Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat,
Indonesia. Kabupaten Sumbawa Barat terletak di bagian barat Pulau Sumbawa, berbatasan
dengan Laut Flores di utara, Kabupaten Sumbawa di timur, Samudera Hindia di selatan serta
Selat Alas di barat. Sumbawa Barat merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten
Sumbawa pada tanggal 18 Desember 2003 berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun
2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan gambaran umum mengenai Kabupaten Sumbawa Barat di atas, maka pada
subbab ini akan membahas RTRW Kabupaten Sumbawa Barat yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pada dasarnya RTRW Kabupaten Kota menghasilkan suatu rencana
pengembangan wilayah yang berbetuk rencana struktur dan rencana pola yang akan
diimplementasikan di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Berikut dapat dilihat paparan
rencana struktur dan rencana Pola yang harus diimplementasikan di Kabupaten Sumbawa
Barat.
Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten Sumbawa Barat Bidang Cipta Karya
ARAHAN RENCANA STRUKTUR RUANG ARAHAN RENCANA POLA RUANG
A. Pusat – pusat Kegiatan
1. PKWp ditetapkan di Perkotaan Taliwang 2. PKL ditetapkan di Poto Tano dan Jereweh;
3. PKLp ditetapkan di Seteluk dan Maluk;
4. PPK ditetapkan di Brang Ene, Brang Rea, dan Sekongkang; dan
5. PPL ditetapkan di Air Suning, Labuhan Lalar, Talonang , Mujahidin, Seteluk Atas, Kokarlian, Senayan, Labuhan Kertasari, Desaberu, Jelenga, Benete, dan Ai Kangkung
B. Sistem Jaringan Prasarana Utama 1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
a. jaringan lalu lintas angkutan jalan terdiri atas jaringan jalan, jaringan prasarana jalan dan jaringan pelayanan;
b. jaringan pelayanan angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada huruf b diatur dengan Peraturan Bupati;
c. jaringan jalan arteri primer meliputi: jalan penghubung Poto Tano dan batas Kabupaten Sumbawa;
d. jaringan jalan arteri sekunder, meliputi jalan penghubung Sp Negara (batas Sumbawa Barat) - Seteluk dan Taliwang - Simpang Tano ¬ Simpang Seteluk; e. jaringan jalan kolektor primer, meliputi
ja(an penghubung Taliwang ¬ Jereweh -
A. Kawasan Lindung 1. kawasan hutan lindung
a. Kelompok Hutan Puncak Ngengas (RTK. 60) seluas 8.062,52 Hektar;
b. Kelompok Hutan Selalu Legini (RTK 59) seluas 49.941,81 Hektar;
c. Kelompok Hutan Olat Lemusung (RTK 91) seluas 7.778,90 Hektar; dan
d. Kelompok Hutan Pantai Alas dsk (RTK 74) seluas 447,50 Hektar.
2. kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya
Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan adalah Kawasan resapan air, meliputi Kecamatan Seteluk, Kecamatan Jereweh, Kecamatan Brang Rea, dan Kecamatan Sekongkang.
3. kawasan perlindungan setempat
a. Kawasan sempadan sungai dilakukan pengelolaan sungai, meliputi:
1) kegiatan pinggir sungai mampu melindungi dan memperkuat serta pengaturan aliran air, dengan tanaman keras dan rib pengendali saluran air; 2) daerah sempadan untuk sungai kecil
Maluk - Tongo- Tatar - Batas Kabupaten Sumbawa Barat;
f. jaringan jalan kolektor sekunder, meliputi jalan penghubung Taliwang-Brang Ene dan Taliwang - Brang Rea, serta Taliwang ¬ Labuhan Balad;
g. jaringan jalan kolektor sekunder dan lokal primer, berupa jalanjalan yang menghubungkan antar pusat kegiatan/ibukota kecamatan dan antar desa-desa dalam satu wilayah kecamatan;
h. Pengembangan jaringan jalan kabupaten untuk memacu percepatan pembangunan di wilayah selatan Kabupaten Sumbawa Barat yaitu jalan lintas selatan Mura-Jereweh
i. Pengembangan jaringan jalan kabupaten untuk memacu percepatan pembangunan di wilayah barat yaitu jalan lintas barat Kabupaten Sumbawa Barat yaitu Poto Tano-Kiantar-Tuananga-Kertasari
j. Pengembangan jaringan jalan kabupaten sebagai jalur produksi dan distribusi hasil pertanian di lintas timur yaitu Desaberu - Rempe - Seteluk dan lintas selatan yaitu Mura - Desaberu – Tepas
k. Pengembangan jaringan jalan lingkar perkotaan di ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan untuk memacu percepatan pembangunan di wilayah perkotaan
l. Pelabuhan penyeberangan Poto Tano di Kecamatan Poto Tano.
2. Sistem Jaringan Transportasi Laut
a. Pelabuhan laut meliputi Labuhan Lalar, dan Pelabuhan Benete sebagai pelabuhan pengumpan.
b. Terminal diarahkan di Desa Benete Kecamatan Maluk sebagai terminal khusus untuk kepentingan bongkar-muat pertambangan.
c. Alur pelayaran merupakan alur pelayaran regional yang meliputi Pelabuhan Poto Tano - Kayangan, Telong Elong - Benete, Labuhan Haji - Labuhan Lalar dan Labuhan Badas - Benete.
3. Sistem Jaringan Transportasi Udara
Sistem jaringan transportasi udara Kabupaten Sumbawa Barat meliputi Bandar Udara Sekongkang dan pengembangan
10 meter untuk sungai yang melewati pemukiman; dan
3) sungai yang terdapat di tengah pemukiman dapat dilakukan dengan membuat jalan inspeksi dengan le bar jalan 10 meter.
b. Kawasan sekitar danau atau waduk diarahkan ke seluruh kawasan sekitar danau dan waduk yang tersebar di Danau Rawa Taliwang, Bintang Bano, Beringin dan Kalimatong II, le barnya berimbang dengan bentuk kondisi fisik danau/waduk antara 50-100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat; c. Kawasan sekitar mata air, garis
sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 200 m di sekitar mata air dan tersebar di beberapa kecamatan, dengan ketentuan penetapan perlindungan pada sekitar mata air ini adalah minimum berjarijari 200 meter dari sumber mata air tersebut di luar kawasan permukiman dan 100 meter di dalam kawasan permukiman;
d. Kawasan sempadan pantai ditetapkan pada kawasan sepanjang tepian pantai sejauh kisaran 30-250 meter dari pasang tertinggi secara proporsional sesuai dengan bentuk, letak dan kondisi fisik pantai
e. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk kawasan perkotaan dikembangkan pada ibukota kabupaten dan kota kecamatan dengan ketentuan minimum luasnya 30% (tiga puluh persen) dari luas perkotaan
4. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
a. Kawasan Cagar A(am (CA) di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu Cagar A(am (CA) Pedauh se(uas 524,00 Hektar;
b. Kawasan Konservasi Penyu Tatar Sepang di Kecamatan Sekongkang; c. Kawasan Suaka A(am di Jereweh se(uas
3.718,80 Hektar;
d. Taman Wisata A(am (TWA) di Kabupaten Sumbawa Barat ada(ah Taman Wisata A(am (TWA) Danau Rawa Ta(iwang se(uas 819,20 Hektar
e. Kawasan cagar budaya me(iputi:
1) Kawasan Gua Member di Kecamatan Brang Rea;
Bandar Udara khusus di Poto Tano. C. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
1. sistem jaringan energi dan kelistrikan
Rencana pengembangan pembangkit tenaga listrik dilakukan dengan cara :
a. Peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada meliputi PLTD Taliwang di Kecamatan Taliwang, dan PLTD Sekongkang di Kecamatan Sekongkang
b. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 2 x 7 MW di Kertasari Kecamatan Taliwang
c. Pemanfaatan sumber energi terbarukan (ainnya mencakup : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bintang Bano, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Rarak Rungis, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Mataiyang, Rarak Rungis, Mantar, Batu Melik, Tongo, Tatar, Ta(onang, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Gelom bang Laut (PLTGL) Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi(PLTBE) dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Bawah Laut.
Rencana pengembangan jaringan tenaga listrik terdiri atas:
a. gardu induk di Ta(iwang Kecamatan Ta(iwang;
b. gardu pembagi di masing-masing ibukota kecamatan;
c. Jaringan transmisi me(iputi SUTT Labuhan - Tano dan Tano ¬ Kertasari d. jaringan distribusi tersebar di se(uruh
wi(ayah Kabupaten Sum bawa Barat.
