• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN SIKAP PEMERINTAH DAN WARGA NEGARA ANTARA ISRAEL DAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT

LESBIAN, GAY, BISEXUAL, TRANSGENDER (LGBT)

Oleh:

Muhammad Suprani 1316071051

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Teori Perbandingan Politik Indonesia dan Israel dalam Hak Asasi Manusia bidang Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT). Berdasarkan Todd Landman dalam New Issues in Comparative Politics Essay ini yang dikerjakan untuk memenuhi persyaratan Ujian Tengah Semester Teori Perbandingan Politik yang diampu oleh Bpk. Syafarudin dan Ibu Gita Kharisma.

That all human rights derive from the dignity and worth inherent in the human person, and that the person is the central subject of human rights and

fundamental freedom, and consequently should be the principal beneficiary and should participate actively in the realization of these rights and freedom”1

Quote mengenai Hak Asasi Manusia menjadi sebuah pembuka dalam Essay Perbandingan Politik ini, Sebelum, membahas lebih jauh mengenai bagaimana permandingan Hak Asasi Manusia yang ada diantara Indonesia dan Israel. Maka, saya akan membahas terlebih dahulu bagaimana Todd Landman membagi kedalam dua hal mengenai isu yang ada didalam perbandingan politik. Isu pertama yang disampaikan Todd adalah isu tradisional

Issues in Comparative Politics:

1. Economic development and democracy 2. Violent political dissent and social revolution 3. Non-violent political dissent and social movements

(3)

4. Transisition to democracy

5. Institutional design and democratic-performance

Selain dalam hal isu perbandingan politik tersebut ada isu baru yang mulai muncul diantaranya yaitu:

New Issues in Comparative Politics: 1. Transnational political influence 2. Political diffusion

3. Human rights 4. Globalization

Melihat hal tersebut, saya akan membahas mengenai isu baru yang ada didalam perbandingan politik yaitu: Human Rights, dalam hal ini saya akan membahas lebih dalam mengenai Persamaan hak kaum minoritas yaitu: Lesbian, Gay, Bisexual, dan Trangender (LGBT) yang ada di Israel dan Indonesia.

Hak Asasi Manusia merupakan salah satu aspek yang menjadi identitas suatu bangsa dalam berkehidupan demokrasi. Sejarah mencatat bahwa tonggak pertama bagi hak-hak asasi manusia terjadi di negara Inggris yaitu lahirnya piagam Magna Charta2. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan hak -hak asasimanusia, karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja. Prinsip dasar yang dicetuskan dalam piagam tersebut yaitu pertama kekuasaan raja harus dibatasi dan kedua, hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. Tak seorangpun dari warga negara berbeda dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diperkosa hak-haknya kecuali atas pertimbangan hukum3. Secara singkat, Hak Asasi Manusia memiliki arti Bahwa sesungguhnya semua

2 Magna Charta adalah piagam yang dikeluarkan di Inggris pada tahun 1215 yang membatasi monarki Inggris, sejak masa Raja John dari kekuasaan absolut. Informasi ini didapat dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25540/3/Chapter%20II.pdf Halaman 1

(4)

bangsa diciptakan sama derajatnya oleh Maha Penciptanya. Dan semua manusia dianugerahi oleh Pencipta-Nya hak hidup, kemerdekaan dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan4. Melihat hal tersebut, inilah yang akan diperjuangkan oleh kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender dalam memperoleh hak kebebasan untuk mendapatkan apa yang telah ditakdirkan dan dijanjikan oleh Tuhan.

Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender atau yang biasa disingkat LGBT merupakan salah satu isu yang muncul ke dunia pada sekitaran tahun 1980an dimana pada saat iu telah menjadi arus utama penunjukan diri dan telah diadopsi oleh "seksualitas dan identitas gender berbasis" mayoritas pusat-pusat komunitas dan media di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya. Istilah LGBT dimaksudkan untuk menekankan keragaman "seksualitas dan identitas “gender berbasis budaya” dan kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada siapapun yang non-heteroseksual. Lesbian adalah perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama perempuan. Gay adalah lelaki yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki. Bisexual adalah lelaki atau perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan lawan jenisnya masing-masing tetapi juga menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki dan sesama perempuan. Sedangkan Transgender adalah lelaki atau perempuan yang lebih suka jika dirinya beralih menjadi jenis kelamin lawannya, jika perempuan ia lebih suka menjadi lelaki dan jika ia lelaki ia lebih suka dirinya menjadi seorang perempuan.

