RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
8.1. ASPEK LINGKUNGAN
Sub bahasan dalam aspek sosial dan lingkungan dalam pembangunan Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Solok ini disusun dengan maksud meminimalkan pengaruh negatif
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di setiap kawasan yang telah diusulkan
berdasarkan usulan kegiatan yang telah dibahas pada bab VI aspek persektor. Berikut
akan diuraikan tentang Kajian lingkungan hidup strategis , AMDAL, UKL-UPL dan SPLH.
8.1.1 KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPI2JM yang telah disusun oleh
pemerintah Kabupaten Solok maka dilakukan penapisan untuk masing-masing sektor
dengan mempertimbangkan isu pokok:
a) Perubahan iklim,
b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,
c) Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,
dan/atau kebakaran hutan dan lahan,
d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,
e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,
f) Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat; dan/atau,
g) Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut
menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan
resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Tabel:8.1.
Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya
Di Kabupaten Solok
No Kreteria Uraian Pertimbangan Penilaian Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan) 1. Perubahan Iklim
-
Tidak terdapat jenis kegiatan Yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan
2. Kerusakan, kemerosotan, dan/kepunahan
keanekaragaman hayati
Normalisasi dan Penataan
kawasan sungai, ,
pembangunan drainase primer, pembangunan IPAL, dan pembangunan unit air
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Kreteria Uraian Pertimbangan Penilaian Kesimpulan (Signifikan/ Tidak Signifikan) baku akan menyebabkan
terjadinya pengerukan serta
penebangan pohon
penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan. 3. Peningkatan intensitas
dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan
-
Tidak terdapat kegiatan Yang
dapat mempengaruhi
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.
4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya
alam -
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan
Penurunan mutu dan
kelimpahan sumber daya alam. 5. Peningkatan alih fungsi
kawasan hutan dan/atau lahan.
Pembangunan dan
Peningkatan Tempat
Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) serta infrastrukturnya dan Pembangunan IPAL Komunal dan IPLT akan merubah beberapa bagian kawasan alami.
Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak signifikan.
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya
keberlanjutan
penghidupan sekelompok masyarakat
-
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat. 7. Peningkatan resiko
terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia -
Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
8.1.2 AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH
Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala bentuk
rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan dampak penting dan
besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan selanjutnya diikuti oleh Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program
bidang Cipta Karya di Kabupaten Solok yang memerlukan dokumen kajian dan
perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.
Tabel:8.2.
Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang
Cipta KaryaDi Kabupaten Solok
No Kompenen Kegiatan Lokasi AMDAL Perlindungan Lingkungan UKL-UPL SPPLH 1. Pengembangan Permukiman
a) Peningkatan Kualitas Kawasan
Permukiman Kumuh Kabupaten Solok - - √
b) Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Permukiman Perdesaan
Potensial
Kabupaten Solok - - √
c) Infrastruktur Perdesaan (PPIP Kabupaten Solok - - √
d) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman daerah rawan bencana
Kabupaten Solok
- - √
2. Penataan Bangunan dan Lingkungan a) Peningkatan PSD Permukiman
Kawasan Potensial Alahan Panjang, - - √
b) Penataan Kawasan
Permukiman
Tradisional/Bersejarah
Mesjid Tuo Kayu Jao, Makam Syech
Muckhsin
- - √
c) Penataan Kawasan Strategis Arosuka, Danau Singkarak, Danau
Kembar, Alahan Panjang, Muara Panas, Sumani
- - √
d) Peningkatan Sarana dan
Prasarana Penataan RTH Kabupaten Solok Arosuka, √
3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman a) Penyediaan Sarana dan
Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas
Kabupaten Solok
- √ -
b) Pembangunan IPLT Sungai Nanam - √ -
c) Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat pada Kawasan
RSH Kabupaten Solok
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Kompenen Kegiatan Lokasi AMDAL Perlindungan Lingkungan UKL-UPL SPPLH d) Pembangunan TPA sistem
Sanitary Landfill Kabupaten Solok Sungai Nanam - √
-e) Pembangunan IPAL Komunal 3 Kawasan
(Kabupaten Solok) - √ -
f) Pembangunan Drainase Lingkungan di Kawasan
permukiman strategis Kabupaten Solok - - √
4. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
a) Pembangunan SPAM IKK Kabupaten Solok - - √
b) Pembangunan SPAM
Perdesaan Berbasis Masyarakat Kabupaten Solok - - √
c) SPAM Kawasan Kumuh
Perkotaan Kabupaten Solok - - √
d) SPAM Kawasan Rawan Air Kabupaten Solok - - √
e) SPAM Regional Kabupaten Solok √ - -
f) SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok - - √
g) SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok - - √
8.2. ASPEK SOSIAL
8.2.1. ASPEK SOSIAL PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA
8.2.1.1
Kemiskinan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
Tabel: 8.3.