Rencana Pengembangan distribusi minyak dan gas bumi
a. depo bahan bakar minyak di Kecamatan Taliwang, dan di Kecamatan Sekongkang;
b. depo gas di Seteluk, Sekongkang, Jereweh; dan
c. pengembangan kilang minyak di Taiwang dan Seteluk.
2. sistem jaringan telekomunikasi
a. pengembangan jaringan mikro digital perkotaan di Sekongkang ke masing-masing : Ai Kangkung (13 km) dan Tatar
Sete(uk;
3) Makam Datu Pangeran di Kecamatan Ta(iwang;
4) Cagar Budaya Desa Mantar di Kecamatan Poto Tano; dan
f. Liang Serunga di Kecamatan Jereweh. 5. kawasan rawan bencana alam
a. kawasan rawan bencana angin topan meliputi kawasan Kecamatan Brang Rea dan sekitarnya, Labuhan Lalar di Kecamatan Taliwang, dan Kuang Busir, Desa Poto Tano di Kecamatan Poto Tano;
b. kawasan rawan bencana tanah longsor meliputi tanah longsor tipe A di kabupaten Sumbawa Barat meliputi kawasan sekitar Taliwang (Sebubuk, Pakirum, Poto Batu, Lamungal, Poto Tano lKokar Lian), Brang Rea (Bangkat Monteh), Seteluk, Jereweh, dan Maluk; c. kawasan rawan bencana kekeringan
meliputi kawasan Sejorong, Maluk, Bertong, Tepas, Seteluk dan Poto Tano d. kawasan rawan bencana banjir meliputi
Daerah sepanjang aliran sungai Brang Rea di Taliwang dan Brang Benete di Jereweh serta kawasan Seteluk, Brang Rea dan Brang Ene;
b. kawasan rawan bencana gelom bang pasang meliputi di kawasan pantai bagian barat dan selatan meliputi Poto Tano, Kertasari, Labuhan Lalar, Benete, Maluk, Tongo, Sejorong, dan Sekongkang;
c. kawasan rawan tsunami meliputi kawasan pesisir bagian barat dan selatan meliputi Benete, Maluk, Tongo, Sejorong, dan Sekongkang;
d. kawasan rawan gempa bumi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat terutama bagian selatan Sumbawa Barat meliputi Sekongkang dan Maluk. B. Kawasan Budidaya
1. kawasan peruntukan hutan produksi
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Hutan Produksi tetap dan Hutan Produksi terbatas, berikut adalah perencanaan untuuk kawasan budidaya tersebut.:
(11 km), Seteluk ¬ UPT Tambak Sari sepanjang 7,5 km, Taliwang - Sampir sepanjang 4 km;
b. penerapan teknologi telematika berbasis teknologi modern;
c. pembangunan teknologi telematika pada wilayah pusat pertumbuhan
d. pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi yang menghubungkan setiap wilayah pertumbuhan dengan ibukota kabupaten
e. pemanfaatan secara bersama pada satu tower BTS untuk beberapa operator telepon selular dengan pengelolaan secara bersama
f. pengembangan jaringan televisi dan radio ke seluruh pelosok pedesaan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. 3. sistem jaringan sumber daya air
a. Wilayah Sungai
Rencana pengembangan wilayah sungai (WS) meliputi WS lintas kabupaten meliputi DAS Jereweh dan DAS Rea. b. Jaringan Irigasi
1) rencana pembangunan bendungan/bendung/embung dan sistem jaringan irigasi yang merupakan kewenangan pemerintah meliputi Bendungan Bintang Bano Kecamatan Brang Rea, dan Danau Rawa Taliwang; 2) rencana operasi dan pemeliharaan
bendungan/bendung/ embung dan sistem jaringan irigasi Kalimantong II 3) DI Nasional terdapat di DI Bintang Bano 4) DI Provinsi meliputi SDI Elang Desa
seluas sekitar 1300 Ha, DI Kalimatong I seluas 1.550 Ha, DI Kalimatong II seluas sekitar 2.500 Ha, DI Plampo'o seluas 1.060 Ha
5) DI Teknis dan Desa tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat 6) Pengembangan Embung meliputi
Embung Petara di Desa Lampok Tano, pengembangan Embung transmigrasi Talonang Kecamatan Sekongkang, Embung Tiu Nisung Kecamatan Seteluk, Embung Batu Melik Kecamatan Brang Rea.
kecamatan dengan luas sekitar 18.651,11 Hektar
b. Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas tersebar di hampir semua kecamatan dengan luas sekitar 35.391,94 Hektar; Pulau Panjang dsk (RTK .73) seluas 701,26 Hektar yang meliputi Pulau Belang 534,06 Hektar, Pulau Paserang 40,62 Hektar, Pulau Kenawa 11,88 Hektar, dan Pulau Namo 114,69 Hektar.
2. kawasan peruntukan hutan rakyat
Kawasan peruntukan hutan rakyat dialokasikan pada lahan-lahan non produktif dan berbatasan dengan kawasan hutan yang direncanakan tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat.
3. kawasan peruntukan pertanian
a. kawasan peruntukan tanaman pangan 1) Kawasan peruntukan tanaman pangan
tersebar di seluruh Kabupaten Sumbawa Barat dengan luas kurang lebih 7.750 Hektar
2) yang beririgasi teknis dengan tanaman pangan berkelanjutan; dan
3) lahan kering dengan tanaman pangan berkelanjutan terdapat di Kecamatan Poto Tano, sebagian Kecamatan Seteluk, Taliwang, dan Sekongkang. b. kawasan peruntukan hortikultura
Kawasan peruntukan hortikultura tersebar di seluruh Kabupaten Sumbawa Barat diarahkan di lahan pertanian yang berada di kawasan perkotaan.
c. kawasan peruntukan perkebunan
1) pengembangan perkebunan kelapa diarahkan di Kecamatan Taliwang, Seteluk, Jereweh, Brang Ene, Poto Tano, dan Brang Rea serta mempertahankan perkebunan kelapa yang sudah ada di Kecamatan Maluk dan Sekongkang seluas kurang le bih 1.055 Hektar;
2) pengembangan perkebunan kopi diarahkan di Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene seluas kurang le bih 235 Hektar;
c. Jaringan air minum
1) rencana pengembangan jaringan perpipaan air bersih meliputi Kecamatan Sekongkang, Maluk dan Jereweh 2) saluran perpipaan air baku untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Seteluk
3) instalasi Air Bersih di Kecamatan Taliwang, Brang Rea, Seteluk dan Brang Ene
4) sumber Air Baku berasal dari danau, air permukaan dan air tanah di seluruh kecamatan
5) reservoar di seluruh kecamatan
6) rencana pengembangan sumber air baku di danau, sungai dan mata air. d. Sistem pengendali banjir, erosi dan
longsor dan sistem pengamanan abrasi pantai
Sistem pengendali banjir, erosi dan longsor dan sistem pengamanan abrasi pantai dilakukan dengan sistem vegetatif dan sipil teknis
4. sistem jaringan prasarana pengelolaan lingkungan
a. sistem jaringan persampahan
1) mengembangkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebanyak kurang lebih 400 unit tersebar pada setiap kelurahan/desa
2) mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) pada tiga wilayah pelayanan meliputi wi(ayah tengah berlokasi di Desa Batu Putih Kecamatan Taliwang, wilayah utara di Kecamatan Poto Tano dan di wilayah selatan di Kecamatan Sekongkang
3) pengeolaan persampahan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati
4) penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah dengan sasaran meminimalkan sampah masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
5) pengembangan sistem terpusat pada daerah perkotaan tingkat kepadatan tinggi dan pengembangan sistem individual atau pengelolaan setempat pada daerah terpencil tingkat kepadatan rendah
6) penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) dalam pengelolaan sampah yaitu penerapan pengurangan
ada di Kabupaten Sumbawa Barat seluas kurang le bih 1.335 Hektar; 4) pengembangan komoditi Sorgum dan
Sisal yang berada di Kecamatan Maluk dan Sekongkang; dan
5) pengembangan Kacang tanah di Samarekat, Kecamatan Poto Tano. d. kawasan peruntukan peternakan.
1) Sebaran lahan peternakan di Kabupaten Sumbawa Barat diarahkan di Kecamatan Seteluk seluas kurang le bih1.257 Hektar, di Kecamatan Taliwang seluas kurang le bih 1.510 Hektar, di Kecamatan Brang Rea seluas kurang lebih162 Hektar, di Kecamatan Jereweh seluas kurang le bih 289 Hektar, dan di Kecamatan Sekongkang seluas kurang le bih 35 Hektar.
