• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS SEJARAH HUBUNGAN IPTEK DENGAN PERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS SEJARAH HUBUNGAN IPTEK DENGAN PERA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS SEJARAH

HUBUNGAN IPTEK DENGAN PERANG DUNIA KEDUA DA PERANG DINGIN

 1. Ringkasan sejarah Bab iii Hubungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan perang dunia ii serta perang dingin Disusun oleh Milantika dyah puspitasari Kelas xii ipa 2 Sma negeri 3 kota tangerang 2014

 2. A. Akhir Perang Dunia II Perang Dunia II diakhiri dengan berbagai perjanjian antara pihak yang kalah perang dan yang menang perang. Perjanjian yang penting adalah perjanjian Sekutu denga Jerman dan Sekutu dengan Jepang. 1. Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II a) Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941) b) Konferensi Casablanca (Januari 1943) c) Konferensi Moskow (Oktober 1943) d) Konferensi Kairo (November 1943) e) Konferensi Teheran

(Desember 1943) f) Konferensi Yalta (Februari 1945) 2. a) - Perjanjian-perjanjian Pasca Perang Dunia II Perjanjian Sekutu-Jerman Ditentukan oleh Harry S. Truman, Josep Stalin, dan Clement Richard Attlee. Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) : Jerman yang dikuasai oleh 4 negara Sekutu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Demiliterisasi bagi Jerman. Penjahat perang harus dihukum. Jerman harus membayar kerugian perang b) Perjanjian Sekutu-Jepang (San Fransisco, 1945) Kepulauan Jepang di perintah oleh tentara pendudukan oleh Amerika Serikat. Penjahat perang harus dihukum. Jepang harus membayar ganti rugi perang. c) Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya - Perjanjian Sekutu-Italia - Perjanjian Sekutu-Austria - Perjanjian Sekutu-Hongaria, Rumania, Bulgaria,dan Finlandia. B. Hubungan Dekolonisasi di Asia Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai Negara 1. Konferensi Asia Afrika KAA diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. KAA dihadiri oleh wakil dari 29 negara yang terdiri dari negara pengundang dan negara yang di undang. Tujuan : - Memajukan kerjasama bangsa-bangsa di Asia Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya. - Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme. - Memperbesar peranan bangsa Asia Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerjasama internasional.

 3. 2. Organisasi Gerakan Non Blok Timbulnya dua kekuatan adidaya di dunia pasca Perang Dunia II menyebabkan pertentangan di antara keduanya. GNB adalah gerakan yang tidak memihak (netral) terhadap Blok Barat dan Blok Timur. Tujuan GNB: - Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya. - Menentang kolonialisme, politik apertheid, dan rasialisme. - Meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota GNB. - Menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju tertatanya tata ekonomi dunia baru. Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) KTT I GNB (1-6 September di Beograd, Yugoslavia) KTT II GNB (5-10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir) KTT III GNB (8-10

(2)

Malaysia) C. Perkembangan Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi di Indonesia 1. Perubahan Politik - Tampilnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya - Terjadinya persaingan di antara negara adidaya - Timbul politik memecah belah - Timbulnya negara-negara nasional - Timbul persekutuan militer kembali 2. Perubahan di Bidang Sosial - Terbentuknya United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Semakin kuat kedudukan golongan cerdik pandai 3. Perubahan di Bidang Ekonomi - Ekonomi dunia menjadi kacau - Jerman dan Jepang muncul kembali sebagai negara industry.

 4. - Munculnya organisasi kerja sama regional seperti : Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), Asean Free Trade Area (AFTA), North American Free Trade Area (NAFTA). D. Perkembangan Politik Dunia Masa Perang Dingin Lahirnya kekuatan adidaya baru yang mewakili kepentingan Blok Barat dan Blok Timur menimbulkan suasana yang tidak representatif. Pertentangan diantara dua kekuatan dunia tersebut melahirkan Perang Dingin (the cold war). 1. Faktor- faktor penyebab Perang Dingin a) Perbedaan dan Pertentangan Ideologi b) Perebutan Dominasi Kepemimpinan 2. Bentuk-bentuk Perang Dingin a) Bidang politik Jerman-Jepang dikembangkan paham demokrasi sedangkan US mengembangkan paham

