• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Pengambilan Keputusan Mengenai Akademik

4.2.2 Pelimpahan Wewenang Rektor Dalam Keadaan Krusial

Rektor mempunyai Forum, yang namanya aptisi disana Rektor melimpahkan wewenang kepada wakil-wakilnya maupun tugas-tugas lainnya, karena Rektor tidak menjalankan sendiri, berikut pemaparan Bapak Kholil :

“…Dan biasanya pak rektor, contoh ketika masalah terkait forum

rektor namannya aptisi, pak rektor akan melimpahkan kepada salah satu wakilnya siapa yang bisa diwakilkan untuk mewakili rektor maupun tugas-tugas yang lainnya. Pak rektor tidak menjalankan sendiri, karena yang namanya rektor di forum rapim itu kan ada

44

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

45

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

rektor, ada wakil rektor, direktur, dan dekan. Ketika masalah yang terjadi di dekan ataupun level universitas pak rektor akan menanyakan dulu ini wewenangnya siapa kalau tingkat fakultas, fakultas mana dan akan ditanyakan dulu fakultas itu bisa menyelesaikan tidak, kalau bisa menyelesaikan sampai mana.”46

2

Pernyataan dari Bapak Arissetyanto, bahwa wewenang bisa didelegasikan tetapi tanggung jawab tidak bisa.Pelimpahan wewenang tergantung dari situasinya. Sebagai berikut:

“Ya tergantung kalau misalnya situasinya pas saya ada disini ya tentu saya bisa menghandlenya dengan sendiri, misalnya saya tidak ada ditempat tentu ada hal-hal yang harus didelegasikan.Tapi kalau wewenang bisa didelegasikan tetapi kalau tanggung jawab tidak bisa tetap ditangan rektor.”47

Pernyataan Bapak Arissetyanto didukung oleh Pak Rizki, bahwa dia selalu memberikan wewenang tetapi tetap tidak lepas tangan begitu saja, berikut pernyataanya :

“Aaaa…. Iya dia selalu memberikan wewenang, lepas tangan si gak karena, dari awal sudah dikerjain oleh pegawainya sendiri sama orang yang ditunjuk, jadi gak mungkin ada kerjaan yang kita gak tahu tiba-tiba kita dikasih dan harus menyelasikan.Tergantung juga kasusnya, yaudah deh kamu yang kerjain tapi tetap ada laporannya, tapi kadang kalau melihat waktunya gak cukup ya melimpahkan semuanya.”48

Pernyataan Bapak Arissetyanto dan Bapak Rizki. Didukung oleh ungkapan Bapak Mulyana, Rektor memang melimpahkan wewenang dalam keadaan krusial dan juga tidak terlepas dari pendelegasian, selain itu Rektor lebih sebagai Stering Comite ( pengarah ), hal tersebut dimaksudkan untuk koordinasi, Berikut penuturannya :

46

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

47

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

48

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

“Iya memang selalu begitu, justru kita yang lebih banyak…. Beliau mendelegasikan, walaupun tetap kita fungsinya bentuknya koordinasi ya, seperti pak kita udah ini udah ini… gitu.Jadi sebenernya koordinasilah gitu.Tetapi kewenangan tidak dilimpahkan seutuhnya dan tidak mungkin. Seperti gini ketuanya saya, sebagai kaprodi ya..tetapi pengarah pak rector, rector lebih sebagai pengarah atau stering commite”.49

Adapun pernyataan daro Bapak Afdal, bahwa Tentunya Rektor melimpahkan semua wewenangnya, karena manajemen itu secara rasional dan konseptual.Tetapi tetap yang dilimpahkan sesuai dengan kewenangannya dan tugasnya masing-masing.berikut pernyataanya :