Melihat hal tersebut, bagaimanakah perbandingan politik dalam aspek Hak Asasi manusia diantara Israel dan Indonesia menanggapinya ? Analisa inilah yang akan dibahas, melihat dari sisi pemerintahan dan perlakuan warga negara diantara keduanya menerima atau menolak keberadaan kaum minoritas ini.

(5)

LGBT DI ISRAEL

Israel atau yang mempunyai nama internasional yaitu State of Israelatau juga sering mendefinisikan dirinya sebagai Jewish and Democratic State merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Timur Tengah yang dikelilingi Laut Mediterania, antara Mesir dan Lebanon merupakan salah satu negara yang memiliki pandangan sangat positif dari keberadaan kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender ini. Israel menyatakan sebagai negara yang menerima dan mengakui kaum minoritas ini pada tahun 1994, meskipun pada tahun 1963 sempat menyatakan bahwa kaum minoritas tersebut dapat menggangu dan bertentangan dengan Alkitab Ibrani dan Jaksa Agung Israel juga menyatakan bahwa undang-undang terhadap homoseksualitas tidak akan diberlakukan pada tahun tersebut5. Pengakuan Israel terhadap kaum LGBT tersebut akhirnya mulai masuk kedalam rancangan undang-undang Knesset6 pada tahun 1988 sebelum akhirnya dilegalkan secara resmi pada tahun 1994. Setelah pengakuan terhadap kaum minoritas tersebut, Pemerintah Israel juga mulai melegalkan perkawinan sesama jenis ini pada tahun 2006 dan pernikahan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Otoritas Keagamaan yang ada di Israel sama seperti Pasangan Normal lainnya.

5 Dikutip dari web lembaga Hak Asasi di Israel yaitu: ACRI LGBT Rights. The Association for Civil Rights in Israel

(6)

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi pengakuan yang berkembang dari gay dan lesbian hak dalam arena publik dan hukum di Israel, LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) masyarakat masih menghadapi berbagai bentuk diskriminasi oleh pemerintah dan swasta dalam sektor. Laki-laki dan perempuan LGBT, dan orang-orang terutama transgender, juga mengalami diskriminasi dalam layanan ketenagakerjaan dan kesehatan, dan sering menjadi sasaran kekerasan verbal dan fisik.

Namun, ACRI (The Association for Civil Rights in Israel)telah mencapai banyak kemenangan yang signifikan dalam perjuangan untuk hak-hak LGBT di negara Israel, khususnya meliputi:

- Hak-hak pasangan sesama jenis, termasuk berkaitan dengan pendaftaran pernikahan untuk pernikahan dilakukan di luar Israel.

- Suami-istri dan tunjangan kesehatan bagi mitra yang sesame jenis - Melindungi hak waris

- Pengakuan mitra sesama jenis oleh Militer Israel - Pengakuan adopsi oleh pasangan sesama jenis - Melarang diskriminasi berdasarkan orientasi seksual

- Memastikan akses yang sama ke perawatan medis, perumahan dan bantuan hipotek, pensiun, dan asuransi jiwa.

(7)

Lebanon dan Turki ikut bersaing untuk mendapatkan turis LGBT dari Timur Tengah.

Respon dari warga negara Israel sendiri menyatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan dengan keadaan kaum minoritas ini, bahkan warga negara Israel saat ini mendukung secara penuh perlindungan dan bersama-sama dengan pemerintah untuk memajukan pariwisata Israel dengan icon LGBT. Total sebanyak 61%7 penduduk Israel mendukung pernikahan sejenis yang ada di negaranya. Sikap warga negara Israel ini justru sangat berbeda dengan warga negara lain yang ada di sekitar Israel yang justru sangat menolak adanya LGBT. Namun, hal ini justru dipandang berbeda dengan warga negara Israel. Berbekal kejeniusan mereka dalam memandang hal ini. Karena banyak negara yang tidak memfasilitasi hal yang berbau LGBT, pemerintah dan warga kota Tel Aviv8 bersatu untuk membangun kota dengan kegiatan LGBT didalamnya dan kini hasilnya, Kota Tel Aviv menjadi Surga bagi para kaum LGBT karena dianggap sebagai kota yang paling menyenangkan dan memfasilitasi kegiatan mereka. Kutipan informasinya adalah sebagai berikut:

