• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Pati Tapai Padat (Brem) sebagai Bahan Tambahan Sirup Kering Amoksisilin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penggunaan Pati Tapai Padat (Brem) sebagai Bahan Tambahan Sirup Kering Amoksisilin"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

4

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGGUNAAN PATI TAPAI PADAT (BREM)

SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM FORMULASI

SIRUP KERING AMOKSISILIN

OLEH:

KIKI AGUSTINI NIM 081501075

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal: 8 Februari 2014

Pembimbing I, Panitia penguji,

Prof. Dr. Karsono, Apt. Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt.

NIP 195409091982011001 NIP 195201171980031002

Pembimbing II, Prof. Dr. Karsono, Apt.

NIP 195409091982011001

Dra. Saodah, M.Sc., Apt. Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si.,Apt.

NIP 194901131976032001 NIP 195111021977102001

Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt. NIP 195404121987012001 Medan, April 2014

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 195311281983031002

(5)

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pati Tapai Padat (Brem) sebagai Bahan Tambahan Sirup Kering Amoksisilin”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan. Terima kasih dari hati yang terdalam kepada Bapak Prof. Dr. Karsono, Apt., dan Ibu Dra. Saodah, M.Sc., Apt., selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt., selaku Pembantu Dekan I atas bimbingan beliau selama masa studi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan tidak lupa terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Drs. Syahrial Yoenoes, S.U., Apt., selaku dosen Penasehat Akademik selama masa perkuliahan saya di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Hakim Bangun, Apt., Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt., sebagai dosen penguji

(6)

6

yang telah memberikan saran dan kritikan kepada penulis sehingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih diberikan kepada ibu Dra. Fat Aminah, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Teknologi Formulasi Sediaan II Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan terima kasih kepada Bapak Dr. Samran, M.Si., Apt., yang telah memberikan Pati Tapai Padat (Brem) sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini.

Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang tulus kepada ayahanda H. Anuar Alang dan Ibunda Hj. Yuslinawati tercinta, kakanda Erlinawati, abanganda H. Rudi Safrika dan adinda Azhar, atas dukungan baik moral maupun material dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman saya Seloesind, Mhd. Arif Munandar Asda, Mutia Arda, Nurul Fadhillah dan teman-teman FKK 2008 atas doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaannya. Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan kefarmasian.

Medan, Februari 2014 Penulis,

Kiki Agustini

NIM 081501075

(7)

7

PENGGUNAAN PATI TAPAI PADAT (BREM) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM FORMULASI SIRUP KERING AMOKSISILIN

ABSTRAK

Pada proses pembuatan sediaan sirup kering diperlukan berbagai bahan tambahan. Bahan tambahan yang digunakan dapat berasal dari alam maupun sintetis. Pada penelitian ini pati tapai padat (brem) dapat digunakan sebagai bahan pendispersi dan korigensia pada sediaan sirup kering amoksisilin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pati tapai padat (brem) dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk formulasi sirup kering amoksisilin.

Pati tapai padat (brem) dicampurkan dengan bahan obat lainnya dibuat 5 formula berbeda untuk sediaan sirup kering, dimana pati tapai padat (brem) ditambahkan pada formula 2 dan formula 3. Dilakukan pengujian berupa pengukuran laju alir, pengamatan redispersi, pengukuran pH, pengukuran viskositas, pengukuran tinggi sedimen, pengukuran kadar sediaan dan uji kesukaan (acceptability test).

Hasil penelitian menunjukkan laju alir yang baik dan memenuhi persyaratan pada setiap formula yaitu pada formula I 1,48 detik, formula II 1,16 detik, formula III 1,36 detik, formula IV 0,63 detik dan formula V tidak diukur waktu alirnya karena pada formula tersebut tidak dilakukan granulasi sehingga tidak dapat terbaca waktu alirnya untuk melihat perbedaan dengan formula lain yang bahannya diproses dengan cara granulasi. Kemudahan redispersi yang didapat juga memenuhi kriteria sehingga memudahkan dalam pengocokan ulang sediaan. pH pada setiap formula memenuhi persyaratan yaitu antara pH 5,0 – 7,0 untuk sediaan sirup kering amoksisilin pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-7 yang didapatkan pada formula I pH 6,8 sampai pH 5,4, formula II pH 6,0 sampai pH 5,4, formula III pH 5,8 sampai pH 5,6, formula IV pH 6,0 sampai pH 5,6, dan formula V pH 6,4 sampai pH 5,8. Viskositas yang di dapatkan memenuhi kriteria karena redispersi kembali terbukti rendah, viskositas yang terlalu tinggi mengganggu sistem redispersi, didapatkan hasil pengukuran pada formula I 116,5 cps, formula II 154,0 cps, formula III 125,0 cps, formula IV 108,5 cps dan formula V 104,5 cps. Tinggi sedimen yang diamati terakhir pada hari terakhir pengamatan menunjukan tinggi sedimen pada formula I 0,5 cm, formula II 0,5 cm, formula III 0,4 cm, formula IV 0,4 cm, dan formula V 1,6 cm. Kadar amoksisilin menunjukkan kadar yang memenuhi persyaratan yaitu 90% - 110% sampai dengan hari ke 7. Uji kesukaan yang dilakukan pada 50 panelis berdasarkan rasa didapatkan hasil pada formula I, II, III dan V cukup suka dan pada formula IV tidak disukai. Fungsi yang jelas pada hasil yang di dapatkan pada penelitian ini adalah bahwa pati tapai padat (brem) efektif sebagai pendispersi, korigensia dan dapat mempengaruhi peningkatan viskositas pada sediaan sirup kering.