Analisis Kebutuhan Penanganan PendudukDi Kabupaten Solok
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan
1 Kawasan Permukiman
di Arosuka Jumlah rumah tangga pada kawasan ini berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 8.151 KK dengan kepadatan 1870 jiwa/km2
Masih banyaknya
permukiman yang tidak layak huni, kawasan bermasalah dalam hal kepemilikan dan infrastruktur yang masih kurang. Infrastruktur yang masih kurang meliputi belum seluruh kawasan terlayani pelayanan jaringan air bersih, tidak satupun terdapat TPS, masih ada jalan tanah,
Permasalahan yang muncul di Kawasan Permukiman ini adalah sebagai berikut :
1) Permasalahan Permukiman :
Pertumbuhan kawasan yang cukup tinggi khususnya di Jorong Kayu Aro karena merupakan pusat kota Arosuka.
Masih terdapat rumah yang tidak layak huni di daerah Batang Barus, Koto Gaek Guguk dan Koto Gadang Guguk
Pembangunan permukiman yang kurang terkendali dan mengikuti aturan pemanfaatan ruang
2) Permasalahan Infrastruktur :
Kuantitas dan kualitas jalan yang masih kurang memadai
Hirarki jalan belum jelas/tegas (through traffic – access traffic)
Pelayanan infrastruktur masih rendah dan tidak terintegrasi seperti :
Drainase : secara umum saluran sudah dibuat namun rusak karena tidak dipelihara, sebagian kecil belum tersedia, tersebar di beberapa Nagari
1. Penataan jaringan jalan yang terstruktur, yang seiring dengan penataan jaringan drainase.
2. Peningkatkan kapasitas jalan untuk jalur-jalur evakuasi.
3. Penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi dan persampahan).
4. Normalisasi sungai
5. Penataan dan pengamanan kawasan sempadan sungai melalui pengembangan RTH dan jalur inspeksi. 6. Penataan bangunan dan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan dalam kawasan
Sampah : tidak adanya tempat
sampah dan TPS di
permukiman sehingga
masyarakat umumnya
membuang sampah di pinggir jalan atau sungai
Jalan : Sebagian besar mengalami kerusakan baik jalan aspal maupun jalan coran beton karena beban jalan yang cukup tinggi.
2 Kawasan permukiman
pada Kawasan Alahan Panjang
Jumlah rumah tangga pada kawasan ini berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 11.164 KK dengan kepadatan 1602,48 jiwa/km2
Kawasan ini juga merupakan kawasan Agropolitan karena memiliki potensi hasil perkebunan. lahan yang dapat dikembangkan cukup luas, merupakan kawasan rawan bencana juga, pelayanan air bersih masih sangat rendah karena potensi sumber air baku yang masih rendah dan tingginya pencemaran sumber air dan air tanah yang disebabkan oleh pestisida.
Permasalahan kawasan meliputi masih terdapatnya rumah tidak layak huni, beberapa ruas jalan belum
1) Permasalahan Permukiman :
Pertumbuhan kawasan sporadis.
