• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wakil Rektor Akdemik dan Kemahasiswaan Mengontrol Pekerjaaan

E. Pengambilan Keputusan Mengenai Akademik

4.2.6 Wakil Rektor Akdemik dan Kemahasiswaan Mengontrol Pekerjaaan

Mengontrol pekerjaan, dalam suatu organisasi sangat diperlukan oleh pimpinan kepada bawahan, agar bawahan lebih teliti dan tepat waktu dalam pengerjaanya. Seperti pernyataan Bapak Dana, dalam mengkontrol pekerjaan bawahan lebih kepada mengingatkan bawahan. Berikut yang diutarakan :

“Saya iya… jadi saya reminding dia, dan mengingatkan dia. Karena saya selalu kalau memberikan tugas kepada meraka pakai jangka waktu kan. Segala sesuatu dari saya ada batas waktunya. Kalau tidak 125

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

126

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

127

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

kedarnya saja, sampai ngetik surat pun minta bantuan pakai time limit juga. “128

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Rizki, mungkin wakil rektor akademik hanya memonitor saja bawahan yang sudah diberikan tugas berikut pernyatanya:

“Iya mungkin memonitor aja karyawan yang sudah diberikan tugas.”129

Pernyataan ini didukung oleh Bapak Kholil yang mengatakan, wakil rektor memang langsung mengontrol dan melihat sejauhmana, berikut pernyataanya:

“Yang sudah dia canangkan atau hal yang sudah dia tugaskan, pasti mungkin dia akan melihat sampai sejauhmana. “130

Adapun pernyataan dari Bu Luna, Wakil Rektor tidak sampai mengontrol secara langsung, berikut pernyataanya:

“Gak sampai begitu, biasanya kita ada progress sampai dimana kegiatan itu selesai. “131

Pernyataan yang sama di ungkapkan oleh Bapak Afdal, bahwa wakil rektor tidak mengkontrol langsung karyawan yang diberikan tugas, berikut yang diungkapkan :

“Ya tidak lah, jd begini misalkan bidang akademik menetapkan apa, kurikulum apa kah kurikulum ini perlu di perbaiki, dirubah, diganti itu kan kebijakan, nah para koalisi dominan itu mengatakan kita kayanya perlu merubah kurikulum nih, kenapa, karena kurikulum yang di pakai di luar ada standart baru, nah apa perintahnya masing – masing fakultas

128

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

129

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

130

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

131

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

mengkordinasi Dekan mengenai berubahan tersebut, turun kebawah Bu Agustina , Pak Mulyana tolong dong masing – masing bidang study membuat usulan tentang atau rancangan struktur kurikulum baru kira – kira seperti apa, saya membantu kabid ketua bidang studi saya.”132

Berikut pernyataan dari Ibu Irmulan, sesuai dengan job desk masing-masing dikontrolnya, berikut pernyataanya:

“Ya tergantung job desknya.“133

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, wakil rektor akademik tidak sampai langsung mengcontrol bawahan yang sudah diberikan tugas, adapun pernyataan dari Ibu Irmulan mengcontrol tergantung job desknya.

4.2.7 Motivasi

Motivasi adalah hal penunjang kita dalam mengerjakan pekerjaan, karena motivasi adalah memberikan dorongan agar karyawan semangat dalam bekerja, dan hal itu perlu dilakukan oleh top management atau pimpinan puncak. Seperti pernyataan dari Ibu Yuli, motivasi bisa berbentuk materil atau non materil, berikut yang dituturkan :

“Eeee… motivasi itu kan bisa dari dua sisi ya, yang berbau materil dan tidak. Yang berbau materil mencoba selalu meningkatkan kesejahteraan. Dengan mengembangkan skill karyawan dengan mengirim mereka kepada pelatihan-pelatihan, terus kemudian tugas belajar. Tetapi kalau motivasi non materil ibu lebih senang kepada hubungan kekeluargaan yang didalamnya ada ketegasan. Tidak mungkin toh toleransinya terus-menerus

132

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

133

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

dan ketegasan harus diperlukan. Dan UMB itu dikenal hubungan kekeluargaannnya itu cukup dekat. “134

Adapun pernyataan yang sama dari Bapak Dana, motivasi bisa materil dan non materil, berikut pernayataanya :

“Ya kalau dalam rapat atau diskusi, motivasi yang paling efektif ya mengapresiasi ya. Artinya saya tidak dikit-dikit bikin sertifikat, ya apresiasi terimakasih ya. Saya yakin si saat kita bilang wahh ide ini bagus pasti akan seneng apalagi didepan temen sekerjanya, jadi apresiasi yang sederhana begitu ya barangkali. Diluar bonus karyawan, kalau kamu nanya ke saya .. saya orangnya parktis aja.”135

