Hal. 1 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras PENETAPAN
Nomor 6/Pdt.P/2018/PA.Kras
ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili
perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan
penetapan perkara Dispensasi Kawin yang diajukan oleh:
PEMOHON, tempat tanggal lahir Balepunduk Kelod, 31 Desember 1978,
beragama Hindu, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Br. Dinas
Balependuk Kelod, Desa Tegalinggah, Kecamatan Karangasem,
Kabupaten Karangasem, sebagai Pemohon;
Pengadilan Agama tersebut;
Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
Telah mendengar keterangan Pemohon, anak Pemohon, calon istri anak
Pemohon dan saksi-saksi di muka sidang;
DUDUK PERKARA
Bahwa, Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 21 Nopember
2018 telah mengajukan permohonan dispensasi kawin yang telah didaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem, dengan Nomor
6/Pdt.P/2018/PA.Kras., tanggal 21 Nopember 2018 dengan dalil-dalil sebagai
berikut :
1. Bahwa, Pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon yang
bernama :
Nama : ANAK PEMOHON ;
Tempat tanggal lahir : Karangasem, 01 Juli 2005 ;
Pendidikan : SMP ;
Agama : Islam ;
Hal. 2 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Tempat Kediaman di : Jl. Br. Dinas Balependuk Kelod, Desa Tegalinggah,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten
Karangasem,.
Dengan calon suami :
Nama : CALON ISTRI ANAK PEMOHON ;
Tempat tanggal lahir : Tiying Jangkrik, tanggal 15 Desember 1995 ;
Pendidikan : SMP ;
Agama : Islam ;
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat kediaman di : Br. Dinas Tiying Jangkrik, Desa Bukit, Kecamatan
Karangasem Kabupaten Karangasem ;
Yang rencananya akan dilaksanakan dan dicatatkan di hadapan Pegawai
Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem dalam waktu
sedekat mungkin ;
2. Bahwa, syarat-syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut
ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang
berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum
mencapai umur 16 tahun namun pernikahan tersebut sangat mendesak
untuk tetap dilangsungkan;
3. Bahwa alasan Pemohon bermaksud segera menikahkan anak Pemohon
dengan calon istrinya dikarenakan keduanya telah menjalin hubungan sejak
bulan Januari tahun 2017 sampai sekarang serta untuk mengantisipasi
kesulitan-kesulitan administratif yang mungkin timbul dikemudian hari apabila
tidak segera dinikahkan;
4. Bahwa, untuk kepentingan proses pernikahan Pemohon dan keluarga calon
suami anak Pemohon telah mengurus administrasi dan pendaftaran rencana
pernikahan anak Pemohon dengan calon suaminya ke instansi-instansi
terkait akan tetapi pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem
belum dapat menyelenggarakan pencatatan pernikahan dengan alasan umur
anak pemohon tidak memenuhi syarat minimum umur diizinkan untuk
Hal. 3 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras 5. Bahwa, antara anak Pemohon dan calon suamiya tersebut tidak mempunyai
hubungan darah sepersusuan dan tidak ada larangan untuk melakukan
pernikahan;
6. Bahwa, anak Pemohon berstatusperawan/belum pernah menikah telah akil
balig dan sudah siap untuk menjadi seorang isteri dan/atau ibu rumah
tangga. Begitu pula calon suaminya berstatus jejaka/belum pernah menikah
dan telah akil balig serta sudah siap untuk menjadi seorang suami serta telah
mempunyai penghasilan sebagai wiraswasta;
7. Bahwa, keluarga Pemohon dan orang tua calon suami anak Pemohon
merestui rencana pernikahan tersebut dan tidak ada pihak ketiga lainnya
yang keberatan atas berlangsungnya pernikahan tersebut;
8. Bahwa pekerjaan Pemohon sehari-hari sebagai petani, yang penghasilannya
hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan tetapi Pemohon
ingin mengajukan permohonan dispensasi kawin, maka Pemohon mohon
agar dibebaskan dari biaya perkara;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan
Agama Kabupaten Karangasem segera memeriksa dan mengadili perkara ini,
selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Primer :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi izin kepada anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON untuk
menikah dengan seorang laki-laki yang bernama CALON ISTRI ANAK
PEMOHON;
3. Membebaskan biaya perkara kepada Pemohon;
Subsider :
Atau apabila majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang
seadil-adilnya.
Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon
telah hadir sendiri di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha
menasehati Pemohon agar menunda pernikahan anak Pemohon sampai cukup
umur akan tetapi Pemohon tetap ingin mengajukan dispensasi kawin untuk
Hal. 4 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Bahwa, selanjutnya Majelis Hakim membacakan permohonan
Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan tambahan
penjelasan bahwa anak Pemohon seorang muallaf dan nama Islamnya adalah
Maulidiah Hasanah;
Bahwa, anak Pemohon bernama ANAK PEMOHON telah memberikan
keterangan di depan persidangan pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa ia berumur 13 tahun 4 bulan;
- Bahwa ia telah menjadi seorang muallaf;
- Bahwa ia ingin menikah dengan calon suaminya bernama CALON ISTRI
ANAK PEMOHON;
- Bahwa ia sudah berhubungan suami isteri dengan CALON ISTRI ANAK
PEMOHON dan sekarang sedang hamil 6 bulan;
- Bahwa kedua orangtuanya tidak keberatan ia menikah dengan CALON
ISTRI ANAK PEMOHON;
Bahwa, calon suami anak Pemohon bernama CALON ISTRI ANAK
PEMOHON juga telah memberikan keterangan di depan persidangan pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa ia berumur 23 tahun 5 bulan;
- Bahwa ia ingin menikah dengan seorang perempuan bernama ANAK
PEMOHON atas dasar saling mencintai;
- Bahwa tidak ada paksaan dari siapapun terhadap dirinya untuk menikah
dengan ANAK PEMOHON;
- Bahwa ia bekerja sebagai buruh proyek dengan upah Rp. 75.000,- (tujuh
puluh lima ribu rupiah) setiap hari;
- Bahwa ia sudah siap menjadi suami dan orang tua;
Bahwa, untuk memperkuat dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah
mengajukan alat bukti berupa :
A. Surat
1. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama PEMOHON yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Karangasem bertanggal 23 April 2018, bermaterai cukup, telah
Hal. 5 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras 2. Fotokopi Ijazah Sekolah Dasar atas nama ANAK PEMOHON yang
dikeluarkan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 bertanggal 25 Juni 2016,
bermaterai cukup, telah dinasegelen serta sesuai dengan aslinya, bukti
P.2;
3. Fotokopi Pernyataan memeluk Agama Islam yang dikeluarkan oleh
Penuntun Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Karangasem, tanggal 19
November 2018 bermaterai cukup, telah dinasegelen serta sesuai dengan
aslinya, bukti P.3;
B. Saksi
1. SAKSI I., umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan dagang,
tempat tinggal di Br. Dinas Tiying Jangkrik, Desa Bukit, Kecamatan
Karangasem Kabupaten Karangasem. Saksi tersebut di persidangan telah
memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya
sebagai berikut :
- Bahwa saksi adalah ayah kandung dari CALON ISTRI ANAK
PEMOHON yang merupakan calon suami dari anak Pemohon yang
bernama ANAK PEMOHON;
- Bahwa Pemohon ingin menikahkan anaknya yang bernama ANAK
PEMOHON dengan anak saksi namun di tolak oleh KUA Kecamatan
Karangasem karena anak Pemohon belum cukup umur untuk
menikah;
- Bahwa anak Pemohon seorang muallaf;
- Bahwa hubungan keduanya sedemikian erat dan kini anak Pemohon
telah hamil 6 bulan ;
- Bahwa anak saksi sekarang bekerja sebagai buruh proyek dengan
upah sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah) setiap hari;
- Bahwa anak Pemohon berstatus gadis dan anak saksi berstatus
jejaka;
- Bahwa antara anak Pemohon dan anak saksi tidak ada hubungan
saudara, semenda atau sesuatu hal lain yang menghalangi
pernikahan mereka;
Hal. 6 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras 2. SAKSI II., umur 34 tahun, agama Hindu, pendidikan SMP, pekerjaan buruh
proyek, tempat tinggal di Br. Dinas Balependuk Kelod, Desa Tegalinggah,
Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Saksi tersebut di
persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon;
- Bahwa Pemohon ingin menikahkan anaknya yang bernama ANAK
PEMOHON dengan calon suaminya yang bernama CALON ISTRI
ANAK PEMOHON namun di tolak oleh KUA Kecamatan Karangasem
karena anak Pemohon belum cukup umur untuk menikah;
- Bahwa anak Pemohon telah menjadi muallaf;
- Bahwa hubungan keduanya sedemikian erat dan kini anak Pemohon
telah hamil 6 bulan ;
- Bahwa calon suami anak Pemohon sekarang bekerja sebagai buruh
proyek dengan upah sebesar Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu
rupiah) setiap hari;
- Bahwa anak Pemohon berstatus gadis sedangkan calon suaminya
berstatus jejaka;
- Bahwa antara anak Pemohon dan calon suaminya tidak ada
hubungan saudara, semenda atau sesuatu hal lain yang menghalangi
pernikahan mereka;
Bahwa atas keterangan para saksi tersebut, Pemohon tidak
membantah dan tidak keberatan serta membenarkannya;
Bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya
tetap pada permohonannya dan mohon kepada Majelis Hakim untuk
dikabulkan;
Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini ditunjuk hal-hal
sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan dianggap telah termuat dalam penetapan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah
Hal. 7 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Menimbang, bahwa surat permohonan Pemohon berisi pada pokoknya
Pemohon mengajukan permohonan Dispensasi Kawin dengan alasan
Pemohon memohon dispensasi kawin untuk anak kandung Pemohon bernama
ANAK PEMOHON yang belum berumur 16 tahun karena Pemohon mengetahui
hubungan anak Pemohon dengan calon suaminya sudah sangat erat dan
mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami isteri dan sekarang anak
Pemohon dalam keadaan hamil kurang lebih 6 (enam) bulan;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon telah mengajukan alat bukti surat P.1, P.2, P.3 dan 2 (dua) orang
saksi di persidangan;
Menimbang, bahwa bukti P.1 (Fotokopi Kartu Keluarga) merupakan
akta otentik, telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti
tersebut menjelaskan bahwa ANAK PEMOHON adalah anak kandung
Pemohon, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna
dan mengikat;
Menimbang, bahwa bukti P.2 (Fotokopi ijazah) merupakan akta otentik,
telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut
menjelaskan mengenai ANAK PEMOHON, lahir di Karangasem pada tanggal
01 Juli 2005, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang
sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa bukti P.3 (Fotokopi Pernyataan Memeluk Agama
Islam) merupakan akta otentik, telah bermeterai cukup dan cocok dengan
aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan bahwa ANAK PEMOHON, telah
memeluk Agama Islam dengan nama Maulidia Hasanah, oleh karena itu bukti
tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat;
Menimbang, bahwa saksi 1 dan saksi 2 Pemohon sudah dewasa dan
sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam
Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.;
Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon,
masing-masing di bawah sumpah telah memberikan keterangan yang pada pokoknya
mengetahui bahwa anak kandung Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON
Hal. 8 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras menjalin hubungan sangat erat dan saat ini sedang dalam keadaan hamil
kurang lebih 6 (enam) bulan. Kedua orang saksi tersebut mengetahui bahwa
antara anak Pemohon dengan calon suaminya tidak ada hubungan darah atau
sesusuan dan masing-masing belum pernah menikah dengan orang lain.
