• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Mahasiswa Dibidang Pengajaran dan Non akademik a. Bidang Pengajaran

E. Pengambilan Keputusan Mengenai Akademik

4.2.8 Meningkatkan Mahasiswa Dibidang Pengajaran dan Non akademik a. Bidang Pengajaran

Bagi sebuah universitas yang paling penting adalah meningkatkan mahasiswa di bidang pengjaran sangat penting, dengan peningkatan itu diharapkan mahasiswa kedepannya akan mempunyai daya saing yang tinggi.

141

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

142

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

Berikut yang pernyataan pernyataan dari Bapak Dana, yang mengatakan cara meningkatkan mahasiswa dibidang pengajaran adalah melalui system dan infrastruktur, berikut yang disampaikan :

“Eeee…. Pertama dari sisi system dan sisi infrastruktur, jadi system itu berkaitan dengan dosennya atau orangnya artinya lewat kurikulum, lewat rancangan pembelajaran perminggu itu ketahuan, mereka mau ngajar apa saja jadi kalau dikelas punya pegangan lah, jadi mahasiswa juga tau pelajaran selanjutnya selama satu semester akan tahu ini dan itu, dan bisa ini dan itu, itu semua dari system. System harus terplanning, mulai dari kurikulum rancangan pembelajaran perminggu, apa yang diajarkan, buku belajarnya, materinya, tugasnya seperti apa, tugasnya kaya apa, proporsi penilaian. Yang kedua dari sisi infrastruktur, infrastruktur itu apa seperti perpustakaan, saya harus provide jounal, book, fasilitas untuk e-learning dan sebagainya, jadi misalkan di kurikulum tugasnya membuat tulisan atau diskusi kelompok. Nah saya pastikan bahwa didalam tugas itu dikasih keterangan, mencari literature di e-ook atau journal jadi dua hal itu yang saya pakai. “143

Pimpinan biasanya sudah memberikan target capaian yang harus dicapai setiap tahun akademik, pernyataan ini diungkapkan oleh Bapak Kholil sebagai berikut :

“Biasanya pimpinan sudah mengarahkan target capaian yang harus dicapai dalam setiap tahun akademinya, ada rapim khusunya cara penerapan pembelajaran dan pengajaran, kemarin minggu lalu kita rapat akademik dan membahas semua terkait akademik. Masalah tentang proses pembelajaran, system pembelajaran sampai dengan yang e-Learning itu semua dosen yang tekait dengan pemebelajaran itu harus dapat pelatihan terlebih dahulu bahkan harus mempunyai sertifikat. Semua mata kuliah diluar mata kuliah e-learning juga ada rapem atau rancangan pembelajaran dengan format yang terbaru mulai dari 2012, 2013 dan selanjutnya itu disosialisasikan sebelum proses perkuliahan itu berlangsung. Jadi system perkuliahan sudah ada WI nya atau work isntructionnya kerjanya sudah ada semua, seperti mulai kuliah, masuk kuliah, rancangan pembelajaran seperti apa, yang harus disampaikan

143

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

seperti apa, uts dan uas sudah ada semua, itu sudah disampaikan diawal. 144

Berikut pernyataan dari Ibu Luna, untuk meningkatkan bidang pengajaran untuk mahasiswa dengan melakukan seminar dan pelatihan, sebagaimana penjabarannya :

“Eeemmm… kita pernah beberapa kali itu diikutkan pelatihan agar mengajar lebih menarik, menggunakan metode baru. Jadi kita juga seminar,Tanya jawab, tukar informasi bagaimana cara supaya kelas lebih menarik, kelas lebih hidup dan mahasiswa jadi terdorong untuk belajar. Karena sebenarnya bagaimanapun dosen tidak harus memberi banyak materi. Dosen itu kalau diperguruan tinggi sebagai instruktur seperti itu atau pengarah. Dan kita menekankan mahasiswa lebih explore dan lebih terdorong untuk menggali informasi sebanyak mungkin dan tidak hanya melalui dosen. Bisa melalaui dunia masyarakat, buku, internet, gitulah. Peningkatan tersebut memang beberapakali diselenggarakan oleh koalisi dominan, memanggil seseorang untuk melakukan seminar dan pelatihan. 145