“Tel Aviv is the best gay destination in the world. That's what a worldwide survey hosted in January by GayCities.com and American Airlines showed, and Israeli diplomats in Western countries proudly put the fact on display.. Israel's LGBT community has a reason to be proud: It has officially been proclaimed the best gay travel destination of 2011. In a world-wide survey conducted by GayCities.com and American Airlines, 43 percent of voters cast their ballot in favor of the White City, followed by New York City with 14 per cent, Toronto with 7 per cent, Sao Paulo with 6 per cent, Madrid and London with 5 per cent each and New Orleans and Mexico City with 4 per cent each”9

7 Berdasarkan informasi yang didapatkan pada web

http://en.wikipedia.org/wiki/Human_rights_in_Israel#Rights_of_prisoners

dengan total penduduk pada tahun 2013 sebesar 8,059 Juta jiwa, maka 60 prsen dari total tersebut adalah sekitar 5 juta Penduduk mendukung dan mengakui keberadaan kaum LGBT di Israel

8 Ibukota Israel ini merupakan ibukota dari negara Israel dan juga merupakan kota LGBT di dunia

(8)

Inilah sebuah penerimaan negara Israel yang mendukung keberadaan kaum minoritas LGBT dengan bantuan undang-undang Knesset yang dilandasi dari Kerajaan Inggris. Fasilitas yang diterima oleh LGBT tidak semata-mata didapat dengan mudah, tapi mereka mampu untuk memaksa pemerintah dan warga negara disana bahwa mereka juga mamiliki hak untuk setara dengan manusia biasa. Hingga akhirnya, keberadaan mereka juga mampu membantu Israel untuk memperoleh banyak wisatawan dengan program pemerintah dan keterbukaan warga negara Israel semakin menjadikan kota Tel Aviv menjadi salah satu kota penting bagi kaum LGBT dunia dan menjadikan Israel sebagai pusat Agama dan Budaya Dunia, sama seperti Kota Mekkah dan Masjid Al-Aqsha bagi kaum Muslim dan Kota Jerussalem bagi kaum Nasrani.

LGBT DI INDONESIA

(9)

ada catatan pasti terkait tanggal dan bulan berdirinya.Gerakan LGBT Indonesia betul-betul bisa dianggap lahir pada 1 Maret 1982 dengan berdirinya Lambda Indonesia. Lambda Indonesia adalah organisasi gay terbuka di Indonesia dan Asia, dengan sekretariat di Solo. Mengapa berdirinya Lambda Indonesia bisa dianggap sebagai tonggak gerakan LGBTIQ Indonesia? Setidaknya, organisasi ini lahir dari rahim kesadaran para aktivis gay untuk hadir sebagai gerakan yang mengorganisir dirinya dan menuntut hak-haknya. Segera setelah terbentuk cabang-cabang lain di Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan tempat-tempat lain, organisasi gay juga mulai tumbuh setelah pendirian Lambda Indonesia ini. Salah satunya adalah Persaudaraan Gay Yogyakarta (PGY) yang berdiri pada tahun 1985. PGY ini kemudian sepakat untuk berubah menjadi IGS (Indonesian Gay Society) di tahun 1988.

Peraturan Undang-undang Indonesia hanya menetapkan dua jender saja, yaitu pria dan wanita. Hal ini dapat ditafsirkan dari pencantuman tegas tentang pria dan wanita dalam Undang-undang Perkawinan (UU No. 1/1974) dan ketentuan serupa mengenai isi kartu penduduk yang ditetapkan dalam Undang-undang Administrasi Kependudukan (UU No. 23/2006). Ketentuan ini bagi orang transgender menjadi masalah, karena perbedaan antara pernyataan gender dengan penampilan mereka dapat menyulitkan dalam hal memperoleh layanan jasa, melakukan perjalanan, mengurus izin usaha dan lain sebagainya. Hubungan seks suka sama suka antara orang dewasa (dalam Undang-undang Perlindungan Anak No. 23/2002 ditetapkan sebagai umur 18 tahun) yang memiliki jenis kelamin atau jender yang sama tidak dianggap melanggar pasal pidana dalam KUHP, yang sebagian besar merupakan adaptasi dari Wetboek van Strafrecht voor Nederlands Indië10 (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Hindia Belanda).