Kedua orang saksi tersebut juga mengetahui bahwa calon suami anak
Pemohon sudah bekerja;
Menimbang, bahwa keterangan yang disampaikan oleh para saksi
Pemohon merupakan fakta yang diketahui sendiri dan relevan dengan dalil
yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut
telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308
R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan
dapat diterima sebagai alat bukti;
Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon
mengenai hal tersebut di atas bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang
lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi Pasal 308
dan Pasal 309 R.Bg.;
Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan
tersebut di atas, telah diperoleh fakta dalam persidangan, yang pada pokoknya
sebagai berikut:
- Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandungnya yang bernama
ANAK PEMOHON dengan calon suaminya bernama CALON ISTRI ANAK
PEMOHON akan tetapi ditolak oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Agama Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, karena umur
anak Pemohon belum mencapai 16 tahun;
- Bahwa anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON memiliki
hubungan yang erat dengan calon suaminya dan anak Pemohon tersebut
telah hamil sekitar 6 (enam) bulan;
− Bahwa anak Pemohon telah memeluk agama Islam;
− Bahwa anak Pemohon dan calon suaminya belum pernah menikah;
− Bahwa antara anak Pemohon dengan calon suaminya tidak ada hubungan mahram dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan;
Hal. 9 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis
Hakim mengambil fakta hukum anak Pemohon yang bernama ANAK
PEMOHON belum berusia 16 tahun, antara anak Pemohon dan calon
suaminya bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON tidak terdapat halangan
untuk melangsungkan pernikahan sebagaimana tercantum dalam pasal 8 dan 9
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 39 dan 40 Kompilasi Hukum
Islam, keduanya ingin menikah atas kehendak sendiri dan mendapat izin dari
orang tua mereka sesuai ketentuan pasal 6 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 15 ayat (2) dan pasal 16 ayat (1) Kompilasi
Hukum Islam;
Menimbang, bahwa satu-satunya syarat yang belum terpenuhi oleh
anak Pemohon adalah masalah umur yang belum mencapai batasan yang telah
ditentukan oleh undang-undang;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1)
Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 15 ayat (1) Kompilasi
Hukum Islam, calon isteri yang akan menikah harus memenuhi batas minimal
umur 16 tahun, pasal tersebut secara filosofis dan sosiologis dimaksudkan agar
calon mempelai mampu menjalani kehidupan rumah tangga yang matang dan
maslahat, sedangkan kalau melihat fakta persidangan, kedua calon mempelai
saling mencintai serta sulit dipisahkan bahkan anak Pemohon sudah hamil 6
(enam) bulan, oleh karena itu untuk menyimpangi ketentuan tersebut lebih
maslahat dari pada mempertahankan batas usia menikah lebih membawa
madharat bagi kedua calaon mempelai;
Menimbang, bahwa oleh karena telah demikian erat hubungan
keduanya, maka apabila tidak segera dinikahkan akan mempunyai dampak
negatif terhadap sisi psikologis, mental, dan sosial keduanya serta keluarga
besar mereka, oleh karenanya memberi izin kepada anak para Pemohon untuk
segera menikah dapat meminimalisir madharat yang mungkin terjadi sesuai
qaidah fiqhiyyah dalam kitab al-Asybah wa an-Nadhoir halaman 62 yang
selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut:
Hal. 10 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Artinya: Menolak kemafsadatan harus didahulukan dari pada menarik
kemaslahatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan dengan memberikan dispensasi
kawin kepada anak Pemohon yang bernama ANAK PEMOHON untuk menikah
dengan seorang laki-laki bernama CALON ISTRI ANAK PEMOHON;
Menimbang, bahwa perkara a quo termasuk dalam bidang perkawinan,
maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon, namun berdasar Surat
Ketua Pengadilan Agama Karangasem tentang Penetapan Pembebasan Biaya
Perkara Nomor W22-A10/583/Hk.05/XI/2018 Pemohon diizinkan untuk
berperkara secara prodeo oleh karena itu biaya perkara ini dibebankan kepada
Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Karangasem Tahun 2018;
Mengingat segala ketentuan perundang-undangan dan hukum syara’
yang berkaitan dengan perkara ini;
MENETAPKAN
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Memberi dispensasi kepada anak Pemohon (ANAK PEMOHON ) untuk
melangsungkan pernikahan dengan laki-laki yang bernama CALON ISTRI
ANAK PEMOHON ;
3. Membebankan biaya perkara sejumlah Rp. 146.000 (seratus empat puluh
enam ribu rupiah) kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama
Karangsem Tahun 2018;
Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang
dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 28 Nopember 2018 Masehi bertepatan
dengan tanggal 20 Rabiul Awal 1440 Hijriyah oleh kami H. RIDWAN FAUZI,
S.Ag. sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY,
S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, penetapan mana diucapkan
pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis
tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut serta dibantu oleh
SAMSURRIJAL, S.H., sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri pula oleh
Hal. 11 dari 12 hal. Penetapan No 6/Pdt.P/2018/PA.Kras Hakim Anggota, Ketua Majelis,
ttd ttd
ABDURRAHMAN, S.Ag. H. RIDWAN FAUZI, S.Ag.
Hakim Anggota,
ttd
NURUL LAILY, S.Ag.
Panitera Pengganti,
ttd
SAMSURRIJAL, S.H.
Perincian Biaya Perkara :
1. Biaya Pendaftaran : Rp. 0.000,-
2. Biaya Proses : Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan : Rp. 90.000,-
4. Redaksi : Rp. 0.000,-
5. Meterai : Rp. 6.000,-
J u m l a h : Rp. 146.000,-