• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (1)"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN PETA BIDANG TANAH MENGGUNAKAN AUTO CAD Disusun Oleh:

Nama : Luqman hakim

NIM : 3211412008

Prodi : Geografi S1

Jurusan : Geografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2015

(2)

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Jurusan Geografi Badan Pertanahan Nasional

Kab. Brebes

Drs. M. Arifien, M.Si Bambang setiono. A. Ptnh, SH

NIP. NIP. 196910151989031002

Mengetahui, Mengetahui,

Ketua Jurusan Geografi Kepala Badan Pertanahan Nasional Kab. Brebes

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Gunung jayalaksana. SE, MM NIP. 196209041989011001 NIP. 197001151995031001

(3)

Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Brebes Geografi S1

Universitas Negeri Semarang Tahun 2015

Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin banyak pula orang akan membangun tempat tinggal untuk kehidupannya di sisi lain pembangunan tempat tinggal tidak terlepas dari pembelian tanah dari itu membuat penulis termotivasi untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten Brebes. BPN ini merupakan badan milik negara yang bertugas dalam bidang pertanahan. Penulis pun dapat mengembangkan wawasan dibidangnya serta mengetahui pengetahuan di lain bidang yang sepaham dengan bidang penulis yaitu geografi.

Sistem yang dilakukan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPN yaitu dengan projek. Setiap mahasiswa mendapat projek yang berbeda. Penulis mendapat tugas projek membuat “Peta bidang menggunakan Auto Cad”. Dalam pembuatan projek sering dibantu oleh pegawai BPN karna tahapan dalam pembuatan peta bidang ini sangat panjang dan rumit.

Aplikasi yang digunakan berupa auto cad versi yang terbaru yaitu 2013 dan yang sudah di setting dengan komponen penunjang seperti citra satelit . Dalam hal ini penulis hanya bertugas untuk mengakses dan mengolah data dari data primer yaitu pengukuran langsung dilapangan yang dilakukan oleh petugas ukur, untuk membuat output data berupa peta bidang yang akan digunakan untuk pembuatan sertifikat tanah.

Kesimpulan yang didapat oleh penulis dari kegiatan PKL ini yaitu peta bidang merupakan salah satu tahapan yang digunakan untuk pembuatan sertifikat tanah yang berupa peta dimana letak .ukuran dan batas- batas bidang harus sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

Kata kunci :peta bidang, auto cad,sertifikat tanah .

(4)

bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami penulis, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya Laporan Kerja Praktek Ini dapat diselesaikan.

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada:

− ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga

terselesaikannya laporan PKL ini.

− Bapak Moch Arifien selaku dosen pembimbing.

− Bapak Bambang selaku pembimbing lapangan yang telah mendampingi

penulis dalam pelaksanaannya di lapangan yang akhirnya PKL dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

− Keluarga tercinta Bapak, ibu serta adik-adik saya yang selalu memberikan semangat dan kasih sayangnya

Terlepas dari kekurangan-kekurangan laporan PKL ini,saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Amin yarobbal alamin.

(5)

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan dan Manfaat PKL ... 2

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 3

D. Metode Penulisan ... 3

BAB II ISI A. Kegiatan... 5

B. Analisis Hasil Pekerjaan... 30

BAB III PENUTUP Tabel 2.1 serangkaian kegiatan praktik kerja lapangan... 8

(6)

Gambar 2.2 Logo autocad 2013... 17

Gambar 2.3 icon pada autocad... 20

(7)

Gambar 2.7 berita acara ploting koordinat... 27 Gambar 2.8 Cover gambar ukur(GU)... 28

Gambar 2.9 gambar ukur yang sudah dicetak... 29

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan PKL 2. Cover Gambar Ukur (GU) 3. Gambar Ukur

4. Risalah Penyelidikan Riwayat Bidang Tanah dan Penetapan Batas 5. Lembar Data Ukur

6. Surat Tugas Pengukuran 7. Peta Bidang Tanah

(8)
(9)

A. Latar Belakang

Ruang lingkup ilmu geografi memang tidak ada batasnya mulai apa yang

ada dalam bumi sampai yang ada di luar angksa .Tahun demi tahun pasti mengalami perkembangan dan penemuan – penemuan baru . Sebagai mahasiswa

geografi sudah tentu memahami perkembangan dunia geografi di perputaran jaman ini. Banyak ilmu yang didapat dalam perkuliahan seputar geografi, dan terkadang ilmu yang didapat agak tertinggal dengan kenyataan yang terjadi.