“Ya tentu saja rector yang sangat kharismatik itu, tentu sudah melimpahkan semua kewenangan-kewenangan, karena kita organisasi kampus institusi pendidikan tentu saja sudah mengimplementasikan konsep-konsep manajemen itu secara rasional dan secara konseptualis juga sudah. Ada pelimpahan wewenang terhadap masing-masing urusan, untuk bidang keuangan dan sumber daya wakil rector pak purwanto, dan bidang akademik dan kemahasiswaan itu bapak dana, karena mempunyai bawahan-bawahan. Iya betul ketika keadaan krusial mereka melimpahkan wewenang.ada suatu kejadian dimana mahasiswa fikom anak komvis ada acara latihan kepemimpinan di puncak, dan terjadi kecelakaan yg menyebabkan satu orang meninggal kan sangat krusial. Semua waktu itu atas perintah rector kita semua bergerak cepat, pak rector memerintahkan wewenangan langsung dan beliau kalau tidak salah ada pada waktu itu. Dan beliau turun tangan langsung, dan karena beliau kebetulan ada di lokasi kemudian segera memerintahkan kepada bawahnnya dibidang kemahasiswaan pak dana dan pak endi malam itu kita rapat. Jadi itu kondisi diluar krusial, meninggal diluar perkiraan.Dan itu sudah dirasakan pelimpahan wewenang tersebut, Jadi bawahann itu bekerja sesuai kewenangan dan tugasnya masing-masing.”50

Pernyataan yang sama diungkapkan bahwa tidak semua seratus persen perlimpahan wewenang dilimpahkan, jadi sesuai job desk nya, berikut penuturan Ibu Irmulan :

49

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

50

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

“Kalau di saya rektor pada saat krisis, tertentu krisisnya kalau saya sebagai kepala biro humas yang terkait dengan komunikasi dan kehumasan tapi pelimpahan tidak sepenuhnya, jadi artinya pada saat sesuai dengan job desk saya aja. Tidak semua seratus persen dilimpahkan, tidak tepat juga karena apa sudah ada job desk saya sebagai kepala biro.”51

Adapun pernyataan Bapak Kholil, top management memang melimpahkan wewenang kepada bawahan dalam keadaan krusial, tetapi keputusan tertinggi tetap dipegang oleh Rektor. Karena tugas Rektor mengkoordinir sebagiaman yang dijelaskan berikut:

“Iya pada prinsipnya siapapun pemimpinnya ketika terjadi keadaan krusial biasanya dan pada umumnya dan semestinya dan seharusnya pimpinan puncak itu atau top selaku kalau bicara structural itu levelnya manager, top manager itu akan melimpahkan wewenang itu kepada bawahnnya. Dan rektor itu kan mempunyai bawahan langsung itu ada wakil rektor bidang 1 yang menangani bidang akdemik dan kemahasiswaan dan yang satunya lagi bidang sumber daya dan keuangan. …Tugas rektor mengkoordinir dan memberikan kebijakan-kebijakan secara politisi akan memberikan kebijakan-kebijakan dan keputusan tertinggi ada di rektor. Selama masalah yang terjadi bisa diselesaikan oleh tingkat dibawahnya, karena koalisi dominanya ada rektor, wakil rektor dan direktur, dekan. Kalau hal itu sudah diselesaikan oleh tingkat direktur dan dekan, pak rektor tidak perlu mengurusi lagi. Atau sebaliknya, kalau ada masalah yang berhubungan dengan universitas pak rektor akan minta bantuan dibawahnya yang koalisi dominan tadi, Seperti itu”52

Pernyataan ini diperkuat oleh Ibu Luna yang mengatakan bahwa iya dilimpahkan kepada masing-masing yang memiliki kewenangan, berikut penjelasnnya :

“Saya rasa iya, iya…, ya karena pasti menurut rektor kecuali itu berkaitan dengan politik universersitas yang lebih paham ya yang diujung-ujungnya, misalnya di ekonomi yang lebih paham ya ekonomilah.

51

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

52

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

Pastikan dibantu oleh pihak yang berwenang ya misalnya kemahasiswaan pasti yang lebih mengerti direktorat kemahasiswaan. Jadi masing-masing punya perannya, kayanya si kalau rektor sampai turun tangan ya gak juga, kecuali emank itu berkaitan dengan hidupnya universitas kali ya mungkin dia baru mengambil keputusan.”53

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan, bahwa memang Rektor Universitas mercubuana ketika keadaan krusial melimpahkan wewenang kepada bawahannya tetapi memang tidak seutuhnya dilimpahkan semua.

