• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN PENELITIAN STUDI KASUS DALAM IL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMETAAN PENELITIAN STUDI KASUS DALAM IL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN PENELITIAN STUDI KASUS

Diajukan sebagai tugas pada : Mata Kuliah Metodologi Penelitian Komunikasi Dosen Pembimbing : Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D

Oleh :

Kamaruzzaman (147045032) Rosario Dorothy (147045023) Muhammad Budi Suseno (147045029)

Astri Retno Artharini (147045038) Adelina Octavia Sihombing (147045022)

Ester Junita Tampubolon (147045025) Indah Cindy Simamora (147045024) Junaidi Pranata Sembiring (147045033)

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Pengertian Studi Kasus

Creswell dalam bukunya yang berjudul “Qualitative Inquiry And Research Design” mengungkapkan lima tradisi penelitian, yaitu: biografi, fenomenologi, grounded theory study, studi kasus dan etnografi. (Yin, 1989 ; hlm. 1)

Istilah ‘Studi Kasus’ berasal dari bahasa Inggris dari frase “Case Study” (studi kasus). Yin (1996) menyatakan bahwa studi kasus adalah pencarian pengetahuan secara empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana : batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas; dan dimana multisumber bukti digunakan.

Untuk memahami lebih jauh tentang studi kasus dengan lugas Feagin, Orum, & Sjoberg (1991) dalam Tellis (1997) menyatakan bahwa studi kasus merupakan penelitian yang melakukan analisis dari berbagai sudut pandang (multi-perspectival analyses). Artinya bahwa peneliti tidak saja memperhatikan suara dan perspektif dari aktor saja, tapi juga kelompok dari aktor-aktor yang relevan dan interaksi antara mereka. Aspek ini merupakan titik yang menonjol dan penting yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai studi kasus. Studi kasus memberi kepada yang powerless dan voiceless.

Bisa diambil kesimpulan studi kasus adalah sebuah eksplorasi dari “suatu sistem yang terikat” atau “suatu kasus/beragam kasus” yang dari waktu ke waktu melalui pengumpulan data yang mendalam serta melibatkan berbagai sumber informasi yang “kaya” dalam suatu konteks. Sistem terikat ini diikat oleh waktu dan tempat sedangkan kasus dapat dikaji

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

Karakteristik Studi Kasus

Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu : (1) Mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi;

(2) Kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat” oleh waktu dan tempat;

(3) Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa dan

(4) Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan “menghabiskan waktu” dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus.

Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, even, proses, institusi atau kelompok sosial) serta mengumpulkan informasi secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode tertentu.

Selanjutnya Creswell mengungkapkan bahwa apabila kita akan memilih studi untuk suatu kasus, dapat dipilih dari beberapa program studi atau sebuah program studi dengan menggunakan berbagai sumber informasi yang meliputi : observasi, wawancara, materi audio-visual, dokumentasi dan laporan.

Ciri-ciri Studi Kasus yang Baik :

a. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umumatau bahkan dengan kepentingan nasional.

(4)

c. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang berbeda-beda.

d. Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selektifitas. e. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu menarik minat pembaca.

Langkah-Langkah Penelitian Studi Kasus

1) Pemilihan kasus: dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive) dan bukan secara rambang. Kasus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses, dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-sumber yang tersedia;

2) Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan lingkungan penelitian, serta dapat kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukansejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;

4) Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;

(5)

Pengumpulan data dalam studi kasus dapat diambil dari berbagai sumber informasi, karena studi kasus melibatkan pengumpulan data yang “kaya” untuk membangun gambaran yang mendalam dari suatu kasus. Yin mengungkapkan bahwa terdapat enam bentuk pengumpulan data dalam studi kasus yaitu :

1 ) Dokumentasi yang terdiri dari surat, memorandum, agenda, laporan-laporan suatu peristiwa, proposal, hasil penelitian, hasil evaluasi, kliping, artikel;

2 ) Rekaman arsip yang terdiri dari rekaman layanan, peta, data survei, daftar nama, rekaman-rekaman pribadi seperti buku harian, kalender dsb;

3 ) wawancara biasanya bertipe open-ended; 4 ) Observasi langsung;

5 ) Observasi partisipan dan

6 ) Perangkat fisik atau kultural yaitu peralatan teknologi, alat atau instrumen, pekerjaan seni dan lainnya.

Analisis Data dalam studi kasus

Stake mengungkapkan empat bentuk analisis data beserta interpretasinya dalam penelitian studi kasus, yaitu :

1) Pengumpulan kategori, peneliti mencari suatu kumpulan dari contoh-contoh data serta berharap menemukan makna yang relevan dengan isu yang akan muncul; 2) Interpretasi langsung, peneliti studi kasus melihat pada satu contoh serta

menarik makna darinya tanpa mencari banyak contoh.

3) Peneliti membentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih kategori. Kesepadanan ini dapat dilaksanakan melalui tabel 2x2 yang menunjukkan hubungan antara dua kategori;

4) Pada akhirnya, peneliti mengembangkan generalisasi naturalistik melalui analisa data, generalisasi ini diambil melalui orang-orang yang dapat belajar dari suatu kasus, apakah kasus mereka sendiri atau menerapkannya pada sebuah populasi kasus.

(6)

kasus, Yin menyarankan enam bentuk alternatif yaitu : analisis-linear, komparatif, kronologis, pembangunan teori, “ketegangan” dan tak berurutan.