2) kawasan peruntukan peternakan diprioritaskan dikembangkan di setiap kecamatan dalam rangka mendukung program Bumi Sejuta Sapi (BSS); 3) Pembangunan Rumah Potong Hewan
(RPH) berstandar internasional di Kecamatan Poto Tano, peningkatan fungsi dan fasilitas pasar hewan di Kecamatan Poto Tano, dan pembangunan pasar hewan di Kecamatan Jereweh;
4) pengembangan dan pengelolaan peternakan dilakukan dengan cara peningkatan produksi ternak, penggemukan ternak, pembibitan ternak, penyediaan pakan ternak, dan pengembangan industri pengolahan hasil ternak.
4. kawasan peruntukan perikanan dan kelautan
a. Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan di sekitar gugusan Gili Balu b. Pengembangan perikanan tangkap skala
kecil meliputi perairan pulau, perairan teluk, dan perairan pantai
c. Pengembangan perikanan tangkap skala besar meliputi perairan lepas pantai yang meliputi wilayah teritorial Kabupaten Sumbawa Barat.
sampah, pengurangan kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan dan mendorong pemakaian bahan yang bisa didaur ulang.
b. sistem jaringan drainase
1) drainase primer dilakukan melalui normalisasi dan penguatan tebing sungai meliputi DAS Rea dan DAS Jereweh;
2) drainase sekunder dilakukan melalui pembangunan sistem drainase pada daerah permukiman perkotaan dan perdesaan yang rawan bencana banjir dan genangan air lim bah menuju drainase primer
3) drainase tersier dilakukan melalui pembangunan sistem drainase pada lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan menuju drainase sekunder. c. sistem jaringan sanitasi
1) pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kabupaten pada kawasan perkotaan padat penduduk;
2) Rencana pengembangan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) kabupaten pada kawasan perkotaan padat penduduk;
3) Rencana pengembangan lim bah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
4) penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan air lim bah dengan peran aktif masyarakat dan swasta, sehingga air lim bah yang dihasilkan dapat dikelola secara mandiri tanpa mencemari lingkungan.
d. jalur evakuasi bencana.
1) memanfaatkan daerah/kawasan yang berada disekitar lokasi rawan bencana dengan topografi yang lebih tinggi dari lokasi rawan bencana;
2) memanfaatkan bangunan publik sebagai posko - posko evakuasi bencana, meliputi lapangan umum, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan/Desa, maupun ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau
3) evakuasi diarahkan ke utara menjauhi kawasan pesisir untuk kawasan rawan abrasi pantai dan gelom bang pasang
pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) bencana.
yang ketentuannya di atur le bih lanjut melalui peraturan Bupati
e. Pengembangan kawasan perikanan budidaya air payau/tambak diarahkan di Kawasan Labuhan Lalar di Kecamatan Taliwang, Kawasan Kertasari di Kecamatan Taliwang, Kawasan Batu Putih di Kecamatan Taliwang, Kawasan Poto Tano di Kecamatan Poto Tano, Kawasan Tambak Sari, Kiantar Tuananga di Kecamatan Poto Tano, Kawasan Kuang Busir di Kecamatan Poto Tano, Kawasan Pasir Putih di Kecamatan Maluk, Kawasan Benete di Kecamatan Maluk, Kawasan Goa - Dasan Anyar di Kecamatan Jereweh dan Kawasan Sekongkang Barat di Kecamatan Sekongkang
f. Pengembangan budidaya mutiara diarahkan di Kecamatan Taliwang danKecamatan Poto Tano
g. Pengembangan budidaya rumput laut diarahkan di Labuhan Kertasari, Jelenga, dan Poto Tano
h. Pengembangan budidaya perikanan lainnya yang diarahkan di semua desa desa pesisir di Kabupaten Sumbawa Barat.
5. kawasan peruntukan pertambangan a. pertambangan mineral logam terletak di
kawasan Batu Hijau Kecamatan Sekongkang;
b. pertambangan mineral bukan logam dan batuan diarahkan di seluruh wilayah kecamatan
c. Potensi pertambangan mineral logam, bukan logam dan batuan tersebar di semua kecamatan sesuai potensi masing-masing kecamatan
6. kawasan peruntukan permukiman
a. Kawasan peruntukan permukiman dikembangkan di daerah dengan kemiringan lahan 0%-25%, bukan lahan irigasi teknis, bukan kawasan lindung, bukan kawasan rawan bencana, aksesibilitas baik dan tersedia air bersih yang cukup.
b. Permukiman perkotaan diarahkan wilayah perkotaan Taliwang, Perkotaan Seteluk, Perkotaan Brang Rea, Perkotaan Brang Ene, Perkotaan Poto Tano, Perkotaan Maluk, Perkotaan Jereweh, dan Perkotaan Sekongkang.
kawasan perdesaan pertanian dan perdesaan pesisir.
7. kawasan peruntukan industry
a. sentra industri pengolahan hasil perikanan di Labuhan Lalar;
b. sentra industri pengolahan di Taliwang dan Maluk
c. sentra industri maritim di Poto Tano. 8. kawasan peruntukan pariwisata
a. Pengembangan kawasan wisata alam ditetapkan di Kawasan wisata Danau Rawa Taliwang, Kawasan wisata air terjun Pemurun, Kawasan wisata air terjun Batu Nisung, Kawasan wisata Gua Member, Kawasan wisata Air terjun Sinar Panujan, Kawasan wisata Air terjun Rarak Ronges, Kawasan wisata air terjun Sapura Tangkel, Kawasan wisata pantai pasir putih Poto Tano, Kawasan wisata pantai Labuhan Balad, Kawasan wisata pantai Poto Batu, Kawasan wisata pantai Labuhan Lalar, Kawasan wisata pantai pasir putih Jereweh, Kawasan wisata pantai Jelenga, Kawasan wisata pantai Benete, Kawasan wisata pantai Maluk, Kawasan wisata bahari Gili Balu, Kawasan wisata pantai Pesin dan pantai Lawar, Tiu Kelamu Seran, Ai Boro Senayan;
b. Pengembangan wisata budaya mencakup, Kawasan wisata Cagar Budaya Desa Mantar dan Kawasan wisata Makam Seran di Desa Seran.
9. kawasan peruntukan lain.
a. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa dikembangkan di Perkotaan Taliwang, Perkotaan Seteluk, Perkotaan Brang Rea, Perkotaan Brang Ene, Perkotaan Poto Tano, Perkotaan Maluk, Perkotaan Jereweh dan Perkotaan Sekongkang.
b. Kawasan peruntukan pusat pemerintahan Kawasan peruntukan pusat pemerintahan terletak di Taliwang untuk pemerintahan kabupaten dan ibukota kecamatan untuk pusat pemerintahan kecamatan.
c. Kawasan pertahanan keamanan.
1) Komando Distrik Militer (Kodim) yang terdapat di Taliwang
terdapat di seluruh kecamatan
kawasan lain yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011 – 2031
Pada RTRW Kabupaten Sumbawa Barat, selain membahas mengenai rencana struktur dan
rencana pola. Pada RTRW Kabupaten Sumbawa Barat juga membahas mengenai kawasan
strategis yang kiranya memiliki potensi berkembang yang lebih baik dibandingkan kawasan
yang ada di sekitarnya. Pengembangan Kawasan strategis ini diharapkan dapat mendorong
perkembangan daerah yang lainnya. Berikut adalah table hasil identifikasi Kawasan Strategis
yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan RTRW KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN
SUDUT KEPENTINGAN LOKASI
Kawasan Perkotaan Taliwang Ekonomi IbuKota Sumbawa Barat
Kawasan Poto Tano Ekonomi Kecamatan Poto Tano
Kawasan Strategis Agropolitan Kemutar Telu
Ekonomi Kecamatan Seteluk, Kecamatan Jereweh, dan Kecamatan Brang Rea
Kawasan Strategis Labuhan Lalar
Ekonomi Pelabuhan Lalar
Kawasan Strategis Maluk Ekonomi Pelabuhan Maluk
Kawasan Minapolitan Teluk Kertasari
Ekonomi Teluk Kertasari
Kawasan Strategis Sekongkang Ekonomi Kecamatan Sekokang
Kawasan Strategis Gili Balu Ekonomi Kecamatan Gili Balu
Kawasan Strategis Danau Rawa
Lingkungan Hidup Danau Rawa
Kawasan Perbukitan Perkotaan Taliwang
Lingkungan Hidup Kecamatan Taliwang
Kawasan Strategis Cagar Budaya Desa Mantar
Sosial Budaya Desa Mantar di Kecamatan Poto Tano.