Adapun pernyataan dari Ibu Irmulan, yang mengatakan untuk meningkatkan mahasiswa dibidang pengajaran sudah ada regulasinya, berikut pemaparannya :

“Yang pasti mereka mengeluarkan regulasi tentang peraturan - peraturan yang terkait dengan proses akademik. Terus membuat aturan-aturan tentang kurikulum, tentang proses pengelolaan pembelajaran dikelas, tentang penentuan dosen, penentuan rapem (rancangan pembelajaran ), modul, mekanisme absensi dan sebagainya. Nah itu sudah ada aturannya, dan kalau untuk manajemen melakukan dari sisi pembuatan regulasinya.”146

144

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

145

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

146

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

Berikut pernyataan dari Bapak Rizki yang mengatakan, dalam peningkatan mahasiswa dibidang pengajaran dengan penambahan kurikulum dan pengembangan soft skill, berikut yang dipaparkan :

“Kalau bidang pengajaran dilihat dari jumlah lulusan saja, ataupun kalaupun dia berwirausaha bagaiman wirausahanya. Kalau daya serap mahasiswa itu tinggi, yang kita ajarkan disini berhasil pencapaiannya. Akademik seharusnya disesuaikan dengan masyarakat pengguna, dan user itu maunya seperti bagaimana kalau di ekonomi ada yang namanya temu user maksudnya itu untuk matching antara lulusan dan pengguna sudah cukup belum, dan apakah mahasiswa lulusan UMB ini sudah mempunyai pengetahuan yang cukup dan diterapkan dimana mereka bekerja. Secara real disini untuk peningkatan sudah pasti ada seperti penambahan kurikulum, misalnya lebih banyak soft skill, jumlah penilaian jauh lebih banyak sepeerti presentasi, lalau diskusi kelas lalu tugas kelompok dimana itu adalah inti dari soft skill itu sendiri. Dimana kalau dia lulus sudah mengerti bagaimana caranya berbicara, rapat ataupun ketemu orang. Selain itu mengikuti kegiatan UKM, atau seminar, salah satunya kan mahasiswa harus ada 11 sertifikat, itu salah satunya untuk mengembangkan soft skill. 147

Bapak Afdal mengatakan bahwa, untuk meningkatkan mutu mahasiswa dibidang perngajaran melalui pencapaian Sasaran Mutu, berikut penyataaanya :

“Ada sarmut, nah sarmut itu dimulai dari yang terkecil misalnya, prodi punya sarmut kemudian dekan punya sarmut dan universitas punya sarmut, inti dari semua itu ada yang namanya MKP (memo koordinasi program) dan itu yang menjadi sarmut universitas. Nah misalnya apa jumlah lulusan, tingkat IAA dan efisiensi edukasi semuanya ada semua tuh ada di FIKOM, IP rata-rata mahasiswa itu ada semua. Itu yang ditetapkan oleh pimpinan, jadi tolak ukur kinerja masing-masing prodi, dekan dan unit-unit yang lain. Selama ini sudah berjalan efektif, dan itu yang setiap tahun di evaluasi, seperti sarmutnya apa tercapai atau tidak. Kalau tidak tercapai apa alasannya, itulah yang jadi evaluasinya. Peningkatan mutu mahasiswa iya, bisa dilihat misalnya IP rata-rata mahasiswa setiap tahun meningkat sekarang diatas 3,2 kan, Targetnya kan sekarang naik lagi jadi IP nya 3,3. Apalagi tingkat angka DO dilihat,

147

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

jangan lebh dari 5 persen tercapai tidak. Kalau dibawah 5 persen berarti sukses kan. “148

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bapak Mulyana, bahwa peningkatan mutu mahasiswa sudah ada kebijakanannya melalui Penetapan sarmut dan MKP ( Memo Koordinasi Progran ) berikut pernyataanya :