Kata kunci : pati tapai padat, sirup kering, amoksisilin, pendispersi, korigensia

(8)

8

SOLID FERMENTED STARCH (BREM) USAGE AS ADDITIONAL INGREDIENTS IN AMOXICILLIN DRY SYRUP FORMULATIONS

ABSTRACT

In the process of making dry syrup preparation needed a various extra ingredient. Additional ingredients used can be derived from natural or synthetic. In this research the solid fermented starch (brem) can be used as a dispersing agent and korigensia on amoxicillin dry syrup preparation. In this research used solid fermented starch (brem) as additional ingredient. This research aims to find out whether the solid fermented starch (brem) can be used as an additional ingredient for dry syrup formulations amoxicillin.

The solid fermented starch (brem) get mixed with other materials medical preparation created 5 different formulas while the solid fermented starch added to the formula 2 and the formula 3 for material of dried syrup. The test is done in the form a measurement of flow rate, redispertion, measurement of pH, measurement of viscosity, observations of high sediment, measurement of preparation and fondness test (acceptability test).

The result showed a good flow rate and meet requirement on each a formula, the formula I of 1.48 seconds, 1.16 seconds formula II, formula III 1.36 seconds, 0.63 seconds formulas IV and V are not measured formula alirnya time because the formula does not do so can not be read granulation alirnya time to see the difference with the other formula ingredients are processed by granulation. Ease of redispersion obtained also meets the criteria so as to facilitate the preparation re-shuffle. pH in each formula meets the requirements of between pH 5,0 - 7,0 for amoxicillin dry syrup preparation on day 1 through day 7 were obtained at pH 6.8 formula I to pH 5.4, the formula II pH 6.0 to pH 5.4, pH 5.8 formula III to pH 5.6, formula IV pH 6.0 to pH 5.6, and the formula V pH 5.8 to pH 6.4. The viscosity is in getting back redispersi meet the criteria for proven low, viscosity is too high interfere with the redispersi system, measurement results obtained at 116.5 cps for formula I, formula II cps 154.0, formula III 125,0 cps, formula IV 108.5 cps and formula V 104.5 cps. The high sediment last observed on the last day of observation showed high sediment at 0.5 cm of formula I, 0.5 of formula II , 0.4 cm of formula III,0.4 of formula IV, and 1.6 cm for formulaV. The rate of amoxicillin showed rate that meet the requirements are 90% - 110% up to day 7. A test performed on the 50 panelists based on a sense of the results obtained in formula I, II, III and V quite liked and disliked in the formula IV. The clear function to get the results in this study is that the solid fermented starch (brem) effective as a dispersant, korigensia and can affect the increase in viscosity of the dry syrup preparation.

Key words : Solid fermented starch, dry syrup, amoxicillin, dispersant, corrigensia

(9)

9 DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 3

1.3 Perumusan Masalah ... 4

1.4 Hipotesa ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pati ... 5

2.1.1 Amilosa ... 6

2.1.2 Amilopektin ... 7

2.2 Pati Tapai Padat (Brem) ... 8

(10)

10

2.3 Amoksisilin ... 10

2.4 Sirup Kering ... 16

2.5 Granulasi ... 17

2.6 Stabilitas Sediaan Sirup Kering ... 18

2.7 Spektrofotometri Ultraviolet ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Rancangan Penelitian ... 22

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3 Bahan dan Alat ... 22

3.3.1 Bahan ... 22

3.3.2 Alat ... 23

3.4 Pelaksanaan Penelitian ... 23

3.4.1. Pembuatan sirup kering ... 23

3.4.1.1. Formula sirup kering ... 23

3.4.1.2. Cara permbuatan ... 25

3.4.2. Evaluasi sediaan ... 26

3.4.2.1. Waktu alir ... 26

3.4.2.2. Redispersi ... 26

3.4.2.3. Tinggi sedimen ... 27

3.4.2.4. Pengukuran pH ... 27

3.4.2.5. Viskositas ... 28

3.4.2.6. Penetapan kadar sirup amoksisilin ... 27

3.4.2.6.1 Pembuatan larutan induk baku ... 27

(11)

