• Tidak ada hasil yang ditemukan

POSTUR KEKUATAN MILITER NEGARA FILIPINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POSTUR KEKUATAN MILITER NEGARA FILIPINA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

KEAMANAN INTERNASIONAL POSTUR MILITER NEGARA FILIPINA

DISUSUN OLEH :

1. AGUNG RIZKY H.L 1316071001

2. FERDIANSYAH 1346071004

3. JAKA SATRIA W 1316071025

4. MEKA NURHADI 1316071033

5. M. REZA RENALDY 1316071029

6. VASCODAMALA ACK 1316071044

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

POSTUR KEKUATAN MILITER FILIPINA

(3)

negara-negara yang berada dalam kawasan tersebut. Sementara itu, kawasan yang penuh konflik dapat mengancam keamanan nasional negara di dalamnya hingga mengancam keamanan regional.Ancaman keamanan regional merupakan segala bentuk gangguan baik langsung, tidak langsung, terlihat maupun tidak terlihat terhadap kedaulatan; basis-basis vital regional (ekonomi, militer, dan informasi), penduduk, teritorial, ataupun segala bentuk usaha serangan secara konvensional, non-konvensional, maupun asimetrik terhadap suatu bangsa dalam skala regional. Ancaman keamanan tidak dapat diabaikan karena bukan tidak mungkin isu-isu keamanan tersebut berkembang semakin besar dan kompleks hingga mengganggu stabilitas kawasan.

(4)

mengikuti skenario sistem intrusive dan logika dilema keamanan. Tiga masalah ini, kemudian dibarengi dengan adanya perubahan pola perdagangan senjata internasional (dari “seller market ” ke“buyer market”) yang makin memudahkan banyak negara untuk mengakuisis ipersenjataan. Dari lingkungan domestik, ada dua faktor utama yang mempengaruhi terjadinya pembangunan persenjataan: Pertama , kapabilitas ekonomi negara-negara Asia Tenggara yang tercermin dalam pertumbuhan ekonomi yang mengalami kecenderunganmeningkat. Kedua, kecuali Laos, Kamboja dan Brunei, semua negara Asia Tenggaramempunyai dan mengembangkan industri pertahanan domestik, baik berdasarkan lisensi negara Barat maupun hasil desain dalam negeri. Selain untuk kepentingan pasar dalamnegeri (captive market ), hasil produksi mereka juga untuk kepentingan ekspor. Faktor-faktor domestik lainnya sebagai penunjang adalah: masalah keamanan internal terkaitdengan gerakan separatis, pengamanan jalur lalu lintas laut, dan perlindungan sumber daya alam dalam lingkunan Zona Ekonomi Eksklusif. Di pihak lain, meningkatnya pembangunan persenjataan di negara-negara Asia Tenggara pada periode pasca Perang juga disebabkan karena pada saat yang bersamaan(1991-1993) belum terbentuk suatu mekanisme regional yang dapat mengatur masalah-masalah keamanan di antara sesama negara kawasan. Selanjutnya, setelah terbentuknya ASEAN Regional Forum (ARF) pun yang berfungsi sebagai forum untuk membahas dan membicarakan masalah-masalah kemanan di Asia-Pasifik, peningkatan pembangunanpersenjataan tetap berlangsung. Kehadiran ARF belum sepenuhnya mampu meredamdinamika persenjataan, hal ini dikarenakan: 1) Instrumen-instrtumen kebijakan keamanan ARF masih belum berjalan semestinya; 2) ARF lebih bersifat forum dialog yang bersifatlonggar sehingga kesepakatan-kesepakatannya tidak terlalu mengikat anggotanya; dan 3) Sebagian besar anggota ARF, terutama negara-negara besar, belum sepenuhnya meyakini kemampuan ARF dalam mengatasi persoalan-persoalan keamanan, dianataranya masalah Laut Cina Selatan.

(5)

dalam masalah Laut Tiongkok Selatan. Akan tetapi beberapa ahli dari Asia Tenggara berpendapat bahwa tindakan Filipina itu akan memeruncing konflik sehingga tidak akan menguntungkan bagi penyelesaian masalah dan perdamaian di kawasan Asia Pasifik.