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011 - 2031
Dalam mengimplementasikan rencana yang telah dipaparkan RTRW di atas, perlu adanya
masyarakat untuk mengimplementasikan rencana tersebut. Berikut adalah usulan program
utama yang didasarkan dari RTRW Kabupaten Sumbawa Barat.
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Sumbawa Barat Terkait Pembangunan Infratsruktur Bidang Cipta Karya
NO USULAN
PROGRAM UTAMA
LOKASI MERUPAKA
N KSK
SUMBER PENDANAAN
INSTANSI PELAKSANA Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PPKWp)
1 Pembangunan RSUD
Gedung Olah Raga (GOR) 3 Pengembangan
Komplek KTC
Kompleks KTC TIDAK APBN, APBDP,
Gedung Perguruan Tinggi (PT) 5 Penataan Kawasan
Perkantoran Instansi
Vertikal Kawasan Perkantoran Instansi Vertikal
TIDAK APBN,
7 Revitalisasi
Kawasan Kota Lama
Perkotaan Lama Taliwang internasional dan nasional swasta maupun pemerintah
Perkotaan Taliwang
YA APBN, APBDP Kemenkeu, Swasta
9 Pengembangan kawasan pariwisata Danau Rawa YA
Kawasan Danau Rawa Taliwang
YA APBDP,APBD K, APBN
Disbudpar, DinasPU
10 Pengembangan kawasan pariwisata pantai Labuhan Balad
Kawasan Pantai Labuhan Balad
TIDAK APBDP,APBD K, APBN
11 Pengembangan sistem mitigasi bencana banjir
DAS Rea
12 Pengembangan sumber daya air (air minum dan limbah cair)
13 Pengembangan prasarana lalulintas dan pengembangan angkutan umum
Taliwang YA APBN, APBDP,
Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
1 Peningkatan
kapasitas pelabuhan penyeberangan Poto Tano
Labuhan Poto Tano 2 Pembangunan
Kawasan
Agroindustri Poto Tano 3 Pembangunan
Kawasan Berikat Poto Tano
Kawasan Berikat Poto Tano
Kawasan BLK
Poto Tano YA APBDP,
Bandara Sepakek
Kawasan
terminal bis Tipe C
Poto Tano YA APBN, APBDP Kem PU, Kemenhub, Dishub kominfo, Dinas PU 8 Pengembangan
pasar induk regional
Poto Tano YA APBN, APBDP, swasta DN/LN
Kem. PU, Dinas PU
9 Pengembangan pasar hewan dan rumah potong hewan internasional
10 Perbankan nasional swasta maupun pemerintah
Poto Tano YA APBN / APBDP Kemenkeu, Swasta
11 Pengembangan Puskesmas Rawat Inap
Poto Tano YA APBDK Dinas Kesehatan
12 Pengembangan kawasan pariwisata pantai pasir putih Poto Tano
Kawasan pantai pasir putih Tano
YA APBDP Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata, Dinas PU 13 Pengembangan
fasilitas peribadatan skala re gional
Poto Tano YA APBDP, 14 Pengembangan
sistem mitigasi bencana alam
Sistem Tano YA APBN / APBDP / swasta
Dinas PU, BLHP, BMG
15 Pengembangan sumber daya energi listrik tenaga terbarukan
Sistem Tano YA APBN / APBDP / swasta
PLN, ESDM, Dinas PU
16 Pengembangan sumber daya air (air minum dan limbah cair)
Poto Tano YA APBN / APBDP / swasta
BKSDA,PDA M, Dinas PU
17 Pengembangan Budidaya industri Pesisir
Kawasan Pesisir Poto Tano
18 Peningkatan kualitas pelayanan fungsi terminal tipe C
Jereweh YA APBDK Dishub
kominfo, Dinas PU 19 Peningkatan kualitas
pasar re gional kabupaten
Jereweh YA APBDK Dishub
kominfo, Dinas PU 20 Pemban gunan
Pasar Hewan
Jereweh YA APBDK Dishub 22 Pengembangan
Puskesmas Rawap Inap
Jereweh YA APBDK ese hat
Kese an
23 Pengembangan kawasan pariwisata pantai pasir putih Jereweh
Kawasan pantai pasir putih Jereweh
YA APBDP Disbudpar,
Dinas PU
24 Pengembangan Pendidikan Menen gah/setara
Jereweh YA APBDK
& /Swasta
Dinas DIKPORA, Dinas PU 25 Pembangunan
system mitigasi
Jereweh YA APBDK
&/APBDP
bencana alam
26 Pengembangan fasilitas rekreasi & Olah Raga 27 Peningkatan kualitas
pelayanan fungsi terminal tipe C
Maluk TIDAK APBDK Dishub
kominfo, Dinas PU 28 Peningkatan kuaitas
pasar regional kabupaten
30 Pengembangan Puskesmas Rawap Inap
Maluk TIDAK APBDK Dinas
Kesehatan
31 Pengembangan kawasan pariwisata pantai Maluk
Kawasan Pantai Maluk 32 Pengembangan
pendidikan 33 Pengembangan
fasilitas peribadatan skala regional
Maluk TIDAK APBDP, 34 Pembangunan
sistem mitigasi bencana alam
Maluk TIDAK APBDK &/APBDP
Dinas PU, BLH, BMG
35 Pengembangan sumber daya air (air minum dan limbah cair)
Maluk TIDAK APBN &/ APBDP &/ swasta
BKSDA, PDAM, Dinas PU
36 Pengemban gan Budidaya Pesisir
Kawasan Pesisir Maluk
Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan
1 Peningkatan kualitas pelayanan fungsi sub terminal
Seteluk YA APBDK Dishub
kominfo , Dinas PU 2 Pengembangan
pasar skala kecamatan
Seteluk YA APBDK Disperindag, DPPKA, Dinas PU 3 Pengembangan
Pukesmas
Seteluk YA APBDK Dinas
Kesehatan
4 Pengembangan pendidikan
Seteluk YA APBDP
APBDK swasta
5 Peningkatan kualitas pelayanan fungsi sub terminal
Brang Ene TIDAK APBDK Dishub kominfo, Dinas PU 6 Pengembangan
pasar skala kecamatan
Brang Ene TIDAK APBDK Disperindag kop dan UMKM, DPPKA, Dinas PU 7 Pengembangan
Pukesmas
Brang Ene TIDAK APBDK Dinas Kesehatan
8 Pengembangan pendidikan
Brang Ene TIDAK APBDP APBDK swasta
Dinas DIKPORA, Dinas PU 9 Peningkatan kualitas
pelayanan fungsi sub terminal
Brang Rea YA APBDK Dishub kominfo, Dinas PU 10 Pengembangan
pasar skala kecamatan
Brang Rea YA APBDK Disperindag kop dan UMKM, DPPKA, Dinas PU 11 Pengembangan
Pukesmas
Brang Rea YA APBDK Dinas Kesehatan
12 Pengembangan pendidikan
Brang Rea YA APBDP APBDK swasta
Dinas DIKPORA, Dinas PU 13 Peningkatan kualitas
pelayanan fungsi sub terminal
Sekongkang YA APBDK Dishub kominfo, Dinas PU 14 Pengembangan
pasar skala kecamatan
Sekongkang YA APBDK Disperindag kop dan UMKM, DPPKA, Dinas PU 15 Pengembangan
Pukesmas
Sekongkang YA APBDK Dinas Kesehatan
16 Pengembangan pendidikan
Sekongkang YA APBDP APBDK swasta
Dinas DIKPORA, Dinas PU Perwujudan Sistem Transportasi Kabupaten Sumbawa Barat
1 Pengembangan Jaringan Jalan Nasional & Provinsi
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa barat
TIDAK APBN dan APBDP
2 Pengembangan Jaringan Jalan Nasional & Provinsi Barat
Seluruh Wilayah Kabupaten Sumbawa barat
TIDAK APBD Kabupaten
Dinas PU
3 Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Selatan Kab. Sumbawa Barat
wilayah Bagian Selatan Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP dan APBDK
Kementrian PU, Dinas PU
4 Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Barat Kab. Sumbawa Barat
Wilayah bagian Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kem. PU, Dinas PU
5 Pengembangan Jaringan Jalan Lingkar Perkotaan
Ibukota Kabupaten Ibukota
6 Pengembangan Jembatan dan Prasarana Lainnya
Seluruh wilayah Kab. Sumbawa Barat
7 Pengembangan Pelabuhan Labuhan Lalar
Jaringan Energi dan Kelistrikan
1 Pengembangan Pemban gkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bintang Bano
Bendun gan Bintang Bano
TIDAK APBN / APBDP 2 Pengembangan
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 x 7 MW
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP 3 Pengembangan
jaringan tenaga listrik dan gas bumi
Seluruh wilayah Kab. Sumbawa Barat
1 Pengembangan Jaringan Saluran Tetap
Telekomunikasi Kabupaten yang terpasan g di pusat ibukota Pusat Kota Kecamatan
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP Stasiun Telepon Otomat (STO)
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP
3 Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Khusus
TIDAK
a. Jaringan
multimedia terpusat di Ibu Kota
Kabupaten Sumbawa Barat
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP, ibukota kecamatan
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP, telekomunikasi untuk penanganan
bencana
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP, khusus untuk kepentingan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat lainnya.