11

3.4.2.6.2 Penentuan panjang gelombang

maksimum ... 28

3.4.2.6.3 Pembuatan kurva kalibrasi ... 28

3.4.2.6.4 Penetapan kadar amoksisilin dalam sirup ... 29

3.4.2.7 Uji kesukaan (acceptability test) ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Hasil Pengukuran Waktu Alir ... 31

4.2 Hasil Pengamatan Redispersi ... 32

4.3 Hasil Pengamatan Tinggi Sedimen ... 34

4.4 Hasil Pengukuran Viskositas ... 38

4.5 Hasil Pengukuran pH ... 39

4.6 Hasil Pengukuran Kadar ... 39

4.6.1 Hasil penentuan serapan maksimum dan linieritas kurva kalibrasi amoksisilin dalam larutan HCl 0,1 N ... 39

4.6.2 Hasil penetapan kadar amoksisilin dalam sirup ... 43

4.7 Hasil uji kesukaan (acceptability test) ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 51

(12)

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Formula sirup kering ... 24

Tabel 4.1 Pengukuran waktu alir ... 32

Tabel 4.2 Kemudahan redispersi ………. 33

Tabel 4.3 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-1 ... 35

Tabel 4.4 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-2 ... 36

Tabel 4.5 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-3 ... 36

Tabel 4.6 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-4 ... 36

Tabel 4.7 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-5 ... 37

Tabel 4.8 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-6 ... 37

Tabel 4.9 Pengamatan tinggi sedimen hari ke-7 ... 38

Tabel 4.10 Hasil pengukuran viskositas pada formula I-V ... 39

Tabel 4.11 Pengukuran pH hari ke-1 sampai ke-7 ... 40

Tabel 4.12 Data hasil penetapan kadar sirup amoksisilin ... 44

(13)

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Diagram kerangka pikir penelitian ... 3

Gambar 2.1 Rumus struktur amilosa ... 7

Gambar 2.2 Rumus struktur amilopektin ... 8

Gambar 2.3 Rumus struktur amoksisilin ... 10

Gambar 4.1 Grafik pengukuran waktu alir ... 32

Gambar 4.2 Kurva serapan amoksisilin konsentrasi 50 mcg/ml dalam larutan HCl 0,1N ... 37

Gambar 4.3 Data panjang gelombang maksimum dan absorbansi amoksisilin dengan konsentrasi 50 mcg/ml secarspektrofotometri ultraviolet ... 38

Gambar 4.4 Kurva kalibrasi amoksisilin dalam pelarut HCl 0,1 N pada panjang gelombang 271,0 nm ... 39

(14)

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Gambar sediaan …... 51

Lampiran 2 Gambar sediaan formula I-V ... . 52

Lampiran 3 Gambar alat ... 53

Lampiran 4 Foto bersama panelis ... 55

Lampiran 5 Surat izin melakukan uji kesukaan di TK As-Sakinah Medan …..………. 56

Lampiran 6 Sertifikat amoksisilin ... 57

Lampiran 7 Gambar pati tapai padat (brem) ... 58

Lampiran 8 Perhitungan bahan ... 59

Lampiran 9 Tabel data uji kesukaan ... 63

Lampiran 10 Perhitungan uji kesukaan (acceptability test ) ... 66

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN METOD E MATERNAL REFLEKTIF D ALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PAD A ANAK TUNARUNGU KELAS II SLB AL-FITHRI KABUPATEN BAND UNG Universitas

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA"

Aplikasi web yang dibuat terdapat beberapa menu yang akan memberikan sejumlah informasi, baik dari dalam instansi, wilayah Kota lubuklinggau dan Sistem Informasi

sebelum masuk ke dosis yang berikutnya → jika tidak ada refleks, maka pemberian Magnesium harus dihentikan. → Jika dilanjutkan , akan menyebabkan resiko gangguan pada pernapasan..

subtopik yang akan dibahas antara lain pengertian dan sifat cahaya, pr  engertian dan sifat cahaya, pr  oses melihat, huku oses melihat, huku pemantulan cahaya

adalah pada instar III yang secara morfologis dan fisiologis dapat hidup untuk. waktu yang lama sebelum mendapatkan inang

Analisis kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan tahapan pemecahan masalah matematika. Memahami

       Gambar 1. Struktur Organisasi PKDR Keterangan: Jalur instruksi Jalur pelaporan BATAN Pusat dan BAPETEN PENANGGUNG JAWAB PKDR (Kepala PTAPB) P2K3 Panitia Pembina