• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kajian Sastra Cerpen Lucille Earn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Kajian Sastra Cerpen Lucille Earn"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

ASPEK SOSIAL DALAM CERPEN LUCILLE EARNSHAW : TANGGAPAN SOSIAL

TERHADAP ORANG PENDATANG

Azkia Khaerun Nida

180510140024

Sastra Prancis Universitas Padjadjaran

Jatinangor, 19 Desember 2016

Abstrak : Jurnal ini menyoroti aspek sosial berupa tanggapan terhadap orang luar yang

datang dan menetap di wilayah yang memiliki perbedaan kultur dari cerpen Lucille Earnshaw

(Laurence Lanier). Kajian ini menggunakan penekatan mimetik dan sosiologi sastra. Hasil

dari penelitian ini adalah penerimaan masyarakat terhadap orang dari luar kelompok

sosialnya berproses dari mengalienasi hingga menoleransi.

Kata kunci : mimetik, aspek sosial, orang pendatang.

1. PENDAHULUAN

Watt berpendapat bahwa karya sastra yang baik memberikan fungsi, sebagai: (1)

pleasing atau kenikmatan hiburan, yang artinya karya sastra dipandang sebagai pengatur irama hidup dan penyeimbang rasa. (2) instructing atau memberikan ajaran tertentu, yang menggugah semangat hidup. Artinya, karya sastra diharapkan

mencerminkan aspek didaktif (Suwardi, 2011:22). Karya sastra menerima pengaruh

dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh sosial terhadap masyarakat

(Semi, 1990:37). Bisa dibilang, tak ada karya fiktif yang benar-benar fiktif karena

secara langsung atau tidak memiliki ide dari latar belakang dan fenomena sosial yang

terjadi disekitar penulis, atau bisa disebul faktor ekstrinsik.

Lucille Earnshaw adalah seorang tokoh orang ketiga yang mencadi inti dari cerita. Ia

adalah orang yang berpindah dari Inggris ke sebuah desa kecil di Swiss. Hal ini

berkaitan juga dengan latar belakang embuat cerita yang berpindah dari Prancis ke

Swiss dan menyoroti kehidupan bersosialnya yang ditanggapi berbeda dari

masyarakat setempat.

2. TUJUAN PENELITIAN

(2)

2

1) Mendeskripsikan struktur yang membangun cerpen Lucille Earnshaw karya

Laurence Lanier.

2) Mendeskripsikan aspek sosial yang terkandung dalam cerpen Lucille

Earnshaw karya Laurence Lanier dengan tinjauan sosiologi sastra.

3. LANDASAN TEORI

Pengertian Pendekatan Mimesis (Mimetik)

Istilah mimetik berasal dari bahasa Yunani yaitu mimesis yang berarti “meniru”, pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dari

dunia kehidupan nyata. Mimetik juga dapat diartikan sebagai suatu teori yang dalam

metodenya membentuk suatu karya sastra dengan didasarkan pada kenyataan

kehidupan sosial yang dialami dan kemudian dikembangkan menjadi suatu karya

sastra dengan penambahan skenario yang timbul dari daya imajinasi dan kreatifitas

pengarang dalam kehidupan nyata tersebut.

Pengertian mimetik menurut para ahli:

1) Plato Mengungkapkan bahwa sastra atau seni hanya merupakan peniruan

(mimesis) atau pencerminan dari kenyataan.

2) Aritoteles Ia berpendapat bahwa mimesis bukan hanya sekedar tiruan, bukan

sekedar potret dan realitas, melainkan telah melalui kesadaran personal batin

pengarangnya.

3) Raverzt Berpendapat bahwa mimesis dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan

yang mengkaji karya sastra yang berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan

realita suatu kenyataan.

4) Abrams Mengungkapkan pendekatan mimetik adalah pendekatan kajian sastra

yang menitik beratkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan

kenyataan di luar karya sastra.

Pendekatan ini menghubungkan karya sastra dengan alam semesta (dalam istilah

Abrams disebut universe). Universe alam semesta ini berkaitan dengan aspek dan masalah yang cukup luas dan rumit. Ia tidak hanya menyangkut masalah ilmu sastra,

tetapi juga antara filsafat, psikologi, dan sosiologi dengan segala aspeknya.

(3)

3

Dalam buku Pemandu Di Dunia Sastra karangan Dick Hartoko dan B.Rahmanto

dipaparkan bahwa sosiologi sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari sastra

dalam hubungannya dengan kenyataan sosial. Menurut Hartoko, penafsiran teks

secara sosiologis adalah menganalisis gambaran tentang dunia dan masyarakat dalam

sebuah teks sastra, sejauh mana gambaran itu serasi atau menyimpang dari kenyataan

(1986:129).