Adapun pernyataan dari Rektor, bahwa motivasi yang diberikan lebih kepada non materil , berikut yang diungkapkan :

“Itu seperti tadi, saya kan sering membandingkan. Saya sering melihat, karena saya sering keliling-keliling banyak karyawan disini banyak yang tidak mau belajar. Ada hal-hal yang best practice di ekonomi dan fikom tidak mau belajar atau sebaliknya. Kalau saya ini kan dasarnya pengusaha, saya harus mencari strategi yang terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah kan di rapim. Ko rapat nya tentang mahasiswa yang antri tugas akhir, tidak pernah selesai atau sidangnya berlarut-larut dan orangnya hilang mulu dan kita harus buat terobosan, misalnya pembimbingan itu kan saya yang bikin, bimbingan di kelas tidak boleh satu-satu kaya dokter gini. Kan artinya dikelas itu orang terpacu untuk komit dan dosen juga gak ada alas an sulit dicari. Nah itu yang saya lakukan, karena saya dasarnya pengusaha tidak mungkin keluar ide-ide seperti itu.Organisai menghasilkan daya saing, dan daya saing itu terus tumbuh dari inovasi, dan inovasi itu dari kreatifitas.”136

Berikut pernyataan dari Bapak Kholil, bahwa Rektor memotivasi dengan displin yang tinggi dan tanggung jawab, berikut pernyataanya:

134

Ibu Yuli Harwani selaku Direktur Sumber Daya Universitas Mercubuanayang dilakukan pada tanggal 22 juli 2013 pukul 08.00 – selesai, bertempat di universitas mercubuana

135

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

136

Bapak Arissetyanto Nugroho selaku Rektor Universitas Mercubuana Jakarta yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2013 pukul 08.00 – Selesai, bertempat Universitas Mercubuana

“Eeee… biasanya pak rektor mengarahkan motivasi displin yang tinggi dan penuh tanggung jawab.137

Adapun pernyataan dari Ibu Luna, motivasi yang diberikan materil dan non materil, beriku pernyatannya :

“Apa ya, emmmmm ya sebenarnya sih yaitu suasannya – suasana kompetisi aja gitu, di berikan oleh rektorat ya sehingga kita berupaya mencapai terbaik jadi biasanya kalau sudah nilainya terbawah pasti akan termotivasi untuk itu, ya kita kan ada yang prodi terbaik, dosen terbaik jadinya kan larinya kebonus, kinerjanya sekian ka nada pointnnya dan dapat bonusnya berapa kali jadi reward.”138

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Irmulan, koalisi dominan memotivasi dengan penghargaan kepada karyawan, berikut yang disampaikan :

“Membentuk kinerja terbaiklah, karena kan perguruan tinggi berkembang terus meningkatkan kinerja. Ohh iya biasa kita membuat kompetisi, karyawan terbaik, kaprodi terbaik dll itu bisa di kasih sertifikat, award gitu dan di announce terbuka dihadapan masyarakat UMB, Saat rapat atau saat upacara.”139

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Afdal, bahwa motivasi yang diberikan bisa non materil dan materil, berikut pernyatannya:

“Itu tadi sharing personal, human relations naikin gaji. Itu kan buat motivasi kita bekerja, fasilitas dilengkapi. Ikut jalan-jalan dapat uang saku.”140

137

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

138

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

139

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

140

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

Pernyataan diatas, didukung dengan pernyataan dari Bapak Mulyana bahwa motivasi yang koalisi dominan dalam bentuk penghargaan, kebersamaan dan materil. Berikut pernyataanya :

“Secara formal kaya kemarin kebersamaan, kebersamaan itu ada dari level universitas dan fakultas. Terus ada beberapa misalnya pak rektor setiap bulan tanggal akhir itu mengundang yang berulang tahun dibulan itu makan bersama, trus orang-orang yang memiliki prestasi diberikan penghargaan.Ya paling tidak, tidak besar tetapi memberikan suatu apresiasi lah.”141

Pernyataan yang sama didukung dengan mengatakan bahwa koalisi dominan memberikan motivasi kepada karyawan melalui materil dan non materil, hal ini didukung dengan pernyataan dari Bapak Rizki yang mengatakan :

“Ya mungkin, ya selama Ini kaya kenaikan gaji tapi itu mereka pikir sebagai motivasi. Seperti memberikan asuransi kesehatan , disediaiin dokter, ganti kacamata 4 tahun sekali.”142

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, koalisi dominan dalam memberikan motivasi melalui bonus, pengahrgaan dosen terbaik, kaprodi terbaik, asuransi kesehatan, kenaikan gaji, dan apabila karyawan ulang tahun diberikan ucapan ulang tahun, makan bersama.

4.2.8 Meningkatkan Mahasiswa Dibidang Pengajaran dan Non akademik