Dalam PKL inilah, para mahasiswa dapat memperdalam dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan dengan yang terjadi dalam dunia

kerja. Merasakan dengan nyata bagaimana berada di posisi yang nantinya kita alami, sebagai uji kualitas dalam pemahaman ilmu geografi kususnya dalam bidang pertanahan atau sering disebut geodesi yang kita miliki. Mahasiswa juga

bisa melengkapi ilmu-ilmu yang tertinggal dengan banyak belajar langsung dari tempat PKL.

Perkembangan-perkembangan dunia geografi ini tidak lepas dari cepatnya penyebaran informasi, media dan teknologi yang digunakan. Pengembangan software dan hardware sangat pesat dan banyak dimanfaatkan oleh manusia khususnya SIG (sistim informasi geografi). Dengan adanya produk berbasis SIG ini diharapkan mendukung aktivitas manusia menjadi lebih baik.

(10)

PEMBUATAN PETA BIDANG MENGGUNAKAN AUTO CAD”

B. Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Secara umum tujuan dan manfaat dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu untuk mendapatkan pengalaman dilapangan mengenai

dunia usaha maupun industri. Dalam hal ini, pengalaman dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat digunakan dalam dunia pendidikan maupun dalam

masyarakat luas.

Selain tujuan dan manfaat secara umum, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga mempunyai tujuan dan manfaat khusus. Berikut merupakan

tujuan-tujuan khusus dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu sebagai berikut:

− Dapat meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya.

− Dapat mengetahui tentang komponen-komponen yang terdapat dalam

aplikasi auto cad

− Dapat mengetahui tahapan dalam pembuatan sertifikat tanah.

− Dapat menggunakan auto cad sebagai aplikasi dalam pembuatan peta bidang

− Dapat mengetahui bagaimana cara pengukuran secara langsung di lapanagan untuk memperoleh data

− Dapat mengetahui pentingnya sertifikat tanah oleh pemilik tanah.

(11)

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Badan Pertanahan

Nasional Kabupaten Brebes, Jalan Yos sudarso NO. 3 Brebes 52211. Pelaksanaan mulai dari tanggal 27 Juli sampai dengan 5 September 2015.

D. Metodologi Penulisan

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, data yang diperoleh menggunakan beberapa metode, antara lain :

1. Metode Observasi

Adalah metode pengambilan data dengan cara mengamati secara langsung dan mencatat pada obyek yang dipelajari.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam metode ini antara lain:

− Mengenali komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan peta bidang − Mempersiapkan data – data yang dibutuhkan untuk membuat peta bidang. − Mencatat dan mengumpulkan data dari hasil yang telah dibuat.

2. Metode Studi Kasus

Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari hal-hal yang sering terjadi di lapangan (trouble shouting).

3. Metode Bimbingan

Adalah melakukan konsultasi dan bimbingan dalam mendokumentasikan bidang keilmuan yang diperoleh selama Praktek Kerja

(12)

ISI A. Kegiatan

1. Profil Kantor Badan Pertanahan Nasinonal

Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden dan

dipimpin oleh Kepala. ( Sesuai dengan Perpres No.10 Tahun42006 ). Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan

3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan

4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang

pertanahan

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum 7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus, penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau

(13)

9. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah 10. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain

11. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan

12. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan

13. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan

14. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan 15. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan

16. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang

pertanahan

17. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan

18. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan

19. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan

hukum

20. Pengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku

21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku

(14)

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

2.2 Misi

1. Melaksanakan setiap kebijakan sesuai peraturan hukum dibidang Pertanahan

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

2. Mempercepat Penguatan hak-hak rakyat atas tanah secara berkelanjutan 3. Meningkatkan pelaksanaan pengaturan dan pengendalian penguasaan,

kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T) sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes

4. Meningkatkan penanganan dan mengupayakan penyelesaian Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan

5. Melaksanakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional dan sistem pengamanan dokumen Pertanahan.

6. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanahanan yang profesional

7. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dibidang Pertanahan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik.

