• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEBARAN SATWA DI INDONESIA Pers Di Seluruh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERSEBARAN SATWA DI INDONESIA Pers Di Seluruh"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI...2

1 PENDAHULUAN...3

2 PEMBAHASAN...3

Persebaran Satwa di Dunia...3

Persebaran Satwa di Inonesia...5

a. Satwa Tipe Asiatis...7

b. Satwa Tipe Asia – Australialis...8

c. Satwa Tipe Australialis...8

DAFTAR PUSTAKA...9

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta prsebaran satwa di Indonesia...6

(3)

1 PENDAHULUAN

Pada dasarnya persebaran satwa atau satwa diperngaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan, sedangkan kondisi tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Kondisi atau keadaan satwa berbeda di setiap daerahnya, tergantung kepada keungkinan kemungkinan yang terdapat di daerah tersebut seperti makanan yang tersedia untuk jenis satwa tersebut, iklim dan cuaca, perairan, tinggi rendahnya struktur geografis dan sebaginya.

Pola persebaran satwa di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan atau flora, yaitu di bagian barat Indonesia maka jenis satwa nya mempunyai kemiripan dengan satwa Asia, sedangkan di bagian timur maka satwa nya mirip dengan satwa satwa yanga da di Benua Australia dan di diantara kedua daerah tadi, maka satwanya merupakan satwa daerah peralihan. kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan Australia, serta Kondisi geologis Indonesia yang berada pada dua landas kontinen (continental shelf) yaitu landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur

2 PEMBAHASAN

Persebaran Satwa di Dunia

Satwa adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Arti satwa adalah semua hewan yang hidup di suatu daerah atau pada zaman tertentu. Uraian satwa lebih ditekankan pada hewan liar, sedangkan hewan yang dibudidayakan akan diuraikan pada peternakan.

Tiga negara yang mempunyai keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia adalah Brasil, Indonesia, dan Zaire. Brasil mempunyai keanekaragaman tinggi karena mempunyai hutan tropik terluas di dunia, yaitu hutan Amazon. Selain Brasil, negara di benua Amerika yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi adalah Peru, Colombia, dan Meksiko. Di Asia selain Indonesia negara lainnya adalah Cina dan Filipina. Di Benua Afrika hanya Zaire yang termasuk mempunyai keanekaragaman hayati tinggi.

(4)

A. Wilayah paleatik

Kawasan persebaran mencakup Eropa dan Eurasia, Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris dan Jepang. Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana. Beberapa jenis satwa yang hidup di wilayah Paleartik antara lain:

1. Satwa khas seperti tikus, bison, landak dan menjangan kutub.

2. Satwa yang terbatas penyebarannya seperti unta, rusa kutub dan beruang kutub 3. Beberapa jenis reptil yang berhubungan dengan satwa Ethiopian dan Oriental 4. Satwa endemik yang hanya terdapat di daerha China, yaitu beruang panda B. Wilayah Neartik.

Kawasan ini meliputi daerah Holartic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara, dataran tinggi Meksiko dan Greenland. Beberapa jenis satwa khas di wilayah Neartik antara lain : Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara, kolkum (kalkun), burung biru, salamander, bison, karibou, mockingbird dan muskox.

C. Wilayah oriental

Wilayah persebaran satwa oriental meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan termasuk Indonesia bagian barat. Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagian besar beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kaya akan flora dan satwa. Beberapa satwa khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain : Harimau, gajah, gibbon, orang utan, bekantan, monyet, badak bercula satu, menjangan, antelop, tapir, babi rusa. Terdapat beberapa satwa endemik yang hanya hidup di daerah tertentu, misalnya anoa di Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

D. Wilayah Ethiopia

Persebaran satwa Etipian ini meliputi daerah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara, Madagaskar dan wilayah Arabia bagian selatan. Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat, dan memiliki beberapa funa khas. Satwa khas di wilayah daratan Afrika misalnya gajah, singa, cheetah, hyena, jerapah, zebra, unta dan badak afrika. Satwa yang mirip dengan daerah Oriental adalah jenis kucing dan anjing, lemur, baboon, gorila dan simpanse. Satwa khas pulau Madagaskar misalnya kudanil kecil (Pygmyhippopotamus) dan beberapa burung endemik seperti burung gajah besar.