Terdapat 10% rumah tidak layak huni di Nagari Padang Sarai.
2) Permasalahan Infrastruktur :
Jalan.
Hirarki jalan belum jelas/tegas dan belum terstruktur dengan baik
Beban jalan yang cukup tinggi karena adanya aktivitas penambangan.
Pemeliharaan rutin jalan Lubuk Selasih – Padang Aro
Volume timbulan sampah yang cukup tinggi khususnya sampah yang berasal dari pasar.
1. Penataan jaringan jalan yang terstruktur
2. Perbaikan dan peningkatan kualitas saluran drainase dan pembangunan kolam penampungan
3. Program air bersih untuk masyarakat
4. Penataan bangunan dan lingkungan, terutama disekitar SMK 10 dan rusunawa nelayan
5. Peningkatkan kualitas dan kapasitas jalan, sekaligus untuk jalur-jalur evakuasi 6. Penyediaan ruang-ruang
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan terhubung dengan jalur
evakuasi, kawasan sering banjir, sampah yang berserakan di sepanjang jalan dan di pinggir Danau Kembar.
Drainase
Drainase masih kurang
memadai
Pemeliharaan drainase yang nada masih kurang dan banyak tersumbat sampah
Sampah
Volume sampah yang cukup tinggi khususnya yang berasal dari sisa hasil perkebunan dan dari aktivitas pasar
Rumah atap sampah yang sudah ada tidak berfungsi sebagaimana mestinya
Rencana pembangunan TPA di Kawasan Sungai Nanam masih pada tahap penyusunan Masterplan
Sampah banyak berserakan di sepanjang jalan protocol dan selingkar Danau Kembar khususnya Danau Diatas
Air Bersih
Sumber air baku yang layak sangat terbatas
Sudah ada Pamsimas di Kawasan Alahan Panjang
PDAM belum melayani
Kawasan Alahan Panjang
escape hill), terutama di Nagari Padang Sarai, Lubuk Buaya
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan karena masih terkendala untuk
pemasangan sambungan rumah
Tingginya pencemaran air tanah akibat dari pestisida
Jalur Evakuasi
Belum ada pembangunan shelter di Kawasan Alahan
Panjang khususnya
mengantisipasi bahaya letusan Gunung Talan
Kawasan Alahan Panjang
berada diatas patahan Semangka
Belum adanya jalur evakuasi yang layak
3 Kawasan Permukiman
pada Kawasan Muara Panas
Jumlah penduduk saat ini 31.164 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 7.018 KK dan kepadatan 3.119, 52 jiwa/km2
Kawasan merupakan
peruntukan permukiman, yang sedang berkembang dan terdapat saluran irigasi teknis. Pada kawasan juga terdapat perumahan liar di sepanjang sungai Batang Lembang, memiliki kendala pengembangan karna berbatasan dengan kawasan green belt Kawasan, masih kurangnya kualitas dan kuantitas jalan, pelayanan
1) Permasalahan Permukiman :
Pertumbuhan kawasan yang cukup pesan
Terdapat perumahan liar di sepanjang sungai Batang Lembang
Perkembangan permukiman memberikan ancaman terhadap greenbelt dan irigasi teknis
Lebar jalan kurang memadai karena masih banyak jalan dengan lebar 3 m
1. Penanganan jalan lingkungan
2. Penanganan drainase yang lebih konprehensif di kawasan
3. Penanganan pelayanan sampah
4. Perlu penanganan SPAM 5. Penataan bangunan dan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan sampah, pelayanan air
minum yang masih kurang 2) Permasalahan Infrastruktur :
Jalan
Jaringan jalan belum
terstruktur dan mengalami kerusakan
Lebar jalan belum mencukupi
Drainase
Drainase lingkungan belum memadai dan layak
Tidak ada saluran menuju pembuangan akhir sehingga menyebabkan banjir
Sampah
Secara umum sudah ada rumah atap sampah, tetapi belum beroperasi secara optimal
Ada sampah kotoran ternak yang bersumber dari pasar ternak Muara Panas
Air Bersih
Layanan PDAM belum
melayani seluruh kawasan Muara Panas
Jaringan Air Minum Non Perpipaan dari PANSIMAS belum mencukupi
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan alternative jalan evakuasi belum
memadai khususnya dari segi lebar jalan.