2.3 Motto

Kami hadirkan yang terbaik untuk anda

(15)

Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Badan pertanahan nasional kabupaten Brebes selama 27 hari yang dimulai pada tanggal 27 Juli sampai dengan 5

September 2015. Waktu kerja yang ditetapkan oleh kantor yaitu selama 10 jam dimulai dari pukul 08.00-17.00.

Berikut merupakan tabel uraian selama praktik kerja lapangan di Badan

Pertanahan Nasional kabupaten Brebes:

No Hari / Tanggal Nama Kegiatan

1

2015 Ke lapangan mementukan titik koordinat

(16)

Kamis/30-07-9

Membuat Peta bidang dan pembuatan SPK

13

Pembuatan peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)

(17)

2015

Ke lapangan membantu proyek pembuatan 100 sertifikat

25 Rabu/26-08-2015

Ke lapangan membantu proyek pembuatan 100 sertifikat

26 Kamis/27-08-2015

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)

27

Jumat/28-08-2015

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)

28

Senin/31-08-2015

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)

29

Selasa/01-09-2015

Membuat peta ZNT (ZONA NILAI TANAH)

(18)

4. Pembuatan peta bidang tanah menggunakan autocad

Dalam pembuatan peta bidang menggunakan autocad diperlukan beberapa data yang falid yang mendukung dalam kegiatan pemprosesan

supaya tidak terjadi kesalahan yang fatal karna data ini adalah tahapan dalam pembuatan sertifikat tanah

4.1 Peta bidang tanah

Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik (pasal 1 ayat 6)

.Dari definisi diatas, jelas dimaksudkan bahwa setiap data hasil pengukuran bidang tanah baik yang dilaksanakan secara sistematik maupun sporadik harus dibuatkan

peta bidang tanahnya.

Peta bidang tanah ini selain merupakan bagian (lampiran) DI 201 B pada

pendaftaran tanah sporadik dan DI 201C pada pendaftaran tanah sistematik, yang

digunakan sebagai salah satu data fisik pada pengumuman, juga dapat digunakan

untuk melengkapi peta pendaftaran yang telah tersedia. Pembuatan peta bidang tanah

adalah berdasarkan data gambar ukur baik itu dilakukan dengan cara pengukuran

terrestrial atau dengan cara identifikasi pada peta foto. Oleh karena itu pembuatan

peta bidang sebenarnya adalah salinan/kutipan dari manuskrip (kartiran) sehingga

(19)

Gambar 2.1 Peta bidang tanah 4.2 Metode pembuatan peta bidang tanah

Format dan ukuran kertas hasil akhir (hard copy) dari peta bidang tanah yaitu

ukuran A3 pada kertas HVS 80 gram (pasal 31 ayat 3), dengan demikian untuk

blanko (bingkai) peta ini dapat disediakan/ dicetak terlebih dahulu atau apabila

pembuatannya secara dijital dapat dibuat dengan file tersendiri. Sedangkan data yang

di extract (digabungkan) dapat berupa batas bidang-bidang tanah, jalan sungai atau

benda benda lain yang dapat dijadikan petunjuk untuk memudahkan mengenal lokasi

bidang tanah (pasal 31 ayat 5e,f).

