• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada 2. Beritanda checklist (√ )pada jawaban yang dianggap benar 3. Jika ada yang kurang jelas, silahkan bertanya pada peneliti Di mana Ibu berencana melakukan persalinan? Jumlah kunjungan pemeriksa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada 2. Beritanda checklist (√ )pada jawaban yang dianggap benar 3. Jika ada yang kurang jelas, silahkan bertanya pada peneliti Di mana Ibu berencana melakukan persalinan? Jumlah kunjungan pemeriksa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kuesioner Penelitian

ANALISIS FAKTOR

FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP IBU

HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)

DI KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2013

NO. RESPONDEN :

Hari/Tgl wawancara :

Identitas Responden :

1. Nama

: ………

2. Agama

: ………

3. Suku

: ………

4. Alamat

: ………

Petunjuk Umum Pengisian

1. Ibu diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada

2. Beritan

da checklist (√ )pada jawaban yang dianggap benar

3. Jika ada yang kurang jelas, silahkan bertanya pada peneliti

Di mana Ibu berencana melakukan persalinan?

Jawab : ………

Jumlah kunjungan pemeriksaan yang sudah ibu lakukan :

<4 kali

>

4 kali

A .Komponen Predisposisi :

1. Umur awal kehamilan

:

Tahun

2. Pendidikan

:

SD

SMP/Sederajat

SMU/Sederajat

Sarjana/Diploma

3. Jumlah paritas

:

Belum ada

1 Anak

(2)

4. Pengetahuan :

1.

Pemeriksaan Antenatal Care disebut juga pemeriksaan kehamilan. Menurut ibu,

dibawah ini yang merupakan pengertian dari pemeriksaan kehamilan

adalah…….

a.

Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga

kesehatan ibu dan bayinya.

b.

Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil setiap minggu untuk menjaga

kesehatan ibu.

c.

Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil pada saat ada keluhan.

2.

Menurut ibu, dibawah ini yang merupakan tujuan pemeriksaan kehamilan atau

Antenatal Care

adalah……….

a. Untuk mempercepat proses persalinan

b. Untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan

c. Untuk memantau kemajuan kehamilan

3.

Menurut ibu, Trimester pertama (1-3 bulan) usia kehamilan pemeriksaan

sebaiknya………..

a. Minimal 1 x pemeriksaan

b. Jika ada mual muntah

c. Jika ada rasa sakit pada perut

4.

Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kehamilan selama dalam

kehamilan…

a. Minimal 1 kali

b. Minimal 2 kali

c. Minimal 4 kali

5.

Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali pemeriksaan kehamilan……

a. Trimester pertama (1-3 bulan)

b. Trimester kedua (4-6 bulan)

c. Trimester ketiga (7-9 bulan)

6.

Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan tidak boleh dilakukan pada :……

a. Bidan

b. Dokter spesialis kandungan

c. Dukun beranak

(3)

a. Didata, mengukur Tinggi badan, Berat badan, Tekanan Darah, Lingkar lengan

dan pemeriksaan perut

b. Menimbang berat badan, pemeriksaan perut dan mengukur lingkar panggul.

c. Pemeriksaan perut dan tekanan darah, suhu, dan pemeriksaan lutut.

8.

Menurut ibu, dibawah ini tempat yang tidak tepat untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan adalah………

a. Rumah sakit

b. Puskesmas

c. Rumah dukun

9.

Bilakah sebaiknya pemeriksaan pertama kali pada kehamilan ?...

a. Sejak terlambat haid.

b. Umur kehamilan 4 bulan

c. Dekat mau melahirkan

10.

Pada pemeriksaan kehamilan ibu diberikan tablet Fe (zat besi) oleh petugas

kesehatan. Menurut ibu, manfaat dari tablet Fe (zat besi) tersebut

adalah………..

a. Mencegah anemia (kurang darah )

b. Mencegah perdarahan pada ibu

c. Untuk mengurangi mual dan muntah

11.

Menurut ibu, tablet Fe umumnya dikonsumsi selama………….

a. Trimester pertama (1-3 bulan)

b. Trimester kedua (4-6 bulan)

c. Trimester pertama (7-9 bulan)

12.

Apakah manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil ?....

a.Mencegah penyakit polio

b.Mencegah penyakit dipteri

c.Mencegah penyakit tetanus

13.

Pada masa kehamilan perlu adanya peningkatan asupan makan. Menurut ibu hal

tersebut terjadi agar……….

a. Pertumbuhan janin tidak terhambat

b. Ibu tidak mudah lapar

c. Dapat mengurangi mual muntah

14.

Bagaimana cara mengetahui adanya kehamilan ?...

a. Memeriksakan ke pelayanan kesehatan (bidan di desa atau Puskesmas)

b. Memeriksakan pada dukun bayi

c. Membiarkan saja, nanti juga tahu.