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP,
4 Pengembangan Jaringan Stasiun Televisi Lokal
adalah
Pengembangan jaringan televisi hingga
ke desa
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
5 Pengembangan Jaringan Stasiun Radio Lokal
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN, APBDP,
Jaringan Sumber Daya Air 1 Pen gemban gan
Wilayah Sun gai (WS.) Lintas Kecamatan/Desa
WS/Gu gus AS Dereweh dan Rea
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kem PU, Dinas PU
2 Pengembangan Sistem Jarin gan Iri gasi Kabupaten meliputi Rencana Pen gemban gan
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kem. PU, Dinas PU
3 Pengembangan Sistem Jaringan Air Bersih Kabupaten meliputi Rencana Pen gemban gan Jarin gan Perpipaan Air Minum, Saluran Perpipaan Air Baku, dan Instalasi Air Minum.
Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN /
Perwujudan Pola Ruang Kabupaten Sumbawa Barat 1 Perlindungan dan
Rehabilitasi Kawasan Lindung, pengamanan hutan dan rehabilitasi kawasan hutan, konservasi kehati, revitalisasi
pemanfaatan hutan, dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan
Kawasan Hutan Lindung
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kemenhut, Dishut
2 Kawasan Resapan Air
Kawasan Hutan di Kec. Seteluk, Jereweh, Brang Rea,
Perlindungan dan Rehabilitasi Kawasan Perlindungan Setempat
1 Kawasan Sempadan Sungai
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kemenhut, Dishut, Dinas PU, BPDAS
2 Kawasan Sempadan Pantai Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
3 Sempadan jalan Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
Kem. PU, Dinas PU
4 Kawasan sekitar danau atau waduk Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP Pemantapan dan Perlindungan Kawasan Konservasi
1 Kawasan Suaka Alam (KSA) Jereweh
KSA Jereweh YA APBN / APBDP
Pantai Labuhan Tano, Labuhan Maluk Kelautan dan Perikanan
Wilayah pesisir pantai Kertasari dan Poto Tano (TWA) Danau Rawa Taliwang
Danau Rawa Taliwang
Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Tanah Longsor
Sekitar Taliwang, Seteluk,
Jereweh, Maluk, Punik
10 Kawasan Rawan Angin Topan
Kec. Brang Rea dan sekitarnya
YA APBN / APBDP / APBDK
BLH, Dinas PU
11 Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan pantai Maluk, Benete, Tongo, buhan Sepakek
YA APBN / APBDP / APBDK
BLH, Dinas PU
13 Kawasan Rawan Gempa Bumi
Wilayah Kab. Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP / APBDK
BLH, Dinas PU
PERWUJUDAN POLA RUANG
Rehabilitas dan Pengemban gan Kawasan Hutan Produksi
1 Rehabilitasi Kawasan hutan produksi 2 Pengembangan
Pengelolaan Hutan Produksi secara berkelanjutan (Manajemen Restorasi)
Kabupaten SBat maa dan pen gendalian kebakaran hutan
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/ 4 Revitalisasi
pemanfaatan hutan dan industry kehutanan
Kabupaten Sumbawa maa
TIDAK APBN &/ 5 Pemberdayaan
masyarakat sekitar kawasan hutan
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/
adaptasi perubahan iklim sector
kehutanan
Kabupaten Sumbawa Barat
7 Pen guatan kelembagaan kehutanan
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/
kawasan hutan
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/ Pengembangan dan Pengendalian Kawasan Pertanian
1 Pengendalian Kawasan pertanian lahan basah
Kabupaten 2 Pengembangan
Kawasan untuk Pertanian lahan kering Pengembangan Kawasan Perkebunan
1 Rehabilitasi Kawasan 2 Pengembangan
Kawasan Pengembangan Kawasan Peternakan
1 Rehabilitasi Kawasan 2 Pengembangan
Kawasan Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Budidaya perikanan
1 Rehabilitasi Kawasan budidaya perikanan Kelautan dan Perikanan, Swasta 2 Pengembangan
Kawasan budidaya perikanan
1 Rehabilitasi
Kawasan Perikanan, Kelautan, dan Pulau-Pulau Kecil
Kaw. Pesisir dan laut Kab.
Sumbawa Barat
TIDAK APBN & APBDP & APBDK & Swasta
Dinas Kelautan dan Perikanan
2 Pengemban gan Kawasan Perikanan
Pesisir dan laut Kab. Sumbawa Barat Kelautan dan Perikanan
3 Pengembangan Kawasan Kelautan
Pesisir dan laut Kab. Sumbawa Barat Kelautan dan Perikanan
4 Pen gemban
gan Kawasan Pulau- Pulau Kecil Pesisir dan laut Kab.
Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Dinas Kelautan dan Perikanan
Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan perdagangan dan jasa 1 Pengembangan
kawasan perdagan gan
Taliwang, Maluk, Poto Tano 2 Pengembangan
infrastruktur pendukun g
Taliwang, Maluk, Poto Tano Rehabilitas dan Pengemban gan Kawasan Pusat Pemerintahan
1 Pen gembangan Kawasan KTC
2 Pen gembangan Kawasan Pusat Pemerintahan Instansi Vertikal
Kawasan Swasta, dan Instansi terkait. Rehabilitas dan Konservasi Kawasan Pertambangan
1 Rehabilitasi Kawasan Pertambangan
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP &/ APBDK &/Swasta
Swasta, BLH, Dishut, dan Distamben
2 Konservasi lahan pasca tambang
Kabupaten Sumbawa Barat
TIDAK APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Swasta, BLH, Dishut, dan Distamben
3. Pengembangan wilayah lingkar tembang Dishut, dan Distamben
Pengembangan Kawasan Industri
1 Pengembangan Kawasan
Agroindustri Poto Tano
2 Penyediaan sarana dan prasarana pendukung
Pengembangan Kawasan Pariwisata
1 Perencanaan Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata Kab. Sumbawa Barat
TIDAK APBN / APBDP 2 Pengembangan
Kawasan Pariwisata
Kawasan Pariwisata Kab. Sumbawa Barat
3 Pengembangan KSK Perkotaan Taliwang
Perkotaan Taliwang dan sekitarnya penetapan batas perkembangan kawasan KSK Perkotaan Taliwan g dan sekitarnya
Perkotaan Taliwang dan sekitarnya rencana rinci tata ruang KSK
Perkotaan Taliwang dan sekitranya
Perkotaan Taliwang dan sekitarnya Peraturan Zonasi KSK Perkotaan Taliwang dan sekitarnya
Perkotaan Taliwang dan sekitarnya Taliwang dan sekitarnya KSK Kawasan Pelabuhan Poto Tano dan sekitarnya
Kawasan Pelabuhan Poto Tano dan Pangan, dan DKP
9 Deliniasi dan penetapan batas perkembangan kawasan KSK Potoan dan sekitarnya
10 Penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan KSK Poto Tano dan sekitarnya
Kawasan Pelabuhan Poto Tano dan sekitarnya
YA APBN / APBDP &/ APBDK &/Swasta
Dinas Dinas Nakertrans, Pangan, dan DKP
11 Penyusunan Peraturan Zonasi kawasan KSK Poto Tano dan sekitarnya
Kawasan Pelabuhan Poto Tano dan Pangan dan DKP 12 Pembangunan dan
Pengelolaan Kawasan
Kawasan Pelabuhan Poto Tano dan Pangan, dan DKP
13 Pen gemban gan KSK Agropolitan Kemuter Telu
Kawasan Agropolitan Kemuter Telu
TIDAK APBN &/ penetapan batas perkembangan kawasan KSK Kemuter Telu dan sekitarnya
Kawasan Agropolitan Kemuter Telu
TIDAK rencana rinci tata ruang KSK Kemuter Telu dan sekitarnya
Kawasan Agropolitan Kemuter Telu
16 Penyusunan Peraturan Zonasi KSK Kemuter Telu dan sekitarnya
Kawasan Agropolitan Kemuter Telu
TIDAK APBN &/ Kemuter Telu
TIDAK APBN &/
Labuhan Lalar dan sekitarnya penetapan batas perkembangan kawasan KSK Labuhan Lalar dan sekitarnya rencana rinci tata ruang KSK Labuhan Lalar dan sekitarnya
Kawasan Peraturan Zonasi KSK Labuhan Lalar dan sekitarnya
Kawasan
Kawasan Maluk dan penetapan batas perkembangan kawasan KSK Maluk dan sekitarnya
25 Penyusunan rencana rinci tata ruang KSK