(20)

tanah yang telah disiapkan terlebih dahulu, menggunakan skala yang sama dengan

peta asalnya. Cara manual hanya dapat dilakukan dengan cara menyalin atau

mengutip bidang-bidang tanah dan detail situasi penting lainnya dengan cara

menempatkan manuskrip pada meja gambar (meja kaca dengan lampu penerang) dan

diatasnya ditempatkan bingkai peta bidang tanah sedemikian rupa sehingga

bidang-bidang tanah yang akan disalin menempati posisi yang cukup simetris 4.2.2 Metode digital

Peta bidang tanah yang dibuat secara dijital merupakan extraction (ektraksi)

bidang-bidang tanah yang diambil dari :

1. Manuskrip/ kartiran gambar ukur yang dikerjakan secara dijital

2. Hasil dijitasi peta dasar pendaftaran dijital baik peta garis atau peta foto yang telah

melalui proses editing sesuai hasil penetapan batas, identifikasi dan data ukuran

sisi-sisinya

4.3 Tata cara pembuatan peta bidang tanah

Pembuatan peta bidang tanah pada pendaftaran tanah sistematik harus dibuat

sedemikian rupa dengan batas wilayah yang jelas, misalnya digambarkan satu blok

atau satu RT. Jika tidak dapat digambarkan per blok/ RT, maka dibuat secukupnya

sesuai format yang ada, hanya perlu ditambahkan dengan informasi nomor peta

(21)

penyimpanan dan pencariannya jika diperlukan . Agar masyarakat dapat dengan

mudah membaca hubungan antara obyek pada peta bidang tanah dengan subyek pada

daftar bidang tanah (DI 201B dan atau DI 201C) maka pada peta bidang tanah

dicantumkan masing-masing nomor bidangnya. Nomor bidang adalah 5 (lima) digit

terakhir dari NIB, tanpa angka 0 nya, misal NIB bidang tanah tersebut ;

0904010600231, maka nomor bidang tersebut adalah 231 (pasal 31 ayat 5 g) .Detail

situasi penting yang digambarkan antara lain jalan/ gang berikut namanya, sungai

serta arah aliran dan namanya, tempat ibadah, dan detail lainnya yang dapat

memperjelas informasi dan memudahkan untuk dikenali oleh masyarakat, misalnya

transmisi tegangan tinggi.

Pada pendaftaran tanah sporadik pembuatan peta bidang tanah harus dilengkapi

dengan informasi kepemilikan bidang berbatasan, dan jika terdapat bidang tanah yang

berbatasan tersebut telah terdaftar maka perlu dicantumkan nomor bidangnya (bila

telah tertata sesuai PMNA/Ka.BPN No.3/1997) atau dicantumkan nomor hak dan

nomor GS/SU jika masih belum tertata sesuai PMNA/Ka.BPN No.

3/1997. Sedangkan bidang tanah yang belum terdaftar dicantumkan nama pemegang

hak dan status tanahnya.

Dalam pengembangan perlu diperhatikan :

1. Penomoran nomor bidang harus jelas, jangan sampai terjadi keraguan membaca,

misalnya antara angka 0 dengan 6, 3 dengan 8, 2 dengan 5.

(22)

tanah).

Apabila terjadi sanggahan selama masa pengumuman, maka bidang tanah tersebut

harus dilaksanakan pengecekan ulang. Prosedur pengecekan dimulai dari pembuatan

peta bidang tanah, perhitungan luas sampai dengan pembuatan gambar ukurnya.

Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut tidak terdapat keraguan, maka perlu

dilaksanakan pengukuran ulang dengan memperhatikan batas-batas tanah yang telah

ditetapkan.

1. Peralatan yang digunakan jika dilaksanakan secara manual adalah :

a. Lettering Set, scriber dan rapido

b. Penggaris, penghapus, pinsil

c. Jangka tusuk (stick passer)

2. Peralatan yang digunakan jika dilaksanakan secara dijital adalah :

a. 1 (satu) set komputer 386 IBM/Compatible atau lebih tinggi

b. Software CAD (AutoCad, MicroStation, PC. Arc/Info, dll)

c. Plotter A3, Printer Grafik atau plotter jenis lain yang memenuhi syarat

pemetaan dijital.

3. Bahan Dan Ukuran Peta

Peta bidang tanah dibuat dengan menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A3

double quarto (pasal 31 ayat 3).