4 Kawasan
Permukiman pada Kawasan Sumani
Jumlah penduduk saat ini 40.646 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 dengan jumlah rumah tangga adalah 8.731KK dan kepadatan 861,8 jiwa/km2
Kawasan ini mempunyai lahan yang luas untuk dikembangkan, tetapi terkendala faktor kontur, lahan pangan berkelanjutan sehingga pengembangan kawasan ini membutuhkan arahan yang baik, terutama dari segi kepadatan bangunan. Kawasan dekat dengan Kawasan Pariwisata Danau Singkarak.
Permasalahan saat ini meliputi : belum seluruh kawasan dilayani air bersih, walaupun beberapa sumber (intake) air minum berada pada kawasan ini.
1) Permasalahan Permukiman :
Munculnya perumahan liar di selingkar Danau Singkarak
Pertumbuhan kawasan sporadis (kebanyakan perumahan swadaya masyarakat)
Masih ada lahan yang dapat dikembangkan untuk perumahan.
2) Permasalahan Infrastruktur :
Jalan
Jalan masih ada yang tidak diaspal
Lebar jalan yang belum memadai
Pelebaran jalan terkendala dengan masalah pembebasan lahan
Perlu jalan lingkungan untuk mengantisipasi jalur utama menjadi Jalan Kolektor
Drainase
Drainase di komplek
perumahan sudah terbuhung sampai ke pembuangan akhir Drainase di perkampungan
tidak ada dan banyak yang
1.Penanganan jalan lingkungan
2.Pengendalian banjir (sekitar pusat pemerintahan) 3.Butuh banyak sumber air
non perpipaan
4.Permukiman yang
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan terputus, tapi tidak ada banjir
karna topograsi yang tinggi Dari by pass kea rah tabing
sering terjadi banjir
Pembenahan saluran primer di Kel. Air Pacah, karena di sepanjang sungai maransi sering banjir dan menjemput warga dengan perahu karet
Sampah
Sampah yang ada di bakar dan setiap hari masyarakat langsung membawa sampah mereka ke kontainer terdekat Belum ada pelayanan sampah
di Kel. Air Pacah.
Air Bersih
Masyarakat menggunakan DAP sumur
PDAM belum masuk, kalau pun ada air mengalir pada malam hari saja
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
8.2.1.2
Pengarusutamaan Gender
Selain itu aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan pembangunan
bidang Cipta Karya terhadap gender. Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan suatu
pemetaan awal untuk mengetahui bentuk responsif gender dari masing-masing kegiatan,
manfaat, hingga permasalahan yang timbul sebegai pembelajaran di masa datang seperti
yang tertuang pada Tabel berikut ini.