Perkotaan Taliwang dan sekitarnya
Kawasan Maluk dan Peraturan Zonasi KSK Maluk dan sekitarnya
Kawasan Maluk dan sekitarnya
TIDAK APBN &/ Pen gelolaan Kawasan
Kawasan Maluk dan sekitarnya
TIDAK APBN &/ wisata bahari
Pen gemban gan KSK Kawasan Gili Balu Kecamatan Poto Tano r, Disbudpar, DKP
29 Deliniasi dan penetapan batas Balu dan sekitarnya
perkemban gan kawasan KSK Gili Kawasan Gili Balu
Kecamatan Poto Tano
YA APBN &/ APBDP &/ APBDK & /Swasta
Kemenbudpa r, Disbudpar, DKP
30 Penyusunan rencana rinci tata ruang KSK Gili Balu dan sekitarnya
Kawasan Gili Balu Kecamatan Poto Tano Peraturan Zonasi KSK Gili Balu dan sekitarnya
Kawasan Gili Balu Poto Tano Kecamatan r, Disbudpar, DKP
32 Pemban gunan dan Pen gelolaan Kawasan
Kawasan Gili Balu Kecamatan Poto Tano
Pengelolaan Kawasan Strategis Kabupaten Sumbawa Barat dari Sudut Pandang Kepentingan sosial budaya
1. Pengembangan KSK Desa
Tradisional Mantar
Kawasan Desa Tradisional Mantar dan sekitarnya
penetapan batas perkembangan kawasan KSK Desa Mantar dan
Sekitarnya
3 Penyusunan rencana rinci tata ruang KSK Desa Mantar dan sekitarnya
Kawasan Desa Tradisional Mantar dan sekitarnya
TIDAK APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
4 Penyusunan Peraturan Zonasi KSK Desa Mantar dan sekitarnya
Desa Kawasan Tradisional Mantar dan sekitarnya
TIDAK APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
5 Pembangunan dan Pen gelolaan Kawasan
Kawasan Desa Tradisional Mantar dan sekitarnya
TIDAK APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
Pengelolaan Kawasan Strategis Kabupaten Sumbawa Barat dari Sudut Pandang Kepentingan Fungsi dan daya dukung Lingkungan
1 Rehabilitasi & Perlindun gan KSK Danau Rawa Taliwang Kawasan perbukitan
perkotaan
Kawasan Danau Rawa Taliwang dan sekitarnya Taliwang, Jereweh, Maluk dan Seteluk
YA APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta APBN &/ APBDP &/ APBDK &/Swasta
Kehu Kehutanan, Diskanlutnak, Dinas
Kehutanan, Dinas PU, Bappeda
Kabupaten Sumbawa Barat (RPJMD)
Pada subbab ini akan membahas RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah) di Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan RPJMD tahun 2011 – 2015 dapat diketahui, Visi Daerah KSB tahun 2011 – 2015 (lima tahun Tahap II) yang dirumuskan secara visoner
dan normatif oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih melalui Pilkada Langsung
tahun 2010 adalah ”Terwujudnya Keunggulan Wilayah pada semua bidang kehidupan
untuk Mengokohkan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kabupaten Percontohan yang
Berperadaban Fitrah di Provinsi Nusa Tenggara Barat”. Untuk mewujudkan visi
pembangunan dan sekaligus visi daerah KSB, maka ditetapkan misi pembangunan KSB
Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi geografis dan sumberdaya alam dengan
mempertimbangkan keunggulan komparatif sumberdaya dan integritas ekosistem wilayah
yang berkelanjutan.
2. Mengembangkan perekonomian wilayah dengan mengintegrasikan keunggulan sektor
pertanian dan industri secara efisien, efektif dan produktif, sehingga mampu memperluas
kesempatan kerja bagi masyatakat dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
ekonomi wilayah.
3. Mengembangkan pranata sosial budaya, tata nilai keagamaan dan kelembagaan
yang mampu menstimulasi pengembangan sumberdaya manusia yang beriman taqwa
(IMTAQ), bersikap mental wirausaha, kreatif, inovatif, partisipatif dan produktif dalam
pembangunan.
4. Mengembangkan prasarana dan sarana pembangunan sebagai syarat harus dalam
berproduksi dan berkonsumsi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi
masyarakat.
Memantapkan tata kelola pemerintahan dengan berlandaskan tata nilai pemerintahan yang
baik (Good Governance) dan pemerintahan yang arif-bijaksana (Sound Governance). Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan , maka akan disusun strategi dan araah
kebijakan yang nantinya akan diterapkan dalam program yang dapat diimplementasikan di
Kabupaten Sumbawa Barat selama 5 (lima) tahun. Berikut adalah stratgei dan arah kebijakan
didasarkan visi dan misis yang ada.
Tabel 5.4 Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat 2010 – 2015 Strategi Pembangunan Daerah Arah Kebijakan Umum Pemb. Daerah
Bidang Geografis dan SDA
1. Pengelolaan sumberdaya lahan untuk kegiatan budidaya pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan) sesuai agroekosistem, kapasitas fisik lahan dan kebutuhan pengguna lahan, sehingga produktivitas usaha terjamin.
2. Pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk kegiatan budidaya perikanan dan kelautan sesuai potensi produksi lestasi maksimal (maximum sustainable yield).
2. Mengelola sumberdaya pereikana dan kalautan untuk kegiatan budidaya perikanan dan kelautan sesuai potensi produksi lestasi maksimal (maximum sustainable yield).
3. Pengelolaan sumberdaya lahan untuk kegiatan non pertanian (seperti: pariwisata dan pertambangan/ penggalian) secara terarah dan terpadu dengan memanfaatkan posisi jalur transnasional wisata dunia dan menjaga keseimbangan fungsi lingkungan, sosial dan ekonomi.
3. Megelola sumberdaya lahan untuk kegiatan non pertanian (seperti: pariwisata dan pertambangan/penggalian) secara terarah dan terpadu dengan dengan memanfaatkan posisi jalur transnasional wisata dunia dan menjaga keseimbangan fungsi lingkungan, sosial dan ekonomi.
4. Pengelolaan potensi pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai sumber kesempatan kerja alternatif dan perlindungan keanekaragaman hayati (biodiversity).
4. Mengelola potensi pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai sumber kesempatan kerja alternatif dan perlindungan keanekaragaman hayati (biodiversity).
Bidang Perekonomian
1. Optimalisasi pelaksanaan usaha ekonomi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan-kelautan) untuk menghasilkan bahan baku agroindustri dan/atau produk primer yang berdaya saing di pasar lokal, regional, nasional, dan bahkan internasional.
1. Mengoptimalkan pelaksanaan usaha ekonomi pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan-kelautan) untuk menghasilkan bahan baku agroindustri dan/atau produk primer yang berdaya saing di pasar lokal, regional, nasional dan bahkan internasional.
2. Penataan usaha ekonomi inddustri/ agroindustri skala kecil, pertambangan/ penggalian dan perdagangan serta jasa lainnya secara rasional dan komersial untuk menghasilkan nilai tambah yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi.
2. Menata usaha ekonomi industri/ agroindustri skala kecil, pertambangan/ penggalian dan perdagangan serta jasa lainnya secara rasional dan komersial untuk menghasilkan nilai tambah pembangunan ekonomi yang cukup tinggi dengan inflasi yang relatif rendah.
3. Penataan hubungan kerjasama ekonomi antar pelaku bisnis lokal, regional maupun nasional agar terjadi kemitraan usaha yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
3. Menata hubungan kerjasama ekonomi antar pelaku bisnis lokal, regional maupun nasional agar terjadi kemitraan usaha yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan bagi semua pelaku ekonomi.