(23)

Gambar 2.2 Logo autocad 2013

AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu

dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan

model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided

drafting and design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua

bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan

khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan

semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. Sistem program gambar

dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan

model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di

dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan (BOM),

fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini

dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di

samping menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta

(24)

( Data Exchanged File), IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini juga,

berkemampuan untuk membentuk dan menganalisa model pepejal dalam kerja-kerja

rekabentuk kejuruteraan. Untuk memenuhi keperluan yang lebih canggih, perisian ini

mampu membawa pengguna mengautomasikan kerja-kerja penggunaan

pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS untuk membentuk arahan tambahan

tersendiri. Sebelum sesuatu kerja dilakukan, asas mengetahui sesuatu sistem

perkomputeran beroperasi adalah penting bagi memudahkan segala kerja yang

dilakukan supaya tidak timbul sebarang masalah sama ada sebelum atau selepas

penggunaan sistem tersebut.Oleh itu, perkara asas yang perlu diketahui sebelum

pengendalian sesuatu komputer adalah seperti pengetahuan dalam penggunaan sistem

operasi (operating system), penggunaan “hardware” dan “software”. Yang di maksud

Lapis gambar atau layer dalam autoCAD adalah perbedaan warna dan ukuran pada

gambar yang di buat dengan tujuan agar gambar tersebut mudah untuk di baca dan di

mengerti juga untuk mempermudah pengaturan obyek yang mempunyai karakteristik

yang sama.

5.1 Pengertian layer dalam autocad

Dalam menggambar dengan autoCAD khususnya untuk gambar yang relative

kompleks di sarankan agar gambar di buat dalam beberapa layer/lapis meskipun bisa juga

di susun tanpa lapis.Seperti halnya kita menggambar secara manual dengan

(25)

contoh Garis tepi dengan 0.5 mili,garis pokok 0.3 mili dan arsiran dengan 0.1 mili.

Fungsi layer dalam AutoCAD kurang lebih sama dengan penggunaan rafido tersebut. Ini

adalah salah satu kelebihan menggambar dengan autoCAD,dimana ketebalan tiap garis

bisa kita tentukan sendiri tanpa harus keluar duit membeli rafido di tambah lagi warna

dari masing-masing karakter/garis bisa kita rubah, sehingga dengan mudah kita bisa

membedakan karakter/garis satu dengan lainnya. Misalnya instalasi air kotor dengan air

bersih atau arsir genteng dengan balok kasau. Kita juga bisa dengan mudah mengganti

layer apabila terjadi kesalahan pada saat proses menggambar sedang berlangsung.

Tinggal klik ikon (seperti gambar di samping) pada object properties toolbar sehingga

muncul kotak dialog Layer Properties Manager. Klik karakter yang hendak kita

ganti,setelah berwarna lain tinggal masukkan data baru yang kita inginkan. Jika layer

belum pernah kita edit maka pada layer properties manager tampak kosong. Untuk

menambah layer yang kita inginkan tinggal klik New (di kanan atas). Beri nama sesuai

kebutuhan misal (arsir atau garis potong) Klik color untuk memilih warna layer,

linetypeuntuk merubah garis ( sambung atau putus-putus), lineweight untuk ketebalan

garis (misal 0.5 buat garis tepi). setelah selesai klik OK Pada AutoCAD under DOS

( untuk release 12 dan sebelumnya ), kita harus menghafal ratusan perintah termasuk

fungsi dari perintah-perintah tersebut, dan menuliskan perintah tersebut setiap kali

menggunakannya. Misalnya kita akan menggambar persegi panjang ,kita tuliskan

perintah RECTANG lalu tekan enter pada command line. Pada AutoCAD under

(26)

Gambar 2.3 icon pada autocad

Kelabihan program Autocad :

 Presisi ukuran sangat tinggi. Ketebalan dan jenis garis banyak variasinya.  Ukuran dan model huruf cukup banyak.

 Dimensi / ukuran muncul sendiri.

 Gambar yang kecil dan rumit bisa di tampakkan lebih besar.

 Sebuah gambar bisa di kerjakan oleh beberapa drafter sehingga dapat menghemat

waktu.