E. Wilayah Australis

(5)

Layang (pemanjat berkantung), Kangguru Pohon Burung Penghisap Madu, Burung Emu, Kakaktua, Kasuari Nokdiak (landak Irian), Wallaby, Cendrawasih, Kangguru.

Selain beberapa satwa di atas juga terdapat beberapa satwa endemik yang hanya terdapat di satu wilayah, yaitu Tuatara (sphenodon punctatus) sejenis amphibi purba yang hanya terdapat di Selandia Baru dan Tazmanian Devil yang terdapat di pulau Tasmania. f. Wilayah neotropik

Meliputi Amerika Selatan adalah wilayah tropik dan memiliki famili hewan mamalia eksklusif dan jumlah besar. Daerah persebaran satwa Neotropical terbentang dari Amerika Selatan, Meksiko bagian selatan, termasuk Amerika Tengah Beberapa hewan khas wilayah satwa Australia antara lain: Kiwi, Koala, Oposum Layang (pemanjat berkantung), Kangguru Pohon, Burung Penghisap Madu, Burung Emu, Kakaktua, Kasuari, Nokdiak (landak Irian), Wallaby, Cendrawasih, Kangguru.

Selain beberapa satwa di atas juga terdapat beberapa satwa endemik yang hanya terdapat di satu wilayah, yaitu Tuatara (sphenodon punctatus) sejenis amphibi purba yang hanya terdapat di Selandia Baru dan Tazmanian Devil yang terdapat di pulau Tasmania.

Persebaran Satwa di Inonesia

Wilayah Indonesia terletak diantara benua Asia dan Benua Australia, sehingga jenis hewan yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh jenis hewan yang ada di kedua benua tersebut. Wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh jenis hewan dengan ciri-ciri banyak terdapat hewan jenis besar-besar, seperti gajah, badak dan sapi. Wilayah Indonesia bagian timur dipengaruhi oleh jenis hewan yang berasal dari Australia dengan ciri-ciri banyak jenis burung dengan paruh bengkok dan banyak jenis ikan. Wilayah Sulawesi mempunyai jenis hewan peralihan, seperti anoa, babirusa, dan burung maleo. Hal ini disebabkan wilayah Sulawesi dibatasi oleh laut dalam, sehingga tidak berhubungan dengan Asia maupun Australia pada waktu zaman gletser (es di kutub mencair).

Sebelum zaman gletser atau zamanes, air laut di muka bumi turun rata-rata 70 meter, sehingga Indonesia bagian barat bersatu dengan Asia dan Indonesia bagian timur bersatu dengan Australia. Pada waktu itu, terjadi perpindahan hewan. Sedangkan pulau Sulawesi merupakan pulau tersendiri dan perkembangan hewan khas Sulawesi dikelilingi oleh lautan dalam.

(6)

bagian barat dan bagian timur. Pada tahun 1910 (tiga tahun sebelum ia wafat), Wallace dengan mempertimbangkan keunggulan bentuk satwa Asia di Sulawesi, menyimpulkan bahwa satwa Sulawesi tampak demikian khas, sehingga Wallace menduga Peta persebaran satwa di Indonesia bahwa Sulawesi dahulu pernah bersambung dengan Benua Asia maupun Benua Australia. Wallace membuat garis yang ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makassar dan antara Bali dan Lombok yang dikenal dengan Garis Wallace dengan kemudian Wallace menggeser garis yang telah ditetapkan sebelumnya ke sebelah timur Sulawesi. Sulawesi merupakan daerah peralihan antara satwa Asia dengan satwa Australia.

Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar memiliki garis batas yang sama. Contohnya, hewan melata dan kupu-kupu Asia menembus lebih jauh ke arah timur daripada burung dan siput.

Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.