(4)

a. Adanya pembesaran perut pada saat pemeriksaan/perabaan pada perut ibu

b.Terdengar denyut jantung janin pada saat pemeriksaan perut ibu dengan

monoral

c. Terlambat haid

16.

Pada saat pemeriksaan kehamilan, apa anjuran yang disarankan oleh petugas

kesehatan…

a. Datang untuk kunjungan ulang dan lebih sering jika ada keluhan

b. Datang ketika mau bersalin agar bersalin di rumahnya

c. Banyak mengkonsumsi obat-obatan

17.

Menurut ibu, pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan jika:

a. Ada kelainan atau bahaya dalam kehamilan

b. Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan di luar nikah

c. Ibu telah hamil, sehingga dapat dipantau keadaan ibu dan janin

18.

Menurut ibu pada Trimester ketiga (7-9 bulan ) pemeriksaan kehamilan

dilakukan:

a. Minimal dua kali

b. Jika ada keluhan

c. Tetap satu kali

19.

Menurut ibu, penimbangan berat badan ketika kunjungan kehamilan berguna

untuk :

a. Mengetahui kenaikan berat bayi

b. Menaikkan berat badan

c. Mengetahui usia kehamilan dan kenaikan berat badan

20.

Frekuensi pemeriksaan kehamilan terpenuhi jika :

a. Dilakukan kunjungan pada awal kehamilan

b. Jumlah kunjungan kehamilan sesuai dengan usia kehamilan

c. Dilakukan kunjungan pada akhir kehamilan

B. Komponen Pemungkin

a. Pendapatan Suami

Apakah pekerjaan suami ibu?

a. PNS

(5)

e. Petani/Berkebun

f. Lain

lain (Sebutkan) …………..

b. Keterjangkauan

1. Di mana ibu biasanya memeriksakan kehamilan? ………..

Alasan : ………

2. Apakah ibu merasa untuk pergi ke pelayanan antenatal di puskesmas itu

mudah?

a. mudah

b. sulit

3. Mudah dalam hal ini menurut ibu bagaimana?

a. cepat sampai dan mudah terjangkau

b. tidak tahu

4. Jika mudah, berapa lama ke puskesmas?

Sebu

tkan ……… (menit/jam)

5. Pakai kendaraan apa ibu pergi memeriksakan kehamilan ke puskesmas?

a. kendaraan pribadi

b. kendaraan umum

c. jalan kaki

6. Jika memakai kendaraan umum, berapa ongkosnya?

Sebutkan Rp. ………..

C. Komponen Kebutuhan

1. Sewaktu ibu memeriksakan kehamilan di Puskesmas, pelayanan apa yang

ibu dapatkan?

a. Berat badan ditimbang

Ya

Tidak

b. Tensi diukur

c. Janin (tinggi fundus) diperiksa

d. Tablet tambah darah (tablet besi) ibu terima

e. Ibu diimunisasi TT

2. Apakah sewaktu ibu memeriksakan kehamilan di puskesmas ,ibu

mendapatkan penjelasan tentang kesehatan, jumlah kunjungan pemeriksaan

kehamilan, dan makanan selama kehamilan?

a. Tidak

(6)

Crosstabs

Kunjungan Antenatal Care * Kelompok Umur

Crosstab

Count

Kelompok Umur

Total <20 20-30 >30

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 6 31 6 43

sesuai standar 7 42 1 50

Total 13 73 7 93

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

Sig.

95% Confidence

Interval

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound Lower Bound

Upper

Bound

Pearson Chi-Square 13.550a 4 .009 .011b .000 .032

Likelihood Ratio 17.009 4 .002 .000b .000 .032

Fisher's Exact Test 13.154 .000b .000 .032

Linear-by-Linear Association 9.380c 1 .002 .011b .000 .032 .000b .000 .032

N of Valid Cases 93

a. 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.39.

b. Based on 93 sampled tables with starting seed 2000000.

(7)

Kunjungan Antenatal Care * Paritas Ibu Hamil

Crosstab

Count

Paritas Ibu Hamil

Total Belum ada 1 anak >2 anak

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 28 11 4 43

sesuai standar 43 6 1 50

Total 71 17 5 93

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

Sig.

95% Confidence

Interval

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound Lower Bound

Upper

Bound

Pearson Chi-Square 3.231a 4 .520 .570b .469 .671

Likelihood Ratio 3.661 4 .454 .548b .447 .650

Fisher's Exact Test 3.214 .570b .469 .671

Linear-by-Linear Association 1.676c 1 .195 .204b .122 .286 .086b .029 .143

N of Valid Cases 93

a. 4 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .46.

b. Based on 93 sampled tables with starting seed 2000000.

(8)

Kunjungan Antenatal Care * Pendidikan Terakhir

Crosstab

Count

Pendidikan Terakhir

Pendidikan rendah Pendidikan tinggi

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 23 20

sesuai standar 18 32

Total 41 52

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

Sig.