sosialismekomunisme. US dikenal dengan “tiari besi” dan Cina (dibawah pengaruh US) dijuluki “tirai bambu”. b) Bidang Ekonomi AS dan US bersaing untuk menjadi pahlawan bagi negara-negara berkembang. c) Bidang Militer AS dan US saling bersaing untuk memperebutkan pakta pertahanan militer. d) Bidang Luar Angkasa E. Hubungan Pemerintah Komunis di Cina, Perang Korea, dan Revolusi Kuba dengan Perluasan Perang Dingin ke Luar Eropa 1. Pemerintahan Komunis di Cina Pada akhir tahun 1949, AS sebagai pemimpin Blok Barat (liberal kapitalis) dikejutkan dengan telah meluasnya pengaruh sosialis komunis di wilayah Asia. Keterkejutan negara adidaya AS disebabkan oleh kemenangan komunis di daratan Cina. Kemenangan komunis di Cina menyebabkan lahirnya negara komunis Cina dengan nama Republik Rakyat Cina (RRC). 2. Perang Korea Lahirnya AS dan US sebagai kekuatan adidaya baru, menyebabkan perdamaian dunia yang diharapkan tidak dapat terwujud dengan segera. AS dan US saling berebut dan memperluas pengaruh keseluruh dunia akibat perbedaan ideologi yang dimiliki. Salah satunya berdampak pada

(3)

TUGAS BAHASA INDONESIA MAJAS

Jenis Jenis Majas dan Contohnya (Bahasa Indonesia)

Pengertian:

Majas dapat didefinisikan sebagai cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain (KBBI). Namun secara umum majas dapat pula dikatakan sebagai gaya bahasa atau cara yang digunakan oleh penulis untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca. Cara yang digunakan pun sangat beragam. Majas dalam bahasa Indonesia dibagi atas empat jenis, yaitu:

1. Majas perbandingan 2. Majas pertentangan 3. Majas sindiran 4. Majas penegasan

1.

Majas perbandingan

Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain.

1. Majas Personifikasi yaitu majas yang digunakan untuk memperjelas maksud

dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan dapat berlaku seperti manusia. Contoh : Nyiur melambai-lambai, matahari keluar dari peraduannya, awan hitam mengukir langit.

2. Majas Asosiasi yaitu majas yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya (memiliki persamaan sifat). Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.

Contoh :

a) Semangatnya keras bagaikan baja. b) Mukanya pucat bagai mayat.

c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

3. Majas Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan

Contoh :

o Kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu?

(4)

o Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)

o Raja siang keluar dari ufuk timur

o Jonathan adalah bintang kelas dunia.

o Harta karunku (sangat berharga)

4. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain

yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

5. Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang

dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

6. Majas Metonimia, yaitu majas untuk mengemukakan sesuatu dengan

menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu yang merupakan ciri khas dari benda-benda tersebut.

Contoh : Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.

7. Majas Eufemisme, yaitu majas untuk mengemukakan pikiran atau perasaan

dengan menggunakan kata-kata dengan arti yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan kata-kata yang dirasakan kurang sopan.

Contoh :

1.) Sejak ditinggal suaminya, ia agak kurang waras

2.) Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.

8. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang

pantas sebagaimana adanya.

9. Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat

berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.

10. Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau

disamarkan dalam cerita.

11. Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang

lebih pendek.

12. Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau

pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.

13.Majas Sinekdokhe, adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:

1. Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.

(5)

1. Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07. 14. Alegori

Alegori adalah Majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

15. Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang

dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

16. Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan

mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:

a) Ia terkenal sebagai buaya darat.

b) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian c) Melati, lambang kesucian

B. Majas Pertentangan

Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh:

a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu. b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks

(6)

Contoh;

a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.

b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh:

a) Suaranya menggelegar membelah angkasa. b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes

Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh:

a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja. b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

5. Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan

dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

6. Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak

sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)

7. Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat

yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

8. Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang

telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contoh: Andi mengundang semua temannya, kecuali Dono.

9. Majas Hiperbola

(7)

C. Majas Sindiran

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.

Contoh:

a) Ini baru siswa teladan, tidak pernah mengerjakan tugas. b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme

Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh :

a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.

b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh:

a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

4) Majas Satire Adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

5) Majas Innuendo Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

D. Majas Penegasan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

(8)

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh:

a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.

b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. c) Bagi yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.

2) Repetisi

Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh:

a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.

b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme

Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh:

Cinta adalah pengertian Cinta adalah kesetiaan Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi

Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali

sebuah kata dalam

sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan

kata bersinonim. Contoh:

a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja. b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks

Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut dan

makin lama

makin meningkat. Contoh:

a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.

b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut

yang makin

lama menurun.

(9)

b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik

Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban.

Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh:

a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja? b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

d. Majas Pertentangan

8) Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

9) Majas Asindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

10) Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.

11) Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

12) Majas Eksklmasio Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

13) Majas Enumerasio Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

14) Majas Silepsis dan Zeugma Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain, sebenarnya hanya salah satunya yang mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

(10)

15) Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

16) Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

18) Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

19) Majas Anastrof atau Inversi Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

20) Majas Retoris Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

21) Majas Elipsis Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

22) Majas Alonim Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.

23) Majas Kolokasi Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.

24) Majas Pararima Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

25) Majas Preterito Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

26) Majas Sigmatisme Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.

E. MAJAS PERTAUTAN

1. Metominia atau Netonimia

Metonimia atau Netonimia adalah “Ungkapan yang menyatakan suatu pegertian dengan kata-kata yang sebenarnya dengan kata yang ditautkan atau berasosiasi dengan kata tersebut”.

Contoh:

- Si kaos merah berusaha mencetak gol. (orang yang memakai kaos merah)

- Atlet andalan kita mendapat Perak. (juara ke-2)

(11)

2. Sinekdok

Sinekdok adalah “Majas Pertautan yang menyatakan pengertian yang bersifat meluas atau menyempit”. Sinekdok dibagi menjadi 2:

a). Sinekdok Pars Prototo

“Majas Pertautan yang mengucapkan sebagian tetapi mencakup keseluruhan”.

Contoh:

- Sudah 2 hari ia tidak menunjukkan batang hidungnya.(Dirinya)

- Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)

b). Sinekdok Totem Proparte

“Majas Pertautan yang menyebutkan keseluruhan tetapi hanya sebagian yang dimaksud”

Contoh:

- Indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulu Tangkis)

- Jateng akan mempertahankan peringkatnya pada MTQ tingkat Nasional. (Tim MTQ Jateng)

3. Alusio

Alusio adalah “Majas Pertautan yang berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran tentrang suatu peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa, dll) yang adakalanya tidak diselesaikan”.

Contoh:

- Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya……… - Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong…….

4. Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.

Contoh:

 Si Gemuk

 Si Lincah

 Si Pintar

5. Paralisme

(12)

Kau bertinta hitam Kau beratus halaman Kau bersampul rapi

Majas Perulangan

Majas perulangan meliputi aliterasi,antanaklasis, kiasmus, repetisi, dan pararelisme.

a.Aliterasi

Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya. Contoh:

Dengarlah dendang durjana Lelaki tua putra Madura:

(Dari Lagu Nelayan Selat Madura karya Djuwastin Hasugian) b.Antanaklasis

Adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh:

Pintu-pintu awan, nadi-nadi cahaya

dan kegelapan, rimba sepi dan kejadian..

(Dari Mimpi karya Abdul Hadi W.M )

c.Repetisi

Adalah majas perulangan kata sebagai penegasaan yang dirunut dalam baris yang sama.

Contoh:

Dalam kesunyian malam waktu

Tidak berpawang tidak berkawan

(13)

d.Pararelisme

Adalah majas perulangan kata yang disusn dalam baris yang berbeda.

Contoh: Sunyi itu duka Sunyi itu kudus Sunyi itu lupa Sunyi itu lapus e.Kiasmus

Adalah majas yang berisi perulangan dan sekaligus merupakan inversi. Contoh:

karena malam bukan siangnya gelombang dan siang bukan malamnya jalang

http://hermesgarpesimanullang.blogspot.com/2011/01/majas-dan-penjelasannya.html f. Anafora

Adalah repetisi di kata pertama.

Ex: Madu yang manis, madu yang telah habis.

Referensi

Dokumen terkait

Dahlan, S. Analisis Multivariat Regresi Logistik. Jakarta: Salemba Medika. Hubungan pengetahuan gizi dan pola makan pada remaja putri dengan kejadian anemia di SMP N 2 Kota

Dari segi ukuran sektor informal adalah mereka yang berusaha sendiri atau usaha mikro yang mempunyai pekerja tidak lebih dari 20 orang.. Kelembagaan

masing tipe kapal ferry tersebut untuk melayari selat ini baik kemampuan secara teknis8. yang akan lebih banyak bermanfaat bagi para penumpang kapal, maupun

Pada periode bersih gulma diketahui bahwa tanaman kedelai membutuhkan pengendalian gulma selama 6 MST agar dominasi tanaman tercapai sehingga kehilangan hasil

Adapun stakeholders atau informan yang berhasil diwawancarai dalam penelitian ini antara lain adalah : Kepala Desa Katurai, Kepala Dusun Malilimok, Tolaulago dan Saraousow,

Kajian-kajian mengenai organisasi kompleks mendapati bahawa kejayaan cemcrlang syarikat-syarikat korporat antarabangsa ditunjangi oleh hubungan manusia dalam organisasi dan amalan

Dari rumusan tujuan pendidikan nasional kita dapat menyimpulkan bahwa manusia Dari rumusan tujuan pendidikan nasional kita dapat menyimpulkan bahwa manusia yang

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Ormawa (organisasi mahasiswa) pramuka Unesa setipa tahun akan dilantik dan melakukan kegiatan kependidikan, pelatihan, serta pendakian ke