“Pimpinan biasanya melakukan kebijakan-kebijakan yang mengacu keoada SOP yang sudah ada, misalnya disetiap awal tahun pimpinan membuat MKP maka dari situlah di sharing ke semua Dekan, nah lalau dari dekan ke kaprodi. Sehingga tindakan-tindakan kita setiap fakultas atau prodi itu mengacu kepada masing-masing item yang menjabat di masing-masing MKP.Nah dimasing-masing bidang itu tinggal mengoperasionalisasikan ke bawah. Pak rektor membuat hal tersebut dengan tim nya tentu dari bawah juga, tentu bentuk wujudnya dari masing-masing bidang. Misalnya dari bidang komunikasi tentu sebelum menetapkan sarmut kita mengevaluasi hasil pencapaian sarmut, evaluasi laporan pencapian sarmut, laporan kinerja akdemik dengan itulah kita menetapkan sarmut kedepannya seperti apa, tentu mengacu kepada hasil evaluasi. Kalau evaluasi tidak memeusakan ada tindakan koreksi.”149

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan, bahwa untuk meningkatkan mutu pengajaran kepada mahasiswa pimpinan membuat kebijakan mengenai sarmut dan inti dari sarmut ada yang namanya MKP. Dari MKP itulah muncul Sarmut universitas, ada pula peningkatan melalui pelatihan, seminar, penambahan kurikulum.

148

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

149

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana

b. Non Akademik

Prestasi Non akademik juga perlu ditingkatkan oleh mahasiswa sekarang, karena kebutuhan soft skill tidak kalah pentingnya untuk pengaplikasian mahasiswa didunia kerja, berikut pernyataan dari Bapak Dana yang mengatakan bahwa peningkatan mahasiswa untuk non akademik melalui soft skill, dan membuka kesempatan untuk mahasiswa berkompetisi. Tetapi dari universitas yang kurang well communicated, berikut pernyataanya :

“Non akademis anatara lain yang 8 sertifikat, boleh dibilang seperti soft skill tetapi bukan hanya soal soft skill saja tetapi skill yang lain mungkin tidak dipelajari secara langsung di kelas, seperti skill computer, bahasa dan dsb jadi itu yang dibutuhkan. Kemudian dari sisi membuka kesempatan mahasiswa semuanya untuk ikut kompetisi misalnya lomba debat, menulis karya ilmiah, debat, jadi non paduan suara, olahraga, seni diluar itu ya. Kaya lomba mahasiswa berprestasi yang kita kirim ke tingkat DKI atau Nasional, terus mengupayakan untuk gabung ke asosiasi pelajar dunia bahkan.

Antusias mahasiswa saya pikir bagus, Cuma saya akui dari sisi universitas yang harus lebih well communicated kepada mereka karena sebagian besar dari kita itu tidak tahu mengenai informasi baik beasiswa, mahasiswa berprestasi kah, mereka tidak tahu informasinya padahal sudah ada di website, mading dan pengumuman. Cuma yang namanya manusia gak Cuma mahasiswa, ya kita sebagai manusia kalau ada pengumuman-pengumuman maunya didepan mata, kalau tidak didepan mata ya tidak tahu. Ya saya tidak berdiam diri, saya tidak menyalahkan siapa-siapa karena memang semua itu tergantung individu masing-masing. Dan sebagian manusia, termasuk saya dalam beberapa hal kalau pengumumannya tidak didepan mata tidak tahu. Tetapi saya tidak berdiam diri, saya bergeraknya dari 10 mahasiswa IPK tertinggi per angkatan dari setiap prodi dan saya cari no tlp itu semua, dan kalau ada apa-apa saya sms, jadi saya menggunakan sms bluster untuk meng info kan mereka mengenai studi di luar negei ataupun peluang beasiswa. Memang hal itu saya baru lakukan 6 bulan terkhir lah, dan setelah itu terjaring beberapa nama. Dari sekian mahasiswa 800 orang yang saya sms, yang datang hanya 105 an gitu. Tapi upaya saya itu, saya lakukan beberapa kali. Dan saya sudah ada nama, 213 nama dan harapan saya dari 213 yang saya

kasih informasi dia akan cerita ke temannya. Intinya adalah komunikasi.”150

Adapun pernyataan dari Bapak Kholil, untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dibidang non akademik melalui kompetisi-kompetisi, berikut pernyataanya:

“Untuk prestasi non akademik itu masih berada di wakil rektor akademik dan kemahsiswaan, untuk non akademik prestasinya banyak dicapai lewat kompetisi-kompetisi yang dilakukan oleh mahasiswa yang berkoordinasi dengan program studi.Seperti contohnya wakil rektor akademik dan kemahasiswaan dia juga membawahi kemahasiswaan, itu banyak non akademik yang dicapai oleh mahasiswa biasanya ada di dirmawa, mulai dari UKM. Kalau di prodi biasanya kita lomba kompetisinya khususnya teknik industry ada lomba keilmuan teknik industry, biasanya penyelenggara ada universitas Indonesia, pelita harapan, ada lomba statistic yang menyelenggarakan parahyangan, dan lomba perancangan produk yang di selenggarakan oleh undip selain itu ada design dan layout yang dilaksanakan di ITS. Kita selalu mengikuti, selain itu ada lomba-lomba keilmuan yang terkat dengan keilmuan khusus maupun umum yang dilakukan oleh kopertis wilayah 3 tentunya, itu ada lomba karya tulis mahasiswa, ada lomba hasil penelitian, riset dan sebagainya. Nah diluar itu ada yang dilakukan oleh direktorat kemahasiswaan dimana dibina dan dibimbing oleh direktorat kemahsiswaan antara laian melalui UKM.Secara kualitas dari tahun ketahun selalu memperbaiki, dan mengevaluasi.Waktu dahulu teknik industry belum pernah mengikuti lomba-lomba, tetapi lambat laun semakin lama mulai mengikuti lomba satu persatu.

Peran dari atasan sebenarnya dia memberikan dukungan, termasuk pimpinan top managerial yaitu rektor. Pak rektor memberikan support mengikuti lomba-lomba apa saja, bila perlu kita mendatangkan konsultasn atau pelatih, jadi untuk membina dan membimbing kita untuk ikut serta dalam ajang kompetisi entah keilmuan teknik industry ataupun sifatnya non akademik, rektor sifatnya memberikan support.”151

Pernyataan berikut dari Ibu Luna, yang mengatakan bahwa untuk meningkatkan mahasiswa dibidang non akademis sudah ada fasilitas yang tersedia, berikut pernyataanya:

150

Bapak Dana Santoso selaku wakil Rektor bidang akademik dan kemahasiswaan Universitas Mercu Buana yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2013 pukul 08.00 WIB – selesai, bertempat di universitas mercubuana

151

Bapak Muhammad Kholil selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana pada tanggal 11 juli 2013 pukul 10.51 –selesai, bertempat di Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mercubuana

“Kalau non akademis kita punya fasilitas, dan pimpinan memberikan kebebasan kepada mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Dan ibu tidak tahu persisinya juga ya, sejauhmana pembiyayaan yang diberikan oleh pimpinan kepada mahasiswa, tetapi misalnya ada lomba paduan suara ke cina ya kita membiayai ko jadi mahasiswa tidak seratus persen mahasiswa.”152

Adapun regulasi yang digunakan untuk meningkatkan prestasi non akademik menurut Ibu Irmulan, sebagai berikut :

“Kalau non akademik sama, kita juga di top management membuat regulasi, pertama tentang, prestasi akademik mahasiswa, kualifikasinya, potensi-potensinya, kemudian syarat-syaratnya apa saja, nah kalau mereka punya potensi mereka bisa dikirm ke program-program prestasi-prestasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah DKI, keluar negri bahkan kita juga ke luar negri lagi mau mengirim ke bebrapa Negara.”153