Tabel: 8.4
Kajian Pengaruh Pelaksanaan Kegiatan Bidang Cipta Karya bagi Pengarusutamaan
Gender Di Kabupaten Solok
No Program/ Kegiatan Lokasi Tahun Keterlibatan/ Bentuk Akses
1 Pemberadayaan Masyarakat
a PNPM Kab
Solok Dalam rapat-rapat rutin
Pamsimas
30% dari total
partisipan Perempuan diberikan
kesempatan
Keputusan dalam
pengambilan
keputusa lebih
representatif
partisipan Perempuan diberikan
kesempatan
Keputusan dalam
pengambilan
keputusa lebih
representatif
partisipan Keputusan akhir berada dibawah
PPK yang dijabat oleh perempuan
Pengambilan keputusan lebih tepat
sasaran karena
perempuan
merupakan pemakai fasilitas publik
partisipan Karena pemakai utama ibu-ibu
MCK, keputusan lebih diserahkan kepada ibu-ibu
Keputusan
diharapkan lebih
tepat guna karena perempuan sebagai pemakai utama MCK
Keterlibatan
Keputusan dalam
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
8.2.2. ASPEK SOSIAL PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA
KARYA
Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi di Kabupaten Solok tidak
banyak mengalami kendala dan hambatan terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan
lokasi pembangunan kegiatan cipta karya sebagian besar milik Pemerintah Kabupaten
Solok, dan tidak ada masalah yang berarti kalaupun ada lahan yang bukan milik
Pemerintah Kabupaten Solok itu sudah dibebaskan dengan cara dibayarkan kepada
pemilik lahan tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan
masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kabupaten Solok melakukan sosialisasi
melalui pemerintah Nagari setempat dimana lokasi kegiatan Cipta Karya dilaksanakan
dan melibatkan warga setempat yang belum mendapatkan pekerjaan untuk bekerja
sesuai keahliannya.
8.2.3. ASPEK SOSIAL PADA PASCA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi
masyarakat. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan
secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan
infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang
harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil
identifikasi aspek sosial pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di
Kabupaten Solok tertuang pada Tabel berikut.
Tabel:8.5
Identifikasi Kebutuhan Penanganan Aspek Sosial
Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Pelaksanaan Tahun Jumlah Penduduk Yang
Memanfaatkan Ket
I. Pengembangan Permukiman
1 Perbaikan Rumah Tidak
Layak Huni Kabupaten Solok 2016-2020 APBD KABdan APBN ,
2 Peningkatan Layanan
Infrastruktur Pendukung
Permukiman (PPIP)
Kabupaten Solok
2016-2020 APBN DAN APBD KAB.
3 Peningkatan Layanan
Infrastruktur Daerah Rawan Bencana
Kabupaten Solok
2016-2020 APBN DAN APBD KAB
4 Peningkatan Layanan
Infrastruktur Kawasan
Kumuh
Kabupaten Solok
2016-2020 APBN DAN APBD KAB
II. Penataan Bangunan dan Lingkungan
1 Dukungan Fisik PSD
Kawasan Potensial Kabupaten Solok 2016-2020 APBD KAB APBN dan
2 Dukungan PSD Kawasan Permukiman
Trasional/Bersejarah
Kabupaten Solok
2016-2020 APBN, APBD KAB
3 Dukungan PSD Kawasan
RPI2JM - Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
KABUPATEN SOLOK
No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Pelaksanaan Tahun Jumlah Penduduk Yang
Memanfaatkan Ket
Peningkatan Sarana dan
Prasarana RTH Kabupaten Solok 2016-2020 APBN DAN APBD KAB
III. Penyehatan Lingkungan Permukiman
1 Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas
Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD KAB
2 Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat pada
Kawasan RSH Kabupaten Solok 2016-20120 APBN
3
Pembangunan TPA Sungai Nanam 2017-2019 APBN, APBD KAB
4
Pembangunan IPLT Sungai Nanam 2018-2020 APBN, APBD KAB
5 Pembangunan Drainase
Lingkungan Kawasan
Kumuh Kabupaten Solok 2016-2020
APBN, APBD KAB
IV. Sistem Penyediaan Air Minum
1 Pembangunan SPAM IKK Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB
2 Pembangunan SPAM
Perdesaan Berbasis
Masyarakat Kabupaten Solok 2016-2020
APBN, APBD KAB
3 SPAM Kawasan Kumuh
Perkotaan Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD KAB
4 SPAM Kawasan Rawan Air Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB
5 SPAM Regional Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD
KAB 6 SPAM MBR (P/P Jaringan
Perpipaan Optimalisasi) Kabupaten Solok 2016-2020 APBN, APBD KAB
7 SPAM MBR (P/P Jaringan