Sosiologi sastra mencakup dua hal, yakni sosiologi komunikasi sastra dan sosiologi

karya sastra. Sosiologi komunikasi sastra menempatkan pengarang dalam konteks

sosialnya, konteks sosial pengarang meliputi status sosial-ekonomi, profesi,

pendidikan, ideologi dan keterikatannya dalam suatu kelas tertentu. Sedangkan

sosiologi karya sastra adalah penafsiran teks sastra secara sosiologis (Noor, 1992:90).

Kenyataan dari Segi Sosiologi

Peter Berger dan Thomas Luckmann memaparkan pokok yang terungkap dalam judul

bukunya : The Social Construction of Reality menjelaskan bahwa kenyataan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah kenyataan yang telah ditafsirkan

sebelumnya, danyang dialamiya secara subyektif sebagai dunia yang bermakna dan

koheren. Kenyataan bukanlah sesuatu yang diberikan secara obyektif, atau yang dapat

kita tinjau, amati dan tafsirkan secara individual, tanpa pra-anggapan. Kenyataan yang

kita hadapi dan hayati adalah kenyataan yang telah prefabricated, penafsiran dan pemahamannya adalah social construction; sesama manusia pun tidak mungkin didekati langsung dan terbuka: sudah disediakan bagi setiap manusia kerangka

interpretasi dan apresiasi tertentu, yang sebagian besar terpaksa diterapkan.

Pandangan manusia terhadap kenyataan diarahkan oleh seluruh sistem aturan,

lembaga, tipologi, peranan ideologi, mitologi dan lain-lain, yang sudah tentu berbeda

menurut masyarakat dan kebudayaan. (Teeuw, 2013 : 173-174)

4. METODE PENELITIAN

Merode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan jurnal ini adalah metode

kualitatif dengan tahapan :

(4)

4

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca cerpen Lucille Earnshaw

karya Laurence Lanier secara berulang-ulang, mencari aspek sosiologis

mimesis dalam cerpen Lucille Earnshaw, dan membaca profil penulis cerpen

Lucille Earnshaw untuk menemukan jawaban sejauh mana keterlibatanya

dalam novel tersebut.

2) Analisis data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data sebagai berikut:

Membaca kembali cerpen Lucille Earnshaw, mengumpulkan data berupa

kutipan-kutipan yang berhubungan dengan sosiologi sastra, menganalisis data

dan mencocokannya dengan kutipan-kutipan.

3) Penyajian data

4) Penarikan kesimpulan

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Cerita ini berlatar di Surpierre, sebuah desa kecil di Swiss. Kemunculan pertama

Lucille digambarkan dengan ciri fisiknya yang berambut keperakan dan

ke-asing-annya. Di Surpierre mereka tidak pernah melihat itu sebelum Lucille membuka

sebuah cabang bistro bernama Le Cerf. Lucille pertama kali menginjakkan kaki di Surpierre pada Januari1989 saat penulis berusia 10 tahun. Penulis cerita menyebut

dirinya sebagai Aku.

1) Tokoh Aku

Merupakan tokoh pencerita dengan perspektif orang pertama. Aku adalah orang

asli Surpierre yang memiliki sudut pandang pribumi (warga asli Surpierre)

terhadap orang asing (Lucille Earnshaw). Opini pembaca dibentuk dari jalan

pikiran tokoh Aku.

2) Tokoh Lucille Earnshaw

Merupakan tokoh utama dengan sudut pandang orang ketiga. Tokoh Lucille

(5)

5

Lucille mengalami alienasi dari masyarakat asli karena perbedaan latar budaya

yang mereka miliki. Perbedaan ini tercermin pada :

Unsur fisik dan cara berpakaian Tokoh

Warna rambut dan cara tokoh Lucillemenata rambut dengan manik-manik yang

belum pernah orang-orang lihat sebelumnya di Surpierre.

Elle avait des cheveux argentés piquetés de mèches blanches, ramenés en chignon strict sur la nuque. Du côté droit, elle elle glissait une pince sertie de perles. À Surpierre, nous n’en avions jamais vu avant que Lucille Earnshaw ne franchisse la porte du bistrot. (Hal. 55)

Kebiasaan memakai parfum yang jarang dilakukan masyarakat Surpierre namun

dilakukan tokoh Lucille.