 Jika ada perubahan pada gambar yang telah jadi,bisa di lakukan revisi tanpa

membuat gambar baru

6. PENETAPAN BATAS BIDANG TANAH

Sebelum dilaksanakan pengukuran atas suatu bidang tanah, pemegang hak atas

tanah harus memasang tanda batas pada titik-titik sudut batas serta harus ada penetapan batasnya terlebih dahulu. Pengumpul Data Fisik adalah Satgas Pengukuran

(27)

Pendaftaran Tanah Sporadik. Pengumpul Data Fisik terdiri dari para pegawai BPN atau dapat juga terdiri dari bukan pegawai BPN. Penetapan batas tanah dibedakan

atas Tanah Hak dan Tanah Negara. 6.1 Penetapan Batas Tanah Hak

a. Pengumpul Data Fisik terdiri dari pegawai BPN

 Prinsip dasar penunjukan batas-batas bidang tanah dan pemasangan tanda

batasnya dilakukan oleh pemegang hak atas tanah atau kuasanya, dan berdasarkan

kesepakatan dengan pemegang hak atas tanah atau kuasanya dari bidang tanah yang berbatasan.

 Berdasarkan penunjukan batas sebagaimana dijelaskan di atas, Pengumpul Data

Fisik menetapkan batas tersebut yang dituangkan dalam d.i. 201.

 Dalam hal pemegang hak atas tanah yang berbatasan tidak hadir dalam waktu

yang ditentukan, Pengumpul Data Fisik berdasarkan penunjukan pemegang hak atas tanah menetapkan batas sementara dan dicatat dalam d.i. 201 ruang I.3.

(ruang sketsa bidang tanah) dan pada Gambar Ukurnya.

 Dalam hal pemegang hak atas tanah dan pemegang hak atas tanah yang

berbatasan tidak bersedia menunjukkan batas atau tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan, penetapan batas sementara dilakukan oleh Pengumpul Data Fisik berdasarkan batas fisik yang kelihatan, misalnya pagar, pematang dan lain-lain

serta penetapan batas sementara tersebut dicatat pada d.i. 201 ruang I.3. (ruang sketsa bidang tanah) serta Gambar Ukurnya.

(28)

menunjukan batas“.

b. Pengumpul Data Fisik Bukan Pegawai BPN

Prosedur penunjukan dan penetapan batas sama dengan prosedur sebagaimana diuraikan dalam butir a) di atas, yang berbeda adalah penetapan batas tidak

dilakukan oleh Pengumpul Data Fisik tetapi oleh Satgas Pengumpul Data Yuridis atas nama Panitia Ajudikasi dan penetapan batas yang dilakukan oleh Satgas

Pengumpul Data Yuridis dituangkan dalam d.i. 201.

7. Langkah pembuatan peta bidang tanah menggunakan autocad 1. Buka website KKP, lalu login petugas yang bersangkutan

2. klik informasi berkas ,lalu masukan nomer berkas , lalu cari.(kalo ragu-ragu

dengan nomer berkas liat dibelakang kuwitansi)

3. Lihat posisi digital (kalo posisi digital masih di kasi , logout dulu lalu masuk ke kasi , lalu login)

4. Masuk ke beranda, lalu isi petugas ukur,lalu sarch ,lalu masukan nomer berkas

dan tahun, lalu cari,lalu buka

8. Login pakai petugas ukur yang bersangkutan (autocad), lalu masukan berkas, lalu search

(29)

10. Klik file ,lalu buka folder, lalu cari desa di survey pengukuran pemetaan pilih peta perdesa , lalu cari kecamatan dan cari desa, lalu klik

11. Tekan L , lalu masukan koordinat , lalu tekan enter, setelah ketemu objek klik kanan , lalu draw order , lalu bring to front , lalu lihat sket gambar dan paskan

atau cocokan dengan peta , lalu klik kanan pada objek , lalu copy, lalu paste to coordinat, lalu klik scroll dua kali

Gambar 2.4 Langkah membuat peta bidang

12. Sebelum mengunduh persil, di peta kerja di copy ke file baru , lalu paste original, lalu mengunduh persil, kalo sudah tidak overlap buka berkas , lalu klik data dua kali ,paste to coordinat, lalu di zoom.