95% Confidence

Interval

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound Lower Bound Upper Bound

Pearson Chi-Square 10.369a 3 .016 .011b .000 .032

Likelihood Ratio 11.979 3 .007 .011b .000 .032

Fisher's Exact Test 9.919 .011b .000 .032

Linear-by-Linear Association 8.871c 1 .003 .000b .000 .032 .000b .000 .032

N of Valid Cases 93

a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.39.

b. Based on 93 sampled tables with starting seed 2000000.

(9)

Kunjungan Antenatal Care * Pengetahuan Ibu Hamil

Crosstab

Count

Pengetahuan Ibu Hamil

Total Baik Cukup Kurang

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 6 11 26 43

sesuai standar 19 13 18 50

Total 25 24 44 93

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

Sig.

95% Confidence Interval

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Lower

Bound

Upper

Bound

Pearson Chi-Square 7.899a 2 .019 .011b .000 .032

Likelihood Ratio 8.206 2 .017 .011b .000 .032

Fisher's Exact Test 7.924 .011b .000 .032

Linear-by-Linear Association 7.687c 1 .006 .000b .000 .032 .000b .000 .032

N of Valid Cases 93

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.10.

b. Based on 93 sampled tables with starting seed 2000000.

(10)

Kunjungan Antenatal Care * Pendapatan Suami

Crosstab

Count

Pendapatan Suami

Total Berpenghasilan

Tetap

Berpenghasilan

Tidak Tetap

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 8 35 43

sesuai standar 7 43 50

Total 15 78 93

Chi-Square Testsd

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided) Point Probability

Pearson Chi-Square .362a 1 .547 .583 .374

Continuity Correctionb .102 1 .750

Likelihood Ratio .361 1 .548 .583 .374

Fisher's Exact Test .583 .374

Linear-by-Linear Association .358c 1 .549 .583 .374 .185

N of Valid Cases 93

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.94.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is .599.

(11)

Kunjungan Antenatal Care * Keterjangkauan Pelayanan ANC

Crosstab

Count

Keterjangkauan Pelayanan ANC

Total sulit terjangkau mudah terjangkau

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 35 8 43

sesuai standar 24 26 50

Total 59 34 93

Chi-Square Testsd

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided) Point Probability

Pearson Chi-Square 11.116a 1 .001 .001 .001

Continuity Correctionb 9.723 1 .002

Likelihood Ratio 11.569 1 .001 .001 .001

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 10.997c 1 .001 .001 .001 .001

N of Valid Cases 93

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.72.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is 3.316.

(12)

Kunjungan Antenatal Care * Ketersediaan Pelayanan

Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 10 33 43

sesuai standar 11 39 50

Monte Carlo Sig. (2-sided) Monte Carlo Sig. (1-sided)

Sig.

95% Confidence Interval

Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Lower

Bound Upper Bound

Pearson Chi-Square 4.004a 3 .261 .258b .169 .347

Likelihood Ratio 4.799 3 .187 .247b .160 .335

Fisher's Exact Test 3.571 .290b .198 .383

Linear-by-Linear Association .412c 1 .521 .548b .447 .650 .312b .218 .406

N of Valid Cases 93

a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .92.

b. Based on 93 sampled tables with starting seed 2000000.

(13)

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 93 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 93 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 93 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

tidak sesuai standar (<4 kali) 0

sesuai standar 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed Predicted

Kunjungan Antenatal Care

Percentage

Correct tidak sesuai

standar (<4 kali) sesuai standar

Step 0 Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 0 43 ,0

sesuai standar 0 50 100,0

Overall Percentage 53,8

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

(14)

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables umurk 9,482 1 ,002

pendidikan 8,968 1 ,003

pengetahuan 7,770 1 ,005

keterjangkauan 11,116 1 ,001

Overall Statistics 27,317 4 ,000

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 32,099 4 ,000

Block 32,099 4 ,000

Model 32,099 4 ,000

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 96,299a ,292 ,390

a. Estimation terminated at iteration number 5 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Classification Tablea

Observed Predicted

Kunjungan Antenatal Care

Percentage

Correct tidak sesuai

standar (<4 kali) sesuai standar

Step 1 Kunjungan Antenatal Care tidak sesuai standar (<4 kali) 27 16 62,8

sesuai standar 10 40 80,0

Overall Percentage 72,0

(15)

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a umurk -,782 ,309 6,413 1 ,011 ,457 ,250 ,838

pendidikan ,887 ,351 6,375 1 ,012 2,427 1,219 4,831

pengetahuan -,611 ,324 3,544 1 ,060 ,543 ,288 1,025

keterjangkauan 1,416 ,555 6,496 1 ,011 4,119 1,387 12,234

Constant -1,019 1,472 ,479 1 ,489 ,361

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi fasilitas kesehatan juga menjadi faktor yang mempengaruhi ibu hamil tidak melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan, dimana lokasi fasilitas kesehatan tersebut sulit

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,