Undang-undang Pornografi (UU No. 44/2008) memasukkan istilah persenggamaan yang menyimpang sebagai salah satu unsur pornografi. Dalam penjelasan pengertian istilah ini mencakup antara lain "persenggamaan atau 10 Sumber Hukum Indonesia, khususnya dalam pidana dalam KUHP

(10)

aktivitas seksual lainnya dengan mayat, binatang, oral seks, anal seks, lesbian dan homoseksual. Meskipun larangan berlaku terhadap produksi dan penyebaran pornografi, undang-undang ini dipahami oleh banyak pria gay dan wanita lesbian sebagai hukum yang memidanakan hubungan seks homoseksual.11 Sekali lagi, cukup menarik bahwa kaum transgender tidak disebutkan. Peraturan Pemerintah No. 54/2007 tentang Adopsi secara tegas menetapkan bahwa orang tua yang mengadopsi tidak boleh berupa pasangan homoseksual. Adopsi oleh orang yang belum kawin tidak diperkenankan. Tidak ada undang-undang anti-diskriminasi yang didasarkan pada orientasi seksual atau identitas gender. Secara teori, terdapat jaminan perlindungan terhadap praktek diskriminasi atas dasar apapun, yang diatur dalam Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia (UU No. 39/1999). Demikian pula, Undang-undang Tenaga Kerja (UU No. 13/2003) melarang diskriminasi dalam hubungan kerja. Namun hal ini sangat sedikit diketahui di lingkungan komunitas LGBT, dan belum pernah diterapkan di pengadilan dalam perkara yang menentang diskriminasi terhadap kelompok LGBT.

Kelompok LGBT di Indonesia masih sangat tertekan dan terintimidasi oleh pemerintah dan warga negara sehingga hak atas kaum LGBT terkadang menjadi sebuah persoalan yang dihadapi oleh kaum ini. Sehingga dalam berkehidupan keanggotaan kaum LGBT ini bisa mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan dengan bantuan dari Organisasi LGBT yang ada di wilayah sekitarnya. Meskipun keberadaan dari Organisasi itu terkesan tersembunyi namun, dapat ditemukan dengan mudah karena sudah banyak tersebar di internet dan situs-situs LGBT Indonesia. Beberapa kebutuhan dari kaum LGBT dapat terlihat sebagai berikut:

1. Kesempatan kerja dan tempat tinggal, difasilitasi oleh Rendie Arga (Gaylam Gay Lampung /GWL-INA) dan Edi “Edyth” Siswanto (GAYa NUSANTARA)

(11)

2. Pendidikan dan generasimuda, difasilitasi oleh Alexa (SWARA) dan Anna Arifin (Arus Pelangi)

3. Kesehatan dan kesejahteraan, difasilitasi oleh Suhendro (GAYa NUSANTARA) dan Agustine (Ardhanary Institute)

4. Urusan keluarga dan sikap sosial budaya, difasilitasi oleh Suleman "Eman" Abu (Komunitas Sehati Makassar) dan Juita Manurung (Talitakum)

5. Media dan TIK (teknologi komunikasi informasi), difasilitasi oleh King Oey (Arus Pelangi/ILGA Asia/ASEAN SOGI Caucus)

6. Hukum, hak asasi manusia dan politik, difasilitasi oleh Yuli Rustinawati (Arus Pelangi/Forum LGBTIQ Indonesia) dan Ienes Angela (GWL-INA)

7.Kasus istimewa Aceh, difasilitasi oleh Edi “Echa” Saputra (Violet Grey) dan Ridwan Bakar (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).

Sampai dengan akhir tahun 2013 terdapat dua jaringan nasional organisasi LGBT yang terdiri dari 119 organisasi berlokasi di 28 provinsi dari 34 provinsi di negara Indonesia. Terdapat jaminan kebebasan bicara, berkumpul dan berserikat dalam Undang Dasar Republik Indonesia dan juga dalam Undang-Undang Hak Asasi Manusia (No. 39/1999). Namun pada prakteknya, kepolisian Indonesia seringkali menganggap kegiatan umum LGBT seperti konferensi, lokakarya pelatihan, kontes kecantikan dan film festival sebagai "kegiatan sensitif" yang berpotensi "menyebabkan keresahan sosial". Jadi bukannya melindungi orang atau organisasi LGBT, pihak kepolisian justru merekomendasikan agar acara kegiatan dihentikan atau dibatalkan.

