan non akademik mengupayakan perbaikan fasilitas untuk mahasiswa, berikut pernyataanya :

“Akademik... sarananya satu, seluruh kelas kita buat standar. Standarnya untuk proses pembelajarannya harus ada komputer, lcd, dan sound sistem agar informasi yang disampaikan agar bisa lebih paham. Mungkin beberapa fakultas atau prodi perlu menggunakan komputer untuk menampilkan visulanya. Kemudian untuk non akademik kita selalu upayakan perbaikan fasilitas olahraga mahasiswa, dan dalam dekat ini kita juga akan membuat jogging track. untuk mengantisipasi jumlah mahasiswa yang makin baik, kita akan membangun untuk fakultas komunikasi yaitu studio broadcast, dari SCTV sudah datang dan presentasi tinggal kita lihat kelanjutannya lagi. Selanjutnya kita akan tambah ruang dosen, diantara penghubung gedung A dan D, kemudian fasilitas dosen kita penuhi. Selain itu akan membuat auditorium, kemudian di dekat puskesmas dibuat unit bisnis dan dipaling atasanya ada ide dari

170

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

Pak Rektor ada museum perjalanan mercubuana. Dan adalagi ide Pak Rektor di souvenir shop dibuat pojok Bank. Dari sisi seni, kita punya gamelan untuk mahasiswa, memang Pak Rektor dari segi soft skill lebih konsen. Dan kedepan juga akan ada mess untuk mahasiswa, dan kebutuhan mahasiswa sangat diperhatikan dalam hal ini. Dari semua yang diceritakan, lagi proses. Untuk sarana kelas dan kegiatan mahasiswa sudah lengkap ya. Mengefektifkan agar semua berjalan dengan lancar yaitu, di BMGS ada bagian gedung dan sarana dan satu lagi bagian pengadaan dan logistik. Dan yang mengelola ada di bagian gedung dan sarana. Targetnya satu tahun akademik untuk pembangunana, dan kalau tidak selesai kontaktornya kena pinalti per hari. Harapannya mercubuana makin dipercaya masyarakat, kemudian kita bisa mengemban amanah itu lebih baik lagi.”171

Dari berbagai pernyatan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan, bahwa kebijakan dalam rengka meningkatkan mahasiswa dibidang non akademik yaitu dengan adanya pelatihan bahasa, mahasiswa mengikuti lomba-lomba, wajib toefl, dan apabila menang kejuaran penghargaan. Dan biasanya yang menangani dari Direktorat Kemahasiswaan.