4. Optimalisasi penggalian pendapatan/ penerimaan daerah dari berbagai sumber yang sah dan diikuti dengan penggunaan belanja/pengeluaran secara selektif, transparan dan akuntabel.
4 Mengoptimalkan penggalian pendapatan/ penerimaan daerah dari berbagai sumber yang sah dan diikuti dengan penggunaan belanja/pengeluaran secara selektif, transparan dan akuntabel.
Bidang Sosial Budaya dan SDM
1. Penghargaan tata nilai agama, pranata sosial budaya dan kelembagaan lokal dalam pelaksanaan aktivitas demokrasi, penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia (HAM), serta kehidupan bermasyarakat.
1. Menghargai tata nilai agama, pranata sosial budaya dan kelembagaan local dalam pelaksanaan aktivitas demokrasi, penegakan supremasi hukum dan hak azasi manusia (HAM), kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Penghargaan tata nilai agama dan sosial budaya dalam pembinaan kelembagaan lokal dan kehidupan beragama.
2. Menghargai dan mempedomani tata nilai agama dan praanata sosial budaya dalam pembinaan kelemba-gaan lokal dan kehidupan beragama.
kualitas IPTEKS dan IMTAQ, serta kesehatan SDM pelaku pembangunan dengan memanfaatkan Lembaga DIKLAT nasional dan provinsi agar SDM kreatif, inovatif dan partisipatif dalam pembangunan.
IPTEKS dan IMTAQ, serta kesehatan SDM pelaku pembangunan dengan memanfaatkan Lembaga DIKLAT nasional dan provinsi agar SDM kreatif, inovatif dan partisipatif dalam pembangunan.
4. Optimalisasi penggunaan tenaga kerja dan pelibatan perempuan-pemuda dalam pelaksanaan berbagai usaha pembangunan sosial dan ekonomi wilayah agar tenaga kerja partisipatif dan berdaya saing.
4. Mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja dan pelibatan perempuan-pemuda dalam pelaksanaan berbagai usaha pembangunan sosial dan ekonomi wilayah agar tenaga kerja partisipatif dan berdaya saing.
BIdang Prasarana dan Sarana
1. Pengelolaan prasarana dan sarana sosial ekonomi pertanian, pengairan/ irigasi dan energi agar mampu menghasilkan kelayakan ekonomi produksi pertanian dan sekaligus mengatasi kesenjangan antarwilayah dan antarpelaku pembangunan.
1. Mengelola prasarana dan sarana sosial ekonomi pertanian, pengairan/irigasi dan energi agar mampu menghasilkan kelayakan ekonomi produksi pertanian dan sekaligus mengatasi kesenjangan antarwilayah dan antarpelaku pembangunan.
2. Pengelolaan prasarana dan sarana sosial ekonomi perhubungan, komunikasi dan informasi dengan memanfaatkan revolusi industri T3 untuk mendukung kelancaran distribusi dan sirkulasi faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) dalam kegiatan pembangunan.
2. Mengelola prasarana dan sarana sosial ekonomi perhubungan, komunikasi dan informasi dengan memanfaatkan revolusi industri T3 untuk mendukung kelancaran distribusi dan sirkulasi faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) dalam kegiatan pembangunan.
3. Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana agama, sosial budaya dan pemerintahan agar menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas IMTAQ mantap.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan prasarana dan sarana agama, sosial budaya dan pemerintahan agar menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas IMTAQ mantap.
4. Optimalisasi pemanfataan prasarana dan sarana pendidikan, kesehatan, olahraga dan kesenian agar dihasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas IPTEKS, sportif dan berdaya saing tinggi.
4. Meoptimalkan pemanfataan prasarana dan sarana pendidikan, kesehatan, olahraga dan kesenian agar dihasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas IPTEKS, sportif dan berdaya saing tinggi.
BIdang Pemerintahan dan Pelayanan Umum
1. Optimalisasi implementasi kewajiban dan tugas fungsi lembaga pemerintahan dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai peraturan dan kebijakan pembangunan.
1. Meoptimalkan implementasi kewajiban dan tugas fungsi lembaga pemerintahan dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai peraturan dan kebijakan pembangunan. 2. Penataan kapasitas lembaga
pemerintahan dalam melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan mela-lui hubungan kerjasama yang baik.
2. Menata kapasitas lembaga pemerintahan dalam melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan melalui hubungan kerjasama yang baik.
3. Peningkatan profesionalitas dan disiplin kerja aparatur pemerintahan agar efisiensi, efektifitas dan produktivitas pembangunan tercapai.
3. Meningkatkan profesionalitas dan disiplin kerja aparatur pemerintahan agar efisiensi, efektifitas dan produktivitas pembangunan tercapai.
4. Peningkatan sikap arif-bijakasa dan tanggung jawab aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
tuntutan kemajuan pembangunan. pembangunan.
Sumber: RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat 2010 – 2015
Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka Program Utama Pembangunan KSB yang
menjadi pedoman dalam Peyusunan Program dan Kegiatan Prioritas SKPD, Lintas SKPD dan
Kewilayahan Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Sumberdaya Alam untuk Pembangunan Pertanian Dalam Arti Luas
(meliputi: pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan
perikanan-kelautan) dalam rangka mencapai ketahanan dan keamanan pangan, serta pengentasan
kemiskinan dan kelaparan.
2. Pengelolaan Sumberdaya Mineral, Energi dan Obyek Pariwisata sesuai Azas
Manfaat, Lestari dan Halal dalam rangka mewujudkan rasa senang bagi masyarakat.
3. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup melalui penggunaan SDA sesuai keunggulan
komparatifnya.
4. Pembangunan Usaha Produktif pada Berbagai Sektor Ekonomi (meliputi: pertanian
dalam arti luas; pertambangan/penggalian; industri pengolahan/agroindustri, perdagangan
dan koperasi; listrik, gas dan air bersih; perhubungan, telekomunikasi dan informasi; dan
jasa lainnya) dalam rangka pemenuhan kebutuhan sandang, perluasan kesempatan kerja
dan peluang berusaha, serta menekan angka pengangguran.
5. Pengembangan Kemitraan Usaha antar Pelaku Ekonomi untuk mendukung
pembangunan usaha ekonomi produktif.
6. Penataan Kehidupan Sosial Budaya, Keagamaan dan Kelembagaan untuk Menjamin
Rasa Aman (meliputi: aman keyakinan beragama, aman jiwa, aman akal, aman keluarga,
dan aman harta).
7. Peningkatan Akses, Mutu dan Ketatalaksanaan Pendidikan (formal, nonformal, dan
informal), dalam rangka mencapai pendidikan dasar untuk semua dan tumbuhnya sikap
mental kewirausahaan pekerja.
8. Peningkatan Pelayanan dan Mutu Kesehatan (jasmani/fisik dan ruhani/ mental), dalam
rangka menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi
HIV/AID, Malaria dan Penyakit Menular lainnya, serta aspek kesehatan lainnya.
9. Mendorong Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Ketenagakerjaan.
10. Pembangunan Infrastruktur atau Prasarana Pembangunan dalam rangka menciptakan
rasa nyaman/lancarnya kegiatan berproduksi bagi produsen dan berkonsumsi bagi
konsumen.
11. Pembangunan Permukiman, Perumahan dan Perkantoran dalam rangka pemenuhan
dan pegawai agar profesional, disiplin dan bertanggung jawab.
13. Pelayanan Masyarakat (Public Service) yang Berkualitas melalui berbagai
bidang/program/kegiatan pelayanan pembangunan.
Program yang dikemukana di atas diurutkan berdasarkan kelompok misi dan tujuan yang ada
pada RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat. Program Utama Nomor 1 – 3 untuk mencapai Misi ke-1 dan Tujuan ke-1 & ke-2; Program Utama Nomor 4 – 5 untuk mencapai Misi ke-2 dan Tujuan ke-3 & ke-4; Program Utama Nomor 6 – 9 untuk mencapai Misi ke-3 dan Tujuan ke-5 & ke-6; Program Utama Nomor 10 – 11 untuk mencapai Misi ke-4 dan Tujuan ke-7 & ke-8; Program Utama Nomor 12 – 13 untuk mencapai Misi ke-5 dan Tujuan ke-9 & ke-10.
