A P
0 B Q
Barang Modal (unit) Barang Konsumsi (unit)
S
D R
C
2. Mengapa pertumbuhan ekonomi yg potensial. Tidak selalu dicapai? 1. Masalah pertumbuhan ekonomi yang lesu
Dari satu periode ke periode lainnya faktor-faktor produksi akan bertambah dan teknologi berkembang. Bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi kurva kemungkinan produksi telah diterangkan sebelum ini, yaitu kurva tersebut semakin menjauhi titik O. Dalam gambar 1.4 dimisalkan pada mulanya kurva kemungkinan produksi adalah AB. Pertambahan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi memindahkan kurva tersebut menjadi PQ.
Dalam perekonomian keadaan yang paling ideal adalah perekonomian mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dalam jangke pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain, setiap perekonomian selalu mengharapkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi selalu teguh sehingga penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain secara sepenuhnya selalu akan dicapai dari satu periode ke periode lainnya. Dalam gambar 1.4, keadaan yang ideal ini digambarkan sebagai pergerakan dari satu titik dari kurva Ab ke kurva PQ dan sebagai contohnya digambarkan pergerakan dari titik R ke titik S.
Gambar 1.4. Kemajuan potensi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang dicapai
A
Pemisalan bahwa faktor-faktor produksi jumlahnya tidak dapat ditambah dan teknologi tidak mengalami perubahan hanya benar apabila analisis yang dibuat adalah atas keadaan di dalam jangka pendek. Di dalam jangka panjang mereka akan mengalami perubahan, yaitu jumlah faktor-faktor produksi akan bertambah dan tingkat teknologi yang digunakan akan menjadi semakin canggih. Bagaimanakah akibat dari perubahan-perubahan tersebut pada batas kemungkinan produksi? Dengan faktor produksi yang lebih banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik, produksi maksimum masyarakat dapat dinaikkan.
Gambar 1.2. Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi
Oleh karena itu kurva kemungkinan produksi akan menjadi bertambah menjauhi titik O. Gambar 1.2 menunjukkan perubahan kurva kemungkinan produksi sebagai akibat daripada pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi. Misalkan pada tahun 1990 kurva kemungkinan produksi adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva AB. Ini berarti tingkat produksi maksimum adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik-titik A atau B atau C atau D atau E atau F dan titik-titik lain pada kurva tersebut. Pada tahun 1994 dapatlah diharapkan bahwa faktor-faktor produksi akan bertambah jumlahnya dan tingkat teknologi bertambah tinggi. Maka batas kemungkinan produksi akan berpindah ke atas, yaitu misalnya ke PQ. Dengan demikian tingkat produksi dapat mencapai titik-titik pada kurva tersebut, yaitu misalnya pada titik P atau R atau T atau Q dan titik-titik lain pada kurva PQ.
3. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan pengeluaran agregat Pengeluaran agregat yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa. Pengeluaran agregat dibedakan dalam empat golongan :
(dieksploitir) atau dengan kata lain batas atas daya dukung sumberdaya alam telah dicapai maka pertumbuhan ekonomi akan berhenti.
5. Sumberdaya manusia atau jumlah penduduk
dianggap mempunyai peranan yang pasif di dalam pertumbuhan output. Artinya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan tenaga kerja di suatu masyarakat. Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.
6. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.
7. Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
8. Akumulasi Modal
meng-investasikan dana dalam berbagai jenis sumber daya. Disamping itu ada juga Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadap manusia. Segenap kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus ke akumulasi modal.
9. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi (technological progress) bagi kebanyakan ekonomi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang paling sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan atas cara-cara lama dalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan menanam jagung, membuat pakaian, atau membangun rumah. Kita mengenal tiga klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress), kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor- saving technological progress), dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capital- saving technological progress). Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress) terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat adalah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya, penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological progress). Sedangkan kemajuan teknologi hemat modal (capital-saving technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hampir semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan. Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajauan teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress) terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar bias lebih lancar sehingga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik. Demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress). jenis kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak baja dalam produksi pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono (2004). Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta. PT Raja Grafindo persada
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/TEORIEKONOMI/document/BAB_I.doc? cidReq=TEORIEKONOMI
http://staff.undip.ac.id/ ekonomi /.../07/1-ruang-lingkup.ppt
http://edunomic.net/index.php/articles/1-pertumbuhan-ekonomi