(12)

kalangan yang agamis maupun yang tidak. Tentu saja apabila dilihat dari kacamata Hak Asasi Manusia ini merupakan sebuah pelanggaran dimana hak dan kebebasan dari LGBT sangat terbatas.

KESIMPULAN

Melihat dua perbandingan yang terjadi diantara keberadaan kaum LGBT yang ada di Israel dan Indonesia menjadi sebuah anomali didalamnya. Perbedaan respon dari pemerintah dan warga negara menjadi faktor penentu diperbolehkannya dan legalitas dari LGBT dalam mencukupi hak dan melakukan kebebasan yang dimilikinya.

Gambaran Analisa untuk kasus ini adalah sebagai berikut:

(13)

Itulah perbandingan yang dapat kita lihat dalam dua negara ini. Sebuah perbandingan akan menghasilkan suatu hasil dimana hasil ini akan berguna bagi peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai LGBT dan menambah wawasan bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Abigail, Salina. 2012. "The GWL-INA: The Formation of a National Network of Gay Men, Transgender and MSM in Indonesia," Australia. hal 43

Fajar, Ricky Muchammad, dan Alexandra Crosby. 2012. “Online Networking and Minority Rights: LGBT Communities Use Social Media to Organise Despite Threats of Violence,” Inside Indonesia.

Hisyam Ad dien.Israel Menjadi Surga Bagi Komunitas Lesbian, Gay, Bisexual & TransgenderDunia.

http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/israel-menjadi-surga-bagi-komunitas.htmldiakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.07 WIB

http://www.id.undp.org/content/dam/indonesia/docs/LGBT/Indonesia%20report,

%2027%20May%2014_ID_FINAL_Bahasa.pdf diakses pada tanggal 25 April

2015 pada pukul 19.28 WIB

http://www.independent.co.uk/life-style/love-sex/taboo-tolerance/the-five-most-improved-places-for-gay-tolerance-932635.html diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.13 WIB

(14)

http://www.state.gov/documents/organization/134449.pdf diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 20.01 WIB

Liang, Jamison. 2010. “Homophobia on the Rise: Recent Attacks on Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender Meetings Reveal the Growing Influence of Islamist Groups and Highlight Unequal Protection of Citizenship Rights, Inside Indonesia 100

http://www.insideindonesia.org/weekly-articles/homophobia-on-the-rise diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 19.41 WIB

LGBT Rights. The Association for Civil Rights in Israel http://www.acri.org.il/en/category/the-right-to-equality/lgbt-rights/ diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 21.07 WIB

“Summary of the Principal Laws Related to Education". Israel Ministry of Foreign Affairs.

http://web.archive.org/web/20050327232901/http://www.mfa.gov.il/MFA/MFAArc hive/2000_2009/2003/1/Summary+of+the+principal+laws+relating+to+educati o.htm diakses pada tanggal 25 April 2015 pada pukul 22.07 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan.. menuntut siswa untuk mempediksi, memecahkan masalah,

Makalah ini membahas karya Raja Ali Haji yang dikenal dengan Gurindam 12 yang sarat akan makna dan beragam petuah kehidupan, baik dalam beragama maupun

Pada kegiatan ini anak diminta untuk menyusun tiga kata jenis-jenis makanan dari burung menggunakan media biji-bijian yang berada di sekitar anak.. Pertama, guru menanyakan

tradisi ziarah ke Makam Dalem Cikundul, (2) kegiatan tawasul yang terdapat pada. tradisi ziarah Makam Dalem Cikundul, (3) fungsi dan nilai tawasul pada

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH ISLAM KELAS VII. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Terkait teknis perencanaan Program Adiwiyata di SMA Negeri 2 Demak, Kepala Sekolah mengundang Bapak/Ibu guru yang diberi tugas tambahan untuk Panitia Tim Adiwiyata sekaligus

kompetitif dalam mengubah dunia, perusahaan harus berinovasi dan mengadaptasi praktek tata kelola perusahaan mereka sehingga mereka dapat memenuhi tuntutan baru dan memahami

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam melalui penelitian dengan judul Keterampilan Teknik Dasar Pukulan pada Proses