Peyusunan Program Pembangunan Daerah secara rinci dituangkan dalam Program dan
Kegiatan Prioritas SKPD, Lintas SKPD dan Kewilayahan. Program SKPD (Program Satuan
Kerja Perangkat Daerah) adalah sekumpulan rencana kerja untuk masing-masing SKPD yang
diwujudkan dalam berbagai jenis kegiatan prioritas. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan
rencana kerja beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah atau rencana kerja yang dilaksanakan
secara bersama-sama oleh beberapa SKPD. Sementara itu, Program Kewilayahan dan Lintas
Wilayah adalah: (1) sekumpulan rencana kerja terpadu antar Satuan Kerja Perangkat Daerah
mengenai suatu atau beberapa wilayah, daerah, atau kawasan; dan (2) program dan kegiatan
kewilayahan, dengan penjelasan bentuk kerjasama dengan Pemerintah Daerah atau pihak
lainnya yang terlibat.
Dalam melakukan dan menerapkan program yang diturunkan dari visi dan misi yang telah
dipaparkan sebelumnya, memerlukan biaya dan dana yang harus dikelurakan. Pada kebijakan
keuangan yang ada sumber pendapatan daerah yang harus dikelola Pemerintah Daerah
sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 32 tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terdiri atas:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi kelompok: Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah;
2. Dana Perimbangan yang meliputi: Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Bagi Hasil
atas Penggunaan Sumberdaya Alam, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan;
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi: Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Pemerintah Kab/Kota, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, serta
Dana Bantuan Keuangan.
ikhtiar sungguh-sunguh untuk meningkatkan PAD dari berbagai sumber dengan kisaran
peningkatan 20 – 30 % per tahun. Sementara itu, pendapatan daerah yang bersumber dari lain-lain pendapatan daerah yang sah akan terus digali/ diupayakan, dengan perkiraan laju
peningkatan berkisar 10 - 15 % per tahun, sehingga proporsinya dalam APBD dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang signifikan. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan
pendapatan daerah dari berbagai sumber pendapatan yang semakin bervariasi, terutama dari
sumber PAD pada tahun 2011 - 2015 antara lain:
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemupukan dan Pemungutan
Pendapatan Daerah.
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi berbagai
sumber pendapatan.
3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTB dan SKPD Penghasil pendapatan.
4. Meningkatkan kinerja Perusahaan Daerah (PERUSDA) dalam upaya peningkatkan
kontribusinya secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah.
5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat agar meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah.
6. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah.
Untuk meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari Dana Perimbangan, maka
kebijakan perlu ditempuh adalah merumuskan variabel-variabel dana perimbangan yang
bersifat makro dan dinamis seperti: jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, kontribusi daerah
terhadap pendapatan nasional, pengembangan wilayah perkotaan dan pedesaan, peningkatan
kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat yang merata dan menyeluruh, serta
memperkuat wacana peningkatan dana perimbangan bagi provinsi kepulauan, termasuk di
dalamnya kabupaten kepulauan. Untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sumber Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah, maka Strategi yang perlu dilakukan antara lain:
1. Memperbesar penerimaan daerah yang bersumber dari sumbangan pihak ketiga yang
melakukan berbagai aktivitas ekonomi di KSB, termasuk dari aktivitas
pertambangan/penggalian dan aktivitas yang terkait langsung dengannya.
2. Memperluas peluang investasi dunia usaha/swasta melalui penyediaan informasi profil
investasi disertai pemberian kemudahan prosedur berinvestasi bagi para investor.
3. Menjaga kondusifitas sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik dalam kehidupan
pihak ketiga.
5.3
Arahan Peraturan Daerah No 10 tahun 2013 Tentang
Bangunan Gedung Kabupaten Sumbawa barat
Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan
gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan
perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di
dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di
daerah. Pada perga Bangunan Gedung yang diacu di Kabupaten Sumbawa Barat adalah
Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung.
Pada Perda Bangunan Gedung Kabuapten Sumbawa Barat mengatur fungsi bangunan
gedung, yaitu:
1. bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
tinggal, dapat berbentuk:
a. bangunan rumah tinggal tunggal;
b. bangunan rumah tinggal deret;
c. bangunan rumah tinggal susun
d. bangunan rumah tinggal sementara.
2. bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan ibadah, dapat berbetuk:
a. bangunan masjid, mushalla, langgar, surau;
b. bangunan gereja, kapel;
c. bangunan pura;
d. bangunan vihara;
e. bangunan kelenteng
f. bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.
3. bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan usaha, dapat berbentuk:
a. bangunan gedung perkantoran seperti bangunan perkantoran nonpemerintah dan
sejenisnya;
b. bangunan gedung perdagangan seperti bangunan pasar, pertokoan, pusat
perbelanjaan, mal dan sejenisnya
c. bangunan gedung pabrik;
d. bangunan gedung perhotelan seperti bangunan hotel, motel, hostel, penginapan dan
f. bangunan gedung terminal seperti bangunan stasiun kereta api, terminal, bus
angkutan umum, halte bus, terminal peti kemas, pelabuhan laut, pelabuhan sungai,
pelabuhan perikanan, bandar udara
g. bangunan gedung tempat penyimpanan sementara seperti bangunan gudang,
gedung parkir dan sejenisnya.
4. bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya, dapat berbentuk
a. bangunan gedung pelayanan pendidikan seperti bangunan sekolah taman kanak
kanak, pendidikan dasar pendidikan menengah, pendidikan tinggi, kursus dan
semacamnya;
b. bangunan gedung pelayanan kesehatan seperti bangunan puskesmas, poliklinik,
rumah bersalin, rumah sakit termasuk panti-panti dan sejenisnya;
c. bangunan gedung kebudayaan seperti bangunan museum, gedung kesenian,
bangunan gedung adat dan sejenisnya;
d. bangunan gedung laboratorium seperti bangunan laboratorium fisika, laboratorium
kimia, dan laboratorium lainnya
e. bangunan gedung pelayanan umum seperti bangunan stadion, gedung olah raga
dan sejenisnya
5. bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai tempat manusia
melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat risiko
bahaya tinggi
6. bangunan gedung lebih dari satu fungsi.
a. bangunan rumah-toko (ruko);
b. bangunan rumah-kantor (rukan);
c. bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran
d. bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran-perhotelan.
Selian fungsi dan ketentuan gedung, setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan
administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.Persyaratan
administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status Hak Tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
Status tanah sebagaimana diwujudkan dalam bentuk dokumen sertifikat hak atas tanah
atau bentuk dokumen keterangan status tanah lainnya yang sah. Bangunan gedung
yang akan dibangun di atas tanah milik sendiri atau di atas tanah milik orang lain yang
terletak di kawasan rawan bencana alam harus mengikuti persyaratan yang diatur
dalam Keterangan Rencana Kabupaten Sumbawa Barat.
bangunan gedung dilakukan pada saat proses IMB dan/atau pada saat pendataan
bangunan gedung, sebagai sarana tertib pembangunan, tertib pemanfaatan dan
kepastian hukum atas kepemilikan bangunan gedung. Status kepemilikan rumah adat
ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan norma dan kearifan lokal yang berlaku di
lingkungan masyarakat.
3. IMB
Setiap orang atau badan wajib mengajukan permohonan IMB kepada Bupati untuk
melakukan kegiatan:
a) pembangunan dan/atau prasarana bangunan gedung
b) rehabilitasi/renovasi bangunan gedung dan/atau prasarana gedung meliputi
perbaikan/perawatan, perubahan, perluasan/pengurangan
c) pemugaran/pelestarian dengan mendasarkan pada surat keterangan rencana kota
(advis planning) untuk lokasi yang bersangkutan.
Pemerintah Daerah memberikan secara cuma-cuma surat keterangan rencana kota kepada
setiap calon pemohon IMB sebagai dasar penyusunan rencana teknis bangunan
gedung. Permohonan IMB dilampiri dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis.
Persyaratan administratif terdiri dari:
a) surat bukti tentang status hak atas tanah
b) surat bukti tentang status bangunan gedung
c) dokumen/surat surat lainnya yang terkait.
Sedangkan untuk Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi
Bangunan gedung harus diselenggarakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang telah
ditetapkan dalam ketentuan tentang rencana tata ruang dan ketentuan tentang tata
bangunan dan lingkungan dari lokasi bersangkutan. Pemerintah Daerah wajib memberikan
informasi mengenai rencana tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan kepada
masyarakat secara cuma-cuma.
b. Intensitas bangunan gedung
1) kepadatan dan ketinggian bangunan gedung
Kepadatan bangunan gedung ditentukan dengan menggunakan KDB pada tingkatan
padat, sedang dan renggang. Sedangkan untuk ketinggian bangunan meliputi ketentuan
tentang
Jumlah Lantai Bangunan (JLB) dan KLB pada tingkatan KLB tinggi, sedang dan rendah.