Robert K.Yin mengemukakan prosedur laporan studi kasus sebagai berikut : 1) Kapan dan bagaimana memulai suatu tulisan;

2) Identifikasi kasus: nyata atau tersamar ?;

3) Tinjauan ulang naskah studi kasus: suatu prosedur validasi.

Kelebihan Studi Kasus

Kelebihan Studi Kasus

a. Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan hal-halyang amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.

b. Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat.

Contoh Penelitian Studi Kasus

Judul : Kehidupan Siswa Broken Home Kota Medan

1. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana siswa yang mengalami broken home dalam menjalani kehidupannya

sehari-hari?

2. Bagaimana akibatnya jika anak menjadi korban dari perceraian orang tua (broken home) ?

2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini antara lain :

(7)

 Untuk menjelaskan kemungkinan hal-hal yang dilakukan agar siswa tidak terpuruk dengan adanya permasalahan dikeluarganya.

3. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor ( Moleong 2000 : 3 ), metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang tertentu dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan penelitian kualitatif lebih diarahkan kepada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh dan menyeluruh). Penelitian yang dilakukan ini tidak mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami serta memaknai pandangan serta kejadian pada subjek penelitian dalam rangka menggali tentang faktor penyebab, bentuk-bentuk, dampak, dan strategi menghadapi perpecahan keluarga ( broken home ) yang dialami pada subjek (siswa).

Setting

Penelitian diadakan di SMA Negeri 1 Medan. sekolah ini dipilih sebagai setting dari penelitian ini dikarenakan sekolah tersebut terkenal sebagai sekolah elite dengan biaya yang besar. Selain itu, siswa yang bersekolah ditempat tersebut banyak dari kalangan menengah atas yang kurang mendapat perhatian dari orang tua karena orang tua sibuk dengan karier masing-masing.

Hal ini diharapkan dapat mempermudah peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk memeproleh informasi dan data yang dibutuhkan, peneliti melakukan terjun langsung ke beberapa tempat tinggal siswa.

Subjek Penelitian

(8)

3. Memiliki tingkat pendidikan yang memadai dan berstatus pelajar SMA. 4. Siswa yang masih merupakan remaja ( 15-18 tahun )

Metode dan pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110). Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode :

1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan tatap muka dengan menggunakan alat yang disebut panduan wawancara (Moh. Nasir, 1988 : 234). Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin yang memuat permasalahan pokok dalam penelitian. Menurut Sutrisno Hadi (1994 : 70) pedoman wawancara yang bebas terpimpin telah dipersiapkan sebelumnya tetapi tidak mengikat jalannya wawancara.

2. Observasi ( pengamatan )

Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mendatangi obyekdan lokasi penelitan untuk menghimpun dan mengumpulkan data yang digunakan untuk mendukung penelitian.

Pengamatan merupakan teknik utama dalam penelitian ini. Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnya peneliti akan mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan dimana peneliti tidak ikut serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan (subjek), tetapi observasi dilakukan pada saat wawancara.

BAB III

(9)

Studi kasus menjadi berguna apabila seseorang / peneliti ingin memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi, kaya dalam pengertian bahwa suatu persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dan biasanya dalam bentuk pertanyaan.

Penekanan studi kasus adalah pada kedalaman dan kerincian : wawancara mendalam, penggambaran secara rinci dan pengungkapkan kasus dengan sungguh-sungguh melalui penerapan teori dalam cara yang berbeda, yakni tidak memposisikan studi di dalam dasar teori tertentu sebelum pengumpulan data, tetapi setelah pengumpulan data sehingga acapkali dikenal dengan teori-setelah.

Demikian pun dalam pengumpulan datanya yang diambil dari berbagai sumber informasi, karena studi kasus melibatkan pengumpulan data yang “kaya” untuk membangun gambaran yang mendalam dari suatu kasus.

(10)

DAFTAR REFERENSI

Ari Kunto Suharsini. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung; Bumi Aksara;

Bungin, Burhan. 20012. Penelitian Kualitatif. Penerbit Kencana. Creswell, John W. 2010. Research Design. Penerbit Pustaka Pelajar;

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research Jilid I. Jogjakarta: Andi Offset.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Grup. Moleong, Rexy, J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Perbedaan Hasil antara Kelas yang menggunakan Penerapan ModelMURDER ( Mood, Understanding, Recall, Digest, Expand, Review) dengan kelas yang menggunakan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kuncoro Wuryanti, Suriani Wa Ode (2017) yang menemukan bahwa inovasi proses berpengaruh signifikan positif terhadap keunggulan

Dalam artian kemungkinan berbeda dengan metode rukyah dalam penetapan awal bulan Qomariyah itu sedikit.seperti yang terjadi pada 1 Syawwal 1428 Persis dengan Nahdlatul Ulama’

• Pengimplementasian Sistem lnformasi Manajemen (SIM). Penulisan ini dibuat utnuk mempersiapkan sarana pendukung terbentuknya lembaga penyedia atau penghasil sumber daya

untuk memotivasi para pekerja maka insentif diberikan hanya untuk pekerja yang produktif dengan produktivitas diatas standar kerja yang telah. ditetapkan dan diikuti prinsip

Ketika fase dorman akan dihasilkan tepung su- weg dengan rendemen yang lebih banyak, derajat kecerahan yang lebih tinggi, kadar gula reduksi yang lebih rendah, kadar pati yang

Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setclah 1-2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik,

SAFE: Extending the Security Blueprint to Small, Midsize, and Remote-User Networks Reference: Cisco Courseware page 9-46?.