Melalui event-event dalam ataupun luar negeri mahasiswa dapat mengembangakan prestasi non akademik dan kalaupun ada mahasiswa yang tidak ikut kegitan non akademis dikarenakan mahasiswanya kurang kretaif dan kurang sosialisasi dari universitas, seperti pernyataan dari Bapak Rizki berikut ini:

“Kalau prestasi non akademik dengan mengikuti event-event, didalam negri dan luar negri. Dan otomatis non akademik yang paling bagus adalah Padus dia sudah ikut didalam negri maupun luar negeri. Pimpinan harusnya mengncourage dengan memberikan semangat ataupun diberikan post sendiri, tapi selama ini sudah ada ko kalau mereka juara. Tetapi memang harus terarah, selama ini saya lihat mereka kurang terarah, mereka lebih banyak main-main sendiri dibanding ikut pertandingan-pertandingan. Pimpinan bukan kurang pengarahan, tetapi mungkin ada masukan-masukan dari luar mereka memang kadang-kadang tidak berpartisispasi, mungkin kurang sosialisasi, ataupun mahasiswanya kurang interaktif. “154

152

Ibu Luna Haningsih selaku Sekretaris Program Studi Manajemen S-1 universitas Mercubuana pada tanggal 28 juni 2013 pukul 13.46 – selesai bertempat di Tata Usaha Fakultas Ekonomi

153

Ibu Irmulan Sati T selaku Kepala Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan Masyarakat pada tanggal 8 juli 2013 pukul 16.10 – selesai, bertempat di Sekretaiat Universitas dan HUMAS universitas Mercubuana

154

Bapak Mochammad Rizki Sadikin selaku Kepala Pusat Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 13.00 – selesai, bertempat di Gedung A -104

Melalui berbagai macam lomba agar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi di non akademik dan hal tesebut dibawah direktur kemahasiswaan, berikut penjelasannya dari Bapak Afdal:

“Kalau non akademik bisa diukur dengan lomba-lomba, banyak tuh broadcast aja tahun ini ada 14 prestasinya, pimpinan berperan. Gak mungkin dibiarkan begitu saja, dibawah direktur kemahasiswaan lah yang menangani hal tersebut.”155

Adapun pernyataan dari Bapak Mulyana, untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dibidang non akademik dengan reward, berikut yang diutarakan :

“Ya memberikan imbalan, reward..seperti saya, saya pernah dapat kaprodi terbaik se kopertis seperti sertifikat atau uang dll. Peningkatan mutu untuk prestasi non akademik biasanya melalui SDM. Ya disesuaikan dengan bidang-bidang, kalau dosen ada pelatihan e-lerning, pembuatan modul audio visual, Ya semua berkaitan dengan peningkatan kompetensi setiap dosen. Untuk mahasiswa, diluar kurikulum kalau mereka berprestasi biasnya setiap semester kalau wisuda suka diumumkan dan dosen-dosen menyeleksi masing-masing di bidang studi.Lalu dari situ biasnya mereka ditetapkan mendapatkan uang misalnya 25 juta tetapi dalam bentuk keluar negri, Agar mereka dapat pengalaman.”156

Dari berbagai pernyataan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan, bahwa untuk meningkatkan prestasi non akademik mahasiswa koalisi dominan sudah punya fasilitas yang memadai, memberikan reward, selain itu melalui UKM. Dan adapun pernyataan dari Bapak Rizki mahasiswa mungkin kurang sosialisasi ataupun mahasiswanya sendiri kurang interaktif. Dan untuk prestasi non akademik sendiri berada ditangan wakil rektor akademik dan kemahasiwaan.

155

bapak Afdal makkuraga selaku Sekretaris Bidang Broadcasting 2 Universitas Mercubuana pada tanggal 25 juni 2013 pukul 12.00 WIB – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM

156

Bapak Ahmad Mulyana selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana pada tanggal 26 juni 2013 pukul 11.30 – selesai, bertempat di Tata Usaha FIKOM Universitas Mercubuana