4.2.3. Masukan

a. Kekeliruan Tanggung Jawab Terhadap Rektor

Pimpinan dalam menjalankan suatu kebijakan atau organisasi, tidak terlepas dari yang namanya kesalahan, hal ini menuntut bawahan untuk mengingatkan dalam hal memberikan masukan.Biasanya bawahan memberikan masukan yang berkaitan dengan hari libur, berikut penuturan Pak Rektor :

“Ada juga, tapi biasanya berkaitan dengan hari libur, kan karena orang Indonesia senang libur itu biasanya tidak ada feedback. Padahal saya maunya ada yang berkomentar „pak liburnya kelamaan‟ tapi tidak ada yang begitu. Ada karyawan yang memberikan masukan, mungkin bukan kekeliruan semua kan dinilai dari waktu yang berbeda, jadi mungkin dalam pengambilan keputusan ya opsi yang ada hanya itu.”54

Apabila ada kekeliruan terhadap Tanggung jawab Rektor, biasanya melalui Forum Rapim yang diperluas untuk meminta masukan sampai Prodi, hal tersebut dijelaskan oleh Bapak Kholil :

“Yaa..kekeliruan itu biasanya dalam suatu organisasi yang besar akan selalu ada walaupun kecil akan selalu ada. Masukan itu biasanya pak rektor ada di forum rapim yang diperluas, rapim yang kan biasanya di tingkat wakil rektor, direktur dan dekan. Kalau rapim diperluas seluruh

53

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

54

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

kaprodi diundang. Biasanaya si yang kekeliruan itu sifatnya jarang terjadi, ada kesalahan ni kemudian Pak Rektor mengundang minta masukan-masukan dari seluruh kaprodi biasanya ada yang ingin disampaikan hal-hal yang khusunya biasanya terkait dengan masalah kebijakan dan sebagai nya dan peraturan. Biasanay pek rektor akan mengundang selurh sampai level kaprodi, mungkin sekaligus juga di forum itu akan menerima masukan dari prodi-prodi. “55

Demikian halnya pernyataan dari Ibu Irmulan, bahwa memang kalau ada kekeliruan terhadap tanggung jawab Rektor, Ibu Irmulan memberikan masukan, berikut pernyataannya :

“Ohh iya, saya memberi masukan kepada rektor jika ada kegiatan-kegiatan yang perlu masukan, kira-kira ada yang kekurangan-kekurangan, miss communication atau apa selalu memberi masukan.”56 Pernyataan yang sama juga dipaparkan oleh Bapak Rizki, apabila ada kekeliruan tanggung jawab terhadap Bapak Arissetyanto selaku Rektor dan direktur kerjasama memang sering memberikan masukan, berikut pernyatanya:

“Ya iyalah kita kasih dia, mungkin kadang-kadang surat kata-kata didalam surat itu kaya kemarin saya ada surat istilahnya kalau saya bilang put out self down jadi kita ditaruh paling bawah saya tidak mau, saya tidak suka kaya begini. Nah kita sama-sama ngobrol. Sarannya sebaiknya dibuat seperti ini, jadi equal gitu karena kerjasama itu harus equal jangan sampai mentang-mentang dia institusinya luar negri terus kita harus put out self down gitu. Kebijakan-kebijakan ada beberapa pernah juga memberi masukan, ya welcome juga tetapi kan decision akhirnya sama dia.”57

Adapun pernyataan dari Ibu Luna, bahwa apabila ada keliruan terhadap tanggung jawab Rektor, Sekprodi secara langsung tidak memberikan masukan, berikut pemaparan Ibu Luna :

55

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

56

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

57

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

“Kalau saya langsung kayanya si tidak, saya terlalu jauh. Paling saya ke dekan, dan baru dekan menyampaikannya.”58

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Afdal, bahwa dalam rangka mencontrol tidak dilakukan oleh sekbid, sebagaimana yang disampaikan :

“Kami jarang terlibat kami sekbid, dan kabid saja tidak diajak atau mengikuti rapat pimpinan secara rutin. Hanya kalau diperlukan yah kami ikut rapat. Mekanisme control itu, tentu ada mekanisme lainnya, hal itu tidak dilakukan oleh sekbid yang melakukan control ke pimpinan. Justru yang mengontrol kami pimpinan, karena kami bawahan, bukan berarti kami tidak bisa memberikan masukan.Kami memberikan masukan tidak dalam rangka memberikan control, dalam fungsi manajemen itu hanya masukan”59

Adapun pernyataan dari Bapak Mulyana, bahwa ketika terjadi kekeliruan terhadap tanggung jawab rektor, level Prodi tidak memberikan masukan.

Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa, apabila ada kekeliruan terhadap tanggung jawab Rektor, memang ada level-level tertentu yang langsung memberikan masukan, dan adapula level yang tidak memeberikan masukan karena hal itu bukan kewenangannya.

b. Hal Penting Meminta Masukan dan Tidak Meminta Masukan

Ada saatnya dimana koalisi dominan dalam hal penting, meminta masukan dan tidak meminta masukan dari bawahannya, sangat tergantung dari apa yang ingin kita sampaikan atau bicarakan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Yuli :

“Eeee…. Ada hal-hal tertentu yang ibu tidak meminta masukan dari bawahan ya sebetulnya sangat tergantung dari yang kita bicarakan itu apa. Tapi pada dsarnya secara umum, sebelum ibu mengambil keputusan

58

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

59

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

itu sudah menjadi semacam,dan ibu tipe orang yang cenderung tidak apa-apa saya lama sedikit tapi saya berhati-hati. Nah kehati-hatian itu antara lain mencari informasi sebanyak mungkin, nah informasi sebanyak mungkin itu ibu tidak terima dari bawahan saja, ibu kadang minta kepala biro untuk mencari informasi tersebut. Tapi ibu kadang langsung menuju, informasi itu kan banyak , yang biasa ibu jalanin ya seperti itu. Hampir secara umum meminta masukan tetapi tidak hanya dari bawah untuk kroscek. Kadang bawahan itu kerjaan teknisnya banyak, dan ibu butuh cepat karena tidak terealisasi ibu mencari sendiri, daripada harus menunggu ya ibu cari sendiri. Ada porsi mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan ada juga, secara umum ibu selalu melibatkan bawahan. Kalau yang tidak melibatkan bawahan seperti keputusan akhir, yaitu kewenang ibu ya itu tidak melibatkan karena informasi sudah cukup.”60

Dalam hal yang menyangkut dengan pekerjaan kantor selalu meminta masukan, tetapi kalau pekerjaan pribadi seperti dosen decision nya sendiri, penuturan Bapak Dana :

“Kalau kaitan dengan kantor si saya selalu minta masukan, kaitan dengan pekerjaan iya. Artinya walapun ide datang dari saya, itu tetap saya memberikan saran. Karena nanti saat ide itu dilaksanakan akan melibatkan banyak orang lah ya, jadi suka atau tidak suka saya libatkan kalau berkaitan dengan kantor. Lain halnya dengan pekerjaan pribadi, sebagai dosen kan ada yang sifatnya pribadi dosen kan bukan kaitannya sebagai jabatan, nah itu decision saya karena itu pribadi saya. Mengenai saya mengajar seperti apa atau penelitian bagaimana ya sebagai dosen lah ya. Tetapi kalau mengenai jabatan atau pekerjaan saya selalu diskusi tidak pernah gak. “61

Pernyataan yang sama diungkapkan, bahwa dalam organisasi tidak terlepas yang namanya mengambil masukan dan semua itu ada yang memberikan masukan, seperti yang disampaikan Bapak Arissetyanto:

“Ya sering kali di sebuah organisasi pada dasarnya tidak pernah, tidak mengambil masukan ya, itu semua ada masukannya. Cuma apakah masukan itu, istilahnya di kepemimpinan itu ada manajemen partisipasi,

60

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

61

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

kita kan setiap 2 minggu sekali ada rapim yang diundang direktur, dekan, kepala humas dll. Dan disitu disampaikan berbagai macam hal dan agenda, yang kita sepakati ini dan kansaya perlu mendapat masukan. Tapi tentu yang mengambil keputusan kan saya sebagai pimpinan tertinggi. Tentu keputusan itu berdasarkan dari kesepakatn dicapai dari rapim tersebut. Misalnya mengenai jadwal KRS, persiapan kelas, mencari dosen itu kan dirapatin, tentu ada yang tidak perlu semua dilibatkan bukan maksud jelek tapi tidak akan pernah selesai urusannya, seperti contoh pengadaan perumahan karyawan, coba anda bayangi kalau semua 400 orang dilibatin itu tentu tidak aka nada rumah yang terbeli. Disitu kepemimpinan penting, perlu dengerin tapi masukan itu tidak merupakan bagian dari pengambilan keputusan.