Layerisasi :

 Garis bidang : 20100

 Garis bebas : LB LAI

 Tulisan atau batas : TRI LAI

Clean batas bidang, lalu reclean , lalu tekan ESC , lalu buat topologi bidang , lalu

(30)

NIB , lalu klik sebelah icon merah 14. Tunggu sampai keluar tanda bintang

Gambar 2.5 pembuatan peta bidang

15. Masuk pelayanan sporadic , lalu buat layout , klik pemetaan , lalu copy persil , lalu pilih percetakan , isi skala , pilih layout A4 , lalu klik icon disebelahnya ,pilih

cetak , lalu pilih layout hilangkan nomer ukur , lalu kembali ke model , lalu edit tulisan ukuran dan jenis teks

Cara merubah teks style :

 Klik icon teks style, lalu pilih standart ,fontname diganti monotive corsiva , lalu

blok semua , lalu pilih teks style , lalu standart ( sebelum cetak di blok , lalu diganti nol , lalu cetak)

16. Rapihkan semua , lalu di blok semua , lalu klik by block , lalu ukuran diganti 0,05 , yang tengah bidang 0,5

17. Edit alas hak pada peta bidang di isi No C ,persil , class

(31)

Gambar 2.6 pembuatan peta bidang

18. Masuk mozila , lalu pilih informasi berkas , lalu masukan nomer berkas , lalu

copy nomer peta bidang lalu paste pada auto cad 19. Save peta bidang ,lalu print

(32)

sesuai peta , grascycle lalu order dan rapikan Gambar 2.7 berita acara ploting koordinat

22. Mencetak GU ( gambar ukur) , di layer kerja , lalu masuk autocad, lalu hilangkan control, lalu munculkan angka ukur , aligement dimension , pilih anotativ, lalu di

(33)
(34)

Gambar 2.9 gambar ukur yang sudah dicetak

23. Masuk mozila , lalu login dengan nama bu ani , lalu cari , lalu masukan nomer berkas , cari , lalu buka dan kirim

(35)

Dari kegiatan pembuatan peta bidang tanah dengan mengguankan aplikasi autocad dapat kita ketahui bahwa pembutan peta bidang tanah harus dilakukan

dengan teliti dan dengan menggunakan cara atau tahapan yang benar karna jika ada kesalahan atau tahapan yang kurang maka system tidak akan bekerja karna system sudah langsung terhubung dengan pusat ,pembuatan peta bidang tanah ini

masuk dalam langkah atau tahapan yang ke dua dalam syarata pembuatan serttifikat tanah setelah permohonan daftar ukur dari tahapan yang akan dilakukan kegiatan pembuatan peta bidang tanah yang paling sulit dilakukan adalah saat memasukan data mentah dari pengukuran langsung secara manual ke media

digital karna hanya orang yang melakukan pengukuran dilapangan yang dapat memposisikan peta bidang itu saat ditampalkan di citra satelit yang sudah

terhubung dengan aplikasi autocad , tetepi jika letak bidang tanah yang di ukur di sebelahnya sudah ada patokan misalnya batas – batas bidang tanah yang sudah didaftarkan maka orang yang tidak melakukan pengukuran bisa membuat dengan

megira –ira petakan yang akan di buat.

(36)

yaitu sebelum permohonan daftar ukur. Dan dalam pembuatannya yang bekerja merupakan orang ukur tanah yaitu dimulai dari pengukuran langsung dilapangan

dengan membuat seketsa bidang tanah secara manual dan dalam pelaksanaanya harus mengikutsertakan orang yang akan membuat sertifikat tanah yang di ukur,pemilik

batas bidang yang bersebelahan secara langsung , kepala desa ,serta saksi- saksi supaya tidak terjadi perdebatan di kemudian hari dalam pengukuran harus di ploting koordinatnya supaya mempermudah jika di import ke media digital(Autocad).

Pembuatan peta bidang tanah adalah berdasarkan data gambar ukur baik itu dilakukan dengan cara pengukuran terrestrial atau dengan cara identifikasi pada peta foto. Oleh

karena itu pembuatan peta bidang sebenarnya adalah salinan/kutipan dari manuskrip (kartiran) sehingga bentuk dan ukuran luasnya dianggap relatif benar.