Kantor berita AP Senin lalu (28/7) melaporkan, Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin mengatakan Filipina berencana memindahkan tangsi militer utama milik Angkatan Laut dan Angkatan Udara ke Teluk Subic, bekas pangkalan militer AS di Filipina. Tindakan itu ditujukan agar kekuatan militernya dapat sesegera mungkin dapat dikerahkan ke kawasan Laut Tiongkok Selatan yang dipersengketakan dengan Tiongkok. Menurut situs berita GMA Filipina, Filipina akan menambah 250 tentara Angkatan Udara ke Teluk Subic, dan mengizinkan pasukan AS untuk ditempatkan di Filipina dalam jangka pendek. Duta Besar Filipina untuk AS mengatakan walaupun pasukan AS belum mendapat hak penempatan pasukan secara permanen di Filipina, namun AS akan diberikan izin untuk lebih banyak menggunakan pangkalan militer Filipina guna meningkatkan kekuatan pertahanan Filipina. Tindakan Filipina itu dinilai akan mempererat hubungan sekutunya dengan AS, dan memungkinkan Angkatan Laut AS lebih mendekati Laut Tiongkok Selatan..

(6)

kapal patroli penjaga pantai baru dari Jepang. Sengketa wilayah yang semakin sengit dengan China, bersumber dari klaim kedua negara (Filipina-China) atas suatu wilayah di Laut Cina Selatan, yang diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas bumi dan juga merupakan ladang perikanan yang kaya. China menegaskan pihaknya memiliki hak berdaulat untuk sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk atas beberapa wilayah perairan di dekat pantai Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina dan Vietnam (keduanya terlibat dalam sengketa dengan China) mengatakan tindakan China telah semakin agresif untuk menegaskan klaimnya atas wilayah yang disengketakan. Filipina mengatakan bahwa China sejak tahun lalu sudah menduduki perairan dangkal yang berjarak 230 kilometer dari pulau utama Filipina Luzon. Gugus pulau ini berjarak 1.200 kilometer dari daratan terdekat utama China.

Kekuatan militer (fire power) meliputi segala aspek alat negara dan sumber daya yang terdapat di suatu negara yang dapat difungsikan dengan segera untuk keperluan perang. Perangkingan kekuatan militer yang dilakukan oleh Global Fire Power (GFP) berdasarkan penilaian atas sejumlah indikator kekuatan militer, yaitu:

1. Personil

Dari 8 kekuatan kunci militer suatu negara, kemudian dibuatkan menjadi 8 unsur yang secara langsung akan berpengaruh terhadap keputusan perang, yaitu:

(7)

8. Keunggulan Geografis

Kekuatan udara, laut, dan darat sudah mulai diuraikan, karena akan berperan dalam pengembilan keputusan dan strategi militer dalam jangka pendek (menjelang perang). Perbandingan kekuatan militer yang akan diulas berikut ini berdasarkan 8 kekuatan kunci militer yang berperan dalam pengambilan keputusan perang.

Kekuatan Personil (Personnel)

Dengan dukungan jumlah penduduk yang cukup besar, Filipina nampaknya cukup unggul untuk menopang kekuatan personil. Hal ini terlihat di seluruh sub personil berselisih cukup signifikan dengan negara-negara tetangga

Kekuatan Udara (Air Power)

Ada 3 sub kekuatan udara, yaitu total pesawat militer (seluruh jenis pesawat militer), jumlah helikopter, dan lapangan udara. Deskrispi mengenai kekuatan udara masih terlalu abstrak, karena pesawat militer itu sendiri terdiri atas pesawat tempur, pesawat pembom atau pesawat terpedo, pesawat pengintai, dan pesawat transport. Indikator yang dituliskan pun masih memungkinkan bias dalam memberikan gambaran kekuatan udara.

Kekuatan Darat (Land Army)

(8)

logistik. Keseluruhannya akan sangat dibutuhkan dalam pertempuran darat yang akan menghadapi musuh darat maupun musuh dari udara. Walaupun jika dibandingkan dengan Negara lain¸Filipina sudah cukup baik.