Yaa kadang-kadang dekan, kadang direktur.Direktur akdemik yang berkaitan dengan system penilaian, sekarang kan kita tahu di BAN utnuk akreditasi A itu ipk rata-rata harus 3, dan padahal banyak dosen yang mohon maaf ya misalnya terlalu kacamata kuda. Jadi saya pernah lihat KHS anak-anak itu, banyak yang angkanya tanggung semua. Nah saya buat kebijakan angka-angka yang diakumulasi 79 jadi 80 , nah itu kan gak mungkin saya ngomong ke semua dosen karena ini kan wewenang saya. Dosen kan harus punya pemberdayaan dan powermen gak hanya ngasih nilai langsung selesai gitu aja, kita liat absennya bagus tidak atau ngerjain tugas tidak. Masih banyak dosen yang minimalis dalam tanda petik dalam peekerjaannya, yah pokoknya asal mengikuti prosedur yasudah selesai. Hidup kan tidak harus begitu, organisasi kalau mau maju harus beyone SOP. Kalau sekedar SOP bisa aja saya tidur nungguin sampai jam 4 kan bisa, Tapi kan produktifitasnya tidak ada dan organisasi gak dapat apa-apa dari saya.”62

Berikut Pernyataan sama diungkapkan oleh Ibu Luna, pasti pimpinan meminta masukan dalam hal penting dan berkoordinasi dengan bawahannya tidak mungkin menjalakan sendiri, berikut yang diungkapkan :

“Apa yaa…, ya saya rasa semua sesuai tugas. Misalnya rektorat itukan pasti mempunyai bayangan ini universitas mau dibawa kemana, untuk pelaksanannya pasti dia berkoordinasi dengan para dekan, dan gak mungkin dia melakukannya sendiri kan. Jadi dia berkoordinasi dengan dekan, setiap apa yang dia inginkan pasti meminta masukan bagaimana caranya, misalnya kita kan universitas go internasional paling tidak mahasiswanya itu diharapkan bisa toefl 450 misalnya, ya begitu itukan ide dari universitas seperti itukan. Dan bagaimana di fakultas dan mahasiswa bisa mencapai itu tentu saja mereka meminta bantuan kita, walaupun

62

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

sebagian idenya dia juga. Berarti kita sama-sama, kita punya ide apa dan disana punyaide apa, supaya goal tujuan itu tercapai.”63

Adapun pernyataan dari Bapak Kholil, apabila ada hal penting kaprodi tidak bisa langsung memberikan masukan ke pimpinan, adapun masukan yang diberikan berkaitan dengan akademik :

“Eeeee… hal-hal yang penting tadi berkaitan dengan banyak hal terjadi di akademik dan kemahasiswaan. Pak rektor meminta masukan tentang kemahasiswaan minta masukan, seperti masalah kreatifitas mahasiswa, dia akan meminta masukan bagaimana sebaiknya, masalah akademik, kinerja dosen, kinerja jurusan, masalah aktifitas akademik atmosfir dan kreatifitas, itu yang beliau minta masukan. Sekecil apapun pak rektor memberi masukan. Pak rektor tidak secara langsung meminta masukan ke kaprodi, tetapi meminta masukan dari level wakil rektor dan dekan.”64

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Afdal, sekprodi tidak secara langsung memberikan masukan ke pimpinan karena harus melalui jenjang-jenjangnya, berikut yang disampaikan :

“Di sekbid itu kami kan… ada kabid, jadi fungsi saya membantu kabid. Jadi saya melapor ke kabid, kalau ada hal yang lain. Karena jenjangnya kan begitu, kabid melapor ke Dekan, dan Saya melapor ke Kabid dan saya tidak boleh melampaui ketua bidang studi saya. Gak mungkin tiba-tiba saya melapor ke pimpinan, kanada kabid saya hal itu yang dimaksud dengan manajemen.Garisnya tidak langsung, tetapi ka nada jenjang-jenjangnnya.”65

Pernyataan ini dikuatkan oleh Bapak Mulyana, hal penting dalam memberikan masukan biasanya mengenai proses belajar dan mengajar. Sebenarnya kita bottom up communication lebih banyak dari bawah yang memberikan masukan. Seperti yang disampaikan berikut :

63

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

64

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana.

65

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

“Ya, soal PBM ya tentang proses belajar mengajar, eee….., berkaitan dengan 3 hal yaitu tri dharma itu ada pendidikan, ada penelitian, ada pengabdian masyarakat. Nah itu kan, untuk pendidikan proses