B. Saran

Setelah penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di Badan Pertanahan

Nasional Kabupaten Brebes , penulis akan mencoba memberikan saran yang mungkin akan membantu meningkatkan atau setidaknya dalam pelaksanaan tugas laporan

praktik kerja lapangan maka penulis hanya dapat memberikan saran diantaranaya : Untuk Universitas Negeri Semarang

− Profesionalisme kerja perlu ditingkatkan

− Kedisiplinan dalam proses belajar mengajar selama perkuliahan.

− Keterampilan dosen/pengajar dalam menyampaikan materi perkuliahan. − Penambahan alat-alat praktek laboratorium untuk mendukung kegiatan

praktek mahasiswa agar dapat merealisasikan hasil praktik di dunia

industri/dunia usaha.

(37)

− Meningkatkan kedisiplinan terutama dalam hal jam kerja ,mulai dari jam masuk kantor , jam istirahat serta jam pulang kantor

− Demi lancarnaya suatu kegiatan pekerjaan hendaknya menambah serta mengganti pralatan yang menunjang pekerjaan dengan yang lebih baru

− Meningkatkan daya layan kepada masyarakat supaya masyarakat puas dan rangking BPN Kabupaten Brebes trus naik

− Meningkatan kebersihan lingkungan terutama kebersihan di kamar mandi

kantor

DAFTAR PUSTAKA

Frick, heinz. 1979. Ilmu Ukur Tanah. Kanisius. Jakarta.

Sosrodarsono. Suyono. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT Pradnya

Paramita. Jakarta.

Wongsotjitro, Soetomo. 1964. Ilmu ukur tanah. Kanisius. Jakarta

(38)

https://bpn16.wordpress.com/2010/09/08/185/

di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.16 WIB )

http://pertanahankabupatenbrebes.blogspot.co.id/p/visi-bpn-brebes-menjadi-lembaga-yang.html

di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.25 WIB )

https://guntur24.wordpress.com/2014/11/30/apa-itu-autocad/

di unduh pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 16.38 WIB )

LAMPIRAN 1

Foto kegiatan PKL

(39)

Penerjunan didampingi oleh dosen pembimbing

(40)
(41)

LAMPIRAN 2

(42)
(43)

LAMPIRAN 4

(44)

LAMPIRAN 5

(45)

LAMPIRAN 6

(46)

LAMPIRAN 8

(47)

LAMPIRAN 9

Surat permohonan PKL

LAMPIRAN 10

(48)
(49)

LAMPIRAN 12

(50)

LAMPIRAN 13

(51)

Gambar

Tabel 2.1 Serangkaian kegiatan PKL
Gambar 2.1 Peta bidang tanah 4.2 Metode pembuatan peta bidang tanah
Gambar 2.2 Logo autocad 2013
Gambar 2.3  icon pada autocad Kelabihan program Autocad :
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tugas yang diberikan kepada praktikan selama PKL berlangsung antara lain; pembuatan ulang desain infografis hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), peninjauan kembali

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan PKL : M.TAUFIK NURHUDA, NPM 15312444 3.1.1 Bidang Kerja Dalam kegiatan PKL yang di laksanakan di SMK Pelita Pesawaran,

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 PELAKSANAAN PKL : AYU DEWI DIANA, NPM 15311571 3.1.1 Bidang Kerja Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL di Dinas

xxvi 3.2 PELAKSANAAN PKL AHMAD RIZKY SYAFRULLAH 14311797 3.1.1 Bidang Kerja Selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL di PT PLN PERSERO area tanjung karang penulis

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan PKL : Nugroho Kumala Destianto, NPM 14312358 3.1.1 Bidang Kerja Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan PKL di Dinas

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 PELAKSANAAN PKL: ARI PURWANTO, NPM 14311480 3.1.1 Bidang Kerja Selama menjalani kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL di Perum

9 BAB 3 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan PKL oleh RULLY WIJAYA 14311369 3.1.1 Bidang Kerja Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan PKL di Badan Pertanahan

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan PKL : ERWIN DIANTO, NPM 15312426 3.1.1 Bidang Kerja Dalam kegiatan PKL yang di laksanakan di SMK Pelita Pesawaran,