Kekuatan Laut (Naval Power)

Kekuatan laut menjadi kunci atas setiap kemenangan pertempuran yang menentukan jalannya sejarah. Ada 10 unsur yang membentuk kekuatan laut menurut versi GFP seperti yang dilihat pada gambar di bawah. Filipina bisa dikatakan cukup unggul dalam patroli laut/perairan dengan dukungan 128 kapal patroli laut (patrol craft).

Kekuatan Logistik (Logistical)

(9)

Kekuatan Sumber Daya Alam (Resources)

Setiap pertempuran akan membutuhkan sumber daya alam (energi), terutama untuk keperluan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Situasi perang akan menyebabkan orientasi pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat sipil akan dialihkan untuk keperluan militer.

Kekuatan Finansial (Financial)

Perang ataupun persiapannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, serta membutuhkan kemampuan pengelolaan keuangan nasional yang memadai. Ada 3 unsur di dalam kekuatan finansial, yaitu anggaran pertahanan (defense budget), cadangan devisa dan emas (reserve of foreign exchange and gold), dan kemampuan pembayaran (purchasing power). Unsur yang paling perlu dipehatikan adalah cadangan devisa dan belanja pertahanan.

Keunggulan Geografis (Geographic)

(10)

matra pertahanan di dalam negeri. Adapun di sini ada 3 negara yang memiliki kawasan perbatasan daratan (shared border), yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Data kekuatan militer yang dirilis oleh GFP diambil berdasarkan data yang dihimpun oleh CIA Fact and Statistic. Masih terlalu abstrak untuk dapat diketahui gambaran kekuatan yang kongkrit, karena hanya berbasis pada pendekatan kuantitatif. Segala unsur yang membentuk kekuatan militer di suatu negara bukan hanya mengenai aspek kuantitatifnya, melainkan aspek kualitatif. Misalnya, untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) atau weapon system saat ini sudah berkembang teknologi yang masing-masing terbagi ke dalam periode 10-15 tahun (1 generasi). Masalah lain mengenai keakuratan data misalnya pada kelompok helikopter yang saat ini sudah terbagi ke dalam beberapa fungsi, seperti helikopter angkut logistik/pasukan dan helikopter serang. Fakta lain yang tidak bisa diabaikan pula adalah pengalaman perang di masa lalu yang membentuk cara berpikir dalam membangun strategi militer di saat yang paling mendesak. Berikut adalah data kekuatan militer terbaru yang dimililki oleh Filipina yang masuk pada ranking 40.

Dengan pertumbuhan ekonomi dan kurangnya berbatasan tetangga, ancaman utama bagi Filipina berasal dari dalam. Nilai-nilai yang dilihatkan di bawah ini semua dianggap untuk GFP(Global Fire Power) akhir ranking diakui sebagai "Power Index" (abbrv: "PwrIndx"). Skor PwrIndx dinilai berdasarkan nilai sempurna "0.0000" yang realistis tercapai karena sejumlah faktor dianggap per negara. Bonus dan hukuman ditambahkan ke masing-masing negara (sesuai kebutuhan) sementara negara-negara yang terkurung daratan (ex: Austria) tidak dikenakan sanksi karena kurangnya angkatan laut berdiri meskipun mereka menderita hukuman untuk tidak mempertahankan kekuatan pedagang laut yang berguna. Sebanyak 126 negara membentuk GFP daftar peringkat.

(11)

Melampaui total peralatan militer dan dirasakan melawan kekuatan adalah tenaga kerja yang sebenarnya yang mendorong militer yang diberikan. Perang bekas gesekan mendukung mereka dengan lebih.

Nilai Tank termasuk Utama Pertempuran Tank, tank ringan dan kapal tangki, baik roda atau dilacak. Nilai AFV termasuk Armored Personnel Carriers (APC) dan Infanteri Kendaraan Tempur (IFVs).