La femme était passée à côté de moi, son parfum sucré neutralisait les odeurs de la ferme. Certain hommes s’étaient mis à renifler, sourcils froncés. Nous n’étions pas habitués. Les femmes ne mettaient que rarement du parfum : parfois le dimanche pour la messe, pour Noël et Pâques, et pour aller en ville. (Hal. 59-60)

Nama Tokoh

Nama tokoh yang tidak lazim bagi penduduk Surpierre.

D’où vient ton nom? Avait un jour demandé Marie.

D’Angleterre. (Hal. 72)

..., c’est étrange, non, pour des Anglais de donner un prénom français. (Hal 73)

Kebiasaan Tokoh dengan masyarakat setempat

Kebiasaan bepergian tokoh Lucille yang tidak pernah dilakukan masyarakat

Surpierre.

Nous savions de Lucille qu’elle avait beaucoup voyagé. C’était tout. (Hal. 71) Mais jusqu’ici, personne n’était jamais parti de Surpierre. On y naissait, on y vivait, on y mourrait. C’était comme ça. (Hal. 71-72)

Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan perlakuan masyarakat Surpierre sebagai

penduduk asli berbeda kepada Lucille Earnshaw sebagai pendatang. Perbedaan

(6)

6

Pelayanan terhadap Tokoh

Saat Lucille sedang berada di bistro, pelayan bistro memperlakukannya dengan

istimewa.

Et Sylvie s’était affairée comme si elle recevait la reine d’Angleterre. (Hal. 59)

Perasaan asing masyarakat terhadap Tokoh

Sebagai orang yang bukan berasal dari wilayah setempat, masyarakat asli

beranggapan bahwa ini bisa jadi menarik. Namun setiap hal yang masyarakat

ketahui lebih mengenai tokoh Lucille membentuk tanggapan baru dan

penerimaan lebih terhadap tokoh Lucille

Elle avait dit deux mots : un nom, un prénom et l’atmosphère avait changé. Deux mots, et elle était devenue moins mystérieuse, donc moins intéressante. (Hal. 61-62)

6. PENUTUP

Kajian mimetik dan sosiologi sastra yang terkandung dalam cerpen ini menyasar

perbedaan konteks sosial meliputi status sosial-ekonomi, profesi, pendidikan, ideologi

dan keterikatannya dalam suatu kelas tertentu dan pandangan manusia terhadap

kenyataan diarahkan oleh seluruh sistem aturan, lembaga, tipologi, peranan ideologi,

mitologi dan lain-lain, yang sudah tentu berbeda menurut masyarakat dan

kebudayaan.

Karya ini mengisyaratkan bahwa penerimaan terhadap heterogenitas perlu disadarkan

dalam kehidupan bermasyarakat agar sikap diskriminasi dan alinenasi terhadap orang

(7)

7

DAFTAR PUSTAKA

Teeuw, A. 2013. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung : Dunia Pustaka Jaya.

Qurnain, Dzul. Pendekatan Mimetik.

https://www.academia.edu/11957746/Pendekatan_Mimetik . Diakses pada17 Desember

2016 pukul 21.29.

Murpratama, Dian Ayu. 2012. Jurnal Penelitian Aspek Sosial dalam Novel Pusaran Arus Waktu Karya Gola Gong: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya Dalam

Pembelajaran Sastra di SMA. Surakarta : Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dewi, Susanti. 2013. Analisis Struktural dan Sosiologi Sastra Terhadap Novel Projo & Brojo

Karya Arswendo Atmowiloto. Semarang : Jurnal Penelitian Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Adampe, Regina Yolanda. 2015. Tinjauan Sosiologis Terhadap Novel Detik Terakhir Karya

Alberthiene Endah. Manado : Jurnal Penelitian Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menentukan jumlah karyawan teller dan menentukan persentase waktu produktif yang digunakan karyawan pada Bank Negara Indonesia (BNI)

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan

Erfan Soebahar, Periwayatan dan Penulisan hadis Nabi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2002), hlm.. memahami bagaimana proses mendidik seorang anak pasca

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

Halaman broken link dimodifikasi (cek dengan mengetik http://kemkes.go.id/error) agar menampilkan pemberitahuan kepada pengunjung kesalahan mereka sekaligus disediakan

Metode Mendidik Anak Menurut Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan (Telaah Buku Pendidikan Anak dalam Islam Pasal Metode Pendidikan yang Berpengaruh pada Anak).. Skripsi, Jurusan

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

- Tim konsultan memberikan petunjuk teknis dan perintah kepada kontraktor pelaksana dan senantiasa memberikan informasi kepada Pengguna Jasa tentang rencana