(7)

Gambar 2 Jenis satwa berdasarkan pembagian wilayahnya di Indonesia

Wallace mengelompokkan jenis satwa di Indonesia menjadi tiga, yaitu: a. Satwa Tipe Asiatis

Wilayah Satwa Indonesia Tipe Asiatis sering pula disebut Wilayah Satwa Indonesia Barat atau Wilayah Satwa Tanah Sunda. Wilayah satwa Indonesia yang bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah satwa Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan wilayah satwa Indonesia bagian tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Wallace. Jenis-jenis Satwa Indonesia Tipe Asiatis, antara lain sebagai berikut.

1. Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, monyet, orangutan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, bajing, beruang, kijang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.

2. Reptilia, terdiri atas biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan trenggiling.

3. Burung, terdiri atas elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang, dan berbagai jenis unggas lainnya.

4. Ikan, terdiri atas mujair, arwana, dan pesut (mamalia air tawar), yaitu sejenis lumba-lumba yang hidup di Sungai Mahakam.

(8)

b. Satwa Tipe Asia – Australialis

Wilayah Satwa Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula disebut Wilayah Satwa Indonesia Tengah atau Wilayah Satwa Kepulauan Wallacea. Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.

Jenis-jenis Satwa Indonesia Tipe Asia-Australis, antara lain sebagai berikut:

1. Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, dan banteng.

2. Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air. 3. Reptilia, terdiri atas ular, buaya, biawak, dan komodo.

4. Berbagai macam burung, antara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati, dan angsa.

c. Satwa Tipe Australialis

Wilayah Satwa Indonesia Tipe Australis disebut juga Wilayah Satwa Indonesia Timur atau Wilayah Satwa Tanah Sahul, meliputi Pulau Irian Jaya (Papua), Kepulauan Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Satwa Indonesia Timur (Tipe Australis) dengan Satwa Indonesia Tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Weber.

Jenis-jenis Satwa Indonesia Tipe Australis, antara lain sebagai berikut.

1. Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, biawak, kanguru pohon, dan kelelawar.

2. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. 3. Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

4. Burung, terdiri atas kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Persebaran Hewan di Indonesia dan Pembagian Fauna di Indonesia. http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2013/01/persebaran-fauna-hewan-di-indonesia-dan.html. [Diakses: 8 Desember 2013]

Dewi, Rizki Amalia. 2012. Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia dan Dunia.

http://rizkiamaliadewi.blogspot.com/2012/09/jenis-dan-persebaran-fauna-di-indonesia.html. [diakses: 8 Desember 2013]

http://id.wikipedia.org/wiki/Fauna [diakses 8 Desember 2013]

Gambar

Gambar 1 Peta prsebaran satwa di Indonesia
Gambar 2 Jenis satwa berdasarkan pembagian wilayahnya di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 9 menjelaskan mengenai prinsip metode magnetik yang diilustrasikan menggunakan sebuah objek berbentuk kubus, lalu komponen- komponen yang digunakan

Dalam sistem ini user dapat mengolah data pembayaran dengan komputer dan dapat mengetahui hasil transaksi dalam setiap waktu yang ditentukan berupa rekapitulasi transaksi atau lebih

Dalam upaya melakukan konstruksi interaksi pendekatan dilakukan secara bertahap dengan mengembangkan “civil society policy” membanguni peran Brimob dengan:

dan pengukura n Kesim pulan 3.2.Membersihkan Endapan karbon pada busi 3.3.Mengukur celah busi Memasang busi 4.1.Memasang busi dengan benar (torsi kekencangan sesuai, tidak

Sedangkan dalam aspek penggunaan media pembelajaran guru menggunakan media powerpoint dalam menjelaskan materi pembelajaran sistem persamaan liniear dua variabel

HASSAN WIRAJUDA, expres6 su sincera gratitud al Canciller RUBEN RAMIREZ LEZCANO y al Gobierno de Paraguay por Ia ca lida bienvenida y hospitalidad recibida por

andidiasis mukosa (ke%uali genitalia) =1 mg2hari (/11 mg2hari untuk infeksi yang sulit sembuh) diberikan selama ?-/< hari, untuk kandidiasis orofarings (maksimal /< hari,

?u%ut geger lintang merupakan salah satu dari tiga spesies %u%ut yang diketahui makan dengan %ara menyaring air laut' Makanannya di antaranya yalah plankton krill lar:a