Tank: 45

Kendaraan lapis baja Berjuang (AFVs): 778 Self-Propelled Senjata (SPGS): 0

Diderek-Artileri: 270

Sistem multi-Launch Rocket (MLRSs): 0 KEKUATAN UDARA

Termasuk kedua tetap sayap dan pesawat sayap putar dari semua cabang layanan. Total Pesawat: 126

Nilai Aircraft Carrier termasuk berdedikasi "helikopter pembawa" kapal. Total kekuatan angkatan laut mencakup semua pembantu dikenal juga.

(12)

Operator Pesawat: 0 Frigat: 3

Destroyers: 0 Corvette: 11 Kapal selam: 0

Coastal Defense Craft: 38 Tambang Warfare: 0

KEKUATAN SUMBER DAYA ALAM (PETROLEUM)

Meskipun kemajuan yang dibuat dalam teknologi medan perang, minyak tetap nyawa dari setiap kekuatan tempur serta ekonomi lokal.

Produksi minyak: 12.000 bbl / hari Konsumsi minyak: 318.000 bbl / hari]

Terbukti Cadangan Minyak: 138500000 bbl / hari KEKUATAN LOGISTIK

Terlepas dari kekuatan militer dalam jumlah, perang masih didorong oleh pembiayaan sebanyak satu pemimpin atau senjata.

Pertahanan Anggaran: $ 3000000000 Utang Luar Negeri: $ 72810000000

Cadangan Devisa dan Emas: $ 85040000000 Purchasing Power Parity: $ 454.300.000.000 GEOGRAFI (dalam km)

Nilai geografis terutama mencari ke dalam perang defensif-minded (yaitu invasi). Persegi Luas Tanah: 300.000 km

(13)

Bersama Perbatasan: 0 km Waterways: 3.219 km

Berdasarkan dari data-data tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan terhadap kekuatan militer Filipina guna menjaga keamanan dan kedaulatan negaranya terkait konflik yang belum juga padam yaitu sengketa laut Cina selatan. Walaupun belum bisa menyamai kedudukan dengan Cina tetapi dengan adanya peningkatan ini dapat menjadi titik awal yang baik untuk Filipina dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negaranya.

Referensi :

http://indonesian.cri.cn/201/2013/07/30/1s140566.htm

https://jejaktapak.wordpress.com/tag/kekuatan-militer-filipina/

http://analisismiliter.com/artikel/part/101/Pesawat_Tempur_FA-50_Golden_Eagle_Untuk_Filipina

http://www.artileri.org/2013/05/atasi-china-filipina-modernisasi-militer.html

http://www.globalfirepower.com/country-military-strength-detail.asp?country_id=philippines

http://www.globalfirepower.com/countries-comparison-detail.asp?

form=form&country1=Malaysia&country2=Philippines&Submit=Compare+Countries

http://www.philstar.com/headlines/2014/04/22/1314778/philippines-ranks-37th-military-power-index

http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_Bersenjata_Filipina

http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_Laut_Filipina

http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_Darat_Filipina

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya berdasarkan analisis pergerakan dan waktu selama proses evakuasi KMP PM (gambar 3) titik kritis terjadi pada saat penumpang memasuki koridor 3 dengan

belum terpilih sebagai best node. Dengan demikian, penelusuran belum dihentikan dan proses backtracking menghasilkan rute tercepat S-A-B-E-G dengan total waktu tempuh

Kebijakan fiskal dapat didefinisikan sebagai kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui instrumen fiskal seperti pengeluaran pemerintah dan/atau pajak untuk

Pasangkan komponen-komponen seperti MCB, saklar tunggal, stop kontak, dan lampu pijar sesuai dengan tata letak yang telah dibuat dengan menggunkan kapur tulis3. Potong pipa sesuai

ASI adalah makanan lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi yang baru lahir dan pada umur selanjutnya, apabila diberikan dalam jumlah yang cukup (Maclean, 1998)..

ABSTRAK Niko Parlindungan 4011311077 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN PENYEDIA PEEMBANTU RUMAH TANGGA VIA ONLINE DI KOTA PANGKALPINANG Skripsi, Fakultas Hukum, 2018

This research is expected to give a contribution such as the feedforward algorithm design in VLSI technology based on FPGA, the practice module of Xilinx Spartan-3 development

Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Pasal 5 ayat (1) Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 1 